You are on page 1of 20

PENDALAMAN MATERI AKHLAK DI SMP

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Materi PAI
di SMP

Dipresentasikan : 7 September 2022

Dosen Pengampu :

Dr. Afif Syaiful Mahmudin, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Latifatul Nur Azizah (201210215)


2. Levenia Eka Sundari (201210217)
3. Lina Haifa’ul Fadillah (201210222)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH


DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO SEPTEMBER 2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jujur merupakan sifat terpuji dan perilaku yang disukai Allah
swt. kehidupan dunia dan agama bisa melemah karena kebohongan,
khianat, dan perbuatan curang. Orang yang jujur akan senantiassa
dimuliakan oleh Allah swt baik di sisi-Nya maupun di sisi manusia,
kejujuran harus tetap ditegakkan meskipun sulit, Dengan berkata jujur
dapat membuat hati kita menjadi tenang, karena tidak ada
kekhawatiran tentang kebohongan yang akan terungkap.
Selain jujur kita juga perlu mengamalkan sifat amanah.
Amanah merupakan sifat yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul, karena
tidak mungkin seorang ciptaan Allah mempunyai sifat khianat.
Sebagai seorang muslim yang menjadikan para Nabi dan Rasul
panutan hidup hendaknya kita perlu mencontoh dan meneladani sifat
amanah Nabi dan Rasul, agar kita dapat bahagia dunia dan akhirat.
Sifat sifat tersebut termasuk dalam akhlakuk karimah atau
akhlak yang baik. Akhlakul karimah banyak jenisnya seperti jujur,
amanah, istiqomah, berempati, menghormati orang tua, menghargai
guru, dan masih banyak lagi lainnya. untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai akhlak baik tersebut penulis akan menuliskan secara rinci
dalam tulisan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu berperilaku jujur dan bagaimana manfaatnya?
2. Apa saja yang dapat diketahui dari berperilaku amanah?
3. Apa itu istiqomah dan bagaimana hikmah ber-Istiqomah?
4. Apa yang disebut berempati?
5. Bagaimana cara menghormati orang tua?
6. Bagaimana cara menghargai guru?

2
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan berperilaku jujur
serta manfaat berperilaku jujur.
2. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan berperilaku
amanah.
3. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan berperilaku
amanah.
4. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan berempati.
5. Mampu mengetahui bagaimana cara menghormati orang tua.
6. Mampu mengetahui bagaimana cara menghargai guru.

3
PEMBAHASAN
A. Berperilaku Jujur

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan


yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang
sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.
Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Hati nurani selalu
mengajak kita kepada kebaikan dan kejujuran. Namun, kadang, kita
enggan mengikuti hati nurani. Bila kita melakukan sesuatu yang tidak
sesuai hati nurani,maka itulah yang disebut dusta. Apabila kita
katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang
dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk
sosial, kita memerlukan kehidupan yang harmonis, baik, dan
seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan, dizalimi dan dicurangi, kita
harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik kuncinya adalah
kejujuran.
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan
orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan
berbohong membuat hati jadi was-was. Akan tetapi, kadangkala ada
orang yang tidak suka dengan kejujuran. Hal ini dapat terjadi kalau
orang itu akan terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun demikian
jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung
kejujuran.
Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan
dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang
muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah
itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang hak dan yang batil.
Allah Swt. berfirman:
َ‫سوا ا ْل َح َّق ِبا ْل َباطِ ِل َوتَ ْكت ُ ُموا ا ْل َح َّق َواَ ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُم ْون‬
ُ ‫َو ََل تَ ْل ِب‬

4
”Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan
dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu
mengetahuinya.” Q.S Al-Baqarah/2:421
Jujur mempunyai tiga tingkatan yaitu:
1) Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan
realiti.
2) Kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan
dan perbuatan.
3) Kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tertinggi di mana ucapan
dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah.

kejujuran juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:

1) Mendapatkan pahala, pelaku kejujuran akan mendapatkan


pahala dari Allah swt.
2) Akan dihormati oleh sesama manusia karena semua orang
sangat menghargai kejujuran.
3) Mendaparkan keberkahan, jika kita mau melaksanakan
kejujuran allah akan memberikan kita nikmat dan
keberkahan.2
B. Berperilaku Amanah
1. Apa yang disebut amanah?
Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah juga
berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang
berhak. Amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang. Amanah
berkaitan erat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah
biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang
yang tidak menjaga amanah disebut orang yang khianat atau tidak
dapat dipercaya.

