You are on page 1of 33
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2021 NOMOR : 6 PERATURAN WALI KOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CILEGON Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA CILEGON, : a. bahwa perjalanan dinas dalam dan luar negeri untuk dapat dilaksanakan lebih tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan, perlu mengatur perjalanan dinas jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon; 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat Il Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); 2. Undang-Undang Nomor 28 ‘Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 _ tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang . Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); . Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang- undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6396); . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan ... 10. ia; 12. 13. 14, 15. 16. 17. 3- Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang tentang Standar Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 57); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten /Kota; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 113/ PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 811); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1067); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781); 18, Peraturan ... 18. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2017 Nomor 3); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN WALI KOTA TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CILEGON, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota Cilegon ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraanurusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang —memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kota Cilegon yang merupakan lembaga perwakilan rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Wali Kota adalah Wali Kota Cilegon. Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD 7. Anggota DPRD adalah anggota DPRD Kota Cilegon sebagai Pejabat Daerah. 8. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang _selanjutnya disingkat SKPD adalah unsur perangkat daerah pada Pemerintah Daerah = yang~—smelaksanakan —-Urusan Pemerintahan daerah. 10. Pejabat .. 10. ll. 12. 13. 14, 15. 16. 1%, -5- Pejabat Negara adalah Pimpinan dan Anggota Lembaga Tinggi Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pejabat Negara Lainnya yang ditentukan oleh Undang-undang. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat_pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk = menduduki_—_jabatan pemerintahan. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan, Pegawai non PNS adalah pegawai yang diangkat oleh pemerintah Kota Cilegon untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis, profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam kerangka sistem kepegawaian yang tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat_~ pemegang = kewenangan _penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Kuasa PA yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk _melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam _—melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. 18. Pejabat . 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. Pejabat | Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada Unit SKPD yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Kegiatan dari suatu Program sesuai dengan bidang tugasnya. Pejabat Penatausahaan Keuangan — Satuan _Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat_| PPK SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon yang selanjutnya disingkat APBD Kota Cilegon adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Perjalanan Dinas adalah perjalanan dinas jabatan yang dilakukan oleh pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, dan pihak lain. Uang harian adalah penggantian biaya keperluan sehari-hari. Uang Representasi adalah uang yang diberikan kepada Wali Kota, Wakil Wali Kota, Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD dan Pejabat Esselon II.b selaku Kepala Perangkat Daerah. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus. Pengeluaran Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya perjalanan dinas yang dihitung sesuai kebutuhan rill berdasarkan ketentuan yang berlaku. Surat Perintah yang selanjutnya disebut SP adalah Surat Dokumen yang diterbitkan oleh Wali Kota dan Kepala Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan/atau Pejabat yang memiliki kewenangan memberikan Perintah melakukan perjalanan dinas. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPD adalah Surat Dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas dengan biaya yang dibebankan dari APBD. Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat LS adalah Pembayaran _Langsung kepada _ bendahara pengeluaran/penerima hak —lainnya = atas_—dasar perjanjian kerja, surat tugas, dan/atau surat perintah kerja lainnya — melalui_—penerbitan surat _perintah membayar langsung. 30. Standar ... 