You are on page 1of 11
BUPATI BANGGAI Luwuk, 5 Meet 2002 Kepada Yth, 1. Unsur Forkopimda Kab. Banggai 2. Asisten, Staf Ahli, Pimpinan Perangkat Daerah, Para Kabag Setda Banggai, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD Lingkup Pemkab Banggai, Perusahaan. 3. Camat dan Lurah / Kepala Desa se - Kabupaten Banggai 4, Kepala Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk. 5. Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan 6. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan 7. Kepala Perwakilan Maskapai Penerbangan 8. Pimpinan Partai Politik, Perguruan Tinggi, organisasi -kemasyarakatan, —_—Profesi, Organisasi Keagamaan. 9. Pelaku Usaha : Hotel, Cafe, Restauran, Rumah Makan, Tempat Karaoke, Toko, Swalayan, Supermarket, — Fasilitas Olahraga, Pengelola Wisata, Wahana Permainan Anak, dan Pengelola Gedung, Salon dan Usaha lainnya. 10.Para Ta'mir Masjid, Imam Masjid, Pengurus Rumah Ibadah, Pemangku Kepentingan dan Elemen Masyarakat di - ‘Tempat. SURAT_EDARAN Nomor: 440 10886 | Satyas Corid-19 ‘TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) LEVEL 3 (TIGA) UNTUK PENANGANAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH A. Dasar : ib Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2022 tanggal 15 Maret 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 2. Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid - 19 Nomor 11 Tahun 2022 tanggal 8 Maret 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) 3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK. 01/08/Menkes/ 6678/2021 Nomor 443-5487 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 20 19 (Covid-19). 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/6424/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19) bagi Anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun. 5. Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 04 Tahun 2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan / Keagamaan di ‘Tempat Ibadah pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua serta Penerapan Protokol Kesehatan 5M. 6. Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 04 Tahun 2022 tanggal 14 Februari 2022 tentang Pembatasan Kegiatan pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 7. Rapat Koordinasi dan Evaluasi PPKM Level 3 (tiga) Penanganan Covid-19, Percepatan Vaksinasi dan Pembelajaran ‘Tatap Muka Terbatas di Kabupaten Banggai serta Kesepakatan Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Satgas Covid-19, Organisasi Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, PHRI Kab. Banggai dan Pelaku Usaha tanggal 15 Maret 2022. . Untuk penanganan pengendalian pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Banggai sesuai assesment dengan kriteria Level 3. (tiga) berdasarkan kondisi obyektif Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, maka dilakukan pengaturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yaitu sebagai berikut : 1. Bahwa berdasarkan data terbaru prosentase vaksinasi di Kabupaten Banggai untuk Dosis 1 (satu) mencapai 91,36%, Dosis 2 (dua) 43,37% dan Lansia 62,53%, Untuk percepatan dan peningkatan vaksinasi dilakukan langkah-langkah strategis yang harus diperhatikan dan dilaksanakan : 1), penyelesaian vaksinasi Dosis 1 (satu) agar terus dipacu guna menuju pencapaian 100% dan pelaksanaan vaksinasi Dosis 2 (dua) yang baru mencapai 43,37% harus lebih ekstra keras dan fokus dalam percepatan vaksinasi guna menuntaskan target 60%. Selanjutnya vaksinasi untuk Lansia yang telah mencapai 62,53% agar terus dilaksanakan dan ditingkatkan; 2) 3) 4). 5). 6). 7). 8). 9). percepatan vaksinasi Dosis 1 (satu), Dosisi 2 (dua) bagi masyarakat umum, Lansia dan anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun agar terus dilakukan langkah-langkah setrategis antara lain dengan memperbanyak gerai-gerai vaksinasi dan percepatan vaksinasi secara mobail serta perlu ada setrategi menarik lainnya seperti pembagian sembako dan lain-lain bagi masyarakat yang divaksin. melakukan percepatan peningkatan vaksinasi disetiap Kecamatan dengan keterlibatan semua jajaran pemerintahan dan elemen masyarakat dan kegiatan vaksinasi akan dievaluasi setiap hari dengan pencapaian target yang ditetapkan; bagi para Camat beserta Unsur Forkopimeam, Tenaga Kesehatan, Lurah dan Kepala Desa yang prosentase vaksinasinya (Dosis 1, Dosisi 2 dan Lansia) masih rendah agar segera meningkatkan percepatan vaksinasi. Untuk Kecamatan yang tingkat vaksinasinya masih rendah akan menjadi catatan dan evaluasi Bupati Banggai dalam pencapaian vaksinasi; diharapkan semua elemen masyarakat_ termasuk —pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta elemen masyarakat lainnya di Kabupaten Banggai harus bersama-sama mematuhi Protokol Kesehatan dan bekerjasama untuk percepatan vaksinasi baik Dosis 1 (satu), Dosisi 2 (dua), Lansia dan anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun; selanjutnya vaksinasi untuk Anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun dapat dilakukan sesuai standar yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/ 6424/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi Anak Usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) Tahun; diharapkan kepada semua stakeholder, Camat, Unsur Forkopincam, Lurah / Kepala Desa, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta elemen masyarakat lainnya untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada orang tua siswa guna mengizinkan anaknya divaksin; upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk melindungi sebanyak mungkin orang dan upaya ini dilakukan untuk menurunkan laju penularan serta mengutamaka keselamatan mereka yang rentan untuk meninggal (seperti lansia, orang dengan komorbid) mengingat kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19. Unsur terkait yang telah mendapatkan suplai vaksin dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan, segera melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat dan tidak ditahan sebagai cadangan (stok). kchusus Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian, Camat dan Lurah diwajibkan vaksin serta OPD melaporkan staf / pegawai yang belum divaksin untuk segera divaksin; 10). kewajiban vaksinasi bagi masyarakat umum baik di kantor pemerintah, perusahaan dan lingkungan sekolah yang berkaitan dengan persyaratan pelayanan administerasi dan proses belajat mengajar, diwajibkan adanya vaksinasi (memperlihatkan sertifikat / kartu vaksin); 11) vaksinasi Dosisi ketiga (booster) bagi non lansia agar terus ditingkatkan pelaksanaannya, untuk itu kepada pihak-pihak terkait agar segera melaksanakan peningkatan vaksinasi dan terus mensosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat; 12) peru ada akurasi data terpadu schingga data-data tentang vaksinasi bisa akurat dan kongrit serta validasinya bisa dipertanggung jawabkan; 13) untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dampak vaksinasi telah diperhitungkan dan dikaji oleh Pemerintah melalui proses Uji laboratorium, analisis dan legalitas yang sah sehingga tidak perlu adanya kekhawatiran mengingat tujuan vaksinasi adalah untuk melakukan perlindungan terhadap masyarakat atas keschatan dan menjaga masyarakat agar tetap sehat serta dapat melakukan aktivitasnya. 2. Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan dengan pengaturan : 1) pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh bagi sekolah agar berdasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19); 2) percepatan vaksinasi bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan (Guru, Tata Usaha dan Tenaga lainnya) & anak usia sekolah serta elemen Perguruan ‘Tinggi (Dosen, Mahasiswa, BAK) agar segera dilakukan; 3) pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat dan Tenaga Pendidik, Kependidikan (Guru, Tata Usaha dan Tenaga lainnya) serta siswa di lingkungan sekolah dan Dosen, Mahasiswa, BAK dilingkungan Perguruan Tinggi wajib divaksin dan bilamana belum divaksin untuk tidak diperkenankan Tnelakukan pembelajaran secara tatap muka melainkan mengikuti melalui pembelajaran jarak jauh / daring / online dari rumah; 4) untuk pelaksanaan vaksinasi ditingkat SD dan SMP di Koordinir oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai dan untuk SLTA dikoordinir oleh Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah V Kabupaten Banggai gerta untuk MI/MTs/MA dikoordinir oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai; 5) pengawasan pada siswa saat kampus untuk tetap memat dan tidak berkerumun). t pulang sekolah dan mahasiswa pulang dari tuhi Protokol Kesehatan (memakai masker 6) pembelajaran Tatap Muka Terbatas akan selalu dievaluasi setiap saat dan apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka sekolah yang bersangkutan akan ditutup selama 5 (lima) hari dan akan dilakukan testing, tracking, treatment; Pelaksanaan_ kegiatan pada sektor non esensial (Perkantoran Pemerintah/ Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, Perkantoran BUMN/BUMD/ Swasta) diberlakukan 50% (lima puluh persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan menerapkan protokol Kesehatan secara lebih ketat dan apabila ditemukan Klaster penyebaran Covid-19, maka sektor yang bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari; Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan termasuk didalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, — logistik, perhotelan, Konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; Industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari; Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol keschatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dengan jam operasional sampai pukul 21.00 Wita; Pelaksanaan kegiatan makan / minum di tempat umum : 1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dengan jam operasional sampai pukul 21.00 Wita; 2) restoran/rumah makan dan café dengan skala kecil, sedang atau besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan / mall dapat melayani makan ditempat/dine in sebesar 50 % (lima puluh persen) dari kapasitas dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/ dibawa pulang tetap diizinkan dengan jam operasional sampai Pukul 21.00 Wita, 2 (dua) orang per meja dan menerima makan dibawa pulang / delivery / take away dengan menggunakan aplikasi Pedulilindungi atau _penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; 8. 10. rn 12 13. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan_ diizinkan beroperasi 50% (lima puluh persen) pada pukul 10.00 wita hingga 21.00 wita dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; Pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik (tempat konstruksi dan lokasi proyck) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol k an secara lebih ketat; Pelaksanaan kegiatan ibadah (pada tempat ibadah di Masjid, Mushola, Gereja, Pura dan Vihara serta tempat ibadah lainnya) dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah dengan pengaturan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) atau maksimal 50 (lima puluh) orang dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun lebih dioptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama yaitu berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 04 Tahun 2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan / Keagamaan di Tempat Ibadah pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua serta Penerapan Protokol Kesehatan SM (mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas); Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya) diizinkan beroperasi dengan pembatasan kapasitas maksimal 0% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai Pukul 21.00 Wita; Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan beroperasi dengan pembatasan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai pukul 21.00 wita; Kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara lain : 1) diselenggarakan oleh Pemerintah _tanpa penonton atau suporter dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; 2) olahraga mandiri / individual dengan penerapan protoko kesehatan yang ketat; 3) fasilitas olahraga diruang terbuka dizinkan dibuka dengan jumlah orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas maksimal dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan Protokol Kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai pukul 21.00 14, 15. 16, 17. 4) fasilitas pusat kebugaran / gym diizinkan dibuka dengan jumlah orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas maksimal dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan Protokol Kesehatan yang ketat dengan jam operasional sampai pukul 21.00 wita; Kegiatan akad nikah hanya diperbolehkan dihadiri maksimal 10 (sepuluh) orang berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI dan resepsi pernikahan di rumah / hotel / gedung serta hajatan (kemasyarakatan) maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas atau maksimal 50 (lima puluh) orang dan tidak ada hidangan makanan ditempat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; Menunda pelaksanaan acara (rapat/sosialisasi/seminar/pertemuan luring) dan kegiatan yang memobilitasi atau mengumpulkan orang banyak sehingga menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar pada satu lokasi secara bersamaan yang susah / sulit untuk dikendalikan. Kegiatan- Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan terutama kegiatan yang sudah terjadwal dengan ketentuan tidak menimbulkan kerumunan dalam jumlah yang besar dan sulit dikendalikan, pembatasan kapasitas maksimal 50% (ima puluh persen) dan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat serta adanya pendampingan dari Petugas / Satgas Covid-19 setempat; Transportasi umum (kendaraan | umum, angkutan masal, _taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) _diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh _ persen) dan 100% (seratus persen) untuk pesawat