1 Muhammad Ahsan, Sumiyati, Mustahdi. Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hlm. 18
2 Daviqch, “Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran” Metode dan Teknik

Mengajarkan Kejujuran Pada Anak Sejak Usia Dini, Vol. 5, No. 1, 2016, hlm. 9-10

5
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menjaga amanah
itu penting. Rasulullah saw. bersabda:

‫س ل َّ َم ق َا َل أ َ ََل ك ُلُّ ك ُ ْم َر‬ َ ُ َّ‫ص ل َّى َّللا‬


َ ‫ع لَيْ ِه َو‬ َ ِ َّ‫عَ ْن عَ بْ ِد َّللاَّ ِ بْ ِن ع ُ َم َر أ َ َّن َر س ُو َل َّللا‬
‫ع ل َيْ ِه ْم َو ه َُو‬
َ ٍ‫اس َر اع‬ ِ َّ ‫اْل َ ِم ي ُر ا لَّ ِذ ي عَ ل َى الن‬ ْ ‫اعٍ َو كُل ُّ كُ ْم َم‬
ْ َ ‫س ئ ُو ٌل عَ ْن َر ِع ي َّت ِ ِه ف‬
‫س ئ ُو ٌل عَ نْ هُ ْم‬
ْ ‫َم‬
“Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda:“Setiap kalian
adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan
akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang
dipimpinnya...” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Amanah itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a) Amanah terhadap Allah Swt. Amanah ini berupa ketaatan
akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Contoh amanah kepada Allah Swt. yaitu menjalankan
semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang
dilarangnya.
b) Amanah terhadap sesama manusia. Amanah ini meliputi
hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi
pesan atau barang, maka kita harus menyampaikannya
kepada yang berhak.
c) Amanah terhadap diri sendiri. Amanah ini dijalani dengan
memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya
demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan
kebahagiaan diri.

2. Hikmah Perilaku Amanah

Orang yang berbuat baik kepada orang lain,


sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri.
Begitu juga sikap amanah memiliki dampak positif bagi diri
sendiri. Di antara hikmah amanah adalah sebagai berikut.

6
a) Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat
berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi
antara sesama manusia.
b) Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan
maupun lawan.
c) Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.

3. Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari

a) Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan


semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain,
misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-
barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik.
Pada saat barang titipan tersebut diambil oleh pemiliknya,
kita harus mengembalikannya seperti semula.
b) Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga
rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia
organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib
menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.
c) Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah amanah
yang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun
bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut.
Segala bentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, atau kelompok termasuk perbuatan
yang melanggar amanah.3

C. Istiqomah
Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen
dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sikap
teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan
mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi

3 Muhammad Ahsan, Sumiyati, Mustahdi. Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hlm. 20-22

7
berbagai macam tantangan dan godaan. Istiqomah terwujud karena
adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko.
Istiqamah dapat membantu kita untuk membentuk sikap dan perilaku
yang sesuai dengan ajaran Islam.
1) Hikmah Perilaku Istiqomah
a. Orang yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah Swt.
dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa
sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa
kesedihan, dan tidak gentar dalam menghadapi
kehidupan masa yang akan datang.
b. Orang yang istiqomah akan mendapatkan kesuksesan
dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet.
c. Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta
mendirikan salat akan selalu dilindungi oleh Allah swt.
2) Perilaku Istiqomah dalam Kehidupan Sehari-hari
a. selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi
larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana
pun;
b. melaksanakan salat tepat pada waktunya;
c. belajar terus-menerus hingga paham.4
D. Berempati
Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa
dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang
lain. Dalam istilah lain, empati dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu bertindak
untuk membantunya. Empati merupakan sifat terpuji Islam
menganjurkan hambanya memiliki sifat ini. Empati sama dengan rasa
iba atau kasihan kepada orang lain yang terkena musibah.
Sebagaimana firman Allah Swt.