30, 31 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, baik berupa standar biaya masukan maupun standar biaya keluaran. Dokumen Pelaksanaan = Anggaran = Satuan_Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat_ DPA SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja SKPD atau = dokumen—s yang-—s memuat pendapatan, belanja, dan Pembiayaan SKPD yang melaksanakan fungsi bendahara umum daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran, Pasal 2 Peraturan Wali Kota ini mengatur mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pejabat Daerah, ASN, Pegawai Non PNS dan pihak lain. Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. perjalanan dinas dalam negeri; dan b. perjalanan dinas luar negeri, untuk kepentingan Pemerintahan Daerah. Pejabat Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Pejabat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu pimpinan DPRD dan anggota DPRD. ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil; b. Calon Pegawai Negeri Sipil; dan c. PPPK. Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. orang yang karena kedudukan dan kapasitas untuk mendampingi Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, dan DPRD; b. tenaga ahli fraksi DPRD; c. istri/suami Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah; dan/atau d. utusan dari Pemerintah Daerah. Pasal ... 28 Pasal 3 Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa prinsip: a, selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah; b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Perangkat Daerah; c. efisiensi penggunaan belanja daerah; dan d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan Perjalanan Dinas. BAB IL PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a digolongkan menjadi: a. Perjalanan Dinas jabatan ke luar kota lebih dari 8 (delapan) jam; b. Perjalanan Dinas jabatan ke luar kota kurang dari 8 (delapan) jam; dan c. Perjalanan Dinas mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam pelatihan atau di luar kota. (2) Perjalanan dinas sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dilakukan dalam rangka: a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; b. mengikuti rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya; ¢. pengumandahan (detasering); d. menempuh ujian dinas atau ujian jabatan; e. menghadap majelis penguji kesehatan pegawai negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan; f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter, karena mendapat cedera pada waktu atau karena melakukan tugas; g. mendapatkan .. -9- g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan majelis penguji kesehatan Pegawai negeri; h. penugasan untuk mengikuti pendidikan —_setara Diploma/S1/S2/S3; i, mengikuti pendidikan dan pelatihan; j. menjemput/mengantarkan ke tempat — pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pejabat Daerah/PNS yang meninggal dunia dalam melakukan Perjalanan Dinas; dan k. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pejabat Daerah/PNS yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota tempat pemakaman. Bagian Kedua Perjalanan Dinas Luar Kota Pasal 5 (1) Perjalanan Dinas jabatan ke luar kota lebih dari 8 (delapan) jam diberikan: a. uang harian; b. biaya penginapan; c. biaya transport; d. ang representasi; dan/atau e. biaya menjemput/mengantar jenazah. (2) Perjalanan Dinas jabatan ke luar kota kurang dari 8 (delapan) jam hanya diberikan biaya transport. Pasal 6 (1) Uang harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari meliputi: a, keperluan uang saku; b. keperluan transport lokal; dan c. keperluan uang makan. (2) Dalam hal Perjalanan Dinas dilakukan mengikuti pendidikan dan pelatihan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam pelatihan atau di luar kota diberikan uang harian pendidikan dan pelatihan sesuai jumlah hari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. (3) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini. Pasal ... -10- Pasal 7 (1) Biaya Penginapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap: a. di hotel; atau a. di tempat penginapan lainnya. (2) Dalam hal pelaksana Perjalanan Dinas tidak menggunakan biaya penginapan, maka biaya penginapan dibayarkan secara lumpsum sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari tarif penginapan di kota tempat tujuan. (3) Ketentuan penggunaan biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu: a. Pejabat Negara, Pejabat Daerah dan pejabat eselon II diberikan 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang; b. pejabat eselon III ke bawah diberikan 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang dengan pertimbangan kondisi tempat dan anggaran yang tersedia; dan c. jika pelaksana Perjalanan Dinas berlainan jenis kelamin maka diberikan 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang. (4) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan sesuai bukti pengeluaran riil dengan tarif paling tinggi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini. Pasal 8 (1) Biaya transport sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, terdiri dari: a. biaya moda transportasi pesawat/kapal _laut/bus AKAP/AKDP/kereta api; b. biaya transport darat terdiri dari: 1) biaya transport darat dari tempat kedudukan ke tempat tujuan pulang pergi; dan 2) biaya transport darat dari tempat kedudukan asal menuju bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun untuk keberangkatan ke tempat tujuan pulang persi. c. biaya taksi dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun kedatangan menuju tempat tujuan dan kepulangan dari tempat tujuan menuju bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun untuk keberangkatan ke tempat kedudukan asal (2) Dalam -u- (2) Dalam hal lokasi tujuan tidak dapat dijangkau dengan taksi menuju atau dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun, biaya transportasi menggunakan satuan biaya transportasi darat atau biaya transportasi lainnya. (3) Dalam hal Perjalanan Dinas yang menggunakan kendaraan dinas jabatan/operasional dan apabila pelaksana Perjalanan Dinas lebih dari 1 (satu) orang maka biaya transport darat hanya diberikan kepada pelaksana Perjalanan Dinas dengan Pangkat/Golongan Ruang tertinggi. (5) Biaya transport dan pengganti biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dibayarkan sesuai bukti pengeluaran riil dengan besaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini Pasal 9 (1) Uang representasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, hanya diberikan kepada Pejabat Negara, Pejabat Daerah, dan Pejabat Eselon II selama melakukan Perjalanan Dinas dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan. (2) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan secara lumpsum dengan besaran paling tinggi sebagaimana terinci dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini. Pasal 10 (1) Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e meliputi: a. biaya Perjalanan Dinas bagi penjemput/pengantar; b. biaya pemetian; dan c. biaya angkutan jenazah. (2) Biaya pemetian jenazah dan biaya angkutan jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengurusan jenazah dibayarkan sesuai bukti pengeluaran riil. BAB III PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Pasal 11 (1) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b yaitu Perjalanan Dinas ke luar_negeri dikoordinasikan oleh —Perangkat |= ‘Daerah ~—yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di __bidang Pemerintahan Umum (2) Perjalanan .. 19) (2) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka’ kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri; pendidikan dan pelatihan; studi banding; seminar; lokakarya; konferensi; re eae gp promosi potensi daerah; . kunjungan persahabatan atau kebudayaan; pertemuan Internasional; dan j. penandatanganan perjanjian internasional. (3) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) za dilakukan dengan sangat selektif guna kepentingan dan prioritas dalam meningkatkan hubungan kerja sama luar negeri. (4) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilakukan antara lain jika: a. terjadi bencana alam/non alam; b. pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD; ¢. pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan d. pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. (5) Hasil Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara konkrit dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kinerja Pemerintah Daerah (6) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Peraturan Menteri yang menyelenggarakan —_urusan pemerintahan dalam negeri. Pasal 12 Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai standar biaya masukan yang berlaku pada anggaran kementerian negara/lembaga. BABIV PERINTAH PERJALANAN DINAS Pasal 13 (1) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dilakukan sesuai perintah Pejabat Yang Berwenang dan dituangkan dalam SP. (2). Perjalanan ... -13- (2) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dilakukan sesuai izin perjalanan dinas luar negeri berdasarkan ketentuan _peraturan perundang-undangan. (3) Pejabat Yang Berwenang melakukan penerbitan SP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah: a. Wali Kota untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah dan Sekretaris DPRD; b. Sekretaris Daerah untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh eselon II.b dan/atau Kepala Perangkat Daerah; c. Pimpinan DPRD untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pimpinan dan/atau Anggota DPRD; dan d. Kepala Perangkat Daerah untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan olch pelaksana pada Perangkat Daerah berkenaan dan pihak lainnya. (4) Penerbitan SP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan ketentuan: a. penerbitan SP oleh Wali Kota dan Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b, hanya diterbitkan melalui Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Cilegon; b. penerbitan SP oleh Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, dilakukan melalui Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Cilegon; dan c. penerbitan SP oleh Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d, dilakukan melalui bagian atau sekretariat yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi administrasi umum pada Perangkat Daerah. (5) Kewenangan penerbitan SP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat didelegasikan kepada pejabat yang ditunjuk secara tertulis. Pasal 14 (1) Apabila Perjalanan Dinas dilakukan dengan didampingi oleh pelaksana maka jumlah pelaksana PNS paling banyak 4 (empat) orang, dikecualikan non PNS dan ajudan/pendamping Wali Kota, Wakil Wali Kota, Unsur Pimpinan DPRD dan Sekretaris Daerah. (2) Perjalanan ... -14- (3) Perjalanan Dinas lintas Perangkat Daerah dan/atau lintas eksekutif dan DPRD dalam rangka rapat penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dilaksanakan sesuai tugas, pokok dan fungsi serta kebutuhan Perangkat Daerah terkait (4) SP sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai berikut: a. pemberi tugas; b. pelaksana tugas; . waktu pelaksanaan tugas dan maksud perjalanan dinas; dan d. tempat pelaksanaan tugas. (4) SP yang diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar penerbitan SPD. (5) SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dengan lampiran Rincian Biaya Perjalanan Dinas. (6) Format SPD dan Rincian Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini. Pasal 15 Dalam penerbitan SPD, Pejabat penerbit SP/Kepala Perangkat Daerah berwenang untuk menetapkan jumlah pelaksana Perjalanan Dinas dan alat transportasi yang digunakan untuk melaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan perjalanan dinas tersebut. BABV RAPAT/SEMINAR/KEGIATAN SEJENIS/PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pasal 16 (Q) Perjalanan = Dinas Jabatan = untuk ~—_smengikuti rapat/seminar/kegiatan sejenis/pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b dan huruf i, dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang ditanggung oleh panitia penyelenggara, maka biaya Perjalanan Dinas tersebut tidak termasuk dalam biaya Perjalanan Dinas yang dikeluarkan dari Perangkat Daerah pelaksana Perjalanan Dinas. (2) Panitia penyelenggara_ menyampaikan —_pemberitahuan mengenai pembebanan biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam surat/undangan (3) Dalam... <15\ (3) Dalam hal Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bersama-sama, maka seluruh Pelaksana Perjalanan Dinas Jabatan dapat menginap pada hotel/pen japan yang sama. (4) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang sama sebagaimana pada ayat (3) Icbih tinggi dari satuan biaya penginapan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini, maka Pelaksana Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah pada hotel/penginapan dimaksud. BAB VI PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 17 (1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DPA SKPD berkenaan. (2)Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana Perjalanan Dinas paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan (3)Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai. (4) Pada akhir tahun anggaran, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat melebihi 5 (lima) hari kerja menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran. Pasal 18 (1) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam Surat Perintah /SPD dan tidak disebabkan oleh kesalahan/kelalaian Pelaksana Perjalanan Dinas dapat dimintakan kekurangannya. (2) Kekurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimintakan kepada Kepala Perangkat Daerah/PA/KPA untuk mendapat persetujuan dengan melampirkan: a. Surat keterangan kesalahan/kelalaian dari syahbandar/ Kepala Bandara/Perusahaan Jasa Transportasi lainnya; dan/atau b. Surat -16- b. Surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas. c. Berdasarkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Perangkat + Daerah/PA/KPA —_ membebankan kekurangan biaya Perjalanan Dinas pada DPA berkenaan. d. Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari hari yang ditetapkan dalam SPD, Pelaksana Perjalanan Dinas harus mengembalikan kelebihan biaya Perjalanan Dinas yang telah diterimanya kepada Bendahara Pengeluaran. Pasal 19 (1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dapat dilakukan dengan mekanisme GU dan/atau mekanisme LS. (2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS dilakukan melalui: a. perikatan dengan penyedia jasa; dan/atau b. pelaksana Perjalanan Dinas. (3) Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan melalui perikatan dengan penyedia jasa sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a meliputi: a. Perjalanan Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; dan b. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. Pasal 20 (1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas melalui mekanisme GU dilakukan dengan memberikan uang muka oleh Bendahara Pengeluaran kepada Pelaksana Perjalanan Dinas. (2) Pemberian uang muka sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan persetujuan pemberian uang muka dari PA/KPA dengan melampirkan: a. SP; b. foto kopi SPD; dan c. rincian perkiraan biaya perjalanan dinas Pasal 21 (1) Penyedia jasa untuk pelaksanaan Perjalanan Dinas dapat berupa event organizer, biro jasa perjalanan, perusahaan jasa Transportasi, dan perusahaan jasa perhotelan/penginapan. (2) Penetapan .. “317 (2) Penetapan penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah. (3) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat dilaksanakan dengan perikatan meliputi biaya transportasi_ termasuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya penginapan. Pasal 22 (1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas Jabatan dengan melalui mekanisme LS dilakukan melalui transfer dari Kas Daerah ke rekening pelaksana Perjalanan Dinas dan/atau penyedia jasa. (2) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran melebihi biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang seharusnya dipertanggungjawabkan, kelebihan biaya Perjalanan Dinas Jabatan tersebut harus disetor ke Kas. Daerah. (3) Penyetoran kelebihan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan menggunakan Surat Tanda Setoran untuk tahun anggaran