You are on page 1of 5
KOMPETENSI : Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengaruh kondisi operasi pembuatan pulp proses soda semi tethadap perolehan pulp 1.1 PENDAHULUAN Seluruh kertas dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan. Serat-serat yang membentuk lembaran kertas tersebut adalah serat tumbuhan, yang fungsinya dalam tumbuhan untuk mentransportasikan air dari akar sampai ke daun serta mendistribusikan hasil-hasil fotosintesis ke scluruh bagian tanaman. Serat tumbuhan tersebut adalah selulosa yang merupakan polimer glukosa yang terbentuk selama proses fotosintesis. Selulosa memliki kekuatan tarik yang baik, tetapi bersifat fleksibel dan sangat lembut. Jika pohon hanya’ memiliki selulosa, pohon akan kurang kokoh dan tidak bisa berdiri tegak. Karenanya, tumbuhan memerlukan bahan pengikat selulosa yang disebut lignin yang juga terbentuk selama proses fotosintesis. Lignin bersifat seperti perekat dan memiliki berat molekul yang sangat besar dengan struktur acak. Kombinasi selulosa dengan lignin inilah yang menjadikan kayu bersifat keras dan memiliki daya tahan, Sebaliknya, dalam pembuatan kertas, adanya lignin pada bahan baku merupakan persoalan yang harus ditanggulangi, Bagaimana caranya melepaskan atau menyisihkan lignin dari kayu sehingga selulosa bisa terbebas dari lignin. Pembuatan pulp (pulping) adalah proses mengubah bahan baku yanga berasal dari tumbuhan menjadi serat-serat selulosa yang dapat dijadikan kertas ataupun bahan kimia turunan selulosa lainnya. Secara umum, ada dua metode pembuatan pulp yaitu secara me dan kimia, Pembuatan pulp secara mekanis adalah memanfaatkan gaya mekanis dan m 1.2 DASAR TEORI Kayu merupakan bahan baku yang paling banyak digunakan dalam kertas. Kayu yang bersifat padat dan memiliki kadar lignin relatif lebih banyak membonhel kondisi operasi yang cukup rumit dalam proses pembuatan pulp, seperti suhu dan tekanan operasi yang tinggi. Pada percobaan skala laboratorium, penggunan bahan baku bukan kayu (non wood) seperti batang jagung dan rumput-rumputan akan memudahkan kondisi operasi pembuatan pulp, karena bahan bukan kayu tersebut relatif lebih berpori dan kadar ligninnya juga lebih sedikit. Bahan baku yang akan dijadikan pulp dimasak dalam larutan pemasak. Jika proses pemasakan berlangsung pada suhu dan tekanan yang tinggi proses ini disebut dengan proses soda. Untuk kemudahan proses, pemasakan bahan baku cukup dilakukan pada suhu didih, larutan pemasak pada tekanan ruang (1 atm). Walaupun demikian, proses ini belum uu yang dimasak, hanya melunakkan dan belum mampu melepaskan lignin dari bahan ba menghasilkan serat. Schingga untuk menghasilkan serat diperlukan gaya mekanis pada bahan baku yang telah dimasak. Karena bahan baku yang digunakan memerlukan bahan kimia dan gaya mekanis, proses ini disebut proses soda semi mekanis. Pembuatan pulp dengan proses soda hanya membutuhkan NaOH sebagai bahan kimia. Biasanya, jika kayu digunakan sebagai bahan baku, proses soda dilangsungkan pada suhu (mencapai 160°C) dan tekanan tinggi (mencapai 10 atm) untuk melarutkan lignin. Namun, untuk beberapa bahan bukan kayu proses pelarutan lignin dapat berlangsung pada suhu didih’ larutan pemasak, yang kemudian diikuti dengan gaya mekanis untuk menjadikan serat. Lamanya waktu pemasakan, perbandingan berat bahan baku terhadap larutan pemasak, konsentrasi NaOH yang digunakan serta besamya gaya mekanis yang digunakan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pulp