You are on page 1of 22
CRITICAL BOOK REVIEW BIOLOGI UMUM Dosen Pengampu: Widya ningsih, S.Pd, M.Pd Di susun oleh: Junda lianti (5192540003) PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA. PROGRAM STUDI GiZI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019 Excecutive summary Biodiversitas adalah keanekaragaman yang berbentuk organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem yang terdapat di bumi indonesia Keanekaragaman hayati adalah salah satu bentik variasi dengan berbagai perbedaan mulai dari penampilan, jumih, sifet, dari berbagai tingkatan, baik dari tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan dalam ekosistem Indonesia menjadi salah setu negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia, Namun, data terkait keanekaragaman hayati di Indonesia masih banyak dan belum terungkap “Rata-rata setiap hari ada 300 spesies yang dideskripsikan dan diberi nama, Nemun, aktivitas pendataan ini pun harus berpacu dengan laju kerusakan ekosistem yang berarti merusak habitat sekaligus relung biologi,"papar Prof. Budi S Daryono, S.Si., M. Agr-Sc., Ph.D., Kamis (25/7) saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar di Balai Senat UGM. Biodiversity begitu penting dalam menopang prikehidupan manusia. Salah satu fakta dari sekian banyak keprihatinan kita adalah menurunnya jumlah varian tanaman obat padahal ini penting dalam menjamin keselamatan manusia. Keprihatinan lain adalah terganggunya keselmbangan siklus alamiah akibat terputusnya mata rantai sub sistem yang menyusun sebuah ekosistem. Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi Indonesia meliputi: 10 persen spesies tanaman berbunga, 12 persen spesies mamalia, 16 persen spesies reptil dan amfibi, 17 persen spesies burung, serta 25 persen spesies ikan yang terdapat di dunia (Sumber : Forest Watch Indonesia, 2011). Secara alami, komponen-komponen penyusun ekosistem akan selalu berusaha menuju kesetimbangan. Ekosistem yang rusak dapat melakukan suksesi untuk menuju kesetimbangan lagi. Namun terlepas dari hal tersebut, faktor utama yang dapat mengganggu kesetimbangan tersebut adalah aktivitas manusia Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Penyebab utamanya adalah peningkatan populasi manusia di muka bumi. Semakin tinggi populasi maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan sumber daya alam yang tersedia. Jika penggunaan tersebut dilakukan secara terus menerus dan tidak bijaksana, maka pada akhimya akan berpotensi terhadap kepunahan dari organisme tertentu. Beberapa hal yang dapat menyebabkan merosotnya keanekaragaman_hayati diantaranya: 1, Perusakan Habitat Habitat merupakan tempat tinggal berbagai jenis organisme yang menyediakan semua kebutuhan bagi seluruh penghuninya melalui proses interaksi antar semua komponen. Apa yang akan terjadi jika habitat tersebut rusak? Tentu saja, jika habitat rusak, maka daya dukungnya terhadap semua organisme penghuninya akan berkurang bahkan sama sekall hilang. Dampaknya organisme yang ada tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Perusakan habitat yang menjadi sorotan utama di Indonesia adalah perusakan hutan alam (deforestasi) untuk berbagai macam alasan. Beberapa penyebab dari kerusakan huten dan deforestasi di Indonesia adalah: a.konversihutanalam menjadilahantanamantahunan, b.konversi hutan alam menjadi lahan pertanian dan perkebunan c. eksplorasi dan eksploitasi industri ekstraktif pada kawasan hutan (batu bara, migas, geothermal). d. pembakaran hutan dan lahan. e. konversi hutan alam untuk transmigrasi dan infrastruktur lainnya f. pemekaran wilayah menjadi daerah