CRITICAL BOOK REPORT/REVIEW Critical Book Report/Review (CBR) adalah Karya Ilmiah yang terdiri dari 1000 - 2000 kata yang disusun berdasarkan hasil critical isi sebuah buku. Melakukan critical book setidaknya membutuhkan 1 buku pembanding yang relevan dengan isi buku yang dikritisi.
CRITICAL BOOK REPORT/REVIEW Critical Book Report/Review (CBR) adalah Karya Ilmiah yang terdiri dari 1000 - 2000 kata yang disusun berdasarkan hasil critical isi sebuah buku. Melakukan critical book setidaknya membutuhkan 1 buku pembanding yang relevan dengan isi buku yang dikritisi.
CRITICAL BOOK REPORT/REVIEW Critical Book Report/Review (CBR) adalah Karya Ilmiah yang terdiri dari 1000 - 2000 kata yang disusun berdasarkan hasil critical isi sebuah buku. Melakukan critical book setidaknya membutuhkan 1 buku pembanding yang relevan dengan isi buku yang dikritisi.
CRITICAL BOOK REVIEW
BIOLOGI UMUM
Dosen Pengampu:
Widya ningsih, S.Pd, M.Pd
Di susun oleh:
Junda lianti (5192540003)
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA.
PROGRAM STUDI GiZI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019Excecutive summary
Biodiversitas adalah keanekaragaman yang berbentuk organisme yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem yang terdapat di bumi
indonesia
Keanekaragaman hayati adalah salah satu bentik variasi dengan berbagai
perbedaan mulai dari penampilan, jumih, sifet, dari berbagai tingkatan, baik dari
tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan dalam ekosistem
Indonesia menjadi salah setu negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di
dunia, Namun, data terkait keanekaragaman hayati di Indonesia masih banyak dan
belum terungkap
“Rata-rata setiap hari ada 300 spesies yang dideskripsikan dan diberi nama, Nemun,
aktivitas pendataan ini pun harus berpacu dengan laju kerusakan ekosistem yang
berarti merusak habitat sekaligus relung biologi,"papar Prof. Budi S Daryono, S.Si., M.
Agr-Sc., Ph.D., Kamis (25/7) saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar di
Balai Senat UGM.
Biodiversity begitu penting dalam menopang prikehidupan manusia. Salah
satu fakta dari sekian banyak keprihatinan kita adalah menurunnya jumlah varian
tanaman obat padahal ini penting dalam menjamin keselamatan manusia.
Keprihatinan lain adalah terganggunya keselmbangan siklus alamiah akibat
terputusnya mata rantai sub sistem yang menyusun sebuah ekosistem.
Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi Indonesia meliputi: 10 persen
spesies tanaman berbunga, 12 persen spesies mamalia, 16 persen spesies reptil
dan amfibi, 17 persen spesies burung, serta 25 persen spesies ikan yang terdapat di
dunia (Sumber : Forest Watch Indonesia, 2011).
Secara alami, komponen-komponen penyusun ekosistem akan selalu
berusaha menuju kesetimbangan. Ekosistem yang rusak dapat melakukan suksesi
untuk menuju kesetimbangan lagi. Namun terlepas dari hal tersebut, faktor utama
yang dapat mengganggu kesetimbangan tersebut adalah aktivitas manusia
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Penyebab utamanya adalah peningkatan
populasi manusia di muka bumi. Semakin tinggi populasi maka semakin tinggi pula
tingkat penggunaan sumber daya alam yang tersedia. Jika penggunaan tersebut
dilakukan secara terus menerus dan tidak bijaksana, maka pada akhimya akan
berpotensi terhadap kepunahan dari organisme tertentu.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan merosotnya keanekaragaman_hayati
diantaranya:1, Perusakan Habitat
Habitat merupakan tempat tinggal berbagai jenis organisme yang menyediakan
semua kebutuhan bagi seluruh penghuninya melalui proses interaksi antar semua
komponen. Apa yang akan terjadi jika habitat tersebut rusak? Tentu saja, jika habitat
rusak, maka daya dukungnya terhadap semua organisme
penghuninya akan berkurang bahkan sama sekall hilang. Dampaknya organisme
yang ada tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Perusakan
habitat yang menjadi sorotan utama di Indonesia adalah perusakan hutan alam
(deforestasi) untuk berbagai macam alasan.
