Professional Documents
Culture Documents
1094-Article Text-2699-1-10-20190401
1094-Article Text-2699-1-10-20190401
Submitted: Des 15, 2017; Reviewed: Des 18, 2018; Accepted: Apr 09, 2018
Abstract: Along with the development of e-commerce in Indonesia, customers are increasingly fond of
shopping online to meet their needs including the needs of gadget products. However, despite the
many benefits of online shopping, online shopping also has many risks to be faced. Meanwhile,
whether or not a person's desire to shop online depends on the amount of benefits he receives when
shopping compared to the risks he or she may encounter. One factor that can affect customers in
shopping for gadgets online is the trust of customers towards online sellers. This is due to the difficulty
of building trust between customers and sellers because they can not meet face to face and the product
being sold can not be seen or held in the real way. This research uses descriptive and correlational
method. Technique of collecting data of this research is spreading of questionaire to sample of
research. After getting the data from the research sample then do the validity and reliability test data.
Data that is valid and reliable then processed to know the respondent's assessment of customer trust
and purchase intentions. To know the influence of customer trust on purchasing intention done linear
regression analysis and t test. After doing these tests then make conclusions and suggestions. From the
results of research can be concluded that Shopee Indonesia’s customers trust to gadget products are
less good so affecting the intention of purchasing gadget products in Shopee Indonesia is not good
.
Keywords: word of mouth, customer trust, purchase intention
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
transaksi pada tahun 2015 yaitu sebesar US$ dilakukan secara online karena pembeli tidak
3,56 miliar (www.herosoftmedia.co.id). dapat menyentuh dan mencoba barang tersebut.
Berbelanja online memang memberikan Dalam pembelian gadget secara online,
kemudahan dan keuntungan tersendiri, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
berbelanja online juga memiliki kelemahan asal pemberian garansi, reputasi website,
seperti pelanggan tidak dapat memilih dan kecocokan nama dan nomor seri gadget, ulasan
mengecek kondisi fisik barang. Selain itu, jual produk, garansi penggantian, rating penjual,
beli online tidak selalu aman. Tidak semua toko ulasan dari pelanggan, metode pembayaran dan
online benar-benar riil dan kredibel sehingga metode pengiriman (listamaze.com).
rawan dengan penipuan. Di Indonesia sendiri terdapat banyak situs
Selain itu, ada juga risiko dalam e-commerce untuk melakukan pembelian online
berbelanja online. Risiko pertama adalah seperti Lazada, Tokopedia, elevenia, Blibli.com,
ketidaksesuaian produk yang dipesan dengan MatahariMall.com dan Shopee Indonesia.
gambar yang ditampilkan. Kedua adalah Berikut adalah 10 situs online retail produk
rusaknya barang yang diterima baik rusak dalam kebutuhan konsumen yang paling banyak
pengiriman dan cacat produksi. Risiko ketiga dikunjungi di Indonesia.
adalah kesalahan dalam pengepakan yang akan Shopee adalah satu dari 10 situs online di
memunculkan kesalahan order baik berupa Indonesia yang memiliki banyak populasi digital
warna, jumlah maupun tipe. Risiko keempat hingga Juni 2017. Pertumbuhan Shopee sebesar
adalah tidak terkirimnya barang karena hilang 767% dalam semester pertama tahun 2017
atau terlambat dan risiko kelima adalah menjadi kontribusi terbesar dalam pertumbuhan
munculnya penipuan (Turban, King, Lee & rata-rata pertumbuhan marketplace. Shopee juga
Viehland dalam Widiyanto & Prasilowati, 2015). memimpin untuk rata-rata durasi per view selama
Kuat atau tidaknya keinginan seseorang 16 menit (tekno.liputan6.com).
untuk berbelanja secara online akan bergantung Namun, meskipun Shopee Indonesia
pada besar kecilnya manfaat yang diterima saat mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
berbelanja secara online dibanding dengan risiko dalam semester pertama tahun 2017, untuk
yang mungkin dialaminya (Yu & Wu, 2007 pembelian produk gadget sendiri lebih popular
dalam Widiyanto & Prasilowati, 2015). dilakukan di situs lain seperti Tokopedia.com,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bhinneka.com, Blanja.com, dan Lazada.com
oleh MARS Indonesia pada bulan Juni 2016 lalu, (Zopini.com).
