You are on page 1of 8

a.

Sistem kristal orto

Dalam kristalografi, orthorombic merupakan satu dari tujuh sistem kristal


dan mempunyai tiga buah kelas dan mempunyai empat buah bentuk
bravais lattices yaitu simple orthorhombic, base centered orthorhombic,
body centered orthorhombic dan face centered orthorombic

Sistem ini meliputi kristal yang mempunyai tiga buah sumbu yang tidak
sama panjangnya dan saling tegak lurus. Satu sumbu vertikal yang disebut
dengan sumbu c. satu  sumbu yang lainnya memanjang ke belakang dari
arah depan yang disebut sumbu a atau sumbu brachy. Sumbu yang ketiga
dari kiri ke kanan disebut sumbu b atau sumbu macro. Tidak ada yang
namanya sumbu pokok dalam sistem kristal ini. Semua sumbu dapat
menjadi sumbu vertikal atau sumbu c. sistem kelas ini terbagi menjadi 3
buah yaitu :

–       kelas orthorhombic dipiramidal

–       kelas orthorhombik disphenoidal

–      kelasorthorombik piramidal

Kelas Orthorombik Dipiramidal

Ø  Kelas : ke-8

Ø  Simetri : 2/m 2/m 2/m

Ø  Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri
yang berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.

Ø  Sumbu : semuanya tidak sama panjang.


Ø  Sudut : sudut antara ketiganya = 90o

Ø  Bentuk Umum : orthorombik dipiramid, prisma, dan pinakoid silang.

Ø  Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine,


staurolit, andalusit, kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit,
anthrophilit, sillimanit, zoisit, adamit, dan burit, kordierit, wavilit, dan lain-
lain.

Kelas Orthorombik Disphenoidal

Ø  Kelas : ke-7

Ø  Simetri : 2 2 2

Ø  Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar.

Ø  Sumbu : semuanya tidak sama panjang.

Ø  Sudut : sudut antara ketiganya = 90o

Ø  Bentuk Umum : orthorombik disphenoid, orthorombik prisma, dan


pinakoid silang.

Ø  Mineral yang Umum : epsomit

 
Kelas Orthorombik Piramidal

Ø  Kelas : ke-6

Ø  Simetri : 2 m

Ø  Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar dua dan 2 bidang.

Ø  Sumbu : semuanya tidak sama panjang.

Ø  Sudut : sudut antara ketiganya = 90o

Ø  Bentuk Umum : piramid, prisma, kubah, dan pedion.

Mineral natrolite

Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik


sederhana, body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan
warna merah), berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru),
dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom
dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini
berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu
sebesar 90°.
 

Contoh mineral orthorombik:

Sebagai mineral, sulfur adalah bahan dengan kristal berwarna kuning terang. Ia
terbentuk di dekat ventilasi vulkanik dan fumarol, hasil dari sublimasi aliran gas
panas. Sejumlah kecil native sulfur juga dapat terbentuk selama pelapukan
mineral sulfat dan sulfida.

Deposit mineral sulfur terbesar bisa ditemukan di bawah permukaan bumi.


Banyak di antaranya berada di fraktur maupun cavity (rongga) yang terkait
dengan mineralisasi bijih sulfida.
#Topaz

Topaz adalah mineral silikat yang terdiri dari aluminium dan fluorin dengan


formula kimiaAl2SiO4(F,OH)2. Topaz mengkristal dalam bentuk ortorombik
dan sebagian kristalnya berbentuk prisma berujung piramida atau bentuk
lain

Warna dan variasi

Topaz murni tidak berwarna dan transparan namun biasanya diwarnai oleh
impuritas; topaz biasa berwarna kuning, abu-abu muda atau jingga
kemerahan, dan biru cokelat. Selain itu ada juga warna putih, hijau muda,
biru, emas, merah jambu (langka), kuning kemerahan atau opak sampai
transparan.

Lokasi

Topaz sering dikaitkan dengan batuan beku silisik jenis granit dan riolit.
Mineral ini mengkristal di dalam pegmatit granit atau lubang uap di aliran
lava riolit seperti di Pegunungan Topaz di barat Utah. Topaz dapat
ditemukan bersama fluorit dan kasiterit di berbagai daerah termasuk
Pegunungan Ural dan Ilmen di Rusia, Afghanistan, Sri Lanka, Republik Ceko,
Jerman, Norwegia, Pakistan, Italia, Swedia, Jepang, Brazil, Meksiko,

Gambar topaz :
#Gipsum

Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan
adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO 4.2H2O. Gipsum
adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari
mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-
mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena
konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki
kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO 4.H2O) atau
juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang
berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah
menjadi anhidrit.

Klasifikasi

Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum


batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam,
berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik,
efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.

Pembentukan

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang


bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat
proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas
makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk
lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih merah, batu
pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-
lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan
gipsum terjadi pada zaman Permian. Endapan gipsum biasanya terdapat di
danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari
gunung api.

Deskripsi
Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun
kristal gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum
umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini
tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gipsum. Gipsum
umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 – 2. Berat
jenis gipsum antara 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0 °C
yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada 40 °C, tapi menurun lagi ketika
suhu semakin tinggi. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 66o
sampai dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum
memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores
gipsum berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis
transparan hingga translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau
disebut diamagnetit. jyjybn ygvcxcfghjnb cdftgyhjnbvfrtyuhnbvcxdfrgthjnb
xdfghjnbvcxdrtyhbvvdgbh vgb

Kegunaan

Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.


Beberapa kegunaan gipsum yaitu

 Drywall
 Bahan perekat.
 Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal
abad 19, gipsum Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan
sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang besar sebagai
pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
 Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
 Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan.
Contohnya ketika kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu,
gipsum digunakan sebagai bahan bangunan.
 Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang
tinggi, khususnya di Benua Asia (beberapa negara Asia Timur)
diproses dengan cara tradisonal.
 Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
 Untuk bahan baku kapur tulis
 Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
 Sebagai indikator pada tanah dan air
 Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut
Shi Gao.
Gambar gypsum:

#Olivin

Mineral Olivine adalah suatu silikat besi magnesium dengan rumusan


kimianya (Mg,Fe)2(SiO4), mempunyai system kristal yang ortorombik, tidak
mempunyai belahan, mempunyai kekerasan 6,5 – 7, berat jenis 3,27 – 4,37,
memiliki kilap cahaya, dan warna mineral ini hijau kekuning – kunigan dan
hijau kesbu – abuan. Mineral Olivin Ini adalah salah satu mineral yang
paling umum di atas permukaan bumi, dan telah pula teridentifikasi pada
permukaan Bulan, Mars, dan komet. Mineral Olivin pada umumnya sebagai
mineral pembentuk batuan dan juga sebagai mineral pengiring, dalam
batuan basa seperti gabro, peridotit,dll.

Gambar olivine:

You might also like