You are on page 1of 33

Tugas makalah sistem pertambangan

Daftar Isi

Judul ......................................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2

Bab II Pembahasan

2.1 Sistem Penambangan Tambang Bawah Tanah.................................................4


2.2 Metode Penambagan Tambang Bawah Tanah....................................................8
2.3 Tahapan – Tahapan Penambagan Tambang Terbuka dengan metode Block
Caving.................................................................................................................12
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem tambang bawah tanah.....17
2.5 Contoh Lokasi Penambagan Bawah Tanah........................................................20
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah tanah.........................................25
2.7 Jenis-Jenis Alat Berat Tambang Bawah Tanah...................................................28

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................30

Daftar Pustaka

Tugas makalah sistem pertambangan


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan
mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung
dengan udara terbuka.

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang
dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam
logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena
letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk
mencapai lokasi cadangan.

Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam definisi sistem penambangan di atas,
maka cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Jenis alat yang digunakan.
b. Sinkronisasi kerja yang baik.
c. Tenaga kerja yang terampil.
d. Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
a. Tambang terbuka (surface mining).
b. Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
c. Tambang bawah air (underwater mining).
d. Tambang di tempat (insitu mining).

Tugas makalah sistem pertambangan


Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode
penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di bawah
permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.

I.2 Rumusan Masalah

Dalam Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah Tanah (caving


method), Saya mencoba mengangkat masalah yang akan kita Bahas yaitu :

1. Jelaskan Bagaimana penambagan pada tambang bawah tanah ?

2. Bagaimanakah penerapan metode tambang bawah Tanah ?

3. Tahapan – tahap apa saja yan di lakukan pada tambang bawah tanah ?

4. Dimana Lokasi Penambangan bawah tanah ?

I.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah
Tanah antara lain :

1. Menjelaskan pengertian metode ambrukan pada tambang bawah tanah.


2. Mengetahui cara menerapkan metode pada tambang bawah tanah.
3.Apa saja Alat berat tambang bawah tanah.
4.Mengetahui Faktor-Fakttor apa saja yang mempengaruhi Tambang bawah tanah.

Tugas makalah sistem pertambangan


BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Istilah Istilah Pertambangan Bawah Tanah

a. “Mineral” adalah suatu istilah umum untuk semua benda padat anorganik yang
terbentuk di alam, mempunyai komposisi kimia tertentu dan sifat-sifat fisik yang
tetap.

b. “Rock” (batuan) adalah kumpulan mineral yang membentuk kulit bumi.

c. “Ore” (endapan bijih, cebakan bijih) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari
padanya dapat diarabil (di ekstrak) satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan
berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat ini.

d. “Country Rock” (batuan samping) adalah lapisan batuan yang mengelilingi suatu
endapan bijih.

e. “Gangue Minerals” adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna tetapi


yang terdapat bersama-sama mineral berharga pada suatu endapan bijih.

f. Shaft adalah suatu lubang bukaan vertical atau miring yang menghubungkan tambang
bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan
karyawan, alat- alat kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan dan lain – lain. -        

Tugas makalah sistem pertambangan


g. Tunnel ( terowongan ) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar
yang menembus kedua belah kaki bukit.     

h. Adit ( terowongan buntu ) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir
mendatar menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan Hnya
menembus disebelah kaki bukit saja. -   

i. Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.

-         

j. Raise adalah suatu lubang bukaan vertical atau agak miring yang dibuat dari level
bawah ke level yang diatasnya. -
k. Winze adalah lubang bukaan vertical atau agak miring yang dibuat dari level atas ke
level yang di bawahnya. -
l. Blind shaft adalah suatu raise atau winze yang berfungsi sebagai shaft tetapi tidak
menembus sampai ke dalam permukaan. -
m. Stope ( lombong ) adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah
dimana endapan bijih sedang di tambang tetapi bukan pengalian yang dilakukan
selama development. –

Tugas makalah sistem pertambangan


n. Cross cut adalah suatau lubang bukaan mendatar yang menyilang/ memotong jurus
endapan bijih.

o. Sump adalah suatu sumur dangkal untuk menampung air dar mana air kemudian di
pompakan kepermukaan bumi.
p. Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak bermanfaat
yang diperoleh pada saat underground development (persiapan penambangan bawah
tanah).
q. Barren rock adalah batuan yang tidak mengandung logam atau bagian dari bijih yang
mempunyai kadar bijih sangat kecil.
r. Mining recovery adalah perbandingan antara bijih yang dapat ditambang dengan bijih
yang ada didalam perhitungan eksplorasi, yang dinyatakan dalam persen
s. Losses adalah kehilangan bijih pada penambangan bawah tanah karena keterbatasan
atau kendala inheren pada metode yang diterapkan

2.2. Metoda-metoda yang dipakai dalam system penambangan bawah tanah


metode tak disangga ( open stope method ) adalah suatu metoda yang tidak
menggunakan timber atau filling dalam menyangga dinding, baik hanging wall
maupun footwall. Penyanggaan pada dinding dilakukan dengan pilar-pilar dan baut
batuan digunakan untuk penyanggaan local.

a. open stope dengan underhand stoping.