Beberapa penyebab dari kerusakan huten dan deforestasi di Indonesia adalah:
a.konversihutanalam menjadilahantanamantahunan,
b.konversi hutan alam menjadi lahan pertanian dan perkebunan
c. eksplorasi dan eksploitasi industri ekstraktif pada kawasan hutan (batu bara,
migas, geothermal).
d. pembakaran hutan dan lahan.
e. konversi hutan alam untuk transmigrasi dan infrastruktur lainnya
f. pemekaran wilayah menjadi daerah otonomi baru (terjadi di beberapa daerah)
Akibat deforestasi tersebut banyak sekali flora maupun fauna yang terancam
eksistensinya, Selain itu menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia
2. Fragmentas! Habitat
Fragmentasi habitat merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan habitat
terbagi menjadi dua daerah atau lebih. Aktivitas manusia yang dapat
mengakibatkan fragmentasi ini diantaranya pembuatan jalan, pembukaan areal
pertanian, dan perkotaan atau kegiatan lainnya.
Dengan adanya fragmentasi habitat, maka akan mengganggu stabilitas
ekosistem. Mengapa demikian? Pada suatu habitat dikenal ada istilah daerah tepi,
dimana pada umumnya jenis-jenis makhluk hidup tidak akan bisa menempati
daerah tersebut karena daerah tersebut cenderung kurang mampu untuk
memberikan perlindungan (edge effect). Jika suatu habitat terfragmentasi, maka
luas daerah tepi akan bertambah, dengan kata lain luas zona habitat yang aman
bagi jenis-jenis makhluk hidup akan semakin berkurang. Fragmentasi habitat juga
dapat mengancam kelestarian suatu organisme, karena dapat memperkecil potensi
suatu spesies untuk menyebar dan berkolonisasi. Banyak jenisjenis burung,
mamalia, dan serangga di pedalaman hutan menjadi tidak mampu untuk menjelajah
ke tempat lain karena koridomye terputus oleh jalan raya, perkotaan, dan lain-lain
Penurunan kemampuan jelajah hewan dapat berakibat pula pada penurunan
penyebaran tumbuhan yang mekanisme dispersalnya bergantung pada hewantersebut,
3. Degradasi Habitat
Komunitas di suatu habitat dapat mengalami degradasi walaupun habitat
tersebut tidak langsung terlihat kerusakannya, Faktor ekstemal tersebut dapat
dengan bebas masuk ke dalam suatu habitat. Salah satu contohnya adalah
pencemaran air atau udera. Limbah atau bahan kimia berbahaya baik dalam bentuk
gas, cair, maupun padat akan mengancam komunitas pada suatu habitat yang
dilaluinya,
4, Penggunaan spesies yang berlebih untuk kepentingan manusia
Pemanfaatan suatu jenis hewan atau tumbuhan di alam akan berakibat
menurunnya jumlah populasi jenis tersebut bahkan punah. Oleh kerena itu
pemanfaatan suatu jenis tersebut harus dilakukan dengan berdasarkan prinsip
Penggunaan yang berkelanjutan, yaitu pemanenan dari suatu jenis di alam pada
periode tertentu dilakukan berdasarkan keberadaan dan tingkat pembaharuan oleh
proses pertumbuhan secara alami.
5. Introduksi spesies-spesies eksotik
Pertumbuhan populasi manusia yang sangat tinggi telah mengubah cara
pandang manusia secara ekonomi untuk pemenuhan segala kebutuhannya. Dari
segi pertanian misalnya, dampak yang ditimbulkan adalah adanya perubahan
sebaran spesies, terutama spesies yang mempunyai nilai ekonomi. Manusia dengan
sengaja membawa atau mendatangkan jenis-jenis hewan peliharaan dan tumbuhan
budidaya dari suatu tempat ke tempat lain untuk dibudidayakan (introduksi).
