You are on page 1of 31

BERBICARA DALAM BENTUK TEKS EKSPLANASI

Nama Risa Lisdariani, M.Pd. Jenjang/ SMA / XI [IND.F.JOA.11.14]

Kelas

Asal sekolah SMAN Banua Kalsel Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 2 X Pertemuan Jumlah siswa Maksimal 36

180 Menit

Profil pelajar  Bernalar kritis dan Model


Pancasila  Bergotong-royong pembelajara
Paduan antara tatap muka dan PJJ
yang  kreatif dalam n
(blended learning)
berkaitan menyampaikan solusi di
dalam diskusi.

Fase F Domain Berbicara dalam diskusi


Mapel

Tujuan 11.14 Pelajar menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks eksplanasi, yaitu
Pembelajaran mengidentifikasi penyebab masalah atau kejadian, hubungan sebab akibat yang melatari,
merumuskan masalah utama, dan mengusulkan solusi.

Kata kunci Menyajikan gagasan secara lisan

Deskripsi Fokus kegiatan pembelajaran adalah berbicara dalam bentuk teks eksplanasi, sehingga
umum pelajar dapat menyampaikan gagasan secara lisan tentang penyebab masalah atau
kegiatan kejadian, hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan

1
mengusulkan solusi

Materi ajar, 1. Buku yang berkaitang dengan keterampilan berbicara di depan umum.
alat, dan 2. Teks eksplanasi untuk diidentifikasi masalah atau kejadian, hubungan sebab
bahan akibat, merumuskan masalah, dan mengusulkan solusi.
3. Berbagai informasi baik lisan maupun tertulis.
4. Lembar kerja siswa baik individu ataupun kelompok.
5. Lembar penilaian antarsiswa.
6. Lembar observasi sikap.

Sarana 1. Laptop
Prasarana 2. LCD proyektor jika ada
3. Majalah, koran baik cetak maupun elektronik
4. Buku teks yang berkaitan dengan materi.
5. Salinan materi jika tidak ada komputer dan jaringan internet.

PERANGKAT AJAR

BERBICARA MELALUI DISKUSI

Nama Penyusun Risa Lisdariani, M.Pd.


Asal Sekolah SMAN Banua Kalimantan Selatan
Tahun Penyusunan 2020
Kelas XI (Sebelas)
Jenjang Sekolah SMA
Alokasi waktu 2 X pertemuan (180 menit)

Fase Capaian Pembelajaran Fase “F”


Domain CP Berbicara
Tujuan Pembelajaran 11.14 Pelajar menyajikan gagasan secara lisan

2
dalam bentuk teks eksplanasi, yaitu
mengidentifikasi penyebab masalah atau
kejadian, hubungan sebab akibat yang
melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dengan indikator sebagai
berikut.
1. Siswa mampu mengidentifikasi
penyebab masalah, hubungan sebab
akibat yang melatari, merumuskan
masalah utama, dan mengusulkan
solusi dalam bentuk teks ekspalansi
dengan bernalar kritis.
2. Siswa mampu menyajikan gagasan
dalam bentuk teks eksplanasi dan
menyampaikannya secara lisan dalam
kegiatan diskusi dengan kreatif dan
bergotong royong.
Konsep Utama Berbicara dalam bentuk teks eksplanasi
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat 1. Materi pada fase sebelumnya, yaitu
fase E.
2. Teks eksplanasi

Profil Pelajar Profil pelajar pancasila: Fasilitas yang Laptop, LCD


Pancasila bernalar kritis dan dibutuhkan proyektor, Jaringan
kreatif dalam internet, salinan
menyampaikan solusi materi yang dapat
di dalam diskusi. diperbanyak oleh
guru.

3
Target  Siswa Jumlah Maksimu Keterse a. Pengayaan untuk
Peserta regular/tipikal Siswa m 36 diaan siswa
Didik  Siswa dengan siswa materi berpencapaian
kesulitan tinggi: YA/TIDAK
belajar (materi
 Siswa terlampir)
berpencapaia b. Alternatif
n tinggi penjelasan,
 Siswa dengan metode, atau
ketunaan aktivitas, untuk
siswa yang sulit
memahami
konsep:
YA/TIDAK

Model Pembelajaran  Tatap muka Asesmen  Asesmen


 PJJ Daring individu
 PJJ Luring  Asesmen
 Blended kelompok
Learning  Keduanya

1. Apabila Jenis asesmen:


dilakukan  Performa
dengan tatap
 Tertulis
muka, siswa akan
memperhatikan
materi baik
berupa gambar
ataupun teks
melalui proyektor
yang
dihubungkan ke

4
laptop atau
dapat melalui
kopi materi yang
dibagikan ke
siswa.
2. Apabila
dilakukan
dengan daring,
maka dapat
menggunakan
aplikasi seperti
Zoom, Google
Meet, Telegram,
grup Whatsapp
dll. file materi
dapat dibagikan
ke peserta didik
dan guru dapat
menyampaikan
materi dengan
menggunakan
slide share.

