You are on page 1of 14

ESSAY LATIHAN HUKUM INTERNASIONAL

MODUL 9-11

KELOMPOK 2 :

- MOHAMAD DZULHAJI HERIAWAN ( 043452989 )


- LUKMAN HAKIM ( 043373339 )
- LARASATI SUKMA NEGARA ( 043459412 )
- IZDIHAR SEKARWATI DESI ( 043452049 )
- GINARU PUTRA ( 043452049)
- ERWINA TRI NUR HAFIFAH ( 043453103 )
MODUL 9
KB 1

1. Mengapa kita perlu mempelajari hukum udara ?


Karena tujuannya adalah agar dapat mengeksplor lebih lanjut mengenai ruang
udara dan luar angkasa.

Sebagai negara berkembang yang bukan merupakan aktor utama dalam dunia
perantariksaan (non-space faring nation) serta masih sibuk bergulat dengan
pemberantasan korupsi dan kemiskinan, sangat wajar jika hukum angkasa (space
law) masih terasa asing bagi Indonesia. Baik kegiatan maupun riset Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memang bukanlah tandingan
NASA, European Space Agency (ESA), atau perusahaan swasta milik Elon Musk
dan Richard Branson yang telah melakukan penerbangan sub-orbital (sub-orbital
flights) dengan SpaceShipTwo dan akan mengeksplorasi Bulan dan Mars (space
mining) dalam waktu dekat. Sebagai gambaran singkat kita penting mempelajari
hukum udara agar kita mengetahui peraturan tudak hanya berlaku di darat tetapi
juga di udara pun ada , dengan keberhasilan penyelenggaraan penerbangan sub-
orbital berpotensi untuk dikembangkan menjadi penerbangan komersial
berjadwal; dimana rute London-Sydney dapat ditempuh hanya dalam waktu dua
jam.

Saat ini kegiatan antariksa yang berhubungan erat dengan Indonesia adalah
pengoperasian satelit. Berdasarkan ketinggian, terdapat empat ruang bagi satelit di
ruang angkasa; Geo Stationary Orbit (GSO) adalah yang paling spesial mengingat
periode rotasinya sama dengan bumi. Berada di ketinggian sekitar 35.787 km di
atas garis khatulistiwa, satelit seolah-olah membayangi suatu wilayah secara
statis. Hal ini menjadikan GSO sangat vital bagi negara kepulauan untuk merajut
jaringan komunikasinya maka dari itu kita harus menpelajari Hukum udara lebih
dalam.

2. Menurut Diederiks- Verschoor apa yang merupakan sumber hukum udara ?

Hukum udara adalah hukum dan regulasi yang mengatur penggunaan ruang udara
yang bermanfaat bagi penerbangan, kepentingan umum, dan bangsa-bangsa di
dunia.
3. Paris Convention (Tahun 1919) adalah instrumen hukum pertama tentang hukum
udara, mengapa diadakan di paris Convention ?

Bermula penemuan alat transportasi udara berawal pada tahun 1783, ketika Pilatre
De Rozier meluncurkan penerbangan balon udara panas pertama di Paris yang dua
bulan kemudian diikuti dengan percobaan penerbangan balon udara pertama yang
dinaiki oleh manusia yang dibuat oleh Montgolfier bersaudara. Kemudian pada
tahun 1785, Jean Pierre Blanchard, bersama rekannya yang berkewarganegaraan
Amerika, John Jeffries melakukan pernerbangan yang dianggap sebagai langkah
pertama dalam penerbangan jarak jauh dengan menggunakan balon udara panas.

