You are on page 1of 10

Political moments attempt to assert competing ideology.

here i will consider three types of


movements identified and described by theorist old social movements, new sosial movements
and anti systemi move ments. old social movements include the " labor movement, with its
organized trade unions and political parties, which was taken to be norm" (nash 2000:125). the
new social movement is considered new becaus new social movements make limited, non nego
triabel demands, politicize everyday life, do not mobilize along class lines are organized in non
hierarchical and democratic ways, engage in novel political tactics, and are not united by one
over arching organization (nash 2000). indigeneous nationalist movements do not exemplity old
social movements. indigeneous nations are not political parties or organizations protecting the
rights of laborers.e it is not a labor or socialist movement, like the classic old social movement
(calhoun 2000 [1993]). new social movements made a limited, non-negotiable demands triabel,
politicize everyday life, not mobilized along class lines organized in a non-hierarchical and
democratic way, involved in the new political tactics, and not united by one over arching
organization (nash 2000).

Saat politik berusaha untuk menegaskan bersaing ideologi. di sini saya akan mempertimbangkan
tiga jenis gerakan diidentifikasi dan dijelaskan oleh gerakan teori lama sosial, gerakan sosial baru
dan KASIH anti sistemik yang bergerak. gerakan sosial lama termasuk "gerakan buruh, dengan
serikat pekerja terorganisir dan partai-partai politik, yang diambil menjadi norma" (nash 2000:
125). gerakan sosial baru dianggap baru karena itu bukan gerakan buruh atau sosialis, seperti
gerakan sosial lama klasik (calhoun 2000 [1993]). gerakan sosial baru membuat terbatas,
tuntutan non nego triabel, mempolitisir kehidupan sehari-hari, tidak memobilisasi sepanjang
garis kelas diorganisir dalam cara non hirarkis dan demokratis, terlibat dalam taktik politik baru,
dan tidak disatukan oleh satu atas organisasi melengkung (nash 2000).

A working definition of taditional and non traditional forms of occupation is provided below .
however it should be noted that, even with occupational practices, whether in the field of
agricultural. in some areas traditional indigenous occupations and practices contain many
modern innovations or modified practies. where approriate, i shall attempt to distinguish between
these various occupations anda practices, which vary from community to community and from
region to region, depending on factors such as topographical differences, soil variations,
proximity.toLmarkets,LandLsocialLandLcultural

Definisi kerja dari bentuk tradisional dan non tradisional pendudukan disediakan di bawah.
Namun perlu dicatat bahwa, bahkan dengan praktik kerja, baik di bidang pertanian. di beberapa
daerah pekerjaan dan praktek adat tradisional mengandung banyak inovasi modern atau praktik
dimodifikasi. mana yang tepat, saya akan mencoba untuk membedakan antara berbagai
pekerjaan Andari praktek, yang bervariasi dari masyarakat untuk masyarakat dan dari daerah ke
daerah, tergantung pada faktor-faktor seperti perbedaan topografi, variasi tanah, kedekatan
dengan pasar, dan tradisi sosial dan budaya.
Understanding Indigenous Psychology is a field of psychology that seeks to expand the limits
and substance of general psychology. Although indigenous psychology and general psychology
tried to express universal facts, but the starting point of his research is different. General
psychology trying to find principles terkondekstual, mechanical, universal, and assume that the
theories of psychology today is universal (Koch & Leary, 1985). But indigenous psychology
questioning the universality of psychological theories that already exist and efforts to find
psychologycal universals in the context of social, cultural, and ecological (Kim & Berry, 1993;
Yang, 2000). Indigenous psychology approach presented a context (family, social, cultural, and
ecological) contents (ie, meanings, values, and beliefs) explicitly incorporated into the design of
theLstudy.

Pengertian Indigenous Psychology adalah bidang psikologi yang berusaha memperluas batas dan
substansi psikologi umum. Meskipun indigenous psychology maupun psikologi umum berusaha
mengungkapkan fakta-fakta universal, tetapi titik awal penelitiannya berbeda. Psikologi umum
berusaha menemukan prinsip-prinsip yang terkondekstual, mekanis, universal, dan berasumsi
bahwa teori-teori psikologi saat ini bersifat universal (Koch & Leary, 1985). Akan tetapi
indigenous psychology mempertanyakan universalitas teori-teori psikologi yang sudah ada dan
upaya-upaya untuk menemukan psychologycal universals dalam konteks sosial, budaya, dan
ekologis (Kim & Berry, 1993; Yang, 2000). Indigenous psychology mempresentasikan sebuah
pendekatan yang konteks (keluarga, sosial, kultural, dan ekologis) isinya (yakni makna, nilai,
dan keyakinan) secara eksplisit dimasukkan ke dalam desain penelitian.

