You are on page 1of 11

TUGAS KELOMPOK II

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN


ASPEK PASAR

Disusun oleh:

1. Dhea Irdiana Faresha 122190045


2. Victoria Gauwan R 122190104
3 Naufal Rafiyanto 122190105
4 M. Ilham Darmawan 122190106
5 Hapsari Kusuma W 122190109

Kelas : TI-D

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
I. Pemilihan Usaha
Kriteria pemilihan usaha:
a. Supply bahan baku
Dalam sebuah usaha, supply bahan baku merupakan hal yang penting bagi
operasional sebuah perusahaan. Supplier dapat berupa perorangan atau perusahaan
yang memasok suatu bahan baku berupa bahan mentah ke pihak lain, kemudian
pihak tersebut yang akan mengelola bahan mentah menjadi barang jadi. Supply
bahan baku disini berkaitan dengan kemudahan perusahaan dalam mendapatkan
bahan baku yang diperlukan dari setiap ide usaha. Bahan baku yang paling mudah
didapatkan adalah bahan baku yang dapat diperoleh dari masyarakat sekitar atau
berada di sekitar tempat produksi. Bahan baku yang diperoleh dengan jarak yang
berdekatan dengan usaha akan menimbulkan fleksibilitas karena jangkauan
jaraknya, kemudahan kontrol kualitas, pengiriman produk lebih cepat, biaya
distribusi yang lebih kecil, dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan komunitas
warga sekitar.
b. Modal usaha
Modal adalah pondasi yang sangat penting dalam suatu usaha. Jika tidak ada
modal, suatu usaha tidak mungkin akan berjalan. Modal diperlukan dalam
berbagai skala usaha, mulai dari usaha berskala besar maupun berskala kecil.
Besar kecilnya modal tergantung pada usaha yang akan dijalankan.
c. Pendirian usaha
Pendirian usaha adalah merupakan prosedur atau tahapan yang harus dilalui
untuk mendirikan badan usaha. Adapun dasar hukum pendirian usaha diatur oleh
undang-undang melalui beberapa aturan di bawah ini:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau KUHD
2. Perundang-undangan No 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
3. UU No 20/2008 mengenai gerak usaha UMKM (Usaha Mikro, kecil, dan
Menengah)
4. Peraturan terbaru yaitu UU Nomor 11/202 tentang Cipta Kerja
5. PP Nomor 29/2016 yang mengatur tentang ketentuan besaran Perubahan Modal
Dasar Perseroan (PT)
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No 3.2017 yang
meregulasikan besaran Biaya Jasa Hukum Notaris bagi pendirian PT untuk
UMKM.
Pelaku bisnis baik dalam UMKM atau yang lainnya tetap harus melakukan
kewajiban utamanya terlebih dahulu, yaitu mengurus legalitasnya. Dokumen
persyaratannya pun tidak jauh berbeda, sehingga akan mempermudah bagi yang
akan membuka usaha lain selain yang telah ada. Langkah awalnya yaitu dengan
mendaftarkan usaha dagang pada instansi terkait kemudian wajib melengkapi
semua persyaratan agar proses pengajuannya berjalan dengan efisien.
d. Kompetitor
Kompetitor merupakan pesaing usaha yang menawarkan produk atau jasa yang
serupa. Kompetitor dapat dibedakan dalam 3 jenis, yaitu:
1. Kompetitor langsung (Direct Competitors)
Kompetitor langsung adalah kompetitor yang merupakan pesaing bisnis
dengan produk, pasar, industri, dan harga yang ditawarkan perusahaan sama
dengan pesaingnya.
2. Kompetitor tidak langsung (Indirect Competitors)
Kompetitor tidak langsung adalah perusahaan yang menjual produk yang
tidak sama dengan namun menawarkan solusi sama yang diperlukan oleh
konsumen. Memiliki produk yang berbeda namun bisa menjadi alternatif
sebagai produk pengganti.
3. Kompetitor bayangan (Replacement Competitors)
Kompetitor bayangan merupakan jenis kompetitor yang menawarkan
produk dan tujuan yang berbeda tetapi memiliki target pasar yang sama.
Dengan adanya kompetitor, maka dapat memulai dengan pengembangan suatu
peta pasar sebagai langkah untuk mengembangkan suatu produk yaitu memperbaiki
produk yang lama atau menambahkan kegunaan produk tersebut kepada target pasar,
target dan strategi guna meningkatkan performa perusahaan untuk bisa
mengembangkan produk agar tetap relevan dengan tetap memperhatikan kualitas dari
produk yang dipasarkan.
e. Proses produksi
Proses produksi adalah kegiatan yang terdiri dari inputan berupa material,
mesin, sumber daya manusia, informasi, modal yang melalui suatu proses dari satu
bagian ke bagian yang lain sehingga menghasilkan output berupa produk atau jasa.
Proses produksi suatu produk berbeda-beda tergantung bahan baku dan desain
produknya. Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
produksi. Kemudahan proses produksi akan berpengaruh pada pemilihan ketiga ide
usaha.

