You are on page 1of 6

ARTIKEL ASLI

MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

KORELASI KUALITAS TIDUR DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA SISWA-SISWI


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMLAPURA KABUPATEN KARANGASEM

Agus Antara, I Made Oka Adnyana, Dewa Putu Gede Purwa Samatra
Bagian/SMF Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar Bali

ABSTRAK

Nyeri kepala primer dan gangguan tidur sering dijumpai pada remaja. Kedua fenomena ini
mempunyai hubungan yang resiprokal. Prevalens nyeri kepala primer pada remaja cukup
tinggi. Beberapa faktor yang berhubungan dengan timbulnya nyeri kepala primer, yaitu kualitas
tidur yang buruk, obesitas, depresi, kecemasan, stres, dan kelelahan. Nyeri kepala primer dan
gangguan tidur pada remaja berkaitan dengan penurunan prestasi belajar dan rendahnya angka
kelulusan. Belum banyak data mengenai hubungan kualitas tidur dengan nyeri kepala primer
pada remaja, khususnya di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kualitas tidur
dengan nyeri kepala primer pada remaja. Penelitian potong lintang ini dilakukan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem pada bulan September 2014. Subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi ada sebanyak 96 orang. Sampel diambil secara
simple random sampling.Kualitas tidur dinilai denganThe Pitssburg Sleep Qualiy Index
(PSQI).Hasilnya menunjukkan proporsi nyeri kepala primer pada remaja adalah sebanyak
85,42%. Terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur buruk dengan
nyeri kepala primer {P<0,0001, koefisien korelasi(r)=0,421}.Dapat disimpulkan bahwa kualitas
tidur buruk berkorelasi(nilai korelasi lemah) dengan timbulnya nyeri kepala primer pada remaja.
[MEDICINA 2015;46:156-61].

Kata kunci:kualitas tidur, nyeri kepala primer, PSQI, remaja.

CORRELATION BETWEEN SLEEP QUALITY AND PRIMARY HEADACHE IN AMLAPURA 1st


PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS AT KARANGASEM REGENCY

Agus Antara, I Made Oka Adnyana, Dewa Putu Gede Purwa Samatra
Departementof Neurology,Udayana University Medical School/
Sanglah Hospital Denpasar Bali

ABSTRACT

Primary headache and sleep disturbance are common in adolescence. Those two phenomenas
correlate reciprocally. The prevalence of primary headache in adolescents was high. Several
factors are associated with primary headache among others, poor sleep quality, obesity, depression,
anxiety, stress, and fatique. Primary headache and sleep disturbance in adolescents related
with decrease of school performance and low graduation rate. Lack of data about the relationship
between sleep and primary headache especially in Bali. The aim of this study is to measure the
correlation between primary headache and sleep quality in adolescents.This cross sectional
study was conducted in Amlapura1st Public Senior High School on September 2014. We collected
96 samples by simple random sampling and met the inclusion and exlusion criteria. Sleep
quality has been assessed by The Pitssburg Sleep Qualiy Index (PSQI).The result of the study
showed proportion of primary headache was 85.42%. The correlation between poor sleep quality
and primary headache were statistically significant {P<0.0001, correlation coefficient (r)=0.421}.
It can be concluded that poor sleep quality showed weak correlation with primary headache in
adolescents. [MEDICINA 2015;46:156-61].

Keywords: sleep quality, primary headache, PSQI, adolescents.

156 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Korelasi Kualitas Tidur Dengan Nyeri Kepala Primer Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 ..... | Agus Antara, dkk.

