Professional Documents
Culture Documents
G2B221026 - Dorce Sanda - Panum Klinik
G2B221026 - Dorce Sanda - Panum Klinik
GIZI KLINIK
Disusun oleh:
KELOMPOK VIII
NELIA RUMLAWANG NIM. G2B221078
DORCE SANDA NIM.G2B221026
MARIA GORETI NIM.G2B221071
FAHMA RAHMADANI SIREGAR NIM.G2B221045
AKIM FAIZ NIM.G2B221080
A. IDENTITAS PASIEN
1. Inisial pasien : Ny. MT
2. Alamat :-
3. Umur : 63 Tahun
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Suku bangsa :-
6. Status perkawinan :-
7. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan :-
B. SKRINING GIZI
Nama : Ny. MT
Berat Badan : -
Tinggi Badan : 154 cm (perhitungan estimasi berdasarkan hasil
pengukuran TL
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Rekam Medis : -
Tanggal Pemeriksaan : -
1) PENAPISAN (SCREENING)
e. Masalah neuropsikologis?
0 = demensia berat atau depresi berat
1 = demensia ringan
1
2 = tidak ada masalah psikologis
Keterangan :
skor 12-14 : Status gizi normal
skor 8-11 : Berisiko malnutrisi
skor 0-7 : Malnutrisi
Kesimpulan :
Total score skrining pasien Ny. MT adalah 3 dimana apabila total score skrining
MNA 0-7, pasien mengalami malnutrisi.
C. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
1 Pengkajian Data Antropometri Pasien
Tabel 1 Data Antropometri Pasien
Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi
AD-1.1.1 BB saat ini 37,8 kg
BBI 48,6 kg
AD-1.1.2 TB 154 cm
AD-1.1.5 *IMT 15,9 kg/m2 18,5 – 24,9 kg/m2 Malnutrisi
*%LiLa 62,7% 85% - 110% Gizi Kurang
Sumber : Data Primer Pasien
Keterangan :
*Estimasi TB Perempuan = 84,88 + (1,83 TL) – (0,24 U)
= 84,88 + (1,83 x 46) – (0,24 x 63)
= 84,88 + 84,18 – 15,12
= 153,94 (dibulatkan menjadi 154 cm)
*Estimasi BB Perempuan = (Lila diukur : Lila standar Cerra) x (TB-100)
= (19 : 28,5) x (154-100)
= 0,7 x 54
= 37,8 kg
*IMT = BB(kg)/TB(m)2
= 37,8/(1,54)2
= 15,9 kg/m2
*BBI = TB (cm) – 100 × 0,9
= 154 – 100 × 0,9
= 48,6 kg
LiLa yang diukur (cm)
*%LiLa = X 100
LiLa menurut standar
= 19
X 100
30,3
= 62,7%
Tabel 1. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Obesitas >120%
Overweight 110 – 120%
Gizi Baik 85 – 110%
Gizi Kurang 70,1 – 84,9%
Gizi Buruk <70%
Sumber : WHO-NCHS
Kesimpulan :
Berdasarkan data antropometri pasien dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien
yaitu kekurangan BB tingkat berat/Gizi buruk. Hal ini ditunjukkan dengan IMT 15,9
kg/m2 dan % LiLa dengan hasil 62,7%.
Berdasarkan data biokimia pasien dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami anemia dan
menderita diabetes mellitus.
Berdasarkan data fisik/klinis pasien dapat disimpulkan bahwa terdapat oedema pada
punggung kaki, adanya konjungtiva anamis pada mata, adanya ascites pada perut,
memiliki tekanan darah diatas normal, terdapat melena sejak 6 bulan yang lalu, serta
adanya gangguan system pencernaan yang mengakibatkan timbulnya rasa mual dan
muntah.
Dari hasil Recall SMRS makan bubur 2-3 sendok tiap kali makan, biscuit 2-3 keping,
minum diabetasol 1 gelas 2 kali sehari, serta mengkonsumsi minuman herbal 1 kali sehari
hingga saat ini.
Tabel 5. Data Kuantitatif Pasien
(Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit)
Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH.1.1.1 Energi 796,2 kkal
FH.1.5.2 Protein 17,2 gram
FH.1.5.1 Lemak 30,1 gram
FH.1.5.3 Karbohidrat 111,8 gram
Penilaian : Berdasarkan hasil kajian recall asupan gizi Ny. MT baik energi, protein,
lemak, dan karbohidrat menunjukkan kurang dari kebutuhan yang dianjurkan. Hal ini
disebabkan Ny. MT mempunyai merasakan mual dan muntah yang mengakibatkan
adanya penurunan nafsu makan.
