Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
2.1 Osteoarthritis
Nyeri yang timbul sebagai akibat adanya kerusakan jaringan tulang rawan
pergerakan. Penyakit yang ditandai dengan nyeri, kekakuan sendi dan gangguan
fungsi akibat dari kerusakan tulang rawan pada daerah sendi ini disebut dengan
Osteoartritis (Smeltzer, O’Connell & Bare, 2003; Center for Disease Control and
Prevention, 2009).
sendi dengan hilangnya dan erosi artikuler tulang rawan,sclerosis subkondral dan
dibedakan menjadi dua yaitu OA primer dan OA sekunder. OA primer, atau dapat
disebut OA idiopatik, tidak memiliki penyebab yang pasti (tidak diketahui) dan tidak
disebabkan oleh penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA
10
11
(herediter), dan immobilisasi yang terlalu lama. Kasus OA primer lebih sering
Selama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan tidak
diawali oleh kegagalan mekanisme perlindungan sendi serta diikuti oleh beberapa
Mekanisme pertahanan sendi diperankan oleh pelindung sendi yaitu : Kapsula dan
ligamen sendi, otot-otot, saraf sensori aferen dan tulang di dasarnya . Kapsula dan
sendi sehingga mencegah terjadinya keletihan kartilago akibat gesekan. Protein yang
disebut dengan lubricin merupakan protein pada cairan sendi yang berfungsi sebagai
pelumas. Protein ini akan berhenti disekresikan apabila terjadi cedera dan peradangan
pada sendi (Felson, 2008). Kartilago berfungsi sebagai pelindung sendi. Kartilago
dilumasi oleh cairan sendi sehingga mampu menghilangkan gesekan antar tulang
yang terjadi ketika bergerak. Kekakuan kartilago yang dapat dimampatkan berfungsi
sebagai penyerap tekanan yang diterima sendi. Perubahan pada sendi sebelum
timbulnya OA dapat terlihat pada kartilago sehingga penting untuk mengetahui lebih
12
lamban, dengan pergantian matriks yang lambat dan keseimbangan yang teratur
osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada daerah sendi
terutama sendi lutut. Prevalensi terjadinya gangguan fungsi sendi yang irreversibel
sangat tinggi hingga mencapai 45% pada sendi lutut dan 25% pada sendi panggul dari
seluruh penderita osteoartritis. Hal ini menyebabkan terjadinya ratusan ribu operasi
mekanik seperti trauma dan beban berat pada sendi serta inflamasi yang berlebihan
sehingga menyebabkan terjadinya ketidak stabilan proses degradasi dan sintesis pada
nyeri sendi kronis dan gangguan pada fungsi sendi tersebut (Richter, 2006;
Moskowitz, 2007; Anjuum, 2012). Rasa nyeri sebagai gejala klinis yang paling
untuk mengurangi gejala nyeri dan pembengkakan yang terjadi pada sendi. Non
steroidal anti –inflammatory drugs (NSAID), steroid dan opiate merupakan obat yang
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut namun tidak cukup efektif karena tidak
mampu memperbaiki kerusakan sendi yang terjadi sehingga sendi tidak dapat
MMP
Inhibit Collagen
Production Inhibit Proteoglycan
Nitric
Destruction of Extracellular matrix
Oxide
Production
Influx of Matrix components into synovial fluid
(Sumber : Bachtiar,2010)
14
inflamasi pada membran synovial dan stimulasi produksi nitric oxid. (Current, 2010)
Collagenase, sebuah enzim MMP bertanggung jawab atas degradasi kolagen. begitu
juga stromelysin bertanggung jawab atas degradasi proteoglikan. Sebuah enzim yang
tulang rawan. Sitokin ini mampu meningkatkan sintesis enzim MMP, menghambat
sintesis bahan – bahan matriks misalnya kolagen dan proteoglikan. Aksi IL-1 dan
Nitric Oxide (NO). NO juga dapat menghambat produksi kolagen dan sintesis
proteoglikan.