otonomi baru (terjadi di beberapa daerah) Akibat deforestasi tersebut banyak sekali flora maupun fauna yang terancam eksistensinya, Selain itu menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia 2. Fragmentas! Habitat Fragmentasi habitat merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan habitat terbagi menjadi dua daerah atau lebih. Aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan fragmentasi ini diantaranya pembuatan jalan, pembukaan areal pertanian, dan perkotaan atau kegiatan lainnya. Dengan adanya fragmentasi habitat, maka akan mengganggu stabilitas ekosistem. Mengapa demikian? Pada suatu habitat dikenal ada istilah daerah tepi, dimana pada umumnya jenis-jenis makhluk hidup tidak akan bisa menempati daerah tersebut karena daerah tersebut cenderung kurang mampu untuk memberikan perlindungan (edge effect). Jika suatu habitat terfragmentasi, maka luas daerah tepi akan bertambah, dengan kata lain luas zona habitat yang aman bagi jenis-jenis makhluk hidup akan semakin berkurang. Fragmentasi habitat juga dapat mengancam kelestarian suatu organisme, karena dapat memperkecil potensi suatu spesies untuk menyebar dan berkolonisasi. Banyak jenisjenis burung, mamalia, dan serangga di pedalaman hutan menjadi tidak mampu untuk menjelajah ke tempat lain karena koridomye terputus oleh jalan raya, perkotaan, dan lain-lain Penurunan kemampuan jelajah hewan dapat berakibat pula pada penurunan penyebaran tumbuhan yang mekanisme dispersalnya bergantung pada hewan tersebut, 3. Degradasi Habitat Komunitas di suatu habitat dapat mengalami degradasi walaupun habitat tersebut tidak langsung terlihat kerusakannya, Faktor ekstemal tersebut dapat dengan bebas masuk ke dalam suatu habitat. Salah satu contohnya adalah pencemaran air atau udera. Limbah atau bahan kimia berbahaya baik dalam bentuk gas, cair, maupun padat akan mengancam komunitas pada suatu habitat yang dilaluinya, 4, Penggunaan spesies yang berlebih untuk kepentingan manusia Pemanfaatan suatu jenis hewan atau tumbuhan di alam akan berakibat menurunnya jumlah populasi jenis tersebut bahkan punah. Oleh kerena itu pemanfaatan suatu jenis tersebut harus dilakukan dengan berdasarkan prinsip Penggunaan yang berkelanjutan, yaitu pemanenan dari suatu jenis di alam pada periode tertentu dilakukan berdasarkan keberadaan dan tingkat pembaharuan oleh proses pertumbuhan secara alami. 5. Introduksi spesies-spesies eksotik Pertumbuhan populasi manusia yang sangat tinggi telah mengubah cara pandang manusia secara ekonomi untuk pemenuhan segala kebutuhannya. Dari segi pertanian misalnya, dampak yang ditimbulkan adalah adanya perubahan sebaran spesies, terutama spesies yang mempunyai nilai ekonomi. Manusia dengan sengaja membawa atau mendatangkan jenis-jenis hewan peliharaan dan tumbuhan budidaya dari suatu tempat ke tempat lain untuk dibudidayakan (introduksi). Akibatnya banyak jenis hewan maupun tumbuhan yang berkembang biak bukan di habitat aslinya. Banyak jenis jenis introduksi ini yang kemudian menjadi liar di komunitas lokal. Selain itu proses introduksi dapat pula terjadi secara alami atau tidak disengaja. Misalnya tikus dan serangga yang terbawa kapal laut atau kapal udara, atau biji tanaman terbawa oleh manusia Dua kemungkinan yang akan berlaku untuk jenis-enis introduksi tersebut yaitu tidak dapat bertahan hidup di daerah barunya karena lingkungan baru tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan hidupnya, atau dapat bertahan hidup bahkan membentuk koloni di tempat barunya yang akan bertambah__beser jumlah populasinya. Biasanya kolon! ini akan berkompetisi dengan organisme