Professional Documents
Culture Documents
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Berbicara Dalam Bentuk Teks Eksplanasi - Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Berbicara Dalam Bentuk Teks Eksplanasi - Fase F
Kelas
180 Menit
Tujuan 11.14 Pelajar menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks eksplanasi, yaitu
Pembelajaran mengidentifikasi penyebab masalah atau kejadian, hubungan sebab akibat yang melatari,
merumuskan masalah utama, dan mengusulkan solusi.
Deskripsi Fokus kegiatan pembelajaran adalah berbicara dalam bentuk teks eksplanasi, sehingga
umum pelajar dapat menyampaikan gagasan secara lisan tentang penyebab masalah atau
kegiatan kejadian, hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan
1
mengusulkan solusi
Materi ajar, 1. Buku yang berkaitang dengan keterampilan berbicara di depan umum.
alat, dan 2. Teks eksplanasi untuk diidentifikasi masalah atau kejadian, hubungan sebab
bahan akibat, merumuskan masalah, dan mengusulkan solusi.
3. Berbagai informasi baik lisan maupun tertulis.
4. Lembar kerja siswa baik individu ataupun kelompok.
5. Lembar penilaian antarsiswa.
6. Lembar observasi sikap.
Sarana 1. Laptop
Prasarana 2. LCD proyektor jika ada
3. Majalah, koran baik cetak maupun elektronik
4. Buku teks yang berkaitan dengan materi.
5. Salinan materi jika tidak ada komputer dan jaringan internet.
PERANGKAT AJAR
2
dalam bentuk teks eksplanasi, yaitu
mengidentifikasi penyebab masalah atau
kejadian, hubungan sebab akibat yang
melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dengan indikator sebagai
berikut.
1. Siswa mampu mengidentifikasi
penyebab masalah, hubungan sebab
akibat yang melatari, merumuskan
masalah utama, dan mengusulkan
solusi dalam bentuk teks ekspalansi
dengan bernalar kritis.
2. Siswa mampu menyajikan gagasan
dalam bentuk teks eksplanasi dan
menyampaikannya secara lisan dalam
kegiatan diskusi dengan kreatif dan
bergotong royong.
Konsep Utama Berbicara dalam bentuk teks eksplanasi
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat 1. Materi pada fase sebelumnya, yaitu
fase E.
2. Teks eksplanasi
3
Target Siswa Jumlah Maksimu Keterse a. Pengayaan untuk
Peserta regular/tipikal Siswa m 36 diaan siswa
Didik Siswa dengan siswa materi berpencapaian
kesulitan tinggi: YA/TIDAK
belajar (materi
Siswa terlampir)
berpencapaia b. Alternatif
n tinggi penjelasan,
Siswa dengan metode, atau
ketunaan aktivitas, untuk
siswa yang sulit
memahami
konsep:
YA/TIDAK
4
laptop atau
dapat melalui
kopi materi yang
dibagikan ke
siswa.
2. Apabila
dilakukan
dengan daring,
maka dapat
menggunakan
aplikasi seperti
Zoom, Google
Meet, Telegram,
grup Whatsapp
dll. file materi
dapat dibagikan
ke peserta didik
dan guru dapat
menyampaikan
materi dengan
menggunakan
slide share.
5
Kunjungan lapangan
Simulasi
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru membaca
buku/PPT mengenai keterampilan berbicara dalam hal
menyampaikan solusi di dalam diskusi.
2. Guru berlatih
untuk mengidentifikasi masalah dalam satu teks,
menemukan hubungan sebab akibatnya dan
merumuskan masalah dalam teks.
3. Guru berlatih
memberikan beberapa solusi dalam teks yang dibaca
6
Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 1
2 X 45 MENIT
7
3. Merumuskan masalah.
4. Solusi
PERTEMUAN 2
2 X 45 MENIT
8
mengirimkan file MS. Word ke Whatsapp grup, e-mail,dan lain-lain.
9
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
REFLEKSI GURU
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan rencana yang
saya buat?