Akibatnya banyak jenis hewan maupun tumbuhan yang berkembang biak bukan di
habitat aslinya. Banyak jenis jenis introduksi ini yang kemudian menjadi liar di
komunitas lokal. Selain itu proses introduksi dapat pula terjadi secara alami atau
tidak disengaja. Misalnya tikus dan serangga yang terbawa kapal laut atau kapal
udara, atau biji tanaman terbawa oleh manusia
Dua kemungkinan yang akan berlaku untuk jenis-enis introduksi tersebut
yaitu tidak dapat bertahan hidup di daerah barunya karena lingkungan baru tersebut
tidak sesuai dengan kebutuhan hidupnya, atau dapat bertahan hidup bahkan
membentuk koloni di tempat barunya yang akan bertambah__beser
jumlah populasinya. Biasanya kolon! ini akan berkompetisi dengan organisme lokal
untuk mendapatkan bahan makanan yang jumlahnya terbatas. Akibatnya hewan
atau tumbuhan introduksi dapat mengubah habitat lokal, sehingga organisme asli
tidak dapat hidup lagi di tempat itu.
6. Karakter spesies terhadap kepunahan
Secara alamiah, semua spesies mempunyal potensi yang berbeda-beda
untuk menjadi punah. Kerentanan suatu jenis terhadap kepunahan umumnya
4ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Spesies yang mempunyai sebaran geografis sempit, umumnya rentan terhadap
kerusakan habitat oleh kegiatan manusia
b. Spesies yang terdiri dari satu atau sedikit populasi akan sangat rentan terhadap
kerusakan habitat dibandingkan dengan spesies yang terdiri dari banyak populasi
c. Spesies yang memiliki ukuran populasi yang kecil akan mudah punah akibat
pengaruh variasi demografi dan lingkungan serta hilangnya keanekaragaman
genetik bila dibandingkan dengan spesies yang berukuran populasinya yang besar.
d. Spesies yang ukuran populasinya cenderung menurun akan mudah punah
bilamana penyebab penurunan tidak dapat diketahul dan diperbaiki,
e, Spesies yang memiliki densitas rendah per satuan luas, terutama pada kawasan
yang terfrsgmentasi akan mudah mengalami kepunahan.
f. Spesies yang memerlukan jelajah yang luas akan sangat rentan terhadap
kepunahan bilamana wilayah jelajahnya dirusak atau mengalami fragmentasi
g. Hewan yang mempunyai ukuran tubuh yang besar akan memiliki wilayah jelajah
yang luas serta makanan yang lebih banyak secara individu, serta rentan untuk
diburu meupun dirusak wilayah jelajahnya maupun habitat
untuk mencari makan dan minumnya.
h. Spesies yang tidak memiliki kemampuan menyebar yang baik di alam akan
sangat rentan terhadap perubahan dan perusakan habitat, karene spesies tersebut
tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
i. Spesies yang bermigrasi musiman akan sangat rentan tethadap kepunahan
karena ketidakmampuan bertahan di habitatnya.
j. Spesies yang mempunyai keanekaragaman genetik yang rendah akan lebih
banyak kemungkinan punah karena penyakit, atau perubahan lingkungan.
k. Spesies yang memiliki relung tertentu akan rentan tethedap kepunahan apabila
relung tempat hidupnya rusak.KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK
REVIEW BIOLOG! UMUM dengan tepat waktu
Tugas ini adalah salah satu bagian dari KKNI yang dilaksanakan oleh pihak
Perguruan tinggi. Disusun berdasarkan instruksi yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah BIOLOGI UMUM. Tugas ini merupakan sebuah karya tulis
berbentuk mekaleh yang ditulis dengan tujuan agar kita dapat mengetahui,
memahami topik dan membandingken kedua buku. Dengan menela’ah dan mengkaji
masalah-masalah yang dijelaskan secara runtun didalam buku, dapat diperoleh hasil
yang dituangkan dalam makalah ini
Sebagai penyusun, saya berharap apa yang disajikan dalam makalah dapat
dipahami dengan mudah oleh pembaca dan pembaca dapat mentrasfer isi makalah
ini kepada orang lain setelah membaca nya
Kekurangan-kekurangan tidak terlepas dari makalah ini, segala kritik dan saran
demi terciptanya sebuah karya tulis yang sempurna saya terima dengan tangan
terbuka dan dengan rasa terima kasih yang sebesar besarnya.
Medan, 20 Oktaber 2019
PenyusunDaftar isi
Excecutive summary.
Kata pengantar..
Daftar isi..
BAB. PENDAHULUAN.
A.asionalisas| critical book review.
B. tujuan penulisan critical book revie
C. manfaat critical book review...
D. identitas buku ... a a a
BAB.II RINGKASAN ISI BUKU...
