Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Christy Sapulette
Skripsi Christy Sapulette
OLEH :
OLEH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan Yesus Kristus,
karena atas rahmat dan tuntunannya sehingga penyusunan proposal dengan judul
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini tidak mungkin akan terwujud
apabila tidak ada bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini ijinkan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Jafet Damarin, M.Th, selaku Rektor Universitas Kristen Indonesia
Maluku berserta dengan pembantu Rektor I,II, III dan IV
2. Bapak B. Talarima , SKM,.M.K es., selaku Dekan fakultas kesehatan berserta
dengan pembantu Dekan I,II dan III
3. G.V.Souisa, S.si.,M.Kes selaku ketua program studi kesehatan masyarakat
berserta staf dan dosen pada program studi yang telah membantu dalam
memberikan arahan dan bimbingan penulis dalam penyelesaian proposal.
4. Bapak B. Talarima selaku pembimbing I yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam penulisan proposal
5. Ibu W.F.Mamuly.,SKM.,M.KES., selaku pembimbing II yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam penulisan proposal.
6. Seluruh staf dosen program studi kesehatan masyarakat UKIM yang telah
memberikan penulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan selama berada dalam
proses perkuliahan dan seluruh karyawan dan karyawati fakultas kesehatan
dan universitas yang telah membantu melayani penulis dalam menyelesaikan
administrasi
7. Bapa dan mama tercinta yang telah memberikan dukungan, baik secara moril
maupun materi selama penulis mengikuti pendidikan.
8. Kepada kedua adik, Moni dan Dani yang selalu memberikan semangat kepada
penulis selama ini
9. Kepada sahabat–sahabat yang selama ini menopang penulis dalam
perkuliahan sampai penulisan ini, esmeralda, margaretha, inda, sofilia, chaya,
isyel, dan teman –teman minat PK-IP.
10. Kepada teman-teman angkatan 2016 UKIM, fakultas kesehatan dan program
studi kesehatan masyarakat.
Semoga tuhan yesus Maha Esa melimpahkan rahmat-nya dan membalas semua
amal dan kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasannya kemampuan dan pengalaman penulis . oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
senang hati
Akhir kata, semoga proposal ini dapat memberika manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
CHRISTY SAPULETTE
LEMBARAN PENGESAHAN
Proposal Penelitian yang disusun oleh Christy Sapulette dengan NPM : 12113201160
010 dinyatakan telah disetujui dan dilanjutkan.
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui, Menyetujui,
Dekan fakultas kesehatan Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................3
1. Tujuan Umum..........................................................................4
2. Tujuan Khusus.........................................................................4
D. Manfaat Penelitian.........................................................................4
1. Manfaat Teoritis.......................................................................5
2. Manfaat Praktis........................................................................5
A. Tinjauan Umum.............................................................................6
1. Persepsi....................................................................................6
2. Kombinasi Obat.......................................................................11
3. Diabetes Melitus......................................................................17
1. Pengetahuan ............................................................................19
2. Peran Keluarga.........................................................................22
3. Motivasi Diri............................................................................28
A. Hasil............................................................................................40
B. Pembahasan .....................................................................................48
A. Kesimpulan .....................................................................................49
B. Saran ................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................50
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Systematic Review Persepsi Penggunaan Kombinasi Obat Sintetik dan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia dan Indonesia, sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia
kesehatan karena merupakan salah satu penyebab dari kematian (Jansje &
Samodra, 2013). Penyebab kematian tertinggi dari penyakit tidak menular tersebut
adalah stroke disusul hipertensi, dan diabetes melitus (Kemenkes, 2014). Diabetes
melitus adalah masalah kesehatan yang besar, Hal ini di karenakan adanya
peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun. Pada tahun
2015 menyebutkan sekitar 415 juta orang dewasa memiliki diabetes melitus.
