You are on page 1of 27

MAKALAH

“ Medan Listrik Dan Potensial listrik ”

Dosen Pengampu: Rasydah Nur Tuada, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Pengantar Elektrodinamika


Anggota Kelompok : 1. WA ODE NURAINNI( H0419310)
2. LIS ( H0419005)
3. KURNIATI (H0419
4. CITRA ULANDARI (H0419
Kelas : Fisika 2019 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
singkat ini adalah “Medan Listrik Dan Potensial listrik”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah
singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan …………....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Medan listrik .............................................................................................................. 2


1. Pegertian Medan listrik listri k ............................................................................. 2
2. Penerapan Medan listrik listrik ............................................................................ 6
B. Pengertian potensial listrik listrik ............................................................................ 10
1. Potensial listrik akibat satu muatan listrik ......................................................... 11
2. Potensial listrik akibat beberapa muatan listrik ................................................. 12
3. Potensial listrik pada dua keping sejajar listrik .................................................. 12
4. Formulasi energi potensial listrik listrik ............................................................. 13
5. Energi Potensial dari beberapa muatan listrik .................................................... 17
6. Beda potensial listrik .......................................................................................... 18
7. listrik dalam Medan uniform .............................................................................. 19
8. Prinsip kerja potensial listrik .............................................................................. 20

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 22

Simpulan ......................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 24

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata “Listrik” bisa membangkitkan bayangan teknologi modern
yang kompleks: komputer, cahaya, motor, daya listrik. Tetapi gaya listrik
akan tampak memainkan peranan yang lebih dalam pada kehidupan kita:
menurut teori atom, gaya yang bekerja antara atom dan molekul untuk
menjaga agar mereka tetap bersatu untuk membentuk zat cair dan padat
adalah gaya listrik dan gaya listrik juga terlibat pada proses metabolisme
yang terjadi dalam tubuh kita. Banyak gaya yang telah kita bahas sampai
saat ini, seperti gaya elastik, gaya normal, dan gaya kontak lainnya
(dorongan dan tarikan) dianggap merupakan akibat dari gaya listrik yang
bekerja pada tingkat atomik.
Banyak gaya umum yang bisa dianggap sebagai “gaya kontak”,
seperti tangan Anda mendorong atau menarik kereta belanja, atau raket tenis
memukul bola tenis. Kebalikannya, baik gaya gravitasi maupun gaya listrik
bekerja dari jarak tertentu, gaya akan ada bahkan ketika kedua benda tidak
bersentuhan. Gagasan gaya bekerja dari jarak tertentu merupakan suatu hal
yang sulit untuk para pemikir zaman dulu. Newton sendiri tidak merasa
nyaman dengan gagasan ini ketika ia menerbitkan hukum gravitasi
universalnya. Cara yang biasa membantu untuk memahami situasi ini
menggunakan ide medan, yang dikembangkan oleh ilmuwan inggris
Michael Faraday
(1791-1867).
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih
mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya
listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik
arus searah jik kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang
kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena
setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau baterai. Listrik
yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam baterai, tidak akan memberi efek
setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek
setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari
kutub positif baterai/aki ke kutub negatif.

3
Setiap hari kita sering memanfaatkan adanya potensial listrik dalam
tee sebuah perangkat kelistrikan contohnya radio, televisi dan bahkan
komputer atau laptop. Kita juga sering menggunakan alat yang terdiri dari
komponen bernama kapasitor. Namun kita sering tidak mau tahu tentang apa
dan bagaimana alat yang kita gunakan bekerja, sehingga bila ada kerusakan
atau kesalahan dalam menggunakan kita sering tidak sadar dan berakibat
fatal bagi perangkat tersebut.
Selain itu kita sering susah membedakan antara potensial listrik
dengan medan listrik,tegangan listrik, hambatan listrik maupun kuat arus
listrik. Namun bukan itu yang akan kami jelaskan dalam makalah kali ini,
melainkan apa itu potensial listrik .

