Professional Documents
Culture Documents
043079895
MKWU4108/Bahasa Indonesia
76/Jember
1 dari 4
MKWU4108-2
No. Soal
1. Berikanlah dan jelaskan contoh penggunaan keempat fungsi bahasa menurut Karl Raimund Poppe di daerah
tempat tinggal saudara!
2. Jelaskanlah perkembangan bahasa Indonesia pada zaman Jepang dengan menggunakan mind mapping!
Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari
bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian hari.
Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh tersebut.
Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua memaksakan kehendaknya tanpa begitu
memperhatikan atau mempedulikan bagaimana perspektif sang anak.
Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan yang teladan, memberikan
batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.
Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan batasan kepada anak- anaknya, semisal
tidak memberikan garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan putra-putrinya untuk
melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius.
Gaya asuh overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari segala hal
buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu banyak membatasi putra- putrinya di berbagai
aspek.
Pernahkah Anda melihat di media seperti film atau kartun digambarkan bahwa anak-anak di Jepang
merupakan anak yang patuh? Walaupun di balik itu terdapat unsur kompetitif yang muncul karena adanya harapan
orangtua agar putra-putrinya dapat lulus masuk ke sekolah atau kampus yang bergengsi.
Tentunya unsur kompetitif di satu sisi merupakan hal yang positif, tetapi karena tingkat kompetitif yang tinggi dari
harapan orangtua membuat putra-putri merasa tertekan. Bagaimanakah stereotip mengasuh ala orangtua di Jepang
yang dapat kita lihat sebagai hal yang positif?
Sumber:https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-parenting-budaya- jepang?
page=all#section2
3 dari 4
MKWU4108-2
Jawaban saudara dapat mengacu pada modul MKWU 4108 bahasa Indonesia pada halaman 3.31 s.d. 3.39
Sewindu Riset Pesisir, Data Karbon Biru Padang Lamun Indonesia Tercapai
Oleh: Dr. A’an Johan Wahyudi
PADANG lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang didominasi oleh tumbuhan lamun, yaitu
tumbuhan berbunga yang telah beradaptasi dengan air asin. Laut Indonesia tercatat memiliki 13 spesies lamun dari
60 spesies yang tercatat di dunia.
Tidak seperti ekosistem terumbu karang dan mangrove, padang lamun mendapat perhatian yang relatif
minim. Namun demikian, hasil riset di seluruh dunia menyatakan berbagai nilai penting dari padang lamun
terutama karena layanan ekosistemnya.
Layanan ekosistem yang dimaksud misalnya sebagai tempat pemijahan dan pembesaran berbagai spesies
ikan, penyaring material tersuspensi pada air laut, sumber makanan mamalia laut dugong, dan layanan karbon biru
untuk mitigasi perubahan iklim.
Istilah karbon biru (blue carbon) digunakan untuk karbon yang diserap, disimpan dan dilepaskan kembali
oleh ekosistem vegetasi laut (mangrove dan padang lamun). Karbon biru menjadi layanan ekosistem yang penting
terutama karena terkait aksi mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon.
Target penurunan emisi karbon Sesuai dengan inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK), Indonesia
memiliki target penurunan emisi karbon sebesar 29% (atau 41% dengan bantuan luar negeri) relatif terhadap
business as usual (BAU) sampai tahun 2030.
Target penurunan emisi ini salah satunya harus disumbangkan oleh sektor laut dan perikanan, dengan
terlebih dahulu menentukan beberapa prasyarat. Prasyarat minimal antara lain penentuan faktor emisi alih lahan
ekosistem pesisir, catatan perubahan luas area, dan neraca karbon (cadangan dan serapan karbon) ekosistem
vegetasi pesisir termasuk padang lamun.
Ketika pertama kali isu karbon biru mendapat perhatian peneliti Indonesia satu dekade terakhir, langkah
awal yang dilakukan adalah melakukan riset mengenai cadangan dan serapan karbon ekosistem pesisir.
Pengembangan metode riset di Indonesia dilakukan dengan mengacu pada perkembangan terakhir riset karbon biru
di dunia.