Pada metode ini,bagian level atas level bawah dihubungkan dengan raise,dan
penambangan dimulai dengan memotong bagian atas dari raise sehingga terbentuk
jenjang pada cebakan dimana para pekerja berdiri.Dijih lepas kemudian ditarik
setahap demi setahap sampai menapai raise,selanjutnyan dijatuhkan kelevel drive
dibawahnya.Jadi bijih ditambang dari atas kebawah dengan jenjang menurun dan
dijatuhkan menuju haulage drive secra grafitasi sehingga meminimumkan transportasi
mekanikal.

b. open stope dengan overhand stoping

Tugas makalah sistem pertambangan


overhand stop secara praktis berlawanan sengan underhand stoping yaitu
tempat pekerja mengarah keatas dan berada dibawah bijih yang akan ditambang.Bijih
ditambang selapis demi selapis dan memungkunkan bijih lepas jatuh ke haulage level
yang biasanya dilindungi oleh pilar dari bijih atau timber mat.

c. open stope dengan breast stoping (stope and pillar )

Pada metoda ini,pembongkaran bijih dilakukan secara maju (advancing )


terhadap bijih yang terletak horizontal dengan tinggi kurang dari 3 m, dimana kondisi
ini tidak memungkinkan dilakuakn dari atas kebawah. Penyanggaan atap (roof) pada
breast stoping biasanya secara permanent atau semi permanent pillar yang terdiri dari
bijih itu sendiri. Untuk cebakan yang lebih tebal, maka bijih ditambang secara
berjenjang metode ini digunakan untuk cebakan sampai ketebalan 13 m. pillar yang
dibuat kadang-kadang diperkuat dengan sement sekelilingnya. Pada cebakan yang
datar dengan keteblan kurang dari 4-5 m, metoda ini dilakukan dengan menggali bijih
sehingga terbentuk " Wide diifts " dan secar sistematis dengan interval teratur
ditinggalkan bijih sebagai pillar.

d. Sub level stoping

Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan, dan diantara 2
buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar.Ketinggian stope dibatasi oleh
kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai 500 feet

2. Stope dengan penyanggan buatan (supported)

a. Cut and fill stoping

Metoda ini sebgaimana namanya, menerapkan urutan kerja dimana dijih


diambil dalam potonga yang sejajar dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan
pengisian dengan waste fill dalam stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yang
mencukupi untuk melakukan pemboran bijih. Material filling digunakan sebagai
tempat berpjak, apabila bijih telah diledakan dan diambil, maka timbered chute dan
manway diperpanjang, sebelum dilakukan kegiatan filling dilakukan untuk mengisi
ruang yang terbentuk

b. Shrinkage stoping

Tugas makalah sistem pertambangan


Shrinkage stoping diterapkan untuk badan bijih yang besar, kemiringan 50˚-
90˚ ( sleeply).metoda ini terletak antara kelas open stope dan filled stope.Bijih
dihancurkan secara metoda overhand dan dibiarkan terkumpul dalam stope.
Mengingat bijih akan mengembang dila dihancurkan makia sekitar 35% dari volume
batuan yang dihancurkan setiap peledakan harus diambil untuk memberikan ruangan
yang cukup dagi pekerja untuk bekerja diantara bagian atas bijih lepas dengan atap.

c. Square-set stoping

Pada metoda ini, bakas penambangan secara sistematis disngga dengan


timbering.Fungsi utma dari dari suatu squre set adalah sebagai penyangga sementara
terhadap dinding dan atap satu suatu daerah bekas peledakan dan sebagai jalan masuk
kedaerah kerja.

d. Stull StopingStull stoping

termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan secara overhand.Dengan


menggunakan pillar buatan dari waste rock dan stull timber yang menyanggan dan
melintang pada stope.stull dipasang pada geometri yang sistematis.berfungsi sebagai
berpijak pekerja dan sebagai peluncur bijih,membentuk corong dan manway
lining,dan sebagi penyangga lekat.

Underground Glory Hole (tambang gabungan)

Pada umumnya disini dijaga agar pembukaan tanah tidak longsor, oleh karena
itu harus ditinggalkan pilar (bila memungkinkan dipilih sebagai pilar adalah tempat
yang mengandung kadar rendah). Atau diadakan pengisian pada daerah yang telah
selesai ditambang, sehingga sebisa mungkin tidak terjadi penurunan tanah. Kondisi ini
sangat cocok bila kondisi batuan sekitar atau country rock cukup kuat dengan bentuk
endapan bijihnya kecil-kecil. Pengembangan memungkinkan jika tergantung kondisi
endapan dan bentuk bijih.

Gophering merupakan suatu cara penambangan untuk endapan bijih yang


kecil (lebih kecil dari tiga meter tebal atau lebarnya), bentuk tidak teratur tetapi
batuannya keras dan bijihnya memiliki kadar yang tinggi. Endapan bijih yang
demilikian tidak dapat ditambang seluruhnya tanpa meninggalkan pilar atau
penyangga, arah penambangannya menuruti arah pesebaran dari bijih.

Tugas makalah sistem pertambangan


Sub-level caving adalah cara penambangan yang memulai penggaliannya dari
atas kebawah dimana pengalian dilakukan selapis demi selapis dan penambangannya
dilakukan secara lateral.Seluruh ketebalan endapan bijih diantara kedua sub-level
diambil dengan cara meruntuhkan suatu tumpukan bekas penyangga atau timber
material akn terjadi pada bagian atas sehingga memisahkan bijih dengan overburden.

long wall mining adalah sistim penambangan batuabara berbentuk lubang


buka (lihat Longwall) berbentuk “Dinding Panjang” atau “ Ruang Panjang” . Sistim
ini memotong batubara dengan alat potong berputar biasanya bertenaga hidrolis
dimana pekerja dan peralatan aktif disangga dengan penyangga hidrolik berbentuk
tiang penyangga dan payung (kanopi) yang dimajukan mengikuti kemajuan
pemotongan batuabara

Metode undercut and-fill untuk menghadapi kondisi tanah abnormal


en¬countered dalam pemulihan pilar. Block caving merupakan suatu cara
penambangan dengan melakukan under cutting terhadap suatu blok dari pada badan
bijih, dengan ketinggian antara 2,5 – 6 meter. Blok akan runtuh secara perlahan-lahan
jika pilar tersebut diambil. Kemudian bijih yang telah ditambang dikeluarkan melalui
drow point yang telah dibuat dengan interval tertentu.

