You are on page 1of 4
° Buletin Dakwah oe _kaf Bye KEMULIAAN BULAN RAJAB 09 Rajab 1443 H/ 11 Februari 2022 M lah SWTtelahme- na itu janganlah kalian men- itu Dzulga’dah, Dzulhijah dan A netapkan empat —zalimi diri kalian sendiri pada Muharram. Lalu Rajab bulan bulan utamaseba- —_bulan-bulan itu (QS atTaubah = Mudharr yang terdapat di an- gai bulan haram (bulan yang [9]: 36). tara Jumadi dan Sya’ban (HR dimuliakan). Di dalam bu- | Muslim). lan-bulan tersebut Allah SWT Nabi Muhammad saw. menjelaskan bulan-bulan Dalam QS at-Taubah menetapkan kemuliaan dan haram: ayat 36 di atas, Allah SWT kehormatan yang wajib dija- Allah SWT ber melarang kita menzalimi diri ga. Alla erfirman: sendiri pada bulan-bulan ter- sebut, termasuk pada bulan Rajab ini, apalagi menzalimi pihak lain. Imam al-Bathaqi menyatakan bahwa Allah SWT telah menjadikan dosa yang dilakukan pada bu lan-bulan haram tersebut— 5B IS asl ee gi Sungguh bilangan bulan me Sungguh waktu itu telah dipu- —- termasuk pada bulan Ra- nurut Allah ada dua belas bu- tar sebagaimana keadaannya lan, dalam catatan Allah, saat saat Allah SWT menciptakan Waktu znunue Dia menciptakan langit dan langit dan bumi. Satu tahun 09 Rajab 1443 H/ bumi. Di antaranya terdapat itu ada dua belas bulan. Di an- 11 Februari 2022 M " untuk Jakarta & Sekitarnya empat bulan haram [suci]. itu- _taranya ada empat bulan ha ) Ti 12.09 WIB lah agama yang lurus. Kare- ram (suci). Tiga berurutan ya- Peter ine rut jab ini—lebih besar. Begitu juga amal shalih dan pahala- nya (yang dilakukan pada bu- lan-bulan haram tersebut) juga sangat besar (Al-Baihaqi, Syu’ab al-Imén, 111/370). Bahkan Imam Syafii— rahimahulLéh—telah melipat- gandakan diyat (uang tebus- an) atas pembunuhan karena keliru (qatlu al-khatha’) yang dilakukan pada bulan-bu- lan haram karena bersandar pada riwayat dari Ibnu ‘Umar ra. dan Ibnu ‘Abbas ra. Inilah di antara kemuliaan bulan ha- ram, termasuk bulan Rajab sekarang ini. Dengan demikian di an- tara kemuliaan bulan-bulan haram (suci), termasuk bulan Rajab, adalah dosa atau paha- la manusia dilipatgandakan. Peristiwa Penting pada Bulan Rajab Aas izin Allah SWT, ba- nyak sekali kemuliaan bagi kaum Muslim terealisasi da- lam bulan Rajab. Bulan Rajab, misalnya, menjadi momen hij- rah kaum Muslim yang per- tama ke Habasyah pada ta- hun ke-5 kenabian. Pada bu- lan Rajab pula Allah SWT meng-isra’-mikraj-kan Rasul saw. pada tahun ke-10 kena- bian. Dalam Isra’ Mikraj itu Nabi saw. tidak hanya mene- em ii ffah. rima titah kewajiban shalat. Beliau pun dikukuhkan seba gai pemimpin bagi seluruh umat manusia. Saat itu beli- au dititahkan menjadi imam para nabi dan rasul terdahulu di Baitul Maqdis. Atas kehendak Allah SWT, bulan Rajab pun men- jadi momen pertemuan per- tama kali Nabi saw. dengan kaum Anshar yang mempu- nyai kemuliaan. Melalui ta- ngan merekalah Negara Islam pertama tegak di Madinah. Sejak itu seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total. Dengan itu ke- sucian darah, harta dan jiwa pun bisa terjaga (Lihat: Al-Ha- kim, Al-Mustadrak [1X/497], hadis penuturan Jabir bin Abdullah ra). Bulan Rajab juga telah dijadikan oleh Allah SWT se- bagai momen istimewa pera lihan kiblat kaum Muslim, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Ha- ram (Ibnu Katsir, Al-Bidéyah wa an-Nihayah, 11l/252-253). Pada bulan Rajab pula, yakni pada tahun ke2 Hij- rah, Rasul saw. mengirim- kan detasemen Abdullah bin Jahsy. Pengiriman detase- men ini menjadi pendahuluan atas peristiwa Perang Badar (ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an- Nihayah, 111/248-249). Demikian pula Perang Tabuk yang menggetarkan adidaya Romawi. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab, yakni pada tahun 9 H (ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiy yah, VI195). Bulan Rajab juga telah menjadi momen penting bagi perwujudan kemuliaan pada generasi setelahnya. Kota Damaskus (Syam) dibebaskan oleh kaum Muslim di bawah Panglima Abu ‘Ubaidah alJarrah ra. dan Khalid al-Walid ra. pada bulan Rajab tahun 14 H/635 M. Perang Yarmuk, yang di pimpin oleh Khalid bin al-Wa lid ra., menghadapi Romawi, juga terjadi pada bulan Rajab, yaitu pada tahun 15 1/636 M (ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an- Nihayah, Vil/4). Khalid bin al-Walid ra. membebaskan Hirah, Irak, juga pada bulan Rajab (Ibnu Katsir, Al-Bidéyah wa an- Nihayah, V¥/343) Baitul Maqdis pun ber- hasil direbut kembali oleh kaum Muslim pada bulan Ra jab, tepatnya pada 28 Rajab 583 H/2 Oktober 1187 M, diba wah kepemimpinan Shalah- uddin al-Ayyubi, setelah me- reka mengalahkan pasuk- an Salib dalam Perang Hittin. Saat itu pun azan kembali di- Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah Kaffah kumandangkan dan shalat_ — begitu rupa memuliakan dan yang menyebabkan kalian di Jumat kembali dilaksanakan — menjaga kehormatan bulan _sentuh api neraka... (QS Hud di Masjid al-Aqsha setelah 88 ~——_haram, termasuk Rajab. Pada_—_[11]: 113). tahun didudukitentara Salib. —bulan ini mereka memper- Apalagi jika pelaku ke- zaliman adalah para pemim- pin, terutama yang suka ber- sembahkan amal-amal mulia dan spektakuler serta pres jafah Islam Runtuh Namun demikian, selain —_tasi monumental yang dica bohong. Rasul saw. bersab: banyak menorehkan sejarah tat dengantintaemassejarah oT fa, “Sungguh akan ada sesu: kegemilangan umat Islam, untuk kemuliaan Islam dan dahk a 5 pada bulan Rajab juga terjadi — kaum Muslim. anise Para pemimpin. Sidpa saja yang membenarkan kebo: awal petaka bagi kaum Mus- Ki ‘arena itu seyogyanya ——_ hongan mereka dan memban: lim di seluruh penjuru du- kaum Muslim saat ini pun me a . nia, Pada 28 Rajab 342 H,€- cyan bulan-bulan harem, jafecalian mereka ia bu patnya pada 3 Maret 1924 lan haram, kan golonganku dan aku pun termasuk bulan Rajab ini, de-—_bykan golongannya, dan ia ti- M, Kekhilafahan Islam Tur ctnatgandakan amal- ki Utsmani dibubarkan oleh sible caranya seti dak akan masuk menemani- Mustafa Kemal Ataturk. Y ku di telaga.” (HR an-Nasa’i, daknya bisa dilakukan mela-_l-Baihaqi dan al-Hakim). Pasca keruntuhan Khi- iyi dua pendekatan. Perta- ma: Dengan berhenti dari apa saja yang menyalahi hukum Allah SWT, yang bisa menda: tangkan murka-Nya. Misal nya, menghentikan muama- lah-muamalah yang haram seperti riba; menjauhi hasad dan dengki; meninggalkan ca Kedua: Dengan melak- sanakan amal-amal salih, giat melaksanakan kewajiban-ke- wajiban dari Allah SWT dan memperbanyak amalan-amal- an sunnah. Karena itu pada bulan Rajab ini, misalnya, kita harus makin disiplin da: lam menunaikan shalat lima lafah, kehidupan masyarakat Turki berubah karena Turki