A. buku
B. buku2.
BAB.III HASIL DAN PEMBAHASAN. . . fesse dT
BAB.V PENUTUP. z 20
A. Kesimpulan.... 20
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA. % DDBABI
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya critical book review
Mengkritik buku(critical journal review) merupakan kegiatan mengulas
kembali dan membandingkan isi deri satu buku dengan buku yang lainnya
agar dapat diketahui secara mendalam apa yang diuraikan dalam buku
tersebut. kritik buku sangat penting karena dapat menelaah kemampuan
dalammenganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis
buku. Critical book review yang ditulis dalalm bentuk makelah ini berisi
tentang penjabaran deskiripsi isi buku, pembahasan dan kesimpulan dari
buku, kemudian membandingkannya yaitu membandingkan antara buku
utama dengan buku pembanding dengan tema yang sama. Semoga apa
yang tersaji didalam makalah dapat diterima dan bermanfaat baggi pembaca
khususnya
B. Tujuan penulisan critical book review
1. Penyelesaian tugas critical book review mata kuliah biologi umum
2. Menambah wawasan dengan cara mengkaji dan membandingkan buku
yang satu dengan buku yang berbeda
3. Meningkatkan pemahaman tentang isi buku sehingga mampu
mengevaluasi keseluruhan isi buku
4, Menguatkan penerapan ilmu biologi dan skil pembendaharaan kata
seorang mahasiswa
C. Manfaat critical book review
* Membantu pembaca bagalamana tentang gambaran dan penilalan
umum sebuah buku atau sebuah karya tulis lainnya secara ringkas
+ Mengetahui alasan dan latar belakang mengapa buku itu dibuat* Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik
* Memberi rekomendasi kelayakan buku sebagai buku yang relevan
untuk dibaca kepada pembaca
D. Identitas buku
Buku1
1. Judul
2. Edisi
3. Pengarang/Editor
4. Penerbit
5. Kota Terbit
6. Tahun Terbit
7. ISBN
: Biologi
8 (Delapan) vilid 3
: Neil A. Campbell Dan Reece
: Erlangga
Jakarta
12012
: 978-979-099-153-8Buku 2
. Judul Biologi Umum
. Edisi
. Pengarang/Editor : Masdiane Sinambela, Dkk
. Penerbit : Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan
. Kota Terbit :Medan
. Tahun Terbit 2018
. ISBN
BABII
RINGKASAN ISI BUKU
Buku 1
Komunitas
Komunitas (community)biologi adalah sekelompok populasi spesies berbeda
yang hidup cukup dekat_hingga bisa berinteraksi. Jenis jenis interaksi yang terjadi
antar spesies(interspecific interactions) mencakup kompetisi, predasi, herbivori dan
10simbiosis( termasuk parasitisme, mutualisme dan komensalisme).
Spesies dominan dan spesies kunci memberikan kontrol pada struktur komunitas
Interaksi_spesies memengaruhi komunitas biologis, terkadang segelintir
spesies memberikan kontrol yang kuat pada struktur suatu komunitas, terutama
pada komposisi, kelimpahan relatif dan keanekaragaman spesies.
Spesies dominan (dominant species) adalah spesies spesies dalam suatu
komunitas yang paling melipah atau yang secara kolektif memiliki biomassa
terbesar. Akibatnya, spesies dominan memberikan kontrol kuat terhadap
keberadaan dan distribusi spesies lain. Tidak ada penjelasan tunggal mengapa
suatu spesies menjadi dominan dalam suatu komunitas. Salah satu hipotesis
mengajukan bahwa spesies dominan paling sukses dalam menghindari predasi
atau dampak penyakit.