Kim and Berry (1993) provide an understanding of indigenous psychology "the study of human
behavior or mind that is native that is not transported from other regions, and that is designed for
its people" (the scientific study of the behavior or the human mind that native (original) , which
areLnotLtransportedLfromLotherLregions,LandLareLdesignedLforLpeople).
TenLcharacteristicsLofLindigenousLpsychologyLisLasLfollows:

Kim dan Berry (1993) memberikan pengertian indigenous psychology “the study of human
behavior or mind that is native that is not transported from other regions, and that is designed for
its people” (kajian ilmiah tentang perilaku atau pikiran manusia yang native (asli), yang tidak
ditransportasikan dari wilayah lain, dan yang dirancang untuk masyarakatnya).

First, indigenous psychology psychological stressed in the context of family, social, political,
philosophical, historical, religious, cultural, and ecological.

Pertama, indigenous psychology menekankan psikologis dalam konteks keluarga, sosial, politik,
filosofis, historis, religius, kultural, dan ekologis.

Secondly, contrary to popular misconceptions, indigenous psychology is not the study of the
indigenous (native), etnikatau group of people living in Third World countries. Studies on
indigenous have often equated with anthropological studies of the "exotic" people living in the
interior. indigenous psychology is required for all cultural groups, indigenous and ethnic,
including countries that are growing economically.

Kedua, berlawanan dengan miskonsepsi populer, indigenous psychology bukanlah studi tentang
orang pribumi (native), kelompok etnikatau orang yang hidup di Negara-negara Dunia Ketiga.
Penelitian-penelitian tentang indigenous telah sering dipersamakan dengan studi antropologis
terhadap orang “eksotik” yang hidup di pedalaman. indigenous psychology dibutuhkan untuk
semua kelompok kultural, pribumi, dan etnik, termasuk negara-negara yang sedang berkembang
secara ekonomis

Thirdly, indigenous does not affirm or preclude the use of certain methods. indigenous
psychology is part of the tradition of science that one important aspect of the scientific work is to
find methods appropriate to the phenomenon that is being investigated. Boulding (1980) notes
that, "in the scientific community adakeragaman methods are great, and one of the problems still
to be faced by science is the development of appropriate methods corresponding to fields of
different epistemological".

Ketiga, indigenous tidak mengafirmasi atau menghalangi pemakaian metode tertentu. indigenous
psychology adalah bagian dari tradisi ilmu pengetahuan yang salah satu aspek pentingnya
pekerjaan ilmiah adalah menemukan metode-metode yang tepat untuk fenomena yang sedang
diinvestigasi. Boulding (1980) mencatat bahwa, “dalam masyarakat ilmiah adakeragaman
metode yang besar, dan salah satu masalah yang masih harus dihadapi ilmu pengetahuan adalah
perkembangan metode yang tepat yang berkorespondensi dengan bidang-bidang epistemologis
yang berbeda”.

Fourth, it is assumed that only the natives or insider (insiders) in a culture that can understand
indigenous and cultural phenomenon and that an outsider (outsiders) can only have a limited
understanding. Even though a person was born and raised in a particular asyarakat bias have
insights about indigenous phenomenon, but this may not always happen.

Keempat, diasumsikan bahwa hanya orang pribumi atau insider (orang dalam) di sebuah budaya
yang dapat memahami fenomena indigenous dan kultural dan bahwa seorang outsider (orang
luar) hanya bisa memiliki pemahaman yang terbatas. Meskipun seseorang lahir dan dibesarkan di
sebuah asyarakat tertentu bias memiliki insights tentang fenomena indigenous, tetapi hal ini
mungkin tidak selalu terjadi.

Fifth, indigenous psychology is different from naïve psychology Heider (1958). Heider (1958)
notes that in the field of interpersonal behavior "the ordinary person has agreat and profound
understanding of himself and other people which, though unformulated or vaguely conceived,
enables him to Interact in more or less adaptive ways".

Kelima,indigenous psychology berbeda dengan psikologi naïf Heider (1958). Heider (1958)
mencatat bahwa di bidang perilaku interpersonal “the ordinary person has agreat and profound
understanding of himself and other people which, though unformulated or vaguely conceived,
enables him to interact in more or less adaptive ways”.

