Professional Documents
Culture Documents
LAPSUS Tetanus
LAPSUS Tetanus
TETANUS
OLEH :
Anjani Berliana Alitu
11120212031
PEMBIMBING :
bahwa :
Judul : Tetanus
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
semua jenis luka, seperti goresan atau luka dalam. Tetanospasmin melekat
trauma dan riwayat imunisasi tetanus, temuan klinis yang khas dan
5
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Tn.M
Usia : 48 thn
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
anggota gerak, kejang dalam 1 hari > 10 kali, selama < 5 menit. Kejang
setiap harinya sampai kaku pada seluruh tubuh dan anggota gerak.
6
mantri, dan diberi pengobatan. Namun luka yang timbul akibat gigitan
yang hilang timbul dan tidak terlalu tinggi, disertai keluar keringat
banyak, tidak dapat makan, namun masih dapat minu perlahan dan
sedikit, dan pegal pada seluruh tubuh. keluhan tidak disertai dengan
A. STATUS GENERALIS
Pernafasan : 20x/mnt
7
Suhu : 37,6oC
Thoraks
1) Bentuk normochest,
2) Pernapasan abdominothorakal,
Paru
wheezing (-/-)
8
Jantung :
sinistra
sinistra
clavicula sinistra
Abdomen
Ekstremitas
meninggi, akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), sianosis (-).
9
B. STATUS NEUROLOGIK
RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk: (-)
Laseuge, Kernig: tidak terbatas
Bruinski I/II/II: (-)
SARAF CRANIAL
Pemeriksaan Saraf Kranialis Kanan Kiri
Olfaktorius (I)
Subjektif Normosmia Normosmia
Optikus (II)
Tajam penglihatan (Subjektif) Baik Baik
Lapangan pandang (Subjektif) Normal Normal
Melihat warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Okulomotorius (III)
Pergerakan mata kearah medial, Baik Baik
inferior, torsi inferior
Pergerakan mata ke superior Baik Baik
Strabismus Normal Normal
Nystagmus Normal Normal
Refleks pupil terhadap sinar (+) (+)
Melihat kembar/Diplopia (-) (-)
Ukuran Pupil 3mm 3mm
Midriasis (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Troklearis (IV)
Pergerakan mata (ke bawah- (+) (+)
keluar)
Trigeminus (V)
Membuka mulut Terbatas, Trismus 1cm Terbatas, Trismus 1cm
Mengunyah (+) (+)
Menggigit (+) (+)
Palpasi Otot Masseter (+) (+)
Sensibilitas muka (+) (+)
(Taktil, Nyeri)
10
Abdusens (VI)
Pergerakan mata ke lateral (+) (+)
Fasialis (VII)
Mengerutkan dahi (+) (+)
Lagophtalmus Normal Normal
Memperlihatkan gigi Simetris kanan kiri Simetris kanan kiri
Sudut bibir Simetris kanan kiri Simetris kanan kiri
Pengecapan (2/3) Anterior Sulit dinilai Sulit dinilai
Vestibulokoklearis (VIII)
Fungsi pendengaran (Subjektif) (+) (+)
Tes Scwabach (+) (+)
Tes Rinne (+) (+)
Tes Weber Lateralisasi kedua Lateralisasi kedua
telingan sama telingan sama
Kepala berputar (Vertigo) (-) (-)
Glossofaringeus (IX)
Perasaan lidah (bagian belakang) Sulit dinilai Sulit dinilai
Refleks muntah Sulit dinilai Sulit dinilai
Vagus (X)
Bicara Batas Normal
Menelan (menurun)
Assesorius (XI)
Sikap bahu Baik Baik
Memalingkan kepala Sulit dinilai Sulit dinilai
Hipoglossus (XII)
Pergerakan lidah Sulit dinilai
Atrofi (-)
MOTORIK
Ekstremitas superior: Fleksi pada tangan kiri
SIKAP Ekstremitas inferior: EKstensi & Plantar Fleksi pada
kedua kaki
5 5
KEKUATAN
5 5
Spastik Spastik
TONUS
Spastik Spastik
(-) (-)
ATROPI
(-) (-)
11
SENSORIK
Ekstremitas superior: kanan – kiri sama
NYERI
Ekstremitas inferior: kanan – kiri sama
Ekstremitas superior: kanan – kiri sama
RABA
Ekstremitas inferior: kanan – kiri sama
Ekstremitas superior: tidak dilakukan
SUHU
Ekstremitas inferior: tidak dilakukan
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : Baik
Defekasi : Sulit
1) Darah Lengkap
12
HGB 14.2 g/dl 12.0 – 16.0
HCT 44.8 % 37.0 – 47.0
MCV 89.6 Fl 80.0 – 94.0
MCH 28.4 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 31.7 g/dl 33.0 – 37.0
PLT 259 103/ul 150000 – 450000
RDW 12.2 % 9.0 – 14.0
PCT 0.09 % 0.100 – 0.500
MPV 3.8 Fl 9.0 – 12.0
PDW 17.9 % 10.0 – 18.0
2) Laboratorium
GDS: 87 mg/dL
2.5 Diagnosa
2.6 Penatalaksanaan
2) Debridement luka
5) Metronidazole 3x500 mg
6) Diazepam 12 x 5 mg
13
2.7 Prognosis
14
BAB III
PEMBAHASAN
Penyakit ini paling sering terjadi pada mereka yang tidak divaksinasi atau
toksoid tetanus (TTCV) termasuk dalam jadwal imunisasi rutin anak. Insiden
jalan dapat mencapai susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala berupa
15
Masa inkubasi rata-rata adalah 7 hari dan untuk sebagian besar
yang berhubungan dengan nyeri yang berat, air liur, buang air kecil dan
buang air besar yang tidak terkontrol, dan kejang punggung melengkung
kejang di seluruh tubuh. Spasme refleks terjadi pada sebagian besar pasien
2) Sardonic smile
yang lembut dan steril. Hasil tes positif jika terjadi kontraksi rahang
(tidak ada hasil positif palsu) dan sensitivitas tinggi (94% pasien
16
C. tetani dari luka sangat sulit (hanya 30% positif), dan hasil kultur
Pengawasan, ruang isolasi, Oksigenasi, Diet cukup kalori dan protein, Anti
17
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
prevalensi tertinggi terlihat pada bayi baru lahir dan orang muda. Paling
sering terkena pada pasien yang tidak melakukan vaksinasi dan pada orang
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459217/
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482484/
2017.
19