Dikarenakan penemuan tersebut, peraturan udara yang mengatur mengenai


penerbangan awalnya dibuat di Perancis pada akhir tahun 1700an yang mengatur
mengenai penerbangan balon udara panas. Secara umum, telah disetujui bahwa
hukum udara pertama yang dikeluarkan adalah hukum yang mengatur mengenai
pelarangan penerbangan balon udara tanpa ijin khusus pada tahun 1874,

kenapa bisa diadakan di paris ? karena Penerbangan maskapai pengangkut


penumpang pertama terjadi pada tahun 1913 tampa Sebelum waktu itu, pesawat
telah digunakan untuk membawa surat dan kargo lainnya. Dengan dimulainya
perang Dunia l pada tahun 1914, pesawat dioperasikan secara internasional untuk
membawa tidak hanya kargo, tetapi juga sebagai aset militer. Penggunaan pesawat
secara internasional memunculkan pertanyaan tentang kedaulatan negara
Argumen tentang kedaulatan udara pada saat itu menjadi salah satu dari dua sudut
pandang utama: tidak ada negara yang memiliki hak untuk mengklaim kedaulatan
atas wilayah udara di atas wilayahnya, atau setiap negara memiliki hak untuk
melakukannya.

maka dari itu seluruh negara menyetujui Konvensi Paris tahun 1919 berusaha
untuk menentukan pertanyaan ini sebagai bagian dari proses pembingkaian asumsi
konvensi, dan diputuskan bahwa setiap negara memiliki kedaulatan mutlak atas
wilayah udara di atas wilayah dan perairannya.

4. Ternyata kemudian Paris Convention diganti dengan Chicago Convention (tahun


1944), sebutkan prinsip-prinsip apa yang mendasari konvensi tersebut ?

Chicago Convention 1944 merupakan salah satu konvensi atau perjanjian


internasional yang mengatur mengenai penerbangan sipil internasional. Secara
lengkap konvensi ini berjudul Convention on International Civil Aviation 1944.
Konvensi ini digunakan sebagai sumber hukum dalam setiap kegiatan
penerbangan internasional negara-negara, dan termasuk pada suatu perjanjian
internasional yang bersifat law making treaty.
Salah satu ketentuannya yang penting dan juga menjadi prinsip utama dalam
hukum internasional adalah mengenai kedaulatan negara di ruang udara yang
diatur dalam Pasal 1. Pasal ini mengatur sebagai berikut The Contracting States
recognized that every state has complete and exclusive sovereignty over the
airspace above its territory.
Ketentuan dalam pasal ini, berisi 2 kata yang merupakan unsur penting mengenai
kedaulatan negara di ruang udara yaitu complete dan exclusive. Bahwa negara
peserta mengakui bahwa setiap negara memiliki kedaulatan terhadap ruang udara
di atas wilayahnya secara complete dan exclusive. Ketentuan ini tidak hanya
berlaku bagi negara peserta (contracting states) tetapi juga berlaku bagi semua
negara. Hal ini juga mengingat bahwa semua negara di dunia ini memiliki ruang
udara.

Penafsiran mengenai complete dan exclusive terkait dengan kedaulatan negara di


ruang udara inilah yang untuk selanjutnya akan menjiwai semua ketentuan yang
ada dalam konvensi mengenai penerbangan internasional ini termasuk ketentuan
mengenai penerbangan tidak berjadwal (non scheduled flights) yang diatur dalam
Pasal 5 Chicago Convention 1944. Prinsip-prinsip yang ada dalam Chicago
Convention 1944 merupakan penyempurnaan dari konvensi sebelumnya yaitu
Konvensi Paris 1919 yaitu Convention for the Regulation of Aerial Navigation).

5. Apa yang dimaksud dengan “freedom of tahune air” di manakah prinsip tersebut
ditentukan ?

Salah satu cara yang dapat dimanfaatkan pemerintah adalah memberikan 8th &
9th Freedom of the Air kepada maskapai asing untuk terbang di Indonesia.
Freedom of the Air atau Hak Kebebasan Udara adalah salah satu bentuk manfaat
dari hubungan bilateral ataupun multilateral antarnegara di dalam dunia
penerbangan yang dibagi menjadi 9 hak.
prinsip ini di tentukan pada saat prinsip convention chicago
KB 2

1. Mengapa kita membedakan antara hukum udara dan hukum angkasa?


2. Prinsip-prinsip apa yang dikenal dalam hukum angkasa?
3. Berikan definisi Apa yang dimaksudkan dengan hukum angkasa oleh Priatna Abdul
rasyad?
4. Masalah batas ruang udara dan ruang angkasa masih menjadi persoalan coba saudara
jelaskan beberapa teori yang mencoba mengulas masalah tersebut!
5. Mengapa kita perlu mendalami masalah GSO ?
6. Apa yang dimaksudkan dengan common heritage of mankind dalam hukum angkasa?