Sixth, indigenous concepts have been analyzed as examples of indigenous psychologies. The
concept philotimo in Greece (being "polite, courteous, reliable, proud", Triandis, 1972), anasakti
in India ("non-detachment", Pande & Naidu, 1992), amae Japan ("in-dulgent dependence", Doi,
1973), Kapwa in the Philippines ("identity together with others", Enriquez, 1993), and Jung in
Korea ("attachment and affection deep", Choi, Kim, & Choi, 1993) have been analyzed and
various syndromes associated culture) have been introduced (Yap, 1974).

Keenam, konsep-konsep indigenous telah dianalisis sebagai contoh-contoh indigenous


psychologies. Konsep philotimo di Yunani (orang yang “sopan, berbudi, dapat diandalkan,
bangga”, Triandis, 1972), anasakti di India (“non-detachment”, Pande & Naidu, 1992), amae
Jepang (“in-dulgent dependence”, Doi, 1973), Kapwa di Filiphina (“identitas yang sama dengan
orang lain”, Enriquez, 1993), dan Jung di Korea (“kelekatan dan afeksi yang mendalam”, Choi,
Kim, & Choi, 1993) telah dianalisis dan berbagai sindroma terkait budaya) telah diintroduksikan
(Yap, 1974).

Seventh, many indigenous psychology experts who are looking for books or religious philosophy
to explain the phenomenon of indigenous. They use Philosophical treaties (such as the Confucian
Classics) or a religious book (Al-Qur "an or Wedha) as an explanation of psychological
phenomena.

Ketujuh, banyak pakar indigenous psychology yang mencari buku-buku filsafat atau keagamaan
untuk menjelaskan fenomena indigenous. Mereka menggunakan Philosophical treaties (seperti
Confusian Classics) atau buku keagamaan (Al-Qur‟an atau Wedha) sebagai penjelasan fenomena
psikologis.

Eighth, indigenous psychology identified as part of the tradition of cultural knowledge (Kim and
Berry, 1993). In contrast to physics, biology, others, and themselves (Bandura, 1997; Kim &
Berry, 1993). Therefore, we are agents of change, we are simultaneously subject and object of
research

Kedelapan,indigenous psychology diidentifikasi sebagai bagian tradisi ilmu budaya (Kim dan
Berry, 1993). Berbeda dengan ilmu fisika, biologi, orang lain, dan dirinya (Bandura, 1997; Kim
& Berry, 1993). Oleh karena kita adalah agen perubahan, maka kita adalah subjek dan sekaligus
objek penelitian.

Ninth, indigenous psychology suggest the association between humanity (eg, philosophy,
history, religion, and literature, which focuses on knowledge of analytical, empirical analysis,
and verification).
Kesembilan,indigenous psychology menganjurkan pengaitan antara humanitas (misalnya,
filsafat, sejarah, agama, dan kesastraan, yang difokuskan pada pengetahuan analitis, analisis
empirik, dan verifikasi).

Tenth, Enriquez (1993) identified two starting point of research in indigenous psychology:
indigenization from without and indigenization from whitin.Indigenization fro without involving
taking theories, concepts, and methods of psychology that is already there and modify them to fit
local cultural context

Kesepuluh, Enriquez (1993) mengidentifikasi dua titik awal penelitian dalam indigenous
psychology: indigenization from without dan indigenization from whitin.Indigenization fro
without melibatkan mengambil teori, konsep, dan metode psikologi yang sudah ada dan
memodifikasi mereka agar cocok dengan konteks budaya lokalnya

I shall on attempt to provide a precise and formal definition of the term traditional occupations.
however as used here, traditional occupations will mean those occupations that have been
folloewd by successive generations of indigenous people and their communities, and are rooted
in costums and practices that were established peoples and their communities and are rooted in
customs and practices that were established prior to the colonization of the region in the
nineteenth century. this includes traditonal occupational practices, which were largely
subsistence oriented before, but now are wholly or partly maret oriented. non traditonal
occupations, as used here will refer to those occupatons that are not based upon customs and
practices that predate the colonization of the region

