PENGERTIAN Pencegahan Infeksi Daerah Operasi adalah tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan operasi. Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang terjadi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi dalam jangka waktu 30 hari setelah dilakukan tindakan operasi tanpa implant atau dalam jangka waktu satu tahun dengan pemasangan implant dan diduga infeksi berasal dari atau akibat prosedur tindakan operasi. TUJUAN Tersediannya panduan penerapan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Infeksi Daerah Operasi ( IDO ) KEBIJAKAN SK Direktur no. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam Pencegahan Infeksi Daerah Operasi PROSEDUR 1. Pencegahan Sebelum Operasi 1.1. Persiapan Pasien 1.1.1. Rawat pasien pada hari yang sama atau sehari sebelum tindakan operasi 1.1.2. Identifikasi dan terapi faktor resiko pasien 1.1.3. Terapi terlebih dulu infeksi yang terjadi pada bagian tubuh lain sebelum tindakan operasi 1.1.4. Mandi dengan sabun anti septic Chlorhexedin 2 % sore dan pagi sebelum operasi 1.1.5. Hindari Pencukuran rambut kecuali diperlukan dan dilakukan dikamar operasi dengan menggunakan Clipper. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO ) No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/6
PROSEDUR 1.1. Antibiotik Provilaksis
1.1.1. Bertujuan memperlambat tumbuhnya mikroorganisme kontaminan sehingga dapat mencegah terjadinya Infeksi Daerah Operasi 1.1.2. Diberikan untuk prosedur operasi bersih terkontaminasi 1.1.3. Jenis Antibiotik yang digunakan adalah Cephalosporin. 1.1.4. Berikan dengan cara intravena sesegera mungkin pada waktu induksi atau pada saat irisan dimulai, dan sesudah tali pusat dijepit untuk operasi section caesaria 1.1.5. Profilaksis diulangi jika operasi lebih dari 3 jam dan terjadi perdarahan masif lebih dari 2 liter. 1.1.6. Hindari pemberian rutin Vancomycin sebagai antibiotic profilaksis. 1.1.7. Operasi kolorektal selain pemberian antibiotic profilaksis juga harus dilakukan preparasi kolon dengan enema dan pencahar serta sehari sebelum operasi di beri antimikroba yang tidak serap. 2. Pencegahan Selama Operasi 2.1. Persiapan Daerah Operasi 2.1.1. Daerah operasi dibersihkan dengan tujuan untuk menghilangkan bakteri superficial dan debris organic. 2.1.2. Lanjutkan dengan pemberian antimikroba untuk menurunkan flora residen kulit. 2.1.3. Cairan antimikroba yang dianjurkan adalah kombinasi alcohol dengan Chlorhexedin 0,5 % atau iodophoratau povidon iodine 7,5 % 2.1.4. Cairan antimikroba diaplikasikan dengan gerakan memutar konsentris kearah luar daerah operasi 2.1.5. Pasien harus ditutup dengan kain penutup steril kecuali pada daerah operasi, tujuannya untuk melindungi terhadap kontaminasi melalui kontak tidak langsung. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI LUKA OPERASI ( IDO ) No. Dokumen No. Revisi Halaman 3/6
PROSEDUR 2.2. Cuci Tangan Bedah
2.2.1. Cuci Tangan Bedah ditujukan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada tangan dokter dan petugas bedah lainnya. 2.2.2. Seluruh petugas kamar operasi diharuskan berkuku pendek, tidak memakai kuku artificial dan tidak direkomendasikan memakai cat kuku, perhiasan tangan dan lengan. 2.2.3. Surgical handscrub dilakukan selama 3-5 menit sesuai prosedur. 2.3. Alat Pelindung Diri (APD) petugas kamar operasi, meliputi : 2.3.1.Baju Operasi 2.3.1.1. Baju operasi harus steril dan harus dapat melindungi tubuhPetugas kamar operasi dari kontaminasi darah dan cairan tubuh. 2.3.1.2. Baju panjang dan kedap air,berpori dan nyaman dipakai. 2.3.1.3. Baju segera ganti jika terkontaminasi darah /cairan tubuh. 2.3.2. Masker Bedah 2.3.2.1. Masker bedah terbuat dari bahan sintetis efektif menyaring bakteri. 2.3.2.2. Masker diikat kuat menutupi hidung, mulut dan janggut harus diganti untuk setiap operasi 2.3.3. Topi operasi / tutup kepala Terbuat dari material sintetis, harus menutupi seluruh rambut secara sempurna 2.3.4. Sarung Tangan 2.3.4.1. Sarung tangan yang dipakai steril sekali pakai. 2.3.4.2. Sarung tangan steril dipakai setelah cuci tangan dan setelah memakai baju steril.
. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/6
PROSEDUR 2.3.5. Proteksi wajah atau mata ( Google )
Proteksi wajah atau mata bertujuan mencegah kontaminasi darah atau cairan tubuh pada membrane mukosa mulut dan mata.. 2.3.6. Sepatu 2.3.6.1. Sepatu harus tertutup 2.3.6.2. Sepatu antistastic waterproof dianjurkan jika ada resiko terkena kontaminasi darah atau cairan tubuh 2.4. Draping 2.4.1. Bertujuan mencegah transfer mikroorganisme ke daerah operasi melindungi sterilitas instrument, peralatan dan sarung tangan petugas. 2.4.2. Draping harus kedap cairan tubuh atau darah atau cairan irigasi. 2.5. Drain 2.5.1. Drain merupakan akses bakteri melalui kolonisasi dan tangan 2.5.2. Drain harus sistem tertutup dan bukan alternative memperbaiki hemostatis. 2.6. Pencegahan kontaminasi udara didalam kamar operasi dengan cara : 2.6.1. Batasi jumlah petugas yang masuk kamar operasi 2.6.2. Batasi pergerakan/ keluar masuk dan pembicaraan petugas yang tidak perlu 2.6.3. Batasi keluar masuk petugas. 2.6.4. Pintu kamar operasi harus selalu tertutup 2.6.5. Pergantian udara sebanyak 15 pertukaran udara bersih (filtered air) dengan 3 kali pertukaran udara luar per jam. 2.6.6. Teknik operasi 2.6.6.1. Lakukan operasi oleh ahli bedah terlatih dan profesional 2.6.6.2. Tetap memperhatikan hemastatis. 2.6.6.3. Buang jaringan mati , darah dan benda asing dengan baik PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI LUKA OPERASI (IDO) No.Dokumen No.Revisi Halaman 5/6
2.6.6.4. Memperlakukan jaringan dan traksi jaringan hati-
hati 2.6.6.5. Hindari kauter yang berlebihan dan hindari dead space 2.6.6.6. Gunakan benang dan drain secara benar dan atas indikasi 2.6.6.7. Tutup luka operasi tanpa tarikan (tension) 2.7. Lama operasi 2.7.1. Lakukan operasi secepat mungkin , semakin lama operasi risiko infeksi luka operasi semakin besar. 2.7.2. Keterampilan dan pengalaman operator mempengaruhi infeksi luka operasi. 3. Pencegahan Sesudah Operasi a. Dressing Luka dilakukan oleh petugas terlatih. b. Dressing dilakukan setelah 48 jam operasi kecuali dicurigai tedapat infeksi c. Lama Perawatan i. Hindari perawatan lama setelah operasi , pulangkan pasien sesegera mungkin ii. Hindari terlalu banyak pengunjung. iii. Kalau perlu tempatkan pasien pada lingkungan bersih untuk menghindari kolonisasi bakteri dari pasien terinfeksi. 4. Pencegahan infeksi dikamar operasi 4.7. Pembersihan kamar operasi, dinding dan langit-langit segera dilakukan setelah operasi selesai, termasuk darah dan cairan tubuh segera dilakukan. 4.8. Penggunaan desinfeksi secara rutin tidak perlu dilakukan, kecuali untuk mendesinfeksi darah dan cairan tubuh. 5. Pencegahan Infeksi Pasien setelah pulang 5.7. Beri penyuluhan pasien menjaga kebersihan dan perawatan luka daerah operasi Beri penyuluhan pasien makan makanan bergizi dan rutin control sesuai waktu yang ditentukan. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) No.Dokumen No.Revisi Halaman 6/6