lokal untuk mendapatkan bahan makanan yang jumlahnya terbatas. Akibatnya hewan atau tumbuhan introduksi dapat mengubah habitat lokal, sehingga organisme asli tidak dapat hidup lagi di tempat itu. 6. Karakter spesies terhadap kepunahan Secara alamiah, semua spesies mempunyal potensi yang berbeda-beda untuk menjadi punah. Kerentanan suatu jenis terhadap kepunahan umumnya 4 ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Spesies yang mempunyai sebaran geografis sempit, umumnya rentan terhadap kerusakan habitat oleh kegiatan manusia b. Spesies yang terdiri dari satu atau sedikit populasi akan sangat rentan terhadap kerusakan habitat dibandingkan dengan spesies yang terdiri dari banyak populasi c. Spesies yang memiliki ukuran populasi yang kecil akan mudah punah akibat pengaruh variasi demografi dan lingkungan serta hilangnya keanekaragaman genetik bila dibandingkan dengan spesies yang berukuran populasinya yang besar. d. Spesies yang ukuran populasinya cenderung menurun akan mudah punah bilamana penyebab penurunan tidak dapat diketahul dan diperbaiki, e, Spesies yang memiliki densitas rendah per satuan luas, terutama pada kawasan yang terfrsgmentasi akan mudah mengalami kepunahan. f. Spesies yang memerlukan jelajah yang luas akan sangat rentan terhadap kepunahan bilamana wilayah jelajahnya dirusak atau mengalami fragmentasi g. Hewan yang mempunyai ukuran tubuh yang besar akan memiliki wilayah jelajah yang luas serta makanan yang lebih banyak secara individu, serta rentan untuk diburu meupun dirusak wilayah jelajahnya maupun habitat untuk mencari makan dan minumnya. h. Spesies yang tidak memiliki kemampuan menyebar yang baik di alam akan sangat rentan terhadap perubahan dan perusakan habitat, karene spesies tersebut tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi i. Spesies yang bermigrasi musiman akan sangat rentan tethadap kepunahan karena ketidakmampuan bertahan di habitatnya. j. Spesies yang mempunyai keanekaragaman genetik yang rendah akan lebih banyak kemungkinan punah karena penyakit, atau perubahan lingkungan. k. Spesies yang memiliki relung tertentu akan rentan tethedap kepunahan apabila relung tempat hidupnya rusak. KATA PENGANTAR Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REVIEW BIOLOG! UMUM dengan tepat waktu Tugas ini adalah salah satu bagian dari KKNI yang dilaksanakan oleh pihak Perguruan tinggi. Disusun berdasarkan instruksi yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah BIOLOGI UMUM. Tugas ini merupakan sebuah karya tulis berbentuk mekaleh yang ditulis dengan tujuan agar kita dapat mengetahui, memahami topik dan membandingken kedua buku. Dengan menela’ah dan mengkaji masalah-masalah yang dijelaskan secara runtun didalam buku, dapat diperoleh hasil yang dituangkan dalam makalah ini Sebagai penyusun, saya berharap apa yang disajikan dalam makalah dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca dan pembaca dapat mentrasfer isi makalah ini kepada orang lain setelah membaca nya Kekurangan-kekurangan tidak terlepas dari makalah ini, segala kritik dan saran demi terciptanya sebuah karya tulis yang sempurna saya terima dengan tangan terbuka dan dengan rasa terima kasih yang sebesar besarnya. Medan, 20 Oktaber 2019 Penyusun Daftar isi Excecutive summary. Kata pengantar.. Daftar isi.. BAB. PENDAHULUAN. A.asionalisas| critical book review. B. tujuan penulisan critical book revie C. manfaat critical book review... D. identitas buku ... a a a BAB.II RINGKASAN ISI BUKU... A. buku B. buku2. BAB.III HASIL DAN PEMBAHASAN. . . fesse dT BAB.V PENUTUP. z 20 A. Kesimpulan.... 