2. Apakah materi yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
3. Apakah seluruh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran?
4. Jika tidak, apa masalahnya dan bagaimana solusinya?
10
REFLEKSI SISWA
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran-Lampiran
Materi
Diskusi
A. Pengertian Diskusi
Diskusi merupakan cara bertukar pikiran yang dilakukan beberapa orang peserta untuk
menyampaikan pendapat, gagasan, saran atau berbagai tanggapan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan dalam rangka kepentingan bersama.
B. Manfaat Diskusi
Diskusi merupakan salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi ,
para pesertanya bisa berbagi pendapat dan informasi. Pendapat atau informasi-informasi itu
kemudian mereka tanggapi dan disimpulkan bersama-sama.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan berdiskusi. Selain untuk
memecahkan permasalahan, kegiatan diskusi juga memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Pengetahuan dan wawasan peertanyaan akan bertambah luas.
2. Munculnya keberanian untuk mengemukakan pendapat.
3. Menumbuhkan sikap menghargai orang lain.
4. Menciptakan daya berpikir kritis.
C. Langkah-Langkah Berdiskusi
Jalannya diskusi tidak akan menarik apabila tidak ada masalah yang dibicarakan. Dengan
demikian, kehadiran masalah merupakan sesuatu yang penting dalam diskusi; dengan kata
lain apabila tidak ada masalah maka diskusi itu tidak diperlukan.
Adapun yang dimaksud dengan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Masalah itu timbul biasanya karena ada ketidaksesuaian antaranya kenyataan
dengan harapan.
Contoh masalah:
1. Kesenian tradisional hampir punah
2. Tiket masuk bioskop terlalu mahal
3. Pasien terinveksi Covid-19 terus bertambah
4. Kenaikan harga BBM
dll.
Dalam perumusannya, suatu masalah lazimnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
12
Pertanyaan dalam berdiskusi harus sesuai dengan permasalahan yang sedang didiskusikan.
Selain itu pertanyaan harus disampaikan dengan bijaksana. Artinya kita bertanya setelah
dipersilakan oleh moderator dan tidak bertujuan untuk beradu kepintaran. Sampaikanlah
pertanyaan secara santun dan dengan kalimat efektif.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
1. Mengapa kesenian tradisional dapat punah?
2. Bagaimana cara menghindari punahnya kesenian tradisional?
3. Siapa yang bertugas menyelamatkan kesenian tradisional agar tidak menjadi
punah?
Berdasarkan contoh tersebut, satu pokok persoalan dapat dirumuskan menjadi beberapa
pertanyaan dengan beberapa pertanyaan. Dengan pertanyaan-pertanyaan itu, kita lebih
memperoleh kejelasan tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam memecahkan persoalan-
persoalan itu, yaitu:
1. mencari penyebab punahnya kesenian tradisonal;
2. cara yang dapat dilakukan untuk menghindari punahnya kesenian tradisional;
3. pihak-pihak yang mendapat tugas menyelamatkan kesenian tradisional.
D. Pelaksana Diskusi
1. Moderator
2. Notulis
3. Penyaji
4. Peserta
13
selama diskusi. Selain itu, notulis juga bertugas untuk membuat catatan dan
simpulan sementara dalam diskusi serta membuat laporan diskusi secara lengkap
setelah diskusi itu berakhir.
3. Penyaji/Panelis
Dalam diskusi-diskusi besar, seperti diskusi panel dan seminar, dikenal petugas
diskusi lainnya yang disebut dengan panelis, pemrasaran, penyaji atau
narasumber. Tugasnya adalah menyampaikan makalah ataupun memaparkan
materi diskusi secara panjang lebar. Ia berperan sebagai narasumber bagi para
peserta berkenaan dengan masalah tertentu.
4. Peserta
Kehadiran dan peran para peserta merupakan hal yang sangat esensial bagi suatu
diskusi. Dari para peserta diskusi itulah, pendapat-pendapat, pemecahan masalah,
dan simpulan dapat dirumuskan. Untuk itu, tentunya para pesta itu tidak sekadar
hadir, tetapi diperlukan peran aktif merasa selama proses diskusi berlangsung.