Spesies kunci berlawanan dengan spesles dominan, spesies kunci(keystone
species) tidak harus melimpah dalam komunitas. Spesies kunci memberikan kontrol
kuat pada struktur komunitas tidak melalui keunggulan jumlah, namun melalui
peran ekologis, atau relunng(niche) yang teramat penting. Contoh linsang laut,
predator kunci di pasifik utara, Linsang laut menyantap bulu babi , sementara bulu
babi terutama memakan kelp. Di daerah daerah tempat linsang laut melimpah, bulu
babi jarang, sementara hutan kelp berkembang baik
Spesies fondasi(‘insinyur’ ekosistem) merupakan spesies yang secara drastis
mengubah lingkungen fisik pada sekela besar. Dengan mengubah struktur atau
dinamika lingkungan, spesies fondasi terkadang bertindak sebagai
fasilisator(facilitator). Misalnya, dengan memodifikasi tanah tanah, black rush
(uncus gerardi) membantu mencegah penumpukan garam di tanah dengan cara
menaungi permukaan tanah, sehingga mnegurangi evaporasi.Gangguan memengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies
Gangguan (disturbance) adalah suatu peristiwa , misalnya badal , kebakaran,
banjir, kekeringan, perumputan berlebihan, atau aktivitas manusia , yang mengubeh
suatu komunitas dengan cara menghilangkan organisme atau mengubah
ketersediaan sumber daya
Mencirikan gangquan:
1.
Hipotesis gangguan intermediat(intermediate disturbance hypotesis)
Menyatakan bahwa gangguan tingkat menengah dapat menciptakan kondisi
yang mendukung keanekaragaman spesies yang lebih tinggi daripada
gangguan tingkat rendah atau tinggi. Gangguan tingkat tinggi memengaruhi
keanekaragamen spesies dengan menyebabkan stres lingkungan yang
melebihi toleransi banyak spesies atau dengan menghadapkann komunitas
tersebut terhadap gangguan yang berfrekuensi sedemikian tinggi sehingga
spesies yang tumbuh lambat atau yang mengolonisasibdengan lambat
tersingkirkan. Pada ekstrem yang lain, gangguan tingkat rendah dapat
mengurangi keanekaragaman spesies dengan memungkinkan spesies yang
dominan menyingkirkan secara kompetitif menyingkirkan spesies yang kalah
kompetitif. Gangguan tingkat menengah semacam itu jarang menciptakan
kondisi yang terlalu parah dan melebihi toleransi lingkungan atau tingkat
pemulihan anggota anggote potensial komunitas.
Suksesi ekologis
Adalah proses perubahan perubahan dalam komposisi dan struktur
komunitas darat paling tampak setelah gangguan yang parah, misalnya
letusan gunung berapi atau gletser, yang melenyapkan semua vegetasi yang
ada. Daerah yang terganggu mungkin dikolonisasi oleh berbagai spesies
yang perlahan lahan digantikan oleh spesies lain, yang kemudian juga
digantikann juga oleh spesies lain. Suksesi ekologis terbagi menjadi 2 yaitu
suksesi primer (ketika dimulai di wilayah yang nyaris tidak dihuni
kehidupan)dan suksesi sekunder(ketika komunitas yang ada disingkirkan
oleh gangguan).
Gangguan manusia
Gangguan manusia terhadap komunitas bukan mesaleh baru, hutan tropis
menghilang dengan cepat sebagai akibat penggundulan untuk memperoleh
12kayu, menggembalakan ternak, dan bercocok tanam. Berabad abad
penggembelaan dan gangguan pertenian telah turutu _berperan
menyebabkakn kelaparan dibeberapa baglan afrika dengan menguubah
padang rumput musiman menjadi lahan gersang yang luas.
Faktor faktor biogeografis memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas
1. Gradien garis lintang
Tumbuhan dan hewan Secara umum lebih berlimpah dan beraneka ragam
di wilayah tropis daripada bagian bagian lain di planet ini. Dua faktor kunci
dalam hal kekayaan spesies gradien garis lintang adalah sejarah evolusi
dan iklim,
2. Efek luasan
Wilayah yang lebih Juas menawerkann lebih benyak ragam habitat dan
mikrohabitat deripada wilayah yang lebih kecil.