Kenaikan empat kali lipat dari 108 juta (WHO, Global Report On Diabetes, 2016).
yang menempati urutan ke 7 pada tahun 2013 dengan pravalensi sebesar 8,5 juta
dan urutan ke 8, jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 240 juta, Di
14
mellitus mengalami kenaikan dari hasil riskesdas tahun 2013, dimana penderita
diabetes mellitus pada tahun 2013 itu 6,9% sedangkan pada tahun 2018 naik
2013). kota Ambon pada 2013 kematian akibat DM tipe 2 sebanyak 6,6 % dan
meningkat hingga disetiap Negara. Tahun 2012 hingga 2017 diamerika serikat,
dkk. 2013)
pengobatan tradisional adalah pengobatan atau perwatan dengan cara, obat, dan
dalam masyarakat
baik dijeaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam
pencegahan, diagnose, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga
mental.
hidup, meningkatkan resiko kematian dan morbilitas, serta tidak ada obatnya untuk
seperti insuin lebih disukai untuk mencegah gejala dan komplikasi karena
cendrung membutuhkan waktu lebih cepat walaupun dengan efek samping yang
B. Rumusan Masalah
penggunaan kombinasi obat sintetis dan obat tradisional pada pasien diabetes
14
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
c. Untuk mengetahui motivasi diri dalam penggunaan obat sintetik dan obat
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan informasi untuk tenaga medis dan para pimpinan dalam
a. Bagi institusi
selanjutnya.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Persepsi.
a. Pengertian Persepsi.
(ground), garis bentuk (garis luar dan kontur) dan kejelasan (Piete, 2010). Di
alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja,
2014).
perhatian tadi dibawa keotak, dari otak terjadi adanya “kesan” atau jawaban
kembali berupa “tanggapan” atau persepsi atau hasil kerja indra berupa
cues.
3. Persepsi gerak: persepsi gerak terdiri dari gerak nyata dan gerak maya.
14
e) Persepsi pengecap atau rasa
a) Persepsi warna
b) Persepsi bentuk
d) Persepsi tempat
penyebab ini dapat kita bagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada
objeknya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang ada pada orang yang
1) Faktor Eksternal
a) Kontras.
kotraks baik pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan. Dari segi gerak
Suara yang berubah dari pelan menjadi keras atau cahaya yang
menarik perhatian.
c) Pengulangan (repetition)
Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita dari
2. Faktor Internal.
diperoleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah kita pelajari akan
14
menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi, misalnya, seorang
sama.
b) Harapan (expectation)
terapi diet, dan pengobatan seara teratur dengan harapan agar tidak
terjadi komplikasi.
c) Kebutuhan.
d) Motivasi.
yang negatif.
e) Emosi.
f) Budaya.
fisik.
2. Kombinasi Obat.
a. Defenisi Obat
Obat adalah sebuah bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semua makluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah
14
Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian
biosis obatnya, tetapi secara umum dapat di kelompokan, yaitu dosis bayi,
dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontra indikasi, tidak
adanya interaksi obat, dan tidak adanya poli farmasi (Depkes RI, 2008).
masih terjadi, terutama karena ketidaktepatan obat dan dosis obat. Apabila
b. Penggolongan Obat
(aspirin), antasida, daftar obat esensial dan obat batuk hitam (OBH).
aturan pakai yang ada. Penandaan obat ini adalah adanya lingkaran
berwarna biru dan 6 peringatan khusus bagaimana obat bebas. Obat ini
juga dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek, toko obat atau diwarung-
Membedasol.
penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi (Depkes RI, 2007). Yang perlu
diketahui tentang efek samping obat antara lain (Depkes RI, 2007):
c) Efek samping yang timbul antara lain reaksi alergi gatal-gatal, ruam,
14
efek samping yang fatal, penggunaan obat harus di bawah pengawasan
c. Obat Tradisional
bahan, tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (glenik) atau
atau obat bahan alam Indonesia di kelompokan menjadi jamu, obat herbal
jamu baik untuk pengobatan maupun untuk menjaga kesehatan. Dari hasil
kimia obat (BKO) adalah senyawa sintetis atau bahan kimia aktif yang
digunakan sebagai bahan utama pembuatan obat kimia atau dalam bentuk
produk jadi yang digunakan pada obat. BKO dilarang mengandung dalam
obat tradisional sesuai dengan PERMENKES No 007 tahun 2012 tentang
(BPOM, 2017).
(Othman & farooqui, 2015). Obat tradisional sudah dikenal oleh masyarakat
karena adanya perubahan gaya hidup back to nature (Salim & Mudani,
ringan, obat ini digunakan oleh penderita penyakit yang kronis seperti
d. Obat Sintetik
Obat sintetik adalah obat yang dibuat dari bahan sintetik dan
penyakit tertentu. Obat sintetik adalah obat modern yang dibuat dari bahan
sintetik atau bahan alam yang diolah secara modern. Obat kimia sintetik
14
adalah obat yang berasal dari zat kimia. Obat sintetik diproduksi
fungsi dari dua, baik sebagai modifikasi kimia sintetik dari produk alam
yang ada atau sintetik sebuah molekul penting dari molekul prekursor
sederhana dari produk alami saat ini atau dari struktur terkait (Gat,2012).
