Professional Documents
Culture Documents
Revisi ANALISIS JURNAL - RG PONEK
Revisi ANALISIS JURNAL - RG PONEK
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas
Sari Mulia
Rasio kematian ibu yang diperkirakan sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tetap tinggi
di atas 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu padahal target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian
per 100.000 kelahiran hidup. Stagnasi ini menuntut berbagai inovasi dan strategi untuk
mengatasi ancaman global ini. Berbagai program telah diluncurkan oleh pemerintah untuk
mengurangi risiko terjadinya komplikasi persalinan diantaranya meluncurkan Safe Motherhood
Initiative, dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu/ GSI dan program penempatan bidan
di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat. Upaya lain yang juga telah dilakukan yaitu
strategi Making Pregnancy Safer dan Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding
Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
neonatal sebesar 25% serta mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Astari.RY, 2018). Menurut WHO (World
Health Organization), AKI di dunia tahun 2016 adalah 287 per 100.000 kelahiran hidup dan di
negara berkembang 600/100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal di Asia Tenggara
menyumbang hampir 1/3 jumlah kematian maternal secara global. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), AKI di Indonesia tahun 2018 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes
RI, 2018).
Persalinan merupakan hal yang harus dialami oleh seorang ibu hamil terutama kala I
persalinan, karena pada kala ini terjadi nyeri/kontraksi yaitu kondisi yang kurang menyenangkan
dan sifatnya sangat individual dengan komponen sensorik dan emosional. Maka perlu adanya
percepatan persalinan dengan memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu, meminimalkan
intervensi dan mengupayakan agar ibu tetap berada pada kondisi fisiologis (Indrayani, 2016).
Selama persalinan ibu akan melalui beberapa fase yaitu kala I, kala II, kala III sampai kala IV.
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida
8 jam (Manuaba, 2015). Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan saat yang paling
melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri, dalam fase ini
kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase
ini, dibutuhkan kontraksi (power) yang adekuat untuk dapat memulai persalinan. Melemahnya
kontraksi rahim atau kontraksi inadekuat ini merupakan penyebab terjadinya ketidaklancaran
persalinan. Wanita yang akan melahirkan membutuhkan makanan yang kaya akan unsur gula,
hal ini karena adanya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan bayi, terlebih lagi
apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama (Holmes D & Phillip N.B, 2015).
Asuhan kebidanan yang diberikan kepada wanita selama persalinan memiliki pengaruh
secara fisik dan emosional. Penatalaksanaan proses persalinan yang tidak tepat dapat
mengakibatkan persalinan lama atau terhambat sehingga resiko mengalami dehidrasi,
kelelahan, rupture uteri, perdarahan post partum dan sepsis pada masa nifas. Pencegahan dan
deteksi dini pada masa awal dan akhir kehamilan akan signifikan mengurangi komplikasi
selama proses persalinan (Makvandi S et al, 2015)
Faktor yang dapat mempengaruhi lama persalinan yaitu: karakteristik ibu, indeks masa
tubuh, usia ibu, paritas, pemberian oksitosin, analgesik epidural. Hasil penelitian Barakat et al,
2018 menyatakan bahwa mayoritas komplikasi perinatal berhubungan dengan persalinan yang
lama. Tahap pertama persalinan di definiskan sebagai durasi dari awal persalinan sampai
pembukaan serviks penuh. Pada tahap ini, nyeri kontraksi pada persalinan akan semakin kuat
dan teratur seiring dengan kemajuan pembukaan serviks. Kontraksi persalinan (his) seperti kram
akan selalu dirasakan setiap wanita pada proses kelahiran alami. Mayoritas wanita
menggambarkan nyeri persalinan sebagai intensitas nyeri yang paling adekuat yang pernah
dialami. Manajemen nyeri pada proses persalinan merupakan hal penting dalam proses
persalinan termasuk kemajuanproses persalinan (Anuhgera, D. E.,2020).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa persalinan pada masyarakat primitif lebih
lama dan menyakitkan, sedangkan 7-14% masyarakat maju mengalami nyeri ringan dan
sebagian besar (90%) mengalami nyeri berat. Stres, kecemasan, dan kekhawatiran merupakan
faktor yang berkontribusi terhadap persepsi nyeri yang mempengaruhi pengalaman persalinan
dan nifas (Runjati, 2018).