Saya akan pada upaya untuk memberikan definisi yang tepat dan formal dari pekerjaan
tradisional istilah. Namun seperti yang digunakan di sini, pekerjaan tradisional akan berarti
mereka pekerjaan yang telah di ikuti oleh generasi-generasi masyarakat adat dan komunitas
mereka, dan berakar pada costums dan praktik yang didirikan masyarakat dan komunitas mereka
dan berakar pada adat dan praktek-praktek yang didirikan sebelum untuk kolonisasi wilayah di
abad kesembilan belas. ini termasuk praktek kerja traditonal, yang sebagian besar subsisten
berorientasi sebelumnya, tapi sekarang yang seluruhnya atau sebagian Maret berorientasi.
pekerjaan non traditonal, seperti yang digunakan di sini akan merujuk kepada mereka pekerjaan
yang tidak didasarkan pada kebiasaan dan praktik yang mendahului kolonisasi daerah

1. indigenous medicine

most indigenous people, including educated segments of the indigenous community, still use
indigenous medicine, although the use of such medicine is declining in urban and semi urban
areas. indigenous medicine is usually administrated by men, although there are some exceptions.
shamans, known as vaidya in chakma and tanchangyas, the vaidyas prescribed their medicine
indigenous society.
2. music

traditional musicians held an important place in indigenous society. in some instances, music
was. and is a community affair and there is no formal distinction between amatures and
professionals. however, among tha chakma, tripura and tanchangya, musicians and singers in
chakma and tanchangya.

3. midwifery

among indigenous communities in the hill tracts, the practice of midwifery has always been
restricted to women. midwifery is no usually a full time occupation, as most midwives are
married family workes. however, midwives are given some remuneration for their work. even
today. apart from where relatively wealthy people in urban areas are involved

4. liquor making

brewing beer and spirits has been a traditional occupational among most indigenous communities
for hundreds of years. nowadays, liquor making is done both for home consumption and for sale.
and usually involves women more than men. it is legal for indigenous people in the CHT to brew
their own liquor for home consumption, but a licence is required in the case of sale.

1. Obat adat

kebanyakan orang pribumi, termasuk segmen berpendidikan masyarakat adat, masih


menggunakan obat asli, meskipun penggunaan obat tersebut menurun di daerah perkotaan dan
semi perkotaan. Obat adat biasanya diadministrasikan oleh laki-laki, meskipun ada beberapa
pengecualian. dukun, yang dikenal sebagai vaidya di chakma dan tanchangyas, yang vaidyas
diresepkan obat masyarakat adat mereka.

2. musik

musisi tradisional diadakan tempat yang penting dalam masyarakat adat. dalam beberapa kasus,
musik. dan adalah urusan masyarakat dan tidak ada perbedaan formal antara amatures dan
profesional. Namun, di antara tha chakma, Tripura dan tanchangya, musisi dan penyanyi di
chakma dan tanchangya.

3. kebidanan

antara masyarakat adat di saluran bukit, praktek kebidanan selalu terbatas pada wanita.
kebidanan ada biasanya waktu pekerjaan penuh, karena kebanyakan bidan workes keluarga
menikah. Namun, bidan diberikan beberapa remunerasi untuk pekerjaan mereka. bahkan hari ini.
selain dari mana orang-orang yang relatif kaya di daerah perkotaan yang terlibat
4. Pembuatan minuman keras

pembuatan bir bir dan roh telah menjadi pekerjaan tradisional antara yang paling masyarakat
adat selama ratusan tahun. saat ini, pembuatan minuman keras ini dilakukan baik untuk
konsumsi rumah dan untuk dijual. dan biasanya melibatkan lebih banyak perempuan daripada
laki-laki. itu adalah hukum bagi masyarakat adat di CHT untuk menyeduh minuman keras
mereka sendiri untuk konsumsi rumah, tapi lisensi diperlukan dalam kasus penjualan.

if indigenous people have diffrent ways of knowing, then it follows that an indigenous
worldview needs to be brought to the research context. chilisa (2012) and wilson (2008)
describle such a research paradigm that incorporates relational ontologies, relational
epitemologies, and relational accountabilities. the emphasis on relational constructs emanates
from indigenous value systems that recognize the connections between people, past, present, and
future and all living and non living things. as many of the contributors to this volume note,
connectivity is important for the ethical basis it provides for making decisions about research.
these values also impinge on the research process in the need to frame the research in ways that
areLrespectfulLandLreciprocal