Jawaban
1. A. Dalam hukum udara berlaku prinsip kedaulatan wilayah udara sedangkan dalam
hukum angkasa tidak diakui adanya kedaulatan di ruang angkasa.
B. Dalam hukum angkasa tidak atau belum ada definisi Space Aircraft sebagaimana
halnya dalam hukum udara terdapat pengertian tentang pesawat udara

2. Prinsip-prinsip yang dikenal dalam hukum angkasa adalah ;


A. Eksplorasi dan penggunaan ruang udara untuk maksud damai dan akan
dilaksanakan untuk kepentingan semua negara
B. Penggunaan dan eksplorasi ruang angkasa didasarkan pada kesederajatan semua
negara equal
C. Ruang angkasa tidak dapat dijadikan subjek kepemilikan atau kedaulatan

3. Definisi hukum angkasa yang diberikan Priatna Abdul rasyad adalah hukum ruang
angkasa adalah seperangkat ketentuan hasil dari penerapan yang berlaku atau
penganalogian maupun penciptaan hukum baru yang mengatur kegiatan manusia
dalam rangka eksplorasi dan eksploitasi ruang angkasa untuk kepentingan perdamaian
dan kemanusiaan

4. Batas yang diusulkan ada tiga kategori yaitu

a. emarkasi yang didasarkan pada kriteria teknis dan ilmiah ;


b. Di markasi yang didasarkan pada kesepakatan atau batas konvensional
c. Di markas yang didasarkan pada pendekatan fungsional
5. Indonesia sebagai negara khatulistiwa mempunyai gso yakni kurang lebih 33.970.07
atau 12.82% dan di GSO di atas Indonesia telah ditempatkan satelit-satelit milik
negara lain. Indonesia telah mempunyai sistem komunikasi satelit domestik ( SKSD )
PALAPA . dengan adanya PALAPA ini Indonesia harus mengadakan koordinasi
dengan sistem yang sudah ada agar dapat diterima dan disahkan oleh IFRB , dan
selanjutnya mengadakan koordinasi INTELSAT. Untuk itu, perlu mengetahui aturan-
aturan tentang gso dan penggunaan gso

6. Dalam hukum angkasa “common heritage of mankind” telah dicantumkan dalam


pasal 1 space Treaty tahun 1967, Moon treaty ps4(1) dan ps11(1). Secara hukum
prinsip common heritage of mankind ini belum jelas. Pertama, tidak jelas konsekuensi
hukum dari prinsip ini karena penerapannya tidak secara spesifik dan pelaksanaannya
diserahkan pada kebijaksanaan negara negara. Kedua bila ini merupakan hukum
kebiasaan internasional maka ini akan menjadi dasar hukum
MODUL 10
KB 1
1. Sebagaimana kita ketahui bahwa belum ada perumusan yang tepat untuk organisasi
internasional, namun ada ciri-ciri tertentu yang dikemukakan oleh Leroy Bannet
tentang organisasi internasional, coba saudara sebutkan dan jelaskan!
2. Bagaimanakah hubungan antara organisasi internasional dan hukum internasional?
Coba saudara jelaskan!
3. Masalah keanggotaan adalah merupakan masalah yang penting dalam organisasi
internasional. Coba saudara jelaskan tentang prinsip-prinsip keanggotaan suatu
organisasi internasional!
4. Masalah apakah yang menyebabkan suatu organisasi internasional itu bubar? Coba
saudara jelaskan!
5. Struktur organisasi internasional dibedakan antara organ/alat perlengkapan utama dan
organ/alat perlengkapan tambahan. Coba saudara jelaskan!
6. Apakah perlunya delegasi/utusan suatu negara menunjukkan “credentials”?
7. Coba saudara jelaskan bentuk-bentuk suatu keputusan dari suatu organisasi
internasional?
8. Aktivitas suatu organisasi internasional memerlukan pembiayaan. Coba saudara
jelaskan tentang pembiayaan ini!

