You are on page 1of 14

E-ISSN - 2477-6521

Vol 6(2) Juni 2021 (349-359)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

INTERVENSI BERBASIS KOMUNITAS TERHADAP PERILAKU


SEKSUAL REMAJA : REVIEW SISTEMATIS

Indah Permata Rizki1*, Meri Neherta2, Fitra Yeni3.


1
Program Studi S2 Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas
2
Departemen Keperawatan Maternitas dan Anak, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas
3
Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas
*
Email korespondensi: indahpermatarizki@yahoo.co.id

Submitted :03-06-2021, Reviewed:12-07-2021, Accepted:18-07-2021


DOI: http://doi.org/10.22216/endurance.v6i2.291

ABSTRACT
One of the threats to adolescent health is a risky sexual behaviour. Prevention that involve all parties are
needed to increase the knowledge and understanding of adolescents about sexual health. School-based
sexual education program have not provided optimal result. The purpose of this study is to determine the
intervention of community-based (outside of school) sexual health education that have an effect toward
adolescent sexual abstinence behavior. This research is a sistematic review that used 5 electronic search
engine (Pubmed, Proquest, EBSCO, Neliti and Garuda) for study which published in 2015 – 2020. The
study was searched using keyword and PICOS framework and then displayed in PRISMA flowgram. The
Centre for Review and dissemination and the Joanna Briggs Institute Guideline is used to assess the quality
of the study. A descriptive approach is used to summarize the research result. There are 5 studies are found
compatible with the inclusion criteria with intervention were comprehensive sex education, peer education,
family-based intervention, entertainment-education and abstinence only sex education. The community
based intervention of sexual health education Comprehensive sexual education is an intervention that can
be implemented considering its effectiveness on abstinence behavior. Accordingly, this can be a solution in
optimizing sex education programs for adolescents.

Keywords : Sex Education; Sexual Behavior; Adolescents .

ABSTRAK
Salah satu resiko kesehatan remaja adalah perilaku seksual, dibutuhkan upaya pencegahan yang
melibatkan semua pihak untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang kesehatan
seksual. Program pendidikan seksual di sekolah dinilai belum memberikan hasil yang optimal. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui intervensi pendidikan kesehatan seksual berbasis komunitas (di
luar sekolah) yang berpengaruh terhadap perilaku abstinensi seksual remaja. Penelitian ini merupakan
sebuah review sistematis yang menggunakan 5 mesin pencari elektronik (Pubmed, Proquest, EBSCO, Neliti
dan Garuda) untuk studi yang dipublikasi pada tahun 2015 – 2020. Pencarian artikel menggunakan kata
kunci dan kerangka PICOS yang digambarkan dalam PRISMA Flow Diagram, artikel kemudian diseleksi
berdasarkan The Centre for Review and dissemination and the Joanna Briggs Institute Guideline untuk
menilai kualitas studi. Pendekatan deskriptif digunakan untuk merangkum hasil penelitian. Ditemukan 5
studi yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu intervensi pendidikan seksual komprehensif, pendidikan

LLDIKTI Wilayah X 349


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
sebaya, intervensi kesehatan seksual berbasis keluarga, entertainment education dan pendidikan seksual
abstinensi. Pendidikan seksual komprehensif merupakan intervensi yang dapat diimplementasikan
mengingat efektivitasnya terhadap perilaku abstinensi. Hal ini dapat menjadi solusi untuk optimalisasi
program pendidikan seks bagi remaja.

Kata Kunci : Pendidikan Seks; Perilaku Seksual; Remaja.

PENDAHULUAN sebanyak 7% wanita berusia 15-19 tahun


Satu dari enam populasi dunia adalah sudah pernah melahirkan atau sedang hamil
remaja berusia 10-19 tahun (WHO, 2018a), anak pertama. Selain itu jumlah kasus HIV
dan estimasi jumlah remaja Indonesia adaah hingga tahun 2016 tercatat 41.250 kasus,
25.6% dari jumlah penduduk (Kementerian secara konsisten jumlah kasus HIV pada
Kesehatan RI, 2016). Pada periode ini kelompok umur 15-24 tahun di Indonesia
terjadinya pacu tumbuh yang pesat dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun
pertumbuhan organ-organ seksual, sejak 2012 hingga 2016 (Badan Pusat
perubahan psikologik serta kognitif Statistik, 2018).
(Soetjiningsih & Ranuh, 2013). Kematangan Perilaku seksual beresiko pada remaja
biologis ini mendahului proses kematangan dapat menimbulkan penyakit menular
psikososial (WHO, 2018). Perubahan yang seksual (IMS), infeksi HIV (CDC, 2019) dan
terjadi pada masa remaja berpotensi juga kehamilan remaja yang dapat berlanjut
menimbulkan masalah dikemudian hari. pada aborsi yang tidak aman dan pernikahan
Centre for Disease Control and remaja. Remaja yang hamil atau melahirkan
prevention (CDC) melalui survey perilaku akan beresiko mengalami masalah kesehatan
resiko remaja tahun 2017 didapatkan bahwa dan kematian yang berkaitan dengan
diantara siswa sekolah menengah di Amerika persalinan yang menjadi salah satu penyebab
Serikat sebanyak 40% pernah melakukan utama kematian remaja wanita secara global
hubungan seksual, 10% memiliki empat atau (WHO, 2018). Tak kalah pentingnya remaja
lebih pasangan seksual, 7% pernah dipaksa yang hamil di luar nikah dapat berdampak
secara fisik untuk melakukan hubungan pada putus sekolah, mendapat stigma dari
seksual (CDC, 2019). Secara global pada masyarakat dan sanksi sosial lainnya
tahun 2016 terdapat 44 kelahiran per 1000 (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Selain itu
remaja perempuan berusia 15 hingga 19 remaja yang melakukan hubungan seks pada
tahun (WHO, 2018). usia kurang dari 15 tahun mengalami
Survei Demografi dan Kesehatan peningkatan tingkat penggunaan tembakau,
Indonesia (SDKI) tahun 2017 mencatat alkohol dan obat-obatan terlarang serta
sebanyak 8% remaja pria dan 2% remaja dampak psikologis seperti perasaan marah,
wanita telah melakukan hubungan seksual takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah,
pra nikah, sebanyak 12% remaja wanita dan berdosa dan dapat menimbulkan perilaku
7% remaja pria melaporkan kehamilan yang antisosial (Prendergast et al., 2019).
tidak diinginkan, 23% remaja wanita dan Upaya pencegahan dapat dilakukan
19% remaja pria mengetahui teman yang dengan pemanfaatan berbagai sektor seperti
mereka kenal telah melakukan aborsi, dan tim medis, sekolah dan komunitas, serta situs

