You are on page 1of 17

MAKALAH

PANCASILA
PROSES PERUMUSAN PANCASILA

Dosen Pengampu

Hj. Wahyuli Lius Zen, SE.,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Rahmawati Putri : 2214050065
2. Zahwa Islami Dofta : 2214050040

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1444 H/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt., yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Puji syukur ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul proses perumusan Pancasila makalah ini disusun sebagai pengantar untuk
mempelajari dasar-dasar hukum Islam , sehingga dengan demikian mahasiswa
mempunyai landasan pengetahuan yang memadai sebelum mereka mempelajari
proses perumusan Pancasila lanjutan baik yang normatif maupun yang positif.
makalah ini telah kami susun dengan sebaik baik nya,

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.makalah ini diharap dapat
dimanfaatkan oleh para mahasiswa, serta para kolega pengampu mata kuliah
Pancasila Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi pengolahan bahasa maupun subtansinya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Padang, 7 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Rumusan Pancasila 3

2.2 Kronologis Perumusan Pancasila 5

2.3 Pendudukan Bala Tentara Jepang 7

2.4 Pembentukan BPUPKI 8

2.5 Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara 9

2.6 Proses Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara ....................................……...10

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembentukan Pancasila sebagai dasar negara tidak luput dari sejarah
perumusannya. Pancasila menjadi ideologi negara untuk dijadikan pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia.

Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1945 merupakan salah satu sejarah
penting yang patut diingat oleh masyarakat Indonesia. Pancasila sendiri terdiri
dari dua kata yang diambil dari Bahasa Sanskerta, "Panca" yang berarti lima
dan "Sila" yang berarti prinsip atau asas.
Latar belakang terbentuknya Pancasila bermula dari diskusi panjang
yang dilakukan BPUPKI untuk merumuskan dasar negara. Diskusi yang
dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 itu dihadiri oleh Muhammad Yamin,
Prof. Dr Soepomo, dan Ir. Soekarno.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk rumusan Pancasila?
2. Bagaimana kronologis perumusan Pancasila dasi sidang BPUPKI
sampai dengan sidang PPKI?
3. Bagaimana keadaan Indonesia pada masa pendudukan bala tentara
Jepang?
4. Bagaimana proses pembentukan BPUPKI?
5. Bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara?
6. Bagaimana proses pengesahan Pancasila sebagai dasar Negara?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui bentuk dari rumusan Pancasila.
2. Untuk mengetahui kronologis perumusan Pancasila dari sidang
BPUPKI sampai dengan sidang PPKI.
3. Untuk mengetahui keadaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang.
4. Untuk mengetaui proses pembentukan BPUPKI.

1
2

5. Untuk mengetahui bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai


dasar negara.
6. Untuk mengetahui proses pengesahan Pancasila sebagai dasar negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rumusan Pancasila

Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.Setiap tahunnya terdapat


dua peringatan Pancasila di Indonesia.Pertama pada tanggal 1 Juni yang
menjadi hari lahir Pancasila dan setiap tanggal 1 Oktober yang menjadi
hari kesaktian Pancasila untuk memeringati hari pahlawan yang gugur.

Selama ini kita mengetahui bahwa dibalik terciptanya


Pancasila,terdapat 3 tokoh penting yang berperan dalam perumusan
Pancasila.Namun kesimpulan yang dilanggengkan di era Orde Baru itu
tidak tepat.Pengusul Pancasila dalam sidang BPUPKI hanya satu
orang,yakni Soekarno.Hal ini ditegaskan oleh ketua BPUPKI, dr.Radjiman
Wediodiningrat dalam kata pengantar buku Lahirnja Pantjasila (1947)
yang memuat pidato Soekarno pada 1 Juni 1945.

Ditegaskan juga oleh wakil BPUPKI, RP Soeroso dalam


peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1964, juga oleh Bung Hatta dan
Panitia Lima, serta segenap anggota BPUPKI.

