Professional Documents
Culture Documents
Lama Penyimpanan
Lama Penyimpanan
ABSTRAK
Erythrocyte indices can be used to classify different kind of anemia and
differentiate iron deficiency anemia to thalassemia. The results of the erythrocyte
indices examination can be influenced by several factors, such as the
concentration of anticoagulant, a blood sample storage temperature, and
duration of storage of blood samples. Nowadays many thalassemia screening is
done in the field so there is a tendency to postpone the hematological examination
that can affect the results. This study aimed to compare the erythrocyte indices of
K3EDTA blood after 2 hours, 4 hours, and 6 hours of storage at room
temperature. This is a comparative analytic study, primary data were take cross
sectionally. The samples used 56 students of the Medical Faculty of University
Jenderal Achmad Yani. The data generated tested by Repeated ANOVAtest for
normally distributed data and Friedman test for abnormal distributed data. The
results of data analysis showed that there were significant differences between the
values of Mean Corpuscular Volume (MCV) at 2 hours, 4 hours and 6 hours of
storage with p value 0.00 (p <0.05). Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
values at 2 hours, 4 hours and 6 hours of storage was significantly difference with
p value of 0.002 (p <0.05). Mean Corpuscular Hemoglobin (MCHC) values at in
2 hours, 4 hours and 6 hours of storage was significantly difference with p value
of 0.000 (p <0.05). This study showed that there were differences in erythrocyte
indices of K3EDTA blood after 2 hours, 4 hours, and 6 hours of storage.
ABSTRAK
Indeks eritrosit dapat digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai macam
anemia dan juga membedakan anemia defisiensi besi dan talasemia. Hasil
pemeriksaan indeks eritrosit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi
antikoagulan, suhu penyimpanan sampel darah, dan lama penyimpanan sampel
darah. Saat ini banyak pemeriksaan skrining talasemia massal dilakukan di
lapangan sehingga ada kecenderungan untuk melakukan penundaan pemeriksaan
hematologi yang dibutuhkan yang juga dapat berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan indeks
eritrosit darah K3EDTA dalam penyimpanan selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam pada
suhu ruangan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif. Data
primer diambil secara potong lintang Sampel yang digunakan adalah darah dari 56
1
2
PENDAHULUAN
Indeks eritrosit terdiri atas Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean
Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration (MCHC).1 Indeks eritrosit dapat menggambarkan karakteristik
kualitatif rata-rata dari populasi sel darah merah. Indeks eritrosit digunakan untuk
mengklasifikasikan berbagai macam anemia dan juga membedakan anemia
defisiensi besi dan talasemia.1,2 Usia remaja merupakan usia produktif yang
memerlukan daya tahan tubuh yang kuat, kemampuan menyerap ilmu dengan
baik, dan memiliki kemampuan bekerja yang baik.3 Salah satu kendala yang
dihadapi untuk mencapai hal tersebut adalah kelainan eritrosit berupa anemia dan
talasemia. Usia remaja juga merupakan usia pra-marital sehingga perlu dilakukan
skrining untuk penyakit-penyakit bawaan seperti talasemia.4 Menurut Riskesdas
terdapat 18,4% warga Indonesia dengan kelompok umur 15-24 tahun yang
mengalami anemia, sedangkan frekuensi pembawa gen talasemia di Indonesia
berkisar antara 6-10%.4,5 Mengingat jumlah ini cukup besar, maka deteksi dini
anemia dan talasemia, khususnya talasemia minor merupakan hal yang sangat
penting. Skrining talasemia minor dan anemia memerlukan data pemeriksaan
hematologi rutin termasuk indeks eritrosit.4,5
Perhitungan indeks eritrosit membutuhkan data dari pemeriksaan hemoglobin,
hematokrit, dan perhitungan jumlah eritrosit. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut
3
jumlah sel eritrosit, hematokrit, MCV, MCH, dan MCHC setelah penyimpanan
selama 24 jam pada suhu ruangan.10
Berdasarkan uraian sebelumnya, diketahui bahwa perubahan indeks eritrosit
yang meliputi MCV, MCH, dan MCHC terjadi setelah disimpan dalam EDTA
selama 24 jam pada suhu ruangan, namun belum dipastikan pada jam keberapa
mulai terjadi perubahan tersebut. Melihat permasalahan tersebut, maka peneliti
tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai perbandingan indeks eritrosit darah
K3EDTA dalam 2 jam, 4 jam, dan 6 jam pada suhu ruangan.