Kegiatan pembelajaran Pengaturan siswa: Metode:


utama  Individu  Diskusi
 Berpasangan  Presentasi
 Berkelompok  Demonstrasi
 Project
 Eksperimen
 Eksplorasi
 Permainan
 Ceramah

5
 Kunjungan lapangan
 Simulasi

Materi ajar, Sumber belajar utama:


alat dan bahan 1. Buku teks Bahasa Indonesia yang relevan.
2. Teks eksplanasi pola pengembangan sebab-akibat.
3. Buku keterampilan berbicara.
4. KBBI baik yang online atau tidak.
5. http://wikipedia.org/wiki/
6. Alat dan bahan penggati yang diperlukan apabila tidak adanya
sarana internet maka dapat mencetak bahan ajar dan kemudian
difotokopi sesuai jumlah siswa.
7. Perkiraan biaya persiswa RP 4,000,- (dengan asumsi perlembar
fotokopi RP 200,- dikali 20 lembar)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

1. Guru membaca
buku/PPT mengenai keterampilan berbicara dalam hal
menyampaikan solusi di dalam diskusi.
2. Guru berlatih
untuk mengidentifikasi masalah dalam satu teks,
menemukan hubungan sebab akibatnya dan
merumuskan masalah dalam teks.
3. Guru berlatih
memberikan beberapa solusi dalam teks yang dibaca

6
Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1
2 X 45 MENIT

Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah,


hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan
masalah utama, dan mengusulkan solusi dalam bentuk
teks ekspalansi dengan bernalar bernalar kritis

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru membagi kelompok kerja siswa seperti pada pertemuan
sebelumnya.

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi diskusi, 15 menit


berbicara dalam forum, dan teks eksplanasi.

2. Guru membagi siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan 2 55 menit


buah teks eksplanasi dengan judul ‘Kemiskinan di Indonesia” dan
“Pengangguran dan Dampak Negatifnya”
Jika secara daring, maka guru dapat membagikan teks melalui
tautan atau soft file.

3. Jika diskusi dilakukan secara daring, maka guru dapat membagi ke


dalam breakout room, atau ke dalam Whatsapp grup.

4. Siswa mendiskusikan dan mengidentifikasi hal-hal berikut.


1. Penyebab masalah
2. Hubungan sebab-akibat

7
3. Merumuskan masalah.
4. Solusi

5. Siswa mengerjakan pada lembar kerja yang dipersiapkan guru.


Jika secara daring, dapat menggunakan Google doc atau
mengirimkan file MS. Word ke Whatsapp grup, e-mail,dan lain-lain.

6. Siswa mengumpulkan lembar kerja kepada guru untuk kemudian


dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

1. Siswa dengan dibimbing guru, menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit


hari itu.
2. Guru mengingatkan siswa untuk banyak berlatih
keterampilan berbicara.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

PERTEMUAN 2
2 X 45 MENIT

Siswa mampu menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk


teks eksplanasi secara kreatif dan bergotong-royong.

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari
materi diskusi, berbicara dalam forum, dan teks eksplanasi.

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru membagikan lembar kerja kelompok.


Jika secara daring, dapat menggunakan Google Class Room atau

8
mengirimkan file MS. Word ke Whatsapp grup, e-mail,dan lain-lain.

2. Guru mempersilakan kepada siswa untuk melihat lagi mengecek


kembali hasil pekerjaan kelompoknya.

3. Guru membagi kelompok dengan posisi sebagai berikut.


1. Moderator sekaligus notulis.
2. Penyampai identifikasi masalah.
3. Penyampai hubungan sebab akibat.
4. Penyampai perumusan masalah.
5. Penyampai solusi.
(10 menit)

4. Siswa menjalankan diskusi dengan pembagian tugas yang sudah


ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Siswa menyusun meja di depan kelas untuk selanjutnya
menempatkan diri sesuai dengan posisi dan tugas masing-
masing.
2. Moderator membuka diskusi denag menyampaikan tema
diskusi, permasalahan, memperkenalkan penyaji, dan
menyampaikan peraturan atau tata tertib diskusi.
3. Moderator mempersilakan penyaji menyampaikan
pemaparannnya.
4. Penyaji memaparkan mengenai penyebab, hubungan sebab-
akibat, rumusan masalah dan solusi.
5. Setelah selesai tahap sebelumnya, moderator membuka sesi
diskusi dan mempersilakan peserta dengan jumlah terbatas
untuk menyampaikan pertanyaan, pendapat, dan saran.
6. Peserta boleh bertanya ketika dipersilakan moderator.
7. Penyaji dapat menanggapi pertanyaan, pendapat, maupun
saran peserta.
8. Sesi pertanyaan dapat berlangusng sesuai keperluan dan
ketercukupan waktu pembelajaran.
9. Moderator menyimpulkan hasil diskusi dan menutup diskusi.

