You are on page 1of 40
VY, a Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis Tahap Perkembangan Bahasa engapa seorang pendidikperlu mempelajariteori-teori dan tahapan dalam perkembangan bahasa pada anak? BD Ne) Bagaimana tahap perkembangan bahasa memiliki pengaruh dalam kegiatan belajar EN) mengajar? Bagi Anda yang menjadi pendidik di lembaga PAUD, sekolah dasar dan sckolah menengah, tentu sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang perkembangan bahasa peserta didiknya, agar Anda mampu Stiber.jendelakeluarga.com. merespon komunikasi yang dilakukan oleh Gambar 3.1 peserta didik. Iustrasi Bahasa Bayi Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dalam Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 dibagi menjadi empat toptk, yaitu Komponen bahasa, teori perkembangan bahasa, tahap perkembangan bahasa, dan bilinguatisme. A, BAHASA DAN KOMPONEN PENYUSUNNYA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sebuah sistem kata, simbol, atau lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu ‘masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi lebih dari itu. Bahasa juga mencakup sesuatu yang abstrak, tetapi mengandung pesan sehingga seseorang dapat menerjemahkan dan menangkap pesan tersebut. Bayi yang baru lahir belum dapat berkomunikasi dengan menggunakan kalimat yang utuh. Sebelum mereka dapat berbicara, bagaimana cara ‘mereka berkomunikasi dengan orang di sekitarnya? Bagaimana mereka ‘memberikan sinyal kepada orang di sekitarnya jika mereka sedang (apar, haus, panas, dan sebagainya? Apakah itu hal yang abstrak? Mari Mencari Tahu Bahasa juga mencakup simbol yang memiliki pesan. Contohnya adalah simbol emoji yang sering muncul di aplikasi pesan di gawai kita, Terkadang seseorang tidak perlu lagi menjelaskan bagaimana perasaannya dengan detail, tetapi mereka dapat dengan singkat mewakilkan perasaannya dengan sebuah emoji. Perhatikan percakapan i sebuah aplikasi pesan berikut, Karina Hani, bagaimana ujianmu tadi? a) Karina > Tidak perlu khawatir, kamu pasti lulus. Bagaimana kalau kita pergi beli es krim? Hani Kapan? Karina Sore ini, Aku akan menjemputmu di rumah, oke? Hani 6 Pada emoji pertama, Hani tidak menjawab pertanyaan Karina dengan kalimat yang lengkap, tetapi hanya menjawab dengan sebuah emoji sedih, Dengan begitu, Karina tahu bahwa Hani sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, ia mengajak Hani untuk membeli es krim yang kemudian disetujui oleh Hani dengan mengirimkan emoji jempol Dari percakapan di atas, kita dapat mengetahui jika bahasa bukan hanya sebatas, kata-kata yang memiliki makna, tetapi bahasa juga mencakup sesuatu yang abstrak, seperti tertawa, marah, dan ekspresi lainnya. Bahasa juga mencakup simbol yang memiliki pesan tanpa harus seseorang menjelaskan keadaannya dengan sangat detail Untuk mengawali pembahasan mengenai tahap perkembangan bahasa, maritah kita bahas komponen penyusun bahasa dari yang terkecil hingga dapat membentuk makna seperti percakapan di atas 1. Komponen Penyusun Bahasa Sebelum Anda mengetahui perkembangan bahasa kepada anak hingga remaja, hal yang terlebih dahulu untuk dipahami adalah mengetahui komponen penyusun bahasa. Hal ini penting untuk dimengerti karena pembahasan selanjutnya akan berkaitan dengan komponen penyusun bahasa tersebut. Terdapat lima buah komponen bahasa yang akan dibahas pada modul ini, yaitu fonologi, morfologi, semantik, sintax, dan pragmatik. V/s Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis Mari kita bahas komponen penyusun bahasa satu per satu, a. Fonologi Fonologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Adapun pembahasan yang dijelaskan dalam fonologi adalah mengkaji bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran beserta dengan gabungan antarbunyi yang membentuk silabel atau suku kata (Chaer 2009: 5). Dalam fonologi, terdapat dua pandangan dalam mempelajari bunyi, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik adalah cabang fonologi yang membahas bunyi ujar tanpa memperhatikan fungsi bunyi tersebut, contohnya kata “bebek” (unggas) dan kata “bebek” (rujak yang ditumbuk) . Sementara itu, fonemik adalah cabang fonologi yang membahas bunyi dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna, contohnya penggunaan bunyi ‘s” pada kata “sari”, dan bunyi “d” pada kata “dari”, Perbedaan 1 bunyi akan membedakan ati. b. — Morfologi Morfologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji pembentukan kata atau morfem-morfem dalam suatu bahasa. Cabang ilmu ini tidak hanya membahas bagaimana kata itu terbentuk, tetapi juga membahas seluk-beluk bentuk kata dan fungsi perubahan-perubahan bentuk kata. Seperti yang sudah dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang membahas pembentukan kata, Dalam pembentukan kata, terdapat unsur terkecil yang discbut dengan morfem. Dalam bahasa Indonesia, morfem dapat ditemukan pada kata yang menggunakan imbuhan, seperti membaca maka morfem dalam kata tersebut adalah “meN”; pada kata mempelajari, maka morfem imbuhannya adalah awalan “meN” dan akhiran “7, e. Semantik Semantik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji makna yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi. Semantik akan memiliki hubungan yang erat kaitannya dengan sintax dan pragmatik yang akan dibahas selanjutnya d. ‘Sintax Sintax adalah aturan dalam pembentukan kalimat agar mampu dimengerti dengan benar. Sebagai contoh, Ani berkata kepada ibunya, “Aku sedang buah dan sayur makan”. Kalimat tersebut tidak dituliskan/diucapkan dengan tata kata yang baik sehingga makna yang akan disampaikan tidak ditangkap oleh orang lain. Maka dar itu, sintax berfungsi dalam menata kata hingga membentuk kalimat yang utuh, MKDK4002/MODUL 3 =i Pragmatik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya. Perhatikan gambar i bawah ini. Haikal berkata “Lihat, itu ada anjing.”” Secara tata kata, anak tersebut sudah mengatakannya dengan benar, Namun, jika ditinjau dari konteks, kalimat tersebut salah karena seharusnya ia mengatakan bahwa hewan di gambar itu adalah sapi, bukan anjing, a Latihan Ce Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Cabang ilmu linguistik yang mengkaji pembentukan kata adalah ... A. fonologi B. — morfologi CC. — semantik D. — sintax 2) Tata aturan penggunaan bahasa dijelaskan dalam cabang ilmu linguistik yang disebut dengan .... A, pragmatik B. — morfologi C.semantik D. sintax y Y/Y ss Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis 2 a. ‘Teori Perkembangan Bahasa Teori Perspektif Empiris ‘Teori Perspektif Nativisme ‘Teori Perspektf Interaksi Mari kita diskusikan teori-teori tersebut satu per satu secara ringkas. Teori empiris ‘Teori empiris atau yang biasa dikenal dengan teori belajar menunjukkan bahwa ketika bayi dilahirkan, mereka dikelilingi oleh bahasa. Kita berbicara dengannya setiap waktu walaupun kita tahu kalau mereka tidak dapat mengerti dan merespons apa yang kita sedang biearakan. Ketika seseorang mengajak bayi berbicara, itu merupakan salah satu cara bag: ana bayi_belajar memproduksi bahasa. Pada tahap awal, bayi akan mengikuti suara yang sering mereka dengar, kemudian