Nyeri persalinan kala I dapat dianggap sebagai nyeri yang berlangsung lebih lama dan
dianggap cukup berat untuk dialami oleh sebagian besar ibu bersalin (Ade, 2017). Apabila
intensitas nyeri semakin adekuat diharapkan pembukaan serviks semakin melebar sehingga
kemajuan persalinan dan proses persalinan lebih cepat. Pada Liu et al, 2013 menyatakan
bahwa kenyamanan wanita selama proses persalinan akan memberikan manfaat terhadap
kemajuan persalinan. persalinan dan proses persalinan lebih cepat. Pada Liu et al, 2013
menyatakan bahwa kenyamanan wanita selama proses persalinan akan memberikan manfaat
terhadap kemajuan persalinan.
Berdasarkan dari latar belakang penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah asuhan
kebidanan pada ibu inpartu dengan Kala I.
2. Tujuan
Agar Mengetahui asuhan kebidanan pada inpartu dengan Kala I.
3. Hasil Telaah Jurnal Penelitian
Tabel 1. Hasil Kajian Review Jurnal
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
Pengaruh L14 Merupakan Titik akupresur yang Patient, Population, Pada penelitian ini Dalam penelitian ini
terhadap abstrak digunakan untuk induksi Problem: selisih hasil rata-rata direkomendasikan
Peningkatan terstruktur persalinan ada beberapa Pasien/target/populasi kenaikan kontraksi pemijatan akupresur titik
Kontraksi pada dari latar titik diantaranya adalah dalam penelitian ini adalah adalah 1,2142. Oleh LI4 dilakukan oleh bidan
Kala I belakang, SP6 dan L14. Akupresur ibu hamil inpartu kala I di BPM sebab itu dapat kepada ibu inpartu kala I
Persalinan tujuan, pada titik ini diyakini Lia Maria Bandar Lampung tahun disimpulkan bawa fase aktif, menunjukkan
Author: metode, untuk merangsang 2018 berjumlah 83 orang, dan pemijatan akupresur perilaku caring (peduli) yang
Neneng Siti hasil dan melepaskan oksitosin sampel berjumlah 42 sesudah pada titik LI4 ini efektif dapat mendekatkan hubungan
Lathifah, Ledy kesimpulan dan kelenjar pituitary dipilih melalui kriteria inklusi dan membantu menaikan terapeutik bidan dan pasien.
Octaviani Iqmy yang pada gilirannya ekslusi. kontraksi ibu bersalin Akupresur teknik pemijatan
(2018) merangsang kontraksi anyak metode yang dilakukan kala I fase aktif. dengan jari pada titik LI4 (di
rahim untuk untuk menurunkan nyeri pada sela-sela jari jempol dan
meningkatkan proses persalina, baik secara farmakologi telunjuk), ditekan lalu diputar
persalinan atau maupun non farmakologi. searah jarum jam sebanyak 30
mengelola nyeri Penggunaan metode farmakologi kali dan diulang hingga 3-5x
persalinan. Titik L14 mempunyai efektifitas yang lebih sebelum pemeriksaan dalam
secara umum memiliki baik dibanding dengan metode non selanjutnya ini membantu
efek menghilangkan farmakologi, namun penggunaan merangsang melepaskan
rasa sakit dan metode farmakologi sering oksitosin dan kelenjar pituitary
merangsang kontraksi. menimbulkan efek samping dan yang pada gilirannya
Penekanan pada titik kadang tidak memiliki efek yang merangsang kontraksi rahim
L14 ini diyakini dapat diharapkan. Sedangkan Metode untuk meningkatkan proses
membantu energi tubuh nonfarmakologi selain menurunkan persalinan sehingga
mendorong bayi nyeri pada persalinan juga persalainan dapat berjalan lebih
bergerak turun melewati mempunyai efek non-invasif, cepat dan lancer.
jalan lahir. sederhana, efektif, dan tanpa efek
yang membahayakan
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
Intervension: Dalam
penelitian ini setelah mendapat
persetujuan oleh pihak tempat
penelitian, peneliti mengidentifikasi
calon responden yang sesuai
dengan kriteria inklusi yang telah
ditetapkan, calon responden yang
sesuai dengan kriteria diberikan
informasi mengenai tujuan dan
prosedur penelitian yang dilakukan
kemudian diminta sebagai
responden dengan
menandatangani informed concent.
