You are on page 1of 26

KUMPULAN ASUHAN KEBIDANAN PKL RSAD TINGKAT III

BRAWIJAYA SURABAYA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NIRMALA A. LEDOH

NIM :2015 115 114

KELAS : KBN 15-1C

PRODI :D III-KEBIDANAN

SEMESTER : IV (Empat)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA

KUPANG

2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mcnganugerahkan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikaii asuhan kcbidanan di RSAD TINGKAT III
BRAWIJAYA (tanggal 5 -17 mci 2014) dan (tanggal RSAD PRIMA HUSADA 19 -
31 mei 2014).
Penyusunan laporan ini dapat selseai berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Dengan terselesainya laporan ini saya sampaikan terima kasih kepada
1. Direktur RSAD TINGKAT III BRAWIJAYA
2. Dosen pembimbing akademik
3. Dosen pembimbing praktek
4. Klien yang telah membantu memberikan bantuan selama saya melaksanakan pengkaj i
an
5. Teman dari seanua pihak yang membantu terselesainya laporan ini. 6. Orang tua dan
saudara yang telah memberikan dukungan baik dalam dukungan moril mapun materi.
6. Pacar yang telah memberikan-semangat dan dorongan dalam menyelesaikan laporan
im.
Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saga mengharap kritik dan
saran Yang membangun sebagai bekal dalam penyusunan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat'bagi penulis khususnya dan bagi pihak pcenbaca.

Surabaya, 05 juni 2015

Valeria Ana One


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Diindonesia angka kematian maternal dan perinatal masih cukup tinggi .padahal jumlah
pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di Indonesia cukup banyak .dari lima juta
kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya ,diperkirakan 20.000 ibu meninggal
karena akibat komplilasi kehamilan atau persalinan.

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu dibanyak Negara berkembang terutama
disebabkan oleh perdrahan persalinan,eklamsia sepsis, dan komplikasi
keguguran .sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut
sebenarnya dapt dicegah melelui upaya pencegahan yang efektif.Asuhan kesehatan ibu
selama dua dasawarsa terkhir terfokus kepada :keluarga berencana untuk lebih
mensejahtrahkan anggota masyarakat.asuhan neonates terfokus kepada memantau
perkembangan kehamilan mengenai gejala dan tanda bahaya .menyediakan persediaan
dan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi .asuhan pasca keguguran untuk
penatalaksanaan gawat darurat keguguran dan komplikasinya.

Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu khususnya ibu
hamil ,tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada
akhirnya menyebabkan menigkatnya angka kematian ibu dan anak ,akan tetapi hal
tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan.

Asuhan persalinan kla 1,II,III,dan IV, memegang kendali penting pada ibu selama
peralinan karena dapt membantu ibu dalam mempermudah proses persalinan ,membuat
ibu lebih banyak yakin untuk menjalani proses persalinan serta untuk menjalani proses
persalinan membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan ,serta untuk
mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan
dalam persalinan.

Persalinan yang aman yaitu meastikan bahwa semua penolong mempunyai


pengetahuan ,keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan
bersih serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi(SAIFUDIN dkk 2002)

Lima benang merah dalam asuhan persalinan dasar adalah:

1. aspek pemecahan diperlukak untuk menentukan pengambilan keputusan klinik.


2. Aspek saying ibu yang berarti saying anak.
3. Aspek pencegahan infeksi
4. Aspek pencatatan
5. Aspek rujuk
1.2 Tujuan penulisan
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui definisi persalinan, tahapan persalinan
mekanisme persalinan .
2. Mahasiswi dapat memberikan asuhan yang tepat dan sesuai kepada ibu bersalin
sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Sebagai laporan yang harus dimasukan sebagai bukti kepada institusi dan lahan
praktek.
1.3 manfaat penulisan
1. bagi bidan praktek mandiri
Dengan adanya presentasi kasus ini dapat menigkatkan pelayanan kebidanan
tentang asuhan persalinan normal serta memungkinkan kesejahteraan ibu dan bayi .
2. Bagi pendidikan
Bagi akademik STIKES NUSANTARA KUPANG diharapkan dapat
menambah pengetahuan mahasiswi akademik kebidanan untuk melakukan pelayanan
asuhan persalinn normal .
3. Bagi klien atau masyarakat
Bagi klien atau masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ibu
dan bayi setelah dilakukan asuhan kebidanan persalinan normal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
- persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (saifudin abdul bari 2010)
- persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (wiknjonosso 2006)
- persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan ibu sendiri ,tanpa bantuan alat alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang 24 jam (mochtar rustam 1998)

2.2 Tujuan asuhan persalinan


Memberikan asuhan yang memadai Selama persalinan dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek asuhan
saying ibu dan bayi.

