Professional Documents
Culture Documents
Diskusi 5 Tap Ipem
Diskusi 5 Tap Ipem
DISKUSI 5
Penilaian terhadap kementerian menunjukkan bahwa sebanyak 50% masuk dalam zona hijau
dengan predikat kepatuhan tinggi dan 50% masuk dalam zona kuning dengan predikat
kepatuhan sedang, dengan 591 produk layanan yang dinilai. Untuk lembaga, menunjukkan
seluruhnya memiliki predikat kepatuhan sedang (zona kuning), terhadap 1.186 produk
layanan.
Survei ini menggunakan indikator yang diolah berdasarkan pasal 21 UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik berkewajiban
memenuhi 14 komponen standar pelayanan yang meliputi : (a) dasar hukum; (b) persyaratan;
(c) sistem, mekanisme, dan prosedur; (d) jangka waktu penyelesaian; (e) biaya/tarif; (f)
produk pelayanan; (g) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; kompetensi pelaksana; (i)
pengawasan internal; (j) penanganan pengaduan, saran, dan masukan; (k) jumlah pelaksana;
(l) jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan; (m) jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko keragu-raguan; dan
evaluasi kinerja pelaksana.
Dari gambaran hasil pengawasan pelayanan publik oleh Ombudsman RI sepanjang tahun
2019, khususnya untuk pengaduan masyarakat dan kepatuhan terhadap standar pelayanan
publik menunjukkan bahwa penyelenggara negara perlu usaha serius melakukan perbaikan
untuk menciptakan pelayanan publik prima di tahun 2020. Beberapa hal yang mesti
dilakukan penyelenggara negara dari tingkat pusat hingga ke daerah adalah mengupayakan:
(a) melakukan upaya proaktif koordinasi penyelesaian laporan masyarakat dengan
Ombudsman RI; (b) memenuhi standar pelayanan publik sebagaimana komponen yang
terdapat dalam pasal 21 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik.
Proses peningkatan kualitas pelayanan publik memerlukan adanya komitmen terhadap asas-
asas pemerintahan yang baik sesuai asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB)
diamanatkan oleh UU Administrasi Pemerintahan Nomor 30 tahun 2014, pada Pasal 10
menyatakan bahwa AUPB meliputi asas : kepastian hukum, kemanfaatan, ketidak
berpihakan, kecermatan, tidak menyalahgunakan kewenangan, keterbukaan, kepentingan
umum, dan pelayanan yang baik.
Demi mewujudkan kualitas pelayanan untuk tercapainya pelayanan publik prima, salah satu
indikator sasaran pembangunan dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 sesuai
Perpres Nomor 61 tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, bagian
pembangunan aparatur adalah meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan publik. Presiden
Joko Widodo, dalam pidatonya mengenai visi Indonesia di Sentul International Convention
Center tanggal 14 Juli 2019, yang menggagas lima hal untuk visi pembangunan Indonesia
lima tahun kedepan, salah satunya juga menekankan pentingnya agenda reformasi birokrasi,
terletak pada kecepatan pelayanan dan perizinan.
Pertanyaan.
Fungsi adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan pemeliharaan pola merupakan aksi
yang semestinya dijalankan penyelenggara negara dari pusat hingga ke daerah sebagai upaya
kebertahanan sistem standar pelayanan publik.
Perhatian:
Fungsi adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan pemeliharaan pola merupakan gagasan yang
dikemukakan oleh Parsons yang dikenal dengan sebutan AGIL (Adaptation, Goal attainment,
Integration, Latency) sebagai suatu fungsi penting yang harus dimiliki oleh suatu sistem agar
tetap bertahan (survive). Keempat fungsi tersebut memiliki sifat memaksa. itu artinya setiap
sistem harus menghadapi dan harus berhasil menyelesaikan masalah-masalah adaptasi,
pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola yang tersembunyi. Keempat fungsi
memaksa ini diterapkan pada semua sistem tindakan-alamiah, kultur, kepribadian, dan
masyarakat.
Demikian halnya dengan sistem standar pelayanan publik, agar tetap dapat bertahan maka
standar pelayanan publik harus memiliki empat fungsi (AGIL) sebagaimana yang
dikemukakan oleh Parsons tersebut, yang dapat dijelasakan sebagai berikut:
Sumber Referensi:
Buku Materi Pokok Perubahan Sosial dan Pembangunan (IPEM4439)
TANGGAPAN 2
Menurut Undang-undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang ombudsman Republik Indonesia adalah
untuk mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Penyelenggara
Negara dan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah termasuk yang diselenggarakan oleh
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan
swasta atau perseorangan didalam omdusman itu.
Sebagai sebuah negara yang terus berkembang, Pemerintah Indonesia selalu berinovasi dalam
banyak bidang, baik dalam bidang pembangunan saranan-prasarana, pengembangan di bidang
teknologi, pemutakhiran dalam bidang pelayanan publik dan sebagainya. Lembaga Ombudsman
merupakan salah satu buah dari semangat reformasi yang bertujuan membentuk lembaga-lembaga
pemerintahan baru. Dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 2000
tentang Komisi Obdusman Nasional adalah sebagai awal mula terbentuknya Lembaga Ombudsman
yang pada waktu itu merupakan bukti dari keseriusan pemerintah untuk menciptakan kondisi yang
kondusif dalam melaksanakan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui peran
serta masyarakat demi terjaminnya hak-hak masyarakat agar memperoleh pelayanan umum,
keadilan dan kesejahteraan secara lebih baik.
Adapun beberapa fungsi standar pelayanan publik dari pusat hingga ke daerah yang bertujuan
sebagai upaya kebertahanan sistem standar pelayanan publik sebagai berikut:
1. Fungsi Adaptasi
Fungsi adaptasi adalah merupakan strategi akumulasi keluarga untuk membesarkan usaha luar
pertanian atau sebaliknya. Semakin banyak tindakan adaptasi yang dilakukan maka kemanapun
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga semakin tinggi. Hasil uji beda menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara banyaknya tindakan adaptasi yang dilakukan oleh
keluarga penggarap dan keluarga buruh tani. Tindakan adaptasi tersebut merupakan tindakan
instrumental keluarga contoh berupa pola nafkah ganda yang dilakukan untuk mengatasi masalah
ekonomi keluarga.
3. Fungsi Integrasi
Fungsi Integrasi adalah merupakan suatu upaya-upaya pemeliuharaan ikatan dan solidaritas, dengan
hal itu untuk melibatkan elemen-elemen dalam mengontrol, untuk memelihara subsistem dan
mencengah dalam sistem gangguan utama.