You are on page 1of 62

KEMENTERIAN 613.

62
KESEHATAN Ind
REPUBLIK
INDONESIA p

PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN POS UPAYA
KESEHATAN KERJA (POS UKK)
PADA PETANI

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2019
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN POS UPAYA
KESEHATAN KERJA (POS UKK)
PADA PETANI
Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI

613.62 Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal


Ind Kesehatan Masyarakat
p Petunjuk teknis penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan
Kerja (POS UKK) pada Petani. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2019

ISBN 978-602-416-808-7

1. Judul I. OCCUPATIONAL HEALTH SERVICES


II. FARMER
DAFTAR ISI

1. Sambutan..................................................................................... 5
2. Kata Pengantar........................................................................... 7
3. BAB I Pendahuluan.................................................................... 9
A. Latar Belakang................................................................................... 9
B. Tujuan Petunjuk Teknis................................................................... 11
C. Tujuan Kegiatan Pos UKK.............................................................. 11
D. Sasaran................................................................................................. 11
E. Ruang Lingkup................................................................................... 11
F. Dasar Hukum...................................................................................... 11
G. Pengertian/Definisi Operasional................................................. 12

4. BAB II Konsep Pemberdayaan Kelompok


Masyarakat Sektor Informal..................................................... 15
A. Konsep Pemberdayaan Kelompok
Masyarakat Pekerja Informal........................................................ 15
B. Konsep Dasar Pos Upaya Kesehatan Kerja............................. 16

5. BAB III Penyelenggaraan Pos UKK Pada Petani.................... 27


A. Penyelenggaraan Pos UKK pada Petani.................................. 27
B. Peran Pelaksana................................................................................ 32
C. Pencatatan dan Pelaporan............................................................ 34

6. BAB IV Pembinaan dan Monitoring Evaluasi Pos UKK......... 37


A. Pembinaan........................................................................................... 37
B. Monitoring dan Evaluasi................................................................. 38

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 3
7. BAB V Penutup........................................................................... 41

8. Lampiran...................................................................................... 42
A. Faktor Risiko Petani......................................................................... 42
B. Petunjuk Pelaksanaan Survei Mawas Diri
Kesehatan Kerja (SMD)................................................................... 47
C. Survey Mawas Diri Kesehatan Kerja
(Formulir Tempat Kerja)................................................................. 49
D. Survey Mawas Diri Kesehatan Kerja
(Formulir Tempat Tinggal)............................................................ 52
E. Data Kegiatan Kader....................................................................... 54
F. Data Pekerja Binaan........................................................................ 55
G. Data Kunjungan Ke Pos UKK........................................................ 56
H. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pos UKK............................ 57
SAMBUTAN

S
etiap jenis dan tempat pekerjaan mempunyai karakteristik
dan risikonya masing-masing yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, termasuk pekerja sektor informal.
Pada umumnya pekerja sektor informal mempunyai latar belakang
tingkat pendidikan yang rendah sehingga kurang memiliki
kesadaran tentang potensi bahaya di lingkungan kerja. Minimnya
pengetahuan tentang metoda kerja dan lingkungan tempat kerja
yang memenuhi standar kesehatan serta keamanan bekerja
mengakibatkan bertambahnya pekerja informal yang terkena
penyakit atau kecelakaan akibat kerja.

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) merupakan upaya pelayanan


kesehatan kerja dasar bersumber daya masyarakat pekerja sektor
informal. Kegiatan Pos UKK meliputi upaya promotif, preventif dan
pengobatan sederhana yang bersifat pertolongan pertama pada
kecelakaan dan penyakit. Melalui Pos UKK, pekerja informal dapat
mengurangi risiko terjadinya penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos


UKK) ini berfungsi sebagai pegangan petugas kesehatan dalam
mengelola kegiatan Pos UKK di wilayah kerjanya. Semoga dengan
disusunnya petunjuk teknis ini, masyarakat pekerja informal mampu
secara mandiri dalam memelihara kesehatannya dan meningkatkan
produktivitas kerja.
Jakarta, 2019
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI

dr. Kirana Pritasari, MQIH

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 5
6 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
KATA PENGANTAR

P
uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas izin dan karunia-Nya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) pada Petani dapat
diselesaikan dengan baik.

Petunjuk teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi petugas


kesehatan dan lintas sektor terkait dalam membentuk, membina
dan mengelola Pos UKK sehingga dapat meningkatkan kesehatan
dan produktifitas petani.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah


memberikan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan
petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat bagi
petani di Indonesia. Kritik dan saran kami terima sebagai bahan
penyempurnaan petunjuk teknis ini di masa yang akan datang.

Jakarta, Agustus 2019


Direktur Kesehatan Kerja Dan Olahraga
Kementerian Kesehatan RI

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

P
embangunan pertanian merupakan bagian integral
dari pembangunan nasional untuk melaksanakan
amanat Undang-Undang Dasar 1945, antara lain untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, mencerdaskan kehidupan
bangsa serta menjamin penghidupan yang layak dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, pembangunan
pertanian diarahkan sebagai salah satu upaya mewujudkan
tujuan pembangunan nasional yang bermartabat, adil dan
makmur.

Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting,


mengingat lebih dari 40% angkatan kerjanya menggantungkan
hidup di sektor ini. Indonesia merupakan negara agraris, yang
40% mata pencaharian mayoritas penduduknya bertani. BPS
melansir, pekerja di sektor pertanian tercatat 35,7 juta orang
atau 28,79 persen dari jumlah penduduk bekerja sebanyak
124,01 juta jiwa.

Penggunaan mesin-mesin dalam usaha pertanian seperti


traktor, (mesin pengolah tanah), rice transplanter (mesin
tanam), combine harvester (mesin panen) dan sebagainya
merupakan salah satu upaya mengatasi makin sulitnya
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 9
tenaga kerja pertanian sekaligus lebih ektif, efisien dan dapat
meningkatkan produksi pertanian.

Penggunaan alat mesin pertanian membutuhkan pengetahuan


dan keterampilan apabila petani tidak menguasai teknologi ini
akan mengakibatkan cedera dan kecelakaan kerja yang fatal.
terkait dengan penggunaan pestisida dapat menyebabkan
keracunan atau penyakit yang serius, juga penyebab lain
seperti debu/ binatang/ dan tumbuhan yang mengakibatkan
alergi dan penyakit pernafasan. Faktor lain yang memicu
terjadinya kecelakaan kerja di bidang pertanian antara lain
terbatasnya waktu yang tersedia untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang diakibatkan oleh batasan iklim sehingga
petani cenderung bekerja terburu-buru tanpa memperhatikan
keselamatan dirinya.