LLDIKTI Wilayah X 350


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
internet yang dirancang untuk memberikan Strategi pencarian artikel menggunakan
informasi tentang seksualitas kepada remaja kerangka PICOS (Population/ problem,
(Stahl et al., 2016). Kerja sama antara Intervention, Comparation, Outcome, Study
keluarga, sekolah dan seluruh masyarakat Design) yang telah ditentukan peneliti dan
dibutuhkan untuk meningkatkan program dijabarkan melalui diagram PRISMA
promosi kesehatan dalam menjaga perilaku (Preferred Reporting Items for Systematic
seksual remaja (Kholifah et al., 2017; Review and Meta-Analysis) (skema 1).
Shackleton et al., 2016). Penilaian kualitas studi menggunakan The
Pendidikan seks bagi remaja Indonesia Centre for Review and dissemination and the
harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai Joanna Briggs Institute Guideline dengan
sosial, budaya dan agama (Susanto et al., nilai titik cut-off 50%.
2016). Peran pendidikan seks dalam hal ini Adapun kerangka PICOS yang digunakan
yaitu menguatkan dan mempertahankan pada SLR ini dapat dijabarkan sebagai
perilaku abstinensi (Nurfadhilah & Ariasih, berikut :
2019). 1. Population : Studi yang berfokus pada
Intervensi pendidikan kesehatan berbasis perilaku seksual remaja.
sekolah telah terbukti efektif mencegah 2. Intervention : Studi yang meneliti
kehamilan remaja (Shackleton et al., 2016), tentang intervensi pendidikan kesehatan
namun banyak juga ulasan melaporkan seksual berbasis komunitas (diluar
perubahan perilaku yang lemah dan tidak sekolah).
konsisten (Denford et al., 2017). Berdasarkan 3. Comparators : Kelompok intervensi
hal tersebut SLR ini mencoba merangkum pembanding yang digunakan adalah
intervensi kesehatan seksual diluar sekolah intervensi lain maupun kelompok yang
yang berpengaruh terhadap perilaku seksual hanya diamati tanpa diberikan intervensi.
remaja khususnya abstinensi. 4. Outcomes : Studi yang menjelaskan
intervensi pendidikan kesehatan seksual
METODE PENELITIAN yang berpengaruh terhadap perilaku
Jenis penelitian yang digunakan adalah abstinensi seksual remaja.
Systematic Literature Review (SLR). 5. Study Design : Quasi-experimental
Pencarian literature menggunakan 5 mesin studies, randomized control and trial.
pencari elektronik, yaitu Pubmed, Proquest, 6. Publication Years : Tahun 2015 sampai
EBSCO Neliti dan Garuda dengan tahun 2020.
publikasi dibatasi pada tahun 2015 sampai Metode analisis yang digunakan dalam
dengan 2020. SLR ini adalah metode deskriptif
Pencarian artikel menggunakan kata berdasarkan tema yang sudah ditentukan.
kunci : “pendidikan kesehatan seksual/
Sexual Health Education” OR “pendidikan HASIL DAN PEMBAHASAN
seks/ Sex Education”; “perilaku seksual/ Penelitian ini menemukan 5 studi yang
Sexual Behavior” OR “aktivitas seksual/ sesuai dengan kriteria penelitian. Setelah
Sexual Activities”; “remaja/ Adolescent” OR dilakukan penilaian kualitas, kelima studi
“pemuda/ Youth” OR “teen” OR “young memenuhi syarat untuk dilakukan analisa.
people”. Jenis intervensi pendidikan kesehatan
seksual berbasis komunitas (diluar sekolah)

LLDIKTI Wilayah X 351


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
yang ditemui adalah pendidikan seksual 2015) dan intervensi kesehatan seksual
komprehensif (Barbee et al., 2016), berbasis keluarga (Hadley et al., 2016).
pendidikan seksual abstinensi (Lawrence et
al., 2016), entertainment education (Willis et
al., 2018), pendidikan sebaya (Dewi et al.,

Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow di bawah ini:

Pubmed (n=106.623), Proquest (n=24.298)


Menggunakan
Identifikasi EbscoHost (n=99.624), Garuda (n=126),
keyword dan
Neliti (n=23)
boolean operator
(n total = 230.694)

Inklusi Eksklusi Berdasarkan Tahun


(n= 94.109) (n=136.585) publikasi 2015 - 2020

Inklusi Eksklusi Tipe artikel (journal article


(n=16.826) (n= 77.283) & randomized control trial)

Screening
Inklusi Eksklusi Berdasarkan judul,
(n=8.708) (n=8.118) abstrak & keyword

Inklusi Eksklusi Berdasarkan keseluruhan


(n= 102) (n= 8.606) teks

Eligibility Inklusi Eksklusi Ketersediaan artikel


(n=5) (n=97 ) ( full text)

Penilaian Ekslusi
Inklusi kualitas studi (n= 0)
(n= 5)

Skema 1
Diagram PRISMA Hasil Pencarian Artikel

LLDIKTI Wilayah X 352


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
Pendidikan Seksualitas Komprehensif remaja yang mendapatkan intervensi LN
Pendidikan seksualitas komprehensif selama 6 bulan selain juga memiliki lebih
merupakan proses belajar mengajar berbasis sedikit pasangan seksual dan lebih banyak
kurikulum tentang aspek kognitif, emosional, menggunakan alat kontrasepsi dan kondom,
fisik dan sosial dari seksualitas (UNESCO, juga menunjukkan penurunan kemungkinan
2018). Penelitian menunjukkan bahwa untuk melakukan hubungan seks (Barbee et
perilaku pantang (abstinensi) lebih baik al., 2016).
diajarkan dengan konteks pendidikan seks Intervensi pendidikan kesehatan
komprehensif (Ott, 2013). seksual komprehensif ini terbukti berdampak
Pendidikan seksual komprehensif pada terhadap lebih dari satu perilaku beresiko, hal
SLR ini menggunakan 2 program Evidance ini menjadi kekuatan dari intervensi ini.
Based Practice (EBP) yaitu Reducing the Intervensi ini telah diidentifikasi sebagai
Risk (RTR) yang telah terbukti dapat praktik terbaik dalam pendidikan seks di
mencegah kehamilan remaja dan Loves Notes Amerika Serikat dan dunia internasional (Ott,
(LN) yang ingin dibuktikan peneliti didalam 2013). Begitu juga penelitian yang dilakukan
studinya terkait pencegahan kehamilan di Indonesia seperti studi kualitatif di Jakarta
remaja. yang mendapatkan temuan bahwa pendidikan
Reducing the Risk (RTR) merupakan kesehatan reproduksi dan seksual remaja
kurikulum yang terdiri dari 16 sesi untuk yang komprehensif sangat baik dan sangat
membangun keterampilan untuk mencegah dibutuhkan remaja dalam membentuk diri
kehamilan, IMS & HIV , program ini mereka menjadi berkualitas, serta
dirancang untuk membantu remaja usia mempengaruhi saat mengambil keputusan
sekolah menengah menunda inisiasi seks atau mereka atas sikap dan perilaku yang dipilih
meningkatkan penggunaan perlindungan menjadi lebih baik dan bertanggung jawab
terhadap kehamilan dan IMS/ HIV jika (Safitri, 2021). Penelitian yang dilakukan di
mereka memilih untuk berhubungan seks Jayapura mendapatkan temuan bahwa
(Barth, 2018). pendidikan seksual komprehensif dapat
Sedangkan Loves Notes (LN) adalah meningkatkan setidaknya delapan topik
program untuk mengajar remaja dan dewasa seksualitas (Banurea & Abidjulu, 2020).
muda tentang bagaimana membuat pilihan
bijak tentang pasangan, seksualitas, Pendidikan sebaya
hubungan dengan pasangan, kehamilan, dan Pendekatan pendidikan sebaya terdiri
hal lain dalam upaya untuk mencegah dari individu atau kelompok yang
kehamilan yang tidak direncanakan, memberikan edukasi untuk teman sebayanya
perceraian, dan hubungan yang bermasalah (Gilbert et al., 2010). Pendidikan sebaya pada
(Pearson, 2018). SLR ini menggunakan program KERIS-Net
Program RTR dan LN mendapatkan yaitu Program Kelompok Remaja Sehat
temuan bahwa setelah intervensi selama 3-6 Berbasis Internet. Program KERIS-Net
bulan, dibandingkan dengan kelompok tertuang dalam sebuah website dengan
kontrol, remaja yang mendapatkan intervensi beberapa fasilitas diantaranya kuesioner data
RTR dilaporkan memiliki lebih sedikit karakteristik dan perilaku seksual remaja,
pasangan seksual dan lebih sering informasi kesehatan reproduksi dan seksual
menggunakan alat kontrasepsi, sedangkan remaja, domain peer konselor, domain