mereka belajar | untuk menangkap makna kata dan meniru peraturan tata bahasa berdasarkan apa yang mereka dengar. Bayi Ibu Bayi Thu Bayi Ibu Bayi Ibu Bayi Ibu Bayi Ibu Bayi Ibu Pethatikan dialog antara ibu dan bayi berikut, Daba ba ba nan a (tersenyum) Kamu bilang apa, nak? Bab abana Iya, ibu tau (mencium bavinya) Ba ba ba pa (tersenyum besar) Kamu bilang apa tadi? Ba ba ba pa Pa! Kamu bilang Pa! Anak pintar! (mengelus bayinya) Bababa pa Pa! Papa! Anak pintar! Pa papa pa Papa (suara gembira) Anak pintar! Kamu sayang papa? Ya, kamu sayang papa! Di mana papa? Mana papanya? Pa pa pa pa (tersenyum lebar) Papa! Anak pintar! (mencium bayinya) Pencetus teori empiris menegaskan betapa pentingnya persetujuan orang tua dan penghargaan positif kepada anak dalam memengaruhi suara, kata, dan kalimat yang akan diproduksi oleh bayi nantinya, Dari percakapan tersebut, kita dapat melihat bahwa ibu menggiring anaknya untuk memperoleh kata “papa”. Dalam proses tersebut, kita juga melihat bagaimana ibu memberikan timbal balik yang positif kepada anaknya, yaitu dengan mencium, tersenyum, dan memberikan pujian. b. — Teori nativisme Noam Chomsky adalah abli_bahasa terkemuka yang mengatakan bahwa manusia terlahir dengan perangkat akuisisi bahasa atau language acquisition device (LAD). Chomsky tidak memercayai jika bayi belajar mengembangkan bahasa dengan cara mengikuti perkataan orang dewasa di sekitamya karena orang dewasa sangat jarang berbicara dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Hal tersebut tidak memungkinkan anak belajar mengembangkan bahasa dari orang dewasa, Perhatikan percakapan yang dilakukan oleh orang dewasa berikut. Ika: Kamu lagi ngapain? Sarah Baca buku Ika Boleh gak pinjem? Sarah Gak karena ini buku aku seneng suka banget. Percakapan di atas menggunakan kata-kata yang tidak perlu dan berlebihan. Dapatkah Anda bayangkan bagaimana anak akan mengerti mana sintax yang benar dan tidak benar saat mendengarkan percakapan tersebut? Studi yang membahas macam-macam kesalahan yang dilakukan oleh anak-anak membuat mereka lebih memahami penggunaan bahasa tersebut dibandingkan mereka belajar memperbaiki tata kata, LAD menggambarkan bagian otak dan terdapat bukti bahwa ada bagian di otak manusia yang bekerja untuk mengolah atau mengembangkan bahasa. Kemampuan tersebut diolah dalam otak seperti gambar berikut, ar cnes ‘Sumber: Gilibrand dkk (2016). y V/s Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis Z Dalam mengembangkan bahasa, terdapat tiga bagian otak yang digunakan, yaitu broca, motor context, dan wernicke. Pada bagian broca, seseorang akan memproduksi kemampuan berbahasa atau dikenal dengan pusat bahasa, Sementara itu, motor context berfungsi untuk mengatur gerakan sadar. Selain itu, terdapat bagian otak yang bemama wernicke. Wernicke berasal dari nama seorang psikiater dan ahli syaraf dari Jerman, Pada otak, bagian wernicke berfungsi untuk memahami bahasa yang kemudian digabungkan ke otak bagian broca melalui syaraf. Ketiga bagian otak ini saling berkaitan dalam memproduksi bahasa sehingga jika terdapat kerusakan pada satu bagian, akan berpengaruh pada bagian otak yang lainnya Sebagai contoh, seseorang yang mengalami kerusakan otak pada bagian wernicke tetap dapat berbicara seperti orang normal lainnya. Mereka juga bisa mengucapkan kata yang memiliki suara yang mirip, tetapi ia tidak mengetahui makna dari kata tersebut dan ia akan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa. Keadaan ini dikenal dengan wernicke’s aphasia. © Teori interaksi menjelaskan interaksi antara perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, dan kemampuan berpikir secara umum, Teori ini banyak terkait mengenai teori kognitivitas dari Piaget. Menurut Piaget, perkembangan kognitif adalah sebuah proses genetik yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan semakin bertambahnya umur sescorang, semakin komplcks susunan sel syarafnya dan semakin meningkat pula kemampuannya. Oleh karena itu, kemampuan anak umur 1 dan 3 berbeda dalam proses belajar. Berikut adalah tahapan pemerolchan bahasa yang terjadi, Ada sescorang berbicara >didengar olch orang lain > diingat oleh orang tersebut > diingat kembali kata-kata yang memiliki arti > terjadi proses berpikir > mengucapkan apa yang telah disampaikan dalam ingatan. Teori Latihan es Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 3) Pada bagian otak ... seseorang akan memproduksi kemampuan berbahasa atau dikenal dengan pusat bahasa. A, wernicke B. — broca C.— motor D. — newron 4) Bagian otak yang mengatur gerakan sadar adalah. A. motor context B. roca © — wreenicke D. nerve . TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA 1. Periode Pralinguistik Tahap perkembangan bahasa sudah terjadi sejak bayi. Walaupun mereka belum dapat bicara atau mengatakan apa yang mereka mau, mereka mengirimkan pesan dengan berbagai cara, seperti ekspresi wajah dan suara (menangis, berteriak, tertawa, dan sebagainya), 2. Periode Holophrase ‘Tahap ini dikenal dengan one-word period atau tahap satu kata, Pada tahap ini, anak belum memulai mengombinasikan kata-kata, tetapi mereka sedang belajar untuk ‘menangkap makna yang lebih sulit dari pada tahap sebelumnya. Contohnya, pada tahap pralinguistik, anak akan menangis jika ia haus. Namun, pada tahap ini, anak akan mulai membentuk makna dari satu kata, seperti susu. Maka kemungkinan anak ingin minum susu walaupun ia tidak mengatakan dengan kalimat yang lengkap, “Aku mau sust 3 Periode Telegrafis Jika pada tahap holophrase, anak mencoba menyampaikan pesan melalui satu kata, pada tahap telegrafis, anak mencoba membentuk makna dengan mengombinasikan dua kata, Contohnya, anak mengatakan “mam nasi” yang sebenarnya anak itu ingin sampaikan adalah ia sedang makan nasi atau ia ingin makan nasi. Namun, kemampuannya masih terbatas schingga ia hanya mengatakan dua kata. Mari Berdiskusi ‘Menangis pada bayi dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa menangis bukanlah suatu bentuk komunikasi karena bayi dapat memanipulasi keadaan. Biasanya, bayi menangis karena lapar, tetopi ada juga bayi yang menangis karena fa ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya atau biasanya menangis dapat dikategorikan sebagai tanda ‘apakah bayi itu sehat dan kuat. Diskusikantah perbedaan pendapat tersebut. VY, a Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis 4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-Kanak, dan Remaja Sebagai pendidik, penting untuk mengetahui tahap perkembangan bahasa anak. Selain untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan sebagai alat pendeteksi ‘gejala-gejala yang terjadi pada anak dalam proses perkembangannya, Sebagai contoh, anak dengan keterlambatan berbicara atau speech delay dengan kondisi yang serius dapat menunjukkan adanya gangguan pendengaran. Mereka sulit berkomunikasi dan mengekspresikan keinginannya. Oleh Karena itu, penting untuk Anda mengetahui tahapan perkembangan bahasa pada anak agar tetap dapat memahamii kondisi peserta didik. Menurut Benner (dalam Patupi, 2002), perkembangan bahasa dibagi menjadi ‘empat tahap. oe 1. PrabiceraLahirs.d. 