Dalam diskusi, setiap peserta memiliki kesempatan sama untuk menyampaikan
pendapat, menambahkan bukti dan alasan, menyanggah, memberi tanggapan dan
saran, serta partisipasi aktif lainnya. Pendapat-pendapat yang disampaikan harus
ditunjang oleh alasan, fakta, contoh, atau pendapat pakar. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan dalam menyampaikan pendapat adalah kejelasan, kelancaran, dan
kelugasan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, peserta juga harus
menyampaikan pendapatnya secara jujur, sopan, bijaksana setelah dipersilakan
oleh moderator.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendapat adalah sebagai berikut.
1. Pendapat disampaikan dengan jelas, lancer, dan tidak bertele-tele.
2. Pdisampaikan dengan jujur, sopan, dan bijaksana.
3. Pendapat disampaikan setelah dipersilakan moderator.
Teks eksplanasi
Teks ini dapat dikatakan lebih rumit daripada jenis teks lainnya karena eksplanasi bisa
merupakan gabungan dari berbagai jenis teks seperti deskriptif, prosedur, argumentatif, dan
eksposisi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjalankan suatu proses atau peristiwa tentang
14
asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial,
maupun budaya.
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang
menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat
memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya sesuatu secara jelas dan logis.
Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta ataupun mengandung pernyataan-pernyataan
yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas). Hanya saja sebab-sebab ataupun akibat-
akibat itu berupa sekumpulan fakta yang disampaikan penulisnya.
A. Tujuan eksplanasi
Bertujuan untuk memberikan gambaran bagimana sesuatu beroprasi atau berjalan
atau mengungkapkan alasan terjadinya suatu fenomena.
Jenis-jenis eksplanasi.
B. Struktur organisasi
1. Identifikasi fenomena
Mengidentifikasi apa yang akan diterangkan.
2. Rangkaian kejadian
Menggambarkan rangkaian kejadian yang relevan dengan fenomena yang
digambarkan.
C. Ciri kebahasaan
1. Menggunakan konjungsi kausalitas, yang digunakan dalam teks eksplanasi antara
lain sebab, karena, oleh sebab itu, sebab itu, karea itu, sehingga, sampai, maka,
makanya.
2. Penggunaan kata ganti, berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks
eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan
berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomena tersebut berupa kata
benda, baik konkret ataupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, kesenian
daerah, dan bukan kata ganti orang.
3. Penggunaan kata teknis, penggunaan kata teknis banyak dijumpai sesuai dengan
topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi
yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-
istilah budaya yang banyak digunakan.
15
Sumber:
Mengidentifikasi teks
Teks 1
Kemiskinan di Indonesia
via pinterest.com
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang menjadi momok di beberapa negara.
Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berjuang keras untuk mengentaskan
kemiskinan.
Lantas yang dimaksud dengan kemiskinan dalam konteks ini apa sih?
Pertama adalah miskin sumber daya manusia, dan yang kedua adalah miskin dalam hal
ekonomi. Kemiskinan atau miskin dalam hal ini bisa dipahami sebagai berkekurangan. Indonesia
disebut sebagai negara yang miskin alias sedang berkembang karena masih banyak wilayahnya
yang belum dibangun dan belum tertata dengan rapi sebagaimana yang telah terwujud di kota-
kota besar.
Tak hanya itu, sebagai negara agraris, bilamana para petani yang menjadi penopang utama
kehidupan masih hidup dalam ekonomi yang serba sulit, maka Indonesia masih layak disebut
sebagai negara miskin. Kenapa demikian? Karena seharusnya petani itu kaya, sebagaimana para
petani di negara-negara maju.
Kemiskinan bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya pembangunan fasilitas dari
16
negara yang tidak merata, rendahnya tingkat pendidikan, dan faktor alam seperti lahan tandus
dan lahan rawan bencana.
Bila suatu daerah tidak banyak diberi fasilitas yang baik seperti misalnya fasilitas kesehatan,
transportasi, pendidikan, komunikasi dan lain sebagainya seperti halnya di kota-kota besar,
daerah tersebut akan sulit berkembang.
Orang akan cenderung pindah ke daerah yang ramai dan padat karena di sanalah peluang
kerja dan berbagai macam fasilitas hidup sangat mudah ditemui.
