You are on page 1of 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian pengembangan
Pengembangan (Develoment) adalah fungsi operasional ke dua dari
manajemen personalia, pengembangan perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus
dahulu ditetapkan suatu program pengembangan.
Menurut Nadler (Hardjana,2011:11) pengembangan adalah kegiatankegiatan
belajar yang diadakan dalam jangka waktu tertentu guna memperbesar
kemungkinan untuk meningkatkan kinerja. Hasibuan (2011:69) Dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia mengatakan bahwa Pengembangan adalah
suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, Konseptual, dan
Moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan
dan latihan.
Menurut P. Siagiaan (2012:254), menyatakan pengembangan (development)
meliputi kesempatan belajar yang bertujuan untuk lebih meningkatkan
pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang diperlukan dalam pekerjaan
yang sedang dijalani. Pengembangan lebih difokuskan untuk jangka panjang.
Selanjutnya digunakan untuk mempersiapkan karyawan sesuai dengan
pertumbuhan dan perubahan organisasi.
2. Bentuk pengembangan
Menurut fahmi (2010) pengembangan adalah :
a) Pendidikan dan pelatihan merupakan usaha meningkatlkan kerja yang
dimiliki pegawai denhgan cara menambah pengetahuan dan
keterampilannya.
b) Mutasi atau yang dikenal mutasi personal diartikan sebagai perubahan
posisi/jabatan pekerjaan tempat kerja dari seseorang tenaga kerja yang
dilakukan baik secara virtikal maupun horizontal.
c) Penangguhan penaikan pangkat terjadi sebagai akibat dari ketidak
mampuan seorang tenaga kerja melaksanakan tugas dalam jabatannya,
karena pelanggaran disiplin, atau terkena hukuman pidana.
d) Pembebas tugasan atau lebih dikenal dengan skorsing merupakan bentuk
mutasi vertical yang dilakukan dengan membebas tugaskan seorang tenaga
kerja dari posisi/ jabatan/ pekerjaannya, tetapi masih memperoleh
pendapatan secara penuh.
e) Pemberhentian atau reining merupakan bentuk mutasi vertikalyang paling
akhir berupa pemberhentian seorang tenaga kerja dari posisi/ jabatan/
pekerjaan yang sekaligus diikuti dengan pemutusan hubungan kerja dan
pemberhentian pembayaran pendapatan.
3. Pengertian ekstrakurikuler
Menurut subagiyo (2003: 23) ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun
di luar sekolah untuk lebih merperkaya dan memperluas wawasan engetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki siswa dari berbagai bidang studi.
Menurut depdiknas (2003: 16) ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran
dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan kebutuhan.
Banyak jenis ekstrakurikuler yang biasa diajarkan di sekolah, misalnya seperti,
computer, pramuka, bulu tangkis, yang pelaksanaannya di luar jam pelajaran atau
tatap muka.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
nomor 62 tahun 2014 pasal 1 tentang kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar intra kurikuler dan
kegiatan kokurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Menurut Novan Ardy Wiyani (2013 : 108) kegiatan ekstrakurikuler diartikan
sebagai sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap
muka. Kegiatan tersebut dilakukan didalam maupun luar lingkungan sekolah
untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan
mengintemalisasi nilai-nilai, aturan agama dan norma-norma sosial. Selanjutnya
Abdul Rachmad dalam jati 2015 :20).
kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki
pengetahuan dasar penunjang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang
dilakukan di luar jam pembelajaran yang dilaksanakan di lingkungan sekolah dan
dibawah bimbingan pengawasan pihak sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di
oriengtasikan untuk memperluas dan memperkaya wawasan serta kemampuan
siswa sebagai bentuk pengembangan dari salah satu bidang yang diminati, seperti
olahraga, kesenian dan lain sebagainya.
a) Olahraga
Mengenai pengertian hingga kini masih banyak perbedaan konsep.
Ada yang mengertikan olahraga sebagai bentuk kegiatan jasmani da nada
pula yang mengertikan olahraga sebagai suatu alat pendidikan yang
berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan.
Olahraga terdiri dari kata “olah” berarti laku , perbuatan, perikelakuan,
sedangkan “raga” yang berarti badan mengandung makna , berlatih diri
dengan gerakan badan. Dan hal itu sesuai dengan pendapat dekdikbud
(1993: 1) tentang pengertian olahraga yaitu : olahraga berarti gerak badan
atau aktivitas jasmani. Olahraga merupakan suatu bentuk pendidikan dari
individu dan masyarakat yang mengutamakan gerakan-gerakan jasmani
yang dilakukan secara sadar dan sistematis menuju suatu kualitas hidup
yang lebih tinggi.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga merupakan
suatu yang berhubungan dengan mengolah raga atau jasmani. Olahraga
merupakan suatu bentuk pendidikan individu dan masyarakat yang
mengutamakan peningkatan dan pemanfaatan kapasitas fisik manusia.