responden menyatakan alasan-alasan mengapa Niat beli merupakan sesuatu yang
mereka tidak melakukan belanja online. Alasan berhubungan dengan rencana pelanggan untuk
pertama adalah lebih senang berbelanja offline membeli produk tertentu serta berapa banyak
sebesar 58.5%, tidak mempercayai online shop unit produk yang dibutuhkan pada periode
sebesar 38.4%, tidak dapat mencoba barang tertentu (Howard dalam Adriansyah & Aryanto,
sebesar 32.7%, transaksi yang memusingkan 2011). Individu yang berniat terhadap suatu
sebesar 14.6%, takut terkena penipuan sebesar objek akan memiliki kekuatan atau dorongan
3.8% dan takut barang tidak sesuai dengan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk
pesanan sebesar 1.8%. mendekati atau mendapatkan objek tersebut
Gadget adalah sebuah fitur berteknologi (Purba, 2012). Ada banyak kekuatan atau
tinggi dan sebuah piranti atau instrumen yang dorongan yang dapat menimbulkan niat beli dan
memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang salah satunya adalah kepercayaan pelanggan.
berguna dan umumnya diberikan terhadap Berbelanja secara online memerlukan
sesuatu yang baru (Kuncoro, 2009 dalam kepercayaan lebih karena tidak mudah untuk
Mariskhana, 2017). Salah satu bentuk instrumen membangun kepercayaan diantara penjual dan
gadget adalah handphone, tablet, notebook, pembeli online. Penjual dan pembeli tidak dapat
laptop, dan kamera digital. bertemu secara langsung sehingga menyulitkan
Sebelum membeli gadget ada pengecekan mereka untuk saling percaya. Penipuan dan
yang perlu dilakukan seperti pengecekan display, kejahatan internet atau cybercrime juga
prosesor, kamera, baterai, user interface, storage, mempengeruhi kepercayaan pelanggan. Terlebih
audio speaker, USB port dan headphone jack lagi ketika barang yang dibeli oleh pelanggan
(gadgetsnow.com). Pengecekan ini tidak dapat adalah produk gadget.
dilakukan oleh pembeli apabila pembelian Sementara itu, berdasarkan penelitian dari
Wang, Chen dan Jiang (2009), kesuksesan e-
32
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
commerce ditentukan dengan apakah pelanggan Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan
mempercayai penjual dan produk yang tidak pelaku bisnis lainnya. Dapat berupa
dapat mereka lihat. Hasil studi empiris ini kesepakatan spesifik yang mendukung
mengungkapkan bahwa kepercayaan dalam kelancaran bisnis.
online shopping secara positif berpengaruh 2. B2C (Business to Consumer)
dengan aktivitas online shopping. Aktivitas yang dilakukan produsen kepada
Oleh karena itu, kepercayaan pelanggan konsumen secara langsung.
adalah faktor yang perlu diperhatikan dalam e- 3. C2C (Consumer to Consumer)
commerce dengan kata lain, penjual online perlu Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan
membangun kepercayaan pelanggannya agar oleh individu kepada individu lainnya.
mampu berhasil dalam e-commerce. 4. C2B (Consumer to Business)
C2B merupakan model bisnis dimana
RUMUSAN MASALAH PENELITIAN individu menciptakan dan membentuk nilai
Berdasarkan latar belakang yang telah akan proses bisnis.
dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan 5. B2G (Business to Government)
masalah sebagai berikut: Merupakan turunan dari B2B, perbedaannya
1. Bagaimana kepercayaan pelanggan pada adalah proses ini terjadi antara pelaku bisnis
produk gadget di Shopee Indonesia? dan instansi pemerintah.
2. Bagaimana niat pembelian produk gadget di 6. G2C (Government to Consumer)
Shopee Indonesia? Merupakan hubungan atau interaksi antara
3. Apakah kepercayaan pelanggan pemerintah dengan masyarakat. Konsumen,
mempengaruhi niat pembelian produk gadget dalam hal ini masyarakat, dapat dengan
di Shopee Indonesia? mudah menjangkau pemerintah sehingga
memperoleh kemudahan dalam pelayanan
TUJUAN PENELITIAN sehari-hari.