Jawab
1. Ciri-ciri yang dikemukakan oleh Leroy Bennet adalah:
a) A permanent organization to carry on a continuing set of functions
b) Voluntary membership of eligible parties
c) Basic instrument stating goals, structure and methods of operation
d) A broadly representative consultative conference organ
e) Permanent secretariat to carry on continous administrative, and information
functions.
2. Hubungan nya yaitu:
a) Sebagai subjek hukum internasional;
b) Membantu pembentukan hukum internasional;
c) Sebagai forum untuk membicarakan, mencari jalan yang dihadapi oleh
anggotanya;
d) Sebagai alat untuk memaksakan agar kaidah hukum internasional ditaati suatu
organisasi internasional.
3. Di dalam praktek prinsip-prinsip keanggotaan dari suatu organisasi internasional
tergantung pada maksud dan tujuan suatu organisasi internasional, fungsi yang akan
dilaksanakan dan apakah yang diharapkan dari organisasi internasional tersebut.
Prinsip keanggotaan dapat dibedakan antara yang universalis dan terbatas. Dalam
sistem universalis tidak membedakan antara sistem politik, ekonomi ataupun
pemerintahan anggotanya.
4. Masalah yang menyebabkan organisasi internasional itu bubar karena:
a) Tujuan organisasi internasional itu telah tercapai;
b) Berdirinya organisasi baru yang menggantikan tugas organisasi yang lama.
5. Setiap organisasi internasional mempunyai organ/alat perlengkapan utama yang
mempunyai tugas untuk mencapai tujuan organisasi internasional tersebut. Ada
organ/alat perlengkapan utama dimana semua anggota organisasi internasional
mempunyai wakilnya. Organ/alat perlengkapan utama ini biasanya disebut Majelis
Umum dari PBB, General Conference, Majelis. Disamping organ/alat perlengkapan
utama kalau dianggap perlu dapat dibentuk organ/alat perlengkapan tambahan untuk
membantu organ/alat perlengkapan utama.
6. Dalam suatu organisasi internasional yang mempunyai negara anggota yang banyak
maka utusan dari negara anggota harus dapat menunjukkan bahwa mereka mewakili
negaranya secara sah, yaitu dengan menunjukkan credential.
7. Bentuk-bentuk keputusan dari suatu organisasi internasional dapat berbentuk resolusi,
rekomendasi, deklarasi, konvensi dan peraturan yang mengikat.
8. Pembiayaan suatu organisasi internasional dapat berupa pembiayaan administrasi
(gaji pegawai, biaya percetakan, biaya untuk sidang telepon, alat komunikasi dll.
Selain itu ada biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kebijakan organisasi).

KB 2
1. Menurut saudara usaha masyarakat internasional untuk meemlihara perdamaian dan
keamanan internasional dengan mendirikan LBB ternyata gagal. Menurut saudara
mengapa LBB gagal membawa misinya?
2. Apakah menurut saudara saat ini PBB memang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian dan keamanan internasional?
Bahasan saudara harus jelas apa yang menjadi dasar alasan saudara?

JAWAB
1. Liga Bangsa-Bangsa atau LBB gagal menciptakan perdamaian dan mencegah
terulangnya perang dunia karena tidak memiliki kekuatan untuk memaksakan
keputusannya kepada negara-negara yang melanggar ketentuan LBB. Selain itu juga
karena banyaknya benturan kepentingan antara negara anggotanya.

2. PBB dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional,


lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Salah satu tujuan PBB adalah
menciptakan perdamaian dan keamanan internasional serta kerja sama dalam
memecahkan persoalan dalam berbagai bidang.
KB 3
1. Setelah saudara mempelajari materi dari Kegiatan Belajar 3 ini cobalah saudara
membentuk kelompok dan diskusikan bagaimana perkembangan ASEAN dari yang
semula hanya berbentuk asosiasi sampai menjadi organisasi internasional?
2. Bagaimana Menurut saudara perkembangan ASEAN untuk masa datang?

