BUPATI BANGGAI
Luwuk, 5 Meet 2002
Kepada Yth,
1. Unsur Forkopimda Kab. Banggai
2. Asisten, Staf Ahli, Pimpinan Perangkat
Daerah, Para Kabag Setda Banggai,
Instansi Vertikal, BUMN/BUMD Lingkup
Pemkab Banggai, Perusahaan.
3. Camat dan Lurah / Kepala Desa
se - Kabupaten Banggai
4, Kepala Bandara Syukuran Aminuddin
Amir Luwuk.
5. Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan
6. Kepala Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan
7. Kepala Perwakilan Maskapai Penerbangan
8. Pimpinan Partai Politik, Perguruan Tinggi,
organisasi -kemasyarakatan, —_—Profesi,
Organisasi Keagamaan.
9. Pelaku Usaha : Hotel, Cafe, Restauran,
Rumah Makan, Tempat Karaoke, Toko,
Swalayan, Supermarket, — Fasilitas
Olahraga, Pengelola Wisata, Wahana
Permainan Anak, dan Pengelola Gedung,
Salon dan Usaha lainnya.
10.Para Ta'mir Masjid, Imam Masjid,
Pengurus Rumah Ibadah, Pemangku
Kepentingan dan Elemen Masyarakat
di -
‘Tempat.
SURAT_EDARAN
Nomor: 440 10886 | Satyas Corid-19
‘TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM)
LEVEL 3 (TIGA) UNTUK PENANGANAN DAN PENGENDALIAN COVID-19
DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH
A. Dasar :
ib
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2022
tanggal 15 Maret 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko
Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Tingkat Desa dan Kelurahan
untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Di wilayah
Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.2. Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid - 19 Nomor 11 Tahun
2022 tanggal 8 Maret 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam
Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan
Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK. 01/08/Menkes/
6678/2021 Nomor 443-5487 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 20 19 (Covid-19).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/6424/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) bagi Anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun.
5. Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 04 Tahun 2022 tanggal
4 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan / Keagamaan di
‘Tempat Ibadah pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona
Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa
Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua serta Penerapan
Protokol Kesehatan 5M.
6. Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 04 Tahun 2022 tanggal
14 Februari 2022 tentang Pembatasan Kegiatan pada Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
7. Rapat Koordinasi dan Evaluasi PPKM Level 3 (tiga) Penanganan Covid-19,
Percepatan Vaksinasi dan Pembelajaran ‘Tatap Muka Terbatas
di Kabupaten Banggai serta Kesepakatan Bersama Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah, Satgas Covid-19, Organisasi Perangkat Daerah, Instansi
Vertikal, Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, PHRI
Kab. Banggai dan Pelaku Usaha tanggal 15 Maret 2022.
. Untuk penanganan pengendalian pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
di Kabupaten Banggai sesuai assesment dengan kriteria Level 3. (tiga)
berdasarkan kondisi obyektif Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah,
maka dilakukan pengaturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM), yaitu sebagai berikut :
1. Bahwa berdasarkan data terbaru prosentase vaksinasi di Kabupaten
Banggai untuk Dosis 1 (satu) mencapai 91,36%, Dosis 2 (dua) 43,37% dan
Lansia 62,53%, Untuk percepatan dan peningkatan vaksinasi dilakukan
langkah-langkah strategis yang harus diperhatikan dan dilaksanakan :
1), penyelesaian vaksinasi Dosis 1 (satu) agar terus dipacu guna menuju
pencapaian 100% dan pelaksanaan vaksinasi Dosis 2 (dua) yang baru
mencapai 43,37% harus lebih ekstra keras dan fokus dalam percepatan
vaksinasi guna menuntaskan target 60%. Selanjutnya vaksinasi untuk
Lansia yang telah mencapai 62,53% agar terus dilaksanakan dan
ditingkatkan;2)
3)
4).
5).
6).
7).
8).