Hal yang mempengaruhi tingginya kecelakaan kerja di negara


berkembang (termasuk Indonesia) yaitu karena kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja. Di negara maju, kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja sangat tinggi, hal
ini diakibatkan oleh adanya perangkat sistem dan hukum yang
memadai dan diterapkan hukum secara tegas. Pemerintah
Indonesia telah berupaya membuat perangkat hukum
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang cukup lengkap,
namun perangkat hukum yang spesifik pada bidang pertanian
kurang memadai. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya
penegakan hukum dan rendahnya kesadaran, perilaku dan
sikap untuk menerapkan budaya K3.

Keterbatasan perangkat hukum mengenai K3 di Indonesia


terlihat dengan terbatasnya hukum yang hanya mengatur
mengenai penggunaan pestisida saja, yaitu PP. No. 7 tahun 1973

10 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
tentang pengawasan distribusi, penyimpanan dan penggunaan
pestisida (Republik Indonesia, 1973) dan Peraturan Menteri No.
3 tahun 1986 tentang pemakaian. pestisida di tempat kerja
(Republik Indonesia, 1986). Mengingat Indonesia merupakan
negara agraris dengan sekitar 70% wilayahnya terdiri dari
daerah pedesaan dan pertanian, maka konvensi ILO No.
184 tahun 2001 (ILO, 2001) tentang K3 di bidang pertanian
dianggap sebagai perangkat kebijakan yang bermanfaat,
namun kendalanya Indonesia dianggap belum siap meratifikasi
konvensi ini karena tingkat kesadaran akan K3 oleh masyarakat
masih rendah.

B. Tujuan Petunjuk Teknis


Sebagai acuan penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja
(Pos UKK) pada petani di pusat dan daerah.

C. Tujuan Kegiatan Pos UKK


1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku setiap
anggota kelompok pekerja informal pada petani
2. Meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat pekerja
informal pada petani dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya
3. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada kelompok
masyarakat pekerja informal pada petani
D. Sasaran
Petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Puskesmas

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi konsep dasar
pemberdayaan masyarakat sektor informal, penyelenggaran
Pos UKK pada petani, pelatihan kader Pos UKK, dan pembinaan
Pos UKK pada petani.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 11
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenkes Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
5. Permentan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pembinaan
Kelembagaan Petani
6. Permenkes Nomor 100 Tahun 2015 tentang Pos UKK
Terintegrasi

G. Pengertian/Definisi Operasional
1. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun lingkungan, agar diperoleh produktifitas
kerja yang optimal.

2. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) adalah wadah


untuk upaya kesehatan berbasis masyarakat pada pekerja
sektor informal yang dikelola dan dilaksanakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat pekerja melalui pemberian
pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotive
dan preventif, disertai kuratif dan rehabilitatif sederhana/
terbatas.

3. Pos UKK terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam


pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan dengan
program atau kegiatan kesehatan lainnya yang terdapat

12 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
pada kelompok pekerja dan bentuk peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini, pemantauan
faktor risiko pada penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja, pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
pengendalian penyakit bersumber binatang, serta program
gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan lingkungan, dan PHBS yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin, dan periodic.

4. Kader Pos UKK adalah setiap orang yang dipilih dan dilatih
untuk menggerakkan masyarakat pekerja informal untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri dan
kelompoknya agar dapat bekerja dengan aman, sehat dan
produktif. Kader Pos UKK dapat berasal dari pekerja atau
kader UKBM lainnya.

5. Kelompok tani (Poktan) adalah kumpulan petani/peternak/


pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan;
kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan
komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta
mengembangkan usaha anggota yang berjumlah 20 – 30
orang.

6. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang


mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri atas asosiasi kuat
dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri atas satu agen
penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses
penyakit dan bahaya potensial di tempat kerja.

7. Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) adalah suatu kejadian


atau peristiwa dengan unsur-unsur tidak terduga, tidak
dikehendaki, tidak disengaja, terjadi dalam hubungan kerja,

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 13
menimbulkan trauma/ruda paksa, kecacatan dan kematian
serta dapat menimbulkan kerugian dan/atau kerusakan
properti.

8. Petani adalah warga Negara Indonesia perseorangan


dan/atau beserta keluarganya yang melakukan usaha tani
dibidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan/
atau peternakan

9. Pertanian adalah kegiatan mengelola sumberdaya alam


hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja dan
manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang
mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan/
atau peternakan dalam suatu agroekosistem

14 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
BAB II
KONSEP PEMBERDAYAAN KELOMPOK
MASYARAKAT SEKTOR INFORMAL

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Pekerja Informal

U
paya dalam memandirikan masyarakat pekerja
informal di bidang kesehatan kerja perlu dilakukan
berbagai kegiatan, salah satunya adalah pemberdayaan
masyarakat. Melalui proses pemberdayaan, segala potensi akan
dimanfaatkan dan dikembangkan agar masyarakat mampu
mengenali dan memahami masalah kesehatan kerja serta
dapat melakukan penanggulangan masalah tersebut, sehingga
derajat kesehatan meningkat.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat didampingi oleh tenaga


pendamping yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan,
swasta, perguruan tinggi, dan/atau anggota masyarakat yang
telah melakukan pelatihan.

Strategi pemberdayaan yang dapat diterapkan adalah sebagai


berikut:

1. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat


dalam mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi;
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 15
2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan
masyarakat;
3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;
4. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku
kepentingan;
5. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor,
lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan
swasta;
6. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya
berbasis kearifan lokal; dan
7. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan
pemberdayaan masyarakat yang sudah ada sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

Salah satu bentuk upaya pemberdayaan pekerja informal


dibidang kesehatan kerja adalah dengan dibentuknya Pos
Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Pos UKK ini merupakan
wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk pekerja.

B. Konsep Dasar Pos Upaya Kesehatan Kerja


1. Pengertian
Pos Upaya Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat Pos
UKK adalah wadah untuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat pada pekerja sektor informal yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
pekerja melalui pemberian pelayanan kesehatan dengan
pendekatan utama promotif dan preventif, disertai kuratif
dan rehabilitatif sederhana/terbatas.

16 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
Pos UKK Terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam
pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan dengan
program atau kegiatan kesehatan lainnya yang terdapat
pada kelompok pekerja dan bentuk peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini, pemantauan
faktor risiko pada penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja, pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
pengendalian penyakit bersumber binatang serta program
gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan lingkungan, dan PHBS yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin, dan periodik.