LLDIKTI Wilayah X 353


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
diskusi dan curahan hati atas sikap positif keluarga (Maria et al., 2015). Intervensi
dalam pencegahan perilaku seksual remaja berbasis keluarga pada SLR menggunakan
(Dewi et al., 2015). inovasi DVD dan buku kerja interaktif yang
Penerapan konselor sebaya KERIS-Net telah disesuaikan dengan budaya setempat
menunjukkan hasil penurunan perilaku bernama “work it out together”.
seksual beresiko (berciuman, saling raba dan Setelah tindak lanjut 3 bulan
berhubungan intim) pada remaja setelah melaporkan peningkatan efikasi diri remaja
diberikan intervensi selama tiga bulan dalam perilaku pencegahan HIV,
dibandingkan dengan kelompok kontrol peningkatan pengawasan orang tua terhadap
(Dewi et al., 2015). remaja dan penurunan remaja yang
Sebuah studi yang membahas pendapat menggunakan ganja. Diantara perilaku
para ahli tentang intervensi pendidikan pencegahan HIV yang dimaksud termasuk
sebaya berbasis web untuk promosi kedalamnya adalah remaja yang terlibat
kesehatan seksual remaja menyatakan bahwa melakukan hubungan seks dalam jangka
intervensi ini memiliki potensi untuk waktu 90 hari pengukuran setelah intervensi,
mendorong perilaku positif jangka panjang namun dalam proporsi yang lebih kecil
terutama dibidang kesehatan seksual (Martin dibandingkan dengan upaya pencegahan
et al., 2020). Studi lainnya menyatakan dengan menggunakan kondom. Pengurangan
bahwa kelompok yang mempunyai aktivitas seksual pada remaja yang mengikuti
pengetahuan dan sikap baik yaitu mayoritas program ini dikarenakan efek dari
pada kelompok teman sebaya, dibandingkan peningkatan pengawasan orang tua terhadap
pada kelompok yang diberikan oleh guru dan anak remajanya (Hadley et al., 2016).
orang tua (Sihotang et al., 2018). Studi lain tentang intervensi berbasis
Pendidikan sebaya dapat menjadi keluarga adalah intervensi yang dilakukan di
pilihan ketika pendanaan atau personil gereja dengan melibatkan keluarga untuk
terbatas, selain itu juga dapat digunakan pada mempromosikan kesehatan mental dan
konteks sekolah maupun luar sekolah. pencegahan HIV pada remaja, hasil studi
Namun oleh karena konselor bukanlah menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja
seorang ahli sehingga kredibilitasnya saat terhadap pengetahuan dan tindakan
memberikan intervensi sering diragukan pencegahan HIV dan diantara remaja yang
(Gilbert et al., 2010). pendidikan informal aktif secara seksual melaporkan penurunan
yang berkelanjutan serta memeberikan perilaku beresiko seperti seks tanpa kondom
manfaat yang besar pada konselor remaja itu atau jumah pasangan (Puffer et al., 2017).
sendiri. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan Salah satu penelitian berbasis keluarga dan
untuk meningkatkan kemampuan remaja juga menggunakan media audiovisual adalah
sebagai konselor pendidikan kesehatan. penggunaan OMTs (online and mobile
technologies) terhadap kesehatan seksual dan
Intervensi kesehatan seksual berbasis reproduksi remaja, hasil temuannya
keluarga/ orang tua menunjukkan motivasi orang tua dan remaja
Intervensi kesehatan seksual berbasis untuk mencari informasi kesehatan seksual
keluarga/ orang tua bertujuan untuk melalui OMTs karena mudah diakses dan
mengurangi perilaku seksual beresiko pada informatif (Guilamo-Ramos et al., 2015).
remaja dengan memperkuat peran dan fungsi

LLDIKTI Wilayah X 354


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
DVD sebagai media dalam pendidikan remaja dengan mengurangi stigma HIV dan
kesehatan selain menarik, ia juga dapat meningkatkan niat perilaku untuk melakukan
digunakan untuk memperkenalkan dan seks yang lebih aman. Efek intervensi
memperkuat suatu topic, memperkenalkan merupakan hasil dari kombinasi dari
suatu isu dan memberikan bahan untuk bagaimana informasi pendidikan
didiskusikan. Namun penggunaan DVD juga disampaikan yaitu dengan menggunakan
memiliki keterbatasan seperti sarana yang 80% hingga 20% hiburan ke pendidikan,
dibutuhkan dan ketidak pastian dengan hasil selain itu penguatan dari karakter dikomik itu
yang akan dicapai karena bisa saja peserta sendiri dan penerimaan fokus dari alur cerita
tidak mau berpartisipasi atau diskusi tidak (Willis et al., 2018).
terfokus (Gilbert et al., 2010). Studi lain menyimpulkan bahwa media
Intervensi kesehatan seksual berbasis komik efektif sebagai alternatif media
keluarga dapat menjadi pilihan jika yang promosi kesehatan seksualitas remaja.
dibutuhkan terkait konteks keluarga, namun intervensi ini dapat meningkatkan informasi
dibutuhkan komitmen dari keluarga dalam tentang seksualitas remaja, norma subjektif
pelaksanaan intervensi ini, selain itu dan intensi remaja untuk tidak melakukan
dibutuhkan beberapa kali bimbingan dengan perilaku seksual pranikah (Ansari et al.,
pemberi asuhan sehingga akan membutuhkan 2020). Selain itu sebuah studi yang
pendanaan yg cukup besar. menggunakan permainan ular tangga sebagai
sarana edukasi seksualitas menemukan
Entertainment-education (EE) hubungan yang bermakna antara
Entertainment-education (EE) adalah pengetahuan dan sikap siswa setelah
salah satu strategi komunikasi yang diberikan intervensi (Edi & Taufik, 2019).
digunakan untuk mengubah tingkat social Selain menghibur, intervensi ini bersifat
dan perilaku suatu populasi. EE telah informatif terkait kesehatan seksual pada
digunakan untuk memberikan pendidikan remaja. Intervensi ini juga diklaim memiliki
kesehatan dengan membuat konten hiburan biaya yang rendah dan dapat menggapai
khusus yang berfokus pada kesehatan melalui populasi yang lebih besar dibandingkan
berbagai media seperti serial drama di intervensi tatap muka lainnya. Namun
televisi, radio, internet, komik, novel dan keberhasilan dari intervensi ini terhadap
permainan (Willis et al., 2018). perubahan perilaku seksual remaja belum
Intervensi EE pada SLR ini dapat dinilai karena intervensi ini tidak
menggunakan Motion Comic. Komik melakukan follow up setelah pelaksanaan
bergerak dikembangkan dengan masukan intervensi. Waktu pelaksanaan yang
dari penonton, setiap tokoh pada komik cendrung singkat hanya dapat menilai
menggambarkan perilaku sesuai dengan perubahan tingkat pengetahuan, sikap dan
tujuan perilaku yang diharapkan salah niat remaja terhadap perilaku seksual.
satunya perilaku abstinensi.
Hasil temuan pendidikan kesehatan Pendidikan seksual abstinensi
seksual dengan menggunakan Motion Pendidikan seksual abstinence-only
Comics dapat meningkatkan KABI merupakan program pendidikan yang
(Knowledge, Attitudes, Beliefs dan mempromosikan abstinensi sebagai satu-
Behavioral Intention) terkait HIV / IMS pada satunya pendekatan untuk pencegahan IMS

