KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
’ REPUBLIK INDONESIA
panrb JALAN JENDERAL SUDIRMAN KAV 88 JAKARTA 12190
a “TELEPON (021) 7398381 - 7398382, FAKSIMILE (021) 7398323, SITUS hitp:/www.menpan.go.id
Nomor B/214/RB.06/2022 7 Maret 2022
Hal Hasil Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
Tahun 2021
Yth. Bupati Tebo
di
Muara Tebo
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Nomor 25 Tahun 2020
Tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2020-2024, kami telah melakukan
evaluasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pemerintah Kabupaten Tebo.
Pelaksanaan evaluasi berpedoman pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 26 Tahun
2020 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Perubahan
mendasar dari pedoman tersebut adalah penekanan pada halhal yang bersifat
implementatif, kolaboratif dan analisis yang holistik
Tujuan evaluasi untuk menilai kemajuan pelaksanaan program reformasi
birokrasi dalam rangka mencapai sasaran, yaitu mewujudkan birokrasi yang bersih
dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, serta birokrasi yang mampu memberikan
pelayanan publik secara prima, Selain itu, evaluasi ini juga bertujuan untuk
memberikan saran perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas reformasi birokrasi
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilaksanakan, kesimpulan hasil evaluasi
adalah sebagai berikut
1. Indeks Reformasi Birokrasi di Pemerintah Kabupaten Tebo tahun 2021 adalah
44,22 dengan kategori °C”. Rincian hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai ]
No. Komponen Peni Bobot —s555 ae
‘A._| Komponen Pengungkit os a _|
[Pemenuhan i 20,00 | 4,28 5,80
II. Hasil Antara Area Perubahan 10,00 | 544 | 5,01 |
Ul, Reform 30,00 | 1,78 3,56
Total Komponen Pengungkit 60,00 | 14,50 | 14,37Nilal
No. Komponen Per Bobot | 3525 a
B._| Komponen Hasil
7,_| Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 7,40 7.46
2._| Kualitas Pelayanan Publik 8.35 881
3.__| Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN 848 8,31
4._| Kinerja Organisasi | 527
Total Komponen Hasil 40,00 | 30,18 29,85
Indeks Reformasi Birokrasi (Pengungkit + Hasil) | 100,00 | 41,68 | 44,22
Hasil antara area perubahan pada Pemerintah Kabupaten Tebo, telah dilakukan
pengukuran oleh instansi leading sector, dengan rincian sebagai berikut:
No. Hasil Antara Skala |_Nilai ‘Sumber Data
1_| Indeks Profesional ASN 0-100 | 56,16 | Badan Kepegawaian Negara
2 | Indeks Sistem 75 | 1.97 | Kementerian PANRE
Pemerintahan Berbasis,
Elektronik (SPBE)
3 | Indeks Tata Kelola 0-100 | 30,00 | Lembaga Kebijakan Pengadaan|
Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Barang dan Jasa Republik Indonesia
4 | Indeks Pelayanan Publik 0-5 | 3,11 _| Kementerian PANRB
5 | Indeks Internal Audit 0-5 | 3,00 | Badan Pengawasan |
Capability Model Keuangan dan Pembangunan
(Kepabilitas APIP)
6 | Maturitas Sistem 05 | 200 | Badan Pengawasan
Pengendalian Intern Kouangan dan Pembangunan
Pemerintah (SPIP) |
7 | Indeks Pengawasan 0-100 | 35.49 | Arsip Nasional Republik
Kearsipan Indonesia
@ | Kepatuhan terhadap 0-100 | 87,24 | Ombudsman Republik
‘Standar Pelayanan Publik L Indonesia
Pemerintah Kabupaten Tebo belum sepenuhnya menindaklanjuti _hasil
rekomendasi dari tahun sebelumnya, sehingga belum terdapat perbaikan yang
signifikan dalam penerapan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tebo;
Selain terkait tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Tebo juga perlu memperhatikan
beberapa hal untuk mengoptimalkan program reformasi birokrasi diantaranya
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan reformasi birokrasi masih bersifat administratif, yang fokus
terhadap pemenuhan dokumen sebagai hasil dari pelaksanaan kegiatan,
sehingga pelaksanaan reformasi birokrasi belum memberikan dampak
perubahan yang signifikan. Selain itu, pelaksanaan reformasi birokrasi masih
di tingkat Pemerintah Daerah, penerapan pada tingkat Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) belum sepenuhnya merata dan belum berjalan secara optimal;
2Penentuan agen perubahan belum didasarkan pada kebutuhan organisasi,
sehingga kehadiran agen perubahan belum memberikan perubahan budaya
kinerja kearah yang lebih balk;
Pemerintah Kabupaten Tebo belum menyusun rencana aksi pembangunan
reformasi birokrasi, dimana rencana aksi tersebut dijadikan acuan dalam
membangun reformasi birokrasi, sehingga pembangunan reformasi birokrasi
lebih terarah dan terukur;
Peta keterkaitan antara kebijakan Pusat/Pemerintah Daerah dan OPD belum
disusun, sehingga belum dapat mengidentifikasi kebijakan yang tidak
harmonis, dan kebijakan yang tumpang tindih;
Peta proses bisnis yang ada sekarang ini belum sepenuhnya disusun dengan
memperhatikan tugas dan fungsi, dan rencana strategis Pemerintah Daerah
Selain itu penerapan e-government masih dilakukan secara parsial dan belum
terintegrasi, sehingga belum mengungkit kinerja dan layanan;
Belum optimalnya penguatan sistem manajemen sumber daya manusia antara
lain mengenai tindak lanjut asesmen sebagai dasar pengembangan karir
