You are on page 1of 4

PENGANTAR PSIKODINAMIKA

PENJELASAN  :

 Lingkungan sosial individu di mulai dari keluarga inti seperti orangtua,


saudara/sibling, dan keluarga besar. Seiring dengan bertambahnya usia, lingkup
lingkungan sosial individu akan semakin luas. Individu akan berelasi dengan kerabat,
tetangga, kenalan, memasuki dunia sekolah, pekerjaan hingga bermasyarakat. 
interaksi dengan lingkungan dapat memberikan suatu dampak atau bisa menjadi
stimulus bagi individu.
 Sepanjang kehidupan manusia, akan terjadi interaksi timbal balik antara lingkungan
dengan dirinya sendiri. Lingkungan dapat memberikan stimulus yang kemudian
diproses oleh seseorang sehingga memunculkan respons tertentu. Respon tersebut
akan merubah kondisi lingkungan yang dapat menjadi stimulus kembali. Namun,
respon yang diberikan setiap individu akan berbeda dengan individu lainnya. Hal
tersebut tak lepas dari kepribadian dari individu yang bersangkutan.
 Untuk menjelaskan dan memahami kepribadian individu, kita harus memahami
terlebih dahulu bahwa individu terdiri dari beberapa aspek yang saling terkait satu
dengan yang lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah aspek kognitif, aspek konatif,
aspek afektif/emosi, aspek relasi sosial, dan aspek keyakinan diri.
o   Aspek Kognitif  Pada dasarnya aspek ini mencakup area “Kepala”, seperti:

o Tingkat Kecerdasan: potensi kecerdasan, fungsi kecerdasan/optimalisasi


potensi kecerdasan, stuktur kecerdasan.
o Rasio: bagaimana individu memanfaatkan kecerdasannya dalam kehidupan
sehari-hari, seperti menganalisa kondisi yang ada untuk memecahkan
masalah atau mengambil keputusan, melakukan pertimbangan-pertimbangan
(misalnya apakah melakukan pertimbangan berdasarkan rasa suka/tidak
suka atau berdasarkan kepentingan), dan lain-lain.
o Pengendalian: bagaimana individu mengendalikan atau mengontrol aspek
kepribadian lainya, seperti emosi, kebutuhan, dan dorongan. Apakah individu
mampu/kurang/tidak mampu mengendalikan aspek-aspek tersebut.  dapat
dilihat pengendalian diri dari seorang individu.

o   Aspek Afektif/Emosi  Pada dasarnya aspek ini mencakup area emosi/afektif


seseorang seperti :

o Kepekaan seseorang: bagaimana kepekaan individu terhadap


lingkungan/orang lain. Apakah individu yang bersangkutan mampu untuk
berempati terhadap orang lain, mudah tersinggung/ sensitif terhadap stimulus
yang datang dari lingkungan ketika berelasi, atau tidak peka.
o Ekspresi Emosi: bagaimana individu mengekspresikan emosinya. Apakah
individu yang bersangkutan mampu untuk mengekspresikan emosinya
dengan tepat ke lingkungan, kesulitan mengekspresikan emosi, dan lain-lain
o Jenis Perasaan: bagaimana jenis atau warna perasaan yang dialami oleh
individu.  (bisa saja seseorang dalam kesehariannya lebih sering
mengalami emosi sedih atau emosi senang).
o Minat: merupakan bagian dari emosi karena minat didasari rasa suka-tidak
suka.

o   Aspek Konatif  Pada dasarnya aspek ini mencakup energi, dorongan, kebutuhan
individu.

o Ketika energi diarahkan pada hal yang produktif (dikendalikan oleh rasio)
maka energi yang ada akan menjadi motivasi. Individu akan produktif, terarah
pada tujuan, memiliki daya juang, daya tahan, tekun, dll.
o Ketika energi yang dimiliki individu diarahkan pada hal yang sifatnya
tidak/kurang produktif (kurang dikendalikan oleh rasio) maka energi yang
ada akan diarahkan pada Pleasure Principle, konsumtif, memenuhi
dorongan/kebutuhan.

o   Keyakinan Diri

Pada dasarnya aspek ini berkaitan dengan bagaimana individu memandang dirinya
sendiri. Misalnya, self-esteem, self-efficacy, kemandirian, dan penempatan diri.

o   Relasi Sosial

Pada dasarnya aspek ini berkaitan dengan pola relasi individu dengan lingkungannya.
Bagaimana individu tersebut menempatkan diri di lingkungan, menyesuaikan dengan
aturan/norma yang berlaku, keluasan relasi, kedalaman relasi, dan kerja sama.
 Aspek Kognitif, Konatif, Afektif/Emosi berada pada satu kotak yang sama karena
berada dalam diri individu.
 Aspek Relasi Sosial dan Keyakinan Diri berada di luar kotak Aspek Kognitif,
Konatif, dan Afektif/Emosi artinya kedua aspek tersebut (Relasi Sosial dan
Keyakinan Diri) masih merupakan aspek kerpribadian, namun aspek ini berkaitan
atau berinteraksi dengan luar diri/lingkungan.
 Individu bisa menunjukan derajat yang berbeda-beda pada setiap aspek, hal ini
dapat dipengaruhi oleh lingkungan (keluarga, kerabat, sekolah, pekerjaan,
masyarakat).
 Satu aspek dengan aspek lainnya akan saling berkaitan atau berpengaruh hingga
akhirnya memberikan suatu respon atau stimulus terhadap lingkungan.
 Seiring dengan bertambahnya usia, dinamika yang terjadi akan semakin
kompleks karena lingkup yang semakin luas, pengetahuan yang semakin
bertambah, motivasi/target yang semakin jelas, kebutuhan/dorongan yang semakin
bervariasi, dan lain-lain.
 Individu dapat mengalami gangguan psikologis, seperti stress, trauma, frustrasi,
agresi, konflik, fear, shame, guilt, dan grief karena adanya pemicu/stresor yang
datang dari dirinya sendiri (internal) atapun dari lingkungan (eksternal). Stressor
yang datang dari lingkungan dapat berupa kematian orang yang disayangi,
tekanan dari tempat kerja, tuntutan dari sekolah yang melewati batas kemampuan,
dan lain-lain. Stressor yang datang dari diri sendiri dapat berupa adanya
kebutuhan/dorongan yang tidak terpenuhi, ketidakmampuan menempatkan diri, sel
dan lain-lain.  
 Untuk memahami dinamika kepribadian ini, tentunya perlu melihat secara
keseluruhan, tidak hanya melihat dari segi lingkungan atau dari dalam diri saja

You might also like