You are on page 1of 5

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK MKPI – 01-

Komposit 49 005

4 KOMPOSIT

4.1 Klasifikasi Komposit


Komposit merupakan perpaduan dari dua material atau lebih yang memiliki fasa yang
berbeda menjadi suatu material baru yang memiliki sifat lebih baik dari keduanya.
Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskopis maka disebut sebagai komposit.
Namun, jika perpaduan ini terjadi secara mikoroskopis (molecular level) maka
disebut sebagai alloy atau paduan.
Dalam bidang rekayasa, di mana kekuatan mekanik dan kekakuan merupakan
persyaratan utama, istilah “komposit” dikaitkan dengan campuran filamen yang
berfungsi sebagai fasa penguat (penguatan). Komposit dikembangkan dari gagasan
sederhana dan praktis di mana dua atau lebih material homogen dengan sifat yang
berbeda digabungkan. Umumnya, filamen penguat untuk komposit berdiameter
sekitar 10 µm. Filamen tersebut kontinu, dan terbentang sepanjang komponen, atau
pendek (diskontinu) dengan orientasi yang sama atau orientasi acak bahkan
berupa tenunan kain.
Istilah “komposit” seringkali juga mencangkup material dimana fasa kedua
mempunyai bentuk partikel atau lamina. Pada kasus seperti ini struktur komposit
menjanjikan keuntungan khusus, selain kekuatan, juga memiliki nilai ekonomi dan
ketahanan korosi (contoh: bahan pengisi dalam plastik, lembaran baja berlapis
plastik).
Komposit terdiri dari matriks dan penguat / reinforcement. Secara ideal, matriks dari
sebuah komposit seharusnya mampu menginfiltrasi serat dan cepat membeku pada
temperatur dan tekanan yang wajar, membentuk suatu ikatan koheren, umumnya
dalam bentuk ikatan kimia di semua antarmuka matriks/serat, menyelubungi serat
yang biasanya sangat peka-takik, dan melindunginya dari kerusakan antar-serat
berupa abrasi dan melindungi serat terhadap lingkungan (serangan zat kimia,
kelembaban), mentransfer tegangan kerja ke serat, memisahkan serat sehingga
kegagalan serat- individu dibatasi dan tidak merugikan integritas komponen secara
keseluruhan, melepas ikatan (debond) dari serat individu, dengan cara
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK MKPI – 01-
Komposit 50 005

absorpsi energi regangan, apabila kebetulan terjadi perambatan retak dalam matriks
yang mengenai serat, dan tetap stabil secara fisika dan kimia setelah proses
manufaktur.

Gambar 1. Komposit dilihat dari jenis penguatnya.

Ada tiga jenis komposit yang membedakan dari komposit lainnya yaitu komposit
dikuatkan oleh bentuk penguatnya, yaitu partikel, fiber dan struktural.

Gambar 2. Klasifikasi komposit berdasarkan jenis penguat Adapun


berdasarkan matriksnya komposit dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: Metal Matrix
Composite (MMC) atau komposit dengan matriks logam Kelebihan MMC:
1 Transfer tegangan dan regangan yang bagus. 2
Memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi.
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK MKPI – 01-
Komposit 51 005

3 Tidak menyerap kelembaban. 4


Tidak mudah terbakar.
5 Memiliki kekuatan tekan dan geser yang baik.
Kekurangan MMC:
1 Biayanya mahal.
2 Standarisasi material dan proses yang sedikit.
Polymer Matrix Composite(PMC) atau komposit dengan matriks polimer
Kelebihan PMC:
1 Ringan.
2 Memiliki nilai specific stiffness yang tinggi.
3 Memiliki nilai specific strength yang tinggi.
4 Anisotropy.
Kekurangan MMC:
1 Rentan terhadap suhu tinggi. 2
Mudah terbakar.
Ceramic Matrix Composite(CMC) atau komposit dengan matriks keramik
Kelebihan CMC:
1 Dimensinya stabil, bahkan lebih stabil daripada logam.
2 Sangat tangguh, bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari besi tuang.
3 Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus. 4
Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi.
Kekurangan CMC:
1 Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar. 2
Relatif mahal dan non-cost effective.
3 Hanya untuk aplikasi tertentu

Kehadiran biokomposit pada perkembangan material di dunia otomotif telah menjadi


sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti komposit yang biasanya
diperkuat dengan fiber glass. Serat alami, yang secara tradisional digunakan sebagai
pengisi untuk termoset, sekarang menjadi salah satu aditif yang memiliki kinerja
tercepat untuk termoplastik. Keuntungan dari serat alami yaitu adalah: biaya rendah,
kepadatan rendah, sifat mekanik kompetitif, konsumsi energi berkurang, karbon
dioksida
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK MKPI – 01-
Komposit 52 005

sequesterization, dan biodegradasi. Serat alami menawarkan peluang yang besar


untuk negara-negara berkembang dalam hal memanfaatkan sumber daya alam yang
mereka miliki sendiri untuk diolah menjadi industri pengolahan komposit. Kombinasi
biofiber seperti kenaf, hemp, flax, jute, henequen, serat daun nanas, sisal dan
sellulosa dengan matriks polimer dari sumber daya tidak terbarukan dan terbarukan
untuk memproduksi bahan komposit yang kompetitif dengan komposit sintetik
memerlukan perhatian khusus pada proses pembuatannya. Serat alami yang
memperkuat thermoset telah menciptakan daya tarik secara komersial di bidang
industri otomotif. Teknik pembuatannya pada umumnya yaitu dengan teknik ekstrusi
yang diikuti dengan injection molding

4.2 Aplikasi Komposit pada industri Otomotif


Contoh penggunaan komposit pada mobil,

Gambar 3. Komponen otomotif yang dibuat dari komposit berpenguat serat alami

Gambar 4. Audi A4 – thermoplastic composite front end

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK


Komposit 53 MKPI – 01-
005

Gambar 5. Land Rover Freelander – thermoplastic injection moulded fenders

Gambar 6. Renault Espace – Composite tailgate

Gambar 7. Mercedes A Class – thermoplastic tail door

Material komposit sudah digunakan dalam bidang otomotif dengan bentuk yang
bervariasi. Pengunaan komposit didasari pada kebutuhan terhadap kendaraan dengan
bobot ringan dan mengurangi harga produksi. Komposit akan menjadi material
sangat penting di masa depan bidang otomotif.

You might also like