Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Latar Belakang
Kurikulum berasal dari kata curic (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalnya
digunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh oleh seorangpelari mulai dari star sampai finish untuk memperoleh
mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan
menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari
awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Ilmu pengetahuan sosial yang disingkat IPS dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial
yang yang sering kali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering
diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih
(overlaving). Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil
kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem
pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS
merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran yang integrasi dari mata
pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama
IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang disingkat IPA
sebagai integrasi dari namamata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika.
Perkembangan Social Studies di dunia khususnya di Amerika Serikat telah banyak
memengaruhi pemikiran Pendidikan IPS (PIPS) di Indonesia. Keberadaan PIPS dalam
sistem pendidikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sistem kurikulum yang pernah
berlaku di Indonesia. Seperti telah dikemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara
embriorik kurukuler, PIPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia pernah
dimuat dalam kurikulum tahun 1947, kurikulum berpusat mata pelajaran terurai tahun 1952,
kurikulum tahun 1964, dan kurikulum tahun 1964. Baru dalam kurikulum tahun 1975,
kurikulum 1984, dan kurikulum tahun 1994, PIPS telah menjadi salah satu mata pelajaran
yang berdiri sendiri pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah yang disesuaikan dengan
karakteristik atau kenutuhan peserta didik.
Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, maka tidak ada lagi kurikulum yang bersifat terpusat (kurikulum
nasional). Menurut PP tersebut, penyusunan kurikulum menjadi kewenangan satuan
pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pemerintah pusat yang menegaskan kepada Badan Stabdar Nasional
Pendidikan (BSNP) hanya memiliki kewenangan menyusun Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang mulaqi tahun 2006 diterbitkan dalam bentuk Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tentang Standar Isi (SI) dan Nomor
23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan kurikulum pendidikan IPS mulai tahun
1964 sampai kurikulum 2013?
2. Bagaimana perbedaan kurikulum pendidikan IPS mulai tahun 1964 sampai
kurikulum
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui perkembangan kurikulum pendidikan IPS mulai tahun 1964 sampai
kurikulum 2013
2. Mengetahui perbedaan antara kurikulum pendidikan IPS mulai tahun 1964 sampai
kurikulum 2013
D. Manfaat Makalah
Hasil dari penulisan yang di buat ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya pada seluruh mahasiswa, agar dapat lebih mengetahui dan
memahami materi tentang perkembangan kurikulum Pendidikan IPS yang ada di
Indonesia sejak kurikulum Tahun 1964 sampai kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPS sebagai mata pelajaran pertama kali masuk dalam dunia persekolahan pada tahun
1972-1973, yakni dalam kurikulum proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP) IKIP Bandung
(Winataputra, 2001). Pada saat itu, mata pelajaran IPS belum masuk kedalam kurikulum SD,
SMP, maupun SMA. Menurut Winataputra, dalam kurikulum SD 8 tahun PPSP digunakan
issstilah “Pendidikan Kewargaan Negara atau Studi Sosial” sebagai mata pelajaran sosial
terpadu. Dalam kurikulum SD PPSP tersebut, IPS diartikan sama dengan Pendidikan Kewargaan.
Definisi IPS yang digunakan kurikulum 1975 agak sedikit berbeda. Dalam definisi ini
dikatakan bukan panduan dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial tetapi sejumlah mata
pelajaran sosial. Kurikulum Tahun 1984 merupakan penyempurnaan Kurikulum tahun 1975.
Pada kurikulum 2004, nama IPS berubah menjadi “Pengetahuan Sosial (PS)” dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum ini lebih menekankan kemampuan–
kemampuan (kompetensi) yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di
dalam kelas.
Kurikulum IPS Tahun 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau
Kurikulum 2006 adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. Dan kurikulum IPS Tahun 2013,
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial
dengan unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum Pendidikan IPS di Indonesia
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jika dilihat dari segi konsep kurikulum telah
mengalami perubahan yang semakin baik.
B. Saran
Guru IPS harus berperan aktif dalam tatanan kerja dimana saat ini sedang dalam
kemajuan belajar melalui Informasi Teknologi, paling tidak guru IPS harus dipertautkan
kembali dalam keterlibatan filosofis atau filsafat yang berkembang khususnya dalam bidang
pendidikan. Agar jangan sampai dinilai oleh siswa sebagai guru yang kolot dan ketinggalan,
sebaiknya guru harus banyak belajar seiring dengan kemajuan Informasi dan teknologi, karena
perkembangan informasi Global membuka seluas-luasnya pelajaran di dunia maya, internet dan
media massa, paling tidak guru mampu mengimbangi proses-belajar mengajar dengan
memanfaatkan peralatan teknologi sebagai alat pembelajaran siswa.
DAFTAR PUSTAKA