9).
percepatan vaksinasi Dosis 1 (satu), Dosisi 2 (dua) bagi masyarakat
umum, Lansia dan anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas)
Tahun agar terus dilakukan langkah-langkah setrategis antara lain
dengan memperbanyak gerai-gerai vaksinasi dan percepatan vaksinasi
secara mobail serta perlu ada setrategi menarik lainnya seperti
pembagian sembako dan lain-lain bagi masyarakat yang divaksin.
melakukan percepatan peningkatan vaksinasi disetiap Kecamatan
dengan keterlibatan semua jajaran pemerintahan dan elemen
masyarakat dan kegiatan vaksinasi akan dievaluasi setiap hari dengan
pencapaian target yang ditetapkan;
bagi para Camat beserta Unsur Forkopimeam, Tenaga Kesehatan, Lurah
dan Kepala Desa yang prosentase vaksinasinya (Dosis 1, Dosisi 2 dan
Lansia) masih rendah agar segera meningkatkan percepatan vaksinasi.
Untuk Kecamatan yang tingkat vaksinasinya masih rendah akan
menjadi catatan dan evaluasi Bupati Banggai dalam pencapaian
vaksinasi;
diharapkan semua elemen masyarakat_ termasuk —pemangku
kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta
elemen masyarakat lainnya di Kabupaten Banggai harus bersama-sama
mematuhi Protokol Kesehatan dan bekerjasama untuk percepatan
vaksinasi baik Dosis 1 (satu), Dosisi 2 (dua), Lansia dan anak Usia
6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun;
selanjutnya vaksinasi untuk Anak Usia 6 (enam) sampai dengan
11 (sebelas) Tahun dapat dilakukan sesuai standar yang mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/ 6424/2021
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) bagi Anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas)
Tahun;
diharapkan kepada semua stakeholder, Camat, Unsur Forkopincam,
Lurah / Kepala Desa, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Tokoh
Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta elemen masyarakat
lainnya untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada orang tua
siswa guna mengizinkan anaknya divaksin;
upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk melindungi
sebanyak mungkin orang dan upaya ini dilakukan untuk menurunkan
laju penularan serta mengutamaka keselamatan mereka yang rentan
untuk meninggal (seperti lansia, orang dengan komorbid) mengingat
kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari
infeksi Covid-19. Unsur terkait yang telah mendapatkan suplai vaksin
dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan, segera melaksanakan
vaksinasi kepada masyarakat dan tidak ditahan sebagai cadangan
(stok).
kchusus Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Organisasi Perangkat
Daerah (OPD), Kepala Bagian, Camat dan Lurah diwajibkan vaksin serta
OPD melaporkan staf / pegawai yang belum divaksin untuk segera
divaksin;10). kewajiban vaksinasi bagi masyarakat umum baik di kantor pemerintah,
perusahaan dan lingkungan sekolah yang berkaitan dengan persyaratan
pelayanan administerasi dan proses belajat mengajar, diwajibkan
adanya vaksinasi (memperlihatkan sertifikat / kartu vaksin);
11) vaksinasi Dosisi ketiga (booster) bagi non lansia agar terus ditingkatkan
pelaksanaannya, untuk itu kepada pihak-pihak terkait agar segera
melaksanakan peningkatan vaksinasi dan terus mensosialisasikan
kepada seluruh elemen masyarakat;
12) peru ada akurasi data terpadu schingga data-data tentang vaksinasi
bisa akurat dan kongrit serta validasinya bisa dipertanggung jawabkan;
13) untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dampak vaksinasi telah
diperhitungkan dan dikaji oleh Pemerintah melalui proses Uji
laboratorium, analisis dan legalitas yang sah sehingga tidak perlu
adanya kekhawatiran mengingat tujuan vaksinasi adalah untuk
melakukan perlindungan terhadap masyarakat atas keschatan dan
menjaga masyarakat agar tetap sehat serta dapat melakukan
aktivitasnya.
2. Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan dengan
pengaturan :
1) pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh
bagi sekolah agar berdasarkan pada Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021,
Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021,
Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
2) percepatan vaksinasi bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan (Guru, Tata
Usaha dan Tenaga lainnya) & anak usia sekolah serta elemen Perguruan
‘Tinggi (Dosen, Mahasiswa, BAK) agar segera dilakukan;
3) pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan dengan penerapan
protokol Kesehatan yang ketat dan Tenaga Pendidik, Kependidikan
(Guru, Tata Usaha dan Tenaga lainnya) serta siswa di lingkungan
sekolah dan Dosen, Mahasiswa, BAK dilingkungan Perguruan Tinggi
wajib divaksin dan bilamana belum divaksin untuk tidak diperkenankan
Tnelakukan pembelajaran secara tatap muka melainkan mengikuti
melalui pembelajaran jarak jauh / daring / online dari rumah;
4) untuk pelaksanaan vaksinasi ditingkat SD dan SMP di Koordinir oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai dan untuk SLTA dikoordinir oleh
Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah V Kabupaten Banggai
gerta untuk MI/MTs/MA dikoordinir oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Banggai;
5) pengawasan pada siswa saat
kampus untuk tetap memat
dan tidak berkerumun).
t pulang sekolah dan mahasiswa pulang dari
tuhi Protokol Kesehatan (memakai masker6) pembelajaran Tatap Muka Terbatas akan selalu dievaluasi setiap saat
dan apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka sekolah yang
bersangkutan akan ditutup selama 5 (lima) hari dan akan dilakukan
testing, tracking, treatment;
Pelaksanaan_ kegiatan pada sektor non esensial (Perkantoran Pemerintah/
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, Perkantoran BUMN/BUMD/
Swasta) diberlakukan 50% (lima puluh persen) maksimal staf Work From
Office (WFO) dengan menerapkan protokol Kesehatan secara lebih ketat
dan apabila ditemukan Klaster penyebaran Covid-19, maka sektor yang
bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;
Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan termasuk
didalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), bahan pangan, makanan,
minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan,
perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, — logistik, perhotelan,
Konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital
nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta
objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang
berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan
supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang
berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100%
(seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan
penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;
Industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol
Kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran
Covid-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;
Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet
voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak,
pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan,
dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol keschatan ketat,
memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dengan jam operasional
sampai pukul 21.00 Wita;
Pelaksanaan kegiatan makan / minum di tempat umum :
1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan
sejenisnya diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan
ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dengan jam
operasional sampai pukul 21.00 Wita;
2) restoran/rumah makan dan café dengan skala kecil, sedang atau besar
baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada
pusat perbelanjaan / mall dapat melayani makan ditempat/dine in
sebesar 50 % (lima puluh persen) dari kapasitas dan untuk layanan
makanan melalui pesan-antar/ dibawa pulang tetap diizinkan dengan
jam operasional sampai Pukul 21.00 Wita, 2 (dua) orang per meja dan
menerima makan dibawa pulang / delivery / take away dengan
menggunakan aplikasi Pedulilindungi atau _penerapan
protokol
Kesehatan secara lebih ketat;8.
10.
rn
12
13.
Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan_ diizinkan
beroperasi 50% (lima puluh persen) pada pukul 10.00 wita hingga 21.00
wita dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat;
Pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik (tempat
konstruksi dan lokasi proyck) dapat beroperasi 100% (seratus persen)
dengan penerapan protokol k an secara lebih ketat;
Pelaksanaan kegiatan ibadah (pada tempat ibadah di Masjid, Mushola,
Gereja, Pura dan Vihara serta tempat ibadah lainnya) dapat mengadakan
kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah dengan pengaturan kapasitas
maksimal 50% (lima puluh persen) atau maksimal 50 (lima puluh) orang
dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun lebih
dioptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan
pengaturan teknis dari Kementerian Agama yaitu berdasarkan Surat Edaran
Menteri Agama Nomor SE. 04 Tahun 2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan / Keagamaan di Tempat Ibadah pada
Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan
Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019
di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua serta Penerapan Protokol Kesehatan SM
(mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, memakai masker,
menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas);
Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum,
tempat wisata umum atau area publik lainnya) diizinkan beroperasi
dengan pembatasan kapasitas maksimal 0% (lima puluh persen) dengan
menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol kesehatan
yang ketat dengan jam operasional sampai Pukul 21.00 Wita;
Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi
seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan
kerumunan) diizinkan beroperasi dengan pembatasan kapasitas
maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli
Lindungi atau penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan jam
operasional sampai pukul 21.00 wita;
Kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara lain :
1) diselenggarakan oleh Pemerintah _tanpa penonton atau suporter
dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;
2) olahraga mandiri / individual dengan penerapan protoko kesehatan
yang ketat;
3) fasilitas olahraga diruang terbuka dizinkan dibuka dengan jumlah
orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas maksimal dengan
menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan Protokol
Kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai pukul 21.0014,
15.
16,
17.
4) fasilitas pusat kebugaran / gym diizinkan dibuka dengan jumlah
orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas maksimal dengan
menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan Protokol
Kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai pukul 21.00
wita;
Kegiatan akad nikah hanya diperbolehkan dihadiri maksimal 10 (sepuluh)
orang berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI
dan resepsi pernikahan di rumah / hotel / gedung serta hajatan
(kemasyarakatan) maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas atau
maksimal 50 (lima puluh) orang dan tidak ada hidangan makanan
ditempat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;
Menunda pelaksanaan acara (rapat/sosialisasi/seminar/pertemuan luring)
dan kegiatan yang memobilitasi atau mengumpulkan orang banyak
sehingga menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar pada satu lokasi
secara bersamaan yang susah / sulit untuk dikendalikan. Kegiatan-
Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan terutama kegiatan yang sudah
terjadwal dengan ketentuan tidak menimbulkan kerumunan dalam jumlah
yang besar dan sulit dikendalikan, pembatasan kapasitas maksimal 50%
(ima puluh persen) dan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat serta
adanya pendampingan dari Petugas / Satgas Covid-19 setempat;
Transportasi umum (kendaraan | umum, angkutan masal, _taksi
(konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) _diberlakukan
dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh _ persen)
dan 100% (seratus persen) untuk pesawat terbang dengan menerapkan
protokol kesehatan secara lebih ketat;
Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
1) Setiap orang yang melaksanakan perjalanan dengan kendaraan
pribadi maupun umum bertanggung jawab atas kesehatannya masing-
masing, serta tunduk dan patuh pada syarat dan ketentuan yang
berlaku;
2) Setiap —pelaku perjalanan = wajib_~=—s menggunakan _aplikasi
PeduliLindungi sebagai syarat melakukan perjalanan dalam negeri;
3) Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dengan moda transfortasi
udara, laut dan darat yang menggunakan kendaraan pribadi atau
umum dan penyebrangan berlaku ketentuan :
a. Pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua
atau vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukan
hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen;
b. Pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama
wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil
dalam kurun waktu 3 x 24 jam atau rapid test antigen yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam sebelum
keberangkatan sebagai syarat perjalanan;18,
19.
c. pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit
Komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat
menerima vaksinasi wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam atau
rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu
maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan
perjalanan dan persyaratan wajib melampirkan surat keterangan
dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi
COVID-19;
d. pelaku perjalanan dengan usia dibawah 6 tahun dapat melakukan
perjalanan dengan pendamping perjalanan dan menerapkan protokol
Kesehatan secara ketat
4) ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3) poin a, b dan ¢
hanya berlaku untuk kedatangan dan keberangkatan dari dan ke
wilayah yang ditetapkan sebagai PPKM serta tidak berlaku untuk
transportasi dalam wilayah aglomerasi;
5) pelaku perjalanan yang memasuki dan keluar wilayah Kabupaten
Banggai melalui Bandara, Laut, dan Darat dilakukan pemeriksaan yang
ketat di tempat kedatangan/keberangkatan, penyebrangan, dan daerah
perbatasan;
6) setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang wajib menerapkan
dan mematuhi protokol kesehatan yaitu : memakai masker, menjaga
jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan;
7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3) dikecualikan
untuk moda transportasi perintis termasuk di wilayah perbatasan,
daerah 37 (tertinggal, terdepan, terluar), dan pelayaran terbatas sesuai
dengan kondisi daerah masing- masing;
8) Setiap operator moda transportasi_ diwajibkan _ menggunakan
aplikasi PeduliLindungi untuk memeriksa persyaratan perjalanan pada
setiap pelaku perjalanan.