menjadi negara sekuler. Islam yang berfungsi sebagai aga ma dan sistem hidup serta bermasyarakat dan bernega- ra mulai digantikan. Umat Is- lam yang sebelumnya bersa tu dalam satu sistem peme- rintahan Khilafah pada akhir: Solon jan eloneear hae wake memperbanyak salt nya tercera-berai menjadi a tain, Termasuk dalam lah reneahatey i” < negeri-negeri kecil tak berda- hal ini meninggalkan segala lekah; menasihati orang lain; ya. Sudah 101 tahun umat ini membantu orang lain; me- vray tidak berade dt bawan bent Kezaliman dan tidak —jakukan amar makruf nahi naungan Kekhilafahan tstam, Tendukung orang-orang 22° mungkar; dan amal-amal sah lim, sebagaimana firman Al jainnya. Kekuasaan mereka dirampok lah SWI: dan kekayaan mereka dijarah Yang juga termasuk oleh kaum kafir penjajah. amal shalih adalah menunai: kan fardhu kifayah. Salah sa- Meraih Kemuliaan Bulan JE Sm tunya adalah _menegakkan Haram Janganlah kalian cenderung _ Khilafah, yakni dengan meng- Kaum Muslim dulu telah kepada orang-orang zalim —_angkat dan membaiat imam/ Se eet on ee Lae exe off khalifah, yang bertugas me- nerapkan syariah Islam seca- ra kaffah dalam seluruh as pek kehidupan. Alimam al-Hafizh Abu Zakaria an-Nawawi asy-Sya- fil berkata, “Umat Islam wa- jib memiliki seorang imam (khalifah) yang menegakkan agama, menolong Sunnah, memberikan hak kepada orang yang dizalimi, menu- naikan hak dan menempat kan hal tersebut pada tem- patnya. Saya menyatakan bah- wa menegakkan Imamah (Khi- lafah) adalah fardhu kifayah.” (An-Nawawi, Rawdhah ath- Thalibin wa Umdah al-Muftin, 11/433). Pelaksanaan kewajiban yang merupakan fardhu kifa- yah itu dijelaskan oleh Imam Abu Ishaq asy-Syathibi di da- fah. lam kitabnya, Al-Muwafaqat (1/179). Beliau_mengatakan, “Karena itu siapa saja yang mampu atas wildyah (kekua- saan), ia dituntut menegak- kan kekuasaan itu. Siapa saja yang tidak mampu atas ke- kuasaan tersebut, ia ditun- tut dengan perkara lain, ya- itu mengangkat orang yang mampu dan memaksa dia un- tuk menegakkan kekuasaan itu. Jadi orang yang mampu dituntut menegakkan fardhu itu, sementara orang yang ti- dak mampu dituntut meng: adakan orang yang mampu itu” Khatimah Alhasil, hendaknya kita tidak mengabaikan kemulia- an bulan-bulan haram (suci), termasuk bulan Rajab. Hen- daknya kita menjauhi larang- an-larangan Allah SWT. Ter- masuk di antaranya ada- lah menghalang-halangi dan mempersekusi orang-orang yang menyeru pada jalan ke- benaran Islam (Lihat: QS al: An'am [6]: 52). Hendaknya bulan Rajab ini pun kita jadikan momen untuk mengokohkan tekad, menggelorakan semangat dan berpartisipasi semaksi- mal mungkin untuk mewu- judkan penerapan syariah Is lam secara kaffah. Itulah wu- jud hakiki ketakwaan kita ke- pada Allah SWT. Ketakwaan seperti inilah yang bakal me- wujudkan aneka keberkahan dari langit dan dari bumi. Wallahu a'lam. [] pS eas sees EY BEE Ui AT soil BI Sl ssp Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, Kami pasti akan membuka untuk mereka ragam keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (Kami). Karena itu Kami ‘mengazab mereka karena perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. (QS al-A’raf [7]: 96). [] ETT Nuh? URC etc B Tale uc au CME LCC um CL MeCN Renae a card eed ee ens mmc cect TREC Cee AUN ee em se Oy Pert as each:

You might also like