Tabel 1. Nilai Hemoglobin, Hematokrit, dan Jumlah Eritrosit Jam ke-0,2, 4, dan 6
No Variabel Waktu
0 Jam 2 Jam 4 Jam 6 Jam
1 Hb (g/dl)
Rerata±SD 14,5±1,5 14,6±1,5 14,5±1,5 14,6±1,5
2 Ht (%)
Rerata±SD 41,97±3,9 42,33±3,9 42,55±3,9 42,46±3,9
3 ∑Eritrosit (sel/μl)
5.2x106 5.2x106 5.2x106 5.2x106
Rerata±SD ±0,53x106 ±0,54x106 ±0,53x106 ±0,65x106
disimpulkan bahwa rerata kadar hematokrit pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6
relatif mengalami perubahan. Rerata jumlah eritrosit pada jam ke-0 rerata jumlah
eritrosit sebesar 5,2x10 6 sel/μl dengan acceptable range ±0,25x10 6, maka rentang
allowable variance pada nilai jumlah hitung eritrosit adalah berkisar antara
4,95x10 6 sel/ μl sampai 5,45x10 6 sel/μl, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
jumlah hitung eritrosit pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6 relatif tidak
mengalami perubahan. 12
Nilai MCV, MCH, dan MCHC Darah K3EDTA setelah Lama Penyimpanan
2 Jam, 4 Jam, dan 6 Jam.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk,11
didapatkan bahwa data MCV dan MCH memiliki distribusi data yang tidak
normal, sedangkan MCHC menunjukan distribusi data yang normal. Kemudian
data tersebut kembali diuji menggunakan uji deskriptif untuk mengetahui nilai
tengah, nilai rerata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel Nilai MCV,
MCH, dan MCHC setelah penyimpanan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan Nilai MCV, MCH, dan MCHC Sampel Darah K3EDTA
setelah Penyimpanan 2 Jam,4 Jam, dan 6 Jam
Nilai tengah MCV pada jam ke-0 sebesar 81,1 fl dan cenderung meningkat
pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6. Nilai tengah MCH cenderung meningkat
dari jam ke-0, jam ke-2, dan jam ke-4, namun menurun kembali pada jam ke-6
7
menjadi 28 pg. Nilai rerata MCHC pada jam ke-0 sebesar 34,5% dan cenderung
menurun pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6.
Perbedaan Nilai MCV, MCH, dan MCHC Sampel Darah K3 EDTA setelah
Penyimpanan 2 Jam, 4 Jam, dan 6 Jam.
Data hasil pemeriksaan dilakukan uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk.
Hasil uji normalitas data menunjukkan data MCV dan MCH memiliki distribusi
tidak normal sedangkan data MCHC berdistribusi normal. Data MCV dan MCH
dianalisis dengan menggunakan uji Friedman, sedangkan MCHC dianalisis
menggunakan ANOVA Repeated Measurement. Data yang telah diuji
menggunakan uji Friedman dan dinyatakan terdapat perbedaan, dilanjutkan uji
Post Hoc dengan menggunakan uji Wilcoxon, sedangkan untuk data yang telah
diuji menggunakan uji Repeated ANOVA dan dinyatakan terdapat perbedaan,
maka dilanjutkan uji Post Hoc menggunakan uji Bonferroni. Data mengenai
perbedaan nilai MCV, MCH, dan MCHC dapat dilihat pada Tabel 4.
(p<0,05). Data ini kemudian dilakukan Post Hoc Test menggunakan uji
Bonferroni dan tidak didapatkan perbedaan bermakna nilai MCHC pada jam ke 0
dan 2. Hasil analisis data Post Hoc Test ini menunjukan terdapat perbedaan
bermakna pada , jam ke- 0 dan 4, jam ke-0 dan 6, jam ke-2 dan 4, jam ke-4 dan
jam ke-2 dan 6, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai MCHC telah mengalami
perubahan yang signifikan pada jam ke-4.11
Pembahasan
Berdasarkan data karakteristik subyek penelitian didapatkan rentang usia
berkisar antara 17 – 21 tahun, hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa usia remaja
merupakan usia pra-marital sehingga perlu dilakukan skrining untuk penyakit-
penyakit bawaan seperti talasemia minor yang salah satunya dapat diperiksa
melalui indeks eritrosit.4 Salah satu cara untuk memeriksa kesahihan hasil
pemeriksaan hematologi adalah dengan menggunakan Rule Of Three,13
berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan dari 56 sampel penelitian sebanyak
10 sampel penelitian (17,8%) menyimpang dari Rule of Three, namun perhitungan
Rule of Three ini hanya dapat digunakan untuk hasil pemeriksaan laboratorium
yang normal,13 sedangkan hasil pemeriksaan laboratorium dari 56 sampel
penelitian ini terdapat 4 sampel penelitian yang memiliki hasil pemeriksaan
hematologi yang tidak normal, diantaranya terdapat sebanyak 3 sampel penelitian
(5,3%) memiliki nilai hemoglobin yang rendah dan sebanyak 4 sampel penelitian