Kegiatan olahraga menghubungkan manusia dengan sesamanya sehingga
dengan hal iyu dapat mempengaruhi sikap mereka serta persepsi tentang
dirinya.
b) Kesenian
Kesenian adalah salah satu isi dari kebudayaan manusia secara umum,
karena berkesenian merupakan cerminan dari suatu bentuk peradaban yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan kainginan dan cita-cita yang
berpedoman kepada nilai-nilai yang berlaku dan dilakukan dalam bentuk
aktifitas berkesenian, sehingga masyarakat mengetahui bentuk
keseniaannya.
Kesenian sebagai karya atau hasil simbolisasi manusia merupakan
sesuatu yang misterius. Namun demikian, secara universal jika berbicara
masalah kesenian, orang akan langsung terimajinasi dengan istilah
“indah”. Kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat, sehingga salah satu
bagian yang penting dari kebudayaan, kesenian adalah ungkapan
kreatifitas dari kebudayaan itu sendiri. Masyarakat yang menyangga
kebudayaan dan juga kesenian, mencipta, memberi peluang untuk
bergerak, memelihara, menularkan, mengembangkan untuk kemudian
menciptakan kebudayaan lagi.
4. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler yang diatur dalam Peraturan Manteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81 A Tahun 2013 yaitu :
a) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
efektif, dan psikomotorif peserta didik.
b) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat
peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia
seutuhnya.
Adapun tujuan ekstrakurikuler menurut dan Pengaturan Manteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan
ekstrakurikuler ayat 2 yaitu kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan
tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan penjelsan diatas tersebut bahwa kegiatan ekstrakurikuler
memiliki tujuan yang pada hakikatnya menjelaskan apa yang ingin di capai
semata-mata untuk kepentingan siswa, baik dalam mengembangkan kemampuan
peserta didik dan menumbuhkan perkembangan pribadi siswa yang sehat jasmani
dan rohani, bertakwa kepada Tuhan YME memiliki kepedulian dan
tanggungjawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta
menanamkan sikap sebagai warga Negara yang baik dan bertanggun jawab
melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Nvan Ardy Wiyani (2013 : 108) yang menjelaskan
bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi peserta didik dan
merupakan bagian dari proses yang sistematis dan sadar dalam membudayakan
warga negara muda agar memiliki kedewasaan sebagai bekal hidup nantinya.
5. Fungsi ekstrakurikuler
Menurut Aqip serta sujak (2011: 68) bahwa terdapat empat (4) fungsi kegiatan
atau aktivitas ekstrakurikuler diantaranya yaitu :
a) Fungsi pengembangan
Bahwa kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler tersebut memiliki fungsi
di dalam mendukung perkembangan personal peserta didik itu dengan
melalui bahwa suatu kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki
fungsi untuk mendukung perluasan minat, pengembangan potensi,
serta pemberian kesempatan di dalam pembentukan karakter serta juga
pelatihan kepemimpinan.
b) Fungsi sosial
Bahwa salah satu kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki
fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta rasa tanggung jawab
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memperluas
pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, serta internalisasi nilai
moral dan juga nilai sosial.
c) Fungsi rekreatif
sebuah kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler dilakukan di dalam
suasana rilek, menggembirakan, serta menyenangkan sehingga
menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan atau aktivitas
ekstrakurikuler harus bias atau dapat menjadikan kehidupan atau
atmosfer sekolah lebih menantang serta lebih menarik bagi peserta
didik.
d) Fungsi persiapan karir
Segala kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk
dapat mengembangkan kesiapan karir peserta didik itu dengan melalui
pengembangan kapasitas.
6. Jenis- jenis ekstrakurikuler
a. Jenis ekstrakurikuler berdasarkan pilihannya
1. Ekstrakurikuler wajib ini adalah salah sat program ekstrakurikuler yang
sifatnya itu harus atau wajib diikuti oleh seluruh para peserta didik,
terkecuali itu untuk peserta didik yang memiliki atau mempunyai kondisi
tertentu yang membuatnya tidak mampu untuk bias mengikuti kegiatan
atau aktiviytas ekstrakurikuler tersebut.
2. Ekstrakurikuler pilihan ini merupakan sebuah program pilihan
ekstrakurikuler yang bias atau dapat diikuti oleh peserta sesuai dengan
minat bakat serta kemampuannya masing-masing pseserta didik.
7. Jenis ekstrakurikuler berdasarkan waktu pelaksanaannya
a) Ekstrakurikuler rutin ini merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas
ekstrakurikuler yang dilaksanakan dengan secara terus menerus, seperti
misalnya latihan bola voli, latihan sepak bola serta sebagainya.
b) Ekstrakurikuler periodik ini merupakan segala bentuk kegiatan atau
aktivitas yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja seperti lintas
alam, camping, pertandingan olahraga serta sebagainya.