PENDAHULUAN hal yang mendorong untuk dilaku- Data dasar subjek penelitian,
kannya penelitian ini. Seperti yaitu umur, jenis kelamin, obe-
diketahui bahwa Kabupaten sitas berdasarkan indeks massa
R emaja berisiko terhadap
masalah kesehatan dan Karangasem memegang peringkat tubuh (IMT), kelelahan, depresi,
sosial. Hampir seperempat jumlah kedua dalam hal tingkat ketidak- kecemasan dan stres diperoleh dari
penduduk Indonesia adalah lulusan siswa SMA se-Bali tahun wawancara langsung dan
remaja. Berdasarkan data badan 2014. kuesioner yang terlampir.
pusat statistik (BPS) tahun 2010 Tujuan penelitian ini adalah Kualitas tidur adalah
di Bali, jumlah remaja sekitar untuk melihat korelasi antara gambaran subjektif tentang
611,03 ribu dari 3,89 juta jiwa kualitas tidur dan faktor-faktor kemampuan mempertahankan
(sekitar 15,70%). Besarnya lain dengan NKP pada remaja. tidur dan ada tidaknya gangguan
penduduk remaja berpengaruh yang dialami sepanjang waktu
pada pembangunan aspek sosial, BAHAN DAN METODE tidur. Kualitas tidur dinilai
ekonomi maupun demografi saat Penelitian ini merupakan dengan the pitssburg sleepqualiy
ini dan yang akan mendatang.1,2 analitik observasional dengan index (PSQI) yang telah diuji
Nyeri kepala primer (NKP) dan rancangan potong lintang. reliabilitas dengan koefisien
gangguan tidur merupakan Pengambilan sampel berdasarkan korelasi interclass (r)=0,87 dan uji
masalah kesehatan yang sering probability sampling yaitu simple validitas dengan nilai Cronba-
dialami remaja sehingga perlu random sampling.Sampel dipilih chalpha 0,766.8-10 Kualitas tidur
mendapat perhatian. Keduanya dengan rentang kepercayaan yang dibedakan menjadi kualitas tidur
berhubungan secara resiprokal.3 dikehendaki 95% dan proporsi baik (skor PSQI < 5) dan kualitas
Prevalens nyeri kepala pada pajanan minimal yang dianggap tidur buruk (skor PSQI > 5). Jenis
remaja diperkirakan mencapai 23- bermakna sebesar 65,7%, sehingga kelamin (lelaki dan perempuan)
51%. Penelitian terhadap diperoleh minimal besar sampel dan umur remaja (rentang usia 12-
mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 96 subjek. Pengambilan 20 tahun) beradasarkan yang
Universitas Sumatera Utara sampel dilakukan di SMANegeri tercantum pada kartu pelajar.
mendapatkan prevalens nyeri 1 Amlapura di Kabupaten Karang- Diagnosis NKP berdasarkan
kepala yang tinggi. Penelitian di asem pada bulan September 2014. kriteria Konsensus Perdossi 2013,
Bali menunjukkan prevalens Pengumpulan data dilakukan yaitu nyeri kepala tanpa disertai
migren pada mahasiswa Sekolah dengan wawancara langsung kelainan struktural organik.
