Professional Documents
Culture Documents
MRG INDUSTRY
Executive summary
PT MRG Industry akan mendirikan pabrik Precipitated Calcium Carbonate (PCC) yang terletak di
daerah Padang, Sumatra Barat dengan kapasitas produksi …. . Pabrik PCC akan didirikan berdekatan
dengan bahan baku utama yaitu batu kapur yang … .
Proses pembuatan PCC menggunakan metode karbonisasi dengan bahan baku batu kapur, kapur
tohor, air, karbon dioksida, dan magnesium oksida. … .
Project Background
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya
alam di setiap daerahnya. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya
saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan galian logam
maupun non logam. Salah satu bahan galian non logam terbesar hampir di seluruh Indonesia ialah
batu kapur.
Batu kapur berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang terakumulasi dan mengendap di dasar laut dan
kemudian muncul ke permukaan lalu terkena berbagai macam sumber panas seperti semburan
magma dari gunung Meletus.
Batu kapur di Indonesia salah satunya di Sumatera Barat saat ini hanya terbatas sebagai kapur tohor
yang digunakan untuk perekat dalam adukan semen dan pemutih pada tembok yang membuat batu
kapur masih bernilai ekonomis rendah.
Dalam meningkatkan nilai tambah pada batu kapur untuk meningkatkan ekonomis yang tinggi maka
dengan melakukan pembuatan Precipitated Calcium Carbonat (PCC). PCC merupakan batu kapur
yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga membentuk partikel kecil yang homogen dan sifatnya
mudah diatur. Dengan keistimewaan karakteristik yang dimilikinya tersebut, pemakaian PCC dalam
industri menjadi semakin luas. Saat ini PCC telah digunakan dalam industri cat, karet, plastik, pasta
gigi, aditif pada pembuatan kertas dan sebagainya.
Kebutuhan pasar terhadap PCC mengalami peningkatan, namun PCC yang terbatas mengakibatkan
Indonesia mengimpor PCC (Terdapat data pada Tabel 1.1). Maka dilakukan perancangann pabrik PCC
untuk dapat memenuhi kebutuhan PCC khususnya di Indonesia.
Tabel 1.1
Tahun Impor (Kg) Ekspor (Kg)
2017 81.255.227 6.408.506
2018 93.654.880 7.011.832
2019 89.438.048 10.525.360
2020 87.751.193 12.546.569
2021 92.584.302 8.872.036
Kapasitas Rancangan
Kapasitas produksi tahunan ditentukan dengan melakukan analisis kebutuhan dan survey pasar
terlebih dahulu.BPS menyediakan data ekspor impor untuk produk kalsium karbonat dengan basis
non food dan food. Untuk penentuan kapasitas pabrik PCC digunakan data ekspor dan impor kalsium
karbonat dengan basis non food
Data ekspor impor kalsium karbonat non food yang ada di tabel 1.1 di buat grafik
96,000,000
94,000,000
92,000,000
Impor Kalsium Karbonat (Kg)
14,000,000
12,000,000
Ekspor kalsium karbonat (Kg)
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Gambar 1. Grafik ekspor kalsium karbonat pada tahun 2017 - 2021
Berdasarkan grafik di atas dapat di perhatikan bahwa kebutuhan ekspor dan impor mengalami pen
ingkatan tiap tahunnya. Namun berdasarkan prediksi pada tahun………
Site Selections
Pemilihan lokasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu pembuatan pabrik industry
dimana lokasi tersebut dapat mendukung dalam pembutan pabrik tersebut .Dalam pemilihan nya
ada bebera factor yang harus di perhatikan :
Penyedian bahan baku batu kapur dekat Penyedian bahan baku batu kapur dan CO 2 Penyedian bahan baku batu kapur dekat