4 Ibid..hlm. 23-24

8
ْ َ‫ض َر ا ْل ِق ْس َمةَ اُولُوا ا ْلقُ ْربٰى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َمسٰ ِك ْي ُن ف‬
‫ار ُزقُ ْوهُ ْم ِم ْنهُ َوقُ ْولُ ْوا‬ َ ‫َواِذَا َح‬
‫قَ ْو اَل َّم ْع ُر ْوفاا لَ ُه ْم‬

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-


anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta
itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
baik.” Q.S. an-Nisa/4: 8
Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim,
dan orang miskin yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka
mereka diberi bagian sekadarnya sebagai atau tali kasih. Kepedulian
terhadap mereka perlu di tumbuhkan
Sikap empati ini akan timbul apabila:
1) Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
2) Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan
3) Menjadi orang lain yang merasakan.
Allah Swt. menyuruh umat manusia untuk berempati terhadap
sesamanya. Peduli dan membantu antar sesama yang membutuhkan.
Allah Swt. sangat murka kepada orang-orang yang egois dan
sombong. Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-
hari dapat diwujudkan dengan cara:
1) peka terhadap perasaan orang lain,
2) membayangkan seandainya aku adalah dia
3) berlatih mengorbankan milik sendiri, dan
4) membahagiakan orang lain.
5) Menghormati Orang Tua.5
E. Menghormati Orang Tua
Orang tua adalah orang yang pertama kali dekat dengan kalian.
Ayah dan ibu adalah orang yang berjasa mengantarkan kalian ke dunia
atas izin dari Allah Swt. Ibu telah mengandung dan menyusui.
Ketahuilah, bahwa lama waktu mengandung sampai melahirkan
kurang lebih sembilan bulan 10 hari, ditambah dua tahun menyusui.

5 Ibid..hlm, 110-111

9
Jadi, minimal tiga puluh tiga bulan pengorbanan ibu sangat besar pada
kalian.
Selama ibu mengandung, ayah mencari nafkah untuk memenuhi
gizi kalian di dalam kandungan ibu, memeriksakan kesehatan kalian
sejak dalam kandungan, dan mempersiapkan biaya kelahiran kalian.
dalam Al-Qur’an surah Luqman/31: 14 sebagai berikut.
‫عا َمي ِْن أَ ِن ٱ ْش ُك ْر‬
َ ‫صلُهُۥ فِى‬ َ ‫سنَ ِب ٰ َو ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّم ۥهُ َو ْهناا‬
َ ٰ ِ‫علَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ٰ ‫ٱْلن‬ َّ ‫َو َو‬
)١٤( ‫ير‬ ُ ‫ص‬ ِ ‫ى ٱ ْل َم‬ َّ َ‫لِى َول ٰ َِو ِلدَيْكَ ِإل‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada akulah kembalimu.”
Secara naluri orang tua dengan suka rela mau mengorbankan
segala sesuatu untuk memelihara dan membesarkan anak-anaknya.
Sepanjang umurnya berbagai kesulitan dihabiskan untuk mendidik
dan mengorbankan segala yang ada demi kesenangan dan
kebahagiaan anak. Allah Swt memerintahkan kita untuk menghormati
dan patuh kepada keduanya. Jika kelak orang tua sudah berusia lanjut,
kalian tidak boleh menyinggung perasaan, mencaci maki, atau bahkan
memperlakukan mereka dengan kasar.
Beberapa ketentuan yang hendaknya dilakukan oleh anak
sesuai firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 23 adalah sebagai
berikut:
a. Tidak diperbolehkan mengucapkan kata kotor dan kasar meskipun
hanya ucapan ‘ah’.
b. Tidak diperkenankan membentak atau menghardik orang tua.
c. Hendaklah mengucapkan kata-kata yang mulia dan santun,
meskipun berbeda pendapat.
Perilaku menghormati kedua orangtua dapat diwujudkan
melalui beberapa hal sebagai berikut.