Berdasarkan perumusan masalah diatas,
penelitian ini bertujuan untuk: Kepercayaan Pelanggan (Customer Trust)
1. Mengetahui bagaimana kepercayaan Kepercayaan pelanggan adalah semua
pelanggan pada produk gadget di Shopee pengetahuan yang dimiliki oleh pelanggan dan
Indonesia. semua kesimpulan yang dibuat pelanggan
2. Mengetahui bagaimana niat pembelian tentang objek, atribut dan manfaatnya.
produk gadget di Shopee Indonesia. Kepercayaan pelanggan adalah pengetahuan
3. Mengetahui pengaruh kepercayaan pelanggan pelanggan tentang suatu produk atau jasa yang
terhadap niat pembelian produk gadget di diyakini memiliki kualitas dan manfaat (Mowen
Shopee Indonesia. dan Minor, 2002 dalam Bahrudin & Zuhro,
2015).
HIPOTESIS PENELITIAN Dalam konteks e-commerce, kepercayaan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah pelanggan dapat dilihat dari adanya kemauan
yang telah dikemukakan, maka hipotesis untuk terlibat dalam kegiatan dan berhubungan
penelitian ini adalah: via online. Peningkatan kepercayaan di dalam
1. Kepercayaan pelanggan mempengaruhi niat toko online mengurangi persepsi pelanggan
pembelian gadget di Shopee Indonesia. tentang risiko dan mempengaruhi tingkah laku
pelanggan terhadap toko online dan akan
TINJAUAN PUSTAKA meningkatkan keinginan untuk membeli dari
E-Commerce toko tersebut (Fajarratri, 2010).
E-commerce didefinisikan sebagai proses Kepercayaan merupakan suatu pondasi
pembelian, penjualan, mentransfer atau bertukar dalam sebuah proses bisnis. Suatu transaksi
produk, jasa atau informasi melalui jaringan antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila
komputer melalui Internet (Kozinets et al., 2010 kedua belak pihak saling mempercayai (Anwar
dalam Irmawati, 2011). & Adidarma, 2016).
Menurut Sandhausen, bentuk-bentuk e- Dimensi dari customer online trust
commerce ada enam (Sandhausen, 2008 dalam termasuk security, privacy dan reliability. (Ling,
Pradana, 2015), yaitu: Chai, & Piew, 2010)
1. B2B (Business to Business) 1. Security didefinisikan sejauh mana
pelanggan percaya bahwa Internet aman
33
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
PEMBAHASAN
Penilaian Responden terhadap Kepercayaan
Pelanggan terhadap Produk Gadget di Shopee
Indonesia
Setelah mengumpulkan jawaban dari responden,
selanjutnya jawaban tersebut diolah dengan
melakukan pembobotan. Hasil dari pembobotan
tersebut kemudian diinterpretasikan menjadi 5
kategori seperti pada tabel berikut.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
percaya pada keamanan informasi pribadi yang Indonesia dan kurang ingin mencari produk
diminta oleh Shopee Indonesia seperti orang lain gadget di Shopee Indonesia. Sementara itu,
tidak dapat mengakses informasi pribadi responden tidak mempunyai preferensi produk
responden, percaya informasi pribadi yang gadget di Shopee Indonesia dan tidak ingin
diminta Shopee Indonesia tidak akan tersebar ke membeli produk gadget di Shopee Indonesia.
pihak lain dan percaya transaksi yang dilakukan
aman. Pengaruh Kepercayaan Pelanggan terhadap
Namun, reponden menilai kurang percaya Niat Pembelian Produk Gadget di Shopee
pada penjual gadget di Shopee Indonesia Indonesia
menyampaikan informasi secara benar dan jujur, Analisis Regresi Linier
kurang percaya penjual gadget di Shopee Persamaan regresi linier pada penelitian ini
Indonesia menyampaikan informasi secara adalah sebagai berikut:
terbuka, kurang percaya penjual gadget di 𝑌 𝑎 𝑏𝑋 𝑒 (1)
Shopee Indonesia memiliki itikad baik dan tidak Keterangan:
akan merugikan responden, kurang percaya Y = niat pembelian
penjual gadget di Shopee Indonesia memiliki a = konstanta
reputasi yang baik, kurang percaya penjual b = slope/besar pengaruh X terhadap Y
gadget di Shopee Indonesia dapat diandalkan, e = error
kurang percaya penjual gadget di Shopee
Indonesia memiliki pengetahuan yang baik Tabel 5. Hasil SPSS Persamaan Regresi Linier
mengenai produk gadget yang dijualnya, dan
kurang percaya penjual gadget di Shopee
Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dan
penjual gadget di Shopee Indonesia akan
menepati janji-janjinya.