terbang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat; Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) harus mengikuti ketentuan sebagai berikut : 1) Setiap orang yang melaksanakan perjalanan dengan kendaraan pribadi maupun umum bertanggung jawab atas kesehatannya masing- masing, serta tunduk dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku; 2) Setiap —pelaku perjalanan = wajib_~=—s menggunakan _aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat melakukan perjalanan dalam negeri; 3) Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dengan moda transfortasi udara, laut dan darat yang menggunakan kendaraan pribadi atau umum dan penyebrangan berlaku ketentuan : a. Pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen; b. Pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan; 18, 19. c. pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit Komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksinasi wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan persyaratan wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi COVID-19; d. pelaku perjalanan dengan usia dibawah 6 tahun dapat melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan dan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat 4) ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3) poin a, b dan ¢ hanya berlaku untuk kedatangan dan keberangkatan dari dan ke wilayah yang ditetapkan sebagai PPKM serta tidak berlaku untuk transportasi dalam wilayah aglomerasi; 5) pelaku perjalanan yang memasuki dan keluar wilayah Kabupaten Banggai melalui Bandara, Laut, dan Darat dilakukan pemeriksaan yang ketat di tempat kedatangan/keberangkatan, penyebrangan, dan daerah perbatasan; 6) setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan yaitu : memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan; 7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3) dikecualikan untuk moda transportasi perintis termasuk di wilayah perbatasan, daerah 37 (tertinggal, terdepan, terluar), dan pelayaran terbatas sesuai dengan kondisi daerah masing- masing; 8) Setiap operator moda transportasi_ diwajibkan _ menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memeriksa persyaratan perjalanan pada setiap pelaku perjalanan. Harus ada upaya setrategis dalam pengawasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan baik diluar ruangan, hotel, hajatan / pesta dan event-event lainnya, sehingga Protokol Kesehatan yang ketat dilaksanakan; Covid-19 varian Omicron penyebarannya 4 (empat) kali lebih cepat dari varian Delta, oleh karena itu hal yang harus diperhatikan adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan jangan abay atau kendor menggunakan masker serta dilakukan upaya kongrit yaitu pendisipilanan penggunaan masker (sweeping masker) di tempat-tempat umum yang berlaku ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa / Kelurahan. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar rumah; 20. 21. 22. 23. 24. 25. Dalam pelaksanaan PPKM Level 3 (tiga) Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa / Kelurahan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan TNI, Polri dan Kejaksaan serta secara tegas melakukan sosialisasi terhadap kontra hoak / membendung hoak terutama terkait vaksinasi; Sagas Covid-19 bekerjasama dengan TNI/Polri diberbagai tingkatan memastikan seluruh kegiatan ekonomi masyarakat dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) berjalan dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat; Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai bertugas antara lain menangani dan melakukan secara prepentif dan represif tentang penanganan dan pengendalian Covid-19 dari segi penyebaran pandemi, pengaturan protokol Kesehatan, dan vaksinasi serta pemulihan ekonomi yang diterjemahkan oleh OPD terkait sebagai Leading Sector termasuk didalamnya pengelola / pemegang anggaran, untuk segera melaksanakan fungsi dan program / kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rangka mendukung jaring pengaman sosial termasuk didalamnya untuk meningkatkan gairah ekonomi pelaku usaha, sehingga Satgas Covid-19 Provinsi dan Kabupaten mengambil peran dalam pemulihan ekonomi masyarakat. Camat, Forkopincam, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah / Kepala Desa dan seluruh elemen masyarakat untuk membentuk Kembali Posko-Posko PPKM di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan setelah Posko-Posko PPKM tersebut selama ini longgar. Posko tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh __Perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), Lembaga Adat Desa (LAD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Mitra