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu medan listrik ?


2. Bagaimana penerapan medan Listrik?
3. Apa itu potensial listrik ?
4. Bagaimana prinsip kerja potensial listrik?

C. Tujuan Makalah

1. Pembaca dapat memahami apa itu medan listrik


2. Pembaca dapat memahamipenerapan medan listrik
3. Pembaca dapat memahami apa itu potensial listrik.
4. Pembaca dapat memahami prinsip kerja potensial listrik

D. Batasan Masalah

1. Penegertian Medan Listrik


2. Penerapan medan listrik
3. Pengertian potensial listrik.
4. Prinsip kerja potensial listrik

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Medan Listrik

1. Pengertian medan listrik


Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik
dalam ruang. Atau secara matematis, medan merupakan sesuatu yang
merupakan fungsi kontinu dari posisi dalam ruang.

Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang


bermuatan listrik dimana, jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan
pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis (disebut juga gaya
coulomb).

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang
berada dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering
dipertukarkan dengan hukum Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih
umum ketimbang hukum tersebut, yang hanya berlaku untuk dua buah
muatan titik. Jadi suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila
suatu benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik tersebut akan
mengalami gaya listrik.

Gaya listrik, sebagaimana umumnya gaya, dilambangkan dengan


huruf F atau biasa d iberi indeks kecil di bawah E (electric) atau L (listrik).

F = qE

Dengan :

q = muatan listrik (coulomb)

E = medan listrik (N/C)

Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat medan listrik atau
intensitas medan listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya yang
diderita oleh suatu muatan percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh

5
besar muatan percobaan. Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis
Medan Listrik (Lines of Force) yang mempunyai sifat:

➢ Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan


negatif.
➢ Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan.
➢ Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya
rapat dan sebaliknya.

Medan ada dua macam yaitu :

1. Medan Skalar, misalnya temperatur, potensial dan ketinggian.


2. Medan vektor, misalnya medan listrik dan medan magnet.

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif.
Muatan listrik selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan
dasar e. Muatan dari elektron adalah – e dan proton + e. Benda menjadi
bermuatan akibat adanya perpindahan muatan dari satu benda ke benda
lainnya, biasanya dalam bentuk elektron. Muatan bersifat kekal. Muatan
tidak diciptakan maupun dimusnahkan pada proses pemberian muatan, tetapi
hanya berpindah tempat.

Gaya yang dilakukan oleh satu muatan kepada muatan lainnya bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan muatan-muatan. besarnya gaya
berbanding lurus dengan hasil kali muatanmuatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Gaya akan tolak menolak jika muatanmuatan
mempunyai tanda yang sama dan akan tarik menarik jika mempunyai tanda
yang tidak sama. Hasil ini dikenal sebagai Hukum Coulomb :

Dimana :

F = gaya tarik (N)

r = jarak muatan q1 dan q2 (m)

k = tetapan Coulumb = 8,99×109 (N.m2 /C2)

6
q1 dan q2 = muatan listrik (Coulumb).

Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya.


Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih
mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya
listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat


digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif
memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun,
sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke
muatan tersebut.

Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan


kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan
listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medanlistrik E benda tersebut
adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji. Jadi, dituliskan:

F = E q’

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki


arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus
menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan
positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah
masuk atau menuju ke muatan tersebut.

Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik,
melainkan dapat pula ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan
oleh distribusi muatan listrik baik yang diskrit maupun kontinu. Contoh-
contoh distribusi muatan listrik misalnya:

1. kumpulan titik-titik muatan.


2. kawat panjang lurus berhingga dan tak-berhingga.
3. lingkaran kawat.
4. pelat lebar berhingga atau tak-berhingga.
5. cakram tipis dan cincin.

7
Garis-garis Medan Listrik

1. Memvisualisasikan pola-pola medan listrik adalah dengan


menggambarkan garis-garis dalam arah medan listrik.
2. Vector medan listrik di sebuah titik titik, tangensial terhadap garis-garis
medan listrik.
3. Jumlah garis-garis per satuan luas permukaan yang tegak lurus garis-
garis medan listrik, sebanding dengan medan listrik di daerah tersebut.

Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan


listrik. Dalam membahas medan listrik, digunakan pengertian kuat medan.
Untuk medan gaya Coulomb, kuatmedan listrik adalah vektor gaya Coulomb
yang bekerja pada satu satuan muatan yang kita letakkan pada suatu titik
dalam medan gaya ini, dan dinyatakan dengan E (r).

Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.


Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang
dinyatakan pada suatu vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah
medan pada satu satuan muatan uji. Bila kita gunakan muatan uji sebesar
q’→0 pada vektor posisi r relatif terhadap muatan sumber, kuat medan harus
sama dengan E(r ) dimana adalah vektor satuan arah radial keluar.

Medan gaya listrik yaitu Gaya elektrostatik yang dialami oleh satu
satuan muatan positif yang diletakkan di titik itu setiap satuan muatannya.
Didefinisikan sebagai hasil bagi gaya listrik yang bekerja pada suatu muatan
uji dengan besar muatan uji tersebut.

Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan


kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan
listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut
adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji.

2. Penerapan Medan Listrik

8
a) Generator Van de Graff

Muatan listrik yang diperoleh melalui cara menggosok. Untuk


memperoleh muatan listrik yang sangat besar digunakan generator Van
de Graff. Gesekan antara pita karet dan roda pemutar menyebabkan pita
karet bermuatan listrik. Muatan listrik ini ditampung pada bola
logam.Distribusi muatan listrik ini terdapat pada permukaan luar bola
yang berongga. Dilaboratorium-laboratorium penelitan biasa dipakai
mesin pembangkit listrik yang bernama Generator Van de Graff.
Generator inilah contoh kedua penerapan listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari karena merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan
listrik statis tersebut. Cara kerjanya adalah dengan metode gesekan, yaitu
gosokan antara silinder bagian bawah dengan sabuk karet yang
menjadikan adanya muatan listrik negatif di sabuk karetnya.

b) Cat Semprot

Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan


dengan mulut pipa semprot dan udara. Bila benda yang dicat diberi
muatan berlawanan, maka butiran cat akan tertarik ke badan benda.
Metode ini sangat efektif, efisien, dan murah.

c) Mesin Fotokopi

Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda.


Suatu pola muatan positif pada pelat tadi, mencitrakan bidang hitam yang
akan digandakan, menarik partikel bermuatan negatif dari bubuk hitam
halus yang disebut toner, toner tersebut jadi bermuatan negatif karena
berhubungan dengan butir-butir gelas kecil di baki pengembang. Pola
toner dipindahkan ke atas secarik kertas kosong dan dipanggang di
atasnya.

d) Printer Laser

9
Ketika drum yang bermuatan positif berputar, laser bersinar
melintasi permukaan yang tidak bermuatan. Laser akan menggambar
pada kertas yang bermuatan negatif. Setelah melewati drum yang
berputar kertas akan melewati fuser. Pada bagian fuser ini kertas akan
mengalami pemanasan, hal ini yang menyebabkan kertas terasa panas
pada saat keluar dari printer. Printer laser lebih cepat, lebih akurat, dan
lebih ekonomis.

e) Pengendap elektrostatis atau penggumpal asap


Alat ini berfungsi untuk membersihkan partikel-partikel abu hasil
pembakaran gas pada cerobong asap, sehingga mengurangi pencemaran
udara. Terdiri dari 2 pelatlogam datar dan kawat vertikal yang terbentang
diantaranya. Pelat-pelat logam yang ditanahkan, tetapi kawat-kawat
diantara pelat dijaga bermuatan sangat kuat. Dengan demikian, ada
medan listrik kuat dalam daerah diantara kawat dan kepin. Listrik kuat ini
menyebabkan ion-ion terbentuk dalam udara di anatara kawat. Ion positif
udara ditarik ke kawat bermuatan negatif, tetapi ion negatif udara ditang
partikel polutan. Partikel polutan bermuatan positif ini kemudian
bergerak menuju pelat logam dan terkumpul dibagian dasar.