5. Guru melakukan penilaian observasi selama diskusi berlangsung


(lembar observasi sikap terlampir).

9
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

1. Siswa dengan dibimbing guru, menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit


hari itu.
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

REFLEKSI GURU

1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan rencana yang
saya buat?
2. Apakah materi yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
3. Apakah seluruh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran?
4. Jika tidak, apa masalahnya dan bagaimana solusinya?

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah, hubungan sebab akibat


yang melatari, merumuskan masalah utama, dan mengusulkan solusi dalam
bentuk teks ekspalansi dengan bernalar kritis.
2. Siswa mampu menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks eksplanasi
secara kreatif dan bergotong-royong.

BAGAIMANA ASESMEN DILAKUKAN

1. Penilaian dilakukan terhadap hasil penampilan kelompok dalam mendiskusikan


penyebab masalah, hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan
masalah utama, dan mengusulkan solusi dalam bentuk teks ekspalansi.
2. Observasi sikap selama pembelajaran berlangsung.

10
REFLEKSI SISWA

1. Apakah kalian mampu memahami materi mengenai penyebab masalah,


hubungan sebab akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan
mengusulkan solusi dalam bentuk teks ekspalansi?
2. Adakah materi yang sulit kalian pahami?
3. Kesulitan apa yang kalian hadapi ketika melakukan diskusi kelompok?
4. Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

DAFTAR PUSTAKA

1. Emilia, Emi.Aplikasi Playstore. Pengajaran Berbasis Teks.


2. Kosasih,E. dan Endang Kurniawan. Jenis-Jenis Teks dan Strategi
pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
3. Mulyadi, Yadi. 2018. The Best Prestasi Bahasa Indonesia Cara Kreatif
Memahami Bahasa. Bandung: Yrama Widya.
4. Nurhadi dan Endah Tri Priyatni. 2017.Membaca Kritis dan Literasi Kritis.
Banten: Tsmart.
5. Sunarti. 2014. Intisari Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
6. https://kbbi.kemendikbud.go.id/ (diakses tanggal 14 Desember 2020)
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora (diakses tanggal 14 Desember
2020)
8. https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/(diakses pada tanggal 14
Desember 2020)
9. https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/(diakses pada tanggal 15
Desember 2020)

11
Lampiran-Lampiran

Materi

1. Materi diskusi, berbicara dalam forum, dan teks eksplanasi.

Diskusi
A. Pengertian Diskusi
Diskusi merupakan cara bertukar pikiran yang dilakukan beberapa orang peserta untuk
menyampaikan pendapat, gagasan, saran atau berbagai tanggapan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan dalam rangka kepentingan bersama.
B. Manfaat Diskusi
Diskusi merupakan salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi ,
para pesertanya bisa berbagi pendapat dan informasi. Pendapat atau informasi-informasi itu
kemudian mereka tanggapi dan disimpulkan bersama-sama.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan berdiskusi. Selain untuk
memecahkan permasalahan, kegiatan diskusi juga memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Pengetahuan dan wawasan peertanyaan akan bertambah luas.
2. Munculnya keberanian untuk mengemukakan pendapat.
3. Menumbuhkan sikap menghargai orang lain.
4. Menciptakan daya berpikir kritis.
C. Langkah-Langkah Berdiskusi
Jalannya diskusi tidak akan menarik apabila tidak ada masalah yang dibicarakan. Dengan
demikian, kehadiran masalah merupakan sesuatu yang penting dalam diskusi; dengan kata
lain apabila tidak ada masalah maka diskusi itu tidak diperlukan.
Adapun yang dimaksud dengan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Masalah itu timbul biasanya karena ada ketidaksesuaian antaranya kenyataan
dengan harapan.
Contoh masalah:
1. Kesenian tradisional hampir punah
2. Tiket masuk bioskop terlalu mahal
3. Pasien terinveksi Covid-19 terus bertambah
4. Kenaikan harga BBM
dll.
Dalam perumusannya, suatu masalah lazimnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