Permasalahan kesehatan Pos UKK yang


pekerja sudah ada saat ini

Ÿ Penyakit akibat kerja


Ÿ Kecelakaan kerja
Ÿ Penyakit menular
Ÿ Penyakit tidak menular
Kegiatan Kesehatan Kerja Pekerja sehat
Ÿ Gangguan Kesehatan
Terintegrasi di Pos UKK dan produktif
Reproduksi
Ÿ Gangguan kesehatan jiwa
Ÿ Masalah Gizi
Ÿ Kurangnya aktivitas /
latihan fisik dan kebugaran
jasmani, Pos UKK yang akan
Ÿ Rendahnya PHBS dibentuk

2. Syarat pembentukan Pos UKK dan kader Pos UKK


Pos UKK yang diselenggarakan dengan syarat antara lain:
a. Berdasarkan kebutuhan pekerja
b. Jenis pekerjaan sama;
c. Memiliki jumlah pekerja 10 (sepuluh) – 50 (lima puluh)
orang;
d. Memiliki kader paling sedikit 10 % (sepuluh persen) dari
jumlah pekerja;
e. Kader berasal dari kelompok pekerja atau masyarakat

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 17
f. Memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi
dengan program kesehatan lainnya
g. Pos UKK dapat dibentuk dari UKBM lainnya yang
memiliki anggota pekerja informal dengan jenis
pekerjaan yang sama atau bergabung dengan
kelompok pekerja yang sudah ada misalnya kelompok
petani dan kelompok nelayan

Kader Pos UKK memiliki persyaratan sebagai berikut:


a. Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja setempat
b. Dapat membaca dan menulis huruf latin
c. Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
d. Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di
lingkungannya secara sukarela
e. Mempunyai waktu untuk bekerja bagi masyarakat
pekerja
f. Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan
kerja
g. Setiap pekerja yang ingin menjadi kader Pos UKK
diharuskan untuk mengikuti pelatihan kader Pos UKK

3. Tahapan Pembentukan dan Penyelenggaraan Pos UKK


Pembentukan Pos UKK bisa dilakukan dengan terlebih
dahulu melalui beberapa tahapan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan, antara lain:

18 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

1 Melakukan pengenalan Mendapatkan hasil 1. APBD Petugas Pemetaan


kondisi desa atau pemetaan sebagai 2. APBN yang ada kesehatan dapat dilakukan
kelurahan dan bahan advokasi kepada didaerah contoh dengan integrasi
pemetaan di wilayah pimpinan, lintas BOK dan dana program
kerja puskesmas, program, lintas sektor desa kesehatan
meliputi : terkait, LSM, sektor lainnya.
3. Dana lain dari
a. kajian data swasta dan masyarakat
berbagai pihak
profil desa atau yang tidak
kelurahan mengikat contoh
b. sasaran (jumlah, Swadaya, CSR
jenis dan kelompok dan hibah
usaha, sebaran)
c. Masalah kesehatan
d. potensi sumber
daya pekerja
informal
Faktor pekerja
informal

2 Identifikasi lintas Identifikasi pihak yang


program dan lintas terkait pada kesehatan
sektor terkait pekerja informal, seperti
petugas penyuluh

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
koperasi lapangan
(PPKL), petugas
penyuluh tentang PTM
dan PM, pengendalian
penyakit bersumber
binatang serta program
gizi, kesehatan

19
20
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

reproduksi, kesehatan
olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan
lingkungan, dan PHBS,
LSM, sektor swasta dan
lainnya sesuai dengan
hasil pemetaan sasaran
dan masalah kesehatan
pekerja informal

3 Membangun jejaring Advokasi / sosialisasi Petugas


dengan lintas program pada LS/LP terkait kesehatan
dan lintas sektor berdasarkan peraturan
perundangan, kebijakan,
data (hasil pemetaan,
hasil identifikasi dan
atau hasil penelitian
yang tersedia).

4 Menentukan prioritas Mendapatkan data Kepala

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
kelompok pekerja prioritas kelompok Puskesmas
informal di wilayah pekerja informal di bersama
kerja puskesmas wilayah puskesmas Petugas
sesuai dengan hasil kesehatan
pemetaan sasaran dan
masalah kesehatan
pekerja informal yang
akan dibentuk Pos UKK
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

5 Survei Mawas Diri Mengetahui data Kader bersama


(SMD) tentang permasalahan petugas
kesehatan, potensi kesehatan
bahaya dan risiko K3
dan potensi yang dimiliki
untuk menyelesaikan
masalah kesehatan pada
kelompok masyarakat
pekerja informal yang
akan dibina

6 Musyawarah 1. Tumbuhnya Puskesmas,


Masyarakat Desa kesadaran terhadap Kecamatan,
(MMD)/ forum sejenis masalah kesehatan Desa, Tokoh
atau risiko masyarakat,
kesehatan terhadap Tokoh Agama,
pekerjaanya Akademisi,
2. Teridentifikasinya mahasiswa
potensi bahaya
dan risiko K3 pada
pekerjaannya
3. Menyepakati
kegiatan yang akan
dilaksanakan melalui

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos UKK atau
kegiatan lain yang
memberdayakan
masyarakat pekerja
informal

21
22
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

7 Perencanaan Perencanaan partisipatif


Partisipatif dilakukan bersama
pemerintah desa/
kelurahan dan kader,
mencakup :
1. Menentukan lokasi
Pos UKK
2. Menentukan kader
Pos UKK
3. Menentukan tenaga
pendamping
dapat berasal
dari Pemerintah
Pusat, Pemerintah
Daerah, lembaga
kemasyarakatan,
organisasi
kemasyarakatan,

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
swasta, perguruan
tinggi, dan/atau
anggota masyarakat
4. Menentukan prioritas
penyelesaian
masalah kesehatan
5. Menentukan sarana
/ prasarana yang
diperlukan
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

6. Menyepakati dan
menyusun rencana
kerja, rencana
anggaran, dan
jadwal pelaksanaan
Pos UKK
7. Menentukan target
pos UKK

8 Pembentukan Pos UKK Terbentuknya pos UKK Camat,


di kelompok pekerja Kepala Desa/
informal berdasarkan Lurah, Tokoh
SK pembentukan oleh masyarakat,
kepala desa/lurah. Pos Tokoh Agama,
UKK memiliki struktur Akademisi,
organisasi, rencana Petugas
kegiatan, jadwal Puskesmas dan
kegiatan, dan sumber lintas sektor
dana. terkait lainnya

9 Orientasi Kader Pos Meningkatkan Camat, Koordinator


UKK pengetahuan dan Kepala Desa/ kegiatan oleh
ketrampilan kader Lurah, Tokoh Lurah/kepala
dalam pelaksanaan masyarakat, desa setempat
kegiatan, pengenalan Tokoh Agama,

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
dan identifikasi risiko, Akademisi,
penanganan sederhana Petugas
terkait P3K. Puskesmas dan
lintas sektor
terkait lainnya

23
24
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

10 Pemenuhan sarana / Tersedianya sarana Camat, Koordinator


prasarana Pos UKK / prasarana Pos Kepala Desa/ kegiatan oleh
UKK misalkan kursi, Lurah, Tokoh Lurah/kepala
meja, papan, buku, masyarakat, desa setempat
alat tulis, lemari, Tokoh Agama,
timbangan, tensimeter, Akademisi,
pengukur tinggi Petugas
badan (mikrotoise), Puskesmas dan
thermometer, contoh lintas sektor
APD, kotak P3K dan terkait lainnya
isinya, pengukur lingkar
perut, media KIE