f) Elektrokardiograf
Elektrokardiograf yaitu alat yang digunakan untuk merekam
perubahan jantung manusia. sedangkan hasil remakannya di
sebut elektrokardiogram. Setiap kali jantung manusia berdetak,
terjadi perubahan potensial listrik pada permukaannya. Hal ini dapat di
deteksi dengan menggunakan logam kontak yang di pasang pada kulit.
Perubahan potensial ini sangat kecil, hanya dalam orde milivolt (mV).
Perubahan potensial ini dapat di tampilkan sebagai grafik, baik pada
kertas maupun pada layar tabung sinar katoda (CRT).

g) Penangkal Petir
Ketika terpadapat awan yang bermuatan listrik terbentuk di dekat
gedung yang mempunyai pengangkal petir, maka batang logam
penangkal petir itu akan memancarkan muatan listrik dari Bumi yang
berlainan jenis untuk menetralkan awan. Jika awan bermuatan positif
10
maka bumi akan menyuplai muatan listrik negatif begitupun
sebaliknya.Dengan demikian awan akan menjadi netral dan tidak terjadi
petir. Akan tetapi sering terjadi muatan listrik di awan menjadi besar,
kemudian terjadi lompatan muatan lisrtik dari awan ke bumi melalui
batang logam dan kawat penghantar dari pengkal petir. Jadi, bangunan
tetap aman karena muatan listrik dari awan akan dialirkan ke air tanah
lewat kawat penghantar tanpa mengenai benda-benda di sekitarnya.

h) Silinder politilen

Dibagian lain, gesekan diantara silinder politilen bagian atas dan


sabuk karet akan menimbulkan muatan listrik positif disabuk karet
lainnya tersebut. Kemudian gerakan dari sabuk karet menuju atas akan
membawa muatan negatif yang dihasilkan mengalir melalui bagian ujung
yang lancip dibagian atas kekubah . Sampai sini elektron disebar
kepermukaan kubah, namun kubah dibagian dalam tidak mengandung
elektron. Bersamaan dengan itu, terjadi gerakan dari sabuk karet kebawah
dengan membawa muatan listrik positif. Muatan listrik postif ini akan
mengalir ketanah untuk dinetralkan melalui ujung lancipnya. Proses
terakhirnya adalah, silinder logan bagian bawah berjalan memakan motor
listrik hingga sabuk karetnya bergerak terus dan hasilnya adalah muatan
listrik negatif yang mengalir kekubah. Proses ini bisa menghasilkan
muatan listrik yang sangat besar di kubah generator Van de Graff, yakni
bisa berjumlah 200.000.000 volt.

i) Elektroskop

Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui


ada tidaknya muatan listrik pada suatu benda.Prinsip kerja elektroskop
berdasarkan induksi listrik, yaitu jika sebuah benda bermuatan listrik
disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda
bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun
elektroskop akan bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun
elektroskop membuka

11
j) Mesin Fotocopy Elektrostatik

Mesin fotocopy bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik menarik


antar muatan yang tidak sejenis. Muatan positif di berikan pada silinder
almumunium (Al) berlapis selenium (Se). selanjutnya silinder di sinari
dengan proyeksi gambar/naskah yang akan di kopi. Selenium merupakan
Foto konduktor, yaitu materi yang bersifat isolator dalam keadaan gelap
dan bersifat konduktor jika mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena
sinar akan bersifat konduktif dan akan menghantarkan elektron dari Al
untuk menetralkan muatan positif di bagian tersebut. Bagian Se yang
tidak mendapat sinar tetap bermuatan positif. Partikel toner akan
menempel pada lapisan Se yang bermuatan positif. Selembar kertas di
beri muatan positif di lewatkan pada silinder itu sehingga partikel toner
yang bermuatan negatif akan di tarik menuju kertas yang bermuatan
positif. Pola partikel toner pada kertas akan membentuk bayangan
naskah/gambar yang di kopi. Toner akan melekat pada kertas yang
selanjutnya di lewatkan di antara pelat penggulung yang panas