20 B. Saran... DAFTAR PUSTAKA. % DD BABI PENDAHULUAN A. Rasionalisasi pentingnya critical book review Mengkritik buku(critical journal review) merupakan kegiatan mengulas kembali dan membandingkan isi deri satu buku dengan buku yang lainnya agar dapat diketahui secara mendalam apa yang diuraikan dalam buku tersebut. kritik buku sangat penting karena dapat menelaah kemampuan dalammenganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis buku. Critical book review yang ditulis dalalm bentuk makelah ini berisi tentang penjabaran deskiripsi isi buku, pembahasan dan kesimpulan dari buku, kemudian membandingkannya yaitu membandingkan antara buku utama dengan buku pembanding dengan tema yang sama. Semoga apa yang tersaji didalam makalah dapat diterima dan bermanfaat baggi pembaca khususnya B. Tujuan penulisan critical book review 1. Penyelesaian tugas critical book review mata kuliah biologi umum 2. Menambah wawasan dengan cara mengkaji dan membandingkan buku yang satu dengan buku yang berbeda 3. Meningkatkan pemahaman tentang isi buku sehingga mampu mengevaluasi keseluruhan isi buku 4, Menguatkan penerapan ilmu biologi dan skil pembendaharaan kata seorang mahasiswa C. Manfaat critical book review * Membantu pembaca bagalamana tentang gambaran dan penilalan umum sebuah buku atau sebuah karya tulis lainnya secara ringkas + Mengetahui alasan dan latar belakang mengapa buku itu dibuat * Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik * Memberi rekomendasi kelayakan buku sebagai buku yang relevan untuk dibaca kepada pembaca D. Identitas buku Buku1 1. Judul 2. Edisi 3. Pengarang/Editor 4. Penerbit 5. Kota Terbit 6. Tahun Terbit 7. ISBN : Biologi 8 (Delapan) vilid 3 : Neil A. Campbell Dan Reece : Erlangga Jakarta 12012 : 978-979-099-153-8 Buku 2 . Judul Biologi Umum . Edisi . Pengarang/Editor : Masdiane Sinambela, Dkk . Penerbit : Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan . Kota Terbit :Medan . Tahun Terbit 2018 . ISBN BABII RINGKASAN ISI BUKU Buku 1 Komunitas Komunitas (community)biologi adalah sekelompok populasi spesies berbeda yang hidup cukup dekat_hingga bisa berinteraksi. Jenis jenis interaksi yang terjadi antar spesies(interspecific interactions) mencakup kompetisi, predasi, herbivori dan 10 simbiosis( termasuk parasitisme, mutualisme dan komensalisme). Spesies dominan dan spesies kunci memberikan kontrol pada struktur komunitas Interaksi_spesies memengaruhi komunitas biologis, terkadang segelintir spesies memberikan kontrol yang kuat pada struktur suatu komunitas, terutama pada komposisi, kelimpahan relatif dan keanekaragaman spesies. Spesies dominan (dominant species) adalah spesies spesies dalam suatu komunitas yang paling melipah atau yang secara kolektif memiliki biomassa terbesar. Akibatnya, spesies dominan memberikan kontrol kuat terhadap keberadaan dan distribusi spesies lain. Tidak ada penjelasan tunggal mengapa suatu spesies menjadi dominan dalam suatu komunitas. Salah satu hipotesis mengajukan bahwa spesies dominan paling sukses dalam menghindari predasi atau dampak penyakit. Spesies kunci berlawanan dengan spesles dominan, spesies kunci(keystone species) tidak harus melimpah dalam komunitas. Spesies kunci memberikan kontrol kuat pada struktur komunitas tidak melalui keunggulan jumlah, namun melalui peran ekologis, atau relunng(niche) yang teramat penting. Contoh linsang laut, predator kunci di pasifik utara, Linsang laut menyantap bulu babi , sementara bulu babi terutama memakan kelp. Di daerah daerah tempat linsang laut melimpah, bulu babi jarang, sementara hutan kelp berkembang baik Spesies fondasi(‘insinyur’ ekosistem) merupakan