15
normal membran synovial yang berisi sinoviosit dan keteraturan serabut kolagen.
Kartilago sendi ini secara umum berfungsi untuk membuat gerakan sendi bebas
gesekan karena terendam dalam cairan sinovial dan sebagai “absorb shock”, penahan
A B
Tulang rawan (kartilago) sendi dibentuk oleh sel kondrosit dan matriks
ekstraseluler, yang terutama terdiri dari air (65%-80%), proteoglikan, dan jaringan
penguat sendi dan proteoglikan untuk membuat jaringan tersebut elastis, serta
memelihara matriks tulang rawan sehingga fungsi bantalan rawan sendi tetap terjaga
dengan baik.
16
Pada tulang rawan sendi (kartilago) dilumasi oleh cairan sendi sehingga
mampu menghilangkan gesekan antar tulang yang terjadi ketika cairan sendi
mencegah terjadinya keletihan kartilago akibat gesekan. Protein yang disebut dengan
lubricin merupakan protein pada cairan sendi yang berfungsi sebagai pelumas.
Protein ini akan berhenti disekresikan apabila terjadi cedera dan peradangan pada
sendi.
mempunyai susunan sel kondrosit yang teratur. Kondrosit terletak di dalam lakuna
jaringan ikat padat (kolagen) yang merupakan salah satu penyusun sel tulang rawan
(kartilago). Terjadi transisi dan diferensiasi sel dari pericondrium dan kartilago
17
ditandai dengan sel – sel fibroblas yang memanjang menjadi lebih besar dan
Rawan sendi dibentuk oleh sel rawan sendi (kondrosit) dan matriks rawan
fungsi bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik. Gangguan pada fungsi
kondrosit akan memicu proses patogenik osteoarthritis. Rawan sendi pada keadaan
normal melapisi ujung tulang. Matrik rawan sendi mempunyai dua macam
makromolekul, yaitu proteoglikan dan kolagen, disamping mineral, air dan enzim.
protein lain untuk menstabilkan dan memperkuat rawan sendi. Kolagen rawan sendi
atau kolagen tipe II penting untuk integritas struktur dan kemampuan fungsi rawan
pelepasan enzim MMP gangguan biokimia sifat matrik sehingga terdapat penurunan
kuantitas. sitokin seperti interleukin I (IL I), Tumor Necrosis Factor (TNF α) enzim
kolagenase, gelatin IL dan TNF α sebagai media yang akan mengaktifkan enzim
proteolitik. Molekul pro-inflamasi lain seperti Nitride Oxide (NO, radikal bebas
inorganik) dapat menjadi faktor yang ikut berperan dalam kerusakan kartilago sendi.
Proses ini terjadi akibat terbentuknya enzim metaloproteinase (MMP) yang akan
18
2005).
dan Asetaminofen
Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada OA lutut, penggunaan obat
AINS dan Inhibitor COX-2 dinilai lebih efektif dari pada penggunaan asetaminofen.
Namun karena risiko toksisitas obat AINS lebih tinggi daripada asetaminofen,
asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama dalam penanganan rasa nyeri pada
OA. Cara lain untuk mengurangi dampak toksisitas dari obat AINS adalah dengan
b. Chondroprotective Agent
merangsang perbaikan dari kartilago pada pasien OA. Obat – obatan yang termasuk
19
dalam kelompok obat ini adalah : tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat,
seperti trauma, pembedahan, penggunaan bahan kimia dan enzim yang berkontribusi
terhadap perubahan histologis tulang rawan. Papain adalah enzim proteolitik yang
integritas sendi yang terpapar. Enzim ini menghasilkan kondisi Osteoarthritis dalam
waktu singkat dan dengan dosis rendah. Papain menghasilkan lesi histologis yang
untuk merubah morfologi histologi sendi artikular (Guzman et al., 2003). Enzim
adalah enzim papain yang disuntikkan melalui intraarticular untuk menginduksi OA.
modifikasi skor Mankin seperti yang dijelaskan oleh Murat et al. 2007.