Bobot Kriteria

Faktor Bobot
Supply bahan baku 20%
Modal usaha 30%
Pendirian usaha 15%
Kompetitor 10%
Proses produksi 25%

Setiap faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan usaha memiliki bobot yang
berbeda-beda. Bobot tertinggi dimiliki oleh faktor modal usaha karena modal memiliki peran
yang sangat penting dalam pendirian suatu usaha. Dalam hal ini modal yang dimaksud adalah
modal uang, sumber daya manusia (apakah membutuhkan tenaga kerja khusus yang
membutuhkan skil kemampuan tinggi dan sebagainya), dan modal berupa peralatan dan
perlengkapan usaha. Posisi tertinggi kedua adalah faktor proses produksi karena menyangkut
kegiatan utama dari usaha yang akan didirikan apakah proses produksinya sederhana atau rumit
dan sebagainya. Selanjutnya faktor supply bahan baku karena berkaitan erat dengan proses
produksi, kemudahan dalam mendapatkan bahan baku dari supplier menjadi pertimbangan
yang sangat penting. Kemudian faktor pendirian usaha yang berkaitan dengan proses perizinan
apakah rumit atau apakah lahan atau tempat yang akan didirikan tempat usaha merupakan tanah
sengketa atau bagaimana dampak terhadap lingkungan sekitar dan sebagainya. Faktor terakhir
adalah faktor kompetitor apakah usaha yang akan didirikan memiliki kompetitor yang banyak
atau apakah kompetitor yang ada sangat kuat dan memonopoli industri sejenis dan sebagainya.
Faktor Sambal Kalengan Pocket bag Phone case
Supply bahan baku 5 3 3
Modal usaha 4 2 3
Pendirian usaha 4 2 2
Kompetitor 1 3 4
Proses produksi 5 3 3
Total 3,15 1,95 2,35

Contoh perhitungan:
Sambal kalengan = ((5 x 20%) + (4 x 30%) + (4 x 15%) + (1 x 10%) + (5 x 25%)):5 = 3,15
Berdasarkan perhitungan pembobotan, didapatkan hasil bahwa sambal kalengan memperoleh
nilai tertinggi dibanding kedua usulan usaha lainnya. Oleh karena itu, usaha sambal kalengan
menjadi usaha terpilih untuk dilakukan analisis kelayakan lebih lanjut.

II. Aspek Pasar


Voice of Customer
Voice of Customer merupakan informasi yang wajib diketahui sebelum memulai suatu
usaha. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkiraan permintaan produk. Dalam usaha sambal
kalengan, customer voice diperoleh dengan cara melakukan survey terhadap beberapa orang
secara acak. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa yang banyak mengisi survey
adalah wanita dari golongan siswa atau mahasiswa dan ibu rumah tangga. Kemudian setelah
dilakukan pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa usia 17-32 tahun menjadi usia yang
dimana sambal banyak dinikmati oleh orang-orang. Berikut merupakan hasil survey tersebut.
Survey tersebut diikuti oleh 60% wanita dan 40% pria. Berikut merupakan persentasenya.

Profesi dari calon pembeli yang di survey adalah ibu rumah tangga, mahasiswa, PNS, pegawai
swasta, dan wiraswasta. Berikut merupakan hasilnya.

Kemasan yang dipilih oleh banyak konsumen adalah kemasan plastik. Volume kemasan yang
digemari yaitu kemasan dengan volume 330 gram. Berikut merupakan hasil surveynya.
Kisaran harga yang dipilih, yaitu di antara 15.000 dan 30.000. Varian sambal yang akan
diproduksi yaitu sambal cumi, sambal hijau, sambal bawang, sambal teri, dan sambal terasi.
Pemasaran yang paling digemari secara online melalui berbagai marketplace.