10
a. Saat orang tua masih hidup dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1) Menghormati dan memperlakukan mereka dengan sopan.
2) Mematuhi perintahnya selama perintah tersebut tidak
bertentangan dengan ajaran agama.
3) Membantu pekerjaan mereka.
4) Membahagiakan keduanya.
b. Terhadap orang tua yang sudah meninggal dapat dilakukan di
antaranya dengan cara sebagai berikut.
1) Memohon ampunan kepada Allah Swt. Untuk orang tua.
2) Menunaikan wasiatnya.
3) Menyambung silaturahmi yang pernah dilakukan oleh
orang tua.
4) Menjaga nama baik mereka. 6
F. Menghargai Guru
Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada guru.
Guru mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mereka
mengajarkan manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan
buruk, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab, baik kepada diri
sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara.
Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu
pengetahuan. kedudukan yang tinggi di hadapan manusia dan Allah
Swt terdapat pada orang yang berilmu. Dalam hal ini Allah Swt.
berfirman:
ٍ ٰ‫َّللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا مِ ْنكُ ْۙ ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ا ْل ِع ْل َم دَ َرج‬
‫ت‬ ‫َي ْرفَ ِع ه‬
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(Q.S. Al-Mujadalah 58:11)

6 Tatik Pudjiani dan Bagus Mustakim, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,

(Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2019), hlm. 218-
221.

11
Perwujudan berbakti kepada guru dapat dilakukan dengan
beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Rendah hati, sopan, dan menghargai guru karena guru adalah
orang tua di sekolah.
b. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.
c. Memerhatikan dan mendengarkannya, baik di dalam maupun di
luar kelas.
d. Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan
ikhlas.7
G. Moderasi Dalam Berperilaku Jujur
Menurut Al-Ashfihany yang dikutip Nasirudin jujur
merupakan kesesuain yang dikatakan dan yang berada di dalam hati.
Jujur merupakan perilaku yang mudah didefinisikan tetapi sulit untuk
dilakukan, walaupun terlihat sangat sepele. 8 Misalnya, seperti seorang
anak yang meminta uang kepada ayahnya untuk membayar UKT
sebesar 1.400.000.00, tetapi anak tersebut mengatakan bahwa UKT
nya 1.700.000.00 lalu menggunakan uang tersebut untuk hal hal lain.
artinya anak tersebut telah berbohong kepada orang tuanya, berkata
bohong atau dusta termasuk kedalam dosa besar. Seperti sabda
Rasulullah SAW: “tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang
tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan
jiwa, sedangkan dusta(menipu) akan menggelisahkan jiwa” (HR
Tirmidzi dan Ahmad)
H. Moderasi Dalam Berperilaku Amanah
Amanah merupakan sikap terpuji yang dianjurkan Allah
kepada kita. Dan barang siapa yang mampu menjaga amanah
insyaallah Allah akan senantiasa memberikan nikmat dalam hidup,
dan Allah membenci orang yang berbuat khianat. Dalam suatu kasus,

7 H. Rudi Ahmad Suryadi, Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
(Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2019), hlm. 190-
192.
8
M. Luqman Hakim Habibie, Muhammad Syakir Al Kautsar, Nor Rochmatul
Wachidah, dkk, “Jurnal Moderasi Beragama” Moderasi Beragama Dalam Pendidikan
Islam di Indonesia, Vol. 1, No. 1, 2021, hlm. 135

