Professional Documents
Culture Documents
Bioteknologi Mikroalga - Azra Intania Putri - Fanny Indah Sari Berutu
Bioteknologi Mikroalga - Azra Intania Putri - Fanny Indah Sari Berutu
Hasil di Tabel 1 menunjukkan signifikan secara statistik ( p<0,05) selisih pengaruh kedua faktor
yaitu konsentrasi asam ( p=0,025) dan jenis asam ( p=0,001) terhadap kandungan etanol dari
10 sampel bioetanol yang dihasilkan dari mikroalga Chlorella. Miranda dkk (2012) melaporkan
bahwa konsentrasi yang lebih tinggi dari pra-treatment asam menyebabkan degradasi gula yang
dapat difermentasi dan konversi menjadi produk lain yang tidak diinginkan. Hal ini berarti
konsentrasi dan jenis asam sangat berperan dalam pra-treatment yang selanjutnya akan
mempengaruhi produktivitas etanol.
PENENTUAN RENDEMEN ETANOL Tabel 2 menunjukkan perhitungan hasil etanol (g etanol/g mikroalga
kering). Di antara sampel, hasil etanol tertinggi yaitu 0,28 g/g
ditemukan pada S5 diikuti oleh 0,23 g/g diperoleh oleh A5. Hasil
etanol dari sampel kontrol yang tidak diberi perlakuan hanya 0,07
g/g. Bahkan, Babujanarthanam dan Kavitha (2014) melaporkan hasil
etanol tertinggi yang dihasilkan dari alga merah Gelidiella acerosa
setelah menggunakan asam encer dan pra-treatment enzimatik
adalah 0,21 g etanol/g ganggang merah sedangkan ganggang merah
yang tidak diberi perlakuan diperoleh 0,05 g/g hasil etanol. Hasil
rendemen etanol untuk mikroalga pra-treatment dan tanpa perlakuan
pada percobaan ini menunjukkan rendemen sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan etanol yang dihasilkan oleh Gelidiella acerosa.