You are on page 1of 20

TUGAS INDIVIDU

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah P3K

yang di bimbing oleh :


Shandra Rahmah Panji Wulung S,Par

Disusun oleh:
Ghani Prasetiyo
1905279
A

PRODI PENDIDIKAN PARIWISATA


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMK Gema Gawita

Mata Pelajaran : Boga Dasar

Kompetensi Keahlian : Tata Boga

Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2x75 Menit

B. KOPETENSI INTI DANKOPETANSI DASAR


Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, oprasional dasar dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Perhotelan atau Resto pada tingkat
teknis, spesifik, detil dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional.

KI-4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat


informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang Perhotelan atau Resto. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangangan dari yang dipelajarinya di
sekolah serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan metode dasar pengolahan makanan
4.2 Melakukan berbagai metode dasar pengolahan makanan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


3.2.1 Menjelaskan pengertian teknik pengolahan makanan panas kering
3.2.2 Menjelaskan jenis-jenis teknik pengolahan makanan panas kering
3.2.3 Menjelaskan metode memasak panas kering
4.2.1 Penerapan teori teknik pengolahan panas basah secara berkelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dari teknik pengolahan makanan
panas kering
2. Peserta didik mampu menyebutkan dengan benar jenis-jenis teknik pengolahan
panas kering
3. Peserta didik mampu mengklasifikan berbagai macam metode memasak panas
kering
4. Peserta didik dapat menerapkan teknik pengolahan panas kering dengan baik

E. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)


1. Religius
2. Disiplin
3. Nasionalisme
4. Santun
5. Gotong Royong
6. Tanggung jawab

F. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian teknik pengolahan makanan panas kering
2. Jenis-jenis teknik pengolahan panas
3. Metode memasak panas basah

G. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE

1. Pendekatan: Scientific Approach


2. Model Pembelajaran: Discovery dan Project
3. Metode: Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan.

H. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Video Pembelajaran.
2. Slide Powerpoint.
3. LCD Proyektor.

I. SUMBER BELAJAR
1. Modul
2. Buku Paket
3. Sumber lain
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Discovery Learning
Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt
u
A. Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 10
menit
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
 Mengingatkan peserta didik akan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar untuk mengawali
kegiatan pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari tentang Hak atas
Kekayaan Intelektual
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan manfaat bagi kehidupan sehari hari
 Memberikan motivasi dengan menampilkan
gambar / video mengenai materi yang akan
dibahas

B. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Pemberian Rangsangan (Stimulation) 55
menit
 Peserta didik disajikan powerpoint didepan kelas
oleh guru tentang pengolahan makanan panas kering.
 Peserta didik mengamati bahan bacaan,
powerpoint
gambar, video, dan sumber belajar lain
Problem  tentang teknik pengolahan makanan panas kering .

Statement  Peserta didik menanyakan berbagai hal yang


tidak difahami dalam bahan bacaan.
2. Pernyataan / Identifikasi Masalah (Problem
Statement)
 Peserta didik melakukan mengamati materi
berdasarkan bahan bacaan, powerpoint, dan
Data sumber belajar lain mengenai pengertian hingga
Collection proses
 Peserta didik mengambil kesimpulan dari hasil
hasil pengamatan sumber belajar
 Peserta didik meguraikan hasil pengamatan
Verification sumber belajar
3. Pengumpulan Data (Data Collection)
 Peserta didik mengumpulkan data mengenai
pengertian hingga mengklasifikasikan teknik
pengolahan makanan panas kering

 Peserta didik melakukan persamaan persepsi yang


berkaitan dengan pengertian hingga
Generalization mengklasifikasikan teknik pengolahan makanan
panas kering
4. Pembuktian (Verification) :

 Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan


secara mandiri bahan bacaan, gambar, video, dan
sumber belajar lain mengenai pengertian teknik
pengolahan makanan panas kering
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Confirmation bahan bacaan, gambar, video, dan sumber belajar
lain mengenai pengertian teknik pengolahan
makanan panas kering
5. Menarik Kesimpulan (Generalization) :
 Guru menyimpulkan hasil penjelasan peserta
didik pada bahan bacaan, gambar, video, dan
sumber belajar lain mengenai pengertian teknik
pengolahan makanan panas kering
 Peserta didik lain memberikan tanggapan
terhadap hasil penjelasan
 Peserta didik menerima tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Peserta didik menarik kesimpulan secara
bersama-sama berdasarkan hasil penjelasan
6. Mengkonfirmasi (Confirmation) :
 Guru memberikan kesimpulan dan penekanan
terhadap materi yang sudah dibahas