11 Pembinaan Pembinaan Camat dan


kelembagaan kelembagaan dilakukan Lurah/ Kepala
pada tingkat kecamatan Desa
dan tingkat kelurahan/
desa oleh camat/lurah/
kepala desa

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
12 Pembinaan program Pembinaan program Dinas Kesehatan,
untuk menjaga dan Dinas terkait
(misal
meningkatkan kualitas Dinas yang
penyelenggaraan membidangi
Pos UKK Terintegrasi. Pertanian,
Peningkatan kapasitas Peternakan,
Kelautan dan
teknis kader dan Perikanan,
anggota Pos UKK Koperasi dan
dengan kegiatan UMKM, dll),
sosialisasi, pelatihan, Puskesmas
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

monitoring dan evaluasi


contoh: sosialisasi
terkait keselamatan
dan kesehatan kerja
(K3), sosialisasi terkait
PTM, PM, PHBS, Gizi,
Lingkungan Kerja,
dan peningkatan
keterampilan cara kerja

13 Pencatatan dan Tersedianya pencatatan Kader bersama


Pelaporan dan pelaporan kegiatan petugas
Pos UKK Puskesmas

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
25
26 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
BAB III
PENYELENGGARAAN POS UKK
PADA PETANI

A. Penyelenggaraan Pos UKK pada Petani


1. Waktu Penyelenggaraan

W
aktu penyelenggaraan dilakukan secara rutin
minimal satu kali dalam sebulan. sesuai dengan
kesepakatan anggota Pos UKK dengan petugas
kesehatan puskesmas setempat sebagai pembinanya.
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Pos UKK
didasarkan pada jenis kegiatan dan jumlah anggota,
namun disarankan tidak lebih dari 2 (dua) jam agar tidak
mengganggu pekerjaan.
2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat yang disepakati bersama, dapat berupa pos
kesehatan di kelompok tani, balai desa, pos yang
diperuntukan untuk Pos UKK atau rumah dari kader/
anggota Pos UKK. Untuk lokasi Pos UKK pada Petani
petugas puskesmas dapat berkoordinasi dengan untuk
lokasi Pos UKK. Tempat penyelenggaraan harus mudah
dijangkau dan cukup untuk menampung seluruh anggota

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 27
3. Pelatihan Kader
a. Tujuan Pelatihan
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader sebagai pengelola Pos UKK berdasarkan
kebutuhan sasaran.
2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader dalam berkomunikasi dengan kelompok tani.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader tentang metode dan media diskusi yang
lebih partisipatif
b. Peserta Dan Fasilitator Pelatihan
1) Peserta pelatihan adalah pengurus dan/kader
dengan jumlah maksimal 30 orang.
2) Pelatih dapat berasal dari Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Provinsi dan lintas sektor terkait.
c. Metode
Pelatihan memakai pendekatan partisipatif serta
praktek lapangan.
d. Waktu Dan Tempat
Waktu pelatihan ditentukan oleh pengurus/kader Pos
UKK dengan kesepakatan bersama petugas Puskesmas.

Tempat pelatihan dapat dilakukan di kelas/ balai


pertemuan, aula kecamatan, pondok ataupun rumah
penduduk yang disepakati. Sedangkan waktu
pertemuan/pelatihan disesuaikan dengan kesepakatan
pelatih dan kader.

28 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
e. Materi Pelatihan
Terdiri dari :

1) Materi I:
a) Pengantar umum kesehatan kerja
b) Tujuan kesehatan kerja
c) Hubungan pekerja, tempat kerja dan risiko di
tempat kerja
d) Peran kader (tugas dan kegiatan yang dapat
dilakukan oleh kader kesehatan kerja) dan
pengorganisasian Pos UKK
2) Materi II:
a) Mengenali dan memahami bahaya dan risiko di
tempat kerja
b) Jenis pekerjaan dan risikonya
c) Cara mengenali bahaya
d) Kenali kebiasaan buruk/perilaku pekerja
3) Materi III:
a) Mengenali dan memahami gangguan kesehatan
yang ada hubungan dengan pekerjaan
b) Gangguan spesifik (kulit, pernapasan, otot dan
tulang, mata, syaraf)
4) Materi IV:
a) Mengenali dan memahami upaya promotif,
preventif, pengobatan sederhana dan rujukan
b) Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
c) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di tempat kerja

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 29
d) Pencegahan gangguan kesehatan akibat kerja
(cuci tangan, pemakaian APD)
e) Gizi kerja
f) Membantu proses pemeriksaan kesehatan
umum (mengukur TB dan menimbang BB)
g) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)
h) Upaya rujukan
5) Materi V:
a) Pencatatan dan pelaporan
b) Pengertian, tujuan, sasaran dan pelaksanaan
pencatatan dan pelaporan
c) Periode pelaporan
d) Data yang dicatat dan dilaporkan.

4. Penyelenggaraan Kegiatan
Kader menyiapkan dan mendistribusikan undangan
kepada semua anggota Pos UKK yang ditandatangani oleh
kepala desa/lurah/ketua Pos UKK. Undangan memuat hari,
tanggal, jam dan tempat penyelenggaraan.

Kader menyiapkan tempat, sarana dan prasarana


penunjang satu hari sebelum penyelenggaraan. Sarana
dan prasarana yang dimaksud adalah sesuai dengan Kit
Pos UKK, antara lain meja dan kursi untuk pendaftaran dan
konseling, tensimeter, timbangan badan dan alat pengukur
lingkar perut, banner dan media KIE lain. Bentuk kegiatan
Pos UKK yaitu :

30 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
Tahapan Uraian Kegiatan
Kegiatan Rutin

Langkah 1 Pendaftaran

Langkah 2 Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan


lingkar perut.

Langkah 3 - Pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol


- Deteksi dini penyakit menular langsung pada pekerja,
misal TB Paru, Malaria, HIV AIDS

Langkah 4 Tenaga medis puskesmas melaksanakan pelayanan kuratif


(bila seperti :
diperlukan) 1) Pelayanan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2) Pelayanan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)
3) Integrasi kegiatan dengan kegiatan puskesmas keliling
(pemberian obat)
4) Tenaga kesehatan Puskesmas memberikan rekomendasi
rujukan apabila anggota ada yang perlu dirujuk

Langkah 5 Setelah semua anggota selesai disemua meja, kader


mengumpulkan semua anggota untuk penyuluhan kesehatan
sesuai dengan topik yang telah disepakati seperti :

1) Penyuluhan dan atau konseling kesehatan kerja seperti


ergonomi (cara kerja dan tata ruang kerja), penyakit tidak
menular, penyakit menular, gizi, kesehatan jiwa, kesehatan
reproduksi dan menyusui/ASI, kesehatan ibu, kesehatan
lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
kesehatan olahraga.
2) Penyebarluasan informasi tentang kesehatan kerja,
penyakit tidak menular, penyakit menular, gizi, kesehatan
jiwa, kesehatan reproduksi, kes ibu, kesehatan lingkungan,
Kesehatan Olahraga, PHBS melalui media KIE.
3) Aktivitas kebugaran bagi pekerja (peregangan)
4) Pengenalan risiko bahaya ditempat kerja (terlampir).
5) Penyediaan contoh dan kepatuhan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
6) Pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS),
Calon pengantin (Caten) dan Ibu hamil oleh petugas
kesehatan.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 31
Tahapan Uraian Kegiatan
Kegiatan Rutin

7) Pemberian tablet Fe pada Ibu hamil dan pekerja anemia.


