You are on page 1of 8

MAKALAH SEJARAH

ASIA-PACIFIC ECONOMIC
COOPERATION (APEC)

DISUSUN OLEH :

1. RESKY
2. SANIAH RAMADHINI
3. SARIMA NINGSIH

SMA NEGERI 1 BUNYU


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan apat
membantu pembaca ddalam memahami sejarah yang mana merupakan dari judul makalah kami
yaitu “Asia-Pacifis Economic Cooperation/ APEC”. Disamping itu kami bergarap bahwa makalah
sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah sejarah ini masih banyak kekurangan
sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran
sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Bunyu, Agustus 2022

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Di Asia Pasifik terdapat sebuah organisasi yang menaungi kegiatan perekonomian Negara-negara di kawasan
tersebut. Organisasi ini bernama Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Hingga tahun 2018 APEC memiliki
anggota sebanyak 22 negara. Pada tahun 1989, para pemimpin negara – negara yang terletak dilingkar luar Samudra
Pasifik mengadakan pertemuan multilateral dan mendeklarasikan berdirinya APEC ( Asia Pasific Economic
Cooperation). Visi APEC adalah untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lain di wilayah Asia Pasifik,
menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor. Kunci untuk mencapai visi
APEC adalah apa yang disebut dengan ”Deklarasi Bogor” , yaitu bahwa negara yang sudah pada tingkat industrialisasi
(negara – negara maju) akan mencapai sasaran perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka (liberalisasi) paling
lambat tahun 2010, dan wilayah yang tingkat ekonominya sedang berkembang paling lambat tahun 2020.

Dari segi organisasi, kelompok bernama APEC ini adalah yang terbesar di dunia. Selain beranggotakan 22 negara
hingga tahun 2018, APEC memiliki kekuatan ekstra besar yang tidak dimiliki organisasi serupa di dunia ini dalam
konteks perekonomian. APEC berpenduduk 2,3 miliar jiwa dari 6 miliar jiwa penduduk dunia. Setengah dari
perdagangan dunia terjadi di APEC. Sebesar 18 triliun dollar AS Produc Domestic Bruto (PDB) dunia dari total 30
triliun dollar lebih PDB dunia ada di APEC.
Anggota APEC merupakan negara yang berada di lingkar luar Samudra Pasifik, yaitu Amerika Serikat, Australia,
Brunei Darussalam, Chili, Cina, Filipina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Kanada,
Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam
dan Mongolia
Lima dari sepuluh negara yang memiliki kekuatan perekonomian terbesar di dunia ada di APEC, yakni Amerika
Serikat, Jepang, Cina, Kanada, dan Meksiko. Sejak digelarnya APEC Economic Leaders Meeting (AELM) di Seattle,
AS tahun 1993, setiap tahun dilahirkan deklarasi atau kesepakatan bersama di antara para pemimpin negara – negara
anggota APEC.
Bagi Indonesia, organisasi APEC menjadi momentum bagus untuk memanfaatkan kerjasama ekonomi regional serta
memasukkan kepentingan nasional, demi memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun, demikian untuk
mampu mewujudkan tujuan APEC yang tertuang dalam Deklarasi Bogor tidaklah mudah, melihat dari kondisi ekonomi
rakyat Indonesia yang kurang begitu memuaskan. Selain itu dengan adanya deklarasi tersebut liberalisasi perdagangan
mengharuskan ekspor kita diturunkan. Konsekuensinya, barang dari luar negeri mengalir deras di pasaran. Agar hal
seperti itu tidak terus – menerus menggerogoti produk lokal, pemerintah harus bergerak cepat dalam meningkatkan dan
mendorong usaha/ produk lokal agar tidak terjajah oleh produk asing. APEC memiliki 3 pengamat atau observer, yaitu
secretariat ASEAN, Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan secretariat Paific Island Forum (PIF).

II. RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimanakah latar belakang dan struktur organisasi APEC?
b. Bagaimana eksistensi APEC?
c. Apa saja tujuan didirikanya APEC?
d. Apa saja prinsip yang dibangun atas asar kerja sama APEC?
e. Apa sajakah pertemuan dialog APEC?
f. Apa sajakah faktor pendorong pembentukan APEC secara khusus?
g. Bagaimanakah manfaat APEC bagi Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG DAN STRUKTUR ORGANISASI APEC

Pada tahun 1989 didirikan sebuah organisasi yang bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan
mempererat komunitas di Negara-negara Asia-Pasifik. Ortanisasi tersebut diberi nama Asia Pasific Economis
Cooperation (APEC) atau Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik. APEC memiliki 3 pengamat atau observer, diantaranya
Sekertaria ASEAN, Pacific Economis Cooperation Council (PECC), dan secretariat Pacific Island Forum (PIF).