12
sebuah perusahaan membuka investasi online dan telah mampu
menggait beberapa investor. Setelah diusut ternyata investasi online
tersebut merupakan tindakan penipuan. Para korban mempercayai
situs tersebut karena tergiur oleh iklan dan promosi di sosial media
dengan dalih situs tersebut terpercaya dan akan memberikan
keuntungan hingga 85%, akhirnya para investor mempercayai iklan
tersebut.9 Hal tersebut merupakan perbuatan khianat, khianat
termasuk perbuatan yang amat sangat dibenci oleh Allah.
I. Moderasi Dalam Ber-istiqomah
Suatu hari Jamal diajak oleh temannya untuk berlibur ke Bali
lalu ia mengiyakan ajakan tersebut. Tetapi keesokan harinya Jamal
berkata kepada temannya bahwa dirinya tidak jadi ikut berlibur ke
Bali, lalu sore harinya Jamal kembali mengabari temannya bahwa
dirinya ingin ikut berlibur ke Bali. Hal tersebut termasuk plin plan
atau tidak teguh kepada pendiriannya, dapat juga dikatakan tidak
istiqomah. Sebisa mungkin kita harus menghindari sifat plin plan atau
tidak istiqomah tersebut, selain membuat kesal orang disekitar kita hal
tersebut jika terus menerus dilakukan maka akan menjadi kebiasaan
dalam diri kita.
J. Moderasi Dalam Berempati
Pada 22 Februari 2019, warga berkerumun di sekitar sebuah
pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bandar Lampung, Lampung. Di
atas gedung pusat perbelanjaan itu, seorang pemuda bersweater hitam
berdiri persis di tepi, penuh ragu. Warga merekamnya menggunakan
telepon seluler. Bukannya berusaha menolong, mereka malah
memerintahkan pemuda itu segera melompat. 10 Hal yang dilakukan
oleh orang tersebut merupakan sikap tercela, dan tidak memiliki rasa
empati sama sekali. Sikap yang harus kita lakukan ketika melihat

9 Stefani Wijaya, Kasus Investasi Yang Sedang Ditangani Bareskrim,


https://www.beritasatu.com/nasional/914489/ini-6-kasus-investasi-bodong-yang-sedang-
ditangani-bareskrim, diakses pada 20.11
10
Annisa Saumi, Kasus Bunuh Diri dan Hilangnya Empati Warga,
https://www.alinea.id/gaya-hidup/kasus-bunuh-diri-dan-hilangnya-empati-warga, diakses
pada 15.42

13
peristiwa tersebut adalah menolong dan mencegahnya agar tidak
mengakhiri hidupnya. Sesama manusia kita harus saling berempati,
karena manusia adalah makhluk sosial.
K. Moderasi Dalam Menghormati Orang Tua
Kasus anak gugat orang tuanya dalam urusan harta kerap
terjadi di indonesia. fenomena kasus anak gugat orang tua merupakan
contoh dari ketidaksesuaian norma dari UU perkawinan. dalam UU
Perkawinan mewajibkan seorang anak untuk menghormati orang tua
serta wajib memelihara jika anak sudah dewasa berdasarkan pasal 46
undang undang nomor 1 tahun 1974.11 Sudah seharusnya sebagai
seorang anak mereka tidak menuntut orangtua nya, apalagi dalam
urusan harta. Sebagai seorang anak kita harus senantiasa menghormati
orangtua. Karena bagaimana pun orangtua lah yang sudah merawat
dan membesarkan kita.
L. Moderasi Dalam Menghargai Guru
Tidak menghargai Guru merupakan sikap yang tidak
mencerminkan watak seorang pelajar yang berpendidikan. Seperti
seorang anak yang bermain game saat pelajaran berlangsung, lalu hp
siswa tersebut diminta oleh sang guru tetapi siswa tersebut
merebutnya kembali dengan kasar dan tatapan marah. Hal tersebut
akan berdampak buruk siswa dan orangtuanya juga. Mayoritas orang
pasti akan mempertanyakan tentang bagaimana orangtua dalam
mendidik anak tersebut sehingga anak tersebut tidak memiliki sopan
santun kepada gurunya. Sudah semestinya hal tersebut tidak boleg
dilakukan kepada guru, karena guru merupakan orang tua kita di
sekolah. Maka dari itu kita wajib menghormatinya seperti
menghormati dan menyayangi orang tua kita di rumah.