2.3 Etiologi persalinan


Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori teori yang
kompleks .faktor factor yang hormonal pengaruh prostatglandin struktur uterus
sirkulasi uterus ,pengaruh syaraf dan nutrisi yang disebut sebagai factor factor yang
menyebabkan persalinan mulai .
Menurut wiknjosostro (2006) mulai dan berlangsungnya persalinan antar lain:
a. Teori penurunan hormone
Penurunan hormone estrogen dan progesterone yang terjadi kira kira 1-2 minggu
sebelum partus dimulai .progesteron bekerja sebagai penenang bagi otot otot
uterus dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila kadar progesterone turun.
b. Teori plasenta menjadi tua
Villi korialis mengalami perubahan perubahan sehingga kadar estrogen dan
progesterone yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan
menyebabkan kontraksi rahim .
c. Teori berkurangnya nutrisi pada janin.
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.

d. Teori distensi rahim


Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot otot uterus . hal ini mungkin merupakan factor yang
dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenetr sehingga plasenta menjadi
degenerasi.
e. Teori iritasi mekanik
Tekanan pada ganglio servikale pleksus frakenhauses yang terletak dibelakang
serviks ,bila ganglion ini tertekan konntraksi uterus akan timbul .
f. Induksi partus(induction of lobour)
Partus daoat ditimbulkan dengan jalan:
1. Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukan kedalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankehauser.
2. Amniotomi : pemechan ketuban
3. Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.

2.4 jenis persalinan

1.berdasarkan cara persalinan


a. persalinan spontan
bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dan melalui jalan lahir.
b. persalinan buatan
bila persalinan dengan bantuan tenaga luar misalnya ekstraksi dengan
forceps atau dilakukan dengan operasi caesarea.
c. persalinan anjuran
bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan yang ditimbulkan dari
luar dengan rangsangan ,misalnya dengan pemberian oksitosin prostatgalndin dan
pemecah ketuban.

2. berdasarkan usia kehamilan dan berat janin yang dilahirkan .

a. Abortus,adalah pengeluaran hasil konsepsi dengan kehamilan kurang dari 22


minggu dan bb kurang dari 500 gram.
b. Imatur dalah partus dengan umur kehamilan 22-<28 minggu dan bb 500-<1000
gram.
c. Premature adalah partus dengan umur kehamilan 28-<37 minggu dan bb 1000-
<2500 gram.
d. Aterm adalah partus dengan umur kehamilan 37-<40 minggu dan bb 2500 gram
atau lebih.
e. Posterm /serotinus adalah partus dengan umur kehamilan >42 minggu.

2.5 Tanda tanda persalinan


1. tanda permulaan persalinan
a. lightening /setting /oroping yaitu kepala turun memasuki PAP ,terutama
pada primigravida ,pada multipara tidak begitu kentara.
b. perut kelihatan lebih melebar .
c. susah kencing /sering kencing karena kandung kemih tertekan
d. perasaan sakit perut dan pinggang karena kontraksi uterus .
e. serviks lembek mulai mendatar sekresinya bertambah.
2. Tanda tanda in partu
a. rasa sakit karena his yang semakin kuat sering dan teratur .
b. keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan robekan
kecil pada serviks.
c. kadang kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d. pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2.6 faktor factor yang mempengaruhi persalinanan


Menurut mochtar (1998) factor factor yang berperan dalam persalinan
antara lain :
A. Jalan lahir(passage)
1. Jalan lahir dibagi atas:
-bagian keras tulang tulang panggul (rangka panggul)
- bagian lunak panggul
2. anatomi jalan lahir
-jalan lahir keras : pelvis/ panggul
Terdiri atas 4 tulang yaitu:
-oscoxae terdiri dari os ilium ,os ishcum ,os pubis,
-os sacrum: promotorium
-os cocycys

Tulang tulang panggul dipisahkan oleh pintu atas panggul menjadi 2 bagian :

-pevis major : bagian diataas pintu atas panggul dan tidak berkaitan dengan
persalinan.

- pelvis minor: menyerupai suatu saluran yang menyerupai sumbu melengkung


kedepan.

b.Jalan lahir lunak , segmen bawah rahim ,serviks, vagina, inroitus vagina
muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam dan bawah
panggul.

2. Bidang bidang hodge


Adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan kemajuan
persalinan yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui
pemeriksaan dalam.
Bidang bidang hodge
*hodge I : promotorium pinggir atas shimphysis.
*hodge II : hodge I sejajar dengan pinggir bawah shimphysis
*hodge III : hodge I sejajar ischiadika.
* hodge IV : hodge I sejajar ujung cocygeus.

Ukuran ukuran panggul :

*Distansia spinarium (24-26cm)


* distansia chistarum (28-30cm)
* conjugate externa (18-20cm)
* lingkar panggul (80-90 cm)
*conjugate diagonalis(12,5cm)
B. passenger(janin dan plasenta)
1. janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur
presentasi belakang kepala sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000
gram.

2.plasenta
Plasenta berada disegmen atas rahim (tidak menghalangi jalan lahir)
dengan tuanya plasenta pada kehamilan yang bertambah tua maka
menyebabkan turunya kadar estrogen dan progesterone sehingga
menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini dapat menimbulkan
kontraksi.

C.power( kekuatan)
Yaitu factor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar dalam
persalinan terdiri dari :
1. His (kontraksi otot rahim)
His yang normal mempunyai sifat:
- Kontraksi dimulai dari salah satu tanduk rahim .
- Fundal dominan menjalar kesluruh otot rahim
- Kekuatannya seperti memeras isi rahim dan otot rahim yang
berkontraksi,tidak kembali kepanjang semula sehingga terjadi
refleksi dan pembentukan segmen bawah rahim.
2. Kontraksi otot dinding perut.
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligementum.
2.7 kebutuhan dasar ibu bersalin.
1. Dukungan fisik dan psikologis.
2. Kebutuhan makanan dan cairan
3. Kebutuhan eliminasi
4. Posisioning dan aktivitas
5. Pengurangan rasa nyeri.