20
dengan pengamatan dari Walton et al. (1977) dan Schunke et al. (1988) dalam strain
tikus yang berbeda. Model ini menawarkan metode cepat dan minimal invasif untuk
IL-6 merupakan sitokin pleiotropik yang diproduksi oleh banyak tipe sel
seperti monosit, fibroblas, sel-sel endotel, dan limfosit T dan B. IL-6 tidak
produk-produk bakteri, dan infeksi virus. Sitokin ini mempunyai fungsi yang
neural. IL-6 juga berperan dalam resorpsi tulang. Sitokin ini pertama ditemukan
hanya dapat dilihat pada jaringan yang terinflamasi. Dalam penelitian ini destruksi
tulang atau jaringan ikat secara langsung berhubungan dengan kadar IL- 6.
21
Diketahui bahwa famili sitokin IL-6 bisa menstimulasi resorpsi tulang, dalam
hal ini pengaruh sitokin IL- 6 pada ekspresi RANKL (ligand of receptor activator of
NF- κB), RANK (receptor activator of NF- κB), dan OPG (osteoprotegerin). Famili
sitokin tipe IL- 6 adalah sitokin yang terdiri dari IL- 6, IL-11, leukemia inhibitory
spesifik yang diproduksi oleh makrofag, sel T,dan sel endotel. Pada imunitas
imunitas spesifik IL-6 merangsang produksi antibodi oleh sel B (Baratawidjaja, 2010)
Interleukin 6 (IL-6) adalah salah satu sitokin yang berperan dalam respon
imun, pertahanan sel, dan apoptosis, dan proliferasi. IL-6 sebagai respon terhadap
luka pada jaringan, infeksi, dan stimulus inflamasi. IL-6 dihasilkan oleh berbagai sel
yang berbeda, seperti sel monosit, sel T, sel B,sel endotel, sel otot polos, dan
respons inflamasi. IL-1, IL-6 dan TNF-α memiliki efek local yaitu menginduksi
molekul adhesi (ICAM) pada endotel serta menarik sel – sel imun ke tempat cedera.
Proses inflamasi terjadi setelah induksi karsinogenik, mulai dari inflamasi lokal
hingga inflamasi kronis. Inflamasi akan terus berlangsung hingga antigen bisa
dieradikasi secara menyeluruh. Inflamasi kronis terjadi bila proses inflamasi akut
22
gagal. Antigen yang persisten menimbulkan aktivasi dan akumulasi makrofag yang
terus menerus. Akumuasi dan aktivasi makrofag yang dalam waktu lama akan
menyebabkan tingginya titer mediator inflamasi (IL-1, IL-6, TNF-alfa) dan ROS
(Baratawidjaja, 2010).
data Bappenas, produksi telur pada tahun 2004 mencapai 1,1 juta ton dan tahun 2005
meningkat menjadi 1,15 juta ton dengan wilayah penghasil utama telur adalah Pulau
Jawa (Bappenas, 2006). Cangkang telur juga merupakan sumber baru alamiah yang
prekursor untuk sintesis protein terglikosilasi dan lemak. Salah satu peran fisiologis
(Herowati, 2014). Glukosamin, yang merupakan salah satu kandungan yang terdapat
pada cangkang telur, berfungsi meningkatkan produksi asam hialuronat pada fase
proliferasi dan berperan dalam stimulasi sintesis glikosaminoglikan dan kolagen pada
anatomis sendi pada OA lutut dan mengkontrol progresivitas gejala OA. Glukosamin
matriks tulang rawan sendi dan cairan sendi manusia. Glukosamin merupakan
terdapat di hampir semua jaringan lunak dalam tubuh manusia, konsentrasi tertinggi
dapat mengikat molekul air (H2O). Dengan berjalannya usia yang menyebabkan
kemampuan tulang rawan untuk mengikat air, yang pada akhirnya mengganggu
rawan sendi, dan perlindungan terhadap proses degenerasi tubuh dengan cara
(Dahmer, 2008).