Top slicing digunakan pada penambangan bawah tanah yang memiliki badan
bijih dan country rock yang lunak. Dimana penambangan dilakukan selapis demi
selapis dari bawah ke atas atau dari atas kebawah pada stope yang disangga.

2.3. Tahapan – Tahapan Penambagan Tambang Terbuka dengan metode Block


Caving

Tugas makalah sistem pertambangan


Tahapan kegiatan penambangan bawah tanah dengan metode block
caving secara garis besar dapat dibedakan menjadi beberapa tahap, yaitu
persiapan penambangan (development), praproduksi (pre-production),
peruntuhan (caving), dan produksi (production).

1. Persiapan Penambangan. Persiapan penambangan tambang bawah


tanah mencakup pembuatan lubang bukaan sebagai akses menuju tubuh
bijih, pembangunan prasarana tambang (bengkel, tempat makan, tempat
ibadah, gudang, kantor, dsb.), dan pembuatan terowongan untuk undercut
level, extraction level (termasuk drawpoint), ventilation level, dan truck
haulage level. Kegiatan pembuatan terowongan adalah pekerjaan
pendahuluan sebelum pada akhirnya dilakukan tahap kegiatan produksi.
Siklus pekerjaan ini mencakup beberapa tahapan: pengeboran, pengisian

bahan peledak, peledakan, ventilasi gas peledakan, pemuatan dan


pengangkutan material hasil peledakan, pembersihan dinding bekas

Tugas makalah sistem pertambangan


peledakan, pemasangan system penyanggaan, serta pemantauan dan
pengukuran sebelum/sesudah peledakan.

2. Praproduksi. Dalam tahapan tambang bawah tanah, praproduksi adalah


tahap pemasangan berbagai system penyanggaan dinding batuan (ground
support) di daerah yang baru dibuka, antara lain meliputi pemasangan
kawat penyangga (wire mesh), penyemprotan semen (shotcrete),
pembetonan (concreting), pemasangan threat bar bolting, dan sebagainya.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyangga dan memperkuat dinding
terowongan tetap dalam kondisi stabil dan aman hingga akhir umur
tambang. Pada tahap ini juga diselesaikan semua pekerjaan konstruksi,
baik yang terkait pembangunan infrastruktur tambang maupun
penyanggaan. Pekerjaan konstruksi dalam operasi penambangan bawah
tanah merupakan mata rantai tahapan penambangan yang sangat penting,
antara lain mencakup pembuatan drawpoint, pembuatan ore pass,
pemasangan peralatan pengatur udara (ventilator), dan pemasangan mesin
penghancur batuan (crusher).

3. Ambrukan adalah tahapan penambangan bawah tanah berupa


peruntuhan bijih, meliputi kegiatan pengeboran dan peledakan yang
dilakukan di undercut level, termasuk di dalamnya adalah pembuatan
drawpoint (tempat pengambilan produksi bijih hasil peledakan) di
extraction level. Peledakan undercut merupakan proses awal dimulainya
ambrukan yang dilakukan setelah penyanggaan dan pembangunan
drawpoint. Bijih akan turun dengan sendirinya melalui corong bijih
(drawbwll) bila batuan yang diledakkan telah mencapai luasan tertentu.

4. Produksi adalah tahap pengambilan bongkahan bijih tempat bijih hasil


penambangan diambil dari drawpoint yang sudah dibuka untuk kemudian
diangkut dengan menggunakan alat muat LHD (load haul dump) dan
ditumpahkan ke dalam ore pass. Jumlah dan perhitungan penarikan atau
pengambilan produksi bijih dari setiap drawpoint disesuaikan dengan
target produksi dan kadar yang direncanakan.

Tugas makalah sistem pertambangan


2.4. Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Pemilihan sistem tambang Bawah
Tanah :

1. Panjang Tebal dan lebar cebakan.


Berpengaruh utk menentuikan dimensi stope maksimum yaitu yg
dikenal sbg minimum stoping width.
2. Kemiringan Cebakan
Menentukan kemungkinan memanfaatkan gravitasi dlm operasinya.
3. Kedalaman Operasi
Rock Failure mjd lebih memungkinkan pd kedalaman yg besar.
4. Faktor waktu
Berpengaruh pd strenght stress ratio pd exposed rock. Semakin lama
waktu pilar berdiri mk ssr semakin turun
5. Kadar cebakan
Cebakan kdr rendah perlu met produksi besar yg sering melupakan
%tase recovery, ceb kdr tinggi memerlukan met yg menjamin recovery tinggi.
6. Fasilitas lokal yg meliput buruh dan material.
Biaya buruh mahal mk memerlukan met yg mpy mekanisme tinggi.
Ketersediaan timber dan material filling juga berpengaruh.
7. Modal yg tersedia.
Modal kerja awal besar mk biaya operasi rendah. Perusahaan dgn
modal kecil memerlukan  development yg murah dan metode yang cepat
mendapatkan hasil.