JAWAB
1. Keberadaan ASEAN selama lebih dari40 tahun (berusia 44 tahun pada 8 Agustus
2011) di satu sisi telah dianggap penting bagi kemajuan negara-negara anggotanya
dan terciptanya stabilitas kawasan Asia Tenggara, namun di sisi lain dianggap belum
menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat ASEAN. Hal ini dikarenakan
A$EAN dalam perjalanan keorganisasiannya dianggap elitis (hanya menekankan
hubungan antarpemerintah) dan kurang memerhatikan partisipasi masyarakatnya.

2. Masa depan ASEAN belum menggembirakan. Masa depan ASEAN belum bisa
diharapkan karena secara ekonomi dan militer belum mapan. Negara-negara ASEAN
masih memiliki ketergantungan yang tinggi dalam urusan ekonomi dan militer dari
kekuatan lain, seperti China dan Amerika Serikat. Hal inilah yang menyebabkan
masing-masing negara ASEAN juga memiliki kepentingan dan agenda sendiri-sendiri
terhadap kekuatan-kekuatan itu. Demi kepentingan dan agenda itu, para pemimpin
ASEAN sendiri rela melanggar kesepakatan diantara negara ASEAN yang sudah
diteken.
MODUL 11
KB 1
1. Jelaskan bagaimana penyelesaian sengketa melalui negosiasi dilakukan oleh
negara-negara untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi diantara mereka!
2. Jelaskan perbedaan penyelesaian sengketa melalui "komisi penyelidik" dan
melalui "kpmisi konsiliasi"!
3. Jelaskan bagaimana kekuatan mengikatnya hasil kerja komisi penyelidik atau
komisi konsiiliasi bagi para pihak yang bersengketa!
4. Jelaskan penyelesaian sengketa yang disarankan dalam piagam PBB, berikan
dasar hukumnya!
5. Berikan contoh kasus yang menerapkan cara negosiasi untuk menyelesaikan
sengketa internasional!

Jawab:

1. Negosiasi dapat dilakukan dengan bertemu muka dalam suatu pertemuan. Cara
penyelesaian sengketa melalui perundingan dapat dilakukan dengan cara
diplomatik dan saluran diplomasi lainnya, konsultasi dan pertukaran pandangan di
antara para pihak yang bersengketa.

2. Komisi penyelidik memiliki kewenangan untuk meminta keterangan mengenai


setiap fakta yang diduga merupakan pelanggaran beraf (grave breaches)
sebagaimana dinyatakan dalam konvensi dan protokol ini atau pelanggaran serius
lainnya terhadap konvensi dan protokol ini, memfasilitasi, melalui jasa-jasa baik,
pemulihan kembali sikap penghormatan atas konvensi dan protokol ini. Komisi
konsiliasi memiliki tugas membuat rekomendasi-rekomendasi untuk para pihak
yang bersengketa, namun apabila rekomendasi-rekomendasi komisi konsiliasi
ditolak oleh para pihak, maka dalam waktu dua bulan salah satu pihak harus
membawa kasus tersebut ke mahkaman internasional dengan mengajukan
permohonan.

3. Penyelesaian sengketa komisi penyelidik atau komisi konsiliasi bersifat mengikat,


namun rekomendasi yang disampaikan dapat ditolak oleh pihak-pihak tertentu

4. Berdasarkan pasal 33 ayat (1) piagam PBB penyelesaian sengketa melalui jalur
diplomatik; cara penyelesaian sengketa melalui jalur hukum. Cara-cara
penyelesaian dengan jalur diplomatik mencakup negosiasi, jasa-jasa baik, mediasi,
pe penyelidikan dan konsiliasi

5. Sengketa internasional antara jepang dan korea


KB 2

1. Jelaskan kriteria penyelesaian melalui arbitrase menurut advisory opinion


permanent court of justice mengenai interpretation of of lausanne cae (1925)
pcij ser b No. 12
2. Setiap pengadilan arbitrase yang di bentuk akan bekerja sesuai dengan
compromis atau persetujuan arbitrase jelaskan pentingnya kompromis.!
3. Jelaskan siapa sajah yang dapat menyerahkan perkarannya ke mahkamah
internasional.
4. Jelaskan perbedaan antara volunty jurisdictio dan compulasory jurisdoction
5. Apakah negara anggota pbb dapat menyerahjkan perkaranya ke makamah
nasional.?