spesies yang secara drastis mengubah lingkungen fisik pada sekela besar. Dengan mengubah struktur atau dinamika lingkungan, spesies fondasi terkadang bertindak sebagai fasilisator(facilitator). Misalnya, dengan memodifikasi tanah tanah, black rush (uncus gerardi) membantu mencegah penumpukan garam di tanah dengan cara menaungi permukaan tanah, sehingga mnegurangi evaporasi. Gangguan memengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies Gangguan (disturbance) adalah suatu peristiwa , misalnya badal , kebakaran, banjir, kekeringan, perumputan berlebihan, atau aktivitas manusia , yang mengubeh suatu komunitas dengan cara menghilangkan organisme atau mengubah ketersediaan sumber daya Mencirikan gangquan: 1. Hipotesis gangguan intermediat(intermediate disturbance hypotesis) Menyatakan bahwa gangguan tingkat menengah dapat menciptakan kondisi yang mendukung keanekaragaman spesies yang lebih tinggi daripada gangguan tingkat rendah atau tinggi. Gangguan tingkat tinggi memengaruhi keanekaragamen spesies dengan menyebabkan stres lingkungan yang melebihi toleransi banyak spesies atau dengan menghadapkann komunitas tersebut terhadap gangguan yang berfrekuensi sedemikian tinggi sehingga spesies yang tumbuh lambat atau yang mengolonisasibdengan lambat tersingkirkan. Pada ekstrem yang lain, gangguan tingkat rendah dapat mengurangi keanekaragaman spesies dengan memungkinkan spesies yang dominan menyingkirkan secara kompetitif menyingkirkan spesies yang kalah kompetitif. Gangguan tingkat menengah semacam itu jarang menciptakan kondisi yang terlalu parah dan melebihi toleransi lingkungan atau tingkat pemulihan anggota anggote potensial komunitas. Suksesi ekologis Adalah proses perubahan perubahan dalam komposisi dan struktur komunitas darat paling tampak setelah gangguan yang parah, misalnya letusan gunung berapi atau gletser, yang melenyapkan semua vegetasi yang ada. Daerah yang terganggu mungkin dikolonisasi oleh berbagai spesies yang perlahan lahan digantikan oleh spesies lain, yang kemudian juga digantikann juga oleh spesies lain. Suksesi ekologis terbagi menjadi 2 yaitu suksesi primer (ketika dimulai di wilayah yang nyaris tidak dihuni kehidupan)dan suksesi sekunder(ketika komunitas yang ada disingkirkan oleh gangguan). Gangguan manusia Gangguan manusia terhadap komunitas bukan mesaleh baru, hutan tropis menghilang dengan cepat sebagai akibat penggundulan untuk memperoleh 12 kayu, menggembalakan ternak, dan bercocok tanam. Berabad abad penggembelaan dan gangguan pertenian telah turutu _berperan menyebabkakn kelaparan dibeberapa baglan afrika dengan menguubah padang rumput musiman menjadi lahan gersang yang luas. Faktor faktor biogeografis memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas 1. Gradien garis lintang Tumbuhan dan hewan Secara umum lebih berlimpah dan beraneka ragam di wilayah tropis daripada bagian bagian lain di planet ini. Dua faktor kunci dalam hal kekayaan spesies gradien garis lintang adalah sejarah evolusi dan iklim, 2. Efek luasan Wilayah yang lebih Juas menawerkann lebih benyak ragam habitat dan mikrohabitat deripada wilayah yang lebih kecil. 