jika masyarakat adat memiliki cara yang berbeda untuk mengetahui, maka berikut bahwa
pandangan dunia adat perlu dibawa ke konteks penelitian. chilisa (2012) dan wilson (2008)
paradigma penelitian tersebut yang menggabungkan ontologi relasional, epitemologies
relasional, dan akuntabilitas relasional. penekanan pada konstruksi relasional berasal dari sistem
nilai adat yang mengakui hubungan antara orang, masa lalu, sekarang, dan masa depan dan
semua hidup dan hal-hal non hidup. karena banyak kontributor catatan buku ini, konektivitas
penting bagi dasar etika menyediakan untuk membuat keputusan tentang penelitian. nilai-nilai ini
juga menimpa pada proses penelitian dalam kebutuhan untuk membingkai penelitian dengan cara
yangLhormatLdanLtimbalLbalik

this definition states that indigenous people constitute non dominant sectors of society and are
determined to preserve, develop and transmit to future generations their ancestral territories, and
their ethnic identity, as the basis of their continued existence as people (martinez cobo
E/CN.4/Sub.2/1986/7, addendum 4) Martinez cobo establishes that historical continuity may
consist of the endurance, for an extended period reaching into the present, of one or more of the
followinglfactor:

1. occupation of ancestral lans, or part of them

2. common ancesry with the original occupants of these lands

3. cultural practices

4. the use of language

5. residence in certain regions of the world


6. other relevant factors.

despite the prevalence of this definition, some observers have rejected it on a variety of grounds,
incuding the issue of historical continuity with precolonial societies and the assumption that all
groups are in the position to preserve, develop, and transmit their ancestral lands to future
generations in the way they are expected.

definisi ini menyatakan bahwa masyarakat adat merupakan sektor non dominan masyarakat dan
bertekad untuk melestarikan, mengembangkan dan mengirimkan ke generasi masa depan
wilayah leluhur mereka, dan identitas etnik mereka, sebagai dasar kelangsungan mereka sebagai
orang (martinez Cobo E / CN.4 /Sub.2/1986/7, addendum 4) Martinez Cobo menetapkan bahwa
kontinuitas sejarah dapat terdiri dari daya tahan, untuk jangka mencapai ke masa kini, dari satu
atauLlebihLdariLfaktoLberikut:

1. pendudukan LAN leluhur, atau bagian dari mereka

2. ancesry sama dengan penghuni asli dari tanah ini

3. praktek budaya

4. penggunaan bahasa

5. tinggal di daerah-daerah tertentu di dunia

6. faktor lain yang relevan.

meskipun prevalensi definisi ini, beberapa pengamat telah menolak itu pada berbagai alasan
keuangan, termasuk masalah kontinuitas sejarah dengan masyarakat pra-kolonial dan asumsi
bahwa semua kelompok berada dalam posisi untuk melestarikan, mengembangkan, dan
mengirimkan tanah leluhur mereka untuk generasi mendatang dalam cara mereka diharapkan.

finding a global prespective of indigenous peoples development can be characterized as a


problem first of defining who is indigenous, second of data availability and third of data
representativity. first to approach the problem of defining who is indigenous, does not use one
paricular definition, but rather accepts any defition used both in the scholarly literature and by
major organization such as the international working group on indigenous affairs (IWGIA), the
indigenous people of africa coordinating committee (IPACC) , and other. second to approach the
problem of data availability, development indicators are calculated using major household
surveys such as the demograpich and health surveys (DHS) and multiple indicator cluster
surveys (MICS) in which ethnic on linguistic groups are considered indigeneous can be
identified

menemukan wawasan global pengembangan masyarakat adat dapat dicirikan sebagai masalah
pertama mendefinisikan yang asli, kedua ketersediaan data dan ketiga data representasi. pertama
untuk mendekati masalah mendefinisikan yang asli, tidak menggunakan satu definisi paricular,
melainkan menerima defition apapun yang digunakan baik dalam literatur ilmiah dan oleh
organisasi besar seperti kelompok internasional kerja pada urusan adat (IWGIA), penduduk asli
africa komite koordinasi (IPACC), dan lainnya. kedua untuk mendekati masalah ketersediaan
data, indikator pembangunan dihitung menggunakan survei rumah tangga utama seperti
demograpich dan kesehatan survei (DHS) dan beberapa survei klaster indikator (MICS) di mana
etnis pada kelompok linguistik dianggap indigeneous dapat diidentifikasi

in most latin american countries, efforts to reform the economic and socio political situation have
resulted in saveral constituational changes and special legislations for the benefit of indigenous
peoples over the last twenty years. these reforms served to improve democracy and legitimation
and to conquer economic and socio politik crises. by doing so countries could better confront the
progressing extent of globalisation and the accompanying economic neo liberalism. within all
this, it remains extensively unnoticed that a great number of countries have also recognised the
multi cultural and pluri ethnical character of their populations and that special rights and benefit
were conferred on indigenous peoples. the political proccedings, though, as well as the way and
the amount of the recognition of the rights of indigenous peoples took quite a different course.the
indigenous repsentatives even reached a olitical agreement ( acta de compromiso) with the
alliance of opposition parties, the concertacion de partidos por la democracia, that in december
1989 lined up againts general pinochet, in this agreement, the most important aspects were fixed
for the indigenous policy for a future democratic goverment. if they won the elections, the
alliance of opposition parties promised