(7,1%) memiliki nilai hematokrit yang rendah. Kadar hemoglobin dan hematokrit
yang rendah dapat diakibatkan oleh beberapa hal seperti perdarahan karena
trauma, ulkus gaster, kanker usus besar, kekurangan nutrisi (zat besi,vitamin B12,
dan folat), supresi pada sintesis sel darah merah seperti pada pasien kemoterapi,
gagal ginjal, hepatitis kronik, artritis reumatoid,dan kelainan struktur hemoglobin
seperti sickle cell anemia atau talasemia.14,15 Sebanyak 1 sampel penelitian
(1,7%) memiliki jumlah hitung eritrosit yang tinggi. Jumlah hitung eritrosit yang
tinggi dapat disebabkan oleh kekurangan cairan seperti pada kasus diare kronik
atau pengobatan diuretik pada pasien hipertensi, kelainan pada paru-paru atau
jantung yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen darah dalam waktu yang
9
lama, polycythemia vera, atau dapat juga disebabkan oleh merokok.15 Sebanyak 3
sampel penelitian (5,3%) memiliki nilai MCV yang rendah. Nilai MCV yang
dibawah nilai normal dapat mengindikasikan rendahnya zat besi dalam darah,
keracunan timbal, atau penyakit talasemia. 15 Sebanyak 4 sampel penelitian (7,1%)
memiliki nilai MCH yang rendah. Nilai MCH yang kurang dari normal
mengindikasikan anemia hipokrom yang sering berkaitan dengan rendahnya zat
besi dalam darah. 15 Seluruh sampel penelitian memiliki nilai MCHC yang
normal.
Rerata kadar hemoglobin pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6 dari 56
sampel penelitian relatif tidak mengalami perubahan karena masih dalam rentang
allowable variance. Data tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
kadar hemoglobin dalam penyimpanan pada suhu 4oC cenderung tidak mengalami
perubahan selama berhari-hari asalkan sampel tersebut tidak terkena infeksi.16
Rerata jumlah hitung eritrosit pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6 dari 56
sampel penelitian juga relatif tidak mengalami perubahan karena masih dalam
rentang allowable variance.
Hasil analisis data MCV, MCH, dan MCHC sampel darah K3EDTA setelah
penyimpanan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam pada suhu ruangan menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna. Perbedaan nilai MCV dan MCH sudah mulai
terjadi pada jam ke-2, sedangkan untuk perbedaan nilai MCHC mulai terlihat pada
jam ke-4. Secara teoritis, nilai MCH akan cenderung stabil karena nilai
hemoglobin dan jumlah hitung eritrosit yang relatif tidak berubah, namun terdapat
faktor lain yang ada pada sampel penelitian seperti usia eritrosit yang sudah tua,
kelainan membran eritrosit, dan kelainan enzim yang dapat mengakibatkan
eritrosit mudah lisis sehingga kadar MCH juga mengalami perubahan.17 Hal
tersebut didukung oleh literatur yang menyatakan bahwa penyimpanan sampel
darah pada temperatur yang lebih tinggi dari 4oC dapat mengakibatkan perubahan
pada konsentrasi hemoglobin karena sel darah merah mulai lisis kemudian
mengakibatkan perubahan pada MCH dan MCHC.16 Perbedaan indeks eritrosit
darah K3EDTA setelah penyimpanan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam kemungkinan
disebabkan oleh kerusakan membran eritrosit, EDTA akan menyebabkan
10
SIMPULAN
Rerata kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit setelah jam ke-2, jam ke-4, dan
jam ke-6 dari 56 sampel penelitian relatif tidak mengalami perubahan karena
masih dalam rentang allowable variance, sedangkan rerata kadar hematokrit
relatif berubah setelah lama penyimpanan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Nilai tengah
MCV dan MCH cenderung meningkat dari jam ke-0, jam ke-2, jam ke-4, dan jam
ke-6, sedangkan nilai rerata MCHC pada jam ke-0, jam ke-4, dan jam ke-6
cenderung menurun. Terdapat perbedaan nilai MCV sampel darah K3EDTA
setelah penyimpanan pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6. Perbedaan nilai
MCV yang bermakna dimulai pada lama penyimpanan 2 jam. Terdapat perbedaan
nilai MCH sampel darah K3EDTA setelah penyimpanan pada jam ke-2, jam ke-4,
dan jam ke-6. Perbedaan nilai MCH yang bermakna dimulai pada lama
penyimpanan 2 jam. Terdapat perbedaan nilai MCHC sampel darah K3EDTA
setelah penyimpanan pada jam ke-2, jam ke-4, dan jam ke-6. Perbedaan nilai
MCHC yang bermakna dimulai pada lama penyimpanan 4 jam