Professional Documents
Culture Documents
Pengantar Psikodinamika
Pengantar Psikodinamika
PENJELASAN :
o Aspek Konatif Pada dasarnya aspek ini mencakup energi, dorongan, kebutuhan
individu.
o Ketika energi diarahkan pada hal yang produktif (dikendalikan oleh rasio)
maka energi yang ada akan menjadi motivasi. Individu akan produktif, terarah
pada tujuan, memiliki daya juang, daya tahan, tekun, dll.
o Ketika energi yang dimiliki individu diarahkan pada hal yang sifatnya
tidak/kurang produktif (kurang dikendalikan oleh rasio) maka energi yang
ada akan diarahkan pada Pleasure Principle, konsumtif, memenuhi
dorongan/kebutuhan.
o Keyakinan Diri
Pada dasarnya aspek ini berkaitan dengan bagaimana individu memandang dirinya
sendiri. Misalnya, self-esteem, self-efficacy, kemandirian, dan penempatan diri.
o Relasi Sosial
Pada dasarnya aspek ini berkaitan dengan pola relasi individu dengan lingkungannya.
Bagaimana individu tersebut menempatkan diri di lingkungan, menyesuaikan dengan
aturan/norma yang berlaku, keluasan relasi, kedalaman relasi, dan kerja sama.
Aspek Kognitif, Konatif, Afektif/Emosi berada pada satu kotak yang sama karena
berada dalam diri individu.
Aspek Relasi Sosial dan Keyakinan Diri berada di luar kotak Aspek Kognitif,
Konatif, dan Afektif/Emosi artinya kedua aspek tersebut (Relasi Sosial dan
Keyakinan Diri) masih merupakan aspek kerpribadian, namun aspek ini berkaitan
atau berinteraksi dengan luar diri/lingkungan.
Individu bisa menunjukan derajat yang berbeda-beda pada setiap aspek, hal ini
dapat dipengaruhi oleh lingkungan (keluarga, kerabat, sekolah, pekerjaan,
masyarakat).
Satu aspek dengan aspek lainnya akan saling berkaitan atau berpengaruh hingga
akhirnya memberikan suatu respon atau stimulus terhadap lingkungan.
Seiring dengan bertambahnya usia, dinamika yang terjadi akan semakin
kompleks karena lingkup yang semakin luas, pengetahuan yang semakin
bertambah, motivasi/target yang semakin jelas, kebutuhan/dorongan yang semakin
bervariasi, dan lain-lain.
Individu dapat mengalami gangguan psikologis, seperti stress, trauma, frustrasi,
agresi, konflik, fear, shame, guilt, dan grief karena adanya pemicu/stresor yang
datang dari dirinya sendiri (internal) atapun dari lingkungan (eksternal). Stressor
yang datang dari lingkungan dapat berupa kematian orang yang disayangi,
tekanan dari tempat kerja, tuntutan dari sekolah yang melewati batas kemampuan,
dan lain-lain. Stressor yang datang dari diri sendiri dapat berupa adanya
kebutuhan/dorongan yang tidak terpenuhi, ketidakmampuan menempatkan diri, sel
dan lain-lain.
Untuk memahami dinamika kepribadian ini, tentunya perlu melihat secara
keseluruhan, tidak hanya melihat dari segi lingkungan atau dari dalam diri saja