dengan tambang batu kapur dan bahan buku dari PT Semen Padang dengan kapasitas dengan tambang batu kapur dan bahan
Bahan Baku CO2 dari PT Petrokimia Gresik dengan produksi CO2 920.000 ton/tahun buku CO2 dari PT Petrokimia Gresik dengan
kapasitas produksi 172.180 ton/tahun kapasitas produksi 172.180 ton/tahun
Untuk jarak pabrik dengan lokasi pemasaran Untuk jarak pabrik dengan lokasi Untuk jarak pabrik dengan lokasi pemasaran
Pemasaran industri keramik, industri plastic,dan industri pemasaran industri keramik, industri industri keramik, industri plastic,dan industri
Produk kertas sangat jauh plastic,dan industri kertas tidak terlalu kertas sangat jauh
jauh
Untuk kebutuhan air dekat dengan laut dan Untuk kebutuhan air dekat dengan sungai Untuk kebutuhan air dekat dengan laut dan
untuk kebutuhan listrik di suplai dari PLTN dan untuk kebutuhan listrik di suplai dari untuk kebutuhan listrik di suplai dari PLTN
Utilitas
yang ada di Jawa Timur PLTN yang ada di Sumatra barat yang ada di Jawa Timur
Untuk tranportasi pemasaran bisa di lakukan Untuk tranportasi pemasaran bisa di Untuk tranportasi pemasaran bisa di lakukan
Transportas
lewat jalur darat,laut dan udara lakukan lewat jalur darat,laut dan udara lewat jalur darat,laut dan udara
i
Tenaga Tenaga kerja bisa di dapatkan melaui Tenaga kerja bisa di dapatkan melaui Tenaga kerja bisa di dapatkan melaui
kerja penduduk sekitar atau dari fresh graduate penduduk sekitar atau dari fresh graduate penduduk sekitar atau dari fresh graduate
Tersedianya lahan yang luas dan iklim di Tempat untuk membangun pabrik luas dan Tersedianya lahan yang luas dan iklim di
Kondisi sekitar yang tidak terlalu ekstrim jauh dari perkotaan dan terdapat tempat sekitar yang tidak terlalu ekstrim
Geografis wisata
Luas area = 1,71 hectares Luas Area : 6,88 hectares Luas Area : 6,31 hectares
Gambar
Lokasi
Berdasarkan data lokasi yang terdapat pada tabel…… lokasi yang akan di gunakan sebagai
pembangunan PT. MRG INDUSTRY adalah lokasi Padang, Sumatra Barat dengan alasan
1. Lokasi Pabrik
Provinsi Sumatra Barat memiliki tambang batu kapur yang melimpah. Pada kabupaten
padang mempunyai letak yang strategis dalam menyuplai bahan baku serta pemasaran di
daerah sekitar Sumatra barat dan dekat sekali dengan Pelabuhan dan bandara sehingga
pemasaran bisa di lakukan keluar pulau jawa
2. Penyediaan Bahan Baku
Bahan baku yang di gunakan adalah Batu Kapur dan CO 2. Dimana produksi batu kapur di
Sumatra Barat sangat besar dan produksi CO 2 di suplai oleh PT. Semen Padang. Penempatan
lokasi dari PT. MRG INDUSTRIES pun dekat dengan kedua sumber bahan baku
3. Pemasaran Produk
Pemasaran produk di fokuskan kepada industry gula dan industry plastic yang berada di
pulau Sumatra Barat dan untuk trasnportasi pemasaran ke luar pulau Sumatra sangat dekat
sehingga ada peluang untuk di pasarkan di luar pulau Sumatra
4. Tenaga kerja
Tenaga kerja bersumber dari masyarakat daerah Padang atau sekitar pabrik sehingga dapat
mengurangi angka pengangguran, dan juga memperluas lapangan pekerjaan. Untuk tenaga
kerja professional dapat menyerap lulusan perguruan tinggi di Pulau Jawa.
5. Penyedia Utilitas
Penyedian utilitas sendiri berupa penyediaan air dan listrik. Di daerah kabupaten padang
terletak dengan sungai dan laut sehingga kebutuhan air bisa di suplai oleh laut dan sungai.