LLDIKTI Wilayah X 355


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
(Ott, 2013). Salah satu studi pada SLR ini dan prevalensi penggunaan kondom
menggunakan program pendidikan pantang (Montano et al., 2019)
yang disesuaikan dengan budaya untuk Pelestarian atau pemeliharaan budaya
pemuda Afrika Amerika bernama 2 HYPE merupakan salah satu elemen strategi yang
(To Help Young People Establish) digunakan dalam konsep asuhan keperawatan
Abstinence Club. transkultural Leininger. Perencanaan dan
2 HYPE Abstinence Club adalah implementasi keperawatan diberikan sesuai
program pendidikan pantang yang dengan nilai-nilai yang sesuai dengan yang
disesuaikan dengan budaya untuk pemuda telah dimiliki klien, sehingga klien dapat
Afrika Amerika yang dilakukan antara 2008 meningkatkan dan mempertahankan status
dan 2010. 2 HYPE Abstinence Club kesehatannya (Nies & McEwen, 2019).
dirancang untuk mempromosikan pantang Indonesia memiliki kearifan lokal yang
seksual sampai pernikahan serta mengatur hubungan antara laki-laki dan
meningkatkan pengetahuan tentang IMS, perempuan agar tidak terjadi seks pranikah,
keterampilan dan tekhnik menolak aktivitas pelecehan seksual dan atau aborsi
seksual, manajemen stres, pemberdayaan (Rakhmatiah, 2020). Budaya inilah yang
remaja, pengendalian diri, harga diri, dan seharusnya dipelihara dan dilestarikan
penetapan tujuan (Lawrence et al., 2016). sebagai upaya pencegahan perilaku seks
2 HYPE Abstinence Club mendapatkan beresiko pada remaja.
temuan peningkatan yang signifikan pada Program berbasis budaya yang
kelompok intervensi yang berfikir untuk disesuaikan dengan usia peserta merupakan
menunda melakukan aktivitas seksual. Selain kekuatan dari intervensi ini, selain intervensi
itu, lebih banyak remaja setuju bahwa mereka ini juga melibatkan remaja dalam
berencana untuk melakukan aktivitas seksual perencanaannya. Namun program
setelah pernikahan dan yakin bahwa mereka pendidikan seks abstinence-only memiliki
tidak akan berhubungan seks sebelum banyak kritik terutama terkait keefektifan,
mereka menikah karena remaja setuju bahwa akurasi medis, etika dan hak azasi manusia
dorongan seksual dapat dikendalikan (Ott, 2013). Konsep budaya dalam studi ini
(Lawrence et al., 2016). dapat diadopsi dalam pelaksanaan intervensi
Beberapa tinjauan sistematis kesehatan seksual di Indonesia, apalagi
menunjukkan bahwa pendidikan seks Indonesia memiliki kearifan lokal tentang
abstinence-only tidak efektif terhadap pendidikan seks. Sedangkan konsep
penularan HIV, kehamilan, perilaku abstinensi dapat dijadikan tujuan utama dari
abstinensi seksual dan penggunaan kondom intervensi kesehatan seksual bagi remaja
(Ott, 2013). Indonesia sesuai dengan prinsip agama serta
Penelitian lain yang juga memberikan nilai budaya yang dimiliki Indonesia.
pendidikan kesehatan berbasis budaya
diantaranya adalah penelitian tentang SIMPULAN
pencegahan resiko HIV melalui intervensi Intervensi pendidikan kesehatan
yang disesuaikan dengan budaya kepada seksual berbasis komunitas (di luar sekolah)
wanita hispanik yang juga dilaksanakan pada yang ditemui pada SLR ini yaitu pendidikan
konteks komunitas, studi ini menunjukkan seksual komprehensif, konselor sebaya,
hasil peningkatan pengetahuan tentang HIV intervensi tatap muka berbasis keluarga