1. Perkembangan svea (prsepsi dan has, *Obulan 2. Perkembengan isyarat 3. Penambahan persepsisuara; bicara bayi merupakan has menangis dan kerbutan; bermain dengan suara termasuk mengulang bcara dengan ‘orang lain yang dima usa 3 bulan;anfara enam (6) sampai dengan sepuluh (10) bulan dapat menggunakan konsonan dan huruf vol terbatas, 2 Katakata 1080.13 1, Pengerian kata tunggal perama —bulan 2. Menghasikan kata tunggal pemunculan| 3. Perbedaan individual dalam penggunaan kata tunggal rama 4. Fungsisyarat sebagal kata 5 Perhatian dapat ciarahkan dengan nama objek(ihatanjing, Ami rjing); mult 13 buen menerima kosakata dari 17 sampai dengan 97 kala. 3. Kombinasi_ 18.24 1. Penggunaan salu kala tungoal dengan art Kompleks untuk ungkapan kata bulan —__multkata. Contoh: “susu”(atnya dapat minta susu atau meminta AS) 2. Penggunaan kombinasi kata untuk kalmat, conioh: mama kue (maksudnya ‘mama minta kue), 4 Talabahasa 208. 1. Kecopatan memperoich morfem. 30bulan 2. Perkembangan bahasa yang urik pada usia ni, seperti mulat mmenggunakan kata gani saya, kil, cia, kamu, 3._Penagunaan kalmat dalam pola dan aturan yang teat. Shaffer dan Kipp (2014) juga mengategorikan kemampuan berbahasa berdasarkan komponen penyusunnya, a Gein (0-1 Menerima suara —Mengisyaratkan Menekankan pola Memperhatikan keadaan soktar,sopert mantik | Morfolog ‘ucapan dan mulai ucapan orang aslibahasa ‘bjek di sekeliing bubbling lain 4-2 Nenyederhanakan Munoulkala-kata Mulai Menggunakan isyarat dan gerakan engucapan kata pertama ‘memproduksi dua untuk memperalas pesan yang akan kata disampaikan Usia Semantik | Morfologi’Sintax | fone 3-5. Peningkatan dalam Kosakata Menyadar aluran Menyesuaikan saat berbicara dengan pengucapan berkemibang tala bahasa ‘orang yang berbeda ‘Gremaja Pengucapan Pengembangan Mengoreksi tata Mampu mendetoksi dan menjadi kosakata, bahasa yang salah_memperbaiki pesan yang iki seperti orang aban kata serta menerima dewasa abetrak ‘Mari Kita Refleksikan Bersama Bayangkan jika Anda adalah seorang guru di salah satu sekolah untuk usia dini. Anda memiliki seorang siswa dengan keterlambatan berbicara. Bagaimana Anda memperlakukan anak tersebut agar tetap mendapatkan hak yang sama dalam belajar di sekolah? ‘Apakah cara Anda mengajar akan berbeda? Lg Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 5) 6) Periode ... tahap ketika anak mulai mengombinasikan dua buah kata, ‘A. holophrase B.__ pralinguistik C.telegrafis, D. —linguistik Periode ... adalah tahap ketika anak mulai belajar mengatakan satu kata. A. telegrafis, B. pralinguistik C.holophrase D. —linguistik Y Yy Y/xogm ‘Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis C. BILINGUALISME Rani adalah seorang anak perempuan yang setiap harinya berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. la dapat membedakan bahasa yang harus digunakan ketika berbicara dengan orang tua, keluarga, dan teman. Selain bahasa Indonesia, Rani juga dopat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. la terbilang cepat dalam belajar bahasa Inggris dibandingkan Anita, Dalam kesebariannya, Anita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, tetapi ia masih sering keliru dalam pemilihan kata Menurut pendapat Anda, apakah kemampuan bahasa pertama dapat memengaruhi Pemerolchan bahasa kedua dilakukan setelah seseorang sudah menguasai bahasa pertamanya. Elis (Maharani dan Astuti, 2018) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa kedua akan lebih mudah jika seseorang telah menguasai bahasa pertamanya dengan baik karena kemampuan bahasa pertama dapat berguna dalam proses pembelajaran bahasa kedua. Berbeda dengan proses pemerolehan bahasa pertama, bahasa kedua pada umumnya diperoleh dari proses sadar melalui pembelajaran. Bambang Kaswanti Purwo (1989) meneliti pemerolehan bahasa kedua, khususnya bahasa Inggris oleh anak sekolah dasar (SD). Dari penelitian tersebut disimpulkan hal berikut. 