Desa lainnya dan Posko tingkat Kelurahan diketuai oleh Lurah yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Kelurahan dan kepada masing-masing Posko baik Posko tingkat Desa maupun Posko tingkat Kelurahan juga dibantu oleh Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Tokoh Masyarakat; Memperketat penerbitan surat rekomendasi kegiatan / izin keramaian dan bilamana diterbitkan rekomendasi maka, Petugas / Satgas Covid-19 setempat wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kepatuhan Protokol Kesehatan dalam penanganan Covid-19 ditempat kegiatan dan apabila terdapat kegiatan tidak terkendali atau ada kerumunan yang menyebabkan terjadinya klaster, maka kegiatan dapat dihentikan; Melakukan pemantauan dan monitoring pelaksanaan vaksinasi khususnya vaksinasi Dosis 2 (dua), usia lanjut (lansia) dan vaksinasi anak (usia 6 tahun sampai dengan 11 tahun); 26. 27. 28. 29. 30. 31. OPD yang mempunyai Leading Sector berkaitan dalam mendukung data inputing vaksinasi yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banggai untuk segera proaktif memperbaiki data induk kependudukan agar inputing data vaksinasi dapat berjalan lancar; Bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dihimbau untuk melakukan isolasi secara terpusat di rumah sakit atau tempat isolasi yang ditetapkan untuk mendapat bantuan penanganan yang lebih baik dan bagi yang isolasi mandiri untuk tetap tidak keluar rumah agar tidak berdampak/menyebar kepada pihak-pihak lain dan diminta partisipasi serta pengawasan yang ketat dari Satgas Covid-19, Camat, Lurah/Kepala Desa, RT/RW dan elemen masyarakat setempat lainnya; Para Camat, tokoh masyarakat / agama dan elemen masyarakat serta pemangku kepentingan untuk dapat menggerakan warga masyarakat dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan, RT/RW sampai dengan Tingkungan keluarga untuk menerapkan dan memberikan edukasi protokol Kesehatan 5M yaitu ; memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan serta mengurangi mobilitas; Camat dan Lurah/Kepala Desa se - Kabupaten Banggai berdasarkan sistem pencatatan dan pelaporan terintegrasi Covid-19 Satgas Penanganan Covid-19 Nasional untuk memberikan laporan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Bupati (Satgas Penanganan Covid-19) Banggai _ paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut : 1. Realisasi pelaksanaan vaksinasi dan ketersediaan vaksin serta Tenaga Kesehatan vaksinator); 2. Pemberlakuan PPKM Level 3 (tiga); 3. Pembentukan Posko tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian penyebarann Covid-19; dan 4, Pelaksanaan fungsi Posko tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendaliann penyebaran Covid-19; Dalam hal Camat dan unsur terkait tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2022 dan Surat Edaran ini, dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Perlu kesadaran masyarakat dan pengawasan petugas _terhadap pembatasan potensi kerumunan dan hilangkan anggapan bahwa penyebaran Covid-19 sudah tidak ada; 32. 33. Untuk masyarakat, pelaku usaha, restoran, pusat _perbelanjaan, transportasi umum akan dilakukan pendisiplinan / swiping masker (penerapanan protokol kesehatan) dan yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2022 dan Surat Edaran ini, dengan tegas akan dikenakan sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan : 1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasa 212 sampai dengan Pasal 218; 2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; 3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; dan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Banggai Nomor 33 Tahun 2020 tanggal 24 Agustus 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pengendalian Corona Virus Disease 2019 dan Peraturan Perubahannya Nomor 30 Tahun 2021 tanggal 23 Agustus 2021 tentang Perubahan Peraturan Bupati Banggai Nomor 33 Tahun 2020 tanggal 24 Agustus 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pengendalian Corona Virus Disease 2019; serta 5) Ketentuan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait. 4) Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, diharapkan peran semua pihak untuk mensosialisasikan dan mematuhi segala ketentuan menyangkut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 18 Maret 2022 sampai dengan 28 Maret 2022 dan akan dievaluasi sesuai perkembangan angka konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banggai berdasarkan assesmen Kementerian terkait. ‘Tembusan : disampaikan Kepada Yth, 1. Mentei Dalam Negeri di Jakarta 2, Gubernur Sulawesi Tengah di Palu 3. Ketua DPRD Kabupaten Banggai di Luwuk.

You might also like