Untuk kebutuhan listrik dapat memanfaatkan listrik PLN di sekitar wilayah padang
6. Lahan
Lahan yang di gunakan merupakan lahan kosong yang sangat luas sehingga pengembangan
pabrik kedepannya bisa di lakukan
Raw Materials
Ca 92,1
Fe 2,38
Mg 0,9
Si 3,0
In 1,4
Ti 0,14
Mn 0,03
Lu 0,14
Spesifikasi Nilai
Wujud Padat
Ukuran 150 mm
Boiling point -
Kemurnian 98,14%
(sumber : https://modi.esdm.go.id/portal/detailPerusahaan/6831 )
Variabel Nilai
pH 12,5°C
Warna Putih
(sumber : )
Spesifikasi Produk
Spesifikasi Nilai
Kemurnian 98%
Aplikasi Pelapisan, plester, karet
Residu 325 mesh ≤0,3%
Volume sedimentasi 2,6-3,2
Whiteness 93%
Ukuran partikel ≤0,3µ
Loss of drying ≤0,5%
Kemasan 25kg, 500kg, 600 kg
(sumber : Alibaba.com)
Spesifikasi Nilai
Kemurnian 94,5%
Aplikasi Katalis, light filtering
Burn down 45%
Residu -
Berat jenis 2,7 g/cm3
Whiteness 96,1 Degree
Ukuran partikel 1,8µ
CaCO3 ≥98%
MgO 0,18%
Kemasan 25 kgs/bag, 1000 kgs/bag
(sumber : Alibaba.com)
Spesifikasi Nilai
Kemurnian 98%
Gate standard Agriculture, food, industrial
pH 8-9
Oil absorption 25g/100g
Whiteness 98%
Ukuran partikel 15-40nm
MgO 0,2%
Kemasan 25 kgs/bag, 1000 kgs/bag
(sumber : Alibaba.com)
Spesifikasi Nilai
Kemurnian 99%
Gate standard Agriculture, medicine, industrial
Aplikasi Be the filler of any products
pH 8-10
Whiteness 99%
1-1,5 um 15-40nm
Kemasan 25 kgs/bag, 1000 kgs/bag
(sumber : Alibaba.com)
Dari 4 tabel spesifikasi produk di atas PT. MRG INDUSTRY mengambil spesifikasi produk dengan
kemurnian 98%
Production Method
Precipitated Calsium Carbonate (PCC) terbuat dari batu kapur (CaCO3), karbon dioksida (CO2),
kalsium hidroksida/kapur tohor (CaO), air (H2O), dan magnesium oksida (MgO). PCC adalah produk
turunan dari kapur yang telah mengalami proses rekarbonisasi dengan rumus kimia CaCO 3. PCC ini
biasanya di gunakan dalam berbagai industry industry gula, industry keramik, industry gelas, dll.
Terdapat beberapa macam Metode pada Proses Pembuatan PCC (Menjadi pertimbangan dalam
memilih proses):
1. Metode karbonisasi : dengan mengalirkan uap CO2 pada kalsium oksida yang dihasilkan dari
pemanasan batu kapur. Metode yang paling populer digunakan di industri karena metode ini
dapat menghasilkan PCC secara cepat dan efisien. Menggunakan kalsinasi dan bahan baku
yang murah.
2. Metode soda kaustik : dengan penambahan Na2CO3 pada kalsium hidroksida. Menggunakan
kalsinasi. Kualitas PCC yang dihasilkan dari proses ini kurang baik karena distribusi ukuran
partikel PCC sangat beragam serta kandungan residu Ca(OH)2 yang berlebih.
3. Metode solvy : menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan seperti debu dan asap
pabrik, limbah padat yang menyebabkan endapan lumpur dan panas yang dihasiilakn dari
proses solvy yang eksoterm
Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan kalsium karbonat dari bahan baku batu kapur dengan
dengan metode karbonasi menggunakan CO 2, dengan beberapa pertimbangan :
1. Bahan baku batu kapur yang berlimpah di daerah Jawa Timur,Sumatra Barat,Kalimantan
Barat
2. Yield yang di peroleh di atas 90 %
3. Produk yang di hasilkan memenuhi kebutuhan pasar
4. Metode proses karbonisasi yang dipilih karena metode yang paling populer digunakan di
industri karena metode ini dapat menghasilkan PCC secara cepat dan efisien. Menggunakan
kalsinasi dan bahan baku yang murah.
Secara umum, PCC diproduksi melalui empat tahapan utama yang sederhana. Pertama adalah
pembakaran batu kapur, kemudian mengontakkan hasil pembakaran batu kapur dengan air, setelah
itu hasil kontak dengan air diendapkan dengan kehadiran karbon dioksida dan filtrasi serta
pengeringan.