1. Masa emas seseorang belajar bahasa kedua adalah saat ia berusia 6 - 12 tahun sehingga pembelajaran bahasa kedua pada masa ini harus dilakukan dengan maksimal. Walaupun pada masa ini pembelajaran bahasa kedua sebaiknya baiknya tidak memforsir keadaan ini dilakukan dengan maksimal, pengajar st ‘mengingat usia anak yang masih muda. Pada pembelajaran usia 6 - 8 tahun, kemampuan yang lebih ditonjolkan adalah penguasaan fonologi (tata bunyi/pelafalan). Hal ini terjadi karena kondisi psikologi yang belum matang sehingga belum bisa berpikir tentang tata kalimat 3. Pada usia 9- 12 tahun, kemampuan anak ditonjotkan pada penguasaan morfologi dan sintaksisnya karena fonologi sudah dikuasai saat mereka berada pada usia 6-8 tahun, Pada usia ini, kondisi psikologi anak lebih siap untuk mengonstruksi kata dan kalimat, Dengan mengetahui perkembangan bahasa kedua sesuai dengan umur dan kapasitas yang ditonjolkan, Anda diharapkan bisa menentukan pembelajaran_ yang sesuai dengan kemampuan siswa, Selain itu, penelitian di atas juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam proses belajar mengajar bahasa kedua, (asco 1, Terdapat lima buah komponen bahasa yang akan dibahas pada modul ini, yaitu fonologi, morfologi, semantik, sintax, dan pragmatik. 2. Teori yang membahas tahapan perkembangan bahasa di antaranya sebagai berikut. a. Teori empiris atau yang biasa dikenal dengan teori belajar menunjukkan ketika bayi dilahirkan, mereka dikelilingi oleh bahasa. b. —Teori nativisme manusia terlahir dengan perangkat akuisisi bahasa atau language acquisition device (LAD). ‘Teori interaksi yang berpendapat bahwa bahasa dapat diperoleh karena adanya kemampuan kognitif. 3, Perkembangan bahasa meliputi tiga tahapan, yaitu pralinguistik, holophrase, dan telegratfis. 4. Bilingualisme atau bahasa kedua dapat dimiliki oleh sescorang jika ia telah ‘mengerti bahasa ibunya. Tes Formatif 1 mmm Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Berikut adalah komponen penyusun bahasa, kecuali A. fonologi B. — morfologi C. _ pralinguistik D. semantik 2) Menata kata hingga membentuk kalimat yang utuh merupakan fungsi dar... A. sintax, B. — fonologi C.— morfologi D. —pragmatik 3) Nama lain dari teori empiri adalah .. A. teori kognitif teori belajar C. — teori bahasa D. _ teori behavior VY, y ‘Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis 4) 5) 6) D 8) 9% 10) Cara bayi berkomunikasi dengan orang di sekelilingnya adalah A. mengatakan langsung B. — merangkai kata C. membuat kalimat D. — menunjukkan ekspresi wajah Menurut Bambang Kaswanti Purwo, hal yang menonjol pada pemerolehan bahasa kedua pada usia 6—8 tahun adalah A. fonologi B. — morfologi C. sintax D. _pragmatik Kondisi psikologi anak siap untuk mengonstruksikan kata, yaitu ... A. 6-8 tahun B. 6-12 tahun C. 9-12 tahun D. 9-14 tahun Gejala speech delay dapat dideteksi melalui .. A. umur B. bahasa C.Tingkungan D. makanan ‘Nama bagian otak yang berfungsi untuk memahami bahasa yang kemudian digabungkan ke otak bagian broka melalui syaraf adalah A. wemicke B. broka C. motor D. — syaraf Bagian otak yang berfungsi sebagai pusat bahasa adalah .... A. wemicke broca C. motor context D. nerve Salah satu fungsi otak pada bagian motor context adalah. A. pusat bahasa B. — memahami bahasa 1b 12) 13) 14) 15) 16) Hal yang akan terjadi pada sescorang jika mengalami kerusakan otak bagian wernicke adalah sulit A. melafatkan kata B. membedakan suara C.