8) Pencatatan dan pelaporan
Kader menutup pelaksanaan Pos UKK dan menyimpulkan
hasil pertemuan serta merumuskan rencana tindak lanjut.
Semua anggota dapat kembali ke tempat kerja masing-
masing.
Kegiatan Non Rutin

1. Identifikasi risiko lingkungan kerja


2. Sarasehan norma sehat dalam bekerja
3. Pengamatan jentik dilingkungan kerja.
4. Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti perbaikan aliran
udara, pengolahan limbah, perbaikan ergonomik
5. Kegiatan lain yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas dan
kader

Pembiayaan Pos UKK dapat berasal dari iuran pekerja, iuran


pengguna jasa Pos UKK, dana stimulan dari pemerintah.

B. Peran Pelaksana
1. Peran Kader Pos UKK
a. Mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan tingkat
desa
b. Mempersiapkan, melaksanakan dan membahas SMD
bersama petugas Puskesmas
c. Menentukan masalah, kebutuhan kesehatan kerja dan
kegiatan penanggulangan yang dipilih pekerja dalam
musyawarah pekerja
d. Mengelola sumber keuangan Pos UKK
e. Merujuk ke Puskesmas terkait dengan penyakit dan
kecelakaan di tempat kerja

32 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
2. Peran Puskesmas
a. Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas
sektor tingkat kecamatan dan kelurahan/desa
b. Bersama kader melakukan SMD, MMD, dan perencanaan
partisipatif
c. Melakukan pelatihan kader, membentuk dan membina
Pos UKK
d. Membuat rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan
e. Melakukan monitoring dan evaluasi
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

3. Peran Kecamatan dan Kelurahan/desa


Membantu dan memfasilitasi Puskesmas dalam
pembentukan dan pembinaan Pos UKK.

4. Peran Kabupaten/Kota
a. Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan
b. Melakukan pembinaan bersama Puskesmas
c. Melakukan Koordinasi dengan Lintas Program di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
d. Mendorong Puskesmas untuk memberdayakan
masyarakat pekerja informal
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

5. Peran Provinsi
a. Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan
b. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan
c. Melakukan Koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. Melakukan Advokasi pada pemangku kebijakan dalam
menetapkan komitmen pelaksanaan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 33
e. Melakukan pelatihan teknis pada petugas kesehatan
untuk menyelenggarakan Pos UKK
f. Membangun jejaring kemitraan dan forum komunikasi
lintas program dan lintas sektor berskala provinsi

6. Peran Kementerian Kesehatan


a. Menyusun dan mengembangkan peraturan perundang-
undangan
b. Melakukan sosialisasi dan advokasi pada lintas program
lintas sektor dan pemegang kebijakan baik di pusat
dan daerah
c. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
program baik di provinsi maupun kabupaten/kota
d. Menggalang kemitraan dan forum komunikasi dengan
instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat
atau organisasi kemasyarakatan
e. Menyelenggarakan pelatihan dan mengupayakan
pendidikan bagi petugas kesehatan guna meningkatkan
wawasan, kemampuan analisa dan pengembangan
f. Mengembangkan model penyelenggaraan Pos UKK
g. Menyusun materi media KIE

7. Dunia Usaha
Mendukung penyelenggaraan Pos UKK dalam bentuk
sarana, prasarana dan pembiayaan serta berperan aktif
sebagai tenaga pendamping

C. Pencatatan dan Pelaporan


Kader Pos UKK bertugas untuk melakukan pencatatan dan
pelaporan. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan kader
Pos UKK, antara lain:

34 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
1. Setiap kegiatan yang dilakukan di Pos UKK dicatat dan
dilaporkan ke puskesmas dan lintas sektor terkait yang
membina Pos UKK
2. Beberapa hal yang perlu dicatat di Pos UKK adalah
sebagai berikut:
a. Catatan susunan kepengurusan
b. Catatan mengenai Identitas/data dari anggotanya
c. Catatan tentang jadwal dan kegiatan yang
dilakukan
d. Catatan tentang kesehatan setiap anggotanya
e. Catatan tentang hasil pertemuan pekerja dan
usulan pekerja
f. Catatan tentang keuangan
g. Catatan tentang inventaris/daftar APD, peralatan
kantor dll
3. Catatan tersebut dilaporkan kepada petugas
kesehatan/lintas sektor lain yang terkait pada saat:
a. Petugas Puskesmas/kesehatan/instansi lain
melakukan kunjungan rutin
b. Ketika terdapat Kejadian Luar Biasa/ bencana
(banyak pekerja yang mendadak sakit, kebakaran
dll)

Pos UKK Terintegrasi Puskesmas


(Kader Pos UKK) (Pengelola Program Kesehatan Kerja)

Kementerian Kesehatan Dinkes Provinsi Dinkes Kabupaten/Kota


(Direktorat Kesehatan (Pengelola Program (Pengelola Program
Kerja dan Olahraga) Kesehatan Kerja) Kesehatan Kerja)

Keterangan : Membina Program


Melaporkan Kesehatan Kerja

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 35
36 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
BAB IV
PEMBINAAN POS UKK DAN MONITORING
EVALUASI POS UKK

A. Pembinaan

K
egiatan pembinaan dan monitoring evaluasi Pos
UKK dilakukan secara berkala oleh para pemangku
kepentingan terkait dengan pemantauan dan
peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya kesehatan kerja
bagi pekerja informal meliputi:

1. Pembina Pos UKK


a. Perangkat Desa
Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dari aspek
kelembagaan yang dilakukan oleh perangkat desa/
kelurahan. Pembinaan dapat berupa pertemuan denga
mengundang para kader dan pemilik usaha.

b. Dinas Kesehatan
Pembinaan dari Dinas Kesehatan dilakukan oleh
pengelola kesehatan kerja untuk menambahkan
pengetahuan petugas Puskesmas/petugas kesehatan
yang akan melakukan pembinaan kepada kader Pos
UKK. Pembinaan dapat berupa:
1) Advokasi dan sosialisasi
2) Bimbingan teknis
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 37
3) Pelatihan dan peningkatan kapasitas
4) Pemantauan dan evaluasi; dan/atau
5) Pemberian penghargaan.
c. Puskesmas
Pembinaan dari aspek kesehatan dilakukan oleh
petugas Puskesmas/petugas kesehatan yang terlatih.
Pembinaan dapat berupa pelatihan dan penataran
kader.

