You are on page 1of 3

V10 Dataran Antara Gunung Api

V11 Leher Gunung Api


V12 Boca
V13 Kerucut Parasiter
*Kode warna: Merah

5.4. Bentuk-bentuk Bentangalam Vulkanik


a. Kerucut Semburan
 Kerucut Semburan Utama, Merupakan morfologi kerucut semburan yang
terbentuk oleh erupsi lava yang bersifat kental/andesitik.
 Kerucut Parasit (Parasitic Cone), Merupakan morfologi yang terbentuk
sebagai hasil erupsi gunungapi yang berada pada lereng gunungapi yang
lebih besar.
 Kerucut Sinder (Cinder Cone), Merupakan morfologi yang terbentuk oleh
erupsi kecil yang terjadi pada kaki gunungapi, berupa kerucut rendah
dengan bagian puncak tampak cekung datar.

b. Kubah Lava (Lava Dome)


Merupakan morfologi yang berbentuk kubah membulat yang terbentuk
oleh magma yang sangat kental, biasanya dacite/rhyolite. Kubah terdiri dari satu
atau lebih aliran lava individu.

c. Gunung Vulkanik
Merupakan morfologi yang terbentuk oleh aliran magma cair encer,
sehingga pada waktu magma keluar dari lubang kepundan, meleleh ke semua arah
dala jumlah besar dari suatu kawah besar/kawah pusat dan menutupi daerah yang
luas yang relatif tipis. Sehingga bentuk gunung yang terbentuk mempunyai alas
yang sangat luas dibandingkan dengan tingginya.
Sifat magmanya basa dengan kekentalan rendah dan kurang mengandung gas.
Karena itulah erupsinya lemah, keluarnya ke permukaan bumi secara
effusif/meleleh. Akibatnya lerengnya landai (20 – 100) tingginya tidak seberapa

15
dibanding diameternya, dan permukaan lereng yang halus. Contohnya adalah
gunungapi di Hawaii (Mauna Loa, Kilauea).

d. Dataran Vulkanik
Secara relatif, dataran vulkanik dicirikan oleh puncak topografi yang datar,
dengan variasi beda tinggi yang tidak mencolok. Macam-macam dataran vulkanik
diantaranya adalah dataran basal, plato basal dan dataran kaki vulkan.

e. Vulkan Semu
Vulkan semu adalah morfologi mirip kerucut gunungapi, bahan
pembentuknya berasal dari vulkan yang berdekatan. Dapat pula terbentuk oleh
erosi lanjut terhadap suatu vulkan yang sudah lama tidak menunjukkan
kegiatannya (mati). Morfologi ini kemungkinan dihasilkan oleh suatu sistem
patahan mayor yang melintasi gunungapi aktif dan mampu mengangkat massa
yang besar. Morfologi vulkan semu ini sering disebut Gunung Gendol. Gunung
Gendol adalah bukit kecil di daerah muntilan , Jawa Tengah pada dataran kaki
vulkan G. Merapi.

f. Kawah
Yaitu depresi vulkanik yang terbentuk oleh letusan dengan diameter
maksimum 1,5 km, dan tidak terisi oleh apapun selain material hasil letusan.
Berdasarkan asal mulanya dibedakan kawah letusan dan kawah runtuhan. Sedang
berdasarkan letaknya terhadap pusat kegiatan dikelompokkan kawah kepundan
dan kawah samping (kawah parasiter). Pengisian kawah oleh airhujan akan
menyebabkan terbentuknya danaukawah. Dan letusan pada gunungapi yang
mempunyai danaukawah akan menyebabkan terjadinya lahar letusan yang
bersuhu tinggi.

d. Kaldera
Yaitu depresi vulkanik yang terbentuknya belum tentu oleh letusan, tetapi
didahului oleh amblesan pada komplek vulkan, dengan ukuran lebih dari 1,5 km.

16
Pada kaldera ini sering muncul gunungapi baru. Menurut H. William (1947),
berdasarkan proses yang membentuknya kaldera dibedakan menjadi :

1. Kaldera letusan, yaitu kaldera yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang
sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan mnyemburkan
massa batuan dalam massa yang sangat besar. Kaldera Bandai-san di Jepang dan
Tarawera di New Zealand termasuk dalam jenis ini.

2. Kaldera runtuhan, yaitu kaldera yang disebabkan oleh letusan yang berjalan
cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak, sehingga
menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunan permukaan magma di
dalam waduk pun akan menyebabkan runtuhnya bagian atas dapur magma, dan
memicu terjadinya runtuhan bagian puncak gunungapi. Hampir kebanyakan
kaldera terbentuk melalui proses ini, contoh kaldera Krakatau, di Indonesia dan
Crater Lake di Oregon, Amerika.

3.    Kaldera erosi, yaitu kaldera yang disebabkan oleh erosi pada bagian puncak
kerucut, dimana erosi akan memperlebar daerah lekukan sehingga daerah kalderah
tersebut semakin luas. Gejala seperti ini banyak ditemukan di gunungapi Jepang.

17

You might also like