— menyusun kalimat D. memahami bahasa C.— mengembangkan bahasa D. __penyeimbang tubuh ‘Menurut Bambang Kaswanti Purwo, masa emas anak untuk mempelajari bahasa kedua adalah pada usia A. 1-3 tahun B, 3-6 tahun C62 tahun D. 8-12 tahun Pengertian bilingualisme yang tepat adalah kemampuan , ‘A. seseorang untuk memperoleh bahasa kedua B. — bahasa kedua yang memengaruhi bahasa ibu C. memproduksi bahasa dari pengaruh lingkungan D. _ berbahasa yang dimiliki sejak lahir ‘Tokoh yang terkenal dengan teori nativisme adalah .. A. Jean Piaget B. Noam Chomsky C.-H.Brown D. Sigmund Freud Perhatikan tahapan pemerolehan bahasa berikut ‘Ada seseorang berbicara > didengar oleh orang lain > diingat oleh orang tersebut > diingat kembali kata-kata yang memiliki arti > terjadi proses berpikir > mengucapkan apa yang telah disampaikan dalam ingatan, Teori yang sesuai dengan tahapan pemerolehan bahasa di atas adalah A. empiris B. _ nativisme C. interaksi D. _ belajar\ Sebutan lain untuk teori interaksi adalah .... A. kognitit B. _ belajar VY, : Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis 17) 18) 19) 20) C. bahasa D.— empiris Tahap ketika anak mencoba menyampaikan pesan melalui satu kata disebut ... A. pralinguistik B. linguist C. telegrafis, D. — holophrase Tahap anak mencoba membentuk makna dengan mengombinasikan dua kata disebut .. A. linguistik B. _ pralinguistik C. telegrafis D. — holophrase Salah satu cara komunikasi bayi kepada orang di sekelilingnya adalah ‘A. mengeluarkan dua kata ‘menunjukkan ekspresi wajah mengucapkan satu kata melakukan bubbling saja poe Language acquisition device merupakan salah satu pembahasan dalam teori ... A. nativisme B. — interaksi C. empiis D. — belajar Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif | yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Ripe aes ee kurang cukup baik baik sekali Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. VY, y ‘Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis Kemampuan Berpikir Matematis A“ telah belajar menjelaskan tahap perkembangan bahasa pada anak di Kegiatan Belajar 1. Pada Kegiatan Belajar2 ini, Anda akan belajar bagaimana perkembangan kemampuan berpikir matematis peserta didik kita. Kegiatan Belajar 2 dibagi menjadi dua topik utama, yaitu pandangan terhadap kemampuan berpikir matematis pada anak dan penalaran serta penyelesaian masalah secara matematis. Apa hubungannya tahapan perkembangan bahasa dengan kemampuan berpikir matematis? Bagaimana mengajarkan anak untuk belajar berpikir secara matematis? Mengapa penting untuk calon pendidik mengetahui jenis permasalahan dalam matematika? Pertanyaan- pertanyaan ini akan dijawab dalam Kegiatan Belajar 2 berikut ini. A. PANDANGAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS, L Definisi Berpikir Matematis Perkembangan pemikiran matematis pada anak memiliki kemiripan dengan perkembangan bahasa yang telah dibahas sebelumnya. Sebelum anak mampu berpikir matematis, mereka harus mengetahui simbol dan makna dari simbol tersebut. Selain itu, anak juga harus bisa mengombinasikan antarsimbol matematika dengan tepat sebagaimana mereka mengombinasikan kata demi kata yang membentuk sebuah kalimat yang jelas. Menurut Fajri (2017), dalam proses berpikir matematis, pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya berlangsung dalam arah (one way