12
Pertanyaan dalam berdiskusi harus sesuai dengan permasalahan yang sedang didiskusikan.
Selain itu pertanyaan harus disampaikan dengan bijaksana. Artinya kita bertanya setelah
dipersilakan oleh moderator dan tidak bertujuan untuk beradu kepintaran. Sampaikanlah
pertanyaan secara santun dan dengan kalimat efektif.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
1. Mengapa kesenian tradisional dapat punah?
2. Bagaimana cara menghindari punahnya kesenian tradisional?
3. Siapa yang bertugas menyelamatkan kesenian tradisional agar tidak menjadi
punah?
Berdasarkan contoh tersebut, satu pokok persoalan dapat dirumuskan menjadi beberapa
pertanyaan dengan beberapa pertanyaan. Dengan pertanyaan-pertanyaan itu, kita lebih
memperoleh kejelasan tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam memecahkan persoalan-
persoalan itu, yaitu:
1. mencari penyebab punahnya kesenian tradisonal;
2. cara yang dapat dilakukan untuk menghindari punahnya kesenian tradisional;
3. pihak-pihak yang mendapat tugas menyelamatkan kesenian tradisional.
D. Pelaksana Diskusi
1. Moderator
2. Notulis
3. Penyaji
4. Peserta

Adapun penjelasan dan tugas-tugas dari pelaksana diskusi sebagai berikut.


1. Moderator
Moderator atau pemimpin diskusi bertugas untuk menyampaikan masalah-
masalah yang akan didiskusikan, menyampaikan tata tertib diskusi, membuka, dan
menutup jalannya diskusi, mengatur jalannya diskusi, menjaga agar diskusi
berlangsung sesuai dengan peraturan dan jadwal yang ditentukan, serta
menyampaikan simpulan diskusi.
2. Notulis
Tugas utama notulis adalah mendampingi pimpinan diskusi untuk mencatat hal-
hal penting selama kegiatan berdiskusi. Secara khusus, notulis diskusi bertugas
untuk mencatat nama peserta dan tanggapannya serta hal-hal khusus yang terjadi

13
selama diskusi. Selain itu, notulis juga bertugas untuk membuat catatan dan
simpulan sementara dalam diskusi serta membuat laporan diskusi secara lengkap
setelah diskusi itu berakhir.
3. Penyaji/Panelis
Dalam diskusi-diskusi besar, seperti diskusi panel dan seminar, dikenal petugas
diskusi lainnya yang disebut dengan panelis, pemrasaran, penyaji atau
narasumber. Tugasnya adalah menyampaikan makalah ataupun memaparkan
materi diskusi secara panjang lebar. Ia berperan sebagai narasumber bagi para
peserta berkenaan dengan masalah tertentu.
4. Peserta
Kehadiran dan peran para peserta merupakan hal yang sangat esensial bagi suatu
diskusi. Dari para peserta diskusi itulah, pendapat-pendapat, pemecahan masalah,
dan simpulan dapat dirumuskan. Untuk itu, tentunya para pesta itu tidak sekadar
hadir, tetapi diperlukan peran aktif merasa selama proses diskusi berlangsung.
Dalam diskusi, setiap peserta memiliki kesempatan sama untuk menyampaikan
pendapat, menambahkan bukti dan alasan, menyanggah, memberi tanggapan dan
saran, serta partisipasi aktif lainnya. Pendapat-pendapat yang disampaikan harus
ditunjang oleh alasan, fakta, contoh, atau pendapat pakar. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan dalam menyampaikan pendapat adalah kejelasan, kelancaran, dan
kelugasan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, peserta juga harus
menyampaikan pendapatnya secara jujur, sopan, bijaksana setelah dipersilakan
oleh moderator.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendapat adalah sebagai berikut.
1. Pendapat disampaikan dengan jelas, lancer, dan tidak bertele-tele.
2. Pdisampaikan dengan jujur, sopan, dan bijaksana.
3. Pendapat disampaikan setelah dipersilakan moderator.

Teks eksplanasi
Teks ini dapat dikatakan lebih rumit daripada jenis teks lainnya karena eksplanasi bisa
merupakan gabungan dari berbagai jenis teks seperti deskriptif, prosedur, argumentatif, dan
eksposisi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjalankan suatu proses atau peristiwa tentang

14
asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial,
maupun budaya.
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang
menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat
memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya sesuatu secara jelas dan logis.
Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta ataupun mengandung pernyataan-pernyataan
yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas). Hanya saja sebab-sebab ataupun akibat-
akibat itu berupa sekumpulan fakta yang disampaikan penulisnya.
A. Tujuan eksplanasi
Bertujuan untuk memberikan gambaran bagimana sesuatu beroprasi atau berjalan
atau mengungkapkan alasan terjadinya suatu fenomena.
Jenis-jenis eksplanasi.
B. Struktur organisasi
1. Identifikasi fenomena
Mengidentifikasi apa yang akan diterangkan.
2. Rangkaian kejadian
Menggambarkan rangkaian kejadian yang relevan dengan fenomena yang
digambarkan.