Harus ada upaya setrategis dalam pengawasan kegiatan masyarakat yang
berpotensi menimbulkan kerumunan baik diluar ruangan, hotel, hajatan /
pesta dan event-event lainnya, sehingga Protokol Kesehatan yang ketat
dilaksanakan;
Covid-19 varian Omicron penyebarannya 4 (empat) kali lebih cepat dari
varian Delta, oleh karena itu hal yang harus diperhatikan adalah penerapan
protokol kesehatan yang ketat dan jangan abay atau kendor menggunakan
masker serta dilakukan upaya kongrit yaitu pendisipilanan penggunaan
masker (sweeping masker) di tempat-tempat umum yang berlaku ditingkat
Kabupaten, Kecamatan, Desa / Kelurahan. Tetap memakai masker
dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar rumah;20.
21.
22.
23.
24.
25.
Dalam pelaksanaan PPKM Level 3 (tiga) Pemerintah Kabupaten, Kecamatan
dan Desa / Kelurahan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan TNI, Polri
dan Kejaksaan serta secara tegas melakukan sosialisasi terhadap kontra
hoak / membendung hoak terutama terkait vaksinasi;
Sagas Covid-19 bekerjasama dengan TNI/Polri diberbagai tingkatan
memastikan seluruh kegiatan ekonomi masyarakat dan UMKM (usaha
mikro, kecil dan menengah) berjalan dan dilaksanakan dengan protokol
kesehatan yang ketat;
Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai bertugas antara lain menangani dan
melakukan secara prepentif dan represif tentang penanganan dan
pengendalian Covid-19 dari segi penyebaran pandemi, pengaturan protokol
Kesehatan, dan vaksinasi serta pemulihan ekonomi yang diterjemahkan oleh
OPD terkait sebagai Leading Sector termasuk didalamnya pengelola /
pemegang anggaran, untuk segera melaksanakan fungsi dan program /
kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA)
baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rangka mendukung jaring
pengaman sosial termasuk didalamnya untuk meningkatkan gairah
ekonomi pelaku usaha, sehingga Satgas Covid-19 Provinsi dan Kabupaten
mengambil peran dalam pemulihan ekonomi masyarakat.
Camat, Forkopincam, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah / Kepala Desa dan
seluruh elemen masyarakat untuk membentuk Kembali Posko-Posko PPKM
di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan setelah Posko-Posko
PPKM tersebut selama ini longgar. Posko tingkat Desa diketuai oleh
Kepala Desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh __Perangkat
Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), Lembaga Adat Desa (LAD),
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Mitra Desa lainnya dan
Posko tingkat Kelurahan diketuai oleh Lurah yang dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Aparat Kelurahan dan kepada masing-masing Posko baik
Posko tingkat Desa maupun Posko tingkat Kelurahan juga dibantu oleh
Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tokoh Masyarakat;
Memperketat penerbitan surat rekomendasi kegiatan / izin keramaian dan
bilamana diterbitkan rekomendasi maka, Petugas / Satgas Covid-19
setempat wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap
kepatuhan Protokol Kesehatan dalam penanganan Covid-19 ditempat
kegiatan dan apabila terdapat kegiatan tidak terkendali atau ada
kerumunan yang menyebabkan terjadinya klaster, maka kegiatan dapat
dihentikan;
Melakukan pemantauan dan monitoring pelaksanaan vaksinasi khususnya
vaksinasi Dosis 2 (dua), usia lanjut (lansia) dan vaksinasi anak (usia
6 tahun sampai dengan 11 tahun);26.