B. Pengertian Potensial Listrik

Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada


setiap satu satuan muatan. Potensial listrik juga merupakan besaran skalar yang
berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik. Potensial
Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐸𝑝
𝑉=
𝑞

Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per


satuan muatan, maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per
coulomb atau volt (V).
1𝐽
1𝑉 =
𝐶
12
Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut
voltase atau tegangan. Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang
merupakan integral dari medan listrik E terhadap perubahan jarak dl, maka
dimensi E dapat juga disebut:
1𝑁 1 𝑉
=
𝐶 𝑚

Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak
(L) Satuan V = (V/m).(m)

1. Potensial Listrik Akibat satu muatan titik


Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki
potensial listrik. Potensial listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya
ditentukan oleh:

𝑄 𝑄
𝑉=𝑘 , karena 𝐸 = 𝑘 2 , maka V= E x r.
𝑟 𝑟

Dari rumus di atas terlihat bahwa titik-titik di


r
permukaan bola berjari-jari r (lihat gambar),
potensialnya sama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
bidang ekuipotensial (bidang dimana titik-titik di dalamnya mempunyai
potensial sama) suatu muatan titik terletak permukaan-permukaan bola
konsentris dengan mutan titik sebagai pusat bola.

13
Gambar di atas melukiskan bidang ekuipotensial akibat sebuah
muatan dan sebuah konduktor netral yang diletakkan di dekatnya.
Perhatikan bahwa muatan konduktor hanya tersebar di permukaan saja.
Di dalam konduktor muatannya nol.

2. Potensial Listrik Akibat beberapa muatan

Apabila terdapat beberapa muatan listrik maka potensial listrik


pada suatu titik merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap tiap-
tiap muatan. Misalnya jika kita mempunyai tiga buah muatan yaitu q 1,
q2, q3, maka potensial listrik di titik yang berjarak r1, r2, r3 dari ketiga
muatan tersebut adalah :

𝑞1 𝑞2 𝑞
𝑉=𝑘 +𝑘 + 𝑘 3………..Potensial listrik akibat beberapa
𝑟1 𝑟2 𝑟3

muatan.

3. Potensial Listrik Pada Dua Keping Sejajar

+ -
+ -
+ - Konduktor dua keping sejajar
+ q -
F’ F adalah dua keping logam sejajar yang
+ + -
+ B d A
- dihubungkan dengan sebuah baterai
r=d r=0
V
sehingga kedua keping mendapatkan

Gambar: Dua keping sejajar yang terpisah


muatan yang sama tetapi berlawanan
pada jarak d diberi muatan yang sama dan
berlawanan tanda oleh baterai dengan beda tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini
potensial V

14
disebut kapasitor. Di antara dua keping akan dihasilkan medan listrik
yang serba sama dengan arah dari keping positif ke keping negatif.
Medan listrik yang serba sama seperti ini disebut medan listrik
homogen.
Pada muatan positif q bekerja gaya listrik F = qE yang arahnya ke
kanan. Untuk memindahkan muatan positif q dari A ke B (ke kiri) kita
harus melakukan gaya F’ yang melawan gaya F, tetapi besar gaya F’
sama dengan besar F (F’=F). Usaha luar yang dilakukan untuk
memindahkan muatan q dari A ke B adalah:

𝑊𝐴𝐵 = 𝐹 ′ 𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹 ′ = 𝐹 = 𝑞𝐸
Usaha luar WAB haruslah sama dengan ∆𝐸𝑃𝐴𝐵,
𝑊𝐴𝐵 = ∆𝐸𝑃𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵 = 𝑞(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴
= ∆𝑉𝐴𝐵 (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖)