Namun dalam buku Uraian Pancasila (1977) dijelaskan bahwa


pidato Yamin yang mengusulkan lima sila mirip Pancasila, bukanlah
pidato yang disampaikan pada 29 Mei 1945 di sidang BPUPKI, melainkan
teks draf pembukaan UUD yang ditulis Yamin untuk keperluan rapat
Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.

Yamin menulis draf pembukaan tersebut atas perintah Ketua


Panitia Sembilan, yakni Soekarno. Berdasarkan teks draf pembukaan UUD
yang memuat lima sila mirip Pancasila inilah, sebagian pihak lalu
menyimpulkan bahwa Yamin telah mengusulkan Pancasila terlebih dahulu

3
4

daripada Soekarno. Pembuat kesimpulan ini awalnya ialah sejarawan Prof.


Nugroho Notosusanto dalam karyanya, Naskah Proklamasi yang Otentik
dan Rumusan Pancasila yang Otentik (1979) dan Proses Perumusan
Pancasila Dasar Negara (1981). Dalam buku Naskah Persiapan UUD
(1959) karya Yamin sendiri, disebutkan bahwa Yamin hanya mengusulkan
“dasar-dasar yang tiga”, yakni:

1. Permusyawaratan
2. Perwakilan
3. Kebijaksanaan

Kemudian Soepomo, Soepomo merupakan seorang ahli hukum


pada generasi pertama yang sudah ada ketika Indonesia merdeka.
Selama ini dinarasikan bahwa usulan untuk rumusan Pancasila juga
diungkapkan Soepomo dalam pidatonya di sidang BPUPKI yang
digelar pada 31 Mei 1945. Konon Soepomo memberikan lima rumusan
untuk dijadikan dasar negara, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

Namun Soepomo sebenarnya juga tidak mengusulkan dasar negara


dalam bentuk lima nilai yang mirip dengan Pancasila. Sebab sejak
awal, Soepomo memang tidak ingin berbicara mengenai dasar negara,
melainkan mengenai pengertian (teori) negara. Dalam Risalah Sidang
BPUPKI-PPKI (1995), dijelaskan Soepomo hanya mengajukan teori
negara integralistik sebagai jalan tengah antara teori negara individual
(liberal) dan komunistik. Lalu darimanakah lima sila Soepomo itu?
5

Lima sila tersebut diambil secara acak dari pidato Soepomo selama
Orde Baru, untuk menunjukkan (seolah-olah), Soepomo juga
mengusulkan Pancasila.

Lalu Soekarno Dalam pidatonya di sidang BPUPKI tanggal 1 Juni


1945, Soekarno menyampaikan pidato yang berisi gagasan mengenai
dasar negara yang terdiri dari lima butir gagasan. Gagasan tersebut
adalah:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

B. Kronologis Perumusan Pancasila

Dalam proses perumusan dan pengesahan Pancasila sebagai dasar


negara, ada banyak sidang yang dilakukan untuk mendiskusikan
rancangan Pancasila.Proses sidang Pancasila ini diawali dengan sidang
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan (BPUPKI). Berikut adalah
proses kronologis (berurutan) proses perumusan dan pengesahan
Pancasila sebagai dasar negara:
1. Tanggal 7 September 1944
Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
dimulai. Indonesia masih dijajah Jepang saat itu.
2. Tanggal 29 April 1945
Gubernur Pemerintah Jepang di Jawa (Gunseikan) membentuk Dokuritsu
Zyunbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
6

Kemerdekaan (BPUPKI). BPUPKI bertugas menyelidiki segala sesuatu


mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.
3. Tanggal 28 Mei 1945
BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman
Widjodiningrat.
4. Tanggal 29 Mei - 1 juni 1945
Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 yang membahas rancangan
dasar negara Indonesia.
Dalam sidang tersebut, terdasar usulan rumusan Pancasila dari 3 tokoh
yang sudah tertera pada bagian sebelumnya.
5. Tanggal 1 Juni 1945
Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar Filsafat
Negara Indonesia yang diberi nama Pancasila.
Panca berarti lima, sedangkan Sila berarti batu, sendi, alas, atau dasar.
Artinya Pancasila menjadi lima dasar negara.