3. Model kesetimbangan pulau
Dua ciri fisik pulau yang memngaruhi tingkat imigrasi dan kepunahan
lebih lanjut adalah: ukuran dan Jarak dari lautan utama, Pulau kecll
umumnya memiliki faju imigrasi yang lebih kecil, karena lebih kecil pada
kemungkinan calon pengkoloni mencapai pulau kecil
Ekosistem
Ekosistem adalah total semua organisme yang hidup didalam batas batas dan
semua faktor abiotaik yang berinterakski dengan organisme. Terlepas dari ukuran
ekosistem, dinamikanya melibatkan dua proses yang tidak dapat dijabarkan
sepenuhnya olehh fenomena populasi atau komunitas aliran energi dan siklus unsur
kimia, Energi memasuki sebagian besar ekosistem sebagai sinar matahari . energi
dikonversi menjadi energi kimiawi oleh autotrof, diteruskan ke heterotrof didalam
senyawa senyawa organik makanan, dan dibuang sebagai panas. Unsur unsur kimia,
didaur diantara komponen komponen abiotik dan biotik dari ekosistem. Organisme
fotosintetik mengasimilasi unsur unsur ini dalam bentuk anorganik dari udara,
tanah, dan air kemudian digabungkan ke dalam biomassa organisme tersebut, yang
sebagian diantaranya dikonsumsi oleh hewan. Unsur unsuru kimia dikekmbalikan
13dalam bentuk anorgnaik ke lingkungan melalui metabolisme tumbuhan dan hewan
serta organisme lain, misalnya bakteri dan fungi, yang menguraikan zat zat buangan
organik dan organisme mati.
Produksi primer di ekosistem perairan
Pada ekosistem perairan(laut maupun tawar), baik cehaya maupun nutrien
penting dalam mengontrol produksi primer.
Produksi primer di ekosistem darat
Pada skala geografi yang besar, suhu dan kelembapan merupakan faktor
faktor yang menontrol produksi primer di ekosistem darat. Sedangkan pada skala
yang lebih lokal, nutrien mineral didalam tanah dapat membatas! produksi primer di
ekosistem darat.
Proses proses biologis dan geokimiawi mendaur nutrien antara bagian bagian
organik dan anorganik dari suatu sitem ekosistem
1. Siklus biogeokimiawi
Material anorganik (unsur dan senyawa) yang terlarut dalam air atau terdapat
dalam tanah atau udara , tersedia untuk digunakan oleh organisme.
Organisme mengasimilasi meterial dari reservoir ini secara langsung dan
mengembaliken zat kimia ke reservoir tersebut melalui proses proses
respirasi selular, ekskresi, dan dekomposisi yang relatif cepat. Weleupun
sebagian besar organisme tidak langsung mengambil unsur unsur anorganik
yang terikat dalam bebetuan, nutrien nutrien ini lama kelamaan bisa tersedia
di alam melalui pengikisan akibat cuaca dan erosi. Serupa dengan itu,
material organik yang tidak tersedia untuk organisme berpindah ke dalam
reservoir nutrien anorganik yang tersedia ketika bahan bakar fosil dibakar,
sehingga melepaskan gas gas ke atmosfer.
2. Siklus nitrogen darat
Fiksasi nitrogen, dikonversi oleh bakteri menjadi bentuk bentuk yang dapat
digunakan untuk menyintesis senyawa senyawa organik bemitrogen.
Beberapa nitrogen juga difiksasi oleh petir, pupuk nitrogen, hujan dan debu
14yang tertiup oleh angin juga dapat menyediakan cukup banyak NH:' dan NOs-
ke ekosistem.
3. Siklus fosfor
Pengikisan bebatuan akibat cuaca secara peerlahan menambahkan PO." ke
tanah. Beberapa diantaranya tergelontor ke dalam air tanah dan air
permukaan , dan pada akhirnye mencapai laut.
4. Siklus air
Proses proses utama yang mendorong siklus air adalah evaporesi air oleh
energi surya, kondensast uap air menjadi awan, dan hujan.
5. Siklus karbon
Fotosintesis oleh tumbuhan dan fitiplankton memindahkan banyak sekali CO»
dari atmosfer .
Aktivitas manusia kini mendominasi sebagian besar unsur kimia di bumi
Pendauran unsur kimia di ekosistem, sebagian besar kini lebih dipengaruhi
oleh aktivitas manusia daripada proses proses elami, seperti. pengayaan nutrien,
pertanian dan pendauran nitrogen, kontaminasi ekosistem perairan, hujan asam,
dekomposisi dan laju perdauran nutrien, efek rumah kaca dan iklim, gas gas rumah
kaca dan pemanasan global, serta toksin di lingkungan.