8. Batas dgn badan bijih lain.


Tingkat tegangan yg tinggi mungkin timbul pd pilar di perm kerja yg
berdekatan mk diperlukan filling pd stope bekas penambangan utk
mengurangi tegangan yg tinggi.

9. Strength dan karakteristik phisik bijih dan batuan  atau material yg berada di
atas bjh.
Berpengaruh pd kompetensi, amblesan, kemudahan pemboran,
karakteristik breaking, cara handling, ventilasi dan pemompaan.

Tugas makalah sistem pertambangan


2.5 Contoh Lokasi Penambangan Bawah Tanah.

1. TauTona dan Savuka, tambang emas di Afrika Selatan yang merupakan


tambang terdalam di dunia dengan kedalaman lebih dari 3.700 m.

Gambar 5.1 TauTona dan Savuka, tambang emas di Afrika Selatan


kedalaman lebih dari 3.700 m.

Tau Tona (bahasa Inggris: Great Lion) adalah sebuah


pertambangan emas di Afrika Selatan. Nama "Tautona" berarti "singa

Tugas makalah sistem pertambangan


besar" dalam bahasa lokal warga setempat yaitu bahasa Sotho.
Tambang ini mula-mula dibangun oleh Inggris dan Amerika, Anglo
American Corporation. Selain Tautona ada tambang Mponeng dan
tambang Savuka, hanya pertambangan Tautona dan Savuka yang
saling berbagi fasilitas. Tambang ini dekat kota Carletonville dan salah
satu dari tiga tambang lainnya yang berada di barat kota Johannesburg.
Ketiga tambang dimiliki oleh Anglogold Ashanti.

Tambang ini mempunyai kedalaman sekitar 3,5 kilometer yang


merupakan satu-satunya tambang paling dalam dunia. Mulai
dioperasikan secara modern pada tahun 1957, kedalaman tambang ini
mencapai dua kilometer.

Saat tahun 1962 merupakan salah satu tambang yang efisien di


Afrika Selatan tetapi pada saat itu harga emas juga masih rendah. Sejak
konstruksi dua poros sekunder telah ditambahkan, kini lorong tambang
semakin jauh lagi ke dalam perut bumi. Tambang ini mempunyai
jumlah panjang terowongan dan lorong sekitar 800 kilometer dan
mempekerjakan sekitar 5.600 buruh tambang. Saat ini para pekerja
terus memperdalam tambang hingga sekitar 3,9 kilometer ke bawah
tanah. Lorong baru ini akan diselesaikan pada tahun 2009 dan akan
memperpanjang kontrak karyawan hingga 2015. Ini akan membuat
tambang Tau Tona adalah tambang paling dalam di dunia, melebihi
dari tambang East Rand.

Tugas makalah sistem pertambangan


2. Xstrata Kidd Mine, tambang tembaga dan seng di Canada merupakan
tambang terdalam di Amerika Utara dengan kedalaman 2.682 m.

Gambar 5.2 Xstrata Kidd Mine, tambang tembaga dan seng di Canada


kedalaman 2.682 m.

Kidd Tambang merupakan tambang logam dasar bawah tanah di


kota Timmins, Ontario, Kanada. Hal ini dimiliki oleh Glencore Inc., dan
dioperasikan oleh Kidd Operasi, anak perusahaan Glencore. Tambang ini
sebelumnya dimiliki oleh Xstrata Tembaga, Falconbridge Ltd, dan Texas
Gulf Sulphur. Bijih dari Tambang Kidd diolah menjadi konsentrat di Kidd
Metallurgical Site, terletak 27 km (17 mil) tenggara dari tambang, yang
sampai 2010 juga dilebur bijih dan halus logam yang dihasilkan.
Menyusul penutupan mayoritas Met Site, konsentrat sekarang dikirim ke

Tugas makalah sistem pertambangan


Quebec untuk diproses. Kidd Tambang adalah terdalam tambang
tembaga / seng di dunia.
Deposit bijih tembaga-seng-perak di Kidd Tambang ditemukan
pada tahun 1964 oleh Texas Teluk Sulphur Corporation. Selama
eksplorasi awal dari situs, kemudian dikenal sebagai Kidd-55, petugas dari
perusahaan yang bergerak dalam insider trading di saham Texas Teluk.
The berikutnya gugatan oleh Securities and Exchange Commission
menghasilkan keputusan penting yang ditetapkan hak semua pelaku pasar

untuk memiliki "akses yang relatif sama terhadap informasi material."


Tambang ini mulai beroperasi pada tahun 1966, sebagai tambang terbuka
dan akhirnya berkembang menjadi sebuah tambang bawah tanah.
Tambang ini menghasilkan tembaga, seng, dan beberapa logam lainnya.

3. Mount Isa, tambang tembaga, dan seng di Australia dengan kedalaman


1.800 m.