2.8tahapan persalinan

1.persalinan kala1(fase pematangan dan pembukaan)

a. definisi

inpartu ditandai dengan keluar nya lendir darah ,karena serviks mulai membuka
(dilatasi )dan mendatar(effacement)kala dimulai dari pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap (10cm)lamanya kala 1 untuk primigravida berlangsung kurang
lebih 12 jam ,sedangkan multigravida berlangsung kurang lebih 8 jam .

berdasarkan kurfa friedman pembukaan primi 1 cm /jam sedangkan pada multi 2cm
/jam.

Kata pembukaan dibagi 2 fase:

1. Fase laten : pembukaan serviks sampai ukuran 3 cm berlangsung 7-8 jam


2. Fase aktif: berlangsung kurang lebih 6 jam dibagi atas 3 sub fase yaitu:
- Periode akselerasi berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm.
- Periode dilatasi maksimal selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat 9 cm.
- Periode deselerasi berlangsung lambat..
b. asuhan pada kala 1
1. menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami,
keluarga, oasien atau teman dekat.
Dukungan yang dapat diberikan:
a.mengurap keringat.
b. menemani atau membimbing jalan-jalan.(mobilisasi)
c. memberikan minum
d. merubah posisi dan sebaginya
e. memijat dan menggosok punggung

2.mengatur aktifitas dan posisi ibu.


a.ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai dengan
kesanggupannya.
b.posisi sesuai dengan keinginan ibu namun ibu ingin ditempat tidur
sebaiknya tidak dianjurkan tidur dalam posisi terlentang lurus.

3.membimbing ibu untuk rilkes ketika ada his


Ibu diminta menarik napas panjang tahan napas sebentar kemudian
dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.
4.menjaga privasi ibu
Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan antara lain
tanpa sepengetahuan dan seizing pasien atau ibu.

5.penjelasan tentang kemajuan persalinan


Menjelaskan kemajuan persalinan perubahan yang terjadi dalam tubuh
ibu serta prosedur yang akan dilaksanakan pada hasil hasil pemeriksaan.

6.menjaga kebersihan diri


Membolehkan ibu untuk mandi menganjurkan ibu membasuh sekitar
kemaliannya stelah buang air.

7.mengatasi rasa panas.


Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat dapat diatasi
dengan cara
a. Gunakan kipas angina tau ac dalam kamar.
b. Menggunakan kipas bias
c. Menganjurkan ibu untuk mandi.

8.massase

Jika ibu suka lakukan pijatan tau massase pada punggung atau mengusap
perut dengan dengan lembut.

9.pemberian cukup minum

Untuk memenuhi kebutuhan energi,dan mencegah dehidrasi.

10.mempertahankan kandung kemih tetap kosong.

Sarankan pada ibu untuk berkemih sesering mungkin.

11.sentuhan

Disesuaikan dengan keinginan ibu ,memberikan sentuhan pada salah


satu bagian tubuh yang bertujuan untuk mengurangi rasa kesendirian ibu
selam proses persalinan.

2.persalinan kala II(kala pengeluaran janin)

a.definisi

kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan


berakhir dengan lahirnya bayi.
Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi (apn 2008)

Gejaladan tanda kala II persalinan :

1. Ibu merasa ingin meneran dengan terjadinya kontraksi .


2. Ibu merasakan danya penigkatan tekanan pada rectum /vaginanya.
3. Perineum menonjol.
4. Vulva ,vagina, dan sfingter ani membuka.
5. Menigkatnya pengeluaran lendirbercampur darah (apn 2008)

Pada kala ini his terkoordinir cepat atu lebih lama kira kira 2-3 menit
sekali kepala janin telah masuk sehingga terjadi tekanan pada otot
dasar panggul yang menimbulkan rasa ingin mengedan ,karena tekanan
pada rectum ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda anus
membuka .dengan kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala
bayi ,sehingga terjadi kepala membuka pintu, ,dahi, hidung ,mulut dan
muka seluruhnya ,diikuti putaran paksi luar yaitu penyesuaian kepala
dengan punggung ,stelah itu sisa air ketuban ,lamanya kala II untuk
primigravida 60 menit dan multigravida 30 menit.

b.asuhan pada kala II


1. memberikan dukungan terus menerus kepada ibu.
Kehadiran sesorang untuk:
a. Mendampingi ibu agar merasa nyaman .
b. Menawarkan minum mengipasi dan memijat ibu.
2. menjaga kebersihan diri
a. ibu tetap terjaga kebersihannya agar terhindar infeksi.
b. bila ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan .
3. mengipasi dan masaase.
Menambah kenyamanan pada ibu.
4. memberikan dukungan mental.
Untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu dengan cara:
a. menjaga privasi ibu.
b. penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan.
c. penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
5. mengatur posisi ibu.
Dalam memimpin mengedan dapat dipilih posisi berikut:
a. Jongkok
b. Menunggging
c. Tidur miring
d. Stengah duduk
Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnnya rasa nyerri , mudah
mengedan kurangnya trauma vaginadan perinium dan infeksi.
6. menjaga kandung kemih tetap kosong
Ibu dianjurkan untuk berkemih sesering mungkin kandung kemih
dapat menghalani turunnya kepala kedalam rongga panggul.