C. Ciri kebahasaan
1. Menggunakan konjungsi kausalitas, yang digunakan dalam teks eksplanasi antara
lain sebab, karena, oleh sebab itu, sebab itu, karea itu, sehingga, sampai, maka,
makanya.
2. Penggunaan kata ganti, berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks
eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan
berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomena tersebut berupa kata
benda, baik konkret ataupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, kesenian
daerah, dan bukan kata ganti orang.
3. Penggunaan kata teknis, penggunaan kata teknis banyak dijumpai sesuai dengan
topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi
yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-
istilah budaya yang banyak digunakan.

15
Sumber:

1. Emilia, Emi.Aplikasi Playstore. Pengajaran Berbasis Teks.


2. Kosasih, E. dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis-jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya
di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
3. https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/diakses pada tanggal 14 Desember 2020)

Mengidentifikasi teks

Teks 1

Kemiskinan di Indonesia

via pinterest.com
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang menjadi momok di beberapa negara.
Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berjuang keras untuk mengentaskan
kemiskinan.
Lantas yang dimaksud dengan kemiskinan dalam konteks ini apa sih?
Pertama adalah miskin sumber daya manusia, dan yang kedua adalah miskin dalam hal
ekonomi. Kemiskinan atau miskin dalam hal ini bisa dipahami sebagai berkekurangan. Indonesia
disebut sebagai negara yang miskin alias sedang berkembang karena masih banyak wilayahnya
yang belum dibangun dan belum tertata dengan rapi sebagaimana yang telah terwujud di kota-
kota besar.
Tak hanya itu, sebagai negara agraris, bilamana para petani yang menjadi penopang utama
kehidupan masih hidup dalam ekonomi yang serba sulit, maka Indonesia masih layak disebut
sebagai negara miskin. Kenapa demikian? Karena seharusnya petani itu kaya, sebagaimana para
petani di negara-negara maju.
Kemiskinan bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya pembangunan fasilitas dari

16
negara yang tidak merata, rendahnya tingkat pendidikan, dan faktor alam seperti lahan tandus
dan lahan rawan bencana.
Bila suatu daerah tidak banyak diberi fasilitas yang baik seperti misalnya fasilitas kesehatan,
transportasi, pendidikan, komunikasi dan lain sebagainya seperti halnya di kota-kota besar,
daerah tersebut akan sulit berkembang.
Orang akan cenderung pindah ke daerah yang ramai dan padat karena di sanalah peluang
kerja dan berbagai macam fasilitas hidup sangat mudah ditemui.
Bila suatu daerah semakin dipadati penduduk, maka pendapatan daerah akan meningkat dan
pembangunan akan terus berjalan.
Sebaliknya, daerah-daerah yang jarang dihuni masyarakat akan tidak akan sangat jauh
tertinggal perkembanganya jika dibandingkan dengan daerah-daerah di kota-kota besar.
Kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat tentu saja akan membuat suatu wilayah dan
bahkan suatu negara menjadi miskin karena bagaimanapun juga negara kaya adalah negara
yang seluruh warganya hidup makmur dan sejahtera.
Hal ini saling berhubungan; bila masyarakat berpendapatan tinggi maka negara akan
mendapatkan pajak yang tinggi. Bila negara memiliki pendapatan yang besar, maka negara bisa
semakin menyejahterakan masyarakatnya.
Salah satu cara bagi Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan cara
memeratakan pembangunan di seluruh wilayah NKRI karena hanya dengan cara tersebut maka
masyarakat yang hidup di dalamnya akan lebih mudah dalam mencari nafkah dan mendapatkan
penghasilan yang besar.
Dengan demikian, bila seluruh masyarakat memiliki penghasilan besar, Indonesia akan menjadi
negara yang makmur.

Sumber:https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/(diakses pada tanggal 15 Desember


2020)

17
Teks 2

Pengangguran dan Dampak Negatifnya

Sumber: https://economy.okezone.com/read/2020/12/02/320/2320309/angka-pengangguran-
capai-9-77-juta-orang-terbanyak-usia-15-24-tahun(diunduh pada tanggal 28 April 2021)

Pengertian umum dari pengangguran adalah mereka yang tidak bekerja dan tidak
menghasilkan pemasukan. Namun pengertian ini tentu akan terkesan menghina bagi mereka
seperti misalnya ibu rumah tangga yang pekerjaannya adalah mengurus seluk-beluk urusan
rumah tangga yang tidak bisa disepelekan karena bagaimanapun juga hal tersebut sangat
melelahkan. Lantas apa pengertian yang tepat untuk pengangguran?
Ada beberapa jenis pengangguran, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka sedang mencari
kerja dan belum mendapatkan pekerjaan sesuai yang mereka kehendaki sehingga mereka
masih sedang dalam usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.
2. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka mengalami
pemutusan hubungan kerja dan belum mendapatkan pekerjaan pengganti sehingga mereka
tidak mendapatkan penghasilan untuk sementara waktu.
3. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena mereka sudah pensiun dan
tak melakukan suatu aktivitas kerja lagi karena menyandarkan hidup pada tunjangan
pensiunan.
4. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena tidak melakukan kerja tertentu
dan tetap mendapatkan penghasilan dari beberapa hal seperti menyewakan rumah,
menyewakan kos-kosan, mendapatkan warisan, atau mendapatkan harta dengan cara-cara
yang tidak lazim seperti berjudi atau memelihara tuyul dan sebangsanya.
5. Pengangguran (pada usia produktif; bukan lagi pelajar) karena malas dan tak mau