communication), tetapi harus melalui proses interaksi yang bersifat dua arah (two way communication), yaitu antara sesama siswa, siswa dengan guru, serta siswa dengan lingkungan dan sumber belajar. Dalam prosesnya, pelaksanaan pembelajaran harus dapat memberikan tantangan bagi siswa untuk secara kompleks terkait konsep materi yang sedang dipelajar Sebagai seorang calon pendidik, Anda juga perlu mengetahui macam-macam siswa dalam memecahkan masalah matematis, Menurut Stoltz (2000: 14) dalam Widyastuti, Usodo, dan Riyadi (2015), terdapat tiga macam cara manusia dalam memecahkan masalah sebagai berikut. Climbers merupakan sekelompok orang yang selalu berupaya mencapai puncak kesuksesan, siap menghadapi rintangan yang ada, dan selalu membangkitkan dirinya pada kesuksesan. b, Campers merupakan sekelompok orang yang masih ada keinginan untuk menanggapi tantangan yang ada, tetapi tidak meneapai puncak kesuksesan dan mudah puas dengan apa yang sudah dicapai. ©. Quitters merupakan sekelompok orang yang lebih memilih menghindar dan menolak kesempatan yang ada, mudah putus asa, mudah menyerah, cenderung pasif, dan tidak bergairah untuk mencapai puneak keberhasilan. Dengan mengetahui macam-macam cara manusia dalam memecahkan masalah, diharapkan Anda dapat mengidentifikasi siswa berdasarkan cara mereka memecahkan masalah, kali ini dalam konteks berpikir matematis. ‘Mari Kita Refleksikan Bersama Bayangkan (atau mungkin tidak perlu membayangkan jika Anda ‘memang mengalaminya) Anda adalah guru di salah satu sekolah dengan Jjumlah siswa lebih dari 30 murid. Hari ini para siswa akan melaksanakan ulangan harfan dengan lama waktu 45 menit. Setiap siswa mendapatkan satu lembar kertas yang berisi sepuluh pertanyaan matematika. Sebagian siswa selesai dengan waktu kurang dari 20 menit, sebagian siswa menyelesaikannya selama 30 menit, dan sisanya dapat menyelesaikan soal ulangan tepat pada 45 menit. ‘Apa yang akan Anda lakukan kepada siswa yang sudah selesai terlebih dahutu? Apakah semua siswa akan Anda berikan soal dengan tingkat kesulitan yang sama? Jika Anda memberikan soal yang lebih sulit atau lebih banyak kepada siswa tipe climbers, apakah itu adil? Begitu pula sebaliknya, ‘apakah adil untuk siswa quitters menyelesatkan soal yang sama sulit dengan siswa climbers? 2. Memahami Konsep Bilangan a. Memahami konsep bilangan kardinal Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah kuantitas. Contoh, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya. Beberapa peneliti (seperti Gelman dan Gallistel, 1978) mengatakan bahwa anak dikatakan paham tentang pengetahuan tentang angka ketika mereka dapat: 1) menggunakan semua label nomor dengan urutan yang benar; 2) menggunakan semua label nomor dalam dengan objek yang mereka hitung; 3) mengatakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk mengatakan berapa banyak benda dalam satu himpunan, Namun, di sisi lain, Piaget (1952) mengatakan, kita dapat mengecek kepahaman anak mengenai konsep bilangan dengan mengetes kemampuan kesctaraan antathimpunan, Contohnya, Sandra memiliki tiga buah pensil dan Heni memiliki tiga buah permen. Kemudian, ibu meminta Sandra dan Heni untuk saling bertukar barang yang mereka miliki. Pada akhimnya, kita mengekspektasikan Sandra untuk mengetahui bahwa jumlah pensil dan permen adalah sama tanpa menghitungnya. VY, y ‘Tahap Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Berpikir Matematis San b. Memahami konsep bilangan ordinal (asli) Dalam memahami konsep bilangan ordinal, seorang anak harus mengenal terlebih

You might also like