Professional Documents
Culture Documents
Tugas Sistem Pertambangn
Tugas Sistem Pertambangn
Daftar Isi
Judul ......................................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................30
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan
mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung
dengan udara terbuka.
Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang
dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam
logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena
letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk
mencapai lokasi cadangan.
Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam definisi sistem penambangan di atas,
maka cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Jenis alat yang digunakan.
b. Sinkronisasi kerja yang baik.
c. Tenaga kerja yang terampil.
d. Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
a. Tambang terbuka (surface mining).
b. Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
c. Tambang bawah air (underwater mining).
d. Tambang di tempat (insitu mining).
3. Tahapan – tahap apa saja yan di lakukan pada tambang bawah tanah ?
Adapun maksud dan tujuan Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah
Tanah antara lain :
a. “Mineral” adalah suatu istilah umum untuk semua benda padat anorganik yang
terbentuk di alam, mempunyai komposisi kimia tertentu dan sifat-sifat fisik yang
tetap.
c. “Ore” (endapan bijih, cebakan bijih) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari
padanya dapat diarabil (di ekstrak) satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan
berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat ini.
d. “Country Rock” (batuan samping) adalah lapisan batuan yang mengelilingi suatu
endapan bijih.
f. Shaft adalah suatu lubang bukaan vertical atau miring yang menghubungkan tambang
bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan
karyawan, alat- alat kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan dan lain – lain. -
h. Adit ( terowongan buntu ) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir
mendatar menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan Hnya
menembus disebelah kaki bukit saja. -
i. Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
-
j. Raise adalah suatu lubang bukaan vertical atau agak miring yang dibuat dari level
bawah ke level yang diatasnya. -
k. Winze adalah lubang bukaan vertical atau agak miring yang dibuat dari level atas ke
level yang di bawahnya. -
l. Blind shaft adalah suatu raise atau winze yang berfungsi sebagai shaft tetapi tidak
menembus sampai ke dalam permukaan. -
m. Stope ( lombong ) adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah
dimana endapan bijih sedang di tambang tetapi bukan pengalian yang dilakukan
selama development. –
o. Sump adalah suatu sumur dangkal untuk menampung air dar mana air kemudian di
pompakan kepermukaan bumi.
p. Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak bermanfaat
yang diperoleh pada saat underground development (persiapan penambangan bawah
tanah).
q. Barren rock adalah batuan yang tidak mengandung logam atau bagian dari bijih yang
mempunyai kadar bijih sangat kecil.
r. Mining recovery adalah perbandingan antara bijih yang dapat ditambang dengan bijih
yang ada didalam perhitungan eksplorasi, yang dinyatakan dalam persen
s. Losses adalah kehilangan bijih pada penambangan bawah tanah karena keterbatasan
atau kendala inheren pada metode yang diterapkan
Pada metode ini,bagian level atas level bawah dihubungkan dengan raise,dan
penambangan dimulai dengan memotong bagian atas dari raise sehingga terbentuk
jenjang pada cebakan dimana para pekerja berdiri.Dijih lepas kemudian ditarik
setahap demi setahap sampai menapai raise,selanjutnyan dijatuhkan kelevel drive
dibawahnya.Jadi bijih ditambang dari atas kebawah dengan jenjang menurun dan
dijatuhkan menuju haulage drive secra grafitasi sehingga meminimumkan transportasi
mekanikal.
Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan, dan diantara 2
buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar.Ketinggian stope dibatasi oleh
kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai 500 feet
b. Shrinkage stoping
c. Square-set stoping
Pada umumnya disini dijaga agar pembukaan tanah tidak longsor, oleh karena
itu harus ditinggalkan pilar (bila memungkinkan dipilih sebagai pilar adalah tempat
yang mengandung kadar rendah). Atau diadakan pengisian pada daerah yang telah
selesai ditambang, sehingga sebisa mungkin tidak terjadi penurunan tanah. Kondisi ini
sangat cocok bila kondisi batuan sekitar atau country rock cukup kuat dengan bentuk
endapan bijihnya kecil-kecil. Pengembangan memungkinkan jika tergantung kondisi
endapan dan bentuk bijih.
Top slicing digunakan pada penambangan bawah tanah yang memiliki badan
bijih dan country rock yang lunak. Dimana penambangan dilakukan selapis demi
selapis dari bawah ke atas atau dari atas kebawah pada stope yang disangga.
9. Strength dan karakteristik phisik bijih dan batuan atau material yg berada di
atas bjh.
Berpengaruh pd kompetensi, amblesan, kemudahan pemboran,
karakteristik breaking, cara handling, ventilasi dan pemompaan.
I. Continuous Miner
Alat berat ini berfungsi untuk mengikir baru bara dari dinding di
bawah tanah secara terus menerus (continuous). Mesin ini dilengkapi dengan
drum besi besar bergerigi yang berputar selama alat dioperasikan. Alat ini bisa
menambang sekitar 5 ton batu bara per menitnya. Jauh lebih besar
dibandingkan dengan produksi yang dilakukan secara manual oleh pekerja
tambang di tahun 1920-an yang harus melakukan penambangan selama
seharian untuk dapat menambang sebanyak 5 ton.
II. Scaler
V. Scissor Lift
Scissor lift digunakan oleh para pekerja untuk mencapai tempat kerja
di bagian yang tinggi. Cara ini tentu saja lebih aman dibandingkan dengan
menggunakan tangga biasa.
VI. Shotcreter
a. Zat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi debagai bahan peledak
dasar (explosive base), misalnya Nitrogliserin (NG), Trinitrotiliene
(TNT), Ethylene glycoldinitrate,dan lain-lain.
b. Oksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya KClO3,
NaClO3, NaNO3, dan sebagainya
c. Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan
lain-lain.
3. Water gels (slurries), yaitu campuran oxidizer seperti sodium nitrat dan
ammonium nitrat, bahan bakar sebagai sensitizer dan air kurang lebih
Jenis-jenis pola lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada
peledakan didalam terowongan yaitu:
b.Fan Cut
c. V-Cut
d. Pyramid Cut
e. Burn Cut
Pola ini berbeda dengan “cut” yang lain. Perbedaannya yaitu pada
“cut” lain lubang cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam “burn
cut” lubang “cut” dibuat sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap
permukaan terowongan. Pada pola ini beberapa lubang “cut” tidak diisi
dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang
“cut” yang diisi dengan bahan peledak. Lubang “cut” yang kosong dapat lebih
dari satu dan ukurannya lebih besar dari lubang “cut” yang diisi. Keuntungan
dari pada “burn cut” adalah :
Dalam cara “full face” seluruh permukaan lubang bukaan dibor dengan
sistem pola pemboran tertentu dan kemudian sekaligus diledakkan, sedangkan
cara pembuatan “bench method”, dimana lubang bukaan dibuat menjadi dua
bagian dalam pemboran dan peledakan yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Pekerjaan peledakan dilakukan pertama pada bagian atas.
Perimeter Blasting
f. “pre-splitting”
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ham.go.id/modul.php?md=mod_artikel&data=543548&modnews=3&mnow=0
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan
http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-pertambangan.html
http://apitswar.wordpress.com/pertambangan/
http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?cat=12
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan.html
http://www.amanahgroup.co.id/index.php/menu-profile/jenistambang