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dengan kuesioner dan pemerik- Obesitas berdasarkan IMT
adalah 23,7%, lebih tinggi saan klinis. Subjek sudah membe- dibedakan menjadi obesitas (IMT
dibandingkan populasi umum.4,5 rikan persetujuan secara tertulis e” 30 kg/m2) dan tidak obesitas
Tidur yang tidak adekuat melaui inform consent dan (IMT < 30 kg/m 2 ). Kelelahan
merupakan masalah kompleks penelitian ini telah dinyatakan adalah perasan yang menyebar
yang dialami oleh remaja. laik etik. disertai penurunan kesiagaan dan
Berdasarkan penelitian, waktu Kriteria inklusinya adalah kelambanan dalam aktifitas
tidur adekuat remaja sekitar 9-10 subjek yang memenuhi kriteria akibat berbagai penyebab, dinilai
jam tiap malam untuk eligibilitas kasus yaitu siswa-siswi dengan the subjective symptoms
mendapatkan fungsi optimal SMA Negeri 1 Amlapura dan test (SST), dibedakan menjadi
belajar di sekolah, regulasi mood, bersedia ikut serta dalam tidak ada kelelahan (skor SST d”
dan proses kognitif. Inkonsistensi penelitian. Kriteria eksklusinya 30) dan adanya kelelahan (skor
dan pengurangan durasi tidur adalahsubjek yang menolak ikut SST > 30). Stres adalah tekanan
remaja mengakibatkan gangguan serta dalam penelitian, data yang psikis akibat adanya tuntutan dari
sosial, pekerjaan serta fungsi tidak lengkap, menderita demam dalam diri dan lingkungan yang
lain.6 Nyeri kepala dan gangguan karena infeksi sistemik maupun dinilai dengan kuesioner
tidur sering muncul pada remaja intrakranial, riwayat trauma Depression Anxiety Stress Scale
dan dapat terjadi secara kepala ringan hingga berat (DASS) 42, dibedakan tidak stres
bersamaan. Nyeri kepala yang setidaknya 3 bulan sebelumnya, (skor DASS untuk stres d” 14) dan
muncul diduga berkaitan dengan terdapat gangguan sekitar kepala stres (skor DASS untuk stres>14).
berbagai fase tidur. Faktor (gigi geligi, sendi temporo- Depresi merupakan suasana hati
kronobiologis dan keterlibatan mandibular, leher, telinga hidung (afek) hilang minat atau kese-
hipotalamus sangat berperan tenggorokan, mata), tumor otak, nangan dalam semua aktifitas
dalam hubungan keduanya.7 penyakit autoimun, gangguan minimal selama 2 minggu disertai
Prevalens NKP yang tinggi vaskular, konsumsi alkohol, kopi gejala-gejala yang berhubungan,
pada remaja serta dampaknya dan/atau minuman yang mengan- dibedakan tidak depresi (skor
terhadap penurunan prestasi dung kafein maupun obat-obatan DASS untuk depresi d” 9) dan
belajar remaja menjadi beberapa yang menginduksi nyeri kepala. depresi (skor DASS untuk depresi