18
melakukan apa-apa namun masih tetap numpang pada orang tuanya sehingga ia tidak
berkekurangan dalam mencukupi kebutuhannya.
Beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya lapangan pekerjaan, baik yang disediakan oleh pemerintah ataupun
swasta.
2. Kondisi ekonomi negara yang tidak stabil sehingga menyebabkan krisis ekonomi
yang berdampak pada tumbangnya beberapa perusahaan dan diikuti oleh
pemutusan hubungan kerja.
3. Negara sedang mengalami perang dan krisis kemanusiaan sehingga aktivitas
ekonomi lumpuh total.
4. Bencana alam
5. Pertumbuhan teknologi yang tak diimbangi dengan kualitas SDM dan pendidikan.
Apakah ibu rumah tangga merupakan pengangguran?
Apakah orang jompo merupakan pengangguran?
Apakah orang sakit merupakan pengangguran?
Tentu tidak. Pertama, ibu rumah tangga melakukan pekerjaan rumah tangga yang setara
dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dikerjakan dengan mereka yang bukan
pengangguran. Kedua, orang jompo atau orang sakit setara dengan pelajar yang memang
sedang memasuki atau menjalani masa tidak produktif sebagai pekerja sehingga mereka
bukanlah pengangguran.
Definisi pengangguran yang bisa dibilang relevan adalah mereka yang sudah memasuki
masa produktif namun tidak melakukan aktivitas kreatif-produktif untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya atau bahkan hidup keluarganya.
Pengangguran bisa menjadi masalah bila jumlahnya terlalu banyak karena hal ini tentu
tidak membuat roda perekonomian berjalan lancar. Berikut ini merupakan beberapa dampak
negatif bila jumlah pengangguran terlalu banyak:
1. Meningkatnya tindak kriminal seperti pencurian, perampokan, pencopetan,
penjambretan dan lain sebagainya.
2. Kemiskinan semakin meningkat.
3. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
4. Banyak pengemis dan gelandangan.
5. Roda perekonomian masyarakat tidak berjalan lancar.
6. Menurunnya devisa negara.

19
Pengangguran sebetulnya bisa dengan mudah ditanggulangi apabila masyarakat
memiliki kesadaran untuk pantang menyerah dalam berusaha dan tidak terlalu tergantung
untuk bekerja menjadi karyawan atau pegawai negri sipil.
Konon, semua orang kaya di seluruh dunia ini merupakan orang-orang yang tekun
memulai usahanya sendiri sebagaimana kata Bob Sadino; “Kalau mau sukses maka jadilah
pengusaha.” Dengan kata lain, berusahalah!

Sumber:https://helferphoto.com/contoh-teks-eksplanasi/(diakses pada tanggal 15 Desember


2020)

Lembar Kerja kelompok


Pertemuan 1 dan 2
Nama kelompok:
Kelas :
Petunjuk:
1. Bacalah eks eksplanasi berikut!
2. Identifikasi masalah dan penyebab masalah!
3. Identifikasi hubungan sebab-akibat!
4. Buatlah rumusan masalah!
5. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut dalam sebuah diskusi.

Identifikasi teks 1

1. Masalah dan penyebab masalah dalam teks eksplanasi di atas adalah….

2. Identifikasi hubungan sebab-akibat!

3. Buatlah rumusan masalah!

20
4. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut!

Identifikasi teks 2

1. Masalah dan penyebab masalah dalam teks eksplanasi di atas adalah….

2. Identifikasi hubungan sebab-akibat!

3. Buatlah rumusan masalah!

4. Kemukakan solusi dari rumusan masalah tersebut!

21
Contoh jawaban:
Teks 1

Identifikasi penyebab masalah:


Kemiskinan di Indonesia terjadi:
1. Belum meratanya pembangunan jika daerah tidak banyak diberi fasilitas yang baik
maka akan sulit berkembang.
2. Banyaknya petani miskin/ rendahnya pendapatan yang mengakibatkan pendapatan
pajak pemerintah berkurang dan tidak bisa menyejahterakan rakyatnya.
3. Rendahnya pendidikan yang menyebabkan keterbatasan dalam mencari pekerjaan
sehingga berimbas pada pendapatan.
4. Faktor alam yang mempengaruhi pendapatan masyarakat
Jika satu daerah yang lahannya tandus atau sering terkena bencana alam otomatis
sangat berpengaruh dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sebagian besar mata
pencarian tergantung kondisi alam (pertanian, perkebunan, perikanan).
Rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
2. Apa saja jenis kemiskinan?
3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan?