APEC dibentuk atas prakarsa Perdana Menteri Australia, Bob Hawke .. APEC didirikan pada November 1989
di Canberra, Australia. Indonesia turut hadir dan berperan dalam pendirian APEC. Pembentukan APEC
dilatarbelakangi perkembangan situasi politik an ekonomi dunia yang tidak pasti. Oleh karena itu, Negara-negara di
Asia Pasifik merasa perlu ada forum nonformal untuk membicarakan liberalisasi perdagangan dan investasi.

Pada awal berdirinya, organisasi ini terdiri atas 12 anggota. Namun, APEC kini telah memiliki 22 negara anggota yang
kebanyakan anggotanya memiliki garis pantai ke Samudra Pasifik. Anggota APEC tersebut terdiri dari Amerika Serikat,
Australia, Brunei Darussalam, Chili, Cina, Filipina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia,
Meksiko, Papua Nugini, Peru, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Mongolia.
Kerja sama APEC meliputi perdagangan, investasi, dan bidang ekonomi lainya secara menyeluruh. Kerjasama APEC
merupakan kerja sama yang bersifat nonpolitis. Hal ini ditandai ddengan ikut bergabungnya Tiongkok, Taiwan dan
Taiwan yang memiliki masalah dengan Tiongkok. Itulah sebabnya APEC menggunakan istilah ekonomi anggota bukan
negara anggota.
Apabila melihat negara anggotanya, APEC diperkirakan berpendudukan 2,3 milyar jiwa dari 6 milyar jiwa penduduk
dunia. Itu berarti separuh dar perdagangan dunia terjadi di APEC. Sebesar 18 triliun dolar AS produksi ddomestik bruto
(PDB) dunia, dari total 30 triliun dolar lebih PDB dunia ada ddi APEC. 5 dari 10 negara yang mempunyai perekonomian
terbesar di dunia ada di APEC, yakni AS, Jepang, Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
Pada 5 November 1994 Indonesia menjadi tuan rumah KTT VI APEC. KTT VI ini diadakan di Bogor & berhasil
menetapkan kesepakatan yang disebut Deklarasi Bogor. Setelah KTT VI di Bogor terselenggara, APEC berusaha
mencapai BOGOR GOALS, yaitu terciptanya peragangan bebas & inveastasi dikawasan Asia Pasifik. Dalam usahanya
mencapai tujan tersebut, APEC melakukan kegiatan berlandaskan prinsip kesepakatan bersama yang bersifat terbuka.
Selain itu, kegiatan APEC memgang prinsip saling menghargai pendapat seluruh negara anggota. Target pencapaian
Bogor Goals bagi negara maju pada 2010 dan untuk negara berkembang 2020.

Pada 2002 Indonesia menjadi salah satu pencetus kerja sama antikorupsi antarnegara anggota APEC. Selanjutnya, pada
2005 Indonesia berperan aktif dalam pembentukan kerja sama kesiaptanggapan bencana (emergency preparedness)
sebagai respon atas bencana tsunami yang melanda Aceh serta beberapa kawasan negara anggota APEC lainya. Pada
2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Pasifik. Selain itu, aktivitas
perdagangan di Indonesia APEC mencapai 76% dari total perdagangan Indonesia-Dunia.

Pada KTT XXIV APEC yg ke 24 diselenggarakan pada 7-9 September 2012 di Vladivostok,Rusia, Indonesia diminta
menjadi ketua APEC menggantikan Rusia. Sebagai ketua APEC, Indonesia dipercaya menjadi tuan tumah KTT XXV
APEC 2013. KTT XXV APEC tersebut berhasil diselenggarakan di Bali dengan tema besar Resilient Asia Pacific: The
Global Engine Growth. Pada APEC 2013 peran dan posisi Indonesia dalam kancah Internasional semakin strategis.
Selain itu, posisi Indonesia sebagai salah satu negara APEC yang masuk G-20 dianggap mampu menjaga stabilitas
kawasan sekaligus sebagai penggerak ekonomi kawasan. Hingga tahun 2018 Indonesia masih terus aktif sebagai anggota
APEC
B. EKSISTENSI

APEC merupakan salah satu forum ekonomi regional terpenting di Asia Pasifik karena 14 dari 21 anggota
APEC masuk ke dalam 40 negara pengekspor terbesar di dunia. Adapun 9 anggota APEC tercatat sebagai G-20.
APEC turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik dan
kemajuan perekonomian global. Selain itu, anggota-anggota APEC juga berkontribusi terhadap 53% GDP dunia serta
44% volume perdagangan dunia. Tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun anggota APEC 2,5%. Angka ini jauh lebih
tinggi dibanding ekonomi non-APEC yang hanya mencapai 1,3% per tahun pada periode yang sama. Gabungan
ekonomi para anggota APEC meningkat dua kali lipat dari AS$17,7 triliun paa 1989 menjaddi AS$35,8 triliun pada
2010. Sementara itu dari sisi investasi, foreign direct investment (FDI/ investasi langsung luar negeri) yang masuk ke
kawasan APEC meningkat 715% Antara 1989 dan 2010.