7. memberikan cukup minum


Memberi tenaga dan mencegah dehidrasi
8. memimpin meneran.
Ibu dipimpin meneran slama his anjurkan ibu untuk mengambil
napas,kemungkinan dapat menurunkan PH pada arteri umbilicalis
yang da pat menyebabkan denyut jantung tidak normal.
9. bernapas selama pesalinan
Minta ibu untuk bernapas selagi kontraksi ketika kepala akan
lahir .hal ini menjaga agar perinium meregang pelan dan mengontrol
lahirnya kepala serta mencegah robekan.

10. pemantauan denyut jantung janin


Periksa djj stelah setiap kontraksi ntuk memastikan janin tidak
mengalami brakikardi(120) selama mengedan yang lama akan terjadi
pengurangan aliran darah dan O2 kejanin.

11. melahirkan bayi


a. menolong kelahiran kepala
- Letakan satu tangan kepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat.
-. menahan perinium dengan satu tangan lainnya bial diperlukan.
-. Mengusap kepala bayi untuk membersihkan dari kotoran dan
lendir.
b. periksa tali pusat.
Bila lilitan tali pusat terlalu ketat ,klem pada dua tempat kemudian
digunting diantara 2 klem tersebut sambil melindungi leher bayi.

c. melahirkan bahu dan anggota seluruhnya


*tempat kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi.
*lakukan tarikan lembut kebawah untuk melahirkan bahu depan .
*lakukan tarikan lembut keatas untuk melahirkan bahu belakang.
*selipkan astu tangan kebahu dan lengan bagian belakang bayi
sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan kepunggung
bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya.
* pegang erat bayi jangan sampai jatuh.

12. bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh


tubuh.
Setelah bayi lahir segera keringkan dengAN MWNGGUNAKAN
handuk atau sejenisnya letakan pada perut ibu dan berikan bayi
untuk menyususi.
13. merangsang bayi
- biasanya dengan melakukan pengeringan cukup memberikan
rangsangan pada bayi.
-dilakukan dengan cara mengusap usap pada bagian punggung atau
menepuk telapak kaki bayi.

3. persalinan kala III( kala uri /plasenta)


A.. definisi
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan dan pengeluaran uri
yang berlangsung < 30 menit.(jnpk -kr- 2008)
1. tanda tanda pelepasan plasenta
a. semburan darah
Semburan darah ini disebabkan karena penyumbatan retroplasenter pecah saat
plsenta lepas.
b. Pemanjangan tali pusat
Hal ini disebabbkan karena plasentaturun kesegmen uterus yang lebih bawah
/rongga vagina.
c. Perubahan bentuk uterus dari diskoid menjadi globular (bulat)
Perubahan bentuk ini disebabkan oleh kontraksi uterus.
d. Perubahan dalam posisi uterus yang naik kedalam abdomen.
Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa sesat setleah plsenta lepas TFU akan
naik hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta kesegmen uterus yang
lebih bawah.

B.asuhan pada kala III


1. pemberian sunrikan oksitosin
a. letakan BBL diatas kain bersih yang telah disiapkan diperut bawah ibu atau
berdampingan untuk membantu ibu memegang bayi tersebut.
b.pastikan tidak ada bayi lain didalm uterus.
c.beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
d.segera(1 menit pertama stelah bayi lahir)suntik oksitosin 10 IU IM
pada1/3 bagian atas paha bagian kiri.
e. dengan mengerjakan semua prosedur itu terlebih dahulu maka akan
memberi cukup waktu.untuk memperoleh sejumlah darah kaya zat besi dan stelah 2
menit baru dilakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat.
f. serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk imd dan kontak
kulit dengan ibu.
g. tutp kembali perut bawah ibu dengan kain bersih .
Alaasan kain untuk mencegah kontaminasi tangan penolong persalinanan
yang sudah memaki sarung tangan dan mencegah kontaminasi oleh darah pada
perut ibu.