Kebanyakan obat yang tersedia di pasar saat ini disentesis dari bahan
kimia yang terjadi secara alami. Obat yang berasal dari bahan kimia ini
dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam sintetis, disentetis, atau obat semi-
sintetis, obat sintetis adalah obat yang diciptakan secara artifisial dan yang
memiliki efek farmakologi yang spesifik. Obat sintetik adalah obat yang
secara alami. Obat semi sintetis adalah salah satu yang berisi kombinasi
gejala yang dirasakan pasien, kombinasi obat sintetik dan obat tradisional
penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta
sel tubuh terhadap insulin (WHO, global report on diabetes, 2016) sedangkan
karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya (Raddle,
2018).
a. Epidemologi
diabetes mellitus dari tahun ke tahun. Pada 2015 menyebutkan sekitar 415
juta orang dewasa memiliki diabetes, kenaikan empat kali lipat dari 108 juta
tahun 2013 dengan pravelensi sebesar 8,5 juta dan urutan ke 8 (Farouhi &
14
pravelensi sebesar 1,0% (RISKESDAS, 2013). Dari semua kasus diabetes
b. Klasifikasi
mellitus tipe I atau yang dulu dikenal dengan nama insulin Dependent
dalam tubuh. Bila kerusakan sel beta pangkreas telah sampai 80-90%
maka gejala diabetes melitus mulai muncul. Perusakan sel ini lebih cepat
1. Pengetahuan
konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya,
14
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah bebagai gejala yang ditemui
a) Tingkat Pengetahuan
dan penelitian temyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
1) Tahu (Know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
2) Memahami (Comprehention)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan
yang ada.
14
Menurut Notoadmodjo (2010) mengungkapkan bahwa sebelum orang
berurutan, yaitu:
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden
2. Peran Keluarga
a) Defenisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap
Mereka hidup dalam satu rumah tangga melakukan interaksi satu sama lain
peran-peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-
b) Bentuk keluarga
1) Keluarga Inti (Nucler Family), adalah suatu unit keluarga yang dibentuk
yang lain (karena hubungan darah), misal kakek, nenek, bibi, paman,
4) Keluarga Berantai (Social Family), keluarga ini terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga
inti.
14
5) Keluarga Duda Atau Janda, keluarga yang terbentuk karena perceraian
keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya timur. Namun,
ayah dan satu ibu, dan ayah menikah dengan anak perempuan tirinya.
keluarga inses semakin hari semakin besar. Hal tersebut dapat kita
tradisional adalah ayah, ibu dan anak dari hasil perkawinan atau adopsi.
Contoh keluarga nontradisional adalah sekelompok orang tinggal di
pencari nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan pelindung
di lingkungan sosial.
14
d) Peran Keluarga di Bidang Kesehatan
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena
anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang
satu anggota keluarga, apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi
masalah dapat dikurangi atau bahkan teratasi oleh keluarga. Jika keluarga
14
merawat pasien, bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti
pasien.
keluarga.
3. Motivasi Diri
motivasi menunjuk pada proses gerakan atau situasi yang mendorong seseorang
berbuat sesuatu yang timbul dari dalam individu. Secara umum dapat dikatakan
agar timbul keinginan atau kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
1) Motivasi Ekstrinsik
bahwa sebentar lagi mau ada ujian, orang membaca sesuatu karena
2) Motivasi intrinsik
atau dorongan dari luar. Orang gemar membaca karena tidak ada yang
14
yang menyuruh. Intinya motivasi intrinsik datang tulus dari dalam diri
sendiri.
3) Motivasi terdesak
Keadaan jasmani dan rohani seseorang yang sehat dengan yang tidak
tersebut.
3) Faktor lingkungan
orang tersebut.
4) Faktor usia
motivasi.
diamati atau diukur melalui penilitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2013).
obat pada pasien diabetes mellitus) dan variable independen (pengetahuan, peran
keluarga dan motivasi diri) penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel
Pengetahuan
PERSEPSI
Peran Keluarga KOMBINASI
OBAT DM
Motivasi Diri
Gambar 1.