Total perdagangan Indonesia pada 1989 ke seluruh ekonomi anggota APEC adalah US$29,9 miliar. Pada
2011, angka ini naik menjadi US$289,3 miliar atau 75% dari total perdagangan Indonesia. Padad 1994, nilai FDI
masuk ke Indonesia dari seuruh ekonomi anggota APEC adalah US$2,5 miliar. Pada 2011, angka ini meningkat
menjadi US$10,6 miliar atau 54% dari total FDI masuk ke Indonesia.

Sejak 2004, APEC giat membahas agenda reformasi structural yang mencakup reformasi perundangundangan,
tata kelola public daan perusahaan, kebijakan persaingan dunia usaha, dan penguatan infrastruktur hokum ekonomi.
Bagi Indonesia, potensi dan peluang kerja sama ekonomi di APEC tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan kapasitas ekonomi, daya saing, dan inovasi Indonesia, serta mendorong terbukanya pasar di Asia
Pasifik.

C. TUJUAN DIDIRIKANYA APEC


Mendorong pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan bersama di Asia-Pasifik Mendorong dan memfasilitasi
perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan. Selain itu, meningkatkan kerja sama
pengembangan kapasitas ekonomi anggota dengan target 2010 untuk ekonomi Negara maju, dan 2020 untuk
ekonomi Negara berkembang
o Mempererat hubungan sesama Negara anggota untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi bersama pada
forum internasional
o Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik

D. KERJA SAMA APEC DIBANGUN BERDASARKAN BEBERAPA PRINSIP BERIKUT


✓ Prinsip consensus memiliki arti bahwa semua keputusan dalam APEC harus bermanfaat dan disepakati oleh 22
ekonomi anggota
✓ Prinsip voluntary and non-binding berarti kesepakatan dilakukan secara sukarela dan tidak mengikat
✓ Prinsip concerted unilateralism berarti keputusan dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan kemampuan
setiap negara ekonomi anggota tanpa syarat resiprositas
✓ Prinsip differentiated time frame berarti Negara ekonomi anggota maju diharapkan melakukan liberalisasi
terlebih dahulu

E. PERTEMUAN DIALOG APEC


Anggota APEC menjalin kerja sama melalui dialog-dialog dalam pertemuan rutin. Ada beberapa pertemuan
dialog APEC, yaitu AELM,KTM,dan KTT.
1. AELM (APEC Leaders Meeting), yaitu forum pertemuan para pemimpin ekonomi APEC yang juga merupakan
pertemuan tahunan kepala Negara anggota APEC
2. KTM (Konferensi Tingkat Menteri), yaitu pertemuan tingkat menteri
3. KTT (Konferensi Tingkat Tinggi), yaitu pertemuan yang diadakan setiap tahunan di Negara ekonomi anggota
F. FAKTOR PENDORONG PEMBENTUKAN APEC SECARA KHUSUS
a. Bayangan kegagalan Uruguay Round yang dikhawatirkan akan meningkatkan proteksionisme
b. Munculnya kelompok-kelompok perdagangan seperti NAFTA dan AFTA
c. Perubahan politik dan ekonomi di Rusia dan Eropa Timur
d. Adanya pemikiran bahwa kemajuan perekonomian suatu Negara dapat tercapai jika didorong oleh pasar
kea rah integrasi ekonomi, baik regional maupun internasional