Varian sambal yang digemari, yaitu sambal cumi, sambal hijau, sambal bawang, sambal teri,
dan sambal terasi. Berikut merupakan hasil surveynya

Segmentation, Targetting, Positioning (STP)


Segmentation adalah tahapan dalam strategi pemasaran dengan cara membagi
kelompok dengan karakteristik dan kebutuhan yang sama. Fungsi dari segmentasi adalah
mengetahui informasi dari konsumen/pelanggan sesuai dengan kebutuhan. Segmentasi dapat
dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti:
a. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis mengklasifikasikan usia, jenis kelamin Pendidikan dan
pekerjaan. Bisnis sambal ini ditargetkan kepada konsumen usia remaja hingga
dewasa. Untuk klasifikasikasi lainnya kami menargetkan siapa saja dapat
mengonsumsinya.
b. Segmentasi Geografis
Bisnis sambal kaleng ini akan dipasarkan ke daerah perkotaan dimana daerah
perkotaaan merupakan daerah padat penduduk sesuai dengan target pemasaran
yaitu daerah perumahan, universitas dan perkantoran. Daerah perkotaan juga
memudahkan pelanggan untuk mendatangi lokasi penjualan.
c. Segmentasi Psikografis
Dilakukan bisnis usaha ini didasari oleh gaya hidup masyarakat Indonesia
dimana sambal selalu dijadikan sebagai makanan pendamping setiap saat.
Penjualan sambal ini juga mengarah kepada masyarakat yang ingin mencoba vatiasi
sambal dan membawa disaat melakukan perjalanan jauh.
d. Segmentasi Perilaku
Penjualan ini mengarah kepada konsumen yang akan selalu membeli produk
kami (pelanggan tetap) secara berkala dikarenakan penjualan sambal ini
memudahkan konsumen untuk menikmati sambal tanpa membuatnya dan dapat
disimpan dengan waktu yang lama. Sambal ini juga mudah dibawa saat melakukan
perjalanan jauh sehingga konsumen yang selalu membutuhkan sambal sebagai
makanan pendamping.
Targetting adalah proses penetapan tujuan pemasaran dari produk. Home industry
sambal kemasan merupakan inovasi dari kebutuhan sambal sebagai pendamping makan bagi
masyarakat Indonesia khususnya penggemar sambal. Penggemar sambal tersebar dari berbagai
gender, usia, profesi, dsb. Sambal kemasan membuat penggemar sambal dapat menikmati
kegemaarannya dalam berbagai situasi. Oleh karenanya target pasar yang diinginkan adalah
penggemar sambal dengan mobilitas tinggi yang berusia 17-32 tahun.
Positioning merupakan penetapan identitas produk ke calon konsumen. Identitas yang
dibangun oleh Home industry sambal kemasan adalah kemasan yang unik, level kepedasan
yang diatas rata-rata, dan kualitas sambal yang segar. Harapannya dengan penetapan identitas
produk sedemikian rupa dapat memenuhi kepuasan konsumen serta menjadi parameter dari
kompetitor dalam penetapan inovasinya.
Analisis SWOT Usaha
a. Strength (Kekuatan)
- Menggunakan mesin pada proses produksinya sehingga terjamin
kebersihannya
- Bahan baku mudah didapat
- Produk sambal kalengan dapat dinikmati oleh semua kalangan
- Memiliki harga yang terjangkau
- Memiliki banyak varian rasa
- Kemasan simple dan tidak berbahaya
b. Weakness (Kelemahan)
- Pembelian bahan dasar tidak bisa dipastikan bahwa semua dalam kondisi
baik
- Volume kemasan masih terbatas pada volume 330 gram
c. Opportunity (Peluang)
- Masyarakat banyak menyukai sambal kemasan
- Pembelian secara online dapat dilakukan ke seluruh daerah
- Berkembangnya media promosi dan penjualan
d. Threats (Ancaman)
- Harga bahan baku yang tidak stabil
- Adanya pesaing antar usaha sambal kalengan
- Selera konsumen yang berubah

