Professional Documents
Culture Documents
Makalah KEL.4
Makalah KEL.4
Disusun Oleh:
Kelas 3A
DAFTAR ISI.........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara
berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang
mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan kurikulum yang mampu
diterima oleh semua peserta didik.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut. Salah satu konsep terpenting untuk maju adalah “melakukan
perubahan”.
Dalam perkembangannya sekarang diberlakukan kurikulum 2013
yang merupakan hasil dari evaluasi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum
2013 diorientasikan untuk peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi
sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
Kurikulum ini diharapkan mampu menyongsong peserta didik agar bisa
memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk rasional kurikulum 2013?
2. Apa saja landasan dan elemen perubahan pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar pada kurikulum 2013?
1
4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui rasional kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui landasan dan elemen apa saja dalam perubahan pada
kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi (WTO, ASEAN
Community, APEC, CAFTA), Masalah lingkungan hidup,
Kemajuan teknologi informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi,
Ekonomi berbasis pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan
budaya, Pergeseran kekuatan ekonomi dunia,Pengaruh dan imbas
teknosains, Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan, Materi TIMSS dan PISA.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal,
memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk
bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan
memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan
karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pendadogi antara lain neurologi,
psikologi, observation based (discovery) learning dan
collaborative learning.
e. Fenomena negatif yang mengemuka antara lain perkelahian
pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam
ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya
akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola
4
pikir dalam proses pembelajaran, seperti sebagai berikut (kebudayaan,
2013):
a. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa,
b. dari satu arah menuju ineraktif,
c. dari isolasi menuju lingkungan jejaring,
d. dari pasif menuju kreatif menyelidiki,
e. dari abstrak menuju konteks dunia nyata,
f. dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis IT atau
kelompok,
g. dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterkaitan,
h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala arah,
i. dari alat tunggal menuju alat media,
j. dari hubungan satu arah menuju kooperatif,
k. dari produksi massa meuju kebutuhan pelanggan,
l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak,
m. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak,
n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan,
o. dari pemikiran faktual menuju kritis,
p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan
Kompetensi Lulusan - Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Kedudukan Mata - Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
6
Pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
(ISI)
7
- semula standar prosesnya terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
- belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
- guru bukan satu-satunya sumber belajar
- sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan
Proses Pembelajaran
teladan.
Tematik dan IPA dan IPS Adanya mata Kompetensi
terpadu masing-masing pelajaran wajib keterampilan
diajarkan dan pilihan yang sesuai
secara terpadu sesuai dengan dengan standar
bakat dan industri
minatnya
8
E. Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti
1. Fungsi dan tujuan nasional
Pendidikan nasional diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Fungsi
pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warna negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memiliki pengertian yang tertuang
dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang SKL yaitu kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam kurikulum ini diharapkan kepada siswa didik nanti memiliki
standar kelulusan yang tidak hanya menguasai dalam pengetahuannya saja
tetapi juga memiliki sikap dan akhlak yang baik.
Diterangkan lebih lanjut dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013
tentang SKL tujuan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
9
KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A
SD/MI/SDLB/Paket A
SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
SMA/MA/SMALB/ Paket C
11
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran (Majid, 2014).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
12
4. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi standar kompetensi
lulusa dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang
telah mayelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan ke dalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetens inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbanga antara pencapaian hard
skill dan soft skill.
Kompetensi inti berfungsi sebagai untur pengorganisasian (organizing
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, kompetensi
inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah
keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/ jenjang diatasnya swhingga memenuhi prinsip belajar
yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten . kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan isi kompetensi dasar
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
kelas yang sama sehinggan terjadi proses saling memperkuat (Mulyasa,
2013).
13
3. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di provinsi terkait.
4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam
melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait (Tania, 2015).
14
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip :
a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan, dan
kurikulum adalah kurikulum satuan pendidikan, bukan daftar mata
pelajaran,
b. guru di satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik,
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama,
c. pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin
langsung oleh kepala sekolah,
d. pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi
oleh kepala sekolah (Majid, 2014).
2. Strategi Implementasi Kurikulum
Strategi implementasi kurikulum terdiri atas :
a. pelaksanaan kurikulum di sekolah dan jenjang pendidikan, yaitu :
1) Juli 2013: kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan
seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini
adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh
wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap
kabupaten/kota di setiap provinsi
2) Juli 2014: kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014
adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD
akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan
impelentasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD
di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua implementasi ini
hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK yang
belum melaksanakan kurikulum 2013
3) Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya kurikulum
2013.
b. pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas, dari tahun 2013-2016.
Kepala sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 dan pelatihan ini
dilakukan sebelum kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini
15
menjadi konsep utama implementasi, dimana guru, kepala sekolah,
dan pengawas yang sudah dilatihlah yang akan mengimplementasikan
kurikulum di wilayah sekolah terkait
c. pengembangan buku babon (Buku babon merupakan buku pegangan).
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru.
Isi buku babon guru sama dengan buku babon peserta didik dengan
tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar), dari tahun
2013-2016. Sejalan dengan strategi implementasi, penulisan dan
percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada
awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada
prinsipnya, ketika implementasi kurikulum 2013 memasuki tahun
2015-2016 seluruh buku babon sudah tersedia di setiap sekolah
d. pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari
Januari-Desember 2013. Implementasi kurikulum 2013 mensyaratkan
penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja
guru yang baru
e. pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-2016
(Majid, 2014).
16
4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karekter, kesadaran lingkungan,
pendekatan dan metode pembelajatan konstruktif , keseimbangan soft
skill dan hard skill, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di
dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6. Standar proses pembelaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelejaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian belum menggunakan penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remidiasi dan penilaian secara berkala
(Mulyasa, 2013).
MATERI MATERI
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
17
3 Terlalu luas, kurang mendalam 3 Sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3 Buku teks hanya memuat materi 3 Buku teks memuat materi dan
bahasan proses pembelajaran, sistem
penilaian serta kompetensi yang
diharapkan
PENILAIAN PENILAIAN
18
kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebiutuhan
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
peserta didik, dan potensi daerah
Mata pelajaran lepas satu dengan Semua mata pelajaran diikat oleh
yang lain, seperti sekumpulan
19
mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)
20
guru, tetapi
juga buku yang
disediakan
pemerintah.
BAB III
22
PENUTUP
A. Simpulan
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara
lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang
diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.
23
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi,
dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari
Januari-Desember 2013.
5. Pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan
dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-
2016.
24
DAFTAR PUSTAKA
25