Professional Documents
Culture Documents
Tugas k3
Tugas k3
1. Zaman Purba
2. Zaman Yunani
3. Abad 16
4. Abad 18
AntoineLavoisier(1743-1794)
Merupakan orang yang pertama mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernapasan,
oksidasi, dan calorimeter dengan menggunakan guinea pig (sejenis
kelinci) sebagai binatang percobaannya. Lavoisier mengukur penggunaan
oksigen oleh manusia dalam keadaan puasa dan istirahat yang sekarang ini
dikenal dengan Basal Metabolisme. Dia juga menunjukkan bahwa
konsumsi oksigen meningkat di atas basal dengan menurunnya
suhu, pencernaan makanan dan latihan fisik.
5. Abad 19
6. Abad 20
Ilmu gizi semakin menampakkan diri dengan banyaknya penelitian yang
dilakukan tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok.
Meskipun makanan dan nutrisi telah dipelajari selama berabad abad, ilmu gizi
modern secara mengejutkan masih terbilang muda.Vitamin pertama diisolasi dan
didefinisikan secara kimiawi pada tahun 1996, kurang dari 100 tahun yang lalu,
mengantar penemuan setengah abad yang difokuskan pada penyakit kekurangan
nutrisi tunggal.Penelian tentang peran nutrisi dalam penyakit kronis tidak menular
yang kompleks, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan kanker.
Sebagai salah satu kebetulan hebat dalam sejarah nutrisi, ilmu baru ini dan fokus
pada nutrisi tunggal dan kekurangannya bertepatan dengan Great Depression dan
perang dunia 2, masa ketakutan yang meluas akan kekurangan makanan. Hal ini
menyebabkan penekanan lebih lanjut pada pencegahan penyakit defisiensi.
Sebagai contoh, tunjangan makanan yang direkomendasikan pertama (RDA)
adalah akibat langsung dari keprihatinan ini, ketika League of Nations, British
Medical Association, dan pemerintah AS secara terpisah menugaskan para
ilmuwan untuk menghasilkan persyaratan makanan minimum baru yang harus
dipersiapkan untuk perang. Tahun 1941, RDA pertama ini diumumkan di National
Nutrition Conference on Defense, memberikan pedoman baru untuk total kalori
dan nutrisi terpilih termasuk protein, kalsium, fosfor, zat besi,
dan vitamin tertentu. Peristiwa bersejarah ini menjadi contoh untuk penelitian
nutrisi selanjutnya dan rekomendasi kebijakan untuk fokus pada nutrisi tunggal
yang terkait dengan keadaan penyakit tertentu.
Perdebatan pada dasarnya berakhir ketika pada tahun 1975 para ilmuwan
terkemuka di AS dan London secara independen menyimpulkan dari bukti
ilmiah bahwa kekurangan makanan adalah masalah utama: "Konsep
kesenjangan protein di seluruh dunia … tidak lagi dapat dipertahankan …
masalahnya terutama satu kuantitas daripada kualitas makanan”.