8. Jenis ekstrakurikuler berdasarkan jenis kegiatannya
a) Krida latihan dasar kepemimpinan siswa, kempramukaan, PMR (palang
merah remaja), paskibra (pasukan pengibar bendera) dan lainnya.
b) Karya ilmiyah kegiatan ilmiyah remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan serta kemampuan akedemik, penelitian dan juga sebagainya.
c) Latihan atau olah bakat atau juga prestasi pengembangan bakat
olahraga, seni serta budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan
lainnya.
9. Jenis-jenis ekstrakurikuler di MTs
a) Baca tulis al-qur’an
b) Maulid habsyi
c) Pramuka
d) Palang Merah Remaja
e) Pasukan Pengibar Bendera
f) Sepakbola
g) Futsal
h) Pancak Silat

10. Ruang lingkup ekstrakurikuler


Direktorat pendidikan dasar juga menegaskan bahwa ruang lingkup dari
kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler ini harus berpangkal pada kegiatan yang
menunjang serta mendukung program intrakurikuler yakni mengembangkan
pengetahuan serta juga kemampuan penalaran siswa, keterampilan dengan melalui
hobi dan minatnya juga mengembangkan sikap yang terdapat pada program
intrakurikuler serta program kurikuler.
Kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler dimaksudkan untuk dapat
mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok
siswa, misalnya seperti olahraga, kesenian, serta kepramukaan yang dilaksanakan
di luar jam sekolah dan di luar jam pelajaran. Pelaksanaan kegiatan atau aktifitas
ekstrakurikuler antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain dapat berbeda.
Variasinya itu juga sangat ditentukan oleh kemampuan dari guru, siswa serta
kemampuan dari sekolah itu sendiri.
11. Prinsip-prinsip kegiatan
a) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukerela peserta didik.
c) Keterlibatan aktip, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertakan peserta didik secara penuh.
d) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
e) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
12. Kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah
Berdasarkan implementasi kurikulum 2013, telah diterbitkan permendikbud RI
Nomor 62 Tahun 2013 tentang kegiatan ekstrakurikuler ada pada setiap jenjang
pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler
ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akedemik. Kegiatan dari
ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk
kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. Kegiatan ekstrakurikuler (biasa disingkat
menjadi ekskul) merupakan kegiatan penunjang kegiatan intrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler berlangsung di luar dari jam belajar dan umumnya berlangsung
setelah jam pelajaran telah usai. Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
tentang kegiatan ekstrakurikuler, adapun beberapa syarat yang mendasari
pembentukan ekstrakurikuler terutama pada sekolah yaitu :
a) Adanya Pembina atau pembimbing dalam ekstrakurikuler tersebut.
Umumnya Pembina atau pembimbing adalah guru di sekolah tersebut
walau tidak tertutup kemungkinan bahwa menggunakan Pembina yang
bukan guru.
b) Memiliki sejumlah anggota kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki
anggota yang cukup agar dapat menjalankan kegiatannya dengan baik.
Jumlah anggota ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler
tergantung pada bakat minat peserta didik.
c) Disetujui oleh sekolah dalam hal ini, disetujui oleh kepala sekolah dan
guru-guru.
13. Upaya pengembangan pendidikan
Menurut Masnur Muslich (2011: 86-87) menjelaskan bahwa pendidikan
karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata
pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak
hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengalaman
nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Menurut Paul Suparno (Zubaedi, 2011: 243-245) mengungkapkan ada empat
cara penyampaian yang disebut dengan penyampaian pendidikan karakter
disekolah, yaitu: (1) sebagai mata pelajaran tersendiri: model pendekatan ini
dianggap sebagai mata pelajaran tersendiri yang memiliki kedudukan yang sama
dan diperlakukan sama seperti pelajaran atau bidang studi lain. (2) terintegrasi
dalam semua bidang studi: Pendekatan ini dalam 28 penyampaiannya secara
terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, dipilih materi pendidikan karakter yang
sesuai dengan tema atau pokok bahasan bidang studi. (3) di luar pengajaran:
penguatan nilai dengan model ini lebih mengutamakan pengolahan dan
penanaman nilai melalui suatu kegiatan yang memiliki nilai-nilai karakter. Model
ini tidak terstruktur dalam kerangka pendidikan dan pengajaran di sekolah. (4)
model gabungan: menggunakan gabungan antara model terintegrasi dan model di
luar pelajaran. Penanaman nilai pengajaran formal terintegrasi bersamaan dengan
kegiatan di luar pelajaran.

You might also like