individu berbasis kompetensi, penyusunan perencanaan pengembangan
kompetensi pegawai atau Human Capital Development Plan (HCDP) belum
menyeluruh, dan tidak ada pemetaan talenta sebagai dasar penempatan
Jabatan kritikal/suksesi;
Peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) masih terbatas pada peran
untuk mengevaluasi program dan kegiatan serta memberikan usulan
penyempurnaannya (insight), dan belum menyentuh peran untuk
mengevaluasi kinerja organisasi (oversight) maupun peran untuk memprediksi
resiko dan peluang yang akan terjadi serta memberikan usulan kebijakan
kepada unit kerja (foresight);
Pelaksanaan kebijakan pengawasan internal dan integritas, seperti
penanganan gratifikasi, Whistle Blowing System, pengelolaan pengaduan
masyarakat, kebijakan benturan kepentingan masih bersifat formalitas dalam
pelaksanaannya. Sehingga belum sepenuhnya efektif dalam mengawal
organisasi untuk mewujudkan kinerja organisasi; dan
Upaya pelayanan publik yang diberikan masih berada pada tahap pemenuhan
standar minimal dan belum diarahkan pada pelayanan prima,5. Terkait komponen hasil, menunjukan bahwa pada tahun 2021, Pemerintah
Kabupaten Tebo memperoleh nilai dengan rincian sebagai berikut:
No | Komponen Hasil Skala | Nilai Sumber Data
1 | Opini BPK Opint | WTP | Badan Pemeriksa
| Keuangan
(27 [Nii SARP 0-100 | 63,70 _| Kementerian PANRB
3 | Indeks PersepsiKualitas | 0-100 | 88,11 | Kementerian PANRE
Pelayanan Publik (|PKP)
4 | Indeks Persepsi Anti 0-100 83,12 | Survei Penilaian Integritas
Korupsi (IPAK) (SPI) Eksternal oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi
5 | Sunei intemal Organisasi | 0-100 | 75,46
Pada tahun 2021 terdapat perubahan metode pengukuran pada Indeks
Persepsi Anti Korupsi (IPAK) dan survei internal organisasi yang menggunakan hasil
pengukuran yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Berdasarkan catatan hasil evaluasi dan untuk meningkatkan kualitas tata kelola
birokrasi serta menumbuhkan budaya integritas, kinerja dan melayani di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo, berikut ini kami sampaikan beberapa hal yang periu
disempurnakan yaitu:
a, Melakukan penguatan dan penajaman program reformasi birokrasi pada tingkat
Pemerintah Daerah hingga ke level OPD. Program-program yang dituangkan
dalam Road Map Reformasi Birokrasi serta rencana kerja pada level OPD
diharapkan dapat fokus pada upaya-upaya konkret yang akan dilakukan dalam
mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih dan akuntabel, efisien dan efektif,
serta pelayanan publik yang berkualitas;
b. Menetapkan agen perubahan secara baik sehingga agen perubahan terpilih, dapat
menciptakan budaya kinerja yang lebih baik pada masing-masing unit kerja sesuai
dengan target-target yang diharapkan;
. Menyusun rencana aksi reformasi birokrasi_ berikut dengan ukuran
keberhasilannya, untuk dijadikan acuan oleh pusat dan OPD dalam membangun
reformasi birokrasi;
d. Memetakan kebijakan yang ada agar dapat mendeteksi kebijakan yang tidak
harmonis, dan Kebijakan yang tumpang tindih antara kebijakan Pusat/Pemda dan
OPD, untuk selanjutnya disinkronkan atau dicabut;
e. Menyusun peta proses bisnis secara menyeluruh dan melakukan evaluasi
terhadap peta proses bisnis berkala untuk memastikan pencapaian kinerja berjalan
secara optimal serta melakukan optimalisasi penerapan e-government yang
terintegrasi dengan menyusun perencanaan dan evaluasi secara berkala;{. Meningkatkan pengelolaan sistem manajemen sumber daya manusia, antara lain
dengan menyusun standar kompetensi jabatan, melakukan asesmen pegawai
secara menyeluruh, menyusun HCDP dan pemetaan talenta pegawai sebagai
dasar penempatan jabatan yang bersifat kritikal/suksesi,
g. Meningkatkan kapabilitas APIP untuk menjadi Trusted Advisor and Quality
Assurance melalui peningkatan kuantitas dan kapasitas auditor, serta secara
bertahap merubah budaya dan cara kerja APIP untuk lebin mengawal pencapaian
kinerja dan identifikasi risikonya dibandingkan sebatas melakukan reviu, audit dan
evaluasi rutin;
h. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengawasan intemal, seperti
penanganan gratifikasi, Whistle Blowing System, pengelolaan pengaduan
masyarakat, benturan kepentingan, serta penerapan sistem pengendalian internal
pemerintah baik di tingkat pemerintah daerah maupun di tingkat OPD; dan
i. Meningkatkan kualitas pelayanan publik salah satunya dengan menindaklanjuti
hasil penilaian survei kepuasan masyarakat yang dilakukan secara menyeluruh
dan mendorong lahirnya inovasi-inovasi dalam hal pelayanan agar mampu
memberikan kepuasan secara maksimal kepada masyarakat.
Demikian laporan hasil evaluasi atas kemajuan pelaksanaan reformasi
birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo. Kami menghargai upaya
Saudara beserta seluruh jajaran dalam melaksanakan reformasi_ birokrasi
Selanjutnya kami harapkan agar upaya-upaya pelaksanaan reformasi birokrasi ini
dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
ea uti Bidang Reformasi Birokrasi,
SASL BIA
tabilitas Aparatur dan Pengawasan
Tembusan:
1, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
2. Menteri Dalam Negeri;
3. Gubernur Jambi.