Tugas makalah sistem pertambangan


Gambar 5.3 Mount Isa, tambang tembaga, dan seng di Australia
dengan kedalaman 1.800 m.
Gunung Isa (/ aɪzə / EYE-zə) adalah sebuah kota di kawasan
Teluk Negara Queensland, Australia. Ini muncul karena deposit
mineral besar ditemukan di daerah. Gunung Isa Mines (MIM) adalah
salah satu tambang yang paling produktif dalam sejarah dunia,
berdasarkan produksi gabungan dari timah, perak, tembaga dan seng.
Dengan penduduk perkotaan diperkirakan 21.821 per Juni 2015,
Gunung Isa adalah pusat administrasi, komersial dan industri untuk
wilayah utara-barat besar negara. Meskipun terletak di daerah gersang,
buatan Danau Moondarra 19 kilometer (12 mil) utara kota di Sungai
Leichhardt menyediakan baik air minum dan daerah untuk olahraga
air, birdwatching dan rekreasi. Penduduk setempat sering menyebut
Gunung Isa sebagai "The Isa". Karena produksi timah di kota, Gunung
Isa memiliki salah satu sistem pemantauan kualitas udara yang paling
intensif di Australia. Kekhawatiran telah mengumpulkan lebih dari
kontaminasi timbal masa kanak-kanak dan polusi udara di dalam kota.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah

a. Keunggulan dari tambang bawah tanah ialah sebagai berikut :

Tugas makalah sistem pertambangan


1. Penambangan bawah tanah tidak terpengaruh cuaca karena bekerja
dibawah permukaan tanah
2. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena tidak berkait dengan
SR
3. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah
lingkungan. (Contohnya: cut and fill, shrinkage stoping, stope and
pillar)
4. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan.
5. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan waste

b. Kelemahan dari tambang bawah tanah ialah sebagai berikut :

1. Pada tambang bawah tanah perlu adanya penerangan.


2. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar
3. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka.
4. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive,
debu, gas-gas beracun.
5. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala
6. Mining recovery umumnya lebih kecil
7. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol

2.7. Jenis- Jenis Alat Berat Tambang Bawah Tanah

Tugas makalah sistem pertambangan


Pada
tambang bawah tanah ini biasanya menggunakan alat berat pertambangan
dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran alat berat di
tambang terbuka. Ini dikarenakan ukuran situsnya yang terbatas berbeda
dengan tambang terbuka yang tidak dibatasi oleh dinding bawah tanah. Berikut
ini beberapa peralatan berat tambang bawah tanah, di antaranya:

I. Continuous Miner

Alat berat ini berfungsi untuk mengikir baru bara dari dinding di
bawah tanah secara terus menerus (continuous). Mesin ini dilengkapi dengan
drum besi besar bergerigi yang berputar selama alat dioperasikan. Alat ini bisa
menambang sekitar 5 ton batu bara per menitnya. Jauh lebih besar
dibandingkan dengan produksi yang dilakukan secara manual oleh pekerja
tambang di tahun 1920-an yang harus melakukan penambangan selama
seharian untuk dapat menambang sebanyak 5 ton.

II. Scaler

Tugas makalah sistem pertambangan


Scaler merupakan alat yang digunakan untuk scaling, yakni
merontokkan material yang akan lepas dari dinding ruangan tambang bawah
tanah. Ini agar tidak ada material yang tiba-tiba terjatuh dari atas pada saat
pengerjaan tambang berjalan.

III. Personnel carrier

Merupakan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut pekerja dan


alat dari permukaan tambang ke lokasi pertambangan di bawah tanah.

IV. Underground Truck

Underground truck memiliki fungsi dan mekanisme kerja yang sama


dengan haul truck pada tambang terbuka, yakni untuk mengangkut mineral
hasil tambang. Bedanya, ukuran underground truck ini lebih kecil karena
kondisi tambang bawah tanah yang memiliki ruang gerak yang tidak seluas di
tambang terbuka.

V. Scissor Lift

Scissor lift digunakan oleh para pekerja untuk mencapai tempat kerja
di bagian yang tinggi. Cara ini tentu saja lebih aman dibandingkan dengan
menggunakan tangga biasa.

VI. Shotcreter

Shotcreter merupakan alat penyemprot semen atau mortar yang


digunakan untuk membuat dinding-dinding di lokasi pertambangan. Pada
pengoperasiannya, shotcreter tidak hanya menyemprotkan namun juga
sekaligus memadatkan dinding karena kuatnya tekanan dari selang. Semen
yang disemprotkan ini bisa ditempatkan pada beragam jenis permukaan dan
sudut. (raw)

2.7 Metode Peledakan Tambang Bawah tanah.

Tugas makalah sistem pertambangan


Pada proses penambangan bawah tanah terdapat bermacam-macam
cara untuk membuat lubang bukaan atau terowongan. Salah satunya adalah
dengan cara peledakan.Peledakan pada pembuatan terowongan adalah
pekerjaan melepas dan memecah batuan dengan menggunakan bahan peledak
sehingga didapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran material yang
mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang
tersedia atau peledakan pada proses penambangan pada tambang bawah tanah
dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk
memperkecil pengangkutan kepermukaan.Peledakan pada tambang bawah
tanah berbeda dengan peledakan pada tembang terbuka, perbedaannya yaitu
pada peledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang
bebas sedangkan pada peledakan tambang bawah tanah hanya mempunyai
satu arah bidang bebas.

A. Pemilihan Bahan Peledak Pada tambang bawah tanah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peledakan tambang bawah


tanah yaitu:

a. Pemilihan bahan peledak


b. Metode dan teknik yang digunakan
c. Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan kondisi lingkungan
d. Asap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas-gas berbahaya

Mengingat dalam proses peledakan tambang bawah tanah


membutuhkan biaya yang besar dan resiko keselamatan kerja dan lingkingan
yang tinggi, maka hendaknya proses peledakan peledakan dilakukan dengan
efektif dan seefisien mungkin dengan memperhatikan keselamatan kerja dan
lingkungan.
Dalam penulisan makalah kami mengutamakan kosentrasi pada metode
peledakan pada terowongan secara umum, pemilihan bahan peledak dan
pengendalian bahan peledak hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan
kerja.