B. Buku2
Biodiversitas flora dan fauna global di indonesia
Biodiversitas ataupun keanekaragaman hayati dalam hal ini adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan variasi semua —-hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme yang terdapat di bumi indonesia, yang dapat dibedakan pada tiga t
ingkatan, yaitu pada tingkat gen, ataupun DNA, jenis atau species,dan habitat atauekosistem(disebut juga keanekaragaman ekologi)
Para ahli memperkirakan bahwa di bumi ini ada sekitar 5 hingga 30 juta jenis
makhluk hidup bahkan sebahagian memperkirakan hingga 100 juta spesies. Darl
jumlah tersebut hingga saat ini masih hanya sebahagian kecil(kurang lebih 1,5 juta
spesies) yang telah di deskripsi dan diberi nama, sudah termasuk didalamnya 300,
000 spesies tumbuhan dan fungi, 800.000 spesies serangga, 40.000 spesies
vertebrata dan 360.000 spesies organisme.
Peranan dan manfaat biodiversitas
Dalam hubungannya dengan peranan dan manfaat serta nilai biodiversitas bagi
kehidupan kita, tentu kita telah mengenal beranekaragam jenis tumbuhan dan
hewan yang telah dan yang akan dapat kita manfaatkan sebagai sumber
nutrisi(pangan), bangunan(papan), _obat-obatan(farmasi), bahkan untuk
keindahan(estetika)/pariwisata maupun untuk nilai ekologisnya.
Degradasi kualitas lingkungan
Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, peningkatan kebutuhan
dasernya pun akan terjadi, baik itu kebutuhan primerya(makan, minum, obat obatan,
dil) maupunn kebutuhan sekunder(sandang, papan) bahkan kebutuhan tertiernya.
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lingkungan beserta sumberdaya alam yang
ada didalamnya akan menjadi sasarannya/ dimanfaatkan. Hutan misalnya yang
acapkali digunakan sebagai sumber berbagai kehidupan menusia untuk
dieksploitasi dan dirambah. Lahan yang pada awalnya adalah hutan, menjadi dibuka
untuk kepentingan perumahan dan industri. Kayu yang berasal dari hutan diolalh
menjadi anekeragam produk seperti kertas dan pakaian. Untuk kepentinigan
pertambangan, hutan pun acapkali menjadi sasarannya/dibalak. Penggunaan hutan,
terlebih untuk kepentingan industri dan pertambangan akan menimbulkan efek
negatif terhadap lingkungan. Pada keadaan yang demikian menyebabkan penurunan
atau degradasi kualitas lingkunganBAB IIL
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel. Laporan hasil critical book review
No.
Yang dikritist
Uraian
Buku 7
Buku 2
Deskripsi/ uraian
Pada buku 1,
menjelaskan tentang
pengertian dari
komunitas dan
ekosistem yang
menyusun biodiversitas
di bumi, faktor faktor
yang mempengaruhi
rusaknya ekosistem
yang tentunya
berdampak kepada
komunitas (komponen
komponen) didalamnya
baik yang disebakan
oleh interaks! interaksi
antar spesies yang
berdampak atau
memberikan efek
tethadap spesies yang
terlibat, maupun yang
disebakan oleh aktivitas
manusia. Dan
memaparken faktor
faktor biografis yang
mempengaruhi
penyebaran
keanekaragamen hayati
pada komunitas. Serta
Pada buku 2 membahas
tentang biodiversitas
flora dan fauna yang
ada di indonesia dengan
berbagai
keanekaragamannya,
serta menjelaskan
bagaimana peranan dan
manfaat dari
biodiversitas itu sendiri
bagi kehidupan bangsa
indonesia yang meliputi
biopangan, biopapan,
biosandang, biopakan,
bioenergi , biofarmasi,
biomaterial, bioproses,
bio(eko)tourisme dan
bioteknologi ramah
lingkungan. Dan
didalamnya
mencantumkan
bagaimana hubungan
antara biodiversitas
yang memberikan
manfaat bagi manusia
dan degradasi kualitas
lingkungan yang
disebabkan olehmenyisipkan proses
proses biologis dan
geokimiawi pada
ekosistem serta
aktivitas manusia yang
dapat merusak siklus
unsur kimia dibumi dari
porses proses tersebut.
manusia pula yang
tentunya berdampak
pada biodiversitas flora
dan fauna(komunitas
dan ekosistem).