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan melihat proses telah
kritis dalam pemilihan studi. Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu
peneliti lebih memahami latar belakang dari penelitian yang menjadi subjek topik
yang dicari serta memahami bagaimana hasil dari penelitian tersebut sehingga
tahapan yang harus dilakukan sehingga hasil dari studi literatur tersebut dapat
kombinasi obat sintetik dan obat tradisional pada pasien diabetes mellitus,
2. Menyusun Protokol
secara matang, yang mencakup beberapa hal seperti lingkup dari studi,
prosedur, kriteria untuk menilai kualitas (kriteria inklusi dan eksklusi), skala
14
menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items For Systematic
a. Pencarian Data
yang bertujuan untuk memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik
atau judul abstrak dan kata kunci yang diteliti. Adapun topik yang diteliti
penelitian) dengan teks lengkap (full text) dengan memenuhi kriteria yang
jurnal resmi Nasional (perpusnas dan garuda ) dan terdapat dalam mode
Full Text Download dengan harapan bahwa jurnal penelitian tersebut sudah
akses jurnal resmi Nasional maka telah terkumpul data yang ada dalam
14
Pencarian pada situs Pencarian pada situs
perpusnas nasional republic garuda
Indonesia
(n= 1632)
(n= 48. 897)
(n=50. 529)
Screening
Screening a. Jurnal tahun (2015-2020)
(n=2.087) b. Bahasa Indonesia
c. perpusnas (n=1.020)
(n= 1.355)
Full text
Perpusnas (n=488 )
Kriteria inklusi
3. Garuda (n=8)
Gambar 3.1 diagram prisma tahapan systematic review
3. Menyusun Strategi Pencarian
yang berfungsi sebagai Filter untuk menyaring data antara lain Rentang waktu
membuat kriteria inklusi untuk membatasi data yang akan digunakan sebagai
sampel agar tetap memiliki kaitan dengan penelitian ini, dan peneliti juga
4. Ekstrasi Data
manual dengan membuat formulir yang berisi tentang tipe artikel, nama jurnal
atau konferensi, tahun judul, kata kunci, metode penelitian dan lain-lain.
1. Populasi
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
Populasi penelitian ini adalah jurnal Nasional yang memiliki kaitan dengan
14
“persepsi penggunaan kombinasi obat sintetis dan obat tradisional pada asien
diabete mellitus’’
2. Sampel
tradisional pada asien diabete mellitus” dan terpilih sebagai sampel sesuai dengan
kriteria inklusi.
3. Teknik Sampling
sampel agar memperoleh sampel yang sesuai dari keseluruhan subjek penelitian.
Sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan dan masalah
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteri Eksklusi
D. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat (Dependent) yaitu persepsi kombinasi obat pada pasien diabetes
mellitus
E. Analisis Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstarasi data, maka analisis
data dilakukan dengan menggabungkan semua data yang telah memenuhi kriteria
14
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
1. Gambaran 2019 Kecamatan Mengetahui Deskriptif 60 orang Kuesioner Analisis - Tingkat pengetahuan
tingkat Sepuluh sejauh mana Univariat masyarakat tengtang
pengetahuan Koto, pengetahuan obat generik di
masyarakat Nagari masyarakat Kecamatan Sepuluh
tentang obat Singgalan, tentang obat Koto Nagari
generik di Kabupaten generik di Singgalang Kabupaten
Kecamatan Tanah Kecamatan Tanah Datar
Sepuluh Koto, Datar. Sepuluh Koto, dikategorikan rendah
Nagari Nagari yaitu 93,3%
Singgalang , Singgalan,
Kabupaten Kabupaten
Tanah Datar. Tanah Datar
2. Persepsi dan 2020 Desa Untuk Analitik 28 orang Kuesioner Total - 28 menjawab
perilaku Pesisir, mengexplorasi korelasion Sampling kuesioner 100%
konsumen obat Kecamatan persepsi dan al dengan melaporkan telah
herbal penderita Gending konsumsi obat pendekata menggunakan obat
diabetes mellitus Kabupaten herbal pada n cross herbal untuk
tipe 2 Di Desa Probolinggo pasien diabetes sectional mengelolah diabetes
Pesisir yang tinggal mereka dan 70,6%
Kecamatan dikomunitas. dilaporkan
Gending mengunakan obat
Kabupaten konvensional dan obat
Probolinggo tradisional dalam
kombinasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Hasil Sistematika Review Persepsi Penggunaan Kombinasi Obat Sintetik Dan Obat Tradisional Pada Pasien Diabetes Mellitus.