3. Model kesetimbangan pulau Dua ciri fisik pulau yang memngaruhi tingkat imigrasi dan kepunahan lebih lanjut adalah: ukuran dan Jarak dari lautan utama, Pulau kecll umumnya memiliki faju imigrasi yang lebih kecil, karena lebih kecil pada kemungkinan calon pengkoloni mencapai pulau kecil Ekosistem Ekosistem adalah total semua organisme yang hidup didalam batas batas dan semua faktor abiotaik yang berinterakski dengan organisme. Terlepas dari ukuran ekosistem, dinamikanya melibatkan dua proses yang tidak dapat dijabarkan sepenuhnya olehh fenomena populasi atau komunitas aliran energi dan siklus unsur kimia, Energi memasuki sebagian besar ekosistem sebagai sinar matahari . energi dikonversi menjadi energi kimiawi oleh autotrof, diteruskan ke heterotrof didalam senyawa senyawa organik makanan, dan dibuang sebagai panas. Unsur unsur kimia, didaur diantara komponen komponen abiotik dan biotik dari ekosistem. Organisme fotosintetik mengasimilasi unsur unsur ini dalam bentuk anorganik dari udara, tanah, dan air kemudian digabungkan ke dalam biomassa organisme tersebut, yang sebagian diantaranya dikonsumsi oleh hewan. Unsur unsuru kimia dikekmbalikan 13 dalam bentuk anorgnaik ke lingkungan melalui metabolisme tumbuhan dan hewan serta organisme lain, misalnya bakteri dan fungi, yang menguraikan zat zat buangan organik dan organisme mati. Produksi primer di ekosistem perairan Pada ekosistem perairan(laut maupun tawar), baik cehaya maupun nutrien penting dalam mengontrol produksi primer. Produksi primer di ekosistem darat Pada skala geografi yang besar, suhu dan kelembapan merupakan faktor faktor yang menontrol produksi primer di ekosistem darat. Sedangkan pada skala yang lebih lokal, nutrien mineral didalam tanah dapat membatas! produksi primer di ekosistem darat. Proses proses biologis dan geokimiawi mendaur nutrien antara bagian bagian organik dan anorganik dari suatu sitem ekosistem 1. Siklus biogeokimiawi Material anorganik (unsur dan senyawa) yang terlarut dalam air atau terdapat dalam tanah atau udara , tersedia untuk digunakan oleh organisme. Organisme mengasimilasi meterial dari reservoir ini secara langsung dan mengembaliken zat kimia ke reservoir tersebut melalui proses proses respirasi selular, ekskresi, dan dekomposisi yang relatif cepat. Weleupun sebagian besar organisme tidak langsung mengambil unsur unsur anorganik yang terikat dalam bebetuan, nutrien nutrien ini lama kelamaan bisa tersedia di alam melalui pengikisan akibat cuaca dan erosi. Serupa dengan itu, material organik yang tidak tersedia untuk organisme berpindah ke dalam reservoir nutrien anorganik yang tersedia ketika bahan bakar fosil dibakar, sehingga melepaskan gas gas ke atmosfer. 2. Siklus nitrogen darat Fiksasi nitrogen, dikonversi oleh bakteri menjadi bentuk bentuk yang dapat digunakan untuk menyintesis senyawa senyawa organik bemitrogen. Beberapa nitrogen juga difiksasi oleh petir, pupuk nitrogen, hujan dan debu 14 yang tertiup oleh angin juga dapat menyediakan cukup banyak NH:' dan NOs- ke ekosistem. 3. Siklus fosfor Pengikisan bebatuan akibat cuaca secara peerlahan menambahkan PO." ke tanah. Beberapa diantaranya tergelontor ke dalam air tanah dan air permukaan , dan pada akhirnye mencapai laut. 4. Siklus air Proses proses utama yang mendorong siklus air adalah evaporesi air oleh energi surya, kondensast uap air menjadi awan, dan hujan. 5. Siklus karbon Fotosintesis oleh tumbuhan dan fitiplankton memindahkan banyak sekali CO» dari atmosfer . Aktivitas manusia kini mendominasi sebagian besar unsur kimia di bumi Pendauran unsur kimia di ekosistem, sebagian besar kini lebih dipengaruhi oleh aktivitas manusia daripada proses proses elami, seperti. pengayaan nutrien, pertanian dan pendauran nitrogen, kontaminasi ekosistem perairan, hujan asam, dekomposisi dan laju perdauran nutrien, efek rumah kaca dan iklim, gas gas rumah kaca dan pemanasan global, serta toksin di lingkungan. B. Buku2 Biodiversitas flora dan fauna global di indonesia Biodiversitas ataupun keanekaragaman hayati dalam hal ini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan variasi semua —-hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang terdapat di bumi indonesia, yang dapat dibedakan pada tiga t ingkatan, yaitu pada tingkat gen, ataupun DNA, jenis atau species,dan habitat atau ekosistem(disebut juga keanekaragaman ekologi) Para ahli memperkirakan bahwa di bumi ini ada sekitar 5 hingga 30 juta jenis makhluk hidup bahkan sebahagian memperkirakan hingga 100 juta spesies. Darl jumlah tersebut hingga saat ini masih hanya sebahagian kecil(kurang lebih 1,5 juta spesies) yang telah di deskripsi dan diberi nama, sudah termasuk didalamnya 300, 000 spesies tumbuhan dan fungi, 800.000 spesies serangga, 40.000 spesies vertebrata dan 360.000 spesies organisme. Peranan dan manfaat biodiversitas Dalam hubungannya dengan peranan dan manfaat serta nilai biodiversitas bagi kehidupan kita, tentu kita telah mengenal beranekaragam jenis tumbuhan dan hewan yang telah dan yang akan dapat kita manfaatkan sebagai sumber nutrisi(pangan), bangunan(papan), _obat-obatan(farmasi), bahkan untuk keindahan(estetika)/pariwisata maupun untuk nilai ekologisnya. Degradasi kualitas lingkungan Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, peningkatan kebutuhan dasernya pun akan terjadi, baik itu kebutuhan primerya(makan, minum, obat obatan, dil) maupunn kebutuhan sekunder(sandang, papan) bahkan kebutuhan tertiernya. untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lingkungan beserta sumberdaya alam yang ada didalamnya akan menjadi sasarannya/ dimanfaatkan. Hutan misalnya yang acapkali digunakan sebagai sumber berbagai kehidupan menusia untuk dieksploitasi dan dirambah. Lahan yang pada awalnya adalah hutan, menjadi dibuka untuk kepentingan perumahan dan industri. Kayu yang berasal dari hutan diolalh menjadi anekeragam produk seperti kertas dan pakaian. Untuk kepentinigan pertambangan, hutan pun acapkali menjadi sasarannya/dibalak. Penggunaan hutan, terlebih untuk kepentingan industri dan pertambangan akan menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan. Pada keadaan yang demikian menyebabkan penurunan atau degradasi kualitas lingkungan BAB IIL HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel. Laporan hasil critical book review No. Yang dikritist Uraian Buku 7 Buku 2 Deskripsi/ uraian Pada buku 1, menjelaskan tentang pengertian dari komunitas dan ekosistem yang menyusun biodiversitas di bumi, faktor faktor yang mempengaruhi rusaknya ekosistem yang tentunya berdampak kepada komunitas (komponen komponen) didalamnya baik yang disebakan oleh interaks! interaksi antar spesies yang berdampak atau memberikan efek tethadap spesies yang terlibat, maupun yang disebakan oleh aktivitas manusia. Dan memaparken faktor faktor biografis yang mempengaruhi penyebaran keanekaragamen hayati pada komunitas. Serta Pada buku 2 membahas tentang biodiversitas flora dan fauna yang ada di indonesia dengan berbagai keanekaragamannya, serta menjelaskan bagaimana peranan dan manfaat dari biodiversitas itu sendiri bagi kehidupan bangsa indonesia yang meliputi biopangan, biopapan, biosandang, biopakan, bioenergi , biofarmasi, biomaterial, bioproses, bio(eko)tourisme dan bioteknologi ramah lingkungan. Dan didalamnya mencantumkan bagaimana hubungan antara biodiversitas yang memberikan manfaat bagi manusia dan degradasi kualitas lingkungan yang disebabkan oleh menyisipkan proses proses biologis dan geokimiawi pada ekosistem serta aktivitas manusia yang dapat merusak siklus unsur kimia dibumi dari porses proses tersebut. manusia pula yang tentunya berdampak pada biodiversitas flora dan fauna(komunitas dan ekosistem). 