Jawaban:
1. penyelesaian suatu sengketa perdata diluar pengadilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Hal
ini dijelaskan dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.30/1999 tentang Arbitrase
(UU Arbitrase).

2. Penyelesaian sengketa dengan menggunkan lembaga arbitrase akan menghasilkan


Putusan Arbitrase. Menurut undang-undang nomor 30 tahun 1999, arbiter atau majelis
arbitrase untuk segera menjatuhkan putusan arbitrase selambat-lambatnya 30 hari
terhitung sejak selesainya pemeriksaan sengketa oleh arbiter. Jika didalam putusan
yang dijatuhkan tersebut terdapat kesalahan administratif, para pihak dalam waktu 14
hari terhitung sejak putusan dijatuhkan diberikan hak untuk meminta dilakukannya
koreksi atas putusan tersebut. Putusan arbitrase merupakan putusan pada tingkat akhir
(final) dan langsung mengikat para pihak. Putusan arbitrase dapat dilaksanakan
setelah putusan tersebut didaftarkan arbiter atau kuasanya ke panitera pengadilan
negeri. Setelah didaftarkan, ketua pengadilan negeri diberikan waktu 30 hari untuk
memberikan perintah pelaksanaan putusan arbitrase.

3. - Mahkamah Internasional Hanya Menangani Perkara Antar Negara


- Jenis Perkara yang Menjadi Yurisdiksi Mahkamah Internasional
- Hakim Mahkamah Internasional
4. Mahkamah Internasional atau dikenal dengan the International Court of Justice (ICJ)
merupakan salah satu lembaga dalam hukum Internasional yang dapat ditempuh untuk
menyelesaikan sengketa antara negara dengan negara. Mahkamah internasional
merupakan organ utama lembaga kehakiman PBB yang berkedudukan di Den Haag,
Belanda. Mahakamah ini mulai berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti
Mahkamah Permanen. Fungsi utama mahkamah internasional ialah untuk
menjelaskan kasus-kasus persengketaan internasional yang subjeknya adalah negara.
ICJ merupakan salah satu dari enam organ utama PBB. Namun badan ini memilki
kedudukan khusus dibandingkan lima organ utama lainnya.

5. Mahkamah memiliki dua peranan yaitu untuk menyelesaikan sengketa menurut


hukum internasional atas perkara yang diajukan ke mereka oleh negara-negara dan
memberikan nasehat serta pendapat hukum terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
organisasi-organisasi internasional dan agen-agen khususnya.
MODUL 12
KB 1
1. Jelaskan kembali pengertian mengenai Hukum Humaniter Internasional
menurut Haryomataran, Mochtar Kusumatmadja, dan J.G Starke dengan
lengkap!

Jawab

Menurut Haryomataram membagi Hukum Humaniter menjadi dua aturan


pokok, yaitu :
1. Hukum yang mengatur mengenai cara dan alat yang boleh dipakai untuk
berperang (Hukum Den Haag / The Hague Laws);
2. Hukum yang mengatur mengenai perlindungan terhadap kombatan dan
penduduk sipil dari akibat perang (Hukum Jenewa / The Geneva Laws).