LLDIKTI Wilayah X 356


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
entertainment-education dan pendidikan Pregnancy Prevention Interventions on
seksual abstinensi. Pendidikan seksual Risky Sexual Behavior : A Three-Arm
komprehensif merupakan intervensi yang Cluster Randomized Control Trial.
dapat diimplementasikan mengingat AJPH RESEARCH, 106, 85–90.
efektivitasnya terhadap perilaku abstinensi https://doi.org/10.2105/AJPH.2016.303
dibandingkan lima intervensi lainnya. 429
Barth, R. P. (2018). Reducing the Risk.
Kelima jenis intervensi yang dibahas pada
CEBC.
SLR ini memiliki kekuatan dan kelemahan
https://www.etr.org/ebi/programs/reduc
masing-masing yang dapat menjadi ing-the-risk/
pertimbangan bagi perawat komunitas dan CDC. (2019). Sexual Risk Behaviors Can
pemangku kepentingan lain untuk menyusun Lead to HIV, STDS, & Teen Pregnancy
strategi pendidikan kesehatan seksual bagi _ Adolescent and School Health _ CDC.
remaja. https://www.cdc.gov/features/yrbs/inde
x.html
UCAPAN TERIMA KASIH Denford, S., Abraham, C., Campbell, R., &
Busse, H. (2017). A comprehensive
Penulis ingin mengucapkan terima kasih review of reviews of school-based
kepada seluruh civitas akademik program interventions to improve sexual-health.
studi S2 Keperawatan, Fakultas Health Psychology Review, 11(1), 33–
Keperawatan, Universitas Andalas. 52.
https://doi.org/10.1080/17437199.2016.
DAFTAR PUSTAKA 1240625
Dewi, A., Herlina, H., & Taufik, H. (2015).
Ansari, R., Suwarni, L., Selviana, S., Efek Penerapan Peer Konselor Berbasis
Mawardi, M., & Rochmawati, R. KERIS-Net Terhadap Perubahan
(2020). Media Komik Sebagai Perilaku Seksual Remaja. Soedirman
Alternatif Media Promosi Kesehatan Journal of Nursing, 10(3), 178–187.
Seksualitas Remaja. Jurnal Ilmiah https://doi.org/10.20884/1.jks.2015.10.
Kesehatan, 19(01), 10–14. 3.596
https://doi.org/10.33221/jikes.v19i01.4 Edi, & Taufik, M. (2019). Permainan Ular
31 Tangga Sebagai Media Edukasi
Badan Pusat Statistik. (2018). Survei Seksualitas Remaja. Endurance, 4(1),
Demografi dan Kesehatan 2017. Badan 442–448.
Kependudukan dan Keluarga Berencana https://doi.org/http://doi.org/10.22216/j
Nasional. en.v4i2.4280
Banurea, R. N., & Abidjulu, F. C. (2020). Gilbert, G. G., Sawyer, R. G., & McNeill, E.
Pendidikan Seksual Komprehensif Pada B. (2010). Health Education: Creating
Remaja Di Sma Negeri 1 Abepura Strategies for School & Community
Jayapura. Jurnal Pengabdian Dharma Health (3rd ed.). Jones and Bartlett
Laksana, 2(2), 74. Publishers.
https://doi.org/10.32493/j.pdl.v2i2.396 http://books.google.co.za/books?id=cA
9 cY8L5wAVIC
Barbee, A. P., Cunningham, M. R., Zyl, M. Guilamo-Ramos, V., Lee, J. J., Kantor, L. M.,
A. Van, Antle, B. F., & Langley, C. N. Levine, D. S., Baum, S., & Johnsen, J.
(2016). Impact of Two Adolescent (2015). Potential for Using Online and