2. Fasilitasi dan Sosialisasi


Dilakukan untuk memperoleh komitmen dan dukungan
dalam upaya kesehatan kerja dan olahraga bagi pekerja
informal baik berupa kebijakan, sumber daya manusia,
sarana dan prasarana.
3. Peningkatan SDM
Pelatihan dilakukan dengan kurikulum dan modul terstandar
bagi tenaga kesehatan dan kader, yang diselenggarakan
baik oleh pusat, daerah maupun organisasi profesi.
4. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang.
5. Penghargaaan (pembinaan kelestarian)
Penghargaan diberikan baik kepada Pos UKK atau
Puskesmas dan Pembina ditingkat Kab/Kota atau provinsi.

B. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang minimal
setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan cek list sebagaimana
terlampir. Hasil monitoring dan evaluasi dapat dipergunakan
pemangku kepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan.

38 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
Dalam monitoring dan evaluasi dilakukan penilaian terhadap
pembinaan dan penyelenggaraan Pos UKK. Penilaian
keberhasilan pembinaan ditujukan untuk petugas kesehatan
Puskesmas, sedangkan keberhasilan penyelenggaraan Pos
UKK, ditujukan kepada kader dan petugas kesehatan dengan
rincian kriteria, yaitu:

1. Monitoring dan evaluasi keberhasilan pembinaan oleh


petugas kesehatan, meliputi:
a. Setiap puskesmas minimal mempunyai 1 binaan pos
UKK yang aktif
b. Jumlah kelompok pekerja yang memiliki Pos UKK
c. Adanya pelatihan/peningkatan kapasitas pada kader
d. Frekuensi pembinaan minimal 1 bulan sekali per Pos
UKK
e. Frekuensi pelaksanaan kegiatan promotif, preventif,
kuratif
f. Adanya pencatatan dan pelaporan.
2. Monitoring dan evaluasi keberhasilan penyelenggaraan Pos
UKK, meliputi:
a. Jumlah kader aktif yang berasal dari pekerja atau
masyarakat
b. Adanya sarana untuk pelaksanaan Pos UKK
c. Frekuensi pelaksanaan kegiatan promotif, preventif
dan kuratif
d. Adanya pembinaan yang terintegrasi dari lintas
program dan lintas sektor
e. Adanya pencatatan dan pelaporan
Tingkat keberhasilan penyelenggaraan Pos UKK dinilai setiap
komponen dengan tiga kriteria yang ada. Artinya bahwa

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 39
penilaian keberhasilan aktif, kurang aktif dan tidak aktif, tidak
dilakukan untuk menilai satu Pos UKK, melainkan terhadap
masing-masing komponen sebagai bahan evaluasi dan
pembinaan selanjutnya.

Komponen dan tingkat dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tingkat Keberhasilan
Komponen
Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Kader Tersedia kader Tersedia kader Tidak ada


minimal 10% jumlah kader
pekerja

Aktivitas Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada


pelayanan pelayanan pelayanan aktivitas
kesehatan kesehatan kesehatan pelayanan
terintegrasi terintegrasi minimal terintegrasi kesehatan
1 bulan sekali minimal sampai 6 terintegrasi
bulan sekali

Aktivitas Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada


promotif dan promotif dan promotif dan aktivitas
preventif preventif preventif promotif
terintegrasi terintegrasi minimal terintegrasi dan
1 bulan sekali minimal sampai 6 preventif
bulan sekali terintegrasi

Sarana Pos Tersedia sarana Pos Tersedia sarana Belum


UKK UKK lengkap sesuai Pos UKK tidak tersedia
kebutuhan lengkap sarana Pos
UKK

Pencatatan Pencatatan dan Pencatatan dan Tidak ada


dan pelaporan pelaporan setiap pelaporan 3 pencatatan
bulan sampai 6 bulan dan
pelaporan

Dana swadaya Adanya dana Adanya dana Tidak


(iuran) swadaya (iuran) swadaya (iuran) ada dana
swadaya
(iuran)

40 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
BAB V
PENUTUP

P
etunjuk teknis ini merupakan pegangan untuk petugas
kesehatan di puskesmas, kabupaten/kota dan provinsi dalam
rangka pengembangan dan pembinaan upaya kesehatan
kerja pada kelompok masyarakat pekerja informal.

Keberhasilan pengembangan program kesehatan kerja tidak


terlepas dari pemahaman penanggung jawab program dalam
menganalisa masalah kesehatan kerja yang ada serta melakukan
langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi setiap masalah
kesehatan kerja pada kelompok masyarakat pekerja informal yang
ada di wilayahnya.

Diharapkan petunjuk teknis ini dapat membantu petugas kesehatan


di puskesmas, kabupaten/kota dan provinsi dalam memahami
masalah-masalah kesehatan kerja masyarakat pekerja indormal
di wilayahnya sehingga dapat merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi program upaya kesehatan kerja. Hal tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kemandirian hidup sehat bagi
masyarakat pekerja informal serta tercapai budaya sehat dalam
bekerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas
kerja.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 41
42
LAMPIRAN:
FAKTOR RISIKO PETANI

AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN


PROSES KERJA POTENSI BAHAYA
DITIMBULKAN PENANGGULANGAN

Pada semua proses kerja : Bahaya fisik : Kelelahan dan • Cukup minum selama
1. Pra panen Suhu Ekstrim dehidrasi serta luka bekerja
bakar • Cukup istirahat
2. Panen Panas
3. Pasca panen • Gunakan topi

Penyemprotan pestisida Bahaya • Mual, • Gunakan pestisida organik


Kimia : • Muntah, atau predator
Pemaparan • Pusing, • Ganti baju setelah bekerja,
Pestisida • Menyemprot pestisida
• Gangguan saluran
pernafasan searah arah angin
• Iritasi pada kulit • Gunakan apron, celemek,
sarung tangan, sepatu dan

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
masker penutup muka
sewaktu menyemprot,
• Mandi dengan sabun setelah
bekerja,
• Jika kesadaran menurun
rujuk ke Puskesmas
• Penyiapan lahan Bahaya Fisik : • Kelelahan dan • Minum yang cukup selama
• Penanaman Terpapar debu dehidrasi bekerja,
• Panen • Luka bakar • Istirahat yang cukup
• Pengeringan • Penurunan • Gunakan masker
kapasitas paru • Pakai topi dan pakaian kerja

• Pemupukan Bahaya Radang Kulit • Gunakan pupuk organik


Kimia : • Pakailah Sarung tangan dan
Terpapar Pupuk sepatu
• Cuci kulit yang meradang
dengan sabun, air bersih
dan mengalir

• Penyiapan lahan dan Bahaya Biologi : Cacingan • cuci tangan dan kaki pakai
penanaman Infeksi Parasit (Ascariasis) sabun setelah bekerja dan
• Pemupukan sebelum makan
• Penyemprotan pestisida • Gunakan sarung tangan dan
sepatu boots selama bekerja
• Penyiangan
• panen