Strategi Pemasaran
Produk sambal kalengan memiliki target konsumen usia muda sehingga produk yang dijual
harus menarik bagi calon konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut, produk sambal kalengan
selain memiliki beberapa varian juga dikemas secara menarik dan higienis. Meski home
industry, usaha sambal kalengan berusaha untuk menjalankan prinsip ‘green product’ atau
produk yang ramah lingkungan yang akan menjadi value tersendiri yang bisa menjadi pembeda
dengan produk sambal kalengan lainnya. Level kepedasan dan ukuran kemasan sambal juga
bervariasi agar konsumen dapat menikmati sambal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Konsumen juga bisa berkonsultasi dengan penjual terkait sambal yang ingin dibeli, informasi
ingredients, tingkat kepedasan, dsb.
Pemasaran produk sambal kalengan dilakukan secara offline dan online. Pemasaran secara
offline dilakukan melalui gerai milik pribadi, rumah makan atau outlet oleh-oleh yang
bekerjasama dengan usaha sambal kalengan. Pemasaran secara online dilakukan melalui e-
commerce seperti Shopee dan Tokopedia yang memungkinkan konsumen dari berbagai daerah
untuk dapat membeli dan menikmati produk sambal kalengan. Selain itu, pemasaran juga
dilakukan dengan konsep dropshipper maupun reseller. Produk sambal kalengan memiliki
rentang harga 15.000-30.000. Untuk penjualan secara dropshipper maupun reseller akan
mendapatkan harga khusus. Begitu juga untuk mereka yang ingin bekerja sama dengan usaha
ini. Lalu ada strategi bundle package dengan harga yang lebih murah.
Untuk meningkatkan penjualan, usaha sambal kaleng juga akan dijual saat ada acara-acara
tertentu seperti car free day, expo, pasar malam, dan sebagainya. Penjualan juga dilakukan
melalui media sosial seperti instagram dan tiktok. Kemudian akan ada flash sale pada tanggal
dan bulan dengan angka yang sama dengan harga diskon yang telah disesuaikan dengan
perhitungan harga jual.

Strategi Marketing
Saat ini perkembangan dunia usaha semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan
berbagai macam jenis usaha diantaranya usaha dalam bidang kuliner, karena pola hidup
manusia yang berubah menjadi lebih konsumtif terhadap suatu makanan dan minuman. Oleh
karena itu, kami memiliki ide usaha untuk menjual produk sambal dengan berbagai varian,
yaitu sambal cumi, sambal hijau, sambal bawang, sambal teri, dan sambal terasi yang banyak
digemari masyarakat.
Perusahaan dapat dikatakan sukses atau menang dalam persaingan apabila perusahaan
tersebut berhasil mempertahankan konsumen-konsumennya agar tetap tidak beralih pada
produk lain. Dengan banyaknya jumlah konsumen tidak menutup kemungkinan bahwa
perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar, karena konsumen merupakan bagian
terpenting dalam keberlangsungan dalam usaha atau bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut agar selalu memenuhi kebutuhan konsumennya sehingga mereka merasa
yakin dalam keputusan pembelian yang akan dilakukan. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila
perusahaan memiliki strategi marketing yang baik. Strategi marketing merupakan salah satu
cara dalam mengenalkan produk kepada konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan
berhubungan dengan laba yang akan dicapai oleh usaha yang dijalankan. Perusahaan harus
memperhatikan ke empat aspek agar dapat menjangkau dan memenuhi keinginan
konsumennya, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi.
Produk sambal yang kami jual terdiri dari berbagai varian dan harga yang terjangkau
dipasaran. Pelanggan dapat menikmati produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Produk sambal kami memiliki kualitas dari segi rasa, kebersihan, dan bahan baku yang dipakai.
Selanjutnya secara visual, desain produk memiliki bentuk kemasan yang menarik untuk dibeli
oleh pelanggan bahkan cocok untuk oleh-oleh. Ukuran kemasan 330 gram sangat cocok dengan
harga pada kisaran Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00 untuk varian sambal yaitu sambal cumi,
sambal hijau, sambal bawang, sambal teri, dan sambal terasi.
Tempat penjualan ada di setiap gerai, tempat wisata di DIY, dan swalayan, untuk konsumen
yang tidak berada disekitar DIY bisa mendapatkan produk kami yang telah tersedia di jasa
penjualan online sekaligus jasa antar terhadap pelanggan agar konsumen tidak perlu jauh-jauh
untuk datang ke gerai kami. Melalui aplikasi ojek online dan contact person pelanggan mampu
membeli produk hanya dengan berada di rumah. Untuk penjualan secara online dapat dilakukan
melalui e-commerce dan social media seperti Tokopedia, Shopee, Instagram, dsb.
Promosi yang kami lakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung kami
tawarkan kepada masyarakat dengan menunjukkan produk kami secara nyata dan dengat cara
tidak langsung kami menggunakan media sosial agar promosi kami bisa dilihat oleh siapapun
dan dimanapun dengan efektif seperti Instagram dan Tiktok. Dengan promosi yang baik produk
akan dapat terjual dengan lebih baik.

You might also like