You are on page 1of 9

LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA

ALAT PERAGA VEKTOR TIGA DIMENSI


(TORDIGA)

Kelas : X MIPA 4
Anggota Kelompok :
1. Anisa Tri Utami (04)
2. Bagus Mustaqim (11)
3. Happy April Yanita (21)
4. Lanang Jati Samudro (22)
5. Raisa Anggi Arifin (31)
6. Valentina Galuh A. (35)

DINAS PENDIDIKAN WILAYAH WILAYAH NGAWI

SMA NEGERI 1 NGAWI

Jalan A. Yani No.45 Ngawi

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan ini sesuai dengan rencana.
Laporan ini disusun untuk memberi laporan kepada guru pembimbing setelah
melakukan praktikum cara membuat dan mengoprasikan Tordiga. Laporan ini berisi tentang
nama alat, tujuan, manfaat, teori terkait, desain alat, cara pembuatan, dan cara penggunaan
alat.
Dalam membuat laporan ini, kami mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yaitu:
1. Guru pembimbing yang telah membimbing kami.
2. Teman-teman kelas X MIPA 4 yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada
kami.
3. Orang tua kami yang telah memberi bantuan, saran, dan dukungan kepada kami.
4. Pembaca yang telah mau membaca, memberikan kritik dan saran untuk laporan kami.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapan. Atas perhatian, kritik maupun
saran dari pembaca, kami ucapkan terima kasih.
ALAT PERAGA VEKTOR TIGA DIMENSI
(TORDIGA)

1. Nama Alat
Alat peraga vektor tiga dimensi (Tordiga)

2. Tujuan
- Lebih memahami materi vektor satuan dengan penggunaan alat peraga.
- Memperluas wawasan berkaitan dengan vektor.

3. Manfaat
- Memperlancar kegiatan praktikum fisika tentang vektor.
- Mengetahui cara membuat dan menggunakan tordiga.

4. Teori Terkait
Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam atau IPA.
Selain itu, fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat serta gejala
pada benda-benda alam. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasar, di
karenakan memiliki hubungan dengan perilaku dan struktur benda, khususnya pada
benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang paling tua, karena
dimulai dengan pengamatan-pengamatan darii gerakan benda-benda langit,
bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Kali ini yang dibahas
adalah tentang vektor.
Seperti telah disinggung sebelumnya, besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah. Dalam ilmu Fisika, banyak besaran yang termasuk vektor, di
antaranya perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan momentum. Selain besaran
vektor, ada juga besaran yang hanya memiliki nilai. Besaran seperti ini disebut
besaran skalar. Besaran yang termasuk besaran skalar, di antaranya massa, waktu,
kuat arus, usaha, energi, dan suhu.
Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah
mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor.
Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau dua huruf dengan

tanda panah di atasnya, misalnya  atau . Akan tetapi, dalam buku ini, vektor
digambarkan oleh sebuah huruf yang dicetak tebal dan miring, misalnya A atau B.
Gambar 1. menunjukkan gambar beberapa vektor dengan notasinya.
Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya dengan
memberi tanda mutlak (||) atau dicetak miring tanpa ditebalkan. Sebagai contoh, besar
vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor
dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang
menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif.
Penjumlahan vektor tidak sama dengan penjumlahan skalar. Hal ini karena
vektor selain memiliki nilai, juga memiliki arah. Vektor yang diperoleh dari hasil
penjumlahan beberapa vektor disebut vektor resultan.

5. Desain Alat

34cm 34cm
y y

34cm x x 34cm 34cm z z 34cm

y y
34cm 34cm

Alat peraga vektor tiga dimensi (tordiga) terdiri dari 3 papan kayu sebagai
sumbu x,y,dan z yang memiliki panjang sama yaitu 68 cm (34x2).
Alat: Bahan:
1. Gunting 1. Balok kayu
2. Gergaji 2. Lem
3. Pahat 3. Paku
4. Palu 4. Kawat
5. Spidol 5. Benang wol

6. Prosedur Pembuatan Alat Peraga Tordiga


Proses pembuatan tordiga tidaklah rumit dan susah, hanya memakan waktu
beberapa jam. Setelah alat dan bahan sudah tersedia, pembuatan tordiga siap
dilakukan. Berikut merupakan proses pembuatan tordiga:

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan


Alat dan bahan merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan tordiga,
jika alat dan bahan belum tersedia maka proses pembuatan tordiga belum siap
dilakukan. Bahan yang paling penting dalam pembuatan tordiga ini adalah 3 balok
kayu yang mempunyai panjang minimal 68 cm.