Peneliti melakukan observasi yaitu
dengan menilai kontraksi sebelum
melakukan Akupresur L14 dengan
cara posisikan jari peneliti diatas
perut ibu (Bagian Pusat) hitung
kontraksi selama 10 menit, Catat
hasil di lembar observasi. Lakukan
akupresur L14 di daerah antara
tulang metacarpal 1 dan 2
sebanyak 30 kali memutar searah
jarum jam. Ulangi langkah 3-5 kali
hingga pemeriksaan dalam
berikutnya. Peneliti mengobservasi
lama persalinan kala I, yaitu: Lama
persalinan didefinisikan melalui
lembar observasi partograf. Lama
persalinan dilihat dari pembukaan
serviks 4 cm sampai dengan
pembukaan serviks 10 cm
(lengkap)
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
Comparatison:
Perbandingan penelitian ini
adalah penelitian yang
dilakukan Budiarti (2011) hasil
pengukuran lama persalinan pada
kelompok ibu yang mendapatkan
akupresur pada titik L14
menunjukkan 60,4% lama
persalinan ≤6 jam dan 39,6% pada
kelompok yang tidak mendapat
akupresur. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah pada hasil
kesimpulan, yang mana
kesimpulannya adalah kenaikan
kontraksi setelah dilakukan
akupresur LI4 dari rata-rata 3x
selama 10 menit menjadi rata-rata
4x 10 menit.
Outcome:
Hasil dari penelitian ini
adalah kontraksi sebelum
dilakukan pemijatan pada titik L14
pada ibu inpartu selama kala I fase
aktif persalinan di dapatkan dengan
tingkat kontraksi minimal 3,00 (3
kali dalam 10 menit) dan maksimal
4,00 (4 kali kontraksi dalam 10
menit). Kontraksi sesudah
dilakukan pemijatan dengan tingkat
kontraksi minimal 4,00 (4 kali dalam
10 menit) dan maksimal 5,00 (5 kali
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
kontraksi dalam 10 menit), maka
dapat disimpulkan ada pengaruh
yang signifikan antara peningkatan
kontraksi sebelum pemijatan L14
dan sesudah pemijatan L14 pada
ibu Inpartu kala I fase aktif.
Penerapan Merupakan Apabila intensitas Patient, Population, Pada penelitian ini dapat Kombinasi birth ball dan
Birth Ball abstrak nyeri semakin Problem: Populasi yang disimpulkan bahwa pelvic rocking dapat
Dengan terstruktur, adekuat diharapkan digunakanadalam penelitian gabungan birth ball dan membantu mempercepat
Teknik Namun pembukaan serviks ini adalah ibu hamil dan pelvic rocking efektif penurunan kepala janin,
Pelvic tidak ada semakin melebar sampelnya adalah ibu dalam mempercepat membetulkan posisi
Rocking pembagian sehingga kemajuan primigravida yang sedang proses persalinan dan kepala janin dan dapat
Terhadap paragraph persalinan dan pada proses persalinan dapat diterapkan pada membantu mengalihkan
Lama sesuai proses persalinan (inpartu) dengan fase aktif fasilitas Kesehatan fokus ibu yang merasa
Persalinan bagiannya. lebih cepat. sebanyak 24 orang. kepada ibu inpartu pada sakit saat terjadi kontraksi
Pada Kala I Kenyamanan wanita Teknik sampel yang kala I fase laten dan sehingga ibu bisa merasa
Fase Aktif selama proses digunakan adalah purposive aktif untuk mempercepat lebih nyaman menghadapi
Prematur. persalinan akan sampling dengan kriteria lama persalinan dan persalinan. Keadaan ibu
Author: memberikan inklusi penelitian sebagai meningkatkan yang nyaman dapat
Diah manfaat terhadap berikut: usia 18-35 tahun, kenyamanan bagi meminimalisir kehilangan
Evawanna kemajuan primigravida dengan semua ibu di masa tenaga berlebihan akibat
Anuhgera, persalinan. kehamilan tunggal dan persalinan normal stress atau cemas dalam
Nikmah Salah satu teknik presentasi kepala, IMT menghadapi rasa sakit ibu
Jalilah yang dapat normal, ibu dan janin dalam saat kontraksi dan
Ritonga, digunakan untuk keadaan normal, usia membuat kontraksi lebih
Riris mempercepat kehamilan 37-40 minggu. baik karena ibu bisa
Sitorus, Juni proses persalinan Mayoritas wanita tenang dalam
Mariati adalah menggambarkan nyeri menghadapinya.