2. | Analisis umum
Membahas penyebaran
spesies yang
membentuk komunitas
dan ekosistem scara
global dan faktor faktor
yang dapat
mempengaruhi
keanekaragaman dan
komposisi spesies
Membahas penyebaran
spesies di indonesia
dan hubungannya
dengan kerusakan
lingkungan yang dapat
memberikan dampak
pda kebermamnfaatan
dari biodiversitas itu
sendiri
Hipotesis, atau dugaan
Merosotnya komunitas
dan ekosistem hanya
dapat disebabkan oleh
faktor dari luar seperti
manusia,tetapi faktanya
didalam buku
dijelaskkan jika ada
faktor lain yang
mempengaruhi yaitu
faktor dari dalam
kKomunitas atau
ekosistem itu sendiri
yang berdasar pada
interaksi interaksi yang
flora dan fauna dalam
biodiversitas tidak
memiliki hubungan
dengan revolusi industri
4.0 tetapi didalam buku
dijelaskan dengan
padat, jika keberadaan
biodiversitas memiliki
peranan penting dengan
revolus! 4.0 yang kaya
akan inovasi berbasis
bioekonomi dengan
menggunakan peran
dan manfaat dari
18dilakukan antar spesies.
biodiversitas dalam
mendisrupsi pasar.
Analisis data
pendukung dan bukti
Tidak mencantumkan
analisis data dalam
bentuk apapun untuk
penyebaran spesies.
hanya saja, untuk
memperkuat
pemahaman pembaca,
penulis memberikan
penggambaran dalam
bentuk tabel dan skema
dalam menjelaskan
penjelasannya mengenai
suatu topik.
Menyajikan data tabel
penyebaran spesies
flora dan fauna dari
ketujuh pulau pulau
diindonesia dan posisi
keanekaragaman hayati
indonesia pada tingkat
dunia dan asia
Membandingkan
Kelebihan:
pada setiap sub
pembahasan,
penggamberan yang
diberikan oleh penulis,
lengkap karena saling
berkaitan satu dengan
yang lain.
2.diberikan sketsa yang
menarik untuk bahasan
bahsan yang sulit
sehingga memberikan
kemudahan untuk
memahami bagi pemula.
Kekurangan:
1.tidak mencantumkan
data secara jelas , hanya
memberikan permisalan
Kelebihan:
1, menyajikan data
akurat yang berasal dari
berbagai sumber dan
memberikan contoh
dengan bahasa yang
mudah dicerna bagi
permbaca.
Kekurangan:
1.pembahasan sangat
ringkas,cakupannya
sempit dan tidak
menjabarkan faktor
faktor apa saja yang
dapat menurunkan dan
meningkatkan
biodiversitas
diindonesia.
19dalam pendataan
2. menggunakan kalimat
yang berbelit dan
cenderung sulit.
Mengkaji, kesimpulan, | Kedua buku sama sama | Kedua buku sama sama
implikasi, dan membahas tentang membahas tentang
konsekuensi keanekaragaman hayati. | keanekaragaman hayati
Tetapi pada buku 1, Tetapi pada buku 2,
cenderung lebih lebih menekankan pada
membehas komunitas _ | spesies dan bagaimana
dan ekosistem serta kerusakan lingkungan
bagaimana faktor faktor | yang akan memberikan
yang dapat dampak pada spesies
mempengaruhi kenaikan | itu
atau penurunan serta
faktor penyebab
keanekaragaman dari
speles spesies yang
menyusunnya secara
lengkap
BABIV
PENUTUP-
A. kesimpulan
Dari kedua buku dapat disimpulkan jika keberadaan spesies yang
membentuk komunitas dan ekosistem merupakan bagian dari biodiversitas
flora dan fauna yang masing masing memiliki peran dan manfaat bagi
kehidupan manusia dibumi, termasuk indonesia. Namun keberadaan itu tidak
hanye dapat dinikmati tetapi harus direwat karena dengan keacuhan kita
dapat membuat tingkat keberadaannya menurun dan tidak lagi memberikan
manfaat bagi alam dan manusia
20B. Saran
Untuk pemula yang mempelajari ilmu biologi lebih direkomendasikan untuk
membaca buku utama (1) karena didalamnya membahas tuntas topik topik
yang berkaitan dengan judul.DAFTAR PUSTAKA
1. Campbell A.N &Reece ,2012, biologi, edk 8, erlangga jakarta
2. Sinambela,Masdiana,2018,biologi umum fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam universitas medan, meden.