• Penyiapan lahan dan Bahaya Biologi : Diare • cuci tangan dan kaki pakai
penanaman Infeksi Bakteri sabun setelah bekerja dan
• Pemupukan sebelum makan
• Penyemprotan pestisida • gunakan sarung tangan dan

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
sepatu selama bekerja
• Penyiangan
• berikan oralit dan bawa ke
• panen Puskesmas

43
44
AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN
PROSES KERJA POTENSI BAHAYA
DITIMBULKAN PENANGGULANGAN

• Penyiapan lahan dan Bahaya Biologi : • Bengkak, • Pasang perangkap ular atau
penanaman Gigitan Hewan, • Nyeri, yang dapat menghindarkan ular
• Pemupukan contoh: Ular dll • Perdarahan yang • gunakan sarung tangan dan
• Penyemprotan pestisida menyebabkan sepatu
• Penyiangan kematian jaringan, • pasang torniket
• gangguan untuk menghentikan
• panen perdarahan dan mencegah
pernafasan dan
pencernaan menyebarnya bisa ular
• bawa ke Puskesmas atau
Rumah Sakit

• pada semua proses kerja Bahaya ergonomi • Sakit pinggang, • Sesuaikan alat dengan sikap
• Nyeri otot kerja
• jangan membungkuk terlalu
lama
• peregangan

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pada semua proses kerja Bahaya Psikososial : • Kurang • pengaturan waktu kerja
(Stress kerja) konsentrasi, • cukup istirahat
• sakit kepala,
• depresi,
• Hipertensi,
• Penyakit jantung,
• Gangguan sistem
rangka,
• Gangguan
gastrointestinal
• Kurangnya
imunitas tubuh
1. Proses usaha tani Bahaya Luka karena benda • Menjaga konsentrasi
• penyiapan lahan Keselamatan : tajam dan tumpul • Menggunakan peralatan
• panen sesuai prosedur
• pasca panen Kecelakaan • gunakan sepatu boots
2. Perbengkelan • sarung tangan

1. Proses usaha tani Bahaya Fisik : • Kelaianan • Pengaturan waktu kerja


• penyiapan lahan sistem saraf dan • Menggunakan sarung
berkurangnya tangan peredam getaran
• panen Getaran aliran darah
• pasca panen kebagian tangan
2. Perbengkelan akibat getaran
(membajak
dengan traktor)

1. Proses usaha tani Bahaya Fisik : • Gangguan • Pengaturan waktu kerja


• penyiapan lahan pendengaran • Perbaikan dan pemeliharaan
akibat kebisingan alat dan mesin pertanian
• panen Bising (mesin traktor untuk mengurangi bising
• pasca panen dan penggilingan
2. Perbengkelan padi)

• Penyiapan lahan dan Bahaya • Terjatuh, • Gunakan sepatu boots anti


penanaman Keselamatan : terpeleset akibat slip
• Penyiangan permukaan tanah

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
licin
• Panen Bahaya terjatuh

45
46 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
PETUNJUK PELAKSANAAN
SURVEI MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA
(SMD)

A. Definisi
SMD merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan bahan
informasi dari pekerja/keluarga pekerja yang akan dibina
dalam UKK, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan kerja
dengan bantuan petugas kesehatan/puskesmas sehingga
diperoleh data tentang permasalahan masyarakat yang akan
dibina tersebut

B. Pelaksanaan SMD
Pelaksanaan SMD dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan
a. Kader yang dipilih harus mempelajari buku petunjuk ini
b. Kader bersama pekerja lainnya menentukan ukuran
penilaian dibawah bimbingan petugas kesehatan
c. Yang dinilai dalam survei ini adalah pekerja, tempat
tinggal pekerja dan tempat bekerja
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengisian Formulir
1) Kader datang kerumah pekerja dan tempat bekerja
untuk melakukan wawancara dan pengamatan
2) Kader melakukan pengisian form yang telah
disiapkan berdasarkan wawancara dan pengamatan
yang dilakukan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani 47
b. Pengolahan data
1) Dari hasil pengisian form yang ada, maka kader
menarik kesimpulan pada kolom yang telah
disediakan
2) Hasil kesimpulan yang tidak baik dikumpulkan dan
ditentukan berdasarkan prioritas besarnya masalah

3) Prioritas masalah tersebut selanjutnya dianalisis


masalah mana yang mudah untuk ditanggulangi
dan diprioritaskan penanggulangannya
4) Dalam melakukan analisa terhadap permasalahan
yang ada, kader harus berkonsultasi terus menerus
dengan petugas kesehatan/puskesmas
3. Tahap Pembinaan
Setelah prioritas masalah ditetapkan dan rencana
penanggulangan telah disusun maka Kader Pos
UKK bersama-sama petugas Puskesmas melakukan
pembinaan terhadap pekerja agar rencana yang telah
disusun tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar

48 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
SURVEY MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA
(Formulir Tempat Kerja)
Hari/Tanggal :
Lokasi : Desa.............. RT................ RW.................
Kelurahan :
Kelompok Tani :
Nama Kader :

Jumlah
Nama pekerja yang di survei
NIlai

No
Pokok Penilaian
Baik

BaiK
Tidak
KESIMPULAN

Hasil Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)

I KESEHATAN
LINGKUNGAN
1. Tempat Kerja

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
a. Pencahayaan
b. Pertukaran Udara
c. Lantai
d. Pencahayaan
e. Sumber Air

49
Jumlah

50
Nama pekerja yang di survei
NIlai

No
Pokok Penilaian
BaiK
KESIMPULAN

Tidak Baik

Hasil Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)

f. WC
g. Debu
h. Bising
i. Asap
2. Luar Tempat Kerja
a. Halaman
b. Air buangan
c. Pembuangan
Sampah
d. Kandang/

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Gudang
e. Sumber air
f. Jamban
g. Bising
h. Cahaya
II PERLENGKAPAN
1. Penggunaan
Pelindung Diri
a. Topi
b. Masker
c. Sarung Tangan
d. Sepatu
e. Pakaian Khusus
h. lain-lain
2. Alat Keselamatan
a. Pelampung
b. Jas hujan
c. Kompas
d. Alat pemadam
api ringan
3. P3K dan P3P
III FAAL KERJA
1. Alat Kerja
2. Sikap Kerja
IV KEADAAN
KESEHATAN
1. Pekerja

Keterangan :
1. Dibawah Kolom NAMA pekerja isilah dengan nama pekerja yang tempat kerjanya di survei, apabila jumlah pekerja cukup
banyak maka tambahlah kolomnya
2. Dibawah kolom HASIL PENILAIAN, Isilah dengan huruf B apabila Hasilnya baik dan huruf TB apabila hasilnya Tidak baik
(Kolom 3 s/d 17)
3. Isilah pada kolom (18) dengan jumlah nilai B dari kolom 3 s/d 17, misalnya jumlah nilai sebanyak 7 pekerja maka isilah
kolom 13 tersebut dengan angka 7