LLDIKTI Wilayah X 357


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
Mobile Education with Parents and and Reproductive Health, 47(1), 37–50.
Adolescents to Impact Sexual and https://doi.org/10.1363/47e2415
Reproductive Health. Prevention Martin, P., Alberti, C., Gottot, S., Bourmaud,
Science, 16(1), 53–60. A., & de la Rochebrochard, E. (2020).
https://doi.org/10.1007/s11121-014- Expert opinions on web-based peer
0469-z education interventions for youth sexual
Hadley, W., Brown, L. ., Barker, D., Warren, health promotion: Qualitative study.
J., Weddington, P., Fortune, T., & Journal of Medical Internet Research,
Juzang, I. (2016). Work It Out Together: 22(11). https://doi.org/10.2196/18650
Preliminary Efficacy of a Parent and Montano, N. P., Cianelli, R., Villegas, N.,
Adolescent DVD and Workbook Gonzalez-Guarda, R., Williams, W. O.,
Intervention on Adolescent Sexual and & de Tantillo, L. (2019). Evaluating a
Substance Use Attitudes and Parenting Culturally Tailored HIV Risk Reduction
Behaviors. Physiology & Behavior, Intervention Among Hispanic Women
176(1), 100–106. Delivered in a Real-World Setting by
https://doi.org/10.1007/s10461-016- Community Agency Personnel.
1418-6.Work American Journal of Health Promotion,
Kementerian Kesehatan RI. (2015). 33(4), 566–575.
InfoDATIN : Situasi Kesehatan https://doi.org/10.1177/0890117118807
Reproduksi Remaja. 716
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Nies, M. A., & McEwen, M. (2019).
Kesehatan Indonesia. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan
Kholifah, S. N., Yumni, H., Minarti, & Keluarga (J. Sahar, A. Setiawan, & N.
Susanto, T. (2017). Structural model of M. Riasmini (eds.)). Elsevier.
factors relating to the health promotion Nurfadhilah, & Ariasih. (2019). Abstinensi
behavior of reproductive health among Dan Pendidikan Seks Remaja : Survey
Indonesian adolescents. International Cepat di Jakarta dan Sekitarnya.
Journal of Nursing Sciences, 4(4), 367– Pendidikan Lingkungan Dan
373. Pembangunan Berkelanjutan, XX, 17–
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2017.10. 28.
001 https://doi.org/10.21009/PLPB.201.02
Lawrence, T. Z., Henry Akintobi, T., Miller, Ott, M. A. (2013). Abstinence and Curricular
A., Archie-Booker, E., Johnson, T., & Approaches to Sexually Transmitted
Evans, D. (2016). Assessment of a Infection Prevention for Adolescents. In
Culturally-Tailored Sexual Health Sexually Transmitted Diseases (Second
Education Program for African Edi, pp. 133–145). Elsevier Ltd.
American Youth. International Journal https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
of Environmental Research and Public 391059-2.00005-X
Health, 14(1), 1–13. Pearson, M. (2018). Loves Notes EBP.
https://doi.org/10.3390/ijerph14010014 CEBC.
Maria, D. S., Markham, C., Bluethmann, S., https://www.cebc4cw.org/program/love
& Mullen, P. D. (2015). Parent-Based -notes-ebp/detailed
Adolescent Sexual Health Interventions Prendergast, L., Toumbourou, J. W.,
And Effect on Communication Mcmorris, B. J., & Catalano, R. F.
Outcomes: A Systematic Review and (2019). Outcomes of early adolescent
Meta-Analyses. Perspectives on Sexual sexual behavior in Australia:

LLDIKTI Wilayah X 358


Indah Permata Rizki et al | Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja :
Review Sistematis

(349-359)
longitudinal findings in young Stahl, M. A., Truba, N., Cates, K., & Pratt, H.
adulthood. Journal of Adolescent D. (2016). Adolescence : The issue of
Health, 64(4), 512–522. lesbian , gay , bisexual , and
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j. transgender. Int J Child Adolesc Health,
jadohealth.2018.10.006 9(3), 313–325.
Puffer, E. S., Sikkema, K. J., & Pian, J. Susanto, T., Rahmawati, I., Wuryaningsih, E.
(2017). A church-based intervention for W., Saito, R., Kimura, R., Tsuda, A.,
families to promote mental health and Tabuchi, N., & Sugama, J. (2016).
prevent HIV among adolescent in rural Prevalence of factors related to active
Kenya : Result of a randomized trial. reproductive health behavior : a cross-
HHS Public Access, 84(6), 511–525. sectional study Indonesian adolescent.
https://doi.org/10.1037/ccp0000076.A Epidemiology and Health, 38, 1–10.
Rakhmatiah, R. K. (2020). Kearifan Lokal https://doi.org//10.4178/epih.e2016041
Sebagai Upaya Pencegahan Kenakalan UNESCO. (2018). International technical
Remaja. Jurnal Syntax Administration, guidance on sexuality education : An
1(7), 917–926. evidence-informed approach.
https://doi.org/10.46799/jsa.v1i7.125 UNESCO.
Safitri, T. (2021). Pendidikan Kesehatan WHO. (2018a). Adolescents_ health risks
Reproduksi dan Seksual yang and solutions.
Komprehensif Membentuk Remaja https://www.who.int/en/news-oom/fact-
Berkualitas. CENDEKIA : Jurnal Ilmu sheets/detail/adolescents-health-risks-
Pengetahuan, 1(1), 60–68. and-solutions
Shackleton, N., Jamal, F., Viner, R. M., WHO. (2018b). Maternal, newborn, child
Dickson, K., Patton, G., & Bonell, C. and adolescent health.
(2016). School-Based Interventions http://www.who.int/maternal_child_ad
Going beyond Health Education to olescent/topics/adolescence/developme
Promote Adolescent Health: Systematic nt/en/
Review of Reviews. Journal of Willis, L. A., Kachur, Gamayo, A. C.,
Adolescent Health, 58(4), 382–396. Durham, M. D., LaPlace, L., Straw, J.,
https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.201 Staatz, C., Buge, H., Hogben, M.,
5.12.017 Robinson, S., Brooks, J., & Sutton, M.
Sihotang, H. M., Efendi, J. S., & Arya, I. F. Y. (2018). Developing a Motion Comic
D. (2018). Implementasi Program for HIV/STD Prevention for Young
Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kota People Ages 15–24, Part 2: Evaluation
Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(2), of a Pilot Intervention. Health
260. Communication, 33(3), 229–237.
https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.2674S https://doi.org/10.1080/10410236.2016.
oetjiningsih, & Ranuh, G. (2013). 1255841
Tumbuh Kembang Anak (2nd ed.). EGC.