2. penegangan tali pusat terkendali


a. berdiri disamping ibu.
b. Pindahkan klem (penjepit untuk memotong tali pusat pada saat kala II)
pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva.
c. Letakan tangan yang lain pada abdomen (beralaskan kain)tepat diatas
shimphisis pubis .gunakan tangan ini untuk meraba konraksi uterus dan
menekan uterus pada saat melakukan penegangan tali pusat terkendali .setelah
terjadi kontraksi yang kuat ,tegangkan tali pusat dengan 1 tangan yang lain,
(pada dinding abdomen )menekan uterus kearah lumbal dan kepala ibu (dorso
cranial)lakukan hati hati untuk mencegah insersio uteri.
d. Bila plasenta belum lepas ,tunggu hingga uterus berkontraksi kembali
(sekitar 2-3 menit) untuk mengulangi kembali penegangan tali pusat terkendali.
e. Saat mullai kontraksi (uterus menjadi lebih bulat dan tali pusat
menjulur)tegangkan tali pusat kearah bawah lakukan dorso kranial hingga tali
pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak keatas yang menandakan
plsenta telah lepas dan dapat dilahirkan .
f. Tetapi jika langkah 5 diatas tidak berjalan sebagaimana mestinya dan
plsenta tidak turun setelah 30-40 detik dimulainya penegangan tali pusat dan
tidak ada tanda tanda yang menunjukan lepasnya plasenta jangan lanjutkan
penegangan tali pusat (pegang klem dan tali pusat lebih dekat dengan perinium
pada saat tali pusat memanjang .pertahankan kesabaran pada ssat melahirkan
plsenta pada saat kontraksi berikutnya terjadi ulangi penegangan tali pusat
terkendali dan tekan dorso kranial pada korpus uteri secara serentak .ikuti
langkah langkah tersebut pada saat setiap kontraksi hingga terass plasenta
hingga terasa plasenta terlepas dari dinding uterus)
g.stelah plasenta lepas anjurkan ibu untuk meneran agar plasenta terdorng
keluar melalui introitus vagina ,tetap tegangkan tali pusat dengan arah sejajar
lantai, (mengikuti poros jalan lahir)
h. Pada ssat plsenta terlihat pada introitus vagina lahirkan plsenta dengan
mengangkat tali pusat keatas dan menopang tali pusat keatas dan menopsng
plasenta dengan tangan lainnya untuk diletatakan dalam wadah
penampung .karena selaput ketuban mudh robek ,pegang plasenta dengan
kedua tangan dan secara lembut putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
menjadi satu.
I lakukan penarikan dengan lembut dan perlahan lahan untuk melahirkan
selaput ketuban.
j. Jika selaput robek dan tertinggal dijalan lahir ssat melshirkan plasenta
dengan hai hati periksa vagina dengan serviks dengan vagina dengan
seksama ,gunakan jari jari tangan atau klem dtt atau forsep untuk keluarkan
selaput ketuban yang teraba.

3. rangsangan taktil
Segerastelah plasenta lahir lakukan massase fundus uteri :
a.letakan telapak tangan pada fundus uteri
b. menjelaskan tindakan pada ibu ,mungkin ibu merasa tidak nyaman
dengan tindakan yang diberikan anjurkan ibu untuk menarik napas dalam dan
perlahan serta rileks.
c.dengan lembut tapi mantap gerkan tangan dengan arah memutar pada
fundus uteri supay uterus berkontraksi ,jika uterus tidak berkontraksi
dalam waktu 15 detik lakukan penatalaksanaan atonia uteri.
d. Periksa plasenta dan selaputnya untuk memastikan keduanya lengkap
dan utuh,(periksa plaenta sisi maternal yang melekat pada dinding uterus
untuk memastikan semuanya lengkap dan utuh dan tidak ada bagian yang
hilang.pasangkan bagian bagian plasenta yang robek atau terpisah untuk
memastikan tidak adanya kemungkinan lobus tambahan .evalusi selaput
untuk memastikan kelengkapannya
e. Periksa kembali uterus setelah 1-2 menituntuk memastikan uterus
berkonraksi ,jika uterus masih belum berkontraksi baik .ulangi massase
fundus uteri,ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan fundus uteri
sehingga mampu untuk segera mengetahui jika uterus tidak berkontraksi
dengan baik.
f. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selam 1jam pasca persalinan
dan stiap 30 menit selam 1 jam kedua pasca persalinan.

4. pesalinan kala IV
a. definisi
Kala IV adalah kal pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan plasenta lahir
untuk memantau kondisi ibu ,harus diperiksa setiap 15 menit selam 1 jam pertama dan setiap
30 menit pada jam kedua.
b. Asuhan pada kala IV
1. lakukan rangsangan taktil (masase uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat.
2. evaluasi tinggi fundus dengan meletakan jari tangan secara melintang dengan
pusat sebagai patokannya ,umunya fundus uteri setinggi atau beberapa jari dibawah pusat.
3. perkirakan kehilanagn darah secara keseluruhan .
4. periksa kemungkinan perdarahan dan robekan (laserasi /episiotomi)perineum
5. evaluasi keadaan umum ibu.
Pantau keadaan darah, nadi tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang
keluar, setiap 15 menit selam 1 jam pertama dan 30 menit selama satu jam kedua kala IV.
6.dokumentasi semua asuhan selam persalinan kal aIV dibagan belakang
partograf segera setelah asuhan dan persalinan dilakukan (APN 2008)
c. Mekanisme persalinana normal.
1.Engagement : masuknya kepala ke PAP
Sinkltismus : tulang parietal sama tinggi sutura sagitalis melintang pap

2. fleksi
-asincclitismus posterior : tulang parietal belakang turun terlebih dahulu ,
parietal depan bertahan diatas shimphisis ,sehingga sutura sagitalis lebih dekat ke
shimphisis.
- asicclitismus anterior : tulang parietal depan turun lebih rendah dari parietal
belakang karena kepala fleksi sehingga sutura sagitalis lebih dekat ke promtorium .
- kepala janin felksi maksimal di hodge III

3. putaran paksi dalam.