𝑊𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵

Karena 𝑞∆𝑉𝐴𝐵 = 𝑞𝐸𝑑

𝑚𝑎𝑘𝑎 ∆𝑉𝐴𝐵 = 𝐸𝑑

∆𝑉𝐴𝐵
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 =
𝑑

4. Formulasi Energi Potensial Listrik

15
Gambar disamping menunjukkan muatan uji qo 2
+ qo
yang mula-mula berada di titik 1, dengan jarak r1 dari
muatan sumber q, berpindah ke titik 2, dengan jarak r2 dr F

dari muatan sumber q. Gaya Coulomb yang bekerja


pada muatan uji qo dirumuskan oleh: 1 + qo

𝑘𝑞𝑜 𝑞
𝐹=
𝑟2 r1 r2

Jika muatan qo dan q dipindahkan searah dengan


arah gaya F yang bekerja pada qo dan searah dengan +

arah perpindahan dr. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh gaya
Coulomb F untuk perpindahan dr searah dari titik 1 ke titik 2 dapat
dihitung dengan menggunakan integral.
𝑟 𝑟
𝑊12 = ∫𝑟 2 𝐹 𝑑𝑟 cos Ө = ∫𝑟 2 𝐹 𝑑𝑟 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 Ө = 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎
1 1

𝑟2 Gambar : Muatan uji qo


𝑘qo q berpindah dari titik 1 ke titik 2
𝑊12 = ∫ 𝐹 = 2 𝑑𝑟
𝑟
𝑟1

Karena k, q0, dan q tak bergantung pada variable integral r, maka


1
dapat dikeluarkan dari tanda integral; sedangkan = 𝑟 −2 , sehingga
𝑟2

𝑟2
𝑟 𝑟
−2
𝑟 −2+1 2 𝑟 −1 2
𝑊12 = 𝑘qo q ∫ 𝑟 𝑑𝑟 = 𝑘qo q ( ) = 𝑘qo q ( )
−2 + 1 𝑟 −1 𝑟
𝑟1 1 1

1 𝑟2
= −𝑘qo q ( )
𝑟 𝑟1

2
1 1
𝑊12 = −𝑘qo q ( − ) = − ∫ 𝐹. 𝑑𝑠
𝑟2 𝑟1 1

16
Sebagaimana halnya medan gaya gravitasi, medan gaya Coulomb juga
merupakan medan gaya konseravtif. Gerak partikel bermuatan q dalam
ruang bermedan listrik dapat dianalogikan dengan gerak partikel bermassa m
dalam medan gravitasi dekat permukaan bumi. Karena gaya Coulomb
termasuk gaya konservatif, sehingga memenuhi persamaan:
∆𝐸𝑃12 = 𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = −𝑊12
Jika W12 pada ruas kanan kita substitusikan ke dalam persamaan ini, maka
kita peroleh:

1 1
∆𝐸𝑃12 = 𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 𝑟1

Persamaan di atas tidak mendefinisikan energi potensial listrik. Untuk


mendapatkan definisi potensial listrik, kita anggap r1 tak berhingga, dan kita
definisikan EP1 =0. Dengan menggunakan persamaan di atas kita peroleh
definisi energi potensial sistem dua muatan ini.

1 1
𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 𝑟1

1 1
𝐸𝑃2 − 0 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 ∞

qo q
𝐸𝑃2 = 𝑘
𝑟2

Atau rumus energi potensial secara umum yaitu:

qo q
𝐸𝑃 = 𝑘
𝑟

17
Rumus energi potensial di atas mendefinisikan energi potensial dari
sistem dua muatan q dan q0 yang berjarak r sebagai usaha yang diperlukan
untuk memindahkan muatan penguji q0 dari titik tak berhingga ke titik yang
berjarak r dari muatan q.

