You are on page 1of 10

Makalah Konsep Dasar Keperawatan

TOKOH-TOKOH KEPERAWATAN

DWI FITRI ASTUTI/22007


AKADEMI KEPERAWATAN RSP TNI AU
TINGKAT I TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan
yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya,
perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di
observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori
keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu
mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar
keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tujuan teori keperawatan menurut Betty Neuman
2. Mengetahui tugas dan wewenang keperawatan..
3. Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya.

C. Ruang Lingkup Penulisan


Ruang Lingkup Penulisan makalah ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Biografi Tokoh Keperawatan yaitu Betty Neuman
2. Teori Betty Naumen dalam ilmu keperawatan
3. Konsep dan teory model Betty Neuman

D. Metode Penulisan
studi pustaka dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori keperawatan
menurut Betty Neuman :
1. Pencarian data melalui internet dan translate
2. Proses penulisan makalah
3. Penyuntingan dan pengetikan

E. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II TINJAUAN TEORI
3. BAB III PEMBAHASAN
4. BAB IV PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Keperawatan
a. Pengertian Keperawatan
Menurut Betty Neuman (2008), bahwa konsep keperawatan adalah sebagai
berikut:
a) Keperawatan adalah profesi yang tidak bisa terpisahkan dari kesehatan lain
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien. Perawat adalah profesi
kesehatan yang paling banyak jumlahnya dan yang paling terdepan dalam
memberikan layanan kesehatan.
b) Keperawatan memiliki beberapa tujuan antara lain memberikan pelayanan
paripurna dan efektif kepada klien serta memenuhi kebutuhan dasar manusia.
c) Fungsi utama perawat adalah membantu klien baik dari individumasyarakat,
baik yang sehat maupun yang sakit sehingga mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
d) Intervensi keperawatan dalam upaya meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, menyembuhkan serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative sesuai dengan wewenang, tanggung jawab,
etika profesi keperawatan sehingga klien dapat hidup sehat dan produktif.

b. Tugas Dan Wewenang Perawat


a) Menurut AIPNI pada draft kurikulum inti pendidikan ners (2015), profil
merupakan peran yang diharapkan dapat dilakukan pada lulusan program studi
ners. Adapun profil lulusan program studi ners antara lain :
(1) Care provider (pemberi asuhan keperawatan).
(2) Communicator(interaksi dan transaksi dengan klien, keluarga, dan tim
kesehatan).
(3) Educator dan health promotor (pendidik dan promosi kesehatan bagi klien,
keluarga, dan masyarakat).
(4) Manager dan leader (manajer praktik/ruangan pada tatanan rumah saki
maupun masyarakat).
(5) Researcher (peneliti).
b) Berdasarkan UU Keperawatan pasal 29 nomor 38 tahun 2014
perawat memiliki tugas-tugas keperawatan seperti :
(1) Pemberian asuhan keperawatan.
(2) Penyuluh dan konselor.
(3) Pengelola Pelayanan Keperawatan.
(4) Peneliti keperawatan.
(5) Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang atau
(6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Tugas-tugas perawat tersebut dapat dilakukan secara bersama ataupun secara
individu. Dalam menjalankan tugasnya perawat harus bertanggung jawab dan
akuntabel. Perawat juga memiliki wewenang keperawatan.

c) Menurut UU RI pasal 30 nomor 38 tahun 2014 perawat memiliki wewenang


keperawatan antara lain:
(1) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan dibidang upaya
kesehatan perorangan, perawat memiliki wewenang
(a) Melakukan pengkajian keperawatan.
(b) Menetapkan diagnosa.
(c) Merencanakan tindakan keperawatan (Intervensi keperawatan).
(d) Melaksanakan tindakan keperawatan (Implementasi keperawatan).
(e) Mengevaluasi hasil tindakan.
(f) Melakukan rujukan.
(g) Melakukan tindakan pada kondisi darurat.
(h) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.
(i) Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
(j) Melakukan penatalaksanaan pemberian obat sesuai resep tenaga medis atau obat
bebas terbatas.

d) Menurut UU RI pasal 31 nomor 38 (2014) dalam menjalankan tugas sebagai


penyuluh dan konselor bagi klien, perawat berwenang:
(1) Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik ditingkat individu dan
keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat;
(2) Melakukan pemberdayaan masyarakat;
(3) Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
(4) Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;dan
(5) Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.

e) Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola pelayanan keperawatan, perawat


berwenang:
(1) Melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahan;
(2) Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pelayanan keperawatan; dan
(3) Mengelola kasus.

f) Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti keperawatan, perawat berwenang:


(1) Melakukan penelitian sesuai dengan standar dan etika;
(2) Menggunakan sumber daya pada fasilitas pelayanan kesehatan atas izin pimpinan;
dan
(3) Menggunakan pasien sebagai objek penelitian sesuai dengan etika profesi dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Biografi Betty

Betty Neuman lahir di Ohio, Amerika Serikat, pada 11 September 1924, dia anak kedua
dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun
bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya
menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan
di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat
melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat
terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan
membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat
masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat
(sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan
Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan
Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA.
Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari
Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan
Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah,
perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan
konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, enam bulan
setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan
memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin
ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai
konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan
perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed
Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap
melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada
permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari
kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur
yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah dua tahun dievaluasi model
tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi (1982, 1989, 1995).

B. Sumber-sumber Teori Betty Neuman


Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa
cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai
akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga
menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang
merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang
kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakanpemecahan. 

C. Konsep Utama dan Teori Model

Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk dalam
konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a.       Intar Personal : Secara individu atau perorangan.
b.      Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari
satu.
c.       Ekstra Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a.       Pencegahan primer: Sebelum terjadi tindakan
b.      Pencegahan sekunder: Ketika terjadi tindakan
c.       Pencegahan tersier: Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali 
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a.       Fisiologi individu.
b.      Psikologi individu
c.       Sosial kultural
d.      Perkembangan individu
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap pasien yang mengalami gangguan
mental perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan perorangan
secara total dengan memperhatikan faktor faktor antara lain : tekananan, struktur
pokok sumber energy, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan
ketahanan,tingkat reaksi, intervensi, tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali

B. Saran
Saran yang dapat diajukan oleh penyusun, diharapkan penggunaan model
konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat memberikan
pedoman pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan
pengukuran yang lebih spesifik dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan
adalah klien,lingkungan,dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka
fikir holistic dan tak terpisahkan untuk menilai konsep konsep yang menarik
perhatian.

You might also like