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 157


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

adalah 53,10% : 46,90%. Sebagian


Jumlah seluruh siswa
besar subjek tidak obesitas (92,7%).
Hanya 1,05% subjek yang tidak
mengalami kelelahan, 41,66%
subjek mengalami depresi, 54,16%
mengalami kecemasan dan
48,95% subjek mengalami stres.
Korelasi antara kualitas
tidur dengan NKP ditunjukkan
Kualitas tidur Kualitas tidur
buruk oleh Tabel 2.
baik
Proporsi NKP pada penelitian
ini adalah sebesar 85,42%,
sedangkan jumlah subjek dengan
kualitas tidur buruk yang
menglami nyeri kepala primer
sebanyak 66 orang (95,65%).
Analisis statistik
Berdasarkan uji korelasi
koefisien kontingensi antar dua
Gambar 1. Alur penelitian. variabel nominal yang setara
didapatkan kebermaknaanantar
> 9). Kecemasan adalah keadaan Berdasarkan Tabel 1,subjek kedua variabel(P<0,0001) dan nilai
patologis yang ditandai perasaan penelitian merupakan remaja korelasinya adalah 0,421 (r=0,400
ketakutan disertai gejala somatik dengan rentang umur 15 tahun sampai 0,599) yang menunjukkan
dan otonom yang hiperaktif, sampai 17 tahun. Perbandingan kekuatan korelasi lemah.12
dibedakan menjadi tidak cemas persentase subjek lelaki dan Selain data mengenai
(skor DASS untuk cemas d” 7) dan perempuan pada penelitian ini hubungan kualitas tidur dengan
ada kecemasan (skor DASS untuk
cemas > 7). Tabel 1.Karakteristik subjek penelitian
Kuesioner DASS 42 dan SST
telah melalui uji reliabilitas dan Jumlah
validitas berdasarkan penilaian Karakteristik
Cronbach’s alpha sebesar 0,91.11 N %
Alur penelitian dapat dilihat pada Umur
Gambar 1. - 15 tahun 5 5,20
Analisis deskriptif untuk - 16 tahun 80 83,30
karakteristik subjek penelitian - 17 tahun 11 11,50
berdasarkan umur, jenis kelamin, Jenis kelamin
obesitas, kelelahan, kecemasan, - Lelaki 51 53,10
stresdan depresi. Korelasi antara - Perempuan 45 46,90
kualitas tidur dengan NKP IMT
dianalisis dengan uji korelasi - Tidak obesitas 89 92,70
koefisien kontingensi. Seluruh - Obesitas 7 7,30
data hasil penelitian dianalisis Kelelahan
dengan program komputer SPSS - Tidak ada 1 1,05
16.0 for window dan disajikan - Ada 95 98,95
dalam bentuk narasi dan tabel. Depresi
- Tidak ada 56 58,34
HASIL - Ada 40 41,66
Penelitian ini melibatkan 150 Kecemasan
orang siswa-siswi SMA Negeri 1 - Tidak ada 55 45,84
Amlapura sebagai responden. - Ada 52 54,16
Sebagian tidak bersedia berpartisi- Stres
pasi dalam penelitian, sehingga - Tidak ada 49 51,05
total 96 subjek yang memenuhi - Ada 47 48,95
kriteria inklusi maupun eksklusi
ikut serta dalam penelitian ini. Jumlah total subjek 96 100
Tabel 1 berikut menunjukkan data
karakteristik subjek penelitian. N: jumlah subjek; IMT: indeks massa tubuh