1. to pass a new and modern indigenous law with the aim to resolve the indigenous peoples
needs in a new way and for the times to come

2. to recognise the indigenous peoples in chile within the constitution as well as to acknowledge
their fundamental, economic, social and cultural rights

3. to erect and install as stale office for indigenous affairs and to form a find for indigenous
development

di sebagian besar negara Amerika latin, upaya untuk mereformasi situasi politik ekonomi dan
sosial telah mengakibatkan perubahan constituational saveral dan peraturan perundang-undangan
khusus untuk kepentingan masyarakat adat selama dua puluh tahun terakhir. reformasi ini
disajikan untuk meningkatkan demokrasi dan legitimasi dan menaklukkan ekonomi dan sosial
krisis politik. dengan demikian negara bisa lebih baik menghadapi tingkat kemajuan globalisasi
dan menyertainya neo liberalisme ekonomi. dalam semua ini, tetap secara luas diketahui bahwa
sejumlah besar negara juga telah mengakui karakter etnis multi-budaya dan pluri dari populasi
mereka dan bahwa hak istimewa dan manfaat yang diberikan pada masyarakat adat. yang
proccedings politik, meskipun, serta cara dan jumlah pengakuan hak-hak masyarakat adat
mengambil cukup kursus yang berbeda.yang repsentatives adat bahkan mencapai kesepakatan
olitical (acta de Compromiso) dengan aliansi partai-partai oposisi, Concertation de partidos por
la Democracia, bahwa dalam Desember 1989 berbaris terhadap resiko Pinochet umum, dalam
perjanjian ini, aspek yang paling penting yang tetap untuk kebijakan adat untuk pemerintah yang
demokratis di masa depan. jika mereka memenangkan pemilu, aliansi partai oposisi berjanji

1. untuk mengeluarkan undang-undang adat baru dan modern dengan tujuan untuk
menyelesaikan masyarakat adat perlu dengan cara baru dan untuk masa yang akan datang

2. untuk mengenali masyarakat adat di Chili dalam konstitusi serta mengakui, hak-hak dasar
ekonomi, sosial dan budaya mereka

3. untuk mendirikan dan menginstal kantor sebagai basi untuk urusan adat dan membentuk
menemukan untuk pengembangan adat

there are a variety of components and relationship that underpin indigenous tourism. in reality,
each indigenous tourism experience is unique terms of the time, space and participants. a similar
claim could be made of virtually all types of tourism experiences but to hide behind this fact is to
ignore common, albeit not universal, patterns which exist and which provide insight into a
variety of issues that arise in the context of indigenous tourism.there is a physical flow of
tourism from the generating region to the indigenous destination and back again (leiper, 1990)
this flow in human traffict is accompanied by a variety of additional flows including financial
resources, information and images. while the heavily marked arrows on the model symbolize an
equal flow of tourists traveling to the destination area and then back home, the ancillary flows
are not necessarily equal and therein lie many of the controversies surrounding indigenous
tourism

ada berbagai komponen dan hubungan yang mendukung pariwisata adat. pada kenyataannya,
setiap pengalaman pariwisata adat adalah hal yang unik dari waktu, ruang dan peserta. klaim
serupa dapat dibuat dari hampir semua jenis pengalaman pariwisata tetapi untuk bersembunyi di
balik fakta ini adalah mengabaikan umum, meskipun tidak universal, pola yang ada dan yang
memberikan wawasan ke dalam berbagai masalah yang timbul dalam konteks pariwisata
adat.ada aliran fisik pariwisata dari daerah pembangkit ke tujuan adat dan kembali lagi (Leiper,
1990) aliran ini di traffict manusia disertai dengan berbagai arus tambahan termasuk sumber
daya keuangan, informasi dan gambar. sedangkan panah berat ditandai pada model
melambangkan aliran yang sama wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan dan kemudian
kembali ke rumah, arus tambahan tidak selalu sama dan di dalamnya berbohong banyak
kontroversi seputar pariwisata adat

You might also like