Bila suatu daerah semakin dipadati penduduk, maka pendapatan daerah akan meningkat dan
pembangunan akan terus berjalan.
Sebaliknya, daerah-daerah yang jarang dihuni masyarakat akan tidak akan sangat jauh
tertinggal perkembanganya jika dibandingkan dengan daerah-daerah di kota-kota besar.
Kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat tentu saja akan membuat suatu wilayah dan
bahkan suatu negara menjadi miskin karena bagaimanapun juga negara kaya adalah negara
yang seluruh warganya hidup makmur dan sejahtera.
Hal ini saling berhubungan; bila masyarakat berpendapatan tinggi maka negara akan
mendapatkan pajak yang tinggi. Bila negara memiliki pendapatan yang besar, maka negara bisa
semakin menyejahterakan masyarakatnya.
Salah satu cara bagi Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan cara
memeratakan pembangunan di seluruh wilayah NKRI karena hanya dengan cara tersebut maka
masyarakat yang hidup di dalamnya akan lebih mudah dalam mencari nafkah dan mendapatkan
penghasilan yang besar.
Dengan demikian, bila seluruh masyarakat memiliki penghasilan besar, Indonesia akan menjadi
negara yang makmur.
17
Teks 2
Sumber: https://economy.okezone.com/read/2020/12/02/320/2320309/angka-pengangguran-
capai-9-77-juta-orang-terbanyak-usia-15-24-tahun(diunduh pada tanggal 28 April 2021)
Pengertian umum dari pengangguran adalah mereka yang tidak bekerja dan tidak
menghasilkan pemasukan. Namun pengertian ini tentu akan terkesan menghina bagi mereka
seperti misalnya ibu rumah tangga yang pekerjaannya adalah mengurus seluk-beluk urusan
rumah tangga yang tidak bisa disepelekan karena bagaimanapun juga hal tersebut sangat
melelahkan. Lantas apa pengertian yang tepat untuk pengangguran?
Ada beberapa jenis pengangguran, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka sedang mencari
kerja dan belum mendapatkan pekerjaan sesuai yang mereka kehendaki sehingga mereka
masih sedang dalam usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.
2. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka mengalami
pemutusan hubungan kerja dan belum mendapatkan pekerjaan pengganti sehingga mereka
tidak mendapatkan penghasilan untuk sementara waktu.
3. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka sudah pensiun dan
tak melakukan suatu aktivitas kerja lagi karena menyandarkan hidup pada tunjangan
pensiunan.
4. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena tidak melakukan kerja tertentu
dan tetap mendapatkan penghasilan dari beberapa hal seperti menyewakan rumah,
menyewakan kos-kosan, mendapatkan warisan, atau mendapatkan harta dengan cara-cara
yang tidak lazim seperti berjudi atau memelihara tuyul dan sebangsanya.
5. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena malas dan tak mau
18
melakukan apa-apa namun masih tetap numpang pada orang tuanya sehingga ia tidak
berkekurangan dalam mencukupi kebutuhannya.
Beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya lapangan pekerjaan, baik yang disediakan oleh pemerintah ataupun
swasta.
2. Kondisi ekonomi negara yang tidak stabil sehingga menyebabkan krisis ekonomi
yang berdampak pada tumbangnya beberapa perusahaan dan diikuti oleh
pemutusan hubungan kerja.
3. Negara sedang mengalami perang dan krisis kemanusiaan sehingga aktivitas
ekonomi lumpuh total.
4. Bencana alam
5. Pertumbuhan teknologi yang tak diimbangi dengan kualitas SDM dan pendidikan.
Apakah ibu rumah tangga merupakan pengangguran?
Apakah orang jompo merupakan pengangguran?
Apakah orang sakit merupakan pengangguran?
Tentu tidak. Pertama, ibu rumah tangga melakukan pekerjaan rumah tangga yang setara
dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dikerjakan dengan mereka yang bukan
pengangguran. Kedua, orang jompo atau orang sakit setara dengan pelajar yang memang
sedang memasuki atau menjalani masa tidak produktif sebagai pekerja sehingga mereka
bukanlah pengangguran.