158 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Korelasi Kualitas Tidur Dengan Nyeri Kepala Primer Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 ..... | Agus Antara, dkk.

Tabel 2. Korelasi kualitas tidur dengan NKP berbasis populasi yang menilai
prevalens NKP pada remaja masih
Kualitas NKP TotalN (%) r P terbatas.13
Tidur Tidak ada Ada Tingginya angka proporsi
NKP pada penelitian ini didukung
N % N %
oleh beberapa penelitian sebe-
lumnya. Suatu review sistematik
Baik 11 40,74 16 59,26 27 (100,00) 0,421 <0,0001
yang dilakukan di Kanada
Buruk 3 4,35 66 95,65 69 (100,00)
terhadap 185 penelitian di
Total 14 14,58 82 85,42 96 (100,00)
beberapa tempat yang mewakili
negara-negara Amerika, Asia, dan
N: jumlah subjek; r: koefisien korelasi; P: probabilitas
Eropa yang menilai nyeri pada
remaja menunjukkan bahwa NKP
NKP, penelitian ini juga memberi analisis faktor-faktor lain, seperti merupakan keluhan yang
informasi mengenai hubungan jenis kelamin, obesitas, depresi, tersering dialami oleh remaja
antara variabel lain dengan NKP. kecemasan, stres, dan kelelahan dengan prevalens bervariasi mulai
Faktor-faktor selain kualitas tidur tidak menunjukkan adanya dari 8%-82,9%.14
yang dianalisis korelasinya korelasi dengan NKP. Rentang angka prevalens
dengan NKP adalah jenis NKP yang bervariasi kemung-
kelamin, IMT, depresi, kece- DISKUSI kinan disebabkan karena perbe-
masan, stress dan kelelahan yang Nyeri kepala menurunkan daan populasi, instrumen atau
ditunjukkan pada Tabel 3 berikut kualitas hidup remaja dan kuesioner yang digunakan, lokasi
ini. merupakan penyebab utama geografi serta faktor sosiologi pada
Berbeda dengan korelasi ketidakhadiran siswa di sekolah. tempat penelitian tersebut.15
kualitas tidur dengan NKP, uji Namun demikian penelitian Prevalens NKP remaja
perempuan pada penelitian ini
Tabel 3.Korelasi faktor lain dengan NKP lebih besar dibandingkan dengan
prevalens NKP pada remaja lelaki.
Hal ini didukung oleh penelitian
lain yang juga menunjukkan
Jenis kelamin bahwa prevalens NKP pada
remaja perempuan lebih tinggi
dibanding remaja pria dengan
rasio odds 1,53 .13,16
IMT
Faktor psikososial yaitu
adanya kecemasan dan depresi
dan rendahnya kepercayaan diri
yang sering menjadi masalah
psikologis remaja perempuan.
Depresi
Perubahan hormonal pun
diperkirakan menjadi salah satu
faktor penyebabnya. Adanya
perubahan kadar estradiol pada
Kecemasan saat fase menstruasi dari siklus
ovarium berhubungan dengan
munculnya beberapa gangguan
neurologi misalnya pada penderita
Stres migren.13-15
Penelitian ini menunjukkan
proporsi kualitas tidur buruk yang
tinggi. Hal ini didukung oleh
Kelelahan penelitian lain yang menyebutkan
prevalens gangguan tidur pada
remaja yang tinggi, yaitu sekitar
66%-90%.17
Adanya variasi angka
N: jumlah subjek; IMT: indeks massa tubuh; r: koefisien korelasi; P: probabilitas prevalens mungkin disebabkan
oleh perbe-daan metode penelitian,

