You are on page 1of 2

Pesan

Pesan merupakan inti dari proses sebuah komunikasi. Pesan tidak hanya digunakan untuk
mentransfer informasi namun juga untuk menyusun strategi dalam mencapai sesuatu. Dalam bab
ini, akan dibahas beberapa aspek dasar dari pesan diantaranya adalah semiotika, interpretasi atau
penafsiran, dan proses produksi pesan.
Semiotika
Semiotika merupakan ilmu yang memperlajari tentang tanda dan cara tanda tersebut bekerja.
Seperti yang kita ketahui bahwa semiotika berasal dari Bahasa Yunani “Semion” yang berarti
tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif.
Tradisi semiotic terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan
benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi.
Perkembangan pola pikir manusia merupakan sebuah bentuk perkembangan yang mendasari
terbentuknya sebuah makna. Apabila kita amati, dalam kehidupan ini tidak pernah lepas dari
makna, persepsi, atau pemahaman terhadap apapun yang kita lihat. Ketika kita mengendarai
sebuah sepeda motor atau mobil di jalan raya, maka kita kerap kali melihat tanda lalu lintas yang
bertebaran dijalan raya, seperti traffic light misalnya atau tanda “Dilarang Parkir”.
“Mengapa tanda ini dimaknai seperti ini?” “Mengapa simbol itu dimaknai sedemikian rupa?”.
Kajian keilmuan yang meneliti mengenai simbol atau tanda dan konstruksi makna yang
terkandung dalam tanda tersebut dinamakan dengan semiotik.
Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi
semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda,
ide, keadaan, situasi, dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri. Menurut Little John dalam
bukunya Teori Komunikasi Theories of Human Communication, Semiotik bertujuan untuk
mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna
tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pamaknaan
ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang
menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting
untuk mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut.

Tradisi semiotika terdiri dari tiga kelompok, antaralain:


1. Semantik
Semantik merupakan komponen yang mengartikan dalam wujud bentuk-bentuk bunyi Bahasa.
Contohnya adalah kata uang = duit, besar = gede, cewek = wanita.
2. Sintaksis
Sintaksis merupakan bagian dari linguistik yang mengkaji dasar dan proses pembentukan kalimat
dalam suatu bahasa. Adapun pembentukan kalimat tersebut dipengaruhi oleh adanya Subjek,
Predikat, Objek, dan Keterangan. Tidak selalu kelima aspek tersebut harus ada dalam setiap
kalimat. Bisa saja hanya ada 2 atau 3 dari aspek tersebut. Contohnya adalah Saya berangkat jam
10 pagi. Saya berarti objek, berangkat merupakan predikat, dan jam 10 pagi merupakan
keterangan waktu.
3. Pragmatik
Pragmatik merupakan cabang linguistik yang membahas tentang penggunaan atau makna suatu
kata, frasa, bahkan kalimat, yang didasari atas konteks-konteks tertentu. Konteks tersebut
biasanya berupa faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan dan pemaknaan suatu kata.
Contohnya adalah kalimat “Pak, saya minta izin untuk buang air kecil di belakang”. Secara
denotatif, frasa buang air kecil mempunyai makna “membuang air dalam jumlah yang kecil.”
Namun, secara pragmatik, frasa tersebut justru bermakna kencing. Pemaknaan frasa buang air
kecil sebagai kencing  sendiri didasari karena frasa ini jauh lebih halus dan santun diucapkan
seseorang dibanding menyebut kata kencing secara langsung. Kata serupa juga dialami oleh kata
belakang. Secara denotatif, kata belakang  mempunyai makna lawan dari arah
depan. Namun, dari segi pragmatik, kata tersebut ustru bermakna toilet. Kesantunan dan
kehalusan juga menjadi alasan mengapa kata belakang dipakai untuk memaknai kata toilet.

Interpretasi atau Penafsiran

Fenomenologi
Teori dalam tradisi fenomenologis berasumsi bahwa orang-orang secara aktif
menginterpretasikan pengalam-pengalaman mereka dan mencoba memahami dunia dengan
pengalaman pribadinya. Pendukung teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman
individu adalah lebih penting dan menarik. Kata fenomenologi berasal dari kata phenomenon
yang artinya kemunculan suatu objek peristiwa. Fenomenologi menggunakan pengalaman
langsung sebagai cara untuk memahami dunia. Orang mengetahui pengalaman atau peristiwa
dengan cara mengujinya secara sadar melalui perasaan dan persepsi yang dimiliki orang
bersangkutan.
Proses interpretasi merupakan hal yang sangat penting dan sentral dalam fenomenologi.
Interpretasi merupakan suatu proses aktif pemberian makna dari suatu pengalaman. Menurut
pemikiran fenomenologi, orang yang akan melakukan interpretasi mengalami suatu peristiwa
atau situasi dan ia akan memberikan makna kepada setiap peristiwa yang dialaminya.

You might also like