Solusi:
1. Pemerintah lebih memperhatikan pemerataan pembangunan sampai ke daerah-
daerah yang sulit terjangkau. Karena bagimanapun juga daerah yang tidak
mendapatkan fasilitas seperti daerah yang ada di kota akan tertinggal dan ini tentu
berpengaruh pada penghasilan mereka.
2. Meningkatkan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Teks 2
Identifikasi penyebab masalah:
Pengangguran
1. Terjadinya pengangguran akibat dimasa produktif tidak melakukan apa-apa
terutama yang menghasilkan finansial.

22
2. Pandangan bahwa ibu rumah tangga, jompo dan orang yang sakit disebut
pengangguran
Rumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
2. Hal apa saja yang menyebabkan pengangguran?
3. Siapa saja yang tergolong pengangguran dan tidak?
4. Dampak apa saja yang diakibatkan dari banyaknya pengangguran?

Solusi:
1. Pihak pemerintah dan swasta membuka lapangan kerja baru yang disesuaikan dengan
kualitas SDM rata-rata para pengangguran.
2. Pemerintah dan pihak lembaga sosial masyarakat memberikan workshop dan
pelatihan kerja.
3. Meningkatkan mutu SDM yang dimulai dari pendidikan.
4. Pemerataan pembangunan di segala sektor.
5. Menciptakan wacana agar masyarakat tidak bergantung pada perusahaan tertentu
untuk mencari nafkah dengan tujuan agar masyarakat berani membuka peluang usaha
sendiri.
6. Pemerintah memberikan bantuan pinjaman modal dengan syarat dan ketentuan yang
mudah.
Pemerintah mendirikan koperasi yang dikelola oleh masyarakat.

Rubrik Penilaian

Pertanyaan Indikator Bobot Skor

1. Identifikasi masalah  Jika siswa secara berkelompok mampu 15 2


dan penyebab mengidentifikasi masalah dan penyebab
masalah! masalah dalam teks secara tepat.
 Jika siswa secara berkelompok mampu 1
mengidentifikasi masalah dan penyebab
masalah dalam teks kurang tepat.

23
2. Identifikasi  Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2
hubungan sebab- mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
akibat! dalam teks. 1
 Jika siswa secara berkelompok kurang
tepat mengidentifikasi hubungan sebab-
akibat dalam teks.
3. Buatlah rumusan  Jika siswa secara berkelompok tepat 10 2
masalah! merumuskan masalah dalam teks.
 Jika siswa secara berkelompok kurang 1
tepat merumuskan masalah dalam teks.

4. Kemukakan solusi  Jika siswa secara berkelompok mampu 15 2


dari rumusan memberikan solusi dengan tepat terhadap
masalah tersebut! masalah pada teks. 1
 Jika siswa secara berkelompok kurang
tepat dalam memberikan solusi pada
masalah dalam teks.

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

24
Lembar Kerja Kegiatan Diskusi

Nama Kelompok :
Kelas :
Petunjuk :
1. Lakukan kegiatan diskusi berdasarkan tugas yang diberikan guru Anda
pada
tahap sebelumnya!
2. Laksanakan tugas/ peran Anda dalam diskusi!

Moderator
Nama :

Notulis
Nama :

Penyaji
Nama :

Peserta
Nama :

25
Rubrik Penilaian Diskusi
Pemakalah
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1. Isi yang relevan Isi sesuai dan relevan dengan tema 3 3
yang dibahas.
Isi kurang sesuai dan relevan dengan 2
tema yang dibahas.
Isi tidak sesuai dan relevan dengan 1
tema yang dibahas.
2. Organisasi yang Ide disampaikan dengan sistematis. 2 3
sistematis Ide disampaikan dengan kurang 2
sistematis.
Ide disampaikan dengan tidak 1
sistematis.
3. Penggunaan bahasa
yang baik dan benar:
a. susunan kalimat Kalimat yang digunakan sesuai 2 3
yang gramatikal dengan gramatikal.
Kalimat yang digunakan kurang sesuai 2
dengan gramatikal.

26
Kalimat yang digunakan tidak sesuai 1
dengan gramatikal.
b. Tepat dalam menggunakan diksi atau 2 3
pilihan kata yang pilihan kata.
tepat Kurang tepat dalam menggunakan 2
diksi atau pilihan kata.
Tidak tepat dalam menggunakan diksi 1
atau pilihan kata.
c. pelafalan yang jelas Tepat dalam pelafalan diksi yang 2 3
digunakan.
Kurang tepat dalam pelafalan diksi 2
yang digunakan.
Tidak tepat dalam pelafalan diksi yang 1
digunakan.
d. intonasi yang sesuai Tepat dalam penggunaan intonasi. 2 3
Kurang tepat dalam penggunaan 2
intonasi.
Tidak tepat dalam penggunaan 1
intonasi.