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 159


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

populasi, besar sampel, intsrumen menyebabkan durasi tidur men- melatonin yang rendah mendasari
peneli-tian serta faktor jadi lebih singkat dan mengantuk teori bahwa melatonin memain-
sosiogeografis pada tempat berlebihan pada siang hari.21,22 kan peranan penting terhadap
penelitian. Teori lain menjelaskan cetusan NKP.26,27
Selama masa remaja, terjadi hubungan antara keduanya Penelitian ini memiliki
interaksi faktor biologis, psikologis adalah bahwa kualitas tidur yang beberapa keterbatasan antara lain
dan sosial yang menyebabkan buruk dapat mengubah pempro- penelitian memakai subjek pada
pemendekan durasi tidur. Hal ini sesan nyeri sehingga menim- populasi tertentu dan dilakukan
pada akhirnya memberikan bulkan nyeri. Hasil dari beberapa tempat tertentu pula sehingga
konsekuensi terhadap kualitas penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini belum tentu
hidup remaja yang dimetaforakan sleep deprivation (SD) menye- menggambarkan kondisi yang
sebagai “the perfect storm”. babkan perubahan sesaat pada sama pada populasi dan tempat
Durasi tidur yang pendek ini tidak sistem kontrol inhibisi nyeri. yang berbeda. Metode yang
disertai oleh penurunan kebutuhan Kedua perspektif tidak meniada- digunakan tidak dapat menilai
tidur sehingga terjadi insufisiensi kan satu sama lain dan dapat hubungan sebab akibat antara
tidur. Masalah tidur yang berke- menjadi suatu hubungan yang kualitas tidur dengan NKP
panjangan menyebabkan penu- saling memengaruhi (resiprokal) Sebagai kelebihannya, belum
runan performa remaja di sekolah, serta menunjukkan suatu banyak penelitian yang mencari
meningkatkan kecenderungan lingkaran yang tidak terputus.22,23 korelasi antara kualitas tidur dan
masalah-masalah mental, dan Pendapat lain menyebutkan faktor-faktor lain dengan NKP.
sejalan dengan itu juga terjadi bahwa keduanya merupakan Subjek penelitian sudah diberikan
peningkatan insiden kecelakaan fenomena sekunder yang dise- penjelasan tentang cara pengisian
lalu lintas pada remaja.18,19 babkan oleh disfungsi neurobiologi kuesioner sebelumnya sehingga
Uji statistik menunjukkan secara umum. Hipotalamus dapat mengisi kuesioner dengan
adanya korelasi bermakna antara diperkirakan sebagai lokasi benar. Selain itu penelitian ini
kualitas tidur yang buruk dengan utama dimana disfungsi memakai instrumen berupa
NKP pada penelitian ini. neurobiologi tersebut dimulai. kuesioner yang sudah diuji
Suatu penelitian mengenai Hipotalamus berhubungan dengan reabilitas dan validitasnya dengan
hubungan antara insufisiensi tidur batang otak dalam peranannya hasil yang cukup baik.
dengan NKP pada remaja pada regulasi nyeri dan tidur.
melaporkan 65,7% remaja dengan Hipotalamus posterior mewakili SIMPULAN
NKP tidak tidur sesuai dengan pusat pengaturan utama fungsi Proporsi NKP pada penelitian
kebutuhan tidur yang seha- otonom sentral, sehingga apabila ini cukup tinggi.Secara statistik,
rusnya. Hal ini didukung oleh terjadi perubahan pada fungsi terdapat korelasi dengan nilai
laporan dari National Sleep homeostatik menyebabkan kekuatan korelasi lemah antara
Foundation tahun 2006 yang perubahan pada kontrol nyeri. kualitas tidur yang buruk dengan
menunjukkan 45% remaja tidak Hipotalamus posterior juga timbulnya NKP pada remaja.
berhasil mendapatkan tidur memiliki koneksi yang penting Pada penelitian ini, faktor-faktor
optimal tiap malam.20,21 dengan sistem modulasi nyeri, lain seperti jenis kelamin,
The Third Nord-Trøndelag menerima input dari korteks obesitas, depresi, kecemasan,
Health Study merupakan pene- singulatus anterior, nuklues septal stres, dan kelelahan tidak
litian berbasis populasi yang lateral, nukleus preoptik, nuklues berkorelasi secara statistik dengan
dilakukan di Norwegia mela- ventromedial dan lateral talamus, NKP.
porkan penderita NKP kronik serta periaquaductus greymatter
(terutama migren kronik) berisiko (PAG). Hipotalamus posterior UCAPAN TERIMA KASIH
mengalami gangguan tidur 17 kali kemudian memproyeksikan Ucapan terima kasih kepada
lebih besar daripada individu serabutnya ke subtalamus, dr. I Made Oka Adnyana, Sp. S (K),
tanpa NKP.22 amigdala, dasar dari otak depan, Dr. dr. D.P.G. Purwa Samatra,
Salah satu penjelasan yang regio limbik dan nukleus Sp. S (K) dan dr. I Putu Eka
cukup menarik mengenai hubu- trigeminal kaudalis.22-25 Widyadharma, M. Sc, Sp. S (K)
ngan antara gangguan tidur Teori melatonin juga dapat selaku pembimbing penelitian ini.
dengan NKP ini adalah kemung- menggambarkan hubungan anta- Tidak ada konflik kepentingan
kinan nyeri (dalam hal ini NKP) ra kedua fenomena ini. Kadar pada penelitian ini. Peneliti dan
menyebabkan tetap terjaga yang melatonin yang rendah didapat- institusi tidak menerima
mencegah tidur dan mengubah kan pada penderita NKP kronik. keuntungan dalam bentuk apapun
arsitektur tidur menjadi lebih Ketidakteraturan sirkadian badan dari pihak sponsor.
terfragmentasi yang akhirnya pineal yang menghasilkan kadar

