A. ASAM SALISILAT Senyawa yang akan Anda tentukan kadarnya dalam percobaan ini adalah asam salisilat yang terdapat dalam sediaan bedak. Asam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dalam bidang dermatologi, asam salisilat telah lama dikenal dengan khasiat utama sebagai bahan keratolitik. Kandungan asam salisilat yang tinggi dalam sediaan kosmetik ternyata memiliki dampak bagi kesehatan tubuh, mulai dari dampak yang ringan hingga yang berat. Pengetahuan dan informasi akan bahaya kandungan asam salisilat yang terkandung dalam sediaan kosmetik ini tidak sepenuhnya diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian kadar asam salisilat dalam sediaan kosmetik, khususnya didalam sediaan bedak. Asam salisilat (FI edisi IV, hal 510) 1) Rumus molekul : C7H6O3 2) Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. 3) Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform. 4) Identifikasi : Menunjukkan reaksi salisilat seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum , yaitu : a. Tambahkan besi (III) klorida LP ke dalam larutan encer : terjadi warna ungu b. Tambahkan asam ke dalam larutan pekat : terbentuk endapan hablur putih asam salisilat yang melebur pada suhu antara 158o dan 161o Penetapan Kadar Asam Salisilat metode Alkalimetri Farmakope Indonesia menyatakan bahwa analisis kadar dilakukan secara volumetri menggunakan larutan titer natrium hidroksida 0,1 N. Metode titrasi yang menggunakan larutan titer natrium hidroksida dikenal sebagai metode alkalimetri, cara ini didasarkan pada reaksi netralisasi antara zat uji asam dengan larutan baku basa sebagai larutan titer. Berdasarkan kelarutan asam salisilat yang sukar larut dalam air tetapi lebih mudah larut dalam etanol, sehingga dalam analisisnya asam salisilat dilarutkan dengan etanol agar terjadi reaksi yang sempurna. Oleh karena etanol sedikit bereaksi asam, maka pelarut tersebut harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga dalam proses titrasi larutan titer hanya menetralkan larutan sampel. Untuk mengetahui selesainya reaksi maka digunakan indikator, indikator yang digunakan adalah fenolftalein (pp) yang merupakan indikator basa. Interval pH fenolftalein adalah 8,0-10,0, perubahan warna diamati dari tidak berwarna menjadi merah jambu (pink). http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFIS-DAN-KIMIA- FARMASI.pdf. Rico Danang Setiaji Dzuhuri Singgih Wahyono
Penetapan Kadar Asam Salisilat metode Spektrofotometri UltravioletVisible (UV-Vis)
Spektrofotometri UltravioletVisible (UV-Vis) yaitu metode analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran seberapa banyak energi radiasi yang diabsorbsi oleh suatu zat sebagai fungsi panjang gelombang. Adapun kelebihan metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visible (UV-Vis) yaitu memerlukan peralatan berbiaya murah sampai sedang dan mempunyai kepekaan analisis yang cukup tinggi serta banyak dipakai untuk analisis farmasi dan analisis klinik karena luasnya ragam bahan farmasi dan bahan biokimia yang menyerap radiasi sinar UV dan sinar tampak. Pengukuran konsentrasi asam salisilat dilakukan dengan cara mengukur serapan dan konsentrasi larutan standar asam salisilat. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, absorbansi berbanding lurus dengan tebal kuvet dan konsentrasi larutan. Penggunaan Spektrofotometri UV untuk penetapan kadar asam salisilat dalam bedak ini karena asam salisilat selain mempunyai gugus hidroksi juga mempunyai gugus kromofor sehingga dapat ditentukan menggunakan alat spektrofotometri UV. Selain itu waktu analisis relatif cepat, mempunyai ketelitian yang tinggi dan cukup mudah. Dengan menggunakan detektor UV. Optimasi pelarut dilakukan terhadap beberapa pelarut organik yaitu: aseton, etanol dan metanol. Optimasi pelarut dilakukan dalam hal memilih pelarut apa yang paling optimal dalam menyerap panjang gelombang. Pada panjang gelombang maksimum, nilai absorbansinya adalah nilai yang paling besar. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/viewFile/571/505.