Dalam bentuk integral rumus energi potensial dapat ditulis,


𝑟2
2
𝐸𝑃 = −𝑞0 ∫ 𝐸. 𝑑𝑠 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 ∆𝐸𝑃 = − ∫ 𝐹. 𝑑𝑠
1

Contoh Soal:

1. Dua buah muatan q1=6µC dan q2=8µC berada pada titik A dan B yang
berjarak 6 cm. Jika jaraknya dibuat menjadi 12 cm, hitunglah energi
potensialnya terhadap kedudukan awal…?
Solusi:
Dik: q1=6µC dan q2=8µC
r1=6cm dan r2=12cm
Dit: Hitung perubahan energi potensial terhadap kedudukan
awal….?

Awal Akhir
q1=6µC q2=8µC q2=8µC
rawal= 6 cm
Rakhir= 12 cm

18
1 1
∆𝐸𝑃12 = 𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘q1 q2 ( − )
𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑙

1 1
∆𝐸𝑃12 = (9𝑥109 )(6𝑥10−6 )(8𝑥10−6 ) ( − )
12𝑥10−2 8𝑥10−2

1 1
∆𝐸𝑃12 = (432𝑥10−3 ) ( − ) 𝑥102 = −1,35 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
12 8

Tanda negatif menyatakan bahwa energi potensialnya berkurang.

5. Energi Potensial Dari Beberapa Muatan

Anggap ada tiga muatan yang


B q2
diletakkan seperti pada gambar. Energi
r12 r23
potensial merupakan besaran scalar,
sehingga energi potensial dari sistem 3
q1 r13 q3
muatan merupakan penjumlahan skalar A C

dari energi potensial tiap dua muatan


dalam sistem ini.

𝑞1 𝑞2 𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3
𝐸𝑝 = 𝑘 ( + + )
𝑟12 𝑟13 𝑟23

Rumus di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Untuk mudahnya anggap semua muatan positif. Anggap mula-


mula diruang tempat titik A, B dan C tidak ada muatan. Bawa muatan q 1
dari titik tak terhingga ke titik A. Disini tidak diperlukan usaha, karena
tidak ada gaya yang bekerja. Bawa muatan q2 dari titik tak terhingga ke
titik B. Selama perjalanan, muatan q1 akan menolak muatan q2 sehingga

19
harus melakukan usaha untuk memindahkan muatan q2 ini agar tiba di
titik B. Usaha yang dilakukan ini diterima oleh sistem dan diubah
menjadi energi potensial sistem sehingga energi potensial sistem naik
𝑞1 𝑞2
menjadi 𝑘 . Selanjutnya bawa muatan q3 dari titik tak berhingga ke
𝑟12

titik C. Selama perjalanan muatan q3 ini akan mengalami gaya tolak dari
muatan q1 dan q2 sehingga harus memberikan gaya yang lebih besar
(usaha lebih besar) untuk membawa muatan ini ke titik C. Usaha yang
dilakukan ini kembali akan diubah menjadi energi potensial sistem,
𝑞1 𝑞3
dalam hal ini sistem menerima tambahan energi potensial sebesar: 𝑘
𝑟13
𝑞3 𝑞2
dan 𝑘 . Sehingga total energi potensial sistem adalah seperti pada
𝑟23

persamaan di atas.

6. Beda Potensial Listrik

Perbedaan potensial (beda potensial - tegangan listrik) adalah


perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu materi. Di satu sisi
materi terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain
terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya
gaya magnet yang memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain,
materi tersebut menjadi bertegangan listrik.

Jika materi tersebut disentuh oleh materi yang dapat


menghantarkan listrik maka aliran elektron tersebut akan mengalir
melalui materi yang menyentuhnya. Jika manusia menyentuh materi
yang memiliki beda potensial tersebut maka manusia tersebut akan
teraliri listrik pada tubuhnya (tersetrum). Besarnya efek dari
aliran listrik tersebut tergantung dari besarnya perbedaan elektron yang
terkumpul di suatu materi (beda potensial).
20
7. Beda Potensial Listrik Dalam Medan Uniform