11Ahmad Faiz Ibnu Sani, Sederet Kasus Anak Menggugat Orang Tuanya Yang Terjadi di
Indonesia, https://nasional.tempo.co/read/1509713/sederet-kasus-anak-menggugat-orang-
tuanya-yang-pernah-terjadi-di-indonesia, diakses pada 15.51

14
PENUTUP

a. Jujur adalah kesesuaian antara yang ada dalam hati dan apa yang
diucapkan. Jujur merupakan akhlak yang baik dan diajarkan oleh
Islam. Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani,maka
itulah yang disebut dusta.
b. Amanah berarti dapat dipercaya. Orang yang tidak bisa menjaga
amanahnya disebut khianat, dan orang yang mampu menjaga
amanahnya berarti orang tersebut bertanggung jawab. Berperilaku
amanah akan berdampak baik bagi diri kita dan orang lain, salah
satunya akan selalu dipercaya orang lain dan mendapat simpati.
c. Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam
tindakan. Dapat juga diartikan sebagai sikap teguh pada pendiriannya.
Hikmah yang bisa didapatkan dari berperilaku Istiqomah adalah akan
dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih.
d. Berempati adalah sikap peduli kepada sesama. Empati merupakan
sifat terpuji Islam menganjurkan hambanya memiliki sifat ini. Empati
sama dengan rasa iba atau kasihan

15
e. Sudah semestinya kita harus menghormati orang tua. Karena orang
tua adalah orang yang pertama kali dekat dengan kita. Oleh karena itu
kita tidak boleh berkata “ah” ketika disuruh orang tua, tidak boleh
membentak, dan dianjurkan untuk senantiasa berkata sopan.
f. Guru merupakan orang tua kita saat di sekolah. Islam memerintahkan
umatnya untuk berbakti kepada guru. Guru mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan. Guru merupakan jembatan ilmu,
Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

16
Ahmad Faiz Ibnu Sani, Sederet Kasus Anak Menggugat Orang Tuanya Yang Terjadi di
Indonesia, https://nasional.tempo.co/read/1509713/sederet-kasus-anak-menggugat-
orang-tuanya-yang-pernah-terjadi-di-indonesia, diakses pada 15.51
Annisa Saumi, Kasus Bunuh Diri dan Hilangnya Empati Warga, https://www.alinea.id/gaya-
hidup/kasus-bunuh-diri-dan-hilangnya-empati-warga, diakses pada 15.42
Daviqch, “Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran” Metode dan Teknik Mengajarkan
Kejujuran Pada Anak Sejak Usia Dini, Vol. 5, No. 1, 2016, hlm. 9-10
H. Rudi Ahmad Suryadi, Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
(Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2019), hlm.
190-192.
Ibid hlm. 110-111
Ibid..hlm. 23-24
M. Luqman Hakim Habibie, Muhammad Syakir Al Kautsar, Nor Rochmatul Wachidah, dkk,
“Jurnal Moderasi Beragama” Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam di
Indonesia, Vol. 1, No. 1, 2021, hlm. 135
Muhammad Ahsan, Sumiyati, Mustahdi. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hlm. 18
Muhammad Ahsan, Sumiyati, Mustahdi. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hlm. 20-22
Stefani Wijaya, Kasus Investasi Yang Sedang Ditangani Bareskrim,
https://www.beritasatu.com/nasional/914489/ini-6-kasus-investasi-bodong-yang-
sedang-ditangani-bareskrim, diakses pada 20.11
Tatik Pudjiani dan Bagus Mustakim, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
(Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2019), hlm.
218-221.

17
18
19
20

You might also like