Definisi pengangguran yang bisa dibilang relevan adalah mereka yang sudah memasuki
masa produktif namun tidak melakukan aktivitas kreatif-produktif untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya atau bahkan hidup keluarganya.
Pengangguran bisa menjadi masalah bila jumlahnya terlalu banyak karena hal ini tentu
tidak membuat roda perekonomian berjalan lancar. Berikut ini merupakan beberapa dampak
negatif bila jumlah pengangguran terlalu banyak:
1. Meningkatnya tindak kriminal seperti pencurian, perampokan, pencopetan,
penjambretan dan lain sebagainya.
2. Kemiskinan semakin meningkat.
3. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
4. Banyak pengemis dan gelandangan.
5. Roda perekonomian masyarakat tidak berjalan lancar.
6. Menurunnya devisa negara.
19
Pengangguran sebetulnya bisa dengan mudah ditanggulangi apabila masyarakat
memiliki kesadaran untuk pantang menyerah dalam berusaha dan tidak terlalu tergantung
untuk bekerja menjadi karyawan atau pegawai negri sipil.
Konon, semua orang kaya di seluruh dunia ini merupakan orang-orang yang tekun
memulai usahanya sendiri sebagaimana kata Bob Sadino; “Kalau mau sukses maka jadilah
pengusaha.” Dengan kata lain, berusahalah!
Identifikasi teks 1
20
4. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut!
Identifikasi teks 2
21
Contoh jawaban:
Teks 1
Solusi:
1. Pemerintah lebih memperhatikan pemerataan pembangunan sampai ke daerah-
daerah yang sulit terjangkau. Karena bagimanapun juga daerah yang tidak
mendapatkan fasilitas seperti daerah yang ada di kota akan tertinggal dan ini tentu
berpengaruh pada penghasilan mereka.
2. Meningkatkan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
Teks 2
Identifikasi penyebab masalah:
Pengangguran
1. Terjadinya pengangguran akibat dimasa produktif tidak melakukan apa-apa
terutama yang menghasilkan finansial.
22
2. Pandangan bahwa ibu rumah tangga, jompo dan orang yang sakit disebut
pengangguran
Rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
2. Hal apa saja yang menyebabkan pengangguran?
3. Siapa saja yang tergolong pengangguran dan tidak?
4. Dampak apa saja yang diakibatkan dari banyaknya pengangguran?
Solusi:
1. Pihak pemerintah dan swasta membuka lapangan kerja baru yang disesuaikan dengan
kualitas SDM rata-rata para pengangguran.
2. Pemerintah dan pihak lembaga sosial masyarakat memberikan workshop dan
pelatihan kerja.
3. Meningkatkan mutu SDM yang dimulai dari pendidikan.
4. Pemerataan pembangunan di segala sektor.
5. Menciptakan wacana agar masyarakat tidak bergantung pada perusahaan tertentu
untuk mencari nafkah dengan tujuan agar masyarakat berani membuka peluang usaha
sendiri.
6. Pemerintah memberikan bantuan pinjaman modal dengan syarat dan ketentuan yang
mudah.
Pemerintah mendirikan koperasi yang dikelola oleh masyarakat.
Rubrik Penilaian
23
2. Identifikasi Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2
hubungan sebab- mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
akibat! dalam teks. 1
Jika siswa secara berkelompok kurang
tepat mengidentifikasi hubungan sebab-
akibat dalam teks.
3. Buatlah rumusan Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2
masalah! merumuskan masalah dalam teks.
Jika siswa secara berkelompok kurang 1
tepat merumuskan masalah dalam teks.
Pedoman Penskoran
24
Lembar Kerja Kegiatan Diskusi
Nama Kelompok :
Kelas :
Petunjuk :
1. Lakukan kegiatan diskusi berdasarkan tugas yang diberikan guru Anda
pada
tahap sebelumnya!
2. Laksanakan tugas/ peran Anda dalam diskusi!
Moderator
Nama :
Notulis
Nama :
Penyaji
Nama :
Peserta
Nama :
25
Rubrik Penilaian Diskusi
Pemakalah
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1. Isi yang relevan Isi sesuai dan relevan dengan tema 3 3
yang dibahas.