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
3. Kajian persepsi 2019 3 Untuk Observasi 100 Kuesioner Non - Didapatkan nilai sig
dan pengetahuan Puskesmas mengetahui onal orang Probability <0.05 yaitu sebesar
penggunaan Kota hubungan analitik. Sampling 0.002 artinya terdapat
kombinasi obat Yokyakarta pengetahuan dan hubungan antara
sintetik dan obat persepsi pengetahuan terhadap
tradisional pada mengenai persepsi pasien yang
pasien DM tipe penggunaan menggunakan obat
2 di 3 puskemas kombinasi obat tradisional. Nilai Odds
kota Yokyakarta sintetik dan obat Ratio (OR) yaitu
tradisional pada sebesar 3.935, artinya
pasien DM tipe pasien dengan
2 di 3 pengetahuan tinggi
Puskesmas Kota mempunyai
Yokyakarta. kemungkinan 3.935
kali persepsi pasien
baik dibandingkan
pasien yang memiliki
pengetahuan rendah.
4. Analisis 2016 RSUD A.W Untuk Observasi 75 orang Kuesioner Porposive - Penggunaan obat
penggunaan obat SJAHRANI mengetahui non Sampling tradisional pada
herbal pada E penggunaan eksperime pasien diabetes
pasien diabetes Samarinda obat herbal pada ntal mellitus 62,32%
mellitus di pasien diabetes sebagai obat
RSUD A.W mellitus. komplementer. Jenis-
SJAHRANIE jenis obat tradisional;
Samarinda. kulit manggis 78,95%,
daun sirsak 42,10%,
propolis 7,89%
brotowali 2,63%.
14
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
5. Analisis 2019 Kota langsa Untuk Kuantitatif 3647 Wawancara Editing, - Penderita diabetes
penggunaan obat menganalisis orang langsung coding, mellitus pada umunya
herbal pasien faktor yang dengan scoring, memiliki tingkat
diabetes mellitus mempengaruhi kuesioner tabulating. pengetahuan yang
tipe II di kota penggunaan baik (sarjana) dan
Langsa. obat herbal pada penghasilan yang
pasien diabetes cukup sehingga
mellitus tipe II memiliki pola pikir
di kota langsa yang baik pula dalam
menentukan uaya
pengobatan khususnya
pengobatan herbal.
6. Hubungan 2019 Apotek Untuk Deskriptif 100 Kuesioner Uji analisis - Menunjukan variabel
pengetahuan dan Lestari 3 mengetahui kuantitatif orang Chi-square. pengetahuan memiiki
sikap terhadap Sunggal. hubungan hubungan yang
kepatuhan Medan. pengetahuan dan signifikan dengan
mengkonsumsi sikapterhadap kepatuhan
obat kepatuhan mengkonsumsi obat
hipoglikemik nmengkonsumsi pada taraf signifikan
oral pada pasien obat 0,000<0,05 demikian
diabetes mellitus hipoglikemik variabel sikap
tipe 2 di apotik oral pada pasien memiliki hubungan
Lestari 3 DM tipe 2 di dengan kepatuhan
sunggal. apotek Lestari 3 mengkonsumsi obat
sunggal. 0,037<0,05.
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
7. Profil 2013 Kabupaten Untuk Deskriptif 120 Kuesioner Purposive - Penggunaan obat
penggunaan obat Tabalong, mengetahui orang Sampling tradisional terbnyak
tradisional pada Kalimantan gambaran merupakan wanita
masyarakat di Selatan. penggunaan (77,5%) usia >30-45
kabupaten obattradisional (47,5%) pendidikan
tabalong pada masyarakat SMA (40,8%) tidak
Kalimantan di kabupaten bekerja (46,7%) dan
selatan. tabalong serta memiliki penghasian
mengetahui >1-5 juta(77,5%) jenis
jenis obat tanaman yang di
tradisional yang gunakan: sambilito
secara umum di (36,7%) jahe (34,2%)
gunakan. temulawak (30,0%)
untuk mengobati
penyakit rematik
(35,8%) maag
(30,0%) diabetes
(26,7%).
8. Kajian 2017 Universitas Untuk Kuantitatif - Kuesioner Observasio Hasil monitoring dan
pelayanan Surabaya, mengetahui , non nal efaluasi mengenai
kefarmasian dan apotek- bagaimana eksperime deskriptif. efektifitas dilihat dari
persepsi pasien apotekb di pelayanan ntal. nilai gula darah pada
dalam kota kefarmasian dan kelompok yang
penggunaan Surabaya, persepsi pasien menggunakan inlacin
fitofarmaka dan dalam hanya 9,09%. Persepsi
obat tradisional penggunaan mengenai manfaat dan
untuk diabetes fitofarmaka dan resiko pada kelompok
meletus tipe 2 obat tradisional. penggunaan inlacin
45% memilih manfaat
jauh lebih besar dari
14
resiko.