Kepala melakukan putaran paksi dalam dalam 45oc sub oksiput sebagai titik
pusat putaran (melewati hodge III masuk kedasar panggul )
4. defleksi
Karena dasarpanggul terbentuk dibidang segitiga ,kepal janin melakukan
defleksi sehingga lahir UUK,UUB, muka ,dada, dan dagu.
5. putaran paksi luar
Putaran paksi luar untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan tulang
belakang.
6. Ekspulsi
Seluruh janin lahir.
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL


NY. A, G1P0A0, USIA 23 TAHUN, HAMIL 39 MINGGU
IN PARTU KALA I FASE LATEN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 18 Februari 2010
Jam : 12.45 WIB
Tempat : BPS Siti Musa’adah
II. IDENTITAS PASIEN
Namaibu : Ny. A Namasuami : Tn. E
Umur : 23tahun Umur : 25tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
Sukubangsa : Jawa Sukubangsa : Jawa
Alamat : Jatimas RT.02/01, Alamat : Jatimas RT.02/01,
Ngaliyan Ngaliyan
III. DATA SUBYEKTIF
1.     Alasan Datang :
Ibu merasakan kenceng-kenceng seperti hendak melahirkan
Keluhan Utama :
Ibu merasakan kenceng-kenceng sering dan teratur sejak jam 09.00 WIB dan
mengeluarkan lendir bercampur darah sejak jam 12.30 WIB
2. Tanda-tanda Persalinan :
Kontraksi :sering dan adekuat
Frekuensi :2x dalam 10 menit, lamanya 40 detik
Lokasi ketidaknyamanan : perut bagian bawah menjalar ke punggung
PPV :lendir bercampur darah
3. Riwayat Kesehatan :
Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung,
hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan
kembar, penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS,
PMS.
4. Riwayat Obstetri :
a. Riwayat haid :
Menarche : 13 tahun
Siklus : ± 28 hari
Lama : ± 6 hari
Banyak : 2-3x ganti pembalut/hari Disminorhae : tidak

b. .Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu :


Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
c. Riwayat Perkawinan :
Ibu menikah 1 kali dengan suami yang sekarang, lamanya ± 1 tahun, status
perkawinan : sah
d. Riwayat KB :
Ibu belum pernah mengguanakan KB apapun
e. Riwayat Kehamilan Sekarang :
G1P0A0
HPHT : 17-5-2009
HPL : 24-2-2010
ANC : 14x
TT : 2x
Fe : 90 tablet
Minum jamu/obat : tidak
Gerak janin : aktif 24 jam terakhir, 6x / 24 jam

5. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :


      Pola Nutrisi :makan terakhir tadi siang jam 12.00 WIB, porsi sedang, menu
nasi, lauk, sayur. Minum air putih.
Keluhan :ibu merasa malas mau makan
      Pola Istirahat :ibu telah tidur malam ± 6 jam
Keluhan :ibu merasa tidurnya tidak nyenyak
      Pola Eliminasi :BAB terakhir tadi pagi jam 10.00 WIB, BAK terakhir jam 11.45
WIB
Keluhan :ibu mengatakan semakin sering kencing
      Personal hygiene :terakhir mandi dan gosok gigi tadi pagi jam 09.00 WIB
Keluhan :ibu mengatakan tidak ada keluhan
      Psiko, sosial, culture : Ibu merasa cemas menghadapi persalinannya.
Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga baik. Ibu tidak menganut adat istiadat
yang bertentangan dengan kesehatan. Ibu ditunggui oleh suami dan keluarga
terdekat.

6. Tingkat Pengetahuan :
Ibu mengetahui bahwa kehamilannya sudah mendekati hari perkiraan lahir.

IV. DATA OBYEKTIF


1. Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda Vital :
TD :120/80 mmHg
N :82x/menit
T :37oC
RR :20x/menit
3. Status Present :
Kepala : mesocephal, kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah
rontok
Muka : tidak ada oedema
Mata : konjungtiva merah muda, sklera warna putih jernih
Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentis
Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada OMA/OMP
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Dada : simetris, gerak nafas teratur
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : tidak ada pembesaran hati dan limpa
Lipat paha : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada infeksi
Ekstremitas : simetris, tidak ada varises, tidak ada oedema
Punggung : tidak ada kelainan
Anus : tidak ada hemoroid
4. Status Obstetrikus :
Muka :tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mammae :membesar, areola meghitam, putting menonjol, mammae
bersih, sudah keluar kolostrum
Abdomen :membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas operasi, terdapat
striae gravidarum
Vulva :tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada infeksi
PPV : lendir darah
5. Pemeriksaan Leopold :
Leopold I : teraba bagian besar bulat lunak, TFU pertengahan antara
pusat dengan procesus xyphoideus
Leoopold II :sebelah kiri teraba tahanan keras memanjang
Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III :teraba bagian besar bulet keras melenting
Leopold IV :divergen
penurunan kepala 3/5
TFU dengan Mc. Donald = 31 cm
TBJ = ( 31 – 11 ) x 155 = 3100 gram
6.DJJ = 140x/menit, punctum maks. di 1/3 antara pusat dengan SIAS kiri
7.Reflek Patella : + / +
8.Pemeriksaan Dalam : tgl/jam : 18 Februari 2010 / 12.45 WIB
Vulva/vagina : tidak ada tumor atau benjolan
Serviks :
-          keadaan : elastis
-          pembukaan : 3 cm
-          efficemen : 25 %
Kulit ketuban : (+) utuh
Presentasi : belakang kepala
POD : belum dapat teraba
9.Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan
V. ANALISA
Ny. A, G1P0A0, umur 21 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intra uteri, letak
membujur, preskep, puki, Ʉ , in partu kala I fase laten.