Isi kurang sesuai dan relevan dengan 2
tema yang dibahas.
Isi tidak sesuai dan relevan dengan 1
tema yang dibahas.
2. Organisasi yang Ide disampaikan dengan sistematis. 2 3
sistematis Ide disampaikan dengan kurang 2
sistematis.
Ide disampaikan dengan tidak 1
sistematis.
3. Penggunaan bahasa
yang baik dan benar:
a. susunan kalimat Kalimat yang digunakan sesuai 2 3
yang gramatikal dengan gramatikal.
Kalimat yang digunakan kurang sesuai 2
dengan gramatikal.
26
Kalimat yang digunakan tidak sesuai 1
dengan gramatikal.
b. Tepat dalam menggunakan diksi atau 2 3
pilihan kata yang pilihan kata.
tepat Kurang tepat dalam menggunakan 2
diksi atau pilihan kata.
Tidak tepat dalam menggunakan diksi 1
atau pilihan kata.
c. pelafalan yang jelas Tepat dalam pelafalan diksi yang 2 3
digunakan.
Kurang tepat dalam pelafalan diksi 2
yang digunakan.
Tidak tepat dalam pelafalan diksi yang 1
digunakan.
d. intonasi yang sesuai Tepat dalam penggunaan intonasi. 2 3
Kurang tepat dalam penggunaan 2
intonasi.
Tidak tepat dalam penggunaan 1
intonasi.
27
Moderator
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1 Membuka dengan Mengemukakan masalah dan tujuan. 2 3
mengemukakan Mengemukakan salah satu. 2
masalah dan tujuan Tidak mengemukakan keduanya. 1
diskusi.
2 Mengalokasikan Pengaturan waktu secara 2 3
waktu proporsional.
Pengaturan waktu kurang 2
proporsional.
Pengaturan waktu tidak proporsional. 1
3 Memberi Memberi kesempatan kepada setiap 2 3
kesempatan kepada peserta.
setiap orang yang Kurang memberi kesempatan kepada 2
ingin setiap peserta.
mengemukakan Tidak memberi kesempatan kepada 1
pikiran. setiap peserta.
4 Menjaga agar minat Memotivasi peserta untuk aktif. 2 3
para peserta tetap Kurang memotivasi peserta untuk 2
besar dan diskusi aktif.
tetap kondusif. Tidak memotivasi peserta untuk aktif. 1
Peserta
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1 Turut mengambil Aktif 2 3
bagian dalam Kurang aktif 2
diskusi. Tidak aktif 1
28
2 Berbicara setelah Menyampaikan pendapat setelah 2 3
dipersilakan ketua dipersilakan ketua dan
dengan penyampaiannya tepat serta tegas.
penyampaian yang Menyampaikan pendapat setelah 2
tepat dan tegas. dipersilakan ketua dan
penyampaiannya kurang tepat serta
kurang tegas.
Menyampaikan pendapat tanpa 1
dipersilakan ketua dan
penyampaiannya tidak tepat serta
tidak tegas.
3 Menyertakan fakta, Menyertakan fakta, contoh, dan 2 3
contoh, atau pendapat ahli.
pendapat para ahli Menyertakan salah satunya. 2
dalam pertanyaan Tidak menyertakan ketiganya. 1
yang diajukan.
4 Bertindak dengan Bertindak dengan sopan-santun dan 2 3
sopan-santun dan bijaksana.
bijaksana. Bertindak dengan kurang sopan- 2
santun dan kurang bijaksana.
Bertindak dengan tidak sopan-santun 1
dan tidak bijaksana.
5 Memahami Mau mendengar dan menerima 2 3
pandangan orang pendapat orang lain.
lain. Kurang menerima pendapat orang lain. 2
Tidak menerima pendapat orang lain. 1
Pedoman Penskoran
29
Lembar Observasi Sikap
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
30
Bahan Bacaan Siswa
Sirait, Charles Bonar. 2013. Kiat Sukses Berbicara di Depan Publik (Edisi Revisi). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Materi Pengayaan
Materi Remedial
31