Pada gambar disamping


menunjukkan titik A dan B E

dipengaruhi oleh medan listrik rB


homogen. Dalam keadaan ini kita rA
ds
dapat menentukan berapa beda
A d B
potensial kedua titik tersebut dengan
menggunakan rumus
Acuan

(𝐸𝑝)𝐵 − (𝐸𝑝 )
𝐴
𝑉𝐵 − VA =
𝑞0
rB rA rB
𝑉𝐵 − VA = − ∫ E. ds + ∫ E. ds = − ∫ E. ds
∞ ∞ rA

rB rB
o
𝑉𝐵 − VA = − ∫ E. dx cos 0 = −E ∫ dx = −E(rB − rA )
rA rA

𝑎𝑡𝑎𝑢 ∆𝑉 = −𝐸𝑑

Catatan : Disini beda potensial ∆V didefinisikan sebagai selisih potensial


akhir dengan potensial awal.

Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian


tertutup, maka haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua
ujung rangkaian. Beda potensial listrik adalah energi tiap satu satuan
muatan. Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan
mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan
untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya
21
semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha
yang diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari
muatan listrik disebut energi potensial listrik. Beda potensial dari suatu
muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai
potensial mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja.

8. Prinsip kerja Potensial Listrik


Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi
lain yang memiliki perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh
dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian. Besaran yang
menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda
potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak
berhingga dengan usaha W adalah
Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V). Beda
potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan
tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut
potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu
titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan
dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu
V=Er
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial
listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial
listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung
menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya
dituliskan sebagai berikut.

22
Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam
perhitungan potensial listrik.

23
BAB III
KESIMPULAN
Dari analisa dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Medan
adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Atau
secara matematis, medan merupakan sesuatu yang merupakan fungsi kontinu dari
posisi dalam ruang. Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda
yang bermuatan listrik dimana, jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan
pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis (disebut juga gaya coulomb).

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang berada
dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipertukarkan dengan
hukum Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang hukum
tersebut, yang hanya berlaku untuk dua buah muatan titik. Jadi suatu titik
dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik
ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami gaya listrik.

Potensial listrik adalah beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik
di sekitar muatan sehingga membentuk perputaran muatan listrik dari positif ke
negatif, potensial listrik disebut juga tegangan listrik.

Konduktor dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang
dihubungkan dengan sebuah baterai sehingga kedua keping mendapatkan muatan
yang sama tetapi berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut
kapasitor. Di antara dua keping akan dihasilkan medan listrik yang serba sama
dengan arah dari keping positif ke keping negatif. Medan listrik yang serba sama
seperti ini disebut medan listrik homogen.

24
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan
muatan dan energi listrik dengan kapasitas kapasitansinya adalah Dengan begitu
hubungan antara potensial listrik dengan kapasitor adalah kapasitor digunakan
untuk menyimpan muatan dimana muatan itu sendiri bergerak, dan muatan itu
disebut potensial listrik. Tanpa potensial listrik sutatu rangkaian tertutup tidak akan
bekerja karena tidakada listrik yang bergerak.

25
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, M. dan Finn, E.J. 2005. Dasar – Dasar Fisika Universitas. Jakarta
: Erlangga.

Giancoli, Douglas C. 2005. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Resnick, Halliday. 2006. Fisika jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Soedojo, Peter. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta : Andi.

Suryatmo. 2010. Teknik Pengukuran Listrik dan Elektronika. Jakarta :


Bumi Aksara.

Konsep dan Pengertian Arus dan Tegangan pada Rangkaian Listrik - Elang Sakti
http://www.elangsakti.com/2013/03/konsep-dan-pengertian-arus-dan-
tegangan.html

fisikaunram08: Laporan Praktikum Fisdas II


http://fisikaunram08.blogspot.com/2010/05/laporan-praktikum-fisdas-ii.html

Tegangan dan Gaya Gerak Listrik | Fisikanesia


http://fisikanesia.blogspot.com/2013/04/tegangan-dan-gaya-gerak-listrik.html

26

You might also like