Tugas makalah sistem pertambangan


Pada dasarnya bahan peledak (explosive) terdiri dari campuran tiga
bahan yaitu :

a. Zat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi debagai bahan peledak
dasar (explosive base), misalnya Nitrogliserin (NG), Trinitrotiliene
(TNT), Ethylene glycoldinitrate,dan lain-lain.
b. Oksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya KClO3,
NaClO3, NaNO3, dan sebagainya
c. Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan
lain-lain.

Berdasarkan kecepatan perambatan reaksinya, bahan peledak dapat


dibagi menjadi :

1. Low Explosive, ciri-cirinya adalah :

a. kecepatan perambatan reaksinya rendah


b. Tidak seluruhnya bahan yang ada berubah dari phase padat menjadi
phase gas sehingga menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi
c. Hanya menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat
(deflagrasi) dan tidak menghasilkan getaran gelombang.

2. Hihg Explosive, cirri-cirinya adalah :

a. Kecepatan perambatan reaksinya relatif lebih cepat dari low ecplosive


b. Semua bahan peledak berubah menjadi phase gas
c. Menghasilkan peoses propagasi yaitu mengembangbiakan daripada
gelombang getaran melalui bahan yang diikuti dengan reaksi kimia
yang menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil.

Tugas makalah sistem pertambangan


Penggunaan bahan peledak didalam tambang bawah tanah  harus
diperhatikan faktor-faktor :

1.  Sifat dari bahan Peledak

a. Api peledaknya kecil


b. Peledakan berlangsung cepat
c. Temperatur peledakan relative rendah
d. Tidak menghasilkan gas beracun

2. Disesuaikan dengan material yang diledakkan


3. Particular set dari standar blasting (OB dan BR)
4. Besarnya biaya

Macam bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan


terowongan dan proses penambangan pada tambang bawah tanah yaitu :

1. Blasting agent, yaitu bahan peledak yang merupakan suatu campuran


kimiawi atau komposisi kimia dari bahan-bahan yang tak mengandung
Nitrogliserin dan hanya dapat diledakkan oleh “High strength ecplosive
primer”. Sifat-sifatnya yang mengentungkan adalah lebih aman dalam
faktor pengangkuta karena tidak mengandung Nitrogliserin, tidak
membuat rasa pusing akibat baunya, dapat dipaket dalam satu tabung
metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih murah.
2. Permissible Explosive, yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada
tambang bawah tanah, misalnya tambang batubara. Bahan peledak ini
tidak mengandung gas-gas beracun, mengandung 60-80% Amonium
Nitrate dan 7-15% Nitrogliserin. Syarat-syarat untuk permissible explosive
adalah :

a.Api peledakannya kecil dan peledakan berlangsung cepat


b. Temperatur peledakan relatif rendah
c.Tidak menghasilkan gas-gas beracun.

3. Water gels (slurries), yaitu campuran oxidizer seperti sodium nitrat dan
ammonium nitrat, bahan bakar sebagai sensitizer dan air kurang lebih

Tugas makalah sistem pertambangan


15%. Water gels sangat cocok digunakan pada tambang bawah tanah oleh
karena ketahanannya terhadap air. Kelebihan lain water gels adalah:

a. Tidak meledak bila dibanting ataupun diledakkan secara tiba-tiba


b. Tidak meledak bila dipanaskan ataupun dibakar tetapi akan
mengeluarkan asap dengan tekanan tinggi
c. Setelah ledakan uap atau asap ledakannya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan ANFO atau Dinamit.

B. Metode Peledakan Didalam Terowongan

1. Pola Lubang Tembak

Peledakan didalam terowongan selalu dimulai dengan satu atau


lebih peledakan pemula untuk menciptakan satu gua atau bolongan pada
permukaan terowongan yang akan ditembus. Gua atau bolongan ini disebut
“Cut” yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap paledakan berikutnya.
“Cut” ini kemudian diperbesar dengan peledakan dua atau lebih susunan
lubang tembak “easer”. Peledakan berikutnya atau yang terakhir adalah
peledakan lubang “trimmer” yang menentukan bentuk dari terowongan.

Efisiensi peledakan didalam terowongan sangat tergantung pada


sukses tidaknya peledakan “cut”. Cut dapat dibuat melalui beberapa pola
lubang tembak. Nama-nama pola ini disebut sesuai dengan jenis “cut” yang
dibentuk. Dalam memilih tipe “cut” yang sesuai maka pertimbangan harus
didasarkan atas :

a. Kondisi batuan yang akan ditembus


b. Bentuk dan ukuran terowongan
c. Kemajuan yang ditargetkan, yaitu besar kemajuan setiap ronde peledakan
yang ditentukan oleh kedalaman daripada “cut”.

Jenis-jenis pola lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada
peledakan didalam terowongan yaitu:

Tugas makalah sistem pertambangan


a. Drag Cut

Pola ini sesuai dipakai pada batuan yang mempunyai struktur


bidang perlapisan, misalnya batuan serpih. Lubang “cut” dibuat menyudut
terhadap bidang perlapisan pada bidang tegak lurus, sehingga batuan akan
terbongkar menurut bidang perlapisan. “Cut” ini cocok untuk terowongan
berukuran kecil (lebar 1,5-2m) dimana  kemajuan yang besar tidak terlalu
penting.

b.Fan Cut

Pada “Fan Cut” lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada


pada bidang mendatar. Setelah “cut” diledakkan maka batuan yang ada
diantara dua baris lubang “cut” akan terbongkar. Selanjutnya lubang-lubang
“easer” dan “trimmer” akan memperbesar bukaan “cut” sampai kepada bentuk
geometri daripada terowongan. Cut ini cocok dipakai pada batuan yang
berstruktur berlapis-lapis.

c. V-Cut

“V-Cut” sering dipakai dalam peledakan didalam terowongan.