27.
28.
29.
30.
31.
OPD yang mempunyai Leading Sector berkaitan dalam mendukung data
inputing vaksinasi yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Banggai untuk segera proaktif memperbaiki data induk kependudukan agar
inputing data vaksinasi dapat berjalan lancar;
Bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dihimbau untuk melakukan isolasi
secara terpusat di rumah sakit atau tempat isolasi yang ditetapkan untuk
mendapat bantuan penanganan yang lebih baik dan bagi yang isolasi
mandiri untuk tetap tidak keluar rumah agar tidak berdampak/menyebar
kepada pihak-pihak lain dan diminta partisipasi serta pengawasan yang
ketat dari Satgas Covid-19, Camat, Lurah/Kepala Desa, RT/RW dan elemen
masyarakat setempat lainnya;
Para Camat, tokoh masyarakat / agama dan elemen masyarakat serta
pemangku kepentingan untuk dapat menggerakan warga masyarakat dari
tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan, RT/RW sampai dengan
Tingkungan keluarga untuk menerapkan dan memberikan edukasi protokol
Kesehatan 5M yaitu ; memakai masker, menjaga jarak, menghindari
kerumunan dan mencuci tangan serta mengurangi mobilitas;
Camat dan Lurah/Kepala Desa se - Kabupaten Banggai berdasarkan
sistem pencatatan dan pelaporan terintegrasi Covid-19 Satgas Penanganan
Covid-19 Nasional untuk memberikan laporan kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Bupati (Satgas Penanganan Covid-19) Banggai _ paling
sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Realisasi pelaksanaan vaksinasi dan ketersediaan vaksin serta Tenaga
Kesehatan vaksinator);
2. Pemberlakuan PPKM Level 3 (tiga);
3. Pembentukan Posko tingkat Desa dan Kelurahan untuk
pengendalian penyebarann Covid-19; dan
4, Pelaksanaan fungsi Posko tingkat Desa dan Kelurahan untuk
pengendaliann penyebaran Covid-19;
Dalam hal Camat dan unsur terkait tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
17 Tahun 2022 dan Surat Edaran ini, dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Perlu kesadaran masyarakat dan pengawasan petugas _terhadap
pembatasan potensi kerumunan dan hilangkan anggapan bahwa
penyebaran Covid-19 sudah tidak ada;32.
33.
Untuk masyarakat, pelaku usaha, restoran, pusat _perbelanjaan,
transportasi umum akan dilakukan pendisiplinan / swiping masker
(penerapanan protokol kesehatan) dan yang tidak melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri
Nomor 14 Tahun 2022 dan Surat Edaran ini, dengan tegas akan dikenakan
sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
Setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran
dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan :
1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasa 212 sampai dengan Pasal
218;
2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan; dan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Banggai Nomor 33 Tahun 2020
tanggal 24 Agustus 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan
Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 dan Peraturan Perubahannya Nomor 30 Tahun 2021
tanggal 23 Agustus 2021 tentang Perubahan Peraturan Bupati Banggai
Nomor 33 Tahun 2020 tanggal 24 Agustus 2020 tentang Penerapan
Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya
Pengendalian Corona Virus Disease 2019; serta
5) Ketentuan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.
4)
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, diharapkan peran semua pihak untuk
mensosialisasikan dan mematuhi segala ketentuan menyangkut Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal
18 Maret 2022 sampai dengan 28 Maret 2022 dan akan dievaluasi sesuai
perkembangan angka konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banggai berdasarkan
assesmen Kementerian terkait.
‘Tembusan : disampaikan Kepada Yth,
1. Mentei Dalam Negeri di Jakarta
2, Gubernur Sulawesi Tengah di Palu
3. Ketua DPRD Kabupaten Banggai di Luwuk.