Simarmata menggunakan birth persalinan sebagai intensitas Kombinasi ini dapat
(2021) ball dengan nyeri yang paling adekuat diterapkan hingga
menggunakan yang pernah dialami. pembukaan ibu lengkap.
gerakan pelvic Manajemen nyeri pada
rocking. Birth ball proses persalinan
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
merupakan salah merupakan hal penting
satu metode non dalam proses persalinan
farmakologi pada termasuk kemajuan proses
saat persalinan persalinan
yang digunakan
untuk mengurangi Intervension:
nyeri persalinan dan Empat bidan terlatih
mempercepat memberikan instruksi kepada
durasi persalinan. ibu mengenai teknik pelvic
rocking yang akan
diperagakan. Pelvic rocking
dengan 5 tahapan
diantaranya: duduk
mengangkang di atas bola,
goyangkan panggul ke
depan dan belakang dengan
bahu sebanayk 4 kali,
goyangkan ke kiri dan kanan
sebanyak 4 kali, rotasi
pinggul searah jarum jam
dan berlawanan jarum jam 4
kali, ayunkan pinggul dengan
pola angka delapan
sebanyak 4 kali.
Comparatison:
Penelitian ini sejalan dengan
peneltian Gau M. L., tahun
2011 menyatakan bahwa
penggunaan birth ball akan
memudahkan para ibu untuk
mengayunkan panggulnya
secara alami dan
Judul Abstrak Introduction Metode (PICO) Hasil Bahasan Analisa
Pembahasan
meningkatkan kontraksi
rahim sehingga
mempercepat proses
persalinan. Pada penelitian
Gau hanya menggunakan
birth ball dan tidak dijelaskan
durasi kemajuan dalam
persalinan kala I. Dan
penelitian yang dilakukan
oleh Hasan Zaky, tahun
2016 menunjukkan adanya
peningkatan kemajuan
kontraksi rahim dimana
intensitas rahim lebih kuat
dan juga terjadi peningkatan
durasi rahim pada kelompok
penelitian yang dilakukan
birth ball dengan teknik
pelvic rocking. Teknik sama
hanya tidak dijabarkan durasi
kemjuan persalinan Kala I.
Comparatison: Pembanding
dalam penelitian ini
penelitian Surtiningsih tahun
2016 yang menjelaskan
bahwa Pelvic Rocking
Exercises sangat efektif
dalam memperpendek lama
waktu persalinan kala I fase
aktif pada ibu primipara.
Perbedaan adalah penelitian
Surtiningsih sampelnya focus
ibu primi. Dan penelitian
Renaningtyas, dkk tahun
2014 ada hubungan antara
pelaksanaan pelvic rocking
dengan birthing ball terhadap
lamanya kala I. Dengan
melakukan pelvic rocking
dengan birthing ball mampu
memperlancar proses
persalinan khususnya pada
kala I dan membantu ibu
mengalami waktu persalinan
kala I yang normal.
Perbedaannya dalam
penelitian Renaningtyas
adalah penelitiannya
kombinasi antara pelvic
rocking dengan birthing ball.
Indrayani. (2016). Update Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: CV.Trans
Info Media.
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Holmes D & Phillip N.B. (2015). Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.
Makvandi, S et al. (2015). Effect of birth ball on labor pain relief: A systematic review and
meta‐ analysis. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 41(11),679-1686
Anuhgera, D. E., Siregar, W. W., Ritonga, N. J., & Pardede, D. (2020). Terapi Alternatif
Pengurangan Rasa Nyeri Dan Kecemasan Melalui Slow Stroke Back Massage
(SSBM) Pada Inpartu Kala I Fase Aktif. JURNAL