2. | Analisis umum Membahas penyebaran spesies yang membentuk komunitas dan ekosistem scara global dan faktor faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies Membahas penyebaran spesies di indonesia dan hubungannya dengan kerusakan lingkungan yang dapat memberikan dampak pda kebermamnfaatan dari biodiversitas itu sendiri Hipotesis, atau dugaan Merosotnya komunitas dan ekosistem hanya dapat disebabkan oleh faktor dari luar seperti manusia,tetapi faktanya didalam buku dijelaskkan jika ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor dari dalam kKomunitas atau ekosistem itu sendiri yang berdasar pada interaksi interaksi yang flora dan fauna dalam biodiversitas tidak memiliki hubungan dengan revolusi industri 4.0 tetapi didalam buku dijelaskan dengan padat, jika keberadaan biodiversitas memiliki peranan penting dengan revolus! 4.0 yang kaya akan inovasi berbasis bioekonomi dengan menggunakan peran dan manfaat dari 18 dilakukan antar spesies. biodiversitas dalam mendisrupsi pasar. Analisis data pendukung dan bukti Tidak mencantumkan analisis data dalam bentuk apapun untuk penyebaran spesies. hanya saja, untuk memperkuat pemahaman pembaca, penulis memberikan penggambaran dalam bentuk tabel dan skema dalam menjelaskan penjelasannya mengenai suatu topik. Menyajikan data tabel penyebaran spesies flora dan fauna dari ketujuh pulau pulau diindonesia dan posisi keanekaragaman hayati indonesia pada tingkat dunia dan asia Membandingkan Kelebihan: pada setiap sub pembahasan, penggamberan yang diberikan oleh penulis, lengkap karena saling berkaitan satu dengan yang lain. 2.diberikan sketsa yang menarik untuk bahasan bahsan yang sulit sehingga memberikan kemudahan untuk memahami bagi pemula. Kekurangan: 1.tidak mencantumkan data secara jelas , hanya memberikan permisalan Kelebihan: 1, menyajikan data akurat yang berasal dari berbagai sumber dan memberikan contoh dengan bahasa yang mudah dicerna bagi permbaca. Kekurangan: 1.pembahasan sangat ringkas,cakupannya sempit dan tidak menjabarkan faktor faktor apa saja yang dapat menurunkan dan meningkatkan biodiversitas diindonesia. 19 dalam pendataan 2. menggunakan kalimat yang berbelit dan cenderung sulit. Mengkaji, kesimpulan, | Kedua buku sama sama | Kedua buku sama sama implikasi, dan membahas tentang membahas tentang konsekuensi keanekaragaman hayati. | keanekaragaman hayati Tetapi pada buku 1, Tetapi pada buku 2, cenderung lebih lebih menekankan pada membehas komunitas _ | spesies dan bagaimana dan ekosistem serta kerusakan lingkungan bagaimana faktor faktor | yang akan memberikan yang dapat dampak pada spesies mempengaruhi kenaikan | itu atau penurunan serta faktor penyebab keanekaragaman dari speles spesies yang menyusunnya secara lengkap BABIV PENUTUP- A. kesimpulan Dari kedua buku dapat disimpulkan jika keberadaan spesies yang membentuk komunitas dan ekosistem merupakan bagian dari biodiversitas flora dan fauna yang masing masing memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan manusia dibumi, termasuk indonesia. Namun keberadaan itu tidak hanye dapat dinikmati tetapi harus direwat karena dengan keacuhan kita dapat membuat tingkat keberadaannya menurun dan tidak lagi memberikan manfaat bagi alam dan manusia 20 B. Saran Untuk pemula yang mempelajari ilmu biologi lebih direkomendasikan untuk membaca buku utama (1) karena didalamnya membahas tuntas topik topik yang berkaitan dengan judul. DAFTAR PUSTAKA 1. Campbell A.N &Reece ,2012, biologi, edk 8, erlangga jakarta 2. Sinambela,Masdiana,2018,biologi umum fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas medan, meden.

You might also like