VI. PLANNING
Tanggal 18 Februari 2010, jam 12.50 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan dirinya dan janinnya normal
Hasil: ibu mengetahui keadaan dirinya dan janinnya normal
2. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan atau berbaring miring ke kiri
Hasil: ibu memilih berbaring ke kiri
3. Menganjurkan ibu untuk berkemih
Hasil : ibu berkemih, urine ± 100 cc
4. Menganjurkan ibu untuk bernapas panjang bila ada kontraksi yaitu tarik napas
panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut
Hasil : ibu mengerti dan kooperatif
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi
Hasil : ibu mau makan dan minum saat tidak ada kontraksi
6. Mempersiapkan partus set yang berisi klem arteri, 1/2 kocher, gunting tali pusat,
gunting episiotomi, needle holder, jarum otot dan kulit, kassa, benang tali pusat,
spuit berisi oksitosin
Hasil : partus set telah disiapkan dalam keadaan steril

7. Melakukan pengawasan 10
Hasil :
Tanda
Jam KU TD S N RR DJJ HIS PPV BR
Kala II
2x/10mnt,
13.00 baik 82 140 lendir darah - -
40 detik
2x/10mnt,
13.30 baik 82 140 lendir darah - -
40 detik
2x/10mnt,
14.00 baik 84 140 lendir darah - -
40 detik
2x/10mnt,
14.30 baik 37 88 144 lendir darah - -
40 detik
3x/10mnt,
15.00 baik 84 144 lendir darah - -
40 detik
3x/10mnt,
15.30 baik 88 140 lendir darah - -
40 detik
3x/10mnt,
16.00 baik 88 144 lendir darah - -
40 detik

VII. PENGKAJIAN, KALA I


Tanggal 18 Februari 2010, jam 16.30
S :Ibu merasakan kenceng-kenceng yang semakin kuat
O :VT Ø 6 cm, KK (+), eff : 75%, DJJ 140x/menit, punctum maks. di 1/3 antara
pusat dengan SIAS kiri, his 3x dalam 10 menit lamanya 40 detik, penurunan
kepla 3/5, H-II, nadi 84x/menit, TD 110/70 mmHg
A :Ny. A, G1P0A0, umur 21 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intra uteri,
letak membujur, preskep, puki, Ʉ , in partu kala I fase aktif
P :
Tanggal 18 Februari 2010, jam 16.30 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan dirinya dan janinnya normal
Hasil : ibu mengetahui keadaan dirinya dan janinnya normal
2. Menganjurkan ibu untuk bernapas panjang bila ada kontraksi
Hasil : ibu mengerti dan kooperatif
3. Menganjurkan ibu untuk berkemih
Hasil : ibu berkemih, urine ± 150 cc
4. Melakukan pengawasan 10
Hasil :
Tanda
Jam KU TD S N RR DJJ HIS PPV BR
Kala II
3x/10mnt,
17.00 baik 80 140 lendir darah - -
45 detik
4x/10mnt,
17.30 baik 84 144 lendir darah - -
45 detik
4x/10mnt,
18.00 baik 37 84 144 lendir darah - -
50 detik
5x/10mnt,
18.30 baik 88 140 lendir darah - -
50 detik
5x/10mnt, Ibu ingin
19.00 baik 84 144 lendir darah -
50 detik mengejan

VIII.PENGKAJIAN, KALA II
Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.00 WIB
S : Ibu merasakan kenceng-kenceng yang semakin sering dan kuat
Ibu merasakan ingin mengejan
O : VT Ø 10 cm, KK (-) pecah jam 19.00 WIB, warna : jernih, bau : khas, his 5x
dalam 10 menit lamanya 50 detik, penurunan kepala 0/5, H-IV, nadi :
84x/menit, DJJ 144x/menit, TD : 120/80 mmHg
A : Ny. A, G1P0A0, umur 21 tahun, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intra
uteri, letak membujur, preskep, puki, Ʉ , in partu kala II

P :
Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.00 WIB
1.   Memberitahu ibu bahwa pembukaan telah lengkap
Hasil : ibu mengetahui pembukaan telah lengkap
2.   Memastikan dan mengawasi tanda dan gejala kala II : ada dorongan meneran,
tekanan anus, perineum menonjol, vulva membuka
Hasil : sudah muncul tanda gejala kala II
3.  Memastikan partus set telah siap digunakan
Hasil : partus set telah lengkap
4.  Mempersiapkan diri penolong
Hasil : celemek telah dipakai, tangan telah dicuci, dan memakaisarung tangan
5.  Membersihkan vulva dan perineum, melakukan pemeriksaan dalam,
mencelupkan handscoon dalam chlorin, menghitung DJJ
Hasil : vulva dan perineum bersih, pembukaan lengkap, handscoon telah
direndam dalam chlorin, DJJ 144x/menit
6.  Memberitahu ibu bahwa pembukaan telah lengkap lalu meminta bantuan
keluarga untuk mengatur posisi ibu yaitu dorsal recumbent
Hasil : ibu dalam posisi dorsal recumbent
7.  Membimbing ibu meneran yaitu saat ada kontraksi dibarengi ibu untuk mengejan
dengan kuat
Hasil : ibu kooperatif
8. Meletakkan handuk di atas perut ibu dan kain bersih yang dilipat 1/3 di bawah
bokong ibu
Hasil : handuk dan kain telah terpasang
9.  Membuka partus set dan memakai sarung tangan
Hasil : sarung tangan telah dipakai
10.  Menolong kelahiran bayi
Kepala : tangan kiri pada kepala bayi sambil menahan vulva bagian atas,
tangan kanan menahan perineum, menyeka muka, cek lilitan tali pusat, tunggu
putaran paksi luar
Bahu depan : letakkan tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah pada
masing-masing sisi kepala bayi (biparietal), lakukan tarikan ke bawah sesuai jalan
lahir
Bahu belakang : lakukan tarikan ke atas sesuai jalan lahir
Badan : tangan kanan menyangga kepala, leher, dan bahu janin
(sangga), tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah
janin (susur)
Meletakkan bayi di atas perut ibu, nilai napas dan gerak
Hasil : bayi lahir spontan langsung menangis, jam 19.15 WIB, laki-laki, BB =
3300 gram, PB = 47 cm, LK = 31 cm, LD = 33 cm
11.  Mengeringkan bayi
Hasil : bayi telah kering
12 Menjepit tali pusat, mengurut, memotong tali pusat, mengikat tali pusat, mengganti
handuk, memakaikan pakaian pada bayi
Hasil : bayi telah hangat
13.  Menghitung jumlah perdarahan
Hasil : perdarahan ± 50 cc