Lubang tembak pada pola ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang
membentuk V. Sebuah “Cut” dapat terdiri dari dua atau tiga pasang V,
masing-masing pada posisi horizontal. Lubang-lubang tembak pada “cut”
biasanya dibuat membentuk sudut 60o terhadap permukaan terowongan.
Dengan demikian panjang kemajuan tergantung pada lebar daripada
terowongan karena panjang batang bor terbatas pada lebar tersebut. Satu atau
dua buah lubang tembak yang lebih pendek disebut “burster” dan dapat dibuat
ditengah “cut” untuk memperbaiki hasil fragmentasi.

d. Pyramid Cut

Tugas makalah sistem pertambangan


“Pyramid Cut” terdiri dari 4 buah lubang tembak yang saling
bertemu pada satu titik ditengah terowongan. Pada batuan yang keras
banyaknya lubang “cut” ditambah hingga menjadi 6 buah.

e. Burn Cut

Pola ini berbeda dengan “cut” yang lain. Perbedaannya yaitu pada
“cut” lain lubang cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam “burn
cut” lubang “cut” dibuat sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap
permukaan terowongan. Pada pola ini beberapa lubang “cut” tidak diisi
dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang
“cut” yang diisi dengan bahan peledak. Lubang “cut” yang kosong dapat lebih
dari satu dan ukurannya lebih besar dari lubang “cut” yang diisi. Keuntungan
dari pada “burn cut” adalah :

a. Kemajuan tidak lagi tergantung pada lebar terowongan karena


semua lubang dibuat sejajar dengan sumbu terowongan
b. Proses pemboran menjadi lebih mudah.

Lubang “easer” dan Trimmer”

Lubang “easer” dibuat mengelilingi “cut” untuk memperbesar


bukaan “cut” sehingga lubang “trimmer” dapat membuat bentuk daripada
terowongan. Untuk terowongan berukuran biasa, satu ronde peledakan terdiri
dari sekitar 40 buah lubang tembak dimana setiap lubang tembak membuat
bukaan seluas sekitar 0,25-0,5 m2.

Banyaknya lubang “easer” serta penempatannya tergantung kepada pola


lubang “cut”. Pada pola “burn cut” penempatan lubang “easer” tidak boleh
terlalu dekat pada “cut” untuk menghindari terjadinya ledakan premature
daripada lubang easer. Disarankan untuk menempatkan lubang easer antara
30-50 cm dari “cut”.

Lubang trimmer pada akhirnya akan membuat bentuk dari terowongan.


Banyak dan posisi daripada lubang “trimmer” tergantung daripada ukuran
terowongan, kekerasan batuan, dan fragmentasi yang disesuaikan dengan
system pemuatan.

Tugas makalah sistem pertambangan


Pada prinsipnya pembuatan terowongan sama dengan shaft, hanya
arahnya saja yang berbeda yaitu horizontal. Apabila pembuatan lubang bukaan
sudah lebih besar daripada 45o maka ini sudah dinamakan shift. Sistem
kemajuan tergantung kepada alat bor yang tersedia, kondisi batuan dan sistem
penyangga yang dipergunakan, tetapi cara yang umum dipakai dalam
pembuatan terowongan terdiri dari dua system yaitu :

1. Cara “full face”


2. Cara “top heading and bench”

Dalam cara “full face” seluruh permukaan lubang bukaan dibor dengan
sistem pola pemboran tertentu dan kemudian sekaligus diledakkan, sedangkan
cara pembuatan “bench method”, dimana lubang bukaan dibuat menjadi dua
bagian dalam pemboran dan peledakan yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Pekerjaan peledakan dilakukan pertama pada bagian atas.

Perimeter Blasting

Perimeter Blasting adalah proses peledakan yang dilaksanakan


dengan sangat hatu-hati. Untuk mendapatkan permukaan akhir lubang bukaan
yang tepat dan kondisi batuan disekitar lubang tersebut tidak mengalami
kerusakan. Maksud dari “perimeter blasting” tidak hanya untuk memperoleh
permukaan bukaan yang rata tetapi juga untuk menjaga agar daerah disekitar
permukaan tidak mengalami keretakan dan kerusakan selama bukaan tersebut
digunakan.

Perimeter Blasting berguna untuk :

a. Membuat rata permukaan terowongan


b. Membuat agar permukaan terowongan lebih stabil
c. Mengurangi “over break”
d. Mengurangi pemakaian beton
e. Mengurangi retakan dan masuknya aur tanah kedalam terowongan.