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat Pelanggan merasa kurang percaya pada penjual
pada tabel berikut: produk gadget di Shopee Indonesia sehingga
pelanggan tidak berniat untuk melakukan
Tabel 6. Koefisien Determinasi pembelian produk gadget di Shopee Indonesia.
Kurangnya informasi yang diberikan oleh
penjual secara jujur dan terbuka serta reputasi
yang kurang baik akan menyebabkan kurangnya
kepercayaan pelanggan terhadap penjual produk
gadget di Shopee Indonesia. Oleh karena
kurangnya kepercayaan pelanggan maka
Berdasarkan hasil pada tabel di atas, variabel pelanggan tidak berniat melakukan pembelian
kepercayaan pelanggan memberikan pengaruh produk gadget di Shopee Indonesia.
sebesar 28.8% terhadap niat pembelian produk
gadget di Shopee Indonesia sementara sebesar KESIMPULAN DAN SARAN
71.2% merupakan kontribusi variabel lain yang Kesimpulan
tidak diteliti dalam penelitian ini. Setelah melakukan penelitian dengan
mengumpulkan data serta mengolahnya, maka
Analisa Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab
terhadap Niat Pembelian Produk Gadget di rumusan masalah yang telah disusun.
Shopee Indonesia Berdasarkan hasil analisis penulis dalam
Analisis pengaruh digunakan untuk mengetahui penelitian ini maka dapat disimpulkan:
keberadaan pengaruh variabel independen 1. Kepercayaan pelanggan Shopee Indonesia
terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan kurang baik. Pelanggan Shopee Indonesia
diuji adalah sebagai berikut: merasa percaya pada Shopee Indonesia,
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak seperti percaya pada reputasi Shopee
Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima Indonesia, percaya pada keamanan informasi
Analisis pengaruh parsial berdasarkan pribadi dan juga percaya pada keamanan
hasil pengolahan software SPSS adalah sebagai transaksi yang dilakukan. Namun, pelanggan
berikut: Shopee Indonesia kurang mempercayai
penjual gadget di Shopee Indonesia seperti
Tabel 7. Hasil SPPS Uji t penyampaian informasi secara benar dan jujur
oleh penjual gadget di Shopee Indonesia,
pernyampaian informasi secara terbuka, itikad
baik penjual dan reputasi penjual, keandalan
penjual, pengetahuan penjual mengenai
produk, kepercayaan penjual akan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dan kurang
percaya penjual akan menepati janji-janjinya
Berdasarkan hasil analisis SPSS di atas, .
maka didapatkan hasil dari pengujian hipotesis 2. Pelanggan Shopee Indonesia tidak berniat
yaitu: untuk melakukan pembelian gadget di Shopee
Uji hipotesis kepercayaan pelanggan (X) Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui
terhadap niat pembelian (Y): kurang tertariknya pelanggan untuk mencari
Hasil t hitung berdasarkan tabel SPSS informasi mengenai produk gadget di Shopee
untuk variabel kepercayaan pelanggan (X) yaitu Indonesia. Pelanggan juga tidak sering
sebesar 6.910 sedangkan t tabel untuk df = 117 mencari informasi mengenai produk gadget di
adalah 1.657. Hal ini menunjukkan bahwa t Shopee Indonesia dan kurang ingin mencari
hitung > t tabel (6.910 >1.657), maka dari itu H0 produk gadget di Shopee Indonesia.
ditolak dan ini berarti bahwa terdapat pengaruh Pelanggan juga tidak memiliki preferensi
antara variabel kepercayaan pelanggan (X) produk gadget di Shopee Indonesia dan
terhadap niat pembelian (Y). pelanggan tidak ingin membeli produk gadget
Kepercayaan pelanggan mempengaruhi di Shopee Indonesia.
niat pembelian produk gadget di Shopee
Indonesia. Kepercayaan di antara pembeli dan 3. Kepercayaan pelanggan mempengaruhi niat
penjual sangat diperlukan dalam transaksi online. pembelian produk gadget di Shopee
38
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 18 Nomor 1, November (2018)
40