9. Study 2019 Campagayy Untuk Deskrptif 52 orang Kuesioner - - Hasil penelitian
perbandingan a, mengetahui menunjukan bahwa
tinggkat kelurahann sejauh mana tinggkat pengetahuan
pengetahuan panaikang, tingkat masyarakat tentang
masyarakat kota pengetahuan obat herbal dan obat
tentang obat Makassar. masyarakat sintetik masuk dalam
herbal dan obat tentang obat katagori sedang
sintetik di herbal dan obat dengan masing
Campagayya sintetik. masing persentasi
kelurahan yaitu 65,2% dan
panaikan kota 62,1%yang
Makassar. menyatakan bahwa
pengetahuan
masyarakat tentang
obat herballebih tinggi
dari obat sintetik.
10. Hubungan 2017 Poliklinik Mengetahui Cross 32 orang. - Sampling - Terdapat hubungan
dukungan social penyakit hubungan Sectional jenuh atau social antara pasien
dan motivasi dalam dukungan social total dengan dengan
dengan RSUD dan motivasi sampling dukungan keluarga
perawatan Mokopido dengan yang kurang dan
mandiri pada Toli-toli perawatan motivasi pada pasien
pasien Diabetis mandiri pada kurang di poliklinik
mellitus tipe 2 di pasien diabetes penyakit dalam di
poliklinik mellitus tipe 2 di RSUD mokopido
penyakit dalam poliklinik Toli-toli.
RSUD RSUD
Mokopido Toli- Mokopido Toli-
toli. toli.
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
11 Penggunaan 2015 Puskesmas Faktor-faktor Kualitatif 150 Desain Uji analisis - Proporsi masyarakat
obat tradisional Rejosari yang Observasi orang analitik yang menggunakan
oleh penderita Pekanbaru berhubungan onal cross- pengobatan tradisional
diabetes mellitus dengan sectional. dan medis sebanyak
dan faktor-faktor penggunaan 78 0rang (52,0%)
yang obat tardisional subjek penilitian.
berhubungan di pada penderita
wilayah kerja DM.
puskesmas
rejosari pekan
baru
12 Persepsi 2015 Kelurahan Untuk Deskriktif/ 95 orang Kuesioner Purposive - Dari 95 responden 84
masyarakat Pentadu mengetahui kuantitatif sampling orang (88,4%)
mengenai Kecamatan persepsi dengan memilih obat sinetik
pemilihan obat Paguat masyarakat analisis dengan karakteristik
sintetik dan obat Kabupaten mengenai distribusi dewasa 36-45 tahun
tradisional di Pohuwato pemilihan obat frekuensi. 23 responden,
Kelurahan sintetik dan obat pendidikan SMA 30
Pentadu tradisional responden, IRT 30
Kecamatan responden sedangkan
Paguat yang memilih obat
Kabupaten tradisional 11 orang
Pohuwato (11,6%) dengan
individu jenis usia
lanjut 46-55 tahun.
No Judul Tahu Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknis Intervensi Hasil
penelitian n Penelitian Respond pengukura Analisis
en n
14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (11)
13 Hubungan 2018 desa Mengetahui Observasi 90 kuesioner Studi cross - Sebagian responden
pengetahuan nunggalrejo hubungan onal responde sectional. memiliki pengetahuan
keluarga dengan kecamatan keluarga dengan analitik n yang baik sebesar
penggunaan obat punggur penggunaan 65,7% dan kurang
tradisional di kabupaten obat tradisional baik sebesar 34,3%
desa nunggalrejo lampung Sebagian besar
kecamatan tengah responden
punggur dikategorikan sebagai
kabupaten pengguna obat
lampung tengah tradisional sebesar
53,9% dan bukan
46,1%
14 Persepsi 2019 Kelurahan Untuk Observasi 105 kuesioner Purposive - Persepsi yang timbul
masyarakat simpang mengetahui onal responde sumpling. di masyarakat
mengenai obat baru persepsi survei n mengenai obat
tradisional di kecamatan masyarakat tradisional adalah obat
kelurahan tampang mengenai obat tradisional
simpang baru kota tradisiona. kandungannya lebih
kecamatan pekanbaru. aman (halal) (87,8%)
tampang kota dan untuk alasan
pecanbaru penggunaan obat
tradisional adalah
sudah di gunakan
secara turun temurun.