C. Kegiatan Penutup
 Guru mengevaluasi materi yang telah dibahas
untuk mengukur ketercapaian pembelajaran
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi
dan menyimpulkan bersama hasil pembelajaran
10
hari ini
menit
 Guru memberikan umpan balik (post test)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa
bersama dan memberi salam
Pertemuan 2
Project Based
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Learning
A. Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10
menit
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa untuk
belajar serta memeriksa kelengkapan kerja
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Guru memberikan apersepsi dan Pre Test
 Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
yang akan dicapai
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan

B. Kegiatan Inti (Sintak Project Based Learning)


Merencanakan Pase I: Penentuan Proyek
Produk Pada tahap ini guru memberikan sebuah resep terkait
teknik pengolahan makanan panas kering, serta perencanaan
sebuah karya sesuai dengan tema yang disediakan dan
memotivasi peserta didik
Pase II: Perancangan Penyelesain Proyek
55
Guru membantu peserta didik mengidentifikasi materi
menit
dengan membuat book sheet sesuai dengan tema yang di
berikan
Pase III: Penyusunan
Peserta didik membuat kelompok dan langsung melakukan
praktik sesuai tema yang sudah di berikan.
Pase IV:Penyelesaian proyek dan monitoring guru
Peserta didik membuat sebuah hidangan dengan teknik
pengolahan makanan panas kering sesuai dengan tema yang
telah dikerjakan
Pase V: Evaluasi/ Persentase
 Peserta didik mempresentasekan hasil
hidangan dengan teknik teknik pengolahan makanan
panas kering
 Guru mengevaluasi hasil hidangan dengan teknik
pengolahan makanan panas kering

C.Kegiatan Penutup
 Guru mengevaluasi untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran
 Guru bersama siswa melakukan refleksi dan
menyimpulkan bersama hasil parktik hari ini 10
menit
 Guru menyampaikan arahan untuk materi yang
akan dibahas minggu depan
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama
dan memberi salam

K. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu penilaian

1. Sikap Observasi Saat / Sesudah Pembelajaran


2. Pengetahuan Tes Butiran Soal Saat Pembelajaran
3. Keterampilan Penugasan Saat / Sesudah Pembelajaran

1. Lembar Penilaian Sikap dan Spritual Lembar Observasi/Pengamatan Sikap


No Nama Peserta didik Aspek Pengamatan TP KD SR SL
Berdoa Sebelum dan Sesudah belajar

1. Disiplin dalam pembelajaran


Mengerjakan ulangan sendiri
Aktif dalam diskusi kelompok
Keterangan Skor:
4=SL
3=SR
2=KD :Kadang
1=TP :Tidak Pernah

2. Penilaian Pengetahuan

a. Latihan Soal

No soal Kunci jawaban skor


1 Jelaskan pengertian dari teknik menumis dan Menumis adalah teknik 20
berikan contoh olahannya memasak bahan makanan
dengan menggunkan
minyak yang sedikit
dalam wajan yang datar.
Contoh olahannya :
 tumis kangkung,
 tumis tauge,
 tumis kancang
panjang
2 Jelaskan perbedaan teknik pengolahan panas Memanggang dengan 20
kering dengan metode memanggang dengan menggunakan hawa
membakar panas suhu ruang oven
sedangkan teknik
membakar menggunakan
panas api atau bara secara
langsung
3 Sebutkan media penghantar panas dari panas  Menggoreng : 20
kering indonesia dengan minyak
 Menumis :
sedikit minyak
 Menyangrai :
pasir
 Memanggang :
hawa panas
 Membakar :
api/bara secara
langsung
4 Sebutkan metode memasak dengan teknik Indonesia 20
panas kering Indonesia dan kontinental  Menggoreng
 Menumis
 Menyangrai
 Memanggang
 Membakar
Kontinental :
 Baking
 Roasting
 grilling
5 Sebukan suhu panas yang tepat ketika kita  150 20
menggoreng?  175
 195
Skor:
Jawaban benar:20
Jawaban salah : 0

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


100

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian praktik kelompok

No Nama Aspek
Peserta Penilaian
Didik Ketepatan hasil Penyajian Nilai

Kelompok 1
1
2
3
4
Kelompok 2
1
2
3
4
Kelompok 3
1
2
3
4
Kelompok 4
1
2
3
4

1. Ketepatan hasil
Kalau
Skor 4 apabila mampu menunjukkan hasil dengan sangat tepat sesuai prosedur
Skor 3 apabila mampu menunjukkan hasil dengan tepat sesuai prosedur
Skor 2 apabila mampu menunjukkan hasil dengan cukup tepat sesuai prosedur
Skor 1 apabila mampu menunjukkan hasil dengan kurang tepat sesuai prosedur.
2. Penyajian
Skor 4 apabila mampu menyajikan hidangan dengan sangat baik sesuai
materi yang sedang dipelajari
Skor 3 apabila mampu menyajikan hidangan dengan baik sesuai materi yang
sedang dipelajari
Skor 2 apabila mampu menyajikan hidangan cukup baik sesuai materi yang sedang
dipelajari
Skor 1 apabila menyajikan hidangan kurang baik