1. Tahap Kalsinasi
Tahap kalsinasi atau tahap penohoran adalah proses penguraian batu kapur dengan cara
pembakaran pada temperature rendah (600-900 C) untuk menghasilkan batu kapur tohor
(CaO) dimana pada temperature 898 C akan terjadi ikatan antara atom C dan O pada CO3 2-
tidak stabil. Atom C dan dua dari tiga atom O membentuk CO2. Atom O yang satunya lagi
akan berkaitan lagi dengan atom Ca membentuk ikatan ionik dan memiliki tingkat energi
yang tinggi. Pada proses pembentukan tersebut akan terjadi :
- penguapan air
- penguapan dan pembakaran zat orgaanik
- pernguraian batu kapur
Reaksi yang terjadi pada proses penguraian ini adalah reaksi disosiasi dan berjalan secara
bolak-balik (reversible) sebagai berikut :
Dolomite stone
Tekanan disosiasi dari CO2 berbanding lurus dengan temperatur, misalnya sebagai berikut :
Tabel Hubungan Temperatur dan Tekanan Disosiasi CO2
Untuk CaCO3 dalam batu kapur kisaran temperature pengurainya adalah antara 830-905 C
disosiasi CaCO3 ini dipermudah jika CO2 yang terbentuk dihilangkan. Terbebasnya CO2
selama proses kalsinasi menyebabkan terbentuknya CaO yang poros dan reaktif serta
menyebabkan kehilangan batu kapur sebanyak lebih dari 40%. Pada pembakaran kapur yang
diperlukan ada 2 macam yaitu :
- panas untuk menaikkan suhu sampai suhu pengurainya
- panas untuk penguraian (panas disosiasi)
untuk keperluan pemanasan akan lebih besar karena ada yang hilang, misalnya gas panas
yang keluar membawa sejumlah panas. Panas yang hilang ini tergantung dari cara
pembakarannya. Pembakaran pada temperature tidak optimal berakibat proses kalsinasi
tidak sempurna sebab Sebagian dalam bentuk butiran batu kapur tidak mengalami
penguraian, sehingga kapur yang dihasilkan tidak bersifat mengikat.
Bila temperature terlalu tinggi dengan penahanan temperature terlalu lama, menyebabkan
batu kapyr mengalami overburn (terbakar lebih) atau mencapai titik lelehnya sehingga
oksida yang terbentuk memadat dan terjadi volume strinkage (penyusun volume) antara 25-
50% dari volume semula. Keadaan ini menyebabkan batu kapur tidak reaktif, sukar bereaksi
ataupun sukar dipadamkan.
2. Tahap Hidratasi
Tahap hidratasi adalah tahap dimana terjadinya reaksi antara kapur tohor (CaO) dengan air
(H2O) membentuk Ca(OH)2 dengan Ksp(25 C)=5,02x10-6 dengan persamaan reaksi :
Reaksi hidratasi merupakan reaksi eksotermis dengan kalor reaksi sebesar 15300 kkal/mol
Ca(OH)2. Secara teoritis, setiap 1 kg CaO akan melepaskan panas sebesar 284 kkal. Kelarutan
tertinggi dari Ca(OH)2 terjadi pada temperature 0 C dan terendah pada 100 C.
Kesempurnaan reaksi sangat penting karena diharapkan adanya suatu kondisi dimana
konsentrasi CaO yang tersisa cukup rendah. Ca(OH)2 yang telah sempurna tereaksi
dipersiapkan untuk proses karbonatasi.
Semakin tinggi CaO dalam air makan semakin tinggi nilai pH larutan Ca(OH)2. Mutu dari
kapur hidrat (Ca(OH)2) yang dihasilkan dari suatu proses hidratasi kapur tohor oleh air
sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu :
Kemurnian CaO, makin murni kapur tohor maka proses hidratasi makin cepat
Kandungan MgO akan memperlambat laju hidratasi, semakin tinggi kandungan MgO
laju hidratasi makin lambat
Ukuran partikel yang lebih kecil akan mempercepat laju hidratasi (ukuran partikel lebih
kecil dari 30 mesh)
Laju hidratasi lebih cepat pada temperature tinggi tetapi kelarutan Ca(OH)2 akan
berkurang
Jumlah air, secara umum jumlah air yang lebih banyak akan meningkatkan laju hidratasi
Pengadukan akan mempercepat laju hidratasi
Mutu air, air yang akan digunakan untuk proses hidratasi dan karbonatasi sedapat
mungkin bebas mineral
3. Tahap Karbonatasi
Tahap karbonatasi adalah suatu tahapan dimana terjadi reaksi yang melibatkan dua macam
fasa yaitu CO2 dan Ca(OH)2 dalam bentuk larutan. Metode pembuatan PCC bergantung dari
gabungan Ca2+ dan CO- yang diikuti tahap pemisahan dan pengeringan. Ada proses Ca(OH)2
yang dikarbonatasi dengan gas CO2. Reaksi : Ca(OH)2 + CO2 -> CaCO3 + H2O. Pada
pembuatan PCC ini digunakan cara karbonatasi karena prosesnya lebih sederhana dan
kemurnian produk yang dihasilkan tinggi.