IX.PENGKAJIAN, KALA III


Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.15 WIB
S : Ibu merasa tenang dan senang karena bayi telah lahir
O : Plasenta belum keluar, nadi 84x/menit
A : Ny. A, P1A0, umur 21 tahun, in partu kala III
P :
Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.15 WIB
1.  Memeriksa TFU untuk memastikan janin tunggal
Hasil : janin tunggal, TFU setinggi pusat
2.  Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin
Hasil : ibu tahu akan disuntik oksitosin
3.  Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 atas paha lateral ibu
Hasil : oksitosin sudah masuk 10 IU
4.  Melakukan dorso kranial saat kontraksi dan melakukan PTT
Hasil : plasenta lahir spontan jam 19.25 WIB
5.  Melakukan masase uterus
Hasil : uterus berkontraksi baik
6.  Memeriksa plasenta
Hasil : plasenta dan selaputnya lengkap, berat ± 500 gram, diameter ± 20 cm,
tebal ± 2,5 cm, insersi tali pusat sentralis, tidak ada infark, panjang tali pusat ± 40
cm, diameter ± 1,5 cm
7.  Memeriksa laserasi
Hasil : ada laserasi, derajat II
8.  Mengevalusi kontraksi uterus
Hasil : uterus berkontraksi baik
9.  Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus
Hasil : ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus
10. Menjahit laserasi
Hasil : laserasi telah dijahit
11.Memeriksa jumlah perdarahan
Hasil : perdarahan ± 100 cc
12.Menempatkan semua peralatan dalam larutan chlorin 0,5 %
Hasil : peralatan sedang didekontaminasi
13.Membersihkan ibu dan mengganti pakaiannya yang kotor
Hasil : ibu merasa bersih dan nyaman
14.Membersihkan peralatan dan tempat persalinan
Hasil : peralatan dan tempat persalinan bersih dan siap digunakan kembali

X.PENGKAJIAN, KALA IV
Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.40 WIB
S : Ibu merasakan perutnya mules
O : Kontraksi baik, perdarahan normal, KU baik, TD 120/80 mmHg, suhu 37oC,
nadi
84x/menit, kandung kemih kosong
A : Ny. A, P1A0, umur 21 tahun, in partu kala IV

P:
Tanggal 18 Februari 2010, jam 19.50 WIB
1.      Mengevaluasi kontraksi uterus dan keadaan ibu
Hasil :
Jam Kontraksi Kandun
Waktu TD N S TFU Perdarahan
ke- Uterus g kemih
1 jari di bawah
1 19.40 120/80 84 37 baik kosong tidak ada
pusat
1 jari di bawah
19.55 120/80 84 baik kosong tidak ada
pusat
20.10 120/80 84 1 jari di bawah baik kosong tidak ada
pusat
1 jari di bawah
20.25 120/80 84 baik kosong tidak ada
pusat
1 jari di bawah
2 20.55 120/80 84 37 baik kosong tidak ada
pusat
1 jari di bawah
21.25 120/80 84 baik kosong tidak ada
pusat

2.      Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan makan


Hasil : ibu mau istirahat dan makan
BA B I V

PENU TU P

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dan pembahasan pada halaman sebelumnya adalah
1. Penilaian klinik pada ibu hamil
2. Penanganan pada ibu hamil yaitu melalui TTV,suhu,tekanan darah, denyut nadi dan lain-
lain.

4.2 Saran
Adapun saran yang hendak disampaikan yaitu
1. Institusi
Dapat memberikan bimbingan yang lebih efektif dam efisien terutama memberi
motifasi.
2. Lahan praktek
Dapat memberi bimbingan yang lebih detail dan teiperinci sekaligus sebagai motivator agar
membuat laporan selanjutnya lebih baik.
3. Mahasiswa
Lebih terampil dan mengarah lagi cakrawala pengetahuan dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Christina. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid I, Jakarta : Bharatara

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsetetri Jilid I. Jakarta : EGC

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Bidan. Jakarta : EGC

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD

Prawirohardjo, Sarwono. 1997.Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

You might also like