Menurut Mochtar Kusumatmadja bahwa yang dinamakan Hukum Humaniter


adalah sebagian dari Hukum Perang yang mengatur ketentuan-ketentuan
perlindungan korban perang; berlainan dengan hukum perang yang mengatur
peperangan itu sendiri dan segala sesuatu yang menyangkut cara melakukan
perang itu, seperti mengenai senjata-senjata yang dilarang. Pada kesempatan
lain, Prof Mochtar juga mengatakan bahwa ketentuan-ketentuan hukum atau
Konvensi Jenewa identik atau sinonim dengan hukum atau konvensi-konvensi
humaniter; sedangkan Hukum Perang atau Konvensi-konvensi Den Haag
mengatur tentang cara melakukan peperangan.
Mochtar Kusumaatmadja membagi hukum perang menjadi dua bagian:
1. Ius ad bellum yaitu hukum tentang perang, mengatur tentang dalam hal
bagaimana negara dibenarkan menggunakan kekerasan bersenjata;
2. Ius in bello yaitu hukum yang berlaku dalam perang, dibagi lagi menjadi :
a. Hukum yang mengatur cara dilakukannya perang (the conduct of war).
Bagian ini biasanya disebut The Hague Laws.
b. Hukum yang mengatur perlindungan orang¬-orang yang menjadi korban
perang. Ini lazimnya disebut The Geneva Laws.
Setelah melakukan pembagian tersebut, Mochtar Kusumaatmadja kemudian
mengemukakan bahwa Hukum Humaniter adalah “bagian dari hukum yang
mengatur ketentuan¬-ketentuan perlindungan korban perang, berlainan dengan
hukum perang yang mengatur perang itu sendiri dan segala sesuatu yang
menyangkut cara melakukan perang itu sendiri”.

Menurut J. G. Starke yang dimaksud dengan hukum humaniter terdiri dari


seperangkat pembatasan yang diatur oleh hukum internasional yang di
dalamnya diatur penggunaan kekerasan yang dapat digunakan untuk
menundukkan pihak musuh dan prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan
terhadap individu dalam perang dan konflik bersenjata.
KB 2

1. Apakah pengertian dari “…menjamin penghormatan terhadap Konvensi” dalam


ketentuan yang bersamaan Pasal 1?
2. Jelaskan perbedaan antara isu ketentuan dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Konvensi Genewa
1949!
3. Apakah fungsi Negara Pelindung (Protecting Power) menurut Konvensi Genewa
1949, dan bila tidak ada Negara Pelindung siapa yang dapat menjalankan fungsi
sebagai Negara Pelindung. Berikan dasar hukumnya?
4. Jelaskan tindakan-tindakan apa saja yang termasuk ‘grave breaches’ terhadap
Konvensi I dan II Konvensi Genewa 1949, dan diatur di pasal berapa!
5. Jelaskan, apabila pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Konvensi Genewa
1949 pada tanggal 17 Agustus 1958, kapan mulai berlakunya Konvensi tersebut
terhadap Indonesia menurut ketentuan Konvensi!

Jawab
1. Kewajiban negara untuk membuat perintah dan instruksi kepala anggota angkatan
perangnya yang menunjukkan bahwa Negara “menjamin penghormatan” berarti
bahwa setiap kewajiban hukum yang diatur dalam Hukum Humaniter Internasional
harus menjadi bagian dari hukum positif negara anggota konvensi.

2. Pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa konvensi berlaku untuk semua peristiwa
pendudukan, sedangkan Pasal 3 berlaku saat terjadi konflik bersenjata

3. Dalam ketentuan bersama konvensi, diatur mengenai kewajiban bekerja sama dengan
Negara Perlindungan (Protecting Power). Komite internasional Palang Merah dan
organisasi humaniter lainnya juga diperbolehlan melakukan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan saat terjadi konflik bersenjata internasional maupun noninternasional.

4. Ketentuan hukum dalam Konvensi I dan II berlaku untuk orang-orang yang sudah
luka dan sakit, yang termasuk dalam enam golongan seperti anggota angkatan perang
dari suatu pihak dalam pertikaian, juga anggota-anggota milisi atau barisan sukarela,
yang merupakan bagian dari angakatan perang

5. Jenewa 1949. Artinya secara normative Indonesia mengakui dan menjadi pihak dalam
perjanjian internasional itu sehingga terikat hak dan kewajibannya untuk mematuhi
Hukum Jenewa.

You might also like