G. MANFAAT APEC BAGI INDONESIA

Bagi Indonesia, KTT APEC adalah momentum untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang disinergikan
konsep MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan 4 paket
kebijakan ekonomi nasional. Titik beratnya adalah untuk membuka akses terhadap arus investasi guna
memacu pencapaian target pembangunan koridor dalam MP3EI maupun mendorong perluasan akses pasar
untuk produk Indonesia yang kerap berbenturan dengan kebijakan proteksi sejumlah negara APEC. Hal ini
penting bagi kebutuhan modal pembangunan maupun peningkatan produktifitas industri dalam negeri, serta
menutup celah defisit perdagangan internasional.
Perlu diketahui bahwa realisasi MP3EI untuk sektor rill dan infrastruktur sejak tahun 2011 hingga
pertengahan 2013 mencapai Rp 647,46 T, 36% berasal dari investasi swasta nasional dan asing. Sementara
itu, untuk tahun 2015 sudah direncanakan (pipeline) dalam MP3EI mencapai Rp 4.481 T terdiri dari 1.568
proyek, baik sektor rill Rp 2.177 T (583 proyek), maupun infrastruktur Rp 2.304 T (terdiri dari 985 proyek).
Proyeksi itu tentu membutuhkan arus investasi yang besar dan kerjasama kawasan yang lebih erat dan saling
menguntungkan, dan tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara anggota APEC untuk meningkatkan
investasinya di Indonesia.
Perdagangan bebas kawasan memang dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi dapat
membuka pasar bagi industri dalam negeri yang semakin meningkat. Namun, di sisi lain apabila Indonesia
tidak menyiapkan diri dengan baik, tentu akan dapat menjadi jajahan produk asing yang dapat menghancurkan
kemampuan produktif dalam negeri.
Tugas pemerintah yang penting dan harus dilakukan adalah merubah persepsi masyarakat atau rakyat
Indonesia yang menganggap produk luar/ asing lebih menarik, walaupun kualitasnya belum tentu lebih baik
dari produk lokal. Serta meningkatkan dan mendorong UKM di daerah – daerah.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
APEC merupakan sebuah organisasi yang menaungi kegiatan perekonomian Negara-negara dikawasan Asia Pasifik.
APEC memiliki kepanjangan yaitu Asia Pacific Economic Cooperation. Hingga tahun 2018 APEC memiliki anggota
sebanyak 22 negara diantaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chili, Cina, Filipina, Hong
Kong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, Rusia, Selandia Baru,
Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Mongolia.
APEC memiliki 3 pengamat / observer yaitu sekretariat ASEAN, Pacific Economic Cooperation Council
(PECC), dan sekretariat Pacific Island Forum (PIF).
APEC dibentuk pada November 1989 atas prakarsa Perddana Menteri Australia, Bob Hawke di Canberra,
Australia. Pembentuan APEC dilatarbelakangi perkembangan perkembangan situasi politik dan ekonomi dunia yang
tidak pasti. Kerja sama APEC meliputi perdagangan, investasi dan bidang ekonomi lainya secara menyeluruh.
Kerjasama APEC merupakan kerjasama yang bersifat nonpolitis, hal ini ditandai dengan ikut bergabungnya Hong Kong-
Tiongkok dan Taiwan yang memiliki masalah politik dengan Tiongkok. Itulah sebabnya APEC menggunakan istilah
ekonomi anggota, bukan negara anggota.
Apabila melihat negara anggotanya, APEC diperkirakan berpendudukan 2,3 milyar jiwa dari 6 milyar jiwa penduduk
dunia. Itu berarti separuh dar perdagangan dunia terjadi di APEC. Sebesar 18 triliun dolar AS produksi ddomestik bruto
(PDB) dunia, dari total 30 triliun dolar lebih PDB dunia ada ddi APEC. 5 dari 10 negara yang mempunyai perekonomian
terbesar di dunia ada di APEC, yakni AS, Jepang, Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
APEC merupakan salah satu forum ekonomi regional terpenting di Asia Pasifik karena 14 dari 21 anggota APEC masuk
ke dalam 40 negara pengekspor terbesar di dunia. Adapun 9 anggota APEC tercatat sebagai G-20. APEC turut
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik dan kemajuan
perekonomian global. Selain itu, anggota-anggota APEC juga berkontribusi terhadap 53% GDP dunia serta 44% volume
perdagangan dunia. Tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun anggota APEC 2,5%. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding
ekonomi non-APEC yang hanya mencapai 1,3% per tahun pada periode yang sama.
Kerja sama apec dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu Prinsip consensus,Prinsip voluntary and non-
binding ,Prinsip concerted unilateralism,Prinsip differentiated time. Anggota APEC menjalin kerja sama melalui
dialog-dialog dalam pertemuan rutin. Ada beberapa pertemuan dialog APEC, yaitu AELM,KTM,dan KTT.

Bagi Indonesia, KTT APEC adalah momentum untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang disinergikan konsep
MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan 4 paket kebijakan ekonomi
nasional. Titik beratnya adalah untuk membuka akses terhadap arus investasi guna memacu pencapaian target
pembangunan koridor dalam MP3EI maupun mendorong perluasan akses pasar untuk produk Indonesia yang kerap
berbenturan dengan kebijakan proteksi sejumlah negara APEC. Hal ini penting bagi kebutuhan modal pembangunan
maupun peningkatan produktifitas industri dalam negeri, serta menutup celah defisit perdagangan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari Ratna dan Adil .M. 2018. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII kurikulum 2013 revisi. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Muchlis Muhammad dkk. 2018. Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu Sosial SMA/MA Kelas XII. Klaten: PT Intan
Pariwara

You might also like