2. Memotong Balok Kayu


Setelah alat dan bahan sudah siap maka hal selanjutnya yang harus dilakukan
adalah memotong 3 balok kayu tersebut dengan ukuran yang telah ditentukan
(68cm) menggunakan gergaji. Setelah dipotong, ambil satu balok kayu dan potong
lagi menjadi 2 bagian (34cm).
3. Memahat kayu
Langkah selanjutnya adalah memahat 2 balok kayu yang memiliki ukuran
68cm. Kayu balok tersebut dipahat berbentuk kotak di bagian tengah-tengah dari
panjang balok kayu sedalam -+1,5 cm (setengah tebal balok kayu). Lebar pahatan
tersebut sesuai dengan luas penampang kecil balok kayu tersebut. Tancapkan paku
di tengah pahatan tersebut dan di bagian dalam pahatan, masing-masing 1 paku.

4. Merakit Bagian Tordiga


Setelah semua siap maka hal yang harus dilakukan adalah merakit bagian-
bagian tordiga. Gabungkan 2 balok kayu yang sudah dipahat menjadi satu bagian
seperti tanda (+). Pasang 2 balok kayu yang tadi sudah dibagi 2, menggunakan
paku yang sudah tertancap dipahatan tadi, pukul menggunakan palu perlahan-lahan
agar tidak goyah. Serta beri papan kayu untuk landasan/alas tordiga, tancapkan
menggunakan paku.

5. Beri Pelengkap pada Tordiga


Setelah tordiga sudah jadi, berilah angka (6x34) di kedua sisi pada tordiga
menggunakan spidol, tentukan positif dan negatifnya, serta tentukan sumbu x,y,dan
z. Pasang kawat di ketiga sumbu (x,y,dan z) sama panjang (sesuai kebutuhan).
Serta lilitkan benang wol di titik pertemuan 3 sumbu (x,y,dan z) dengan panjang
sesuai kebutuhan. Tordiga siap digunakan

7. Prosedur Penggunaan Tordiga


1) Untuk penggunaan contoh soal 7i – 5j - 4k :
- Masukkan kawat ke pipa x kemudian geser ke angka 7
- Masukkan kawat ke pipa y kemudian geser ke angka -5 dan bengkokkan kawat pada
pipa x ke arah pipa z.
- Masukkan kawat ke pipa z kemudian geser ke angka -4 dan arahkan kawat pada pipa
y ke kawat pipa z kemudian kawat pada pipa z dibengkokkan sejajar dengan pipa x.
- Sehingga kawat x, y dan z saling bersilangan.
- Tarik tali nilon ke arah titik persilangan antar kawat.
- Maka dari titik pusat tali nilon sampai ke titik persilangan antar kawat merupakan
vektor posisi dari 7i – 5j - 4k.
2) Untuk penggunaan contoh soal –8i– 4j + 6k :
- Masukkan kawat ke pipa x kemudian geser ke angka -8 .
- Masukkan kawat ke pipa y kemudian geser ke angka -4 dan bengkokkan kawat pada
pipa x ke arah pipa z.
- Masukkan kawat ke pipa z kemudian geser ke angka 6 dan arahkan kawat pada pipa y
ke kawat pipa z kemudian kawat pada pipa z dibengkokkan sejajar dengan pipa x.
- Sehingga kawat x, y dan z saling bersilangan.
- Tarik tali nilon ke arah titik persilangan antar kawat.
- Maka dari titik pusat tali nilon sampai ke titik persilangan antar kawat merupakan
vektor posisi dari –8i– 4j + 6k.

3) Untuk penggunaan contoh soal 16i – 18j + 20k :


- Masukkan kawat ke pipa x kemudian geser ke angka 16.
- Masukkan kawat ke pipa y kemudian geser ke angka -18 dan bengkokkan kawat pada
pipa x ke arah pipa z.
- Masukkan kawat ke pipa z kemudian geser ke angka 20 dan arahkan kawat pada pipa
y ke kawat pipa z kemudian kawat pada pipa z dibengkokkan sejajar dengan pipa x.
- Sehingga kawat x, y dan z saling bersilangan.
- Tarik tali nilon ke arah titik persilangan antar kawat.
- Maka dari titik pusat tali nilon sampai ke titik persilangan antar kawat merupakan
vector posisi dari 16i – 18j + 20k.
FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

You might also like