(82,7%).
.
B. Pembahasan
persepsi penggunaan kombinasi obat sintetik dan obat tradisional pada pasien
diabetes mellitus tahun 2020 yaitu pengetahuan, dukungan keluarga dan motivasi
obat tradisional.
Menurut hasil penilitian Abdullah & ddk 2019 tentang gambaran tingkat
serupa yaitu responden memiliki persepsi dan perilaku yang baik terhadap obat
14
tetapi tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah, dalam penilitian ini
zaman dahulu tidak banyak yang berpendidikan tinggi, tidak menjamin bahwa
pengalaman yang dapat juga dipengaruhi oleh faktor social budaya yang dapat
hasil tahu seseorang terhadap objek tertentu melalui indera yang dimilikinya,
Menurut hasil penilitian Dewi rahmawati & Rina Fitriani, tentang analisis
penggunaan kombinasi obat herbal pada pasien diabetes mellitus di RSUD A.W
dengan teori dimana tingkat pendidikan yang tinggi semakin tinggi pula
pengetahuan yang dimiliki (Agrina, 2011). Tetapi hal ini tidak dapat dilihat dari
satu faktor saja, banyak orang yang dengan tingkat pendidikan dan ekonomi
yang tinggi pula tetapi tidak bisa menjaga pola makan yang berdampak pada
bersamaan dengan obat antidiabetes (OAD). Hal ini menunjukan bahwa pasien
oral pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di apotek lestari 3 Sunggal, dalam hasil
Dalam penilitian ini responden memiiki sikap negatif tentang obat hipoglikemik
14
oral hal ini terlihat dari dimana 50 responden 35 orang diantaranya memiliki
sikap negatif (70,0%), hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan responden
tradisional untuk diabetes mellitus tipe 2 tahun 2017. Dalam penilitian ini
setuju dan dan yang lain menjawab tidak setuju karena harus yang sudah
obat tradisional presentasi terbesar adalah teman, kolega mitra kerja (72,73% )
Menurut hasil penelitian Emy Leonita dan Ariska Muliani pada tahun 2015
tentang penggunaan obat tradisional oleh penderita diabetes dan faktor faktor
hidup. terdapat hubungan yang signifikan dengan penggunaan obat medis dan
karena mereka menganggap obat medis lebih praktis dibandingkan dengan obat
obat tradisional.
Menurut hasil penilitian oleh Nafolion Nur Rahmat ddk, tentang persepsi
dan perilaku konsumen obat herbal penderita diabetes mellitus tipe 2 di desa
pada menggunakan kedua jenis obat itu sendiri. Selain itu, beberapa responden
14
penggunaan obat–obatan tradisional, karena mereka memiliki keyakinan
bahwa obat herbal efektif dalam mengobati banyak penyakit yang tidak dapat
diobati di rumah sakit. Pengetahuan dan kesadaran akan diabetes dan pikiran
yang tertutup. Untuk mengatasi hal ini, maka menjadi hal yang penting untuk
kesehatan pada individu dengan DM, dalam penilitian ini banyak resonden
yang percaya bahwa ada makan dan obat- obatan tradisional yang dapat
kimia), saran dari teman dan keluarga. Dalam penilitian ini dukungan keluarga
wanita (77,5%), usia >30-45 (47,5%) pedidikan SMA (40,8%), tidak bekerja
(55,8%), dan merasa lebih baik setelah menggunakan obat tradisional (71,7%).
Sebanyak 95% dari responden tidak melaporkan penggunaan obat tradisional
Menurut hasil penilitian Sulfiyana H. Ambo Lau & dkk, tetang studi
akan obat herbal banyak ditentukan oleh kebiasaan orang tua atau keluarga.
obat herbal.
