_pENDAHULUAN
| Gini enteral didefinisikan sebagai gizi yang diberikan
fecal saluran gastrointestinal via slang, Kateter, atau
‘oma yang mengantarkan zat gizi ke tempat yang jauh
dari rongga mulut.' Upaya pemasaran yang berkesinam-
pungan dari perusahaan pembuat formula dan peralaran
tdah menambah kewaspadaan kita terhadap pemberian
g2i enteral; dengan demikian, gizi enteral menjadi
makin populer. Semakin banyak kdinisi berpengalaman
sdaligus pembaruan dalam formula dan perlengkapan
‘erapi gizi enteral mengakibarkan beberapa kendala dalam
manajemen gizi enteral semakin berkurang. Pertambahan
jumlah pasien yang menerima gizi enteral juga didorong
dari semakin banyaknya pengakuan bahwa gizi enteral
biasanya lebih ckonomis dibandingkan terapi_gizi
parenteral dan dalam beberapa penelitian menunjukkan
fhubungan dengan penurunan angka infeksi.”
KRITERIA PASIEN
Pendapar lama terkait calon penerima gizi enteral dan
parenteral mencakup pasien yang “tidak dapat makan,
tidak mau makan, tidak cukup makan, atau tidak boleh
pengalaman yang didapat, klinisi
yang tidak mau makan biasanya
ar yang memerlukan perhatian
ensi_giti. Dengan demikian,
in terapi gizi enteral maupun
rima rujukan pasien yang tidak
makan, atau tidak boleh makan,
inci tentang risiko dan manfaat
gizi parenteral dapat dilihat
isi yang. terlibat dalam terapi
tersebut memberikan pan-
ting dan dapat dipadukan ke
praktik dan pendidikan.
perorangan, pendekatan
ddidasarkan atas akses
keterampilan, kemam-
BAB 19
Gizi Enteral
puan, dan pilihan dari mereka yang bertanggung, jawab
atas perawatan. Pada kenyataannya, praktik untuk me-
mili gizi enteral atau parenteral digantikan oleh gizi oral
enteral, dan vena.*? Klinisi berpengalaman biasanya dapat
mmenerima praktik baru tersebut dan berupaya memberikan
terapi gizi sebaik mungkin mengingat keterbatasan yang.
ada, dan berupaya memulihkan pasien untuk dapat
rmenerima intervensi giti yang senormal mungkin
Indikasi akhir untuk pemberian gizi enteral adalah
fangs saluran gastrointestinal walaupun istlah “berfungsi”
telum memiliki defini yang tepat. Dari pengalaman
Minis yang ada tampak bahwa pemberian gizi enteral yang,
sukses bergantung pada beberapa temuan. Perlindungan
jalan napas penting untuk meminimalkan risiko aspitas
Motilicas gastrointestinal yang memadai penting untuk
menghindari perlambaran atau penghentian proses pem-
berian makanan dan distensilanjuc abdomen atau munca
Selain iu, usus harus cukup lancar, tidak tersumbat,
dengan kapasitas absorptif yang memadai dan kontrol
fistula jika ada. Panjang mininum yang diperlukan usus
halus untuk menyerap zac giai enteral ialah sekitar 100 em
kkecualiterjadi hipertrofi usus pascacedera. Selain iru,
kkarup eleocecal yang utuh dapat meningkatkan penyerapan
zat gizi melalui penundaan waktu singgah usus. Klinisi
‘mungkin juga enggan memberikan tera enteral pada
pasien yang mengalami peritonitis kompleks, sumbatan
‘usus, muntah atau diare berat, ileus paralitik, iskemia
gastrointestinal, sindrom usus pendek parah, atau fistula
enterokutan keluaran tinggi. Beberapa klinisi enggan
mengambil akses gastrointestinal pada pasien yang berisiko
tinggi mengalami perdarahan atau yang ~mengalami
kelainan anatomi akibat prosedur bedah. Tenaga terlatih
dan fasiltas yang memadai untuk pemasangan slang