Namun demikian, berbagai panduan dan metode riset umumnya menitikberatkan pada sampling lapangan
dan analisis laboratorium dengan sarana yang canggih dan maju. Kendala ini menjadi salah satu tantangan di
Indonesia, terutama karena tidak banyak peneliti yang mendapatkan kesempatan melakukan riset karbon biru
dengan sarana memadai.
Sementara itu, wilayah cakupan nasional Indonesia sangat luas, apalagi jika ditargetkan untuk memperoleh
data yang representatif secara nasional untuk data faktor emisi dan neraca karbon yang diperlukan dalam
perhitungan penurunan emisi karbon pada konteks PRK.
Riset karbon biru padang lamun menemukan momentumnya sekitar awal tahun 2013 lalu, ketika
dimulainya riset untuk menentukan neraca karbon, di samping inventarisasi dan riset ekologis ekosistem.
Namun, terkendala oleh sarana laboratorium dan akses lapangan, wilayah Indonesia yang luas tidak cukup
terwakili. Tercatat hanya ada sembilan lokasi di Indonesia yang telah diteliti dalam rangka riset karbon biru.
Tentunya sebaran wilayah ini masih jauh dari cukup.
Meskipun demikian, terdapat data dan informasi terkait padang lamun (biomas, kepadatan dan persentase
tutupan) di sekitar 19 lokasi di Indonesia yang diperoleh dari program COREMAP-CTI.
Termotivasi oleh inisiatif PRK, pada tahun 2018 peneliti dari berbagai lembaga tergerak untuk saling
berbagi data dan informasi terkait riset karbon biru. Data lengkap neraca karbon padang lamun dari sembilan
lokasi kemudian dikombinasikan dengan data dari 19 lokasi lainnya.
Model statistik yaitu Robust Linear Mixed Models (rLMMs) digunakan untuk menentukan korelasi
antar parameter padang lamun terkait neraca karbon, yaitu biomassa, kepadatan, persentase tutupan, cadangan
karbon, dan serapan karbon. Hanya ada 13 lokasi (dari 28 lokasi) yang cukup lengkap untuk
4 dari 4
MKWU4108-2
5 dari 4
MKWU4108-2
A’an Johan Wahyudi Diplomat Sains ASEAN 2020; Peneliti Madya Bidang Biogeokimia Laut Pusat Penelitian
Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
6 dari 4
MKWU4108-2
Jawaban Nomor 1 :
Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam interaksi manusia. Peran
berbahasa tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama yaitu penyampaian pesan atau
makna oleh seseorang kepada orang lain. Dalam hal ini, respon pendengar atau lawan
komunikan-lah yang menjadi perhatian utama.
2. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan dan
pengalamannya kepada orang lain.
Menurut pendapat Karl Raemind Popper ia mengemukakan bahwa bahasa memiliki 4 fungsi yaitu:
1. Fungsi ekspresif
Fungsi ekspresif yaitu proses pengungkapan situasi atau menyatakan diri.
Contoh : Aduh..kepalaku sakit!
2. Fungsi signal
Fungsi signal yaitu fungsi yang memberikan reaksi, menjawab dan memberikan tanggapan
3. Fungsi deskriptif
Fungsi deskriptif yaitu fungsi yang mencakup 2 fungsi diatas, hanya caranya memberi
gambaran atau mendeskripsikan secara rinci apa yang akan disampaikan.
4. Fungsi argumentative
Fungsi argumentative yaitu fungsi bahasa dalam memberikan alasan atau argument.
Jawaban No 2 :
Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Pada tahun 1942 Jepang menduduki
Indonesia resmi menjadi bahasa Indonesia dan Jepang tidak dapat
persatuan atau bahasa nasional. menggunakan bahasa lain selain
bahasanya sendiri.
7 dari 4
MKWU4108-2
Jawaban No 3 :
Jawaban No 4 :
1. Informasi awal : parenting menjadi isu hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran masyarakat
untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapet diimplementasikan bagi
putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga dikemudian hari. Terdapat 4
jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
Identitas : penulis artikel Buyung Okta; Judul Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
Topic artikel : parenting atau gaya asuh orang tua ada 4 jenis yaitu gaya asuh otoriter,
berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
b. Bagaimana cara mengajarkan anak lebih disiplin dalam parenting budaya jepang?
c. Dengan menyertakan orang tua dan anak seperti teman, apakah mereka tidak semena-mena
dengan orang tua?
3. - Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif
- Gaya asuh orang tua dijepang meliputi : hubungan orang tua dan anak yang dekat, orangtua
adalah cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara, memperhatikan perkembangan
emosi.
- Gaya asuh dijepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya
outhoritative (berwibawa)
4. Ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat. Bahkan hampir setiap perempuan yang
telah melahirkan dan menjadi ibu rela untuk berhenti bekerja dan fokus untuk mendidik
anaknya dirumah. Setelah 5 tahun, anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15
tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk
disiplin dan melakukan apa yang dilakukan oleh orangtua. Pada fase ini orangtua memberi
batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan. Disini anak diajarkan dan diberikan ruang untuk melakukan kegiatan sosial
seperti saling melayani, kegiatan makan siang disekolah, dan kegiatan lain yang juga kerap
dilakukan disekolah-sekolah di indonesia. Setelah anak berusia 15 tahun, orangtua mulai
memberikan ruang agar anak dapat lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan
8 dari 4
MKWU4108-2
pada fase sebelumnya. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan
menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis. Anak mulai diajarkan independent dan
dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa. Orangtua mengajarkan anaknya unuk
melakukan hal yang tidak mempermalukannya. Anak diajarkan untuk dapat memiliki sikap
empati dan saling menghormati orang lain. Orang tua dijepang tidak menganggap gaya asuh
mereka menjadi gaya asuh terbaik. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan, namun daya
asuh orang tua dijepang yang menyayangi putra-putrinya tidak berubah.
Jawaban Nomor 5 :
2. faktor emisi aktivitas antropogenik alih guna lahan padang lamun yaitu sebesar 0,05 ton
karbon. Nilai iniadalah 4% dari rata-rata cadangan karbon (jumlah cadangan karbon atas dan
bawah permukaan = 1,15 (ton karbon).
3. Laut Indonesia tercatat memiliki 13 spesies lamun dari 60 spesies yang tercatat di dunia. hasil
riset di seluruh dunia menyatakan berbagai nilai penting dari padang lamun terutama karena
layanan ekosistemnya. Karbon biru menjadi layanan ekosistem yang penting terutama karena
terkait aksi mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon. Target penurunan emisi
karbon Sesuai dengan inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK), Indonesia memiliki target
penurunan emisi karbon sebesar 29% (atau 41% dengan bantuan luar negeri) relatif terhadap
business as usual (BAU) sampai tahun 2030. Riset karbon biru padang lamun menemukan
momentumnya sekitar awal tahun 2013 lalu, ketika dimulainya riset untuk menentukan neraca
karbon, di samping inventarisasi dan riset ekologis ekosistem. Namun, terkendala oleh sarana
laboratorium dan akses lapangan, wilayah Indonesia yang luas tidak cukup terwakili. Tercatat
hanya ada sembilan lokasi di Indonesia yang telah diteliti dalam rangka riset karbon biru.
Tentunya sebaran wilayah ini masih jauh dari cukup. Seagrass Carbon Converter (SCC), dibuat
dengan mengacu pada formula untuk mengkonversi nilai biomas, kepadatan dan persentase
tutupan lamun menjadi nilai cadangan dan serapan karbon. SCC diharapkan menjadi alternatif
9 dari 4
MKWU4108-2
yang memudahkan bagi praktisi di daerah dalam hal pelaporan potensi neraca karbon biru
ekosistem padang lamun. Pelaporan-pelaporan semacam ini biasanya secara rutin diminta oleh
sekretariat PRK untuk dipantau dan dievaluasi dalam kaitannya target penurunan emisi karbon.
SCC dalam konteks penentuan faktor emisi dan pelaporan PRK, dapat dimanfaatkan berbasis
data lokal sesuai dengan luasan area, kepadatan, biomassa maupun persentase tutupan padang
lamun. Sehingga faktor emisi juga dapat ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi riil di
daerah dimana padang lamun berada.
Sumber Rujukan :
http://dhansparrow.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
10 dari
4