Menurut hasil penilitian Ebti Rizki Utami tahun 2018, tentang hubungan
14
65,7% dan kurang baik 34,3% sebagian besar responden dikategorikan sebagai
pengguna obat tradisinal sebesar 53,9% dan bukan pengguna sebesar 46,1%.
tradisional.
wanita (77,5%), usia >30-45 (47,5%) pedidikan SMA (40,8%), tidak bekerja
(55,8%), dan merasa lebih baik setelah menggunakan obat tradisional (71,7%).
penggunaan kombinasi obat dan motivasi diri karena adanya ransangan dari
luar, yaitu keluarga dan obat modern yang mahal, mempengaruhi motivasi diri
untuk membeli obat modern atau sintetik. Dalam penilitian ini motivasi
tradisional untuk diabetes mellitus tipe 2 tahun 2017. Dalam penilitian ini
setuju dan dan yang lain menjawab tidak setuju karena harus yang sudah
obat tradisional presentasi terbesar adalah teman, kolega mitra kerja (72,73% )
motivasi ekstrisik yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya perangsang dari
luar (teman).
analisis penggunaan obat herbal pasien diabetes mellitus tipe 2 di kota Langsa
usia dewasa akhir yaitu berusia 36-45 tahun. 37 orang (30%) memiliki
pendidikan tinggi yakni lulusan perguruan tinggi, 33 orang (33%) adalah ibu
14
Motivasi penggunaan obat herbal penderita DM dalam menggunakan obat
Herbal dikarenakan harganya yang relative murah dan mudah di dapat dengan
jumlah sebanyak 41 orang (41%). Selain itu penggunaan obat herbal telah
menjadi suatu tren dalam penanganan diabetes. Dalam penilitian ini motivasi
menyatakan bahwa obat tradisional tidak memiliki efek samping dan tidak
memilih obat sintetik, sedangkan responden yang memilih obat tradisional yaitu
11 orang (11,6%). Dalam peniitian ini masyarakat memiliki motivasi diri yang
kesehatan.
tampang kota pekan baru, berdasarkan usia responden yaitu dengan katagori
dewasa awal (18-40 tahun) 79 %. Hal ini juga di dukung dengan data statistic
kantor kelurahan simpang baru pada tahun 2013 bahwa berdasarkan kelompok
umur dengan usia dewasa memiiki persentasi yang lebih besar dibandingkan
Menurut penelitian Emy Leonita dan Ariska Muliani pada tahun 2015
tentang penggunaan obat tradisional oleh penderita diabetes mellitus dan faktor-
14
responden (37,3%), memiliki motivasi diri yang kurang sebanyak 49 orang
negative 69 orang (46 %). Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
diri dengan penggunaan obat medis dan obat tradisional pada penderita diabetes
bahwa porporsi masyarakat yang menggunakan obat tradisional dan obat medis
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi institusi
2. Bagi masyarakat
14
diabetes mellitus, dan dapat mengurangi penggunaan kombinasi obat
Ariani, D & siswanto Whayudi, 2016. Model pembelajaran menuis cerita bandung:
reflika Aditama.
Anief, M 2006. Ilmu meracik obat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Kecukupan Protein, Dan Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-
http://ejournalst.undip.ac.id
BPOM Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2004. Keputusan Kepala Badan
BPOM, Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2005. Kriteria Dan Tatalaksana
BPOM, Badan pengawas obat dan makan, 2006. Pembuatan obat yang baik. Jakarta:
BPOM
BPOM, Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 2014. Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Repubik Indonesia No.13 Tahun 2014 Tentang
14
Pedoman Uji Klinik Obat Herbal. Kepala Badan Pengawas Obat Dan
BPOM, Badan pengawas obat dan makanan, 2016. Laporan tahun 2016 badan
BPOM, Pengawas obat dan makanan 2017. Acuan label gizi produk pangan. www.
Departemen kesehatan RI, 2007. Pedoman strategi KIE keluarga sadar gizi di desa
England:UK Ed Medicine.
Fadhilah dan Imaniar Noor Faridah, 2019. Kajian Persepsi Dan Pengetahuan
Juro EL, 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pola Penggunaan Obat
Kemenkes RI, 2012. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 007 Tahun
Kemenkes RI, Riset kesehatan dasar (RISKESDA), 2013. Badan Penelitian Dan
Kemenkes. RI. Pofil kesehatan Indonesia tahun 2014, Jakarta: kemenkes RI 2015.
14
Nursalam, 2017. Proses dan dokumentasi keperawatan: konsep dan praktik. Jakarta:
salemba medika.
cipta: Jakarta.
Notoatmodjo S, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Reneka Cipta.
Cipta.
Kencana.
Padjadjaran.
RI: Jakarta.
RI.
Robins S, 2008. Perilaku Organisasi.Jilid I Dan Jilid II. Alih Bahasa . Hadyana
Transkultural. Jakarta:EGC
CV.Alfabeta.
Maju.
Jakarta:EGC.
Utami P, 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Rematik Dan Asam Urat. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
WHO (World health organization), 2016. Asthma fact sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacenter/factshess.
14