Professional Documents
Culture Documents
Sop Sekolah Ramah Anak
Sop Sekolah Ramah Anak
2. Standar Isi
Standar Isi mencantumkan pelaksanaan
Madrasah Ramah Anak
Dasar hukum mencantumkan Undang-
undang Perlindungan Anak (UUPA)
4. Standar Proses
Proses pembelajaran menekankan pendidikan
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik
1) Guru/pendidik memberikan ruang kepada
anak untuk berkreasi, berekspresi, dan
partisipasi sesuai dengan tingkat umur dan
kematangannya sehingga pembelajaran
menyenangkan.
2) Guru/pendidik memberikan perlindungan
dan rasa aman bagi anak saat proses
pembelajaran di sekolah.
3) Guru/pendidik menghargai keberagaman
dan memastikan kesetaraan keberadaan
peserta didik.
4) Guru/pendidik memberikan perlakuan adil
bagi murid laki-laki dan perempuan, cerdas
lemah, kaya miskin, normal cacat dan anak
pejabat dan buruh.
5) Guru/pendidik membiasakan penerapan
norma agama, sosial dan budaya setempat
dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
6) Guru/pendidik memberikan kasih sayang
kepada peserta didik, memberikan perhatian
bagi mereka yang lemah dalam proses
belajar karena memberikan hukuman fisik
maupun non fisik bisa menjadikan anak
trauma.
7) Saling menghormati hak hak anak baik antar
murid, antar tenaga kependidikan serta
antara tenaga kependidikan dan siswa.
8) Dalam proses pembelajaran terjadi proses
belajar sedemikan rupa sehingga siswa
merasa senang mengikuti pelajaran, tidak
ada rasa takut, cemas dan was-was, tidak
merasa rendah diri karena bersaing dengan
teman lain.
9) Dalam proses pembelajaran Guru/pendidik
membiasakan etika mengeluarkan pendapat
kepada peserta didik dengan tata cara :
Tidak memotong pembicaraan orang lain
Mengancungkan tangan saat ingin
berpendapat, berbicara setelah
dipersilahkan.
Mendengarkan pendapat orang lain.
10) Proses belajar mengajar di sekolah didukung
oleh media ajar seperti buku pelajaran dan
alat bantu ajar/peraga yang disediakan oleh
sekolah sehingga membantu daya serap
murid.
Lingkungan Madrasah
Siswa dilibatkan dalam pendapat untuk
menciptakan lingkungan madrasah
(penentuan warna dinding kelas, hiasan,
kotak saran, majalah dinding, taman
kebun madrasah)
Guru terlibat langsung dalam menjaga
kebersihan lingkungan dengan
memberikan contoh seperti memungut
sampah , membersihkan meja sendiri.
Fasilitas sanitasi seperti toilet, tempat
cuci, disesuaikan dengan postur dan
fasilitas.
Lingungan sekolah bebas asap rokok
Tersedia fasilitas air bersih, hygiene, dan
sanitasi, fasilitas kebersihan dan fasilitas
kesehatan. Penerapan kebijakan atau
peraturan yang mendukung kebersihan
dan kesehatan yang disepakati, dikontrol
dan dilaksanakan oleh semua siswa dan
warga MTsN Kota Kupang.
Penerapan kebijakan atau peraturan yang
melibatkan siswa.
Penetapan tata tertib MTsN Kota
Kupang.
Menyediakan tempat dan sarana bermain
karena bermain menjadi dunia anak agar
anak memperoleh kesenangan,
persahabatan, memperoleh teman baru,
merasa enak, belajar keterampilan baru.
Menyediakan lingkungan lain yang
dapat dimanfaatkan oleh anak
Kamar mandi bersih bebas bau
Ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang
Laboratorium, ruang baca, ruang digital
class,ruang pajangan hasil karya, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berekreasi merupakan
tempat yang representatif bagi anak.
Ruang kantin bersih, bebas dari debu
dan lalat.
Kantin yang menjual makanan yang
tidak membahayakan bagi kesehatan
anak.
Menciptakan lingkungan yang
memungkinkan anak makan tidak sambil
berdiri.
Menciptakan lingkungan yang nyaman
untuk beraktivitas.
6. Standar pembiayaan
Anak tidak dilibatkan dalam urusan
keuangan yang terkait dengan kewajiban
orang tua/ wali siswa
Jumat Infaq tidak digunakan untuk
alasan mencari dana tambahan (*tidak
ada tekanan dan sindiran bagi anak yang
tidak mampu memberi infaq)
Program kegiatan outbound/belajar di
luar kelas dibahas secara transparan
dengan orangtua siswa dan anak (tidak
ada unsur “paksaan”).
7. Standar Pengelolaan
Tata tertib guru dipajang agar anak dapat
membaca
Sanksi yang diberikan kepada anak yang
melanggar tata tertib, disepakati antara
guru, anak dan orang tua pada awal
tahun pelajaran.
Penerapan konsekuensi logis bagi
pelanggar tata tertib. Contoh: penerapan
“poin” Pemberian “reward”
disosialisasikan kepada masyarakat
sekolah pada awal tahun pelajaran.
Program madrasah/kebijakan madrasah
disosialisasikan kepada masyarakat
madrasah.
Kota Kupang, 20
Kepala Madrasah,