160 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Korelasi Kualitas Tidur Dengan Nyeri Kepala Primer Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 ..... | Agus Antara, dkk.

DAFTAR PUSTAKA pittsburgh sleep quality index chinese adolescents: a cross


1. Wahyuni D, Rahmadewi. in primary insomnia. J sectional survey study.BMJ
Kajian Profil Penduduk Psychosom Res. Open. 2014;4(7):18-24.
Remaja (10-24 Tahun): Ada 2002;53(3):734-40. 18. Carskadon M. Sleep in
apa dengan remaja?policy 10. Agustin D. Faktor-Faktor adolescents: the perfect storm.
brieft Pusat Penelitian dan yang mempengaruhi kualitas Pediatr Clin North Am.
Pengembangan Kependudu- tidur pada pekerja shift di PT. 2011;58:637-47.
kan BKKBN. 2011;1(6):1-4. Krakatau Tirta Industri 19. Hysing M, Pallesen S,
2. BPS Bali. Bali dalam angka: Cilegon (Skripsi). Jakarta: Stormark K, Lundervold A,
penduduk Provinsi Bali Universitas Indonesia;2012. Sivertsen B. Sleep patterns
menurut kelompok usia hasil 11. Kholifah A. Gambaran and insomnia among
sensus penduduk 2010. Badan tingkat stres pada anak usia adolescents: a population
Pusat Statistik Provinsi Bali sekolah menghadapi based study. J Sleep Res.
[serial online] 2010 [diakses24 menstruasi pertama 2013;22:549-56.
Peb 2015]. Diunduh (menarche) di Sekolah Dasar 20. Gilman D, Palermo T,
dari:URL:http://www.bali. Negeri Gegerkalong Girang Kabbouche M, Hershey A,
bps.go.id. (Skripsi). Jakarta: Powers SC. Primary headache
3. Doufas A, Panagiotou O, Universitas Pendidikan and sleep disturbance in
Ioannidis J. Concordance of Indonesia;2013. adolescent. Headache.
sleep and pain outcomes of 12. Dahlan M. Cara pengambilan 2007;47:1189-94.
diverse interventions: an sampel dalam penelitian 21. Yagihara F, Lucchesi L,
umbrella review. [PLoS One kesehatan dan kedokteran. Smith A, Speciali J. Primary
Online J] 2012 [diakses 22 Des Jakarta: Salemba Medika; headaches and their
2013];7(7). Diunduh dari: 2009. relationship with sleep.Sleep
URL:http://www.europepmc. 13. Fendric K, Vennemann M, Sci. 2012;5(1):28-32.
org/article/PMC3398909. Pfaffenrath M, Evers S, May 22. Odegard S, Engstrom M,
4. Sjahrir H, Nasution D. A, Berger K, dkk. Headache Sand T, Stovner L, Zwart J,
Prevalens nyeri kepala prevalence among Hagen K.Associations
paroksismal pada mahasiswa adolescents: the german between sleep disturbance and
FK USU Medan. Naskah DMKG headache study. primary headaches: The
Lengkap Bienial Meeting Cephalalgia. 2007;27:347-54. Third Nord-Trøndelag Health
PNPNCh. Surabaya; 2011. 14. King S, Chambers C, Huquet Study. J Headache Pain.
5. Oka A. Prevalens, karak- A, MacNevin R, McGrath, 2010;11:197-206.
teristik, dan beberapa faktor Parker L, dkk. The 23. Alstadhaug K. Migraine and
yang berkaitan dengan nyeri epidemiology of chronic pain hypothalamus. Cephalalgia.
kepala migren pada maha- in children and adolescents 2009;29(8):809-17.
siswa STIKES Bali. Neurona. revisited: a systematic review. 24. Alberti A. Headache and sleep.
2012;29(3):14-9. Pain. 2011;152:2729-38. Sleep Medicine Review.
6. Moran A, Everhart D. Ado- 15. Lima A, de Araujo, Gomes M, 2006;10(6):431-7.
lescent sleep: review of cha- de Almeida L, de Souza G, 25. Rains JC, Poceta JS, Penzien
racteristics, consequences, Cunha S, dkk. Prevalence of DB. Sleep and headaches.
and intervention. J of Sleep headache and its interference Current Neurology and
Disor: Treat Care. 2012;53: in the activities of daily living Neuroscience Reports.
4-7. in female adolescent students. 2008;8:167-75.
7. Lina Waty, Supriatmo, Saing Rev Paul Pediatr. 26. Dodick DW, Eross EJ, Parish
B. Relationship between 2014;32(2):256-61. JM. Clinical, anatomical, and
migraine and sleep disorders 16. Abu-Arafeh I, Razak S, physiologic relationship
in adolescents. Paediatr Sivaraman, B, Graham C. between sleep and headache.
Indones. 2013;53(4):214-7. Prevalence of headache and Headache. 2003;43:282-92.
8. Buysse D, Reynold C, Monk migraine in children and 27. Bruera O, Sances G, Levin G,
T, Berman S, Kupfer D. The adolescents: a systematic CristinaS, Medina C, Nappi
pittsburgh sleep quality index review of population based G, dkk. Plasma melatonin
: a new instrument for studies. Developmental pattern in chronic and
psychiatric practice and Medicine and Child episodic headaches: evaluation
research. Psychiatry Res. Neurology. 2010;52:1088-97. during sleep and waking.
1989;28 (2):193-213. 17. Guo L, Deng J, He Y, Deng Functional Neurology.
9. Backhaus J, Junghanns K, X, Huang J, Huang G, dkk. 2008;23(2):77-81.
Broock A, Riemann D, Prevalence and correlates of
Hohagen F. Test re-test sleep disturbance and
reliability and validity of the depressive symptoms among

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 161

You might also like