Kemasan Produk
Untuk kemasan produk dari Calcium Carbonate yang ada di pasaran merupakan karung dengan
berat Calcium Carbonate di setiap karung nya yaitu 25 Kg atau 40 Kg maka dari itu PT.MRG
INDUSTRY akan memasarkan produk calcium carbonate dengan kemasan yang sama
Blok Diagram Alir
30oC
Air Proses Cyclone
CO2
30oC
WWTP
1. Persiapan Bahan Baku
Bongkahan batu kapur dengan kompisisi kalsium tinggi yang digunakan sebagai bahan baku dengan
ukuran 1,5 - 2 cm dihancurkan dengan ball mill hingga berukuran 100 mesh. Kemudian dari unit
penghancurkan umpan yang sudah diayak menuju unit kalsinasi (rotary kiln) untuk menghasilkan
CaO dan CO2 pada suhu kalsinasi 900 oC. Kiln yang digunakan pada tahap kalsinasi ini adalah jenis
rotary kiln. Rotary kiln merupakan kiln yang paling umum, berbentuk silinder panjang, dimana di
dalamnya limestone dan gas pembakar bertemu secara counter current.
Kemudian produk hasil kalsinasi didinginkan menggunakan rotary cooler. Selain untuk
mendekomposisi batu kapur menjadi CaO dan CO2, kalsinasi juga berfungsi untuk menghilangkan
bahan organik yang terdapat dalam batu kapur.
2. Proses Reaksi
Dari rotary kiln kemudian kalsium oksida diumpanan menuju hydrator untuk mengubah CaO menjadi
Ca(OH)2 pada temperatur 30 oC dengan reaksi sebagai berikut.
Dari hydrator, umpan menuju unit karbonasi untuk direaksikan dengan CO2 dan membentuk
padatan CaCO3 dan H2O pada suhu 70oC. Sumber gas CO2 untuk tahap karbonasi biasanya berasal
dari pembangkit energi, recovery kiln, atau lime kiln. Gas tersebut didinginkan dan di-scrub sebelum
dikompres ke dalam reaktor karbonasi. Selama penggelembungan melewati slurry, gas CO2 terlarut
dalam air. Di dalam reaktor, mula-mula slurry memiliki pH 12 atau lebih, tetapi kemudian menurun
selama reaksi berlangsung, terus menurun sehingga berada pada kesetimbangan pH 8 ±1. Dengan
menggunakan reaktor bertekanan, laju reaksi keseluruhan lebih besar bila dibandingkan dengan
reaktor atmosferis karena kelarutan karbon dioksida lebih tinggi bila tekanan dinaikkan. Tekanan
yang disarankan untuk reaktor karbonasi adalah 2-3 bar. Reaktor bekerja secara semibatch dengan
waktu tinggal 90 menit.
3. Pemurnian
Sisa air yang masih terkandung didalam produk padatan PCC kemudian dipisahkan dengan dua tahap
pemurnian, pertama rmenggunakan rotary drum vacuum filter sehingga didapat kemurnian padatan
PCC 87% kemudian tahapan pemurnian kedua berupa tahapan pengeringan dengan rotary dryer
agar didapat produk PCC dengan komposisi kandungan air sebesar 0,55%. Padatan PCC kemudian
dialirkan menuju silo produk.
Data dari BPS ditampilkan, dibuat kurva seperti yg dicontohkan di laporan2 perpab (page 2)
kurva BPS yg menjadi dasar info bhw kita masih impor atau tdk, jg kita akan membuat pabrik
pada kapasitas berapa (Belum di buat)
skema proses harus jelas dan diberi deskripsi. (page 17 dan 18 )
dari flowsheet itu nampak jelas apa sj raw material, utilitasnya, alat2 utamanya, limbahnya
(page 17)
kemasan yang ada di pasaran dalam ukuran apa saja (page 15)
Spesifikasi produk yang di inginkan (page 11 dan 12)
beri keterangan mengapa dipilih proses itu atau mengapa spesifikasi produknya spt yg
disebutkan sebelumnya (page 12 dan 13)