berjalan. (4) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada Pelaksana Perjalanan Dinas kurang dari yang seharusnya, dapat dimintakan kekurangannya (5) Pembayaran kekurangan biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dilakukan melalui mekanisme GU atau LS. Pasal 23 Tata cara pengujian tagihan Perjalanan Dinas Jabatan diajukan kepada PPK Perangkat Daerah yang berpedoman pada Peraturan Wali Kota mengenai Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah BAB VII KUNJUNGAN KERJA DPRD Pasal 24 (1) Perjalanan Dinas Jabatan untuk kegiatan DPRD dalam rangka kunjungan kerja dilaksanakan oleh Alat Kelengkapan DPRD. (2) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan ke luar negeri dan dilakukan secara sangat selektif sesuai dengan ketentuan _ peraturan perundang-undangan. BAB... -18- BAB VIII ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS DPRD Pasal 25 (1) Perjalanan Dinas Jabatan dapat dilakukan dalam rangka: a. orientasi pelaksanaan tugas sebagai Anggota DPRD pada permulaan masa jabatannya; dan b. mengikuti pendalaman tugas pada masa jabatannya. (2) Orientasi dan pendalaman tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, sekretariat DPRD, partai politik, atau perguruan tinggi (3) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan oleh Anggota DPRD setelah dilantik, sekali dalam masa jabatan, (4) Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilaksanakan paling banyak 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun. (5) Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pimpinan dan Anggota DPRD dapat menghadiri undangan Asosiasi DPRD. BAB IX PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS Pasal 26 (1) Pelaksana Perjalanan Dinas mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pemberi tugas dan biaya perjalanan dinas kepada PA/KPA paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Perjalanan Dinas dilaksanakan. (2) Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan dokumen berupa: a. SP; b. SPD yang telah ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan/ atau Pejabat di tempat pelaksanaan perjalanan dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan perjalanan dinas; c. tiket pesawat, boarding pass, retribusi, dan bukti pembayaran transportasi lainnya; 4. bukti ... -19- d. bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya; ¢. bukti pembelian bahan bakar minyak, bukti pembayaran tol, bukti parkir; {, laporan pelaksanaan Perjalanan Dinas; dan g. daftar pengeluaran riil sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini. (3) Dalam hal perjalanan dinas luar negeri yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara, Pejabat Daerah, serta Pejabat lainnya pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas melampirkan surat persetujuan Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur. (4) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi_ dan/atau penginapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c, huruf d dan huruf e tidak diperoleh/hilang/rusak, pertangungjawaban biaya perjalanan dinas jabatan dapat menggunakan Daftar Pengeluaran Ril sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f. (5) Apabila bukti pembayaran hotel/tempat —_menginap sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf d_ tidak dapat diperoleh maka uang penginapan dibayarkan sebesar 30% (tiga puluh perseratus) kepada setiap Pelaksana Perjalanan Dinas dari besaran nilai tarif tertinggi sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Wali Kota ini. Pasal 27 (1) PPTK melakukan perhitungan rampung seluruh_ bukti pengeluaran biaya perjalanan dinas dan disampaikan kepada PPK Perangkat Daerah untuk diverifikasi/diuji kebenaran perhitungan biaya perjalanan dinas berdasarkan ketentuan yang berlaku. (2) PPK Perangkat Daerah berwenang untuk menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya yang tercantum dalam daftar pengeluaran yang disampaikan oleh PPTK. (3) PPK Perangkat Daerah memverifikasi bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban GU atau bukti_—pengesahan = Surat _—_Permintaan Membayar/Surat Permintaan Pencaraian Dana (SPM/SP2D) LS Perjalanan Dinas. Pasal -20- Pasal 28 Pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dan/atau Perjalanan Dinas fiktif dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang berakibat kerugian keuangan Negara/Daerah, bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 (1) Pejabat penerbit SP/Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat memerintahkan pihak lain diluar Pejabat Negara, Pejabat Daerah, ASN, dan Pegawai Non PNS yang dibebankan pada DPA SKPD untuk melakukan Perjalanan Dinas. (2) Pelaksanaan Perjalanan Dinas pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh PA/KPA dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan. (3) Pegawai Negeri Sipil Golongan I dapat melakukan Perjalanan Dinas dalam hal mendesak/khusus, dalam hal tenaga teknis tidak diperoleh di tempat Perangkat Daerah yang bersangkutan. (4) Komponen biaya Perjalanan Dinas dapat disesuaikan dengan pertimbangan terdapat perubahan standar harga satuan yang mempengaruhi komponen biaya dimaksud. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30 Perjalanan Dinas Jabatan yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Wali Kota ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2018 Nomor 21) beserta perubahannya. BAB... -21- BAB XI PENUTUP Pasal 31 Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2018 Nomor 21) beserta perubahannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, — memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon pada tanggal 15. Maret 2021 WALI KOTA CILEGON, ttd HELLDY AGUSTIAN Diundangkan di Cilegon pada tanggal. 45 Maret 2021 Fj SBKRETARIS )AERAH KOTA CILEGON, — =, ; ye MAULUDIN BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2021 NOMOR 6 -22- LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CILEGON A. FORMAT SURAT PERJALANAN DINAS KOP GARUDA/KOP Perangkat Daerah (Untuk Wali Kota/Untuk Perangkat Daerah) KOTA CILEGON : Lembar Ke Kode No Nomor SURAT PERJALANAN DINAS (SPD) [1 |Kepala Perangkat Daerah/Pengguna ] |__| Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran 2 | Nama/NIP Pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas 3 |a. Pangkat dan Golongan a b. Jabatan/Instansi . c._Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. Maksud Perjalanan Dinas Alat angkutan yang dipergunakan la. Tempat berangkat |b. Tempat Tujuan 7 |a. Lamanya Perjalanan Dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal harus kembali/tiba di tempat baru *) 8 | Pengikut : Nama/NIP _Tanggal Lahir | Keterangan | Ji. | 2. 3 a, 9 | Pembebanan Anggaran a. Instansi a. b. Akun b. 10 | Keterangan lain-lain #) coret yang tidak perlu Dikeluarkan di : Tanggal Kepala Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran ola a] ogplse NIP -23- PA/KPA yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan Peraturan Wali Kota tentang Perjalanan Dinas Jabatan apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya. | Berangkat dari (Tempat Kedudukan) Ke Pada Tanggal Kepala (ae NIP. IL Tiba di Berangkat dari Pada Tanggal Ke Kepala | Pada Tanggal Kepala (. ) (.. NIP {NE Ul. Tiba di | Berangkat dari Pada Tanggal Kepala | fee om) | NIP : IV. Tiba di Berangkat dari | Pada Tanggal Ke Kepala Pada Tanggal | Kepala (: NIP : V. Tiba di | Berangkat dari Pada Tanggal Ke Kepala Pada Tanggal Kepala i (. NIP oe NIP | [VIL Tiba di Telah diperiksa dengan keterangan (Tempat bahwa perjalanan tersebut atas Kedudukan) perintahnya dan semata-mata Pada Tanggal untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Kepala Perangkat Kepala Perangkat Daerah/Pengguna Daerah/Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna | Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Anggaran | ( ( ) __MIP NIP Vil. Catatan Lain-Lain Vill PERHATIAN : -24- B. FORMAT RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS, Lampiran SPD Nomor Tanggal No. PERINCIAN BIAYA JUMLAH | KETERANGAN | 1. | Uang Harian (. = ae 2. | Transportasi PP/ BBM (.... 3. | Penginapan (00...) 4. | dst... 5. 6. | 7. | [a | [[auMian : Rp . |___[rerbilang : pe oe PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah Yang telah dibayar semula Sisa kurang/lebih oS sy (tanggal/bulan/ tahun) Telah dibayar sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar Rp... Rp. Bendahara Pengeluaran * Yang Menerima (PPTK) ee breccmmeomneesesaat -) NIP NIP Mengetahui/Menyetujui PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN NIP. -25- C. UANG HARIAN DAN UANG REPRESENTASI C.1. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri DALAM KOTA ] No PROVINSI SATUAN | LUARKOTA | LEBIH DARI8 | DIKLAT (Rp) (DELAPAN) JAM (Rp) 1 [ACEH OH 360.000 110.000 2 | SUMATERA UTARA OH 370.000 110.000 3 [RIAU On 370.000 110.000 | [| KEPULAUAN RIAU On 370.000 110.000 5 | JAMBI ‘On 370.000 110.000 | 6 | SUMATERA BARAT OH 380.000 710.000 7 | SUMATERA SELATAN OH 380.000 110.000 [8 | LAMPUNG on 380.000 110.000 9 | BENGKULU ‘OH 380.000 110.000 10 | BANGKA BELITUNG OH 410,000 120.000 11 | BANTEN On 370.000 110.000 12 | JAWA BARAT OH 430.000 170.000 | 130.000 13. | DKI JAKARTA On 530.000 210.000 | 160.000 14 | JAWA TENGAH OH 370.000 150.000 | 110.000 15 | D.l. YOGYAKARTA OH ~~ 420.000 170.000 | 130.000 16 | JAWA TIMUR OH | 410,000) 160.000 | 120.000 (a7 [pati OH 480.000 ——~S*«90.000) 140.000 18 | NUSA TENGGARA BARAT | OH 440.000 ~~ 180.000 | 130.000 19 | NUSA TENGGARA TIMUR OH 430.000 170.000 | 130.000 | 20_| KALIMANTAN BARAT On 380.000 150.000 | 110.000 21 | KALIMANTANTENGAH | OH 360,000 | 140.000} 110.000 22 | KALIMANTAN SELATAN | OH 380.0007 150.000 | 110.000, [23] KALIMANTAN TIMUR OH 430.000 170.000 | 130.000 | 24 | KALIMANTAN UTARA OH 430.000 170.000 | 130.000 25. | SULAWESI UTARA OH 370.000 150.000 |~ 110.000 26 | GORONTALO OH 370.000 150.000 | 110.000 | 27_| SULAWEST BARAT on 10.000 160.000 | 120. 28 | SULAWESI SELATAN OH __ 430.000 170.0007 130,000 29 | SULAWESI TENGAH OH 370.000 ~~ 150.000 110.000 30 | SULAWESI TENGGARA OH 380.000 150.000 | 110.000 31) MALUKU OH 380.000 150.000 | 110.000 ‘32 | MALUKU UTARA (OH 430.000 170.000 | 130.000 [33 | PAPUA “OH 580.000 230.000 170,000 ‘34| PAPUA BARAT OH 480.000 190.000 | 140.000 - 26 - C.2, Uang Representasi NO ‘URAIAN SATUAN He ms 1 | Pejabat Negara dan Pejabat Daerah OH | "250,000 Pejabat Eselon I OH 200.000 Pejabat Eselon II OH | 150.000 BIAYA TRANSPORT D.1. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi Pulang (PP} NO KOTA ‘SATUAN BIAYA TIKET ‘ASAL ‘TUSUAN EKONOMI T JAKARTA "AMBON Rp13.285.000,00 | Rp7.081.000,00 ese JAKARTA BALIKPAPAN Rp7.412,000,00 | _ Rp3.797.000,00 = JAKARTA BANDA ACEH Rp7.519.000,00 | Rp4.492,000,00 (s JAKARTA BANDAR LAMPUNG | Rp2.407.000,00 | Rpl.583.000,00 | _s JAKARTA BANJARMASIN RDS.252.000,00 6 ‘JAKARTA BATAM Rp4.867.000,00 aes ‘JAKARTA BENGKULU Rp4.364.000,00 |” Rp2,621.000,00 (ls TARARTA BIAK | ~ Rp14,068,000,00 | Rp7.519,000,00 [_s. JAKARTA DENPASAR Rp5.305.000,00 | p3.262.000,00 | ae JAKARTA ~GORONTALO Rp7.231.000,00 | Rp4.824.000,00 aera JAKARTA JAMBI ~ Rp4.065.000,00 | Rp2.460.000,00 12, | JAKARTA ‘JAYAPURA Rp14.568.000,00 | Rp8.193.000,00 13. | JAKARTA YOGYAKARTA | _Rp4.107.000,00 | Rp2.268.000,00 14, | ‘JAKARTA KENDARI Rp7.658.000,00 | Rp4.182.000,00 15. | JAKARTA KUPANG Rp9.413.000,00 | Rp5.081.000,00 16. ‘JAKARTA MAKASSAR Rp7.444.000,00 | _ Rp3.829.000,00 17. JAKARTA MALANG Rp4.599.000,00 | Rp2.695.000,00 JAKARTA MAMUJU Rp7.295.000,00 | Rp. 867.000,00 ‘JAKARTA ‘MANADO, Rp10.824.000,00 | Rp5.102.000,00 | JAKARTA MANOKWART Rp16.226.000,00 | Rp10.824.000,00 | 21 JAKARTA | ___ MATARAM Rp5.316.000,00 | _ Rp3.230.000,00 22 JAKARTA MEDAN Rp7.252.000,00 | _ Rp3.808,000,00 23. JARARTA PADANG R)3.530.000,00 | Rp2.952.000,00 24. JAKARTA PALANGKARAYA Rp4.984.000,00 | Rp4.984.000,00 25. JAKARTA | PALEMBANG Rp3.861.000,00 | Rp2.268.000,00 26. JAKARTA | PALU Rp9.348.000,00 | Rp5.113.000,00 27. JAKARTA PANGKAL PINANG Rp3.412.000,00 | Rp2.139.000,00 28. JAKARTA | PEKANBARU Rp5.583.000,00 | Rp3.016.000,00 29. JAKARTA | __ PONTIANAK Rp4.353.000,00 | _Rp2.781.000,00 30. JAKARTA ‘SEMARANG 1Rp3.861,000,00 | Rp2.182.000,00 | ai. “JAKARTA ‘SOLO Rp3.861.000,00 | Rp2.342.000,00 | 32. JAKARTA ‘SURABAYA Rp5.466.000,00 | _Rp2.674.000,00 33 JAKARTA TERNATE, Rp 10.001.000,00 | Rp6.664.000,00 34 JAKARTA TIMIKA Rp13.830.000,00 | Rp7.487.000,00 | D.2. Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri -27- NO ‘PROVINSI ‘SATUAN BESARAN ] 1 | ACEH (Orang/Kali Rp123.000,00 | 2. | SUMATERA UTARA Orang/Kali p232.000,00 | | 3 ;RIAU Orang/Kali Rp94.000,00 | | 4 | KEPULAUAN RIAU Orang/Kali t ~~ Rp137.000,00 5 | JAMBI - Orang/Kali | Rp147.000,00 | 6 | SUMATERA BARAT Orang/Kali Rp190.000,00 7 | SUMATERA SELATAN Orang/Kali Rp128.000,00 8 | LAMPUNG | Orang/Kali Rp167.000,00 9 BENGKULU Orang/Kali Rp109.000,00 10 | BANGKA BELITUNG Orang/Kali Rp90.000,00 11 | JAWA BARAT Orang/Kali Rp166.000,00 12 | JAWA TENGAH Orang/Kali Rp75.000,00 | 13 | D.l. YOGYAKARTA Orang/Kali Rp118.000,00 14 | JAWA TIMUR Orang/Kali Rp194.000,00 15 | BALI ‘Orang/Kali 1 Rp159.000,00 16 | NUSA TENGGARA BARAT Orang/Kali Rp231.000,00 17 _| NUSA TENGGARA TIMUR | Orang/Kalt Rp108.000,00 18 | ALIMANTAN BARAT | Orang/Kali Rp135.000,00 | 19 | KALIMANTAN TENGAH | ‘Orang/Kali Rp111.000,00 | 20 | ALIMANTAN SELATAN | ~ Orang/Kali Rp150.000,00 21 | KALIMANTAN TIMUR ‘Orang/Kali p50.000,00 22 | KALIMANTAN UTARA Orang/Kali Rp102.000,00 23 | SULAWESI UTARA ‘Orang/Kali Rp138.000,00 24 | GORONTALO I ‘Orang/Kali “Rp240.000,00 | 25. | SULAWESI BARAT \ Orang/Kali Rp313.000,00 26 | SULAWESI SELATAN | ~~ Orang/Kali Rp145.000,00 | 27 | SULAWESI TENGART ‘Orang/Kali RpI65.000,00 28 | SULAWESI TENGGARA Orang/Kali Rp171.000,00 20 | MALUKU Orang/Kali ¥p240.000,00 [30 | MALUKU UTARA ~ Orang/Kali Rp215.000,00 31 | PAPUA Orang/Kali Rp431.000,00 32 | PAPUA BARAT ‘Orang/Kali ~Rp182.000,00 -28- D.3. Biaya Transport Darat NO TUJUAN PERJALANAN DINAS PELAKSANA PERJALANAN DINAS, SATUAN BIAYA (Rp) Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang | Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 500.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala | Perangkat Daerah OK 400.000 ‘ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas | Jabatan/Operasional OK 200.000 Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 200.000 Kab/Kota Serang Wali Kota dan Wakil Wali Kota | Pimpinan DPRD, ‘Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK OK 150.000 130.000 ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK 100.000 Non PNS/Pihak lain yang | menggunakan kendaraan _Dinas Operasional 100.000 | Kab/Kota Tangerang = dan Kota ‘Tangerang Selatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 750.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, | Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK 700.000 ‘ASN yang menggunakan | Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK 350.000 Non PNS/Pihak lain yang | menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 350.000 DKI Jakarta Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 850.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah ‘OK 800.000 ‘ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK | 400.000 Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 400.000 | Kab/Kota Bekasi Kab/Kota Bogor, Kab. _ Karawang, Kab. Purwakarta, dan Kab. Cianjur. Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 1.200.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK 1.000.000 ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK 800.000 -29 - T Non PNS/Pihak lain yang | menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 800.000 | Kab. Subang, Kota | Cimahi, Kab. Bandung Barat, Kab/Kota Bandung, dan Kab. Sukabumi Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 1.700.