LLDIKTI Wilayah X 359


Tabel 1. Karakteristik Studi
Hasil yang
Sitasi Intervensi dan Pemberi Responden Durasi Metoda, Media & Materi
Diharapkan
Barbee et Intervensi : program 1448 orang Waktu Metoda : kuliah singkat, materi Pernah melakukan
al., 2016 pendidikan seksual remaja pelaksanaan audiovisual, diskusi, bermain peran, hubungan seksual.
komprehensif bernama berusia 14- : 2 kali hari aktivitas kelompok, permainan, Penggunaan kondom
Reducing the Risk (RTR) 19 tahun sabtu penugasan. Penggunaan
dan Love Notes (LN). berturut- Media : video, musik, buku kerja, pengendalian kelahiran
Pemberi : 23 organisasi turut, modul. Jumlah pasangan seks
berbasis komunitas masing- Materi : Modul RTR berisi perilaku
masing berisiko,
intervensi abstinensi, pencegahan HIV dan
berdurasi 13 penyakit menular seksual, dan
jam pengembangan keterampilan. Modul
Follow up : LN berisi menentukan tujuan hidup,
3 dan 6 kepribadian dan keluarga asal
bulan. masalah dalam hubungan, cinta yang
sehat, menunda
versus memutuskan, isu keselamatan,
strategi komunikasi yang sehat,
pemecahan masalah, pengambilan
keputusan komitmen dan hubungan,
keterkaitan seksualitas dekat
hubungan.

Dewi et Intervensi : peer 180 orang Waktu Metoda : konseling sebaya. Perilaku seksual
al., 2015 counseling berbasis remaja pelaksanaan beresiko remaja :
internet yang diberi nama berusia 14- dan follow Media & materi : website yang berisi ciuman bibir, saling
KERIS-Net (Kelompok 20 tahun. up : 3 bulan. kuisioner data karakteristik dan meraba & berhubungan
Remaja Sehat Berbasis perilaku seksual remaja, informasi intim.
Internet). kesehatan reproduksi dan seksual
Pemberi : teman sebaya. remaja, domain peer konselor, domain
diskusi dan curahan hati atas sikap
positif dalam pencegahan perilaku
seksual remaja.

Hadley et Intervensi : intervensi 170 orang Waktu Metoda : demonstrasi, materi Pengetahuan tentang
al., 2016 tatap muka berbasis remaja usia pelaksanaan audiovisual, penugasan. HIV dan efikasi diri
keluarga yang diberi nama 13-18 intervensi : Media : DVD interaktif, modul dan untuk pencegahan.
Work It Out Together. tahun. 2 sesi, buku kerja. Konteks keluarga
Orang tua dan remaja berselang 2 Materi : paket DVD remaja Perilaku beresiko HIV/
masing-masing dibekali minggu. menggunakan music hip-hop, sketsa penggunaan zat
dengan paket yang terdiri Waktu singkat, scenario kehidupan nyata. (marijuana).
dari DVD film pendek, follow up : DVD tersebut membahas penundaan
modul intervensi dan segera hubungan seks, abstinensi dan
workbook. setelah penggunaan kondom, kemandirian
Pemberi : orang tua intervensi remaja untuk memilih komponen yang
remaja. dan 3 bulan relevan dengan situasi yang dihadapi,
setelah sesi sedangkan paket DVD orang tua berisi
ke-2 sketsa informatif dan scenario
kehidupan nyata, informasi tentang
perkembangan remaja dan pola asuh,
cara berdiskusi tentang seks yang
aman.
Willis et Intervensi : Entertainment- 138 orang Video Metoda : Focus-group. Pengetahuan tentang
al., 2018 education dengan remaja usia komik Media & materi : motion comic/ HIV
menggunakan motion 15-24 tahun bergerak komik bergerak tentang Knowledge, Stigma tentang HIV
comic. berdurasi 38 Attitudes, Beliefs dan Behavioral Perilaku penggunaan
menit., Intention (KABI) terkait HIV/ PMS. kondom
waktu Sikap untuk tes
diskusi HIV/PMS
tidak Niat untuk melakukan
dijelaskan. perilaku pencegahan
Pengukuran HIV/PMS (penggunaan
segera kondom; abstinensi).
setelah
intervensi.
(Lawrence Intervensi : program 763 orang Waktu Metoda : permainan peran, kegiatan Niat perilaku untuk
et al., pendidikan seksual remaja pelaksanaan seni kreatif, referensi budaya populer, tidak melakukan
2016) abstinensi yang berusia 12- : 16 sesi dan diskusi kelompok. hubungan seksual.
disesuaikan dengan 18 tahun. dengan total Media : pertunjukan seni, hip hop, Sikap dan keyakinan
budaya bernama 2 HYPE kurikulum tarian, spoken word dan puisi. tentang seks dan
(To Help Young People 20 jam, sesi Materi : pengetahuan tentang PMS, pernikahan.
Establish) Abstinence tambahan di teknik dan keterampilan menolak
Club. setiap bulan aktivitas seksual, manajemen stres,
Pemberi : Pendidik selama 3 pemberdayaan pemuda, pengendalian
kesehatan terlatih dari bulan. diri, harga diri, dan penetapan tujuan.
sebuah organisasi berbasis Waktu
komunitas yang bernama follow up :
WSCI (Wholistic Stress 2 tahun.
Control Institute).

You might also like