Dikenal dua teknik untuk pelaksanaan “perimeter blasting” yaitu:

f. “pre-splitting”

Tugas makalah sistem pertambangan


g. smooth blasting

Dasar kedua teknik tersebut adalah pada pengisian bahan peledak


dengan diameter yang lebih kecil dari diameter lubang tembak sehingga bahan
peledak tidak langsung bersentuhan dengan dinding lubang tembak atau
disebut dengan istilah “decoupled charge”. Lubang-lubang ini dibuat pada
kontur akhir terowongan yang direncanakan dan diledakkan secara bersama-
sama. Perbedaan “pre-spliting” dan “smooth blasting” adalah pada peledakan
daripada lubang-lubang kontur ini. Pada “pre-splitting” lubang kontur
diledakkan sebelum peledakan utama sedang pada “smooth blasting” lubang
kontur diledakkan setelah peledakan utama. Perbedaan lain adalah dalam hal
jarak lubang tembak (spacing) dimana pada presplitting lubang kontur lebih
rapat letaknya satu sama lain. Pada pre-splitting jarak lubang kontur biasanya
antara 8-12 kali diameter lubang dan jarak antara lubang tembak dengan
bidang bebas (burden) adalah tak terterhingga. Konsentrasi isian bahan
peledak (dalam kg per meter) pada “pre-splitting” dan “smooth blasting”
adalah sama.

Pengendalian  Bahan Peledak

Bahan peledak selain merupakan bahan yang bermanfaat bagi


kepentingan manusia, juga merupakan barang yang berbahaya sehingga
penanganan bahan peledak pada kegiatan penambangan sangat penting untuk
diketahui.

Pengamanan sebelum peledakan.     

Sebelum pekerjaan peledakan dilakukan, ada beberapa hal yang harus


diperhatikan yaitu :

a. Melakukan kontrol keadaan disekeliling daerah yang akan


diledakkan untuk menghindari hal-hal yang bakal terjadi diluar
perhitungan.

Tugas makalah sistem pertambangan


b. Sebelum dimulai pekerjaan mempersiapkan primer/ bahan
peledak dan mengisinya kelubang bor, maka terlebih dahulu
semua jalan masuk ditempat peledakan harus pada jarak yang
cukup jauh dipasang tanda-tanda perhatian yang menyolok
mata dan dimengerti, juga ditempat aman pada jalan masuk
tersebut tidak ditempatkan penjaga.
c. Pekerja/ orang-orang serta peralatan yang ada ditempat yang
akan diledakkan harus segera diamankan.
d. Bila tempat peledakan yang akan diledakkan  itu terletak
sedemikian dekat dari tempat kerja lain, dimana akibat dari
peledakan itu dapat membahayakan, maka petugas peledakan
wajib memberitahukan kepada karyawan-karyawan yang ada
ditempat kerja tersebut supaya menyingkir ditempat
perlindungan yang aman pada saat pelaksanaan peledakan.
e. Untuk pemegang blasting machine harus memperhitungkan
arah angin / ventilasi, dan tempat berlindung terhadap
kejatuhan benda atau batuan khususnya dari batuan atap.

1. Pengamanan Sesudah Peledakan


2. Sesudah peledakan, maka yang harus dilakukan adalah :
f. Tidak memperkenankan seorangpun memasuki tempat yang
sudah      diledakkan dalam jangka waktu 30 menit
g. Setelah melampaui batas waktu tersebut maka juru ledak harus
terlebih dahulu memeriksa dan membuktikan bahwa daerah
tersebut sudah bebas dari pengaruh gas-gas yang berbahaya,
misfire dan batu-batu menggantung dari hasil peledakan,
sebelum mengijinkan pekerja lain memasuki tempat kerja
tersebut.
h. Pada lubang ledak yang misfire harus diberi tanda dengan
menutup lubang ledak tersebut dengan sumbat/ tongkat kayu
yang dapat dilihat dengan jelas dan tidak dibenarkan mengorek
keluar material stemming lubang ledak tersebut.
i. Usaha untuk menangani lubang ledak yang misfire diusahakan
mengeluarkan stemming dengan alat kompressor udara telanan

Tugas makalah sistem pertambangan


tunggi atau memakai air, setelah keluar sebagian besar
stemmingnya maka dipasang primer baru kemudian
diledakkan. Semua usaha ini harus dibawah pengawasan terus-
menerus dari ahli berdasarkan intruksi tertulis dari Kepala
Teknik Tambang.

Gudang Bahan Peledak Dibawah Tanah

Persyaratan mengenai gudang bahan peledak dibawah tanah dan


penyimpanan Handak dibawah tanah telah diatur berdasarkan Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995.

BAB III
PENUTUP

Tugas makalah sistem pertambangan


3.1 Kesimpulan

Tambang bawah tanah (underground mining) ialah kegiatan penambangan


bahan galian yang berada dibawah tanah. Bahan galian hasil penambangan tersebut
selanjutnya di bawa ke permukaan untuk diolah atau diproses lebih lanjut. Tambang
bawah tanah disebut juga tambang dalam (deep mining)

Semua pekerjaan dalam rangka penyiapan atau pembangunan fasilitas kerja


untuk kelancaran produksi tambang bawah tanah. Pekerjaan ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
1. Pembangunan fasilitas permukaan (surface facilities), gudang bahan peledak,
rumah tenaga listrik, emplasemen, perkantoran, pembengkelan, poliklinik, perumahan
karyawan.
2. Pembangunan fasilitas bawah tanah (underground facilities), ruang istirahat,
poliklinik kecil, dll.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ham.go.id/modul.php?md=mod_artikel&data=543548&modnews=3&mnow=0

Tugas makalah sistem pertambangan


http://kabeh-nuza.blogspot.com/2012/12/analisis-masalah-ptfreeport-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan

http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-pertambangan.html

http://apitswar.wordpress.com/pertambangan/

http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?cat=12

http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan.html

http://www.amanahgroup.co.id/index.php/menu-profile/jenistambang

Tugas makalah sistem pertambangan

You might also like