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK 1.500.000 ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK 900.000 Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional Kab/Kota di Provinsi Jawa Barat selain sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan angka 6 T Wali Kota dan Wakil Wali Kota ‘900.000 2.200.000 Pimpinan, DPRD, Sckretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah 2.000.000 ‘ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK ~~ 1.100.000 | Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 1.100.000 Kab. Brebes, Kota ‘Tegal, Kab. Pemalang dan Kab. Pekalongan Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 2.200.000 | Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK 2.000.000 ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional OK 1.500.000 Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 1.500.000 Kab. Batang, dan Kab/Kota Semarang Wali Kota dan Wakil Wali Kota OK 2.700.000 Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Kepala Perangkat Daerah OK 500.000 ASN yang menggunakan Kendaraan Dinas Jabatan/Operasional Non PNS/Pihak lain yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional OK 1.800.000 | 10. Kota Surakarta, | Provinsi D.I. Wali Kota dan Wakil Wali | Kota I 3.200.000 -30- Yogyakarta, | Pimpinan DPRD, OK 3.000.000 | | Kab/Kota di Sekretaris Daerah, | Provinsi Jawa Anggota DPRD, Kepala | ‘Tengah selain Perangkat Daerah | sebagaimana = hs ASN yang menggunakan OK 2.500.000 | dimaksud pada Kendaraan Dinas | Snake 8 dan angka | abatan/Operasional Palembang Non PNS/Pihak lain yang | OK 2.500.000 menggunakan kendaraan Dinas Operasional | Wali Kota dan Wakil Wali OK 3.700.000 Kota Pimpinan DPRD, OK 3.500.000 Sekretaris Daerah, Anggota_ DPRD, Kepala 11, | Provinsi Jawa Perangkat Daerah | Timur ASN yang menggunakan OK 2.800.000 Kendaraan Dinas | Yabatan/Operasional i Non PNS/Pihak lain yang| OK ~~ 2.800.000 menggunakan kendaraan | | Dinas Operasional | D.4. Kendaraan Operasional Mini Bus/bus operasional (minimal 12 seat) TUJUAN PERJALANAN SATUAN —|__—sBIAYA (Rp) DINAS 1 Kab. Lebak dan Kab. OK e ~~ 500.000 Pandeglang _ 2. | Kab/Kota Serang OK 400.000 3, Kab/Kota Tangerang OK 700.000 dan Kota Tangerang | Selatan [4 [DKI Jakarta | OK 700.000 5. | Kab/Kota Bekasi OK [1.500.000 | Kab/Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Purwakarta, dan Kab. | Cianjur. el 6. Kab. Subang, Kota OK 1.500.000 | Cimahi, Kab. Bandung | Barat, Kab/Kota | ‘Bandung, dan Kab. | Sukabumi, 7. |Kab/Kota di Provinsi OK Jawa Barat selain sebagaimana dimaksud | pada angka 5 dan angka 6. . |Kab. Brebes, Kota | OK 3.250.000 | | Tegal, Kab. Pemalang | | dan Kab. Pekalongan. NO -31- Kab. Batang, dan OK 3.250.000 | Kab/Kota Semarang | Kota‘ Surakarta, OK "3.250.000 Provinsi Dil. Yogyakarta, Kab/Kota | di Provinsi = Jawa Tengah selain | sebagaimana dimaksud pada angka 8 dan angka 9, serta Kota Palembang. | Provinsi Jawa Timur OK 4.250.000 F, BIAYA PENGINAPAN TARIF HOTEL "PEIABAT—|~ANGGOTA oLaK bales “preoyretanat | resanar eon TESELONT|_ESELONTL ‘ACEH 4.420.000 | 3.526.000 556.000 “SUMATERA 4.960.000 | 1.518.000 530.000 | UTARA | [RIAU 3.820.000 | 3.119.000 852,000 4 | KEPULAUAN 4.275.000 | 1.854.000 792.000 RIAU | JAMBI 4.000.000 | 3.337.000 | 1.212.000 380.000 SUMATERA "5.236.000 [3.332.000 50000 BARAT ‘SUMATERA 5.850.000 | 3.083.000 861.000 | selaTan | LAMPUNG 4.491.000 | 2.067.000 | 1.140.000 580.000 BENGKULU 2.071.000 | 1.628.000 | 1.546.000 630.000 | BANGKA 3.827.000 | 2.838.000 622.000 BELITUNG | BANTEN 5.725.000 | 2.373.000 718.000 | SAWA BARAT 5.381.000 | 2.755.000 570.000 DKI JAKARTA 5.850.000 | 1.490.000 730.000 JAWA 4.242.000 | 1.480.000 | 954,000 ‘600.000, TENGAH | DI. | 5.017.000 | 2.695.000 845,000 | YOGYAKARTA | Jawa TIMUR | 4.400.000 1.605.000 | 1.076.000 664.000 | BALI | 4.890.000 | 7.946.000 | 910.000 | NUSA 3.500.000 | 2.648.000 380.000 | | TENGGARA | BARAT | NUSA — 3.000.000 | 1.493.000 550.000 TENGGARA TIMUR | | -32- 20 | KALIMANTAN | OH | 2.654.000 | 1.538.000 | 1.125.000 | 538.000 | 538.000 BARAT | 21) KALIMANTAN [~ OH |” 4.901.000 | 3.391.000 | 1.160.000 | 639.000 | 659,000 ‘TENGAH | | 22| KALIMANTAN | OH 4.797.000 | 3.316.000 | 1.500.000 | 540.000 | 540.000 SELATAN 23 [KALIMANTAN | OH 4.000.000 [2.188.000 | 1.507.000 | 803.000 | 804.000 | | uimur [24] KALIMANTAN | OH 4.000.000 | 2.188.000 | 1.507.000 | 804.000 | 804.000 UTARA 25 | SULAWEST OH | 4.919.000 | 2.290.000 | 924.000 | 782.000 | 782,000 || UTARA [ae GORONTALO, OH 4.168.000 | 2.549.000 | 1.431.000 | 764.000 | 764.000 27 | SULAWESI ‘OH [4.076.000 | 2.581.000 | 1.075.000 | 704.000 | 704.000 BARAT | | 28 | SULAWEST ‘OH 4.820.000 | 1.550.000 | 1.020.000 | 732.000 | 732.000 | SELATAN | 29 | SULAWESI OH 2.309.000 | 2.027.000 | 1.567.000 | 951.000 | 951.000 TENGAH | 30 | SULAWESI | OH | 2.475.000 | 2.059.000 | 1.297.000 | 786.000 | 786.000 TENGGARA, 31 | MALUKU On 3.467.000 "| 3.240.000 | 1.048.000 | 667.000 | 667.000 | [32 | MALUKU OH | 3.440.000 [3.175.000 | 1.073.000 | 600.000 | 600.000 | | jurara | 33 | PAPUA [OH [3.859.000 3.318.000 | 2.531.000 | 829,000 | 829.000 34] PAPUA BARAT | OH 3.872.000 | 3.212.000 | 2.056.000 | 718.000 | 718.000 | -33- G. FORMAT DAFTAR PENGELUARAN RIL [KOP SKPD] DAFTAR PENGELUARAN RIL, Yang bertandatangan di bawah ini: berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor : ce. tanggal -....-..., dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Biaya transport dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi : No Uraian Jumlah _—_Jumilah | Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui : Cilegon, (tanggal, bulan, tahun) PENGGUNA ANGGARAN/KUASA_ PELAKSANA PERJALANAN DINAS, PENGGUNA ANGGARAN WALI KOTA CILEGON, ttd HELLDY AGUSTIAN

You might also like