You are on page 1of 1

MANAJEMEN DAN MANAJER

Manajemen adalah proses dimana seseorang dapat merencanakan & mengendalikan


sesuatu (individu / kelompok untuk mencapai tujuan dengan mengoptimalkan fungsi
manajemen (planning, organizing, actuating, dan controling). Inti dari kegiatan manajerial
yaitu pengambilan keputusanyang mengedepankan kepentingan umum. Sedangkan manajer
adalah seorang yang mampu melakukan pengawasan serta koordinasi terhadap pekerjaan
orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi yang sudah ditentukan dapat tercapai.
Terdapat 3 perkembangan / era manajemen yaitu manajemen tradisional, manajemen modern,
dan manajemen post-modern. Manajemen tradisional memiliki sistem diturun alihkan dari
generasi ke generasi. Dalam manajemen tradisional, SDM dianggap sebagai fungsi produksi
yang sangat berguna bagi produktifitas (tanpa memperhatikan inovasi), SDM juga dianggap
punya banyak sifat negatif (merugikan pekerja), dan alasan utama seseorang untuk bekerja
adalah uang.
Yang kedua, manajemen modern. Manajemen modern adalah ilmu yang
mengedepankan logika dan para ahli, bersifat fleksibel, dan sistematik. Yang ketiga,
manajemen post-modern. Manajemen post-modern ini menyempurnakan teori yang
sebelumnya dan bersifat organisasi (open corporate culture). Manajer memiliki tiga peran
utama yaitu interpersonal role, informational role, dan decisional role. Untuk interpersonal
role atau peranan hubungan antarpribadi dimana peran ini memiliki gambaran yaitu sebagai
status, otoritas pemimpin, dan hal-hal yang bertautan dengan pribadi. Seorang manager juga
memiliki 3 peran terkait hal ini yaitu peranan sebagai tokoh, peranan sebagai pimpinan, dan
peranan sebagai penghubung. Selanjutnya, informational role atau peranan yang
berhubungan dengan informasi yang meliputi peranan manajer sebagai pemonitor, pembagi
informasi, dan juru bicara. Dan yang terakhir peranan pengambilan keputusan (decisional
role) yang meliputi peranan manajer sebagai wirausaha, sebagai pereda, sebagai pengalokasi
sumber daya, dan sebagai penegosiasi.
Ada 4 tingkatan manajerial, yang pertama, manajemen puncak (top management).
tingkat ini harus memiliki keahlian konseptual dan dapat membuat serta merumuskan konsep
kegiatan secara terstruktur yang bisa dijabat oleh presiden direktur, wakil direktur, dan
sekretaris perusahaan. Yang kedua, Manajemen tengah (middle management). Tingkat ini
harus memiliki keahlian kemanusiaan dan ahli dalam berkomunikasi serta bekerja sama yang
bisa dijabat oleh kepala divisi/departemen, manajer cabang, dan kepala pengawas. Yang
ketiga, manajemen bawah (first-line management). Tingkat ini harus memiliki keahlian teknis
dan memiliki pengetahuan akan prosedur, teknis pada suatu bidang yang bisa dijabat oleh
pengawas (supervisor ) dan mandor (foreman ). Yang keempat, pelaksana teknis ( non-
supervisory management). Tingkat ini harus memiliki keahlian Khusus dan ahli dalam suatu
bidang khusus yang bisa dijabat oleh buruh, pekerja bangunan, dll.
Selanjutnya, ada juga tingkatan manajerial berdasarkan bidangnya yang meliputi
manajer umum yang bertanggung jawab terhadap kegiatan keuangan, operasi divisi serta
pemasaran dan manajer fungsional yang bertanggung jawab sesuai bidang aktivitas dan
fungsinya. Efisiensi memiliki arti ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu dan kemampuan
menjalankan tugas dengan baik dan tepat. Sedangkan efektivitas memiliki arti sebuah tujuan
yang telah tercapai atau berhasil karena adanya suatu proses. Untuk menjadi manajer yang
baik maka setidaknya harus memiliki rencana dan prioritas yang jelas, mendelegasikan
wewenang, memiliki kemampuan untuk memimpin, memotivasi karyawan/tim, dan
berkomunikasi secara efektif.

You might also like