You are on page 1of 9

FUNGSI UMUM HEPAR

Normal Liver function, ada 3 :


1. Biochemical Hepatocyte System : bertanggung jawab atas 
a. Metabolisme : 
 Glukosa
 Bilirubin
 Asam amino
 Asam nucleat
 Aminotransferase
 Lipoprotesin
 Degradasi dan metabolisme xenobiotic
 Ammonia 
b. Syntesis 
 Protein 
 albumin
 glycogen
 lipoprotein
 hormone (angiotensinogen, insulin like gf1, triiodothroin)
 faktor koagulasi (kec. vwb factor)
 vit k dependent (coagulation factor) 
c. Storage 
 Iron 
 Vit B 12 
 Vit A
 Vit D 
d. Clearance 
 Pembersihan hormone-hormon lain

2. Hepatobolliary system : berhubungan dengan kantong empedu dan bertanggung


jawab atas 
a. Metabolisme Bilirubin 
b. Bile Salt

3. Reticuloendothelial system : berhubungan dengan sistem imun dan Sel Kuffer yang
paling berperan 
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh; organ ini dapat dipandang
sebagai pusat biokimia utama tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi
pencernaan empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hati juga
melakukan berbagai fungsi yang tidak berkaitan dengan pencernaan, termasuk yang
berikut:

1. Pemrosesan metabolik kategori-kategori utama nutrien (karbohidrat, protein, dan lemak)


setelah zat-zat ini diserap dari saluran cerna
2. Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormone serta obat dan senyawa
asing lain
3. Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan untuk pembekuan
darah ,yang mengangkut hormone steroid dan tiroid serta kokesterol dalam darah,dan
angiotensinogen yang penting dalam SRAA yang mengonservasi garam
4. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin
5. Mengaktitkan vitamin D, yang dilakukan hati bersama dengan ginjal
6. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua, berkat adanya makrofag residen.
7. Menyekresi hormon trombopoietin (merangsang produksi trombosit), hepsidin
(menghambat penyerapan besi dari usus), faktor pertumbuhan mirip insulin-1
(merangsang
pertumbuhan)
8. Memproduksi protein fase akut yang penting dalam inflamasi
9. Mengekskresi kolesterol dan bilirubin. Bilirubin adalah produk penguraian yang berasal
dari destruksi sel darah merah tua.
HEPATOBILIARY SYSTEM 

BILIRUBIN 
Definisi 
 Zat yang memberikan pigmen kuning pada empedu. Berasa dari sel darah merah yang
tua/rusak tepatnya bagian heme. 
 1 gr Hb =  35 mg Bilirubin 
 Membentuk 250-350 mg/day 
 100 mL = 25mg Unconjugated Bilirubin 

Fungsi 
 Antioksidan 
 Pemberi warna pada feses dan urin

Jenis 
A. Unconjugated Bilirubin (UCB) / Indirect / tidak terkonjugasi 
Tidak larut dalam air 

Tidak dalam kondisi bebas / harus diikat oleh albumin 

Saat ada peningkatan : gangguang prehepatic, anemia hemolytik, gilbert syndrom

b. Conjugated Bilirubin (CB) / Direct / Terkonjugasi 
 Larut dalam air 
 Kondisi bebas / tidak perlu terikat albumin
 Jika terjadi peningkatan : gangguan hepatic (criggle najjar syndrome, dubin 
jhonson syndrome) dan gangguan post-hepatic (rotor syndrome dll)

Mekanisme Pembentukan Bilirubin 


Overview secara umum :
Dari sirkulasi (pre-hepatic)  masuk hepar (hepatic)  keluar ke bile duct (post-hepatic)