Interval Nilai Predikat Keterangan

93-100 A Sangat Baik


84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang

3. Remedial
Ecsds
a) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus:
a. Tugas membuat rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan
Indikator yang belum dicapai
b) Pemanfaatan tutor sebaya:
a. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum
dicapai
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
d) Bimbingan secara Individu
e) Bimbingan secara kelompok
4. Pengayaan
a) Belajar kelompok
a. Membaca dari internet atau perpustakaan terkait dengan KD di luar
jam pelajaran sekolah dan menyelesaikan masalah yang diminta
guru
b) Belajar mandiri
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai
KKM pada indikatornya
c) Pembelajaran berbasis tema
a. Memberi tugas dengan tema besar yang mengkaitkan
dengan beberapa mata pelajaran

Tangerang, 12 September 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Agung Banendro Jaka Maulana, S.Pd


Lampiran 1 Modul

Teknik Pengolahan Makanan

A. Pengertian Teknik Pengolahan Makanan

Teknik Pengolahan Makanan yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang
melalui proses pemanasan. Secara definitif pengolahan makanan dapat diartikan sebagai
sebuah proses pemanasan pada makanan hingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah, dan
mengubah bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang
merugikan kesehatan.
Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah
menjadi matang dengan cara sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh
karena itu , proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan.
Untuk mengolahan sebuah makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik
mengolah makanan.

B. Tujuan Pengolahan Makanan

- Makanan mudah dicerna


- Bebas dari bibit penyakit
- Menambahkan cita rasa
- Meningkatkan penampilan makanan & selera makan

C. Penerapan Teknik Pengolahan Makanan

Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai
macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2
yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat cooking) dan teknik pengolahan
panas kering (dry heat cooking).

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (Moist Heat Cooking)

Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan
cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu, santan dan bahan lainnya.
Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di antaranya :
 Boiling
Boilling adalah memasak makanan dalam air mendidih dengan cepat dan bergolak. Air
mendidih temperatur 2120F atau 1000C. Cairan yang digunakan untuk proses boilling adalah
kaldu, santan, atau susu yang direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih (1000),
maka terjadi evaporisasi (penguapan) cairan secara cepat. Bahan makanan yang diolah dengan
teknik boiling:
a. Sayuran
Sayuran dimasukkan kedalam air mendidih yang terlebih dahulu diberi garam. Saat proses
boilling berlangsung biarkan panci terbuka, sehingga warna sayuran tetap hijau/segar. Jika
sayuran telah matang, segera masukkan ke dalam air dingin. Hal ini dilakukan untuk
menghentikan proses pematangan lebih lanjut dan menjaga sayuran tidak over cooking.
Kriteria hasil sayuran dengan metode boilkling adalah empuk/lembut, warna sayuran tetap
hijau/segar dan tidak luntur.
b. Umbi-Umbian
Proses boilling untuk umbi-umbian dimulai sejak air masih dingin. Air harus menutupi
permukaan umbi. Selama proses boilling panci harus dalam keadaan tertutup.
c. Daging / Unggas
Prinsip merebus daging sama dengan sayuran , yaitu daging dimasukkan saat air telah
mendidih.

Keuntungan Boilling
- Bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna.
- Metode ini sesuai untuk memasak dalam skala besar.
- Metode cukup aman dan sederhana, dapat membunuh bakteri patogen.
- Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan
- Panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang.
Kelemahan Boilling
- Kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air
- Air perebusan terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut. Oleh karena itu, bahan
dan alat perebus harus sesuai sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya. Alat-alat
masak yang terbuat dari pirex , stainless, dan aluminium cukup aman digunakan, sedangkan
alat masak yang terbuat dari besi atau tembaga kurang bagus digunakan karena besi mudah
berkarat
- Makanan terlihat kurang menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi perubahan
warna sayuran hijau menjadi kusam dan kekuning-kuningan.
 Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Teknik ini bisa dikenal
dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air
panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan
teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :
1.      Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan
mengeluarkan uap.
2.      Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus.
3.      Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung.
4.      Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus
akan beraroma hangus.
5.      Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.

 Stewing
Stewing (menggulai) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis
bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses
stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan
sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya
dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam daging dan sayur sudah terkandung garam.
Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut :
1.      Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang
2.      Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.
3.     Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena/tepung
terigu.
4.      Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan
mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur.

 Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit, kira-kira
setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-
lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut :

1.      Teknik merebus dalam cairan yang sedikit.


2.      Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya.
3.      Dalam pengolahan daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu siram
dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya.
4.      Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan
daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik.
5.      Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven.
Apabila diolah diatas kompor ( perapian ), posisi braising pan tertutup.
Syarat-syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut :
1.      Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.
2.      Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan.
3.  Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.
4.      Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah berkurang.
 Poaching
Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan
yang terbatas jumlahnya. Proses poaching berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air
berkisar 83 ◦c – 95 ◦c.
Bahan makanan yang dapat diproses dengan metode poaching adalah daging, unggas, ikan,
buah, dan telur.

Contoh poaching pada hidangan telur:


- Tuang cuka kedalam air perebus
- Pecahkan telur dan taruh di dalam mangkok.
- Masukkan telur kedalam air panas , hampir mendidih
- Simmer telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggir.

 Simmering
Simmering adalah memasak dalam cairan mendidih dengan api kecil dan pelan, temperatur
panas sekitar 85-96⁰C. Bahan makanan seluruhnya harus tertutup cairan. Buih atau kotoran
yang terdapat di atas permukaan cairan harus dibuang. Alat yang digunakan untuk simmering
adalah stock pot.
Simmering diperlukan dalam berbagai prosedur memasak seperti pada saat membuat stock,
bakso, memasak sayur,dan lauk pauk. Pada saat membuat kaldu , simmer diperlukan pada
proses menjernihkan kaldu. Busa yang dihasilkan dari ekstrak daging yang direbus akan
mudah diambil (skeamming) pada permukaan air mendididh yang tidak terlalu banyak
bergolak. Bulatan bakso juga dapat masak dengan sempurna (tidak pecah) apabila
dimasukkan pada air perebus pada suhu simmering. Ketika memasak sayur, simmer dilakukan
untuk menunggu bahan yang dimasak matang dan agar bumbu masakan meeresap kedalam
bahan makanan. Mengolah masakan yang berkuah santan juga menggunakan teknik
simmering supaya santan yang direbus tidak pecah.

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (Dry Heat Cooking)

Metode Panas Kering yaitu penghantaran panas kering pada makanan melalui udara
panas, metal panas, radiasi atau lemak panas. Macam – macam metode panas kering :

 Deep frying

Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan minyak dalam
jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-betul tenggelam dalam minyak dan
meperoleh hasil yang krispi atau kering. Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer,
yaitu:
1.      Cara Perancis ( A’la Fraincaise, French Style )
a.       Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena.
b.      Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas.

2.      Cara Inggris ( A’la Englaise, English Style )


a.       Di marinade dalam bumbu lalu tiriskan.
b.      Celupkan dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi sekali lagi.
c .       Goreng dalam minyak yang panas.

3.      Cara Only ( Al Only, Only Style )


a.       Makanan yang akan digoreng docelupkan dalam adonan.
b.      Kemudian langsung digoreng dalam minyak yang panas.

4.      Cara menggoreng polos


a.       Bahan dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
b.      Kemudian langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan panas.

 Shallow   Frying
Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng
yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu
sebagai berikut :
1.      Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan: minyak kelapa,
minyak salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.
2.      Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit.
3.      Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan.
4.      Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.

Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu cara pan frying dan sautéing :
1. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan
frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging,
ommelet scrambled eggs, serta unggas yang lunak dan dipotong tipis.
2. Sauteing adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan sedikit minyak sambil
diaduk dan dilakukan sacara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan
dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran
Indonesia disebut oseng-oseng (tumisan). Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini,
antara lain onion chopped (bawang bombay cincang),daging, sayuran, dan bumbu.

 Roasting
Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang bahan makanan
dalam bentuk besar didalam oven. Roasting bentuk seperti oven. Sumber panasnya berasal
dari kayu bakar, arang, gas, listrik, microwave atau oven. Waktu meroasting sumber panas
berasal dari seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak
berulang kali untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut. Untuk melakukan
teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1.      Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata.
2.      Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah pengerutan.
3.      Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi permukaannya dengan
lemak atau cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut.
4.      Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk mengetahui
tingkat kematangan daging.
5.      Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding.

 Baking
Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah.
Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang berisi air didalam oven, yaitu
bahan makanan diletakkan dalam loyang. Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan
pada berbagai bahan makanan, diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan,
sayuran. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai
berikut :
1.      Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan.
2.      Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3.      Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4.      Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.
5.      Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.

 Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas (gridle) atau diatas
pan dadar (teflon) yang diletakkan diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar
292 oC. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat
bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan
diolah maupun pada alat yang digunakan.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1.      Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam dengan bumbu
(dimarinade) sebelum digrill.
2.      Kemudian mengolesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan minyak goreng untuk
menghindari lengket.
3.      Pergunakan jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan diantaranya
daging, daging cincang,ikan, dan ayam.
Lampiran 2. PowerPoint

You might also like