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
4. Isilah pada kolom (14) dengan jumlah nilai TB dari kolom 3 s/d 17
5. Isilah pada kolom (20) dengan nilai B apabila jumlah nilai B lebih dari separuh pekerja dan nilai TB apabila jumlahnya lebih
dari separuh pekerja

6. Kriteria Baik dan Tidak Baik perlu disepakati terlebih dahulu antara kader dan petugas kesehatan

51
52
SURVEY MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA
(Formulir Tempat Tinggal)
Hari/Tanggal :
Lokasi : Desa.............. RT................ Rw.................
Kelurahan :
Kelompok Tani :
Nama Kader :
Jumlah
Nama Pekerja
NIlai

No Pokok Penilaian
Baik
Baik
Tidak
KESIMPULAN

Hasil Penilaian

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
I KESEHATAN
LINGKUNGAN
1. Dlm Rumah
a. Sinar
Matahari
b. Pertukaran
Udara
c. Lantai
d. Pencahayaan
e. Sumber Air
f. WC
2. Luar Rumah
a. Halaman
b. air buangan
c. Pembuangan
Sampah
d. Kandang/
Gudang

II KONDISI
KESEHATAN
1. Pekerja
2. Anggota
Keluarga
a. Istri
b. Anak-anak
c. Lain-lain

Keterangan :
1. Dibawah Kolom NAMA KEPALA KELUARGA, isilah dengan nama KK yang disurvey, apabila jumlah KK cukup banyak
maka tambahlah kolomnya
2. Dibawah kolom HASIL PENILAIAN, Isilah dengan huruf B apabila Hasilnya baik dan huruf TB apabila hasilnya Tidak baik
(Kolom 3 s/d 17)
3. Isilah pada kolom (18) dengan jumlah nilai B dari kolom 3 s/d 17, misalnya jumlah nilai sebanyak 7 KK maka isilah kolom 13
tersebut dengan angka 7

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
4. Isilah pada kolom (14) dengan jumlah nilai TB dari kolom 3 s/d 17
5. Isilah pada kolom (20) dengan nilai B apabila jumlah nilai B lebih dari separuh KK dan nilai TB apabila jumlahnya lebih
dari separuh KK
6. Kriteria Baik dan Tidak Baik perlu disepakati terlebih dahulu antara kader dan petugas kesehatan

53
54
DATA KEGIATAN KADER
Bulan : ..............
Tahun : ..............

No Tanggal Jenis Kegiatan Jumlah Sasaran/ Hasil Keterangan

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
DATA PEKERJA BINAAN
Kelompok :
Alamat : Desa.............. RT................ RW.................
Kelurahan :

Lama
Jenis Kelamin Pekerjaan Keterangan
No Nama Umur Bekerja
Laki Perempuan

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
55
56
DATA KUNJUNGAN KE POS UKK
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des

Berat Badan

Tinggi Badan

Indeks Masa Tumbuh

Lingkar Perut

Tekanan Darah

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Gula Darah Sewaktu

Kolesterol

Terapi

Rujukan

Dll
FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI POS UKK
Nama Pos UKK :
Jenis Pos UKK :
Lokasi :
Periode :
Pelaksana Monev :

Tingkat Keberhasilan
Komponen
Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif
Kader*
Aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi*
Aktivitas promotif dan preventif terintegrasi*
Sarana Pos UKK*
Pencatatan dan pelaporan*
Dana swadaya (iuran)*

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Komponen Tingkat Perkembangan
Pos UKK** Pratama / Madya / Purnama / Mandiri

* diisi dengan tanda checklist


** coret yang tidak termasuk

57
58
Keterangan:
1. Kader
a. Aktif: tersedia kader minimal 10% jumlah pekerja
b. Kurang aktif: tersedia kader
c. Tidak aktif: tidak ada kader

2. Aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi


a. Aktif: ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi minimal 1 bulan sekali
b. Kurang aktif: ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi minimal sampai 6 bulan sekali
c. Tidak aktif: Tidak ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi

3. Aktivitas promotif dan preventif terintegrasi


a. Aktif: ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi minimal 1 bulan sekali
b. Kurang aktif: ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi minimal sampai 6 bulan sekali
c. Tidak aktif: tidak ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi

4. Sarana Pos UKK

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
a. Aktif: tersedia sarana Pos UKK lengkap sesuai kebutuhan
b. Kurang aktif: tersedia sarana Pos UKK tidak lengkap
c. Tidak aktif: belum tersedia sarana Pos UKK
5. Pencatatan dan pelaporan
a. Aktif: Pencatatan dan pelaporan setiap bulan
b. Kurang aktif: Pencatatan dan pelaporan 3 sampai 6 bulan
c. Tidak aktif: Tidak ada pencatatan dan pelaporan
6. Dana swadaya (iuran)
a. Aktif: adanya dana swadaya (iuran)
b. Kurang aktif: adanya dana swadaya (iuran)
c. Tidak aktif: tidak ada dana swadaya (iuran)
2. Monitoring evaluasi tingkat perkembangan Pos UKK meliputi :
No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekuensi < 4 kali/tahun 4-6 kali/tahun 7-8 kali/tahun > 8 kali/tahun
penyuluhan
2 Jumlah kader < 10% jumlah < 10% jumlah > 10% jumlah > 10% jumlah
pekerja pekerja pekerja pekerja
3 Sarasehan < 2 kali/tahun Sarasehan intervensi > 4 kali/tahun > 4 kali/tahun
intervensi 2-3 kali/tahun

4 Penggunaan < 30% jumlah 30-60% jumlah > 60-80% > 80% jumlah
APD pekerja pekerja jumlah pekerja pekerja

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani


PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
59
PENYUSUN
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
dr. Rusmiyati, MQIH
dr. Pramutia H. Harirama, MKK
Syahrul E. Panjaitan, SKM, MKKK
dr. Tyas Natasya Citrawati
Retno J. Siswantari, SKM, MKM
dr. Tri Danu Warsito
M. Ghani Masla, SKM
Safira Cahyandari, SKM
Hana Fajar Septanti, SKM
Ahmad N. Mabruri, SKM

KONTRIBUTOR
dr. Friska,
Ilmi Sukma R,
Dany Fitransyah,
Imam Mawardi,
Sri Puji Rahayu,
Susilo Astuti H,
Sudikno,
Gunawan Suhendro,
Calvin S.W,
Eko Pri Hastono,
Paulina Hutapea,
Ira Octaviana,
dr. lstiati S, M.KK,
Hendra,
Desy Sulistiorini,
Nety Elfrida,
lting Shofwati,
dr. Siti Maimunah,
dr. Edison Sahputra,
dr. lnne Nutfiliana,MKM,
Lisa Trestia Sari, SKM, MM,
I Gede Dewa Gandi P, SKM,
Dara Puspita Dewi, SKM

60 PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Petani
ISBN 978-602-416-808-7

9 786024 168087

You might also like