27
Moderator
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1 Membuka dengan Mengemukakan masalah dan tujuan. 2 3
mengemukakan Mengemukakan salah satu. 2
masalah dan tujuan Tidak mengemukakan keduanya. 1
diskusi.
2 Mengalokasikan Pengaturan waktu secara 2 3
waktu proporsional.
Pengaturan waktu kurang 2
proporsional.
Pengaturan waktu tidak proporsional. 1
3 Memberi Memberi kesempatan kepada setiap 2 3
kesempatan kepada peserta.
setiap orang yang Kurang memberi kesempatan kepada 2
ingin setiap peserta.
mengemukakan Tidak memberi kesempatan kepada 1
pikiran. setiap peserta.
4 Menjaga agar minat Memotivasi peserta untuk aktif. 2 3
para peserta tetap Kurang memotivasi peserta untuk 2
besar dan diskusi aktif.
tetap kondusif. Tidak memotivasi peserta untuk aktif. 1

5 Membuat catatan- Membuat ringkasan dengan lengkap. 2 3


catatan singkat pada Membuat ringkasan dengan kurang 2
akhir diskusi. lengkap.
Tidak membuat ringkasan. 1

Peserta
No. Aspek yang Dinilai Rincian Kemampuan Bobot Nilai
1 Turut mengambil Aktif 2 3
bagian dalam Kurang aktif 2
diskusi. Tidak aktif 1

28
2 Berbicara setelah Menyampaikan pendapat setelah 2 3
dipersilakan ketua dipersilakan ketua dan
dengan penyampaiannya tepat serta tegas.
penyampaian yang Menyampaikan pendapat setelah 2
tepat dan tegas. dipersilakan ketua dan
penyampaiannya kurang tepat serta
kurang tegas.
Menyampaikan pendapat tanpa 1
dipersilakan ketua dan
penyampaiannya tidak tepat serta
tidak tegas.
3 Menyertakan fakta, Menyertakan fakta, contoh, dan 2 3
contoh, atau pendapat ahli.
pendapat para ahli Menyertakan salah satunya. 2
dalam pertanyaan Tidak menyertakan ketiganya. 1
yang diajukan.
4 Bertindak dengan Bertindak dengan sopan-santun dan 2 3
sopan-santun dan bijaksana.
bijaksana. Bertindak dengan kurang sopan- 2
santun dan kurang bijaksana.
Bertindak dengan tidak sopan-santun 1
dan tidak bijaksana.
5 Memahami Mau mendengar dan menerima 2 3
pandangan orang pendapat orang lain.
lain. Kurang menerima pendapat orang lain. 2
Tidak menerima pendapat orang lain. 1

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

29
Lembar Observasi Sikap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Materi : Berbicara dalam bentuk teks eksplanasi
Indikator : 1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab masalah, hubungan sebab
akibat yang melatari, merumuskan masalah utama, dan mengusulkan
solusi dalam bentuk teks ekspalansi dengan bernalar kritis.
2. Menyajikan gagasan secara lisan dalam bentuk teks
eksplanasi secara kreatif dan bergotong-royong.

Lembar observasi sikap ini digunakan selama kegiatan diskusi berlangsung.

No Nama Siswa Bernalar Kritis Kreatif Bergotong-


royong
1. Annisa Putri Rani
2. Alvito Rahandika Firdaus
3. Altaf Bariq Firdaus
4.
5.
6.
7.
Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

30
Bahan Bacaan Siswa

Tarigan, Henry Guntur. 2008.Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Penerbit Angkasa.

Bahan Bacaan Guru

Sirait, Charles Bonar. 2013. Kiat Sukses Berbicara di Depan Publik (Edisi Revisi). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Materi Pengayaan

Pengayaan dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian


keberhasilan siswa pada materi ini. Jika siswa memperoleh tingkat keberhasilan
minimal yang ditentukan sampai melebihi maka dapat dilakukan pengayaan dengan
cara sebagai berikut.

1. Pemberian materi latihan yang memiliki level lebih tinggi


2. Tutor sebaya
3. Penugasan berbasis projek

Materi Remedial

Remedial dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian siswa


pada materi ini. Siswa yang dikatagorikan akan mendapat remedial adalah yang belum
mencapai ketuntasan. Adapun remedial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Tutor sebaya oleh siswa yang berpencapaian tinggi


2. Latihan soal berdasarkan analisis kelemahan siswa pada materi tertentu
3. Kelompok diskusi

31

You might also like