Professional Documents
Culture Documents
Nim : 200620315
Mata kuliah : Akuntansi Biaya 23F
Soal
Absorption versus variable costing.
Grunewald company manufactures a professional grade vacuum cleaner and began operations in
2011. For 2011, Grunewald budgeted to produce and sell 20,000 units. The company had no price,
spending, or efficiency variances, and writes off production-volume variances to cost of goods
sold. Actual data for 2011 are given as follows:
Units produced 18,000
Units sold 17,500
Selling price $ 425
Variable costs:
Manufacturing cost per unit produced
Direct materials $ 30
Direct manufacturing labor 25
Manufacturing overhead 60
Marketing cost per unit sold 45
Fixed costs:
Manufacturing costs 1,100,000
Administrative costs 965,450
Marketing 1,366,400
1. Prepare a 2011 income statement for Grunewald Company using variable costing.
2. Prepare a 2011 income statement for Grunewald Company using absorption costing.
Jawaban
1.
Grunewald Company
Pendapatan $ 7,437,500
Biaya variabel
Persediaan awal $ -
Biaya tetap
Grunewald Company
Pendapatan $ 7,437,500
Biaya variabel
Persediaan awal $ -
Biaya operasional
Perbedaannya yaitu karena 500 unit yang diproduksi dan belum terjual berisi sebagian dari
biaya overhead pabrik dalam akun persediaan. (500*55)
Dengan penetapan biaya variabel, semua overhead pabrik dianggap sebagai biaya periode
dan sebagai pendapatan bersih dalam laporan arus kas. Karena ini adalah biaya tambahan,
maka keuntungan akan menjadi lebih rendah.
4. Manajer akan memiliki insentif untuk memproduksi lebih banyak daripada yang dapat
mereka jual karena sebagian dari biaya tetap akan dikapitalisasi dalam persediaan barang
jadi yang menghasilkan laba lebih tinggi dan bonus yang lebih tinggi pula.
Untuk mencegah produksi yang tidak terkendali/berlebihan, perusahaan perlu
menempatkan kontrol pada jumlah persediaan yang dapat dimiliki manajer. Insentif
tambahan, atau disinsentif yang berkaitan dengan ROI merupakan salah satu cara untuk
mencegah kelebihan persediaan.