Penilaian : Dari data asupan saat di rumah sakit dapat dilihat bahwa defisit asupan zat
gizi tingkat berat (<70%) terdapat pada asupan Energi (27,2%), Protein (20,6%),
Lemak (26,4%), dan KH (30,6%).
Interaksi Obat
Nama Obat Jenis Obat Fungsi Obat
dan Makanan
NaCl NaCl ini merupakan obat yang NaCl atau sodium -
masuk ke dalam golongan obat chloride adalah
keras, sehingga elektrolit dengan
penggunaannya memerlukan fungsi untuk
resep dokter. mengatur jumlah air
dalam tubuh
Omeprazole Omeprazole adalah obat untuk Omeprazole adalah Sakit kepala.
mengatasi masalah perut dan obat untuk Kesulitan buang
kerongkongan yang menangani penyakit air besar
diakibatkan oleh asam asam lambung. Obat (sembelit).
lambung ini biasa digunakan Sakit perut.
dalam pengobatan Diare.
tukak lambung, Mual.
gastroesofageal Muntah.
refluks disease
Konsumsilah
(GERD), infeksi
makanan
Helicobacter pylori,
sederhana dan
atau sindrom
hindari makanan
Zollinger-Ellison.
kaya rasa,
Omeprazole bekerja
seperti makanan
dengan cara
pedas.
mengurangi produksi
asam lambung
Ondancentron Ondansetron termasuk jenis Ondansetron adalah -
obat antiemetik (antimual) obat yang digunakan
yang termasuk dalam untuk mencegah
kelompok antagonis reseptor serta mengobati mual
serotonin (reseptor 5HT3) dan muntah yang
bisa disebabkan oleh
efek samping
kemoterapi,
radioterapi, atau
operasi. Obat ini
hanya boleh
dikonsumsi dengan
resep dokter.
PRC PRC adalah sel darah merah diberikan dalam -
yang dikemas. PRC adalah situasi dimana pasien
jenis produk pengganti darah kehilangan banyak
yang digunakan untuk transfusi darah, atau saat
darah. pasien mengalami
anemia yang
menyebabkan gejala
penting
D. DIAGNOSIS GIZI
Tabel 8. Kemungkinan Diagnosa Gizi
6. Perencanaan Menu :
Hari 1 : Susu Entrasol 6 x 100 cc
Pengertian DM
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Penyebab penyakit DM
Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu:
Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Begitu terdapat gejala seperti lemas
ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya, periksakan segera diri Anda ke dokter.
Kadang kencing manis bisa ditanggulangi dengan pendeteksian dini.
Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki nutrisi seimbang
cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya didominasi oleh
karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol membuat darah akan penuh dengan
kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya didominasi oleh
kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. Terlebih lagi peredaran
darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak jahat dalam
darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat.
Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa berlebih dalam
darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Mengapa begitu? Karena pemanis
sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis
buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika tidak pintar dalam
memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah
dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah dan tentu saja diri anda, seperti
buah, sayur ataupun biji-bijian.
Faktor Resiko DM :
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes mellitus, yaitu:
Kegemukan
(Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan
Perempuan > 80cm)
Kurang aktivitas fisik
Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
Riwayat penyakit jantung
Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kasus diatas bahwa pasien bernama Ny. MT umur 63 tahun, jenis
kelamin perempuan dengan diagnose DM dan anemia. Dari data pengukuran antropometri
didapatkan status gizi malnutrisi . Dari data pemeriksaan laboratorium diketahui nilai GDP
106 mg/dL dengan interpretasi diatas normal. Disamping itu pasien juga mempunyai anemia
berat. Hal ini ditunjukkan hasil laboratorium yang menunjukkan hasil 3,7 mgHg. Sementara
dari data fisik/klinis pasien dapat disimpulkan bahwa terdapat oedema pada punggung kaki,
adanya konjungtiva anamis pada mata, adanya ascites pada perut, memiliki tekanan darah
diatas normal, serta adanya gangguan system pencernaan yang mengakibatkan timbulnya rasa
mual dan muntah
Perencanaan makanan yang diberikan yaitu makanan lunak, diet Diet Diabetes Melitus 1700
Kkal dengan frekuensi 3 x makanan utama dan 2 x makanan selingan.
Kebutuhan gizi pasien adalah :
Energi = 1.458 Kkal
Protein = 87,5 gr
Lemak = 40,5 gr
Karbohidrat = 185,9 gr
PENUTUP
Diharapkan kepada pasien agar dapat memperhatikan pola makannya sesuai dengan diet yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi yang telah di anjurkan oleh ahli gizi.