24
limbah berupa darah, kulit, isi rumen dan tulang. Selama ini limbah lemak kambing
belum dimanfaatkan secara optimal, lemak kaya akan senyawa protein khususnya
protein kolagen yang memiliki potensi untuk diproses menjadi omega-3. Asam lemak
tak jenuh ganda (PUFA) lemak kambing sebagian besar terdiri dari C18: 2, linolenat
(C18: 3) dan arachidonic. PUFA dalam lemak kambing (yaitu, C18: 2, C18: 3 dan
C20: 4) lebih tinggi dibanding domba dan sapi yang tercatat tetapi lebih rendah
Asam lemak esensial omega-3 yakni Alpha Linolenic Acid (ALA) maupun
EPA dan DHA akhir-akhir ini banyak digunakan dalam diet pakan seseorang untuk
yang dapat merangsang terjadinya inflamasi dan AA akan digantikan posisinya oleh
melakukan proliferasi dan diferensiasi untuk menjadi osteoblas yang matur sehingga
jumlah osteoblas meningkat dan kepadatan tulang akan meningkat pula (Laflamme,
2004).
25
memberi perbaikan pada inflamasi sendi yaitu dosis tinggi sebanyak 2,6 gram omega-
3. Dosis tinggi omega-3 sangat aman dan hampir tidak ada efek samping di luar
tubuh ataupun di dalam tubuh. Persyaratan Gizi dari anjing dan kucing menunjukkan
batas atas yang aman dari jumlah gabungan EPA+DHA sebagai diet 2.800 mg/ 1000
kkal, setara dengan 370 mg/ kg berat badan 0,75 untuk anjing. Hal ini setara dengan
2.080 mg untuk anjing 10 kg. Saat ini, data yang diterbitkan tidak cukup tersedia
untuk menetapkan batas atas yang aman untuk kucing (Lenox and Bauer, 2013).
sedang sampai parah pada pinggul atau lutut yang menerima 1500 mg glukosamin
sulfat bersama dengan 200 mg omega-3 dapat mengurangi rasa sakit yang lebih besar
dan gejala Osteoarthritis yang lebih sedikit di bandingkan dengan orang yang hanya
bidang ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan penelitian. Tikus (Rattus
novergicus) merupakan jenis tikus yang umum digunakan dalam penelitian mengenai
Kingdom : Animalia
26
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Tikus putih (Rattus norvegicus) memiliki ciri antara lain rambut tubuh
berwarna putih dan mata yang merah, panjang tubuh total 440 mm, panjang ekor
205mm dan bobot Rattus norvegicus pada usia dewasa adalah sekitar 150-250gram
(Potter, 2007). Kelebihan tikus ini terletak pada ketenangan dan kemudahan dalam
penanganan. seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Rattus norvegicus strain
beberapa keunggulan yaitu kadar asam amino dan sistem metabolismenya yang
Gambar 2.3 Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus) (Gultom, 2003)
operasi, penggunaan bahan kimia dan enzim yang berkontribusi terhadap perubahan
digunakan untuk mengubah morfologi histologi sendi artikular (Guzman et al., 2003).
sendi diinduksi dalam model bedah oleh meniscectomy parsial (Fernihough et al,
2004).
Papain ini menimbukan OA dalam waktu singkat pada dosis rendah dan lebih
histologis menyerupai fase awal OA alami pada manusia . perubahan secara progresif
dalam arsitektur histologi lutut tulang rawan sendi dinilai dalam kaitannya dengan
waktu atau lamanya Tikus dianestesi dengan ketamine (dosis 100 mg/kg BB) dan
28
xylazine (dosis 10mg/kg BB) lalu diinjeksi larutan papain 4% sebanyak 0,2 ml secara
intraartikular pada sendi lutut kiri tikus. Injeksi diulang pada hari ke-4 dan 7 pasca