 Rbc yang telah 120 hari kemudian pecah dan difagosit oleh makrofag
 Hb dipecah jadi heme dan globin. Globin jadi asam amino lalu jadi protein. Heme jadi
iron dan non iron.
 Non-iron menjadi bilirubin, dimana dengan cara heme dipecah oleh hemeoxygenase
jadi biliverdin, lalu oleh biliverdin reductase jadi bilirubin. Proses awalnya ini
umumnya terjadi pada limfa, lalu diangkut ke hati dan terikat pada albumin.
---
 Bilirubin masuk hepatosit dengan mengikat protein transporter dan melewati
membran sel
 Lalu mengikat protein Y dan Z, lalu ke ligandin untuk diangkut ke RE halus
 Di RE halus, yang awalnya unconjugated kemudian dikonjugasikan menjadi asam
glukoronat oleh UDP-glukoronil tranferase 1 menghasilkan monoglucoronides dan
diglucoronides dari bilirubin
---
 Lalu diekskresi ke dalam canaliculi oleh protein transporter pengikat adenosine
triphosphate MRP2/cMOAT/ABCC2
 Dialirkan ke bile duct
 Ke gallbladder
 Di usus, akan berekasi dengan bakteri (beta glucoronidase) membentuk urobilinogen
 Urobilinogen kemudian diabsorpsi ke darah, masuk ginjal, teroksidasi menjadi
urobilin (pigmen kuning) untuk pewarnaan urine
 Urobilinogen yang tetap di usus kemudian teroksidasi oleh intestine bacterial menjadi
stercobilin (pigmen coklat) untuk pewarnaan feses
BILE SALT
Komponen Billiary system 
 Liver 
 Gallblader 
 Bileduct 
 Duodenum 
 Ileum 
 Portal circulation 

Mekanisme Sekresi Bile salt

1. Hepatosit secara berlanjut akan menghasilkan bile salt  dikeluarkan dari hepar ke
bile duct dengan bantuan Secretin yang akan menambahkan ion dan air kedalam bile
salt 
2. Bile salt yang telah tercampur oleh ion dan water akan masuk ke gallbladder 
terjadi absorpsi ion dan water  sehingga bile salt lebih terkonsentrasi 
3. 30 menit setelah makan & stimuli oleh cck (cholecystokinin)  kontraksi gallbladder
 mengeluarkan bile salt ke bile duct  mengalir ke cycstic duct  common hepatic
duct  reklaksasi spinchter oddi  bile salt masuk ke lumen duodenum 
(duodenum) terjadi emulsi lemak. Saat digest lipid sudah complete  bile salt akan diserap
oleh ileum  resirkulasi via enterohepatic circulation  menuju hepar
Hyperbilirubinemia (JAUNDICE)
Faktor yang bisa menyebabkan hyperbilirubin :
1. Pre-Hepatik
 Anemia hemolitik : banyak RBC lisis dan menumpuk secara abnormal  peningkatan
unconjugated bilirubin
 Gilbert syndrome : defek pada protein transporter bilirubin  peningkatan
unconjugated bilirubin
 Crigler-najjar syndrome : mutasi gen pengkode UDP glucoronil tranferase 
peningkatan unconjugated bilirubin

2. Hepatik
 Dubin-johnson sydrome : mutasi gen MRP2/CMOAT/ABCC2  peningkatan
conjugated bilirubin
 Infeksi hepatitis
 Sirosis

3. Post-Hepatik
 Rotor syndrome : blockade saluran empedu oleh batu atau lesi (gg. Proses eksresi) 
peningkatan conjugated bilirubin
 Tumor
 Cholelithiasis

Jaundice
Enzim-Enzim yang ada di Hepar
Dibagi menjadi 2 bagian besar : 
1. Aminotransferase 
 AST (Aspartate Transferase) (SGOT) 
 Halflife 17 jam 
 Tersebar di berbagai jaringan tubuh; jantung,otot skelet,
 Ada 2 type : intramitochondrial (astm) & ektramithocondria (astc)
 ALT (Alanin Transferas) (SGPT) 
 Halflife 47 jam 
 Extramithocondria ; sitoplasma & sitosol 
 Lactat Dehydrogenase (LDH) 
 Ada 5 jenis isoenzyme LD1-LD5
 LD1&2 : cardiac muscle,kidney,erytrosit. LD4&5: liver dan skeletal
muscle 
 LD 4&5 halflife 4-6 jam 
 Tempat : sitosol 

2. Canalicular Enzyme 
 ALP (Alkaline Phosphatase)
 Halflife 3 jam 
 Tersebar di beberapa jaringan liver,tulang,intestine dan placenta 
 Tempat : canalicular surface hepatocyte 
 GGT (Gama glucoronyl transferase) 
 Halflife : 10 hari 
 Bisa meningkat saat alcholic induce tapi tanpa ada kerusakan hati 
 Tempat canalicular surface hepatocyte,microsome 

You might also like