6. Tanggal 10 - 16 Juli 1945


Hasil sidang BPUPKI kedua tanggal 10-17 juli 1945 adalah disetujuinya
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara pada 16 Juli 1945.
Isi rancangan UUD adalah sebagai berikut. Dengan tersusunnya rancangan
UUD, maka tugas BPUPKI dianggap sudah selesai.
7. Tanggal 9 Agustus 1945
Panitia Persiapan Pemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk tanggal 9
Agustus 1945.
PPKI adalah badan bentukan pemerintahan Jepang tetapi bukan alat
pemerintahan Jepang karena PPKI terbentuk dan bekerja sesudah Jepang
tidak berkuasa lagi.
8. Tanggal 17 Agustus 1945
Hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
10. Tanggal 18 Agustus 1945
7

Pukul 10.30, dimulai sidang pleno membahas naskah rancangan hukum


dasar dan pengesahan Pancasila sebagai dasar negara serta pengesahan
UUD.
C. Pendudukan Bala Tentara Jepang

Kehidupan politik pada jaman pemeritah Jepang yaitu pemeritah


mengadakan campur tangan pada struktur pemerintahan dari tingkat pusat
hingga tingkat pedesaan yang telah mengakibatkan perubahan yang mendasar
dalam kehidupan politik, pemerintahan dan sikap masyarakat terhadap
lembaga politik. Meningkatnya kesadaran nasional sebagai reaksi atas
mobilisasi massa dalam propaganda Jepang yang terus-menerus.

Kehidupan sosial ekonomi pada jaman pemeritah Jepang yaitu timbulnya


kemiskinan, menurunnya derajad kesehatan, meningkatnya angka kematian
serta berbagai penderitaan fisik masyarakat pedesaan, akibat dari politik
memeras rakyat pribumi dalam bentuk penyerahan berbagai hasil bumi dll
secara paksa kepada pihak Jepang dan penggunaan tenaga romusha, serta
adanya perubahan-perubahan stratifikasi sosial dalam masyarakat Jawa.

D. Pembentukan BPUPKI

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPKI


adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, ketika masa penjajahan
di Indonesia. BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945. Tugas BPUPKI
adalah memberi bantuan dan dukungan proses kemerdekaan Indonesia. Tujuan
dibentuknya BPUPKI ini untuk mempelajari dan menyelidiki hal yang
berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia.

Latar belakang pembentukan BPUPKI dimuat dalam Maklumat Gunseikan


Nomor 23 tanggal 29 Mei 1945. Penyebab pembentuan BPUPKI karena
8

kedudukan semakin terancam oleh sekutu. Tujuan lain karena Jepang ingin
memikat hati rakyat Indonesia untuk mempertahankan kekuasaan. Mengutip
dari kemdikbud.go.id, upacara peresmian BPUPKI dilakukan pada 28 mei
1945, di gedung gedung Cuo Sangi In, Jalan Pejambon (Sekarang gedung
Departemen Luar Negeri), Jakarta. Sidang BPUPKI berlangsung selama dua
kali. Dalam sidang tersebut, membahas tentang rumusan dasar negara,
pembentukan PPKI, sampai membahas mengenai rancangan UUD.

Berikut Susunan Organisasi Panitia Sembilan: Ir. Soekarno (ketua) Drs.


Mohammad Hatta (wakil ketua) Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
(anggota) Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota) K.H. Abdul Wahid
Hasjim (anggota) Abdoel Kahar Moezakir (anggota) Raden Abikusno
Tjokrosoejoso (anggota) H. Agus Salim (anggota) Mr.Alexander Andries
Maramis (anggota) Anggota BPUPKI Anggota terdiri dari 62 orang Indonesia,
8 orang istimewa dari Jepang yang tugasnya mengamati, dan tambahan 6
anggota dari Indonesia. Pembentukan anggota ini ditentukan oleh Jepang,
sementara tambahan enam orang diangkat anggota BPUPKI sendiri.

E. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah diawali dengan


pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia BPUPKI. Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di
Asia Timur Raya. Jepang banyak menggunakan cara untuk menarik simpati
khususnya kepada bangsa Indonesia dengan membuat suatu janji bahwa
Jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan
oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn
Siswa 2017, janji yang ditawarkan adalah Jepang akan membentuk Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
9

dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai. Hal
ini direalisasikan oleh Kaiso pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 62
orang. Diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, anggota BPUPKI terdiri dari
dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso, tokoh-
tokoh bangsa Indonesia dan tujuh orang anggota perwakilan dari Jepang.
Secara garis besar, tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan menyusun rencana
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Maklumat yang sama
memaparkan tugas BPUPKI: mempelajari semua hal penting terkait politik,
ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas,
dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara
Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali
sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945 yang membahas tentang dasar negara. Pada sidang tidak
resmi, BPUPKI membahas perancangan Undang-Undang Dasar 1945 yang
dipimpin Soekarno dan dihadiri oleh hanya 38 orang. Peran BPUPKI untuk
Indonesia George S. Kanahele dalam The Japanese Ocupation of Indonesia
(1967:184) mengungkapkan, pada 1 Maret 1945 Kumaikichi Harada, Jenderal
Dai Nippon yang membawahi wilayah Jawa, mengumumkan akan dibentuk
suatu badan baru dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai. Dokuritsu Junbi
Cosakai inilah yang disebut sebagai BPUPKI. Meski sudah ada sejak 1 Maret
1945, BPUPKI baru diresmikan tanggal 29 April 1945. Pada 29 Mei 1945,
sidang pertama BPUPKI pertama kali diadakan dan dibuka oleh Dr. Radjiman
Wediodiningrat sebagai ketuanya. Sidang pertama ini berlanjut hingga 1 Juni
1945.
Di sidang pertama ini, ada tiga pembicara yang mengemukakan pendapat
terkait perumusan dasar negara, atau yang nantinya dikenal sebagai Pancasila.
Pembicara pertama adalah Mohammad Yamin. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 29 Mei 1945, Yamin menerangkan tentang “Azas dan Dasar Negara
Indonesia Merdeka”. Yang menjadi pembicara kedua adalah R. Soepomo. Ia
memaparkan “Dasar-dasarnya Negara Indonesia Merdeka” dalam sidang
BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.
10

Dengan merdekanya Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI berhasil


merumuskan dan mengesahkan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus 1945, bunyinya: Ketuhanan
Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaran/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

F. Proses Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara

     Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang


pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia,
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas
Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan
menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun,
sebelum sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan
pembahasan sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ” dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo,
Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan.
Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain
dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan
dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri
apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama,
dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ”... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kita harus menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat
menghilangkan kalimat ”dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan
11

pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai.
Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI
dibuka.
keputusan:
1) Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945
2) Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah
darurat.
5. Fungsi pokok pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma
dasar atau norma fundamental (fundamental norm) Negara dengan
demikian Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam Negara
ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum ( staatside ) baik hukum
tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).
Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n
kaidah Negara yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh
karena itu Pancasila juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan –
aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua peraturan perundangan baik
12

yang dipusat maupun daerah tidak menyimpang dari nilai Pancasila atau
harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Salam, M Burhanuddin. 2007. Pancasila Dasar Negara Edisi Revisi. Jakarta :


Aneka CP

Amran, Ali. 2017. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi. Depok : Rajawali


Pers

https://www.studocu.com/id/document/pancasila-and-citizenship-pancasila-dan-
kewarganegaraan/sejarah-perumusan-pancasila/18061504
https://bobo.grid.id/read/083397267/urutan-kronologis-perumusan-dan-
pengesahan-pancasila-sebagai-dasar-negara?page=all
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84750
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61bc2dff0ebde/sejarah-susunan-organisasi-
dan-hasil-sidang-bpupki
https://tirto.id/urutan-proses-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-dari-
bpupki-gaCX
https://mahasiswa.ung.ac.id/613413023/home/2014/3/26/proses-perumusan-dan-
pengesahan-pancasila-sebagai-dasar-negara.html

13

You might also like