yang dihasilkan dengan proses soda semi 1.3.3 operasi pembuatan pulp proses soda semi Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) labu Erlenmeyer 500 t labu Erlenmeyer 2000 ml; 3) pemanas (hoiplate; 4) saringan; 5) kertas sarin blender; 7) corong Buchner, 8) labu vakum; 9) timbangan; 10) pompa vakum; dan 1 batang pengaduk. Sedangkan bahan kimia yang digunakan adalah NaOH. Untule bahan baku yang digunakan adalah tandan kosong sawit (TKS). Prosedur Kerja Langkah-langkah untuk melakukan percobaan pembuatan pulp dengan proses soda mekanis adalah sebagai berikut : 1) Bahan baku yang telah kering ditimbang seberat 25 gram. 2) Kondisi proses yang akan digunakan adalah larutan pemasak NaOH dengan pH tertentu dan suhu didih normal. 3) Bahan baku yang telah ditimbang, dimasukkan ke labu Erlenmeyer yang benisi Jarutan pemasak. Mungkin sebagian bahan baku akan mengapung, gunakan batang pengaduk untuk membenamkan, dan bahan akan terbenam seiring adanya pemanasan 4) _ Erlenmeyer yang berisikan larutan pemasak dan bahan bak diletakkan di atas potplate dan ditutup menggunakan labu Erlenmeyer 250 ml yang dimasukkan secara terbalik ke dalam mulut labu Erlenmeyer 1000 ml. Pemanas dinyalakan dan diatur suhunya pada se‘ting tinggi untuk mempercepat pemanasan. © Ingat!!! Jangan pemah melalaikan perhatian terhadap bahan baku yang telah dimulai dimasak. © Ketika pemanasan melalui hotplate berlangsung, jangan meletakkan i tangan pada horplate atau terlalu dekat dengan bahan yang : mendidih, mungkin saja bahan yang dimasak akan terlempar dibjarkan sclama waktu yang dibutuhkan (diberikan pembimbing). 8) Setelah waktu pemasakan dicapai, pemanas dimatikan dan labu dipindahkan dari pemanas dan dibiarkan dingin selama 15-30 menit. ©) Bahan termasak yang telah dingin disaring menggunakan kain kasa dan corong. Letakkan kain kasa di atas corong, cairan beserta bahan termasak dituangkan ke atas kain kasa dan dan cairan pemasak bekas ditampung. Biarkan sampai seluruh cairan turun dan bahan termasak dalam Kain kasa diperas untuk meniris sisa cairan (gunakan sarung tangan selama penyaringan bahan termasak). 10) Bahan termasak dalam kain kasa dibilas kembali dengan air keran sampai cukup bersih. 11) Setelah bahan termasak selesai dibilas, bahan dimasukkan ke blender dan air keran sebanyak 600 ml ditambahkan ke dalam blender. Pastikan tutup blender ditutup dan ditekan dengan tangan di tutupnya. Nyalakan blender selama wake yang ditentukan dengan setting kecepatan yang juga ditentukan, 12) Bahan yang telah diblender, diiriskan kedalam corong buchner yang telah diberi kertas saring. Biarkan seluruh cairan menetes, dan isi kembali blender dengan air untuk membersihkan dan mendispersikan padatan yang tertinggal dalam blender, dan dituangkan kembali di atas bahan tersaring dalam corong buchner. 13) Setelah seluruh cairan menetes dari padatan yang tesaring, bahan tersaring diangkat dari corong buchner, kemudian dikeringkan di udara terbuka. 1.34 Data Pengamatan Catatlah beberapa pengamatan berikut selama proses berlangsung, Bagaimana wama, tekstur, penampilan, dan rasa ditangan setelah bahan. ditiriskan ? 9, Berat pulp basah gram (setelah disaring pada corong Buchner) 10. Berat pulp kering ‘gram (setelah dikeringkan semalam) 11. Kadar air % (setelah dioven) 12. Berat pulp = berat